Anda di halaman 1dari 82

POLINES

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

1
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PRODI KONSTRUKSI GEDUNG
PRODI KONSTRUKSI SIPIL

2
GAMBAR TEKNIK
Oleh : Tim GamTek

GAMBAR TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLINES


GAMBAR TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
 GAMBAR TEKNIK 1
Dasar- dasar Gambar Teknik
 GAMBAR TEKNIK 2
Gambar Arsitektur dan Struktur
 GAMBAR TEKNIK 3
Pokok : AutoCAD 2D
Pelengkap : AutoCAD 3D
Motivasi : 3D Studio Max
4

GAMBAR TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLINES


GAMBAR TEKNIK 1
materi kuliah
DASAR - DASAR GAMBAR TEKNIK

Semester 1
4 Jam per minggu
selama 16 minggu

GAMBAR TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLINES


Tujuan Mata Kuliah
Pada akhir semester I,
mahasiswa mampu menggambar
bangunan sipil / bangunan gedung
dengan benar

GAMBAR TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLINES


Standar Kompetensi
~ Memahami perkembangan gambar teknik
~ Memahami standar huruf, angka dan garis
~ Memahami simbol, notasi dan garis ukuran
~ Mampu menggambar teknik dengan benar
~ Memahami etika dan estetika gambar teknik
~ Mampu membaca gambar dengan benar
~ Mampu mengoreksi kesalahan gambar

GAMBAR TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLINES


BAGIAN 1

PENDAHULUAN

8
GAMBAR TEKNIK J URUSAN TEKNIK SIPIL
PENDAHULUAN
Gambar teknik adalah penyajian fisik dari suatu objek
dalam bentuk grafis dan biasanya menyatakan sesuatu
lebih jelas dari kata-kata, sebab setiap garis gambar dan
simbol memiliki fungsi dan pengertian tertentu.
Syarat gambar teknik antara lain :
a. Kelengkapan gambar hingga detail
b. Kebenaran
c. Presisi ukuran
d. Mudah dan cepat dipahami
Dalam ruang lingkup industri konstruksi, gambar teknik
merupakan salah satu media komunikasi antara perencana,
pemilik pekerjaan dan kontraktor
9

GAMBAR TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLINES


BAGIAN 2

PERLENGKAPAN GAMBAR

10
GAMBAR TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
2. 1. PERALATAN GAMBAR
a. Meja gambar, mesin gambar

b. Penggaris set segi tiga (450 / 300 – 600)

c. Pensil, dengan simbol tingkat kekerasannya,


5H 3H 2H H F HB B 2B 3B
H = Hard F = Fixed (normal) B = Black

d. Jangka

11

GAMBAR TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLINES


2. 2. UKURAN KERTAS
Standar kertas gambar adalah A, ukuran dasar kertas
gambar memiliki luas 1 m2 dengan ketentuan,
X . Y = 1 m2 .………….( 1 ) X = sisi lebar
Y = sisi panjang
X : Y = 1 : √ 2 ...…….....( 2 )
Dari persamaan ( 1 ) dan ( 2 ) diperoleh ukuran Ao
X = 0,841 m Y = 1,189 m

12

GAMBAR TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLINES


UKURAN KERTAS
Ao = 841 X 1189 (mm)

A1 = 594 X 841 (mm)

A2 = 420 X 594 (mm)


A3 = 297 X 420 (mm)

A4 = 210 X 297 (mm)

Ao = 148 X 210 (mm)

13

GAMBAR TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLINES


2. 3. GARIS TEPI
Berfungsi sebagai pembatas antara tepi kertas
dengan tepi bidang gambar.

