Anda di halaman 1dari 23

KOROSI

 Korosi adalah suatu proses saat


Korosi
logam mengalami reaksi
oksidasi di udara bebas sehingga
menghasilkan senyawa yang
tidak diinginkan.
 Korosi besi terjadi akibat adanya
oksigen, uap air atau air, dan zat
elektrolit (asam, basa, atau
garam).
 Korosi logam ada yang
berlangsung cepat ada yang
Pagar besi berkarat berlangsung lambat. Ada logam
yang tidak mengalami korosi
sama sekali.
 Adanya debu karbon (C), hasil pembakaran batu bara
dan kayu berpeluang besar menyebabkan terjadinya
korosi.

 Baja yang merupakan campuran homogen besi – karbon


(Fe + C) sangat rentan terhadap terjadinya korosi secara
cepat.
PROSES TERJADINYA KOROSI
oksigen terlarut dalam air
menyebabkan oksidasi

E°red = +1.23 V
E°red = -0.44 V

Karena E°red (Fe2+) < E°red (O2)


Fe dapat dioksidasi oleh oksigen
Reaksi Sel : 2Fe(s) + O2(g) + H2O (l) 2 Fe2+ (s) + 4OH- (aq)
REAKSI PADA KOROSI

KOROSI SUASANA ASAM SUASANA


BASA/NETRAL
ANODE Fe (s) Fe2+ (aq) + 2e- Fe (s) Fe2+ (aq) + 2e-
(OKSIDASI)

KATODE O2 (g) + 4H+ +4e- 2H2O (l) 1/2O2(g) + H2O + 2e- 2OH-
(REDUKSI)
Faktor penyebab korosi /yang mempercepat
korosi
1. Air dan kelembaban udara

Dilihat dari reaksi yang terjadi pada proses korosi, air merupakan salah
satu faktor penting untuk berlangsungnya korosi. Udara lembab yang
banyak mengandung uap air akan mempercepat berlangsungnya proses
korosi.

2. Elektrolit

Elektrolit (asam atau garam) merupakan media yang baik untuk terjadinya
transfer muatan. Hal ini mengakibatkan elektron lebih mudah untuk diikat
oleh oksigen di udara. Air hujan banyak mengandung asam, sedangkan air
laut banyak mengandung garam. Oleh karena itu air hujan dan air laut
merupakan penyebab korosi yang utama. Gas-gas yang jika bereaksi
dengan air menghasilkan asam juga dapat menyebabkan korosi yaitu SO2,
NO2.
3. Permukaan logam yang tidak rata

Permukaan logam yang tidak rata memudahkan terjadinya kutub-kutub


muatan, yang akhirnya akan berperan sebagai anode dan katode.
Permukaan logam yang licin dan bersih akan menyebabkan korosi sulit
terjadi, sebab kutub-kutub yang akan bertindak sebagai anode dan
katode sulit terbentuk.

4. Terbentuknya sel elektrokimia

Jika dua logam yang berbeda potensial bersinggungan pada lingkungan


berair atau lembab, dapat terbentuk sel elektrokimia secara langsung.
Logam yang potensialnya lebih rendah akan segera melepaskan elektron
ketika bersentuhan dengan logam yang potensialnya lebih tinggi, serta
akan mengalami oksidasi oleh oksigen dari udara. Hal tersebut
mengakibatkan korosi lebih cepat terjadi pada logam yang potensialnya
rendah, sedangkan logam yang potensialnya tinggi justru lebih awet.
Sebagai contoh, paku keling yang terbuat dari tembaga untuk
menyambung besi akan menyebabkan besi di sekitar paku keling
tersebut berkarat lebih cepat.
Pencegahan Korosi Besi

Perlindungan Elektrokimia
Perlindungan Mekanis
(Perlindungan Katodik)
 Pengecatan
 Caranya dengan menghubungkan
 Melumuri dengan Oli
logam besi dengan logam pelindung
 Melapisi dengan Timah
yang mempunyai E° lebih kecil.
 Melapisi dengan seng
 Logam pelindung yang biasa
 Membalut dengan Plastik
digunakan yaitu magnesium.
 Membuat Paduan Logam

Pencegahan Korosi Aluminium

Aluminium merupakan logam yang lebih aktif daripada besi, tetapi lebih tahan terhadap
karat. Aluminium yang berkarat akan membentuk aluminium oksida (Al 2O3) dengan cepat.
Perkaratan akan segera terhenti setelah terbentuk lapisan oksida yang tipis. Lapisan tersebut
melekat kuat pada permukaan logam. Oleh karenanya, logam di bawahnya akan terlindungi
dari perkaratan lebih lanjut. Melalui elektrolisis, lapisan oksida tersebut dapat dipertebal.
Proses ini dinamakan anodizing. Aluminium hasil anodizing digunakan untuk membuat
perkakas dapur, kerangka bangunan, kusen pintu dan jendela, serta bingkai.
Cara Mencegah Korosi pada Besi

1. Menggunakan lapisan pelindung untuk mencegah kontak


langsung dengan H2O dan O2

Pada pelapisan timah (tin plating), timah lebih tahan korosi (kurang
reaktif) dibanding besi, di mana potensial reduksi besi lebih negatif (E°
Fe = −0,44 V; E° Sn = −0,14 V). Namun, sebagaimana efek galvanic
coupling, apabila lapisan timah tergores, maka timah justru akan
mempercepat korosi pada besi. Pelapisan timah umumnya dilakukan
pada kaleng-kaleng kemasan. Pelapisan timah umumnya digunakan
pada kaleng-kaleng kemasan dengan tujuan agar kaleng-kaleng bekas
cepat rusak dan hancur.
Pada pelapisan zink (galvanisasi), zink lebih reaktif dibanding besi (E° Fe =
−0,44 V; E° Zn = −0,76 V). Berbeda dengan timah, bila lapisannnya tidak utuh,
zink masih dapat melindungi besi dari korosi. Hal ini terjadi sebagaimana
terbentuknya sel elektrokimia dengan zink sebagai anode yang teroksidasi dan
besi sebagai katode. Mekanisme perlindungan ini disebut perlindungan katode.
Pelapisan zink umumnya digunakan pada besi penopang konstruksi dan pipa
besi.

Pada pelapisan kromium (chrome plating), kromium lebih reaktif


dibanding besi (E° Fe = −0,44 V; E° Cr = −0,74 V). Sama seperti zink,
mekanisme perlindungan katode juga terjadi pada pelapisan kromium
meskipun ada lapisan kromium yang rusak. Pelapisan kromium
umumnya digunakan pada ketel, setang, dan bemper mobil.
PERLINDUNGAN KATODIK

Reaksi korosi di anode (oksidasi) : M → Mx+ + x e-

Reaksi oksidasi logam dapat ditekan dengan menyuplai


elektron dari luar, dengan cara menempatkan materi lain
yang lebih reaktif sebagai anode korban atau menyuplai
arus listrik dari luar sehingga logam yang dilindungi menjadi
katode. Metode ini disebut perlindungan katode.
CONTOH
PERLINDUNGAN
KATODIK

1. Untuk mencegah korosi pada pipa


di dalam tanah, di dekatnya ditanam
logam yang lebih aktif, misalnya Mg,
yang dihubungkan dengan kawat.
Batang magnesium akan mengalami
oksidasi dan Mg yang rusak dapat
diganti dalam jangka waktu tertentu,
sehingga pipa yang terbuat dari besi
terlindung dari korosi.

2. Untuk melindungi terjadinya korosi (perkaratan) pada menara-


menara raksasa , maka bagian kaki menara dihubungkan dengan
lempeng magnesium yang ditanam dalam tanah.
Perlindungan Katodik Tangki Besi

E°red = -2.37 V E°red = 1.23 V

Mg lebih mudah teroksidasi dibandingkan Fe


19.7
CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN
E0 makin besar (makin +)
Makin mudah mengalami reduksi
Makin kuat sifatnya sebagai oksidator
oksidasi reduksi

Anda mungkin juga menyukai