Anda di halaman 1dari 4

Macam-macam Alat Ukur Tanah

A. Alat Ukur Sederhana


1. Pacing (Langkah Kaki)
Metode pengukuran ini bisa dibilang sangat sederhana karena hanya
menggunakan langkah kaki dan dilakukan oleh 1 orang saja.
Caranya dengan melangkahkan kaki tegak lurus kedepan dengan irama yang
sama. Maka akan didapat berapa langkah atau ukuran dari jarak tersebut.
Kelemahan metode ini adalah hasil pengukuran yang didapat tidak akurat karena
langkah kaki pertama kadang tidak sama dengan langkah kaki selanjutnya.
Tingkat ketelitiannya rendah ± 1/50

2. Rol Meter/Meteran/Pita Ukur


a. Pengertian
Meteran sering disebut pita ukur atau tape karena umumnya tersaji dalam bentuk
pita dengan panjang tertentu. Sering juga disebut rol meter karena umumnya pita
ukur ini pada keadaan tidak dipakai atau disimpan dalam bentuk gulungan atau
rol.
b. Ada 3 jenis meteran/pita ukur yaitu:
1) Meteran atau Pita Ukur Dari Kain
Meteran atau pita ukur ini terbuat dari kain linen dan anyaman kawat halus yang
terbuat dari tembaga atau kuningan, panjang 10 – 100 m, lebarnya 2 cm.
Meteran ini mempunyai sifat sebagai berikut :
 Fleksibel : Bahannya dari kain jadi mudah untuk dibawa dan dilipat.
 Mudah rusak : Bahannya yang terbuat dari kain apabila terkena air, panas dan
benda tajam atau benda keras akan cepat rusak.
 Pemuaiannya besar : Maksudnya apabila terkena panas atau suhu panas mudah
melar sehingga mempengaruhi hasil ukur.
 Tingkat ketelitiannya sangat rendah : Bahannya yang elastis mengakibatkan
mudah melar, terbawa angin dan tertarik
sehingga tidak akurat dalam pengukuran.

2) Pita Ukur Baja

Meteran atau pita ukur ini terbuat dari bahan baja, lebarnya 2 cm, tebal 0,4 mm,
dan panjangnya 20 – 100 m. Meteran ini mempunyai sifat sebagai berikut :
 Agak kaku : Bahannya yang dari baja jadi agak kaku, sulit untuk dilipat.
 Tahan lama : Bahannya yang terbuat dari baja sehingga tidak mudah rusak,
meskipun terkena batu atau benda keras lainnya.
 Tahan air : Apabila terkena air masih kuat atau tahan.
 Pemuainnya kecil : Maksudnya apabila terkena panas atau suhu panas tidak
mudah melar sehingga tidak mempengaruhi hasil ukur.
 Tingkat ketelitiannya agak teliti atau sedang : Tingkat hasil ketelitian
pengukuran mendekati akurat.
c. Fungsi Rol Meter/Meteran/Pita Ukur
Fungsi utama atau yang umum dari meteran ini adalah untuk mengukur jarak atau
panjang.Yang perlu diperhatikan saat menggunakan meteran antara lain :
 Satuan ukuran yang digunakan ada 2 satuan ukuran yang biasa digunakan,
yaitu satuan inggris (inch, feet, yard) dan satuan metrik (mm, cm, m)
 Satuan terkecil yang digunakan mm atau cm, inch atau feet
 Penyajian angka nol atau bacaan nol pada meteran ada yang dinyatakan tepat
di ujung awal meteran dan ada pula yang dinyatakan pada jarak tertentu dari
ujung awal meteran
d. Cara Menggunakan Rol Meter/Meteran/Pita Ukur
Cara menggunakan alat ini relatif sederhana, cukup dengan merentangkan
meteran ini dari ujung satu ke ujung lain dari objek yang diukur.
Namun demikian untuk hasil yang lebih akurat cara menggunkan alat ini
sebaiknya dilakukan sebagai berikut:
 Lakukan oleh 2 orang.
 Seorang memegang ujung awal dan meletakan angka nol meteran di titik
yang pertama.
 Seorang lagi memegang rol meter menuju ke titik pengukuran lainnya, tarik
meteran selurus mungkin dan letakan meteran di titik yang dituju dan baca
angka meteran yang tepat di titik tersebut.

3) Rantai Ukur
Rantai ukur dibuat dari kawat baja tipis, dengan diameter 3–4 mm, terdiri
dari beberapa bagian, tiap-tiap bagian panjangnya 20cm, 25cm, sampai 50cm,
sehingga mencapai kepanjangan 20m, 30m hingga 50 m, tiap panjang 5m, diberi
tanda guna memudahkan pembacaan.
4) Kayu Ukur
Kayu ukur terbuat dari kayu atau bambu yang tegak lurus tidak boleh yang belok
karena dapat mempengaruhi hasil pengukuran
Umumnya panjang kayu atau bambu yang digunakan adalah ± 3 - 5 m
Kelemahan alat ini adalah tidak bisa langsung mengukur jarak yang panjang dan
waktunya cukup lama

Dari gambar di atas kayu ukur diberi tanda warna yang berbeda setiap 1 meter
supaya memudahkan dalam proses pembacaan

 Pratomo, Danar G. 2004. Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT) Teknis Pengukuran


dan Pemetaan Kota. Surabaya: ITS
 Nawawi, Gunawan. 2001. Mengukur Jarak dan Sudut. Jakarta: Direktorat Pendidikan
Menengah Kejuruan Jakarta.
 Syaripudin, Akhmad. 2002. Pengantar Survey, Pengukuran dan Perpetaan Digital.
Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
 Fajarsari, Ega J. 2010. Alat Ukur Tanah Sederhana. Jakarta: Universitas Gunadarma.

Anda mungkin juga menyukai