Anda di halaman 1dari 9

KAPITA SELEKTA

PEMANFAATAN GELOMBANG LAUT SEBAGI SUMBER


ENERGI ALTERNATIF YANG RAMAH LINGKUNGAN

Muahamad Samodro Abdulrohiim (20180240015)


Mahmiah, S.Si., M.Si.

PRODI OSEANOGRAFI
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KELAUTAN
1. PENDAHULUAN

Pemenuhan energi global sebagian besar masih bergantung pada penggunaan


energi yang berasal dari pembakaran bahan bakar fosil, seperti minyak bumi, gas
alam, serta batubara. Pemenuhan kebutuhan manusia yang memanfaatkan bahan
baku fosil semakin hari semakin meningkat, sedangkan cadangan bahan baku fosil
tersebut semakin menipis. Selama ini sumber energi listrik berasal dari PLTU yang
menggunakan bahan bakar batu bara sebagai sumber bahan baku utama. Baru – baru
ini banyak studi yang telah mempelajari tentang sumber energi listrik alternatif untuk
menjagakan penipisan bahan baku fosil tersebut. Salah satu sumber energi alternatif
yang dapat dimanfaatkan untuk sumber energi yaitu gelombang laut.
Menurut istilah, gelombang laut adalah pergerakan naik dan turunnya air
dengan arah tegak lurus permukaan air laut yang membentuk kurva atau grafik
sinusoidal. Gelombang laut dipengaruhi oleh angin (kecepatan, panjang/jarak, dan
waktu hembusan angin), geometri laut (topografi), Gempa (tsunami). Adapun
manfaat manfaat gelombang laut antara lain untuk menjaga kesetabilan suhu dan
iklim dunia, melalui permukaan ombak terjadi pertukaran gas, meningkatkan
kemampuan adaptasi dan keanekaragaman makhluk hidup, membantu terbentuk dan
terjaganya pantai. Seiring perkembangan jaman gelombang laut dapat dimanfaatkan
sebagai sumber energi listrik alternatif yang dapat terbarukan. Jenis pembangkit
listrik tenaga gelombang laut ini selain ramah lingkungan, dalam pembangunan dan
pengoperasiannya tidak akan merusak ekosistem alam.
Wilayah perairan Indonesia yang menyimpan potensi energi gelombang besar,
salah satunya adalah perairan yang membentang pulau jawa. Salah satu metode
dalam membuat pembangkit listrik menggunakan gelombang laut yaitu teknologi
konversi gelombang laut sistem oscilatting water column (OWC), dipilih karena
selain tidak membutuhkan biaya yang besar, teknologi ini juga cocok di daerah
dengan topografi pantai yang landai maupun curam dan memiliki ketinggian
gelombang laut yang konstan, serta tidak memerlukan daerah konstruksi yang luas.
PEMBAHASAN
A. Pengertian Gelombang Laut

Gelombang air laut adalah pergerakan naik dan turunnya air dengan arah
tegak lurus permukaan air laut yang membentuk kurva atau grafik sinusodial.
Terjadinya gelombang air laut dapat disebabkan oleh adanya angin, gempa di
dasar laut, pergerakan kapal, dan gaya tarik menarik antara bumi, bulan, dan
matahari. Angin di atas lautan mentransfer energinya ke dalam perairan,
menyebabkan alun atau bukit – bukit yang kita sebut sebagai gelombang air laut.
Gelombang air laut memberikan manfaat antara lain untuk menjaga
kestabilan suhu dan iklim dunia. Melalui permukaan ombak, gelombang air laut
juga memungkinan terjadinya pertukaran gas antara air laut dan udara sehingga
memungkinkan mahkluk hidup dalam air untuk bernafas. Gelombang air laut
juga dapat membatu pembentukan pantai.
Klasifikasi Macam – Macam Jenis Gelombang Laut
1. Berdasarkan sifatnya, ada dua macam gelombang laut, yaitu :
- Gelombang Laut Pembangun/Pembentuk Pantai (Constructive Wave),
merupakan gelombang yang ketinggiannya kecil kecepatannya rendah, dan
saat gelombang tersebut pecah di pantai akan mengangkut sedimen
(material pantai).
- Gelombang Laut Perusak Pantai (Destructive wave), merupakan
gelombang laut dengan ketinggian dan kecepatan rambat yang besar, dan
ketika gelombang ini menghantam pantai akan ada banyak volume air yang
terkumpul dan mengangkut material pantai ke tengah laut.
2. Berdasarkan ukuran dan penyebabnya 
- gelombang kapiler (capillary wave) ini merupakan suatu gelombang yang
biasa kita sebut dengan sebutan riak, gelombang kapiler tersebut
mempunyai panjang gelombang sekitar 1,7 meter, periode kurang dari 0,2
detik dan diakibatkan karena tegangan permukaan serta juga tiupan angin
yang tidak terlalu kuat.
- Gelombang angin (seas/wind wave) ini merupakan gelombang dengan
panjang gelombang mencapai 130 meter, periode 0,2-0,9 detik, serta juga
disebabkan oleh angin kencang.
- Gelombang Alun (Swell wave) merupakan suatu gelombang yang panjang
gelombangnya itu dapat mencapai ratusan meter, periodenya itu sekitar 0,9
– 15 detik, dan juga disebabkan oleh angin yang bertiup lama.
- Gelombang Pasang Surut (Tidal Wave) merupakan suatu gelombang
yang panjang gelombangnya itu dapat mencapai beberapa kilometer,
periodenya ini berada antara 5 – 25 jam, serta juga disebabkan oleh fluktuasi
gaya gravitasi matahari dan juga bulan.
B. Penentuan Lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut Sistem
Oscillating Water Column
Dalam menentukan lokasi PLTGL sistem OWC ini ada banyak hal yang
harus dipertimbangkan, baik kriteria gelombang ataupun juga topografi daerah
lokasi.
a. Tinggi Gelombang Laut
Tinggi gelombang yang dapat dimanfaatkan untuk PLTGL sistem
oscillating water column ini adalah gelombang yang selalu terbentuk
sepanjang tahun dengan tinggi minimal satu sampai dua meter.
Gelombang yang sesuai dengan kriteria tinggi tersebut adalah gelombang
Swell dimana mengandung energy yang besar.
b. Arah Datang Gelombang
Mulut konektor harus sesuai dengan arah datang gelombang, jika
tidak searah maka energi gelombang yang masuk akan berkurang sebab
banyak yang hilang akibat sifat refleksi, difraksi maupun refraksi pada
gelombang.
c. Syarat Gelombang Baik
Gelombang baik adalah gelombang yang tidak pecah akibat
pendangkalan. Pada saat gelombang terpecah ada energi yang terbuang
dimana masa air akan mengandung gelembung udara sehingga
mempengaruhi besar kerapatan massa.
d. Keadaan Topografi Lautan
Optimasi terhadap desain akhir PLTGL sistem owc tergantung
topografi kelautan atau batimetri disekitar lokasi. Apabila kondisi dasar
lautan atau permukaannya kurang memenuhi persyaratan maka dapat
dilakukan pengerukan atau penambalan

C. Studi Awal Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut Sistem OWC


(Oscillating Water Colum)
Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Laut dengan memanfaatkan
energi gelombang laut meliputi :
a. Pengumpulan Data Sekunder
Pengumupulan data sekunder di peroleh dari berbagai hasil penelitian,
publikasi dan stastik yang akan menunjang penelitian dan akan digunakan
sebagai data pendukung pada tahapan pemrosesan dan kompilasi data.
Data – data sekunder yang diperlukan dalam pemanfaatan energi
gelombang laut sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut
adalah :

- Data Angin
Karena investasi dan mobilisasi alat yang relatif mahal dan sulit
untuk daerah – daerah pedalaman pantai, maka biasanya data angin
diperoleh dari stasiun meteorologi setempat. Data angin minimal yang
diperlukan adalah untuk kurun waktu sepuluh tahun, sehingga prediksi
gelombang tahunan bisa didapat dan cukup representatif untuk segala
fluktuasi yang berlaku.
- Peta, Foto Udara dan Citra Satelit
Data ini diperlukan dalam rangka prioritas penentuan lokasi ideal,
baik itu secara teknis dengan output daya yang dihasilkan, maupun pada
kemudahan akses jalan dan prasarana penunjang pada waktu
pelaksanaannya.
b. Survey Lapangan
Survey lapangan dilakukan pada wilayah lokasi pantai dan daratan
pantai, adapun data -data yang diperlukan pada survei lapangan adalah
sebagai berikut:

- Data Hidro Oseanografi


Data Hidro Oseanografi meliputi informasi tentang tinggi
gelombang laut, periode gelombang laut, dan bathimetri (kedalaman).
- Karakteristik Air
Sifat – sifat korosif air laut akan berpengaruh terhadap reliabilitas
dan life cycle material logam turbin converter energi. Konduktivitas ,
viskositas dan turbiditas air laut juga mempengaruhi rasio efisiensi turbin
converter. Konduktivitas air laut bergantung pada jumlah ion – ion
terlarut per volumenya dan mobilitas ion – ion tersebut. Satuannya adalah
mS/cm (mili -Second per Centimeter). Konduktivitas bertambah dengan
jumlah yang sama dengan bertambahnya salinitas sebesar 0,01,
temperatur sebesar 0,01 dan kedalaman sebesar 20 meter. Secara umum,
faktor yang paling dominan dalam perubahan konduktivitas di laut adalah
temperature .
- Karakteristik Sedimen
Proses sedimentasi, baik itu yang disebabkan suspense air laut
maupun transportasi sedimen dasar akan mengganggu operasional turbin,
sehingga harus diantisipasi sedini mungkin.