Untuk semua ukuran kertas, garis tepi sebelah


kiri ditentukan 20 mm, sedangkan pada sisi yang
lain tergantung pada ukuran kertas gambar,
~ Kertas A0, A1, garis tepi = 15 mm
~ Kertas A2, A3, garis tepi = 10 mm
~ Kertas A4, A5, garis tepi = 10 mm

14

GAMBAR TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLINES


15

GAMBAR TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLINES


2. 4. KEPALA GAMBAR
Letak kepala umumnya pada tepi kertas gambar
diluar bidang gambar
Materi kepala gambar bervariasi.
~ Nama Proyek
~ Nama Klien atau Pemilik Proyek
~ Konsultan Perencana
~ Arsitek, Drafter
~ Judul gambar dan Skala gambar
~ Tanggal disetujui
~ Nomor, Kode, dan Jumlah gambar
~ Revisi gambar, dll
16

GAMBAR TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLINES


Kepala gambar untuk latihan sesuai standar kertas

17

GAMBAR TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLINES


2. 4. STANDAR HURUF
Sebagai bagian gambar, pemakaian huruf harus,
~ Mudah dan enak dibaca
~ Mudah dimengerti
~ Jelas dan rapi

Yang perlu diperhatikan dalam penggunaan huruf,


~ Garis bantu sebagai landasan penulisan huruf
~ Jenis huruf yang seragam untuk satu gambar
~ Huruf dibuat tebal, jelas dan rata sesuai ruang
~ Spasi dan kemiringan huruf harus seragam

18

GAMBAR TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLINES


BAGIAN 3

GAMBAR DASAR

GAMBAR TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL 19


3. 1. GARIS DENGAN GEOMETRI

a. MENGGAMBAR GARIS SEJAJAR


Membuat garis sejajar terhadap garis A-B melalui
titik yang diketahui (titik P) dengan memakai jangka.
~ Gambar busur dengan jari-jari A-P, titik pusat A dan B
~ Gambar busur dengan jari-jari P-3 dan titik pusat di P,
sehingga dua busur akan saling berpotongan di titik 3
~ Hubungkan titik 3 dengan titik P, maka garis 3-P adalah
sebuah garis yang sejajar dengan garis A-B

20

GAMBAR TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLINES


Proses penggambaran
garis sejajar A-B melalui
sebuah titik P

Hasil penggambaran,
bahwa garis P-3 sejajar
dengan garis A-B
21

GAMBAR TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLINES


b. MENGGAMBAR GARIS TEGAK LURUS
Membuat garis tegak lurus terhadap garis A-B melalui
titik yang diketahui (titik P) dengan memakai jangka.
~ Gambar sebuah busur dengan pusat di titik P dan
memotong garis A-B di titik 1 dan titik 2
~ Dengan jari-jari yang sama, buat busur dengan
pusat titik 1 dan titik 2 hingga berpotongan di titik 3
~ Hubungkan titik P dengan titik 3, maka garis P-3
adalah sebuah garis tegak lurus terhadap garis A-B

22

GAMBAR TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLINES


Proses penggambaran garis
tegak lurus A-B melalui titik P

Hasil penggambaran, bahwa garis


P-3 tegak lurus dengan garis A-B
23

GAMBAR TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLINES


c. MEMBAGI GARIS

Membagi sebuah garis A-B menjadi beberapa


bagian sama besar dengan menggunakan garis
bantu (contoh, garis dibagi menjadi 7 bagian).

24

GAMBAR TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLINES


d. MEMBAGI SUDUT SAMA BESAR
Membagi sebuah sudut lancip BAC dengan
pusat A menjadi dua bagian sama besar

25

GAMBAR TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLINES


e. MENGGAMBAR BUSUR MENYINGGUNG
DUA GARIS TEGAK LURUS
Diketahui dua garis saling tegak lurus di titik A
~ Dari titik A, gambar busur dengan jari-jari R
memotong dua garis di titik 1 dan 2
~ Dengan jari-jari yang sama, gambar busur dari
titik 1 dan titik 2 hingga berpotongan di titik 3.
~ Dari titik 3, gambar busur dengan jari-jari R
menghubungkan 2 garis saling tegak lurus.

26

GAMBAR TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLINES


Proses penggambaran busur
menghubungkan dua garis
saling tegak lurus

Hasil penggambaran, busur


menghubungkan dua garis
saling tegak lurus
27

GAMBAR TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLINES


f. MENGGAMBAR BUSUR MENYINGGUNG
SISI SUDUT LANCIP / TUMPUL
~ Gambar busur (jari-jari R) dari titik 1 dan 2
~ Gambar garis lurus sejajar garis A1 dan A2
yang menyinggung busur, dan berpotongan
di titik 3
~ Dengan titik pusat 3, gambar busur dengan
jari-jari R yang menghubungkan kedua sisi
dari sudut lancip / tumpul

28

GAMBAR TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLINES


Proses penggambaran busur
menyinggung dua sisi sudut
lancip / tumpul

Hasil penggambaran busur


menyinggung dua sisi sudut
lancip / tumpul
29

GAMBAR TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLINES


g. MENGGAMBAR BUSUR MENYINGGUNG
LINGKARAN DAN GARIS LURUS
~ Diketahui jari-jari R, lingkaran (jari-jari R1), dan
garis lurus AB (dibawah lingkaran), jaraknya R
~ Gambar busur dengan jari-jari R1 pada garis
AB (titik 1), tarik garis sejajar AB menyinggung
yang busur tersebut
~ Gambar busur dari pusat lingkaran dengan
jari-jari R + R1, hingga berpotongan dengan
garis sejajar AB di titik 2.
~ Gambar busur dengan jari-jari R menyinggung
lingkaran dan garis lurus AB
30

GAMBAR TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLINES


Proses penggambaran busur
menyinggung dua sisi sudut
lancip / tumpul

Hasil penggambaran busur


menyinggung dua sisi sudut
lancip / tumpul
31

GAMBAR TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLINES


3. 2. SEGI BANYAK ( POLIGON )

a. MENGGAMBAR SEGI TIGA BERATURAN

32

GAMBAR TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLINES


b. MENGGAMBAR SEGI EMPAT BERATURAN

33

GAMBAR TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLINES


c. MENGGAMBAR SEGI LIMA BERATURAN

34

GAMBAR TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLINES


d. MENGGAMBAR SEGI ENAM BERATURAN

35

GAMBAR TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLINES


d. MENGGAMBAR SEGI ENAM BERATURAN

36

GAMBAR TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLINES


e. MENGGAMBAR SEGI TUJUH BERATURAN

37

GAMBAR TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLINES


f. MENGGAMBAR SEGI TUJUH, SEMBILAN, SEBELAS
BERATURAN

38

GAMBAR TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLINES


3. 3. PROYEKSI ORTHOGRAFIS
Orthografis berasal dari kata-kata Yunani,
~ Orthos, berarti lurus, atau tegak lurus
~ Graphikus, berarti menggambar dengan garis

Ciri proyeksi orthografis,


Semua garis proyeksi sejajar terhadap satu sama
lain dan tegak lurus terhadap bidang pada saat
benda tersebut diproyeksikan

Metode proyeksi orthografis digambarkan dengan


tampak depan, tampak samping, dan tampak atas
39

GAMBAR TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLINES


~ Proyeksi Kuadran I (First Angle projection)
~ Proyeksi Kuadran III (Third Angle projection)

40

GAMBAR TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLINES


Aturan Proyeksi Kuadran I, bahwa semua pandangan
diproyeksikan pada bidang dibelakang benda.

Tiga pandangan utama


~ Tampak Depan (A)
~ Tampak Samping (B)
~ Tampak Atas (C)

41

GAMBAR TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLINES


Prinsip pandangan pada proyeksi kuadran I (First
Angle Projection) terletak pada tiga tampak utama,

42

GAMBAR TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLINES


Pandangan utama dan tambahan proyeksi kuadran I

43

GAMBAR TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLINES


Perspektif pandangan pada proyeksi kuadran I`

44

GAMBAR TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLINES


3. 4. PERSPEKTIF ISOMETRIK
Penggambaran perspektif isometrik dimulai dengan
membuat tiga garis sumbu, yaitu : garis sumbu tegak
dan dua garis sumbu diagonal 300 kekanan dan kekiri

45

GAMBAR TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLINES


Contoh gambar proyeksi orthografis
dengan tiga pandangan utama

Proses penggambaran perpektif


isometrik dari gambar proyeksi
46

GAMBAR TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLINES


BAGIAN 4

ELEMEN
GAMBAR BANGUNAN

GAMBAR TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL 47


4. 1. GARIS
a. GARIS KONTINYU TEBAL
Tebal 100%, untuk garis tepi, garis gambar, dan garis batas.

b. GARIS KONTINYU TIPIS


Tebal 50% dari garis tebal, untuk garis bantu, garis notasi
c. GARIS PUTUS TITIK
Tebal 30% garis tebal, untuk garis sumbu, garis penampang

d. GARIS PUTUS PANJANG


Tebal 50% garis tebal, untuk garis bagian yang tidak tampak
e. GARIS PUTUS PENDEK
Tebal 50% garis tebal, untuk garis gambar rencana perluasan

48

GAMBAR TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLINES


4. 2. SKALA
Digunakan untuk menyajikan perbandingan antara
dimensi benda nyata dengan visualisasi benda
dalam gambar.
a. SKALA KECIL
1 : 1000 1 : 500 1 : 200 Untuk gambar situasi, site plan,
dan block plan
1 : 100 1 : 50 Untuk gambar dinding tampak,
potongan dan detail pelat
b. SKALA BESAR
1 : 20 1 : 10 Untuk gambar tampak, potongan,
balok, kolom, gambar detail
1:5 1:2 Untuk gambar detail ukuran besar
49

GAMBAR TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLINES


4. 3. SIMBOL
Merupakan identitas penampang bahan bangunan
yang lazim digunakan dalam gambar teknik bangunan.

50

GAMBAR TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLINES


4. 4. UKURAN
a. GARIS UKURAN
Pilihan garis batas ukuran, garis tebal miring 450 atau titik tebal

Bentuk garis miring tebal Bentuk titik tebal


51

GAMBAR TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLINES


b. LETAK GARIS UKURAN
Garis ukuran diluar gambar atau tampak, kecuali diperlukan
untuk memperjelas dan mempermudah pembacaan.

Garis ukuran yang panjang diletakkan diluar ukuran pendek


sehingga garis proyeksi tidak memotong garis ukuran.
52

GAMBAR TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLINES


Garis proyeksi digambarkan pada arah tegak lurus dengan
benda yang diukur dan garis ukuran harus sejajar dengan
garis luar benda.

53

GAMBAR TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLINES


Garis-garis pusat atau garis batas tidak digunakan sebagai
garis ukuran, umumnya dipakai sebagai garis proyeksi.

54

GAMBAR TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLINES


c. PENULISAN UKURAN
~ Ukuran dituliskan dalam cm panjang, atau meter panjang

~ penulisan ukuran, posisi angka selalu diatas garis ukuran

55

GAMBAR TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLINES


~ Ukuran lingkaran pada gambar dituliskan dari pusat
ke pusat lingkaran, apabila lingkaran bentuk tunggal,
penulisan ukuran menggunakan simbol Ø

56

GAMBAR TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLINES


4. 5. ELEVASI
Elevasi atau ketinggian memakai acuan ± 0,00.

~ Tanda + artinya posisi permukaan diatas ± 0,00


~ Tanda - artinya posisi permukaan dibawah ± 0,00.
57

GAMBAR TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLINES


58

BAGIAN 5

GAMBAR PERENCANAAN

GAMBAR TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL


GAMBAR PERENCANAAN
Gambar perencanaan adalah alat komunikasi antara
pemilik pekerjaan, perencana dan kontraktor.
Merupakan gambar terperinci seluruh elemen struktur,
detail, bahan bangunan, ukuran dan notasi, antara lain :
a. Rencana tapak atau situasi
b. Denah, tampak, potongan.
c. Rencana pondasi dan detail pondasi
d. Rencana kolom, balok, sloof dan penulangan
e. Rencana perletakkan kusen, tipe dan detail kusen.
f. Rencana atap, detail kuda-kuda, plafon dan rangka
g. Rencana instalasi air bersih dan air kotor
h. Rencana instalasi listrik
59

GAMBAR TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLINES


5. 1. PRA RENCANA
Pemilik pekerjaan menuangkan ide dan informasi
lahan, biaya dan rencana aktifitas ke Perencana.
Atas dasar ide dan keinginan pemilik, perencana
membuat desain awal secara garis besar.
Konsultasi dilakukan dalam upaya mencapai titik
temu tentang desain awal (pra rencana).
Hasil dari kesepakatan atas pra rencana (desain
awal) diteruskan dengan perencanaan termasuk
rencana anggaran biaya dan waktu.

60

GAMBAR TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLINES


5. 2. RENCANA TAPAK
Gambar rencana tapak meliputi :
a. Tata letak bangunan yang direncanakan
b. Penataan lansekap, meliputi penataan
jalan, taman, area parkir, pedestrian,
selasar,dan rencana pengembangannya
c. Keadaan tanah, rata atau berbukit, tebing
atau curam.
Untuk kategori bangunan sederhana, cukup
dengan gambar penataan lansekap yang
disebut Gambar Situasi.
61

GAMBAR TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLINES


Contoh Gambar Situasi

62

GAMBAR TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLINES


5. 3. D E N A H
Gambar Denah memperlihatkan tata ruang bangunan
dari atas jika bangunan dipotong ± 1 meter dari lantai.
Informasi penting dari gambar denah antara lain :
a. Jenis ruang, organisasi ruang termasuk dimensi
dan sirkulasi ruang.
c. Letak sloof, kolom, balok, pelat lengkap dengan
penulangan beserta daftar tulangan.
d. Letak pintu, jendela, bovenlicht untuk sirkulasi
udara, pencahayaan dan untuk lalu-lintas orang.
f. Bentuk atau model rencana atap dan detail atap
63

GAMBAR TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLINES


64

GAMBAR TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLINES


5. 4. T A M P A K
Gambar tampak adalah proyeksi orthografis exterior
bangunan yang diproyeksikan dari gambar denah.
Misalnya tampak depan, tampak samping kiri atau
samping kanan, tampak belakang, dan tampak atas.
Informasi penting dari gambar Tampak, antara lain :
a. Dimensi ruang, tinggi dinding dan langit-langit
b. Bentuk, jenis, model, detail dan dimensi bukaan
c. Bentuk dan kemiringan atap
d. Tinggi kolom, balok dan elemen struktur lainnya
e. Ukuran dan jenis material yang digunakan.
65

GAMBAR TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLINES


Tampak Depan
Memperlihatkan elemen
yang dapat dilihat dari depan

Tampak Samping
Memperlihatkan elemen yang
dapat dilihat dari samping
66

GAMBAR TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLINES


5. 5. POTONGAN
Gambar potongan memperlihatkan bagian ruang
dalam (interior) bagian yang terpotong mengikuti
arah garis potongan.
Informasi penting gambar potongan, antara lain :
a. Bentuk struktur bangunan, misalnya, pondasi,
lantai, dinding, plafon, atap, dan penutup atap.
b. Elevasi dinding, langit-langit, ringbalok, serta
jenis dan dimensi bahan yang dipakai.
c. Dimensi dan jenis bukaan-bukaan (pintu dan
jendela), serta komponennya
67

GAMBAR TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLINES


Potongan Memanjang
Memperlihatkan elemen
yang dapat dilihat dari dalam

Potongan Melintang