- Data Jenis Tanah


Jenis tanah dasar di perairan pantai akan berpengaruh langsung
terhadap jenis dan model konstruski dasar struktur.
c. Analisis Data
Melalui proses analisis dan kompilasi dari pemgumpulan data sekunder
dan survei lapangan akan diperoleh informasi utuh dan terpadu tentang
karakteristik fisik daerah pengamatan serta interaksinya satu dengan yang
lain. Sifat- sifat data lapangan yang hanya mencatat waktu sesaat pengukuran
akan dilengkapi dengan informasi dari pengumupulan data sekunder untuk
jangka waktu panjang sehingga validitas data lebih bisa
dipertanggungjawabkan.
d. Rekayasa Prototipe
Rekayasa konstruksi fisik yang akan diimplementasikan adalah berupa
prototipe konversi energi, berupa chamber serta turbin gerak dalam sistem
oscillating water column (OWC). OWC merupakan salah satu sistem yang
dapat mengubah energi gelombang laut menjadi energi listrik dengan
menggunakan kolom osilasi. Sistem OWC ini akan menangkap energi
gelombang yang melalui lubang pintu kolom (chamber) OWC, sehingga
terjadi fluktuasi atau osilasi gerakan air dalam ruang OWC, kemudian
tekanan udara yang dihasilkan dari gerakan air dalam kolom ini akan
menggerakkan baling-baling turbin yang dihubungkan dengan generator
listrik sehingga menghasilkan listrik.
e. Implementasi Prototipe
Implementasi prototipe, akan mencakup beberapa jenis pekerjaan
konstruksi antara lain:
- Pekerjaan Konstruksi Lapangan
Pekerjaan lapangan yang akan dilakukan adalah pembuatan konstruksi di
lapangan yang akan digunakan sebagai struktur bangunan OWC
- Pekerjaan Konstrusksi Konversi Energi
Konversi energi adalah mesin/alat yang akan diterapkan dilapangan yang
berfungsi untuk membangkitkan energi listrik yang bersumber pada energi
kinetik dan energi potensial gelombang laut dan flutuasi pasang surut air laut.
D. HASIL PERHITUNGAN ENERGI GELOMBANG LAUT
Potensi energi gelombang laut dengan lebar chamber 2,4 m
(berdasarkan protipe yang telah ada), ρ air laut 1030 Kg/m 3 , dan gravitasi
bumi 9,81 m/s2 , persamaan untuk menghitung energi gelombang laut yang
dihasilkan cukup dengan menghitung energi potensial saja. Karena dilihat
dari prototipe yang ada, pergerakan gelombang laut yang menghasilkan
energi pada sistem ini merupakan energi potensial atau naik turun
gelombangnya saja. Sementara untuk gerakan gelombang laut yang maju
mundur tidak menghasilkan energi maka menggunakan persamaan 1 :

Daya yang dapat dibangkitkan dari energi gelombang laut daerah


perairan pantai di Indonesia dapat diperoleh dengan menggunakan persamaan
2:
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Hal – hal yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan lokasi PLTGL
menggunakan sistem OWC yaitu tinggi gelombang laut, arah datang
gelombang, syarat gelombang baik, dan keadaan topografi lautan.
2. Dalam perencanaan pembangkit listrik gelombang laut diperlukan data
sekunder yang meliputi data angin, serta peta, foto, dan citra satelit. Pada saat
survey lapangan data – data yang diperlukan yaitu data hidro oseanografi,
karakteristik air, karakteristik sedimen, dan data jenis tanah. Kemudian
dilakukan menganalisis data, lalu rekayasa prototipe dan implementasi
prototipe.
3. Dalam perhitungan potensi energi gelombang laut menggunakan rumus
1 2
Ew= . w . ρ . g . a . λ dan untuk perhitungan daya yang dapat dibangkitkan
4
1
. w . ρ. g . a2 . λ
menggunakan rumus 4 .
Pw=
T
DAFTAR PUSTAKA
Qingyang Song and Roberto Mayerle 2018, Assessment of wave energy potential
along the south coast of Java Island, IOP Conference Series: Earth and
Environmental Science
Lutfi Agung Mardiansyah, Aris Ismanto, Wahyu Budi Setyawan (2014), Kajian
Potensi Gelombang Laut Sebagai Sumber Energi Alternatif Pembangkit Listrik
Tenaga Gelombang Laut (PLTGL) dengan Sistem Oscilatting Water Column (OWC)
Di Perairan Pantai Bengkulu, JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 3, Nomor 3,
Tahun 2014
I Wayan Arta Wijaya (2010), pembangkit listrik tenaga gelombang laut
menggunakan teknologi oscilating water column di perairan bali, Jurusan Teknik
Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana.
Siti Rahma Utami, studi potensi pembangkit listrik tenaga gelombang laut
dengan menggunakan sistem oscilating water column (owc) di tiga puluh wilayah
kelautan Indonesia, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas
Indonesia.
https://www.its.ac.id/tkelautan/gelombang-laut/
https://pendidikan.co.id/gelombang-laut-pengertian-teori-penyebab-klasifikasi/

Anda mungkin juga menyukai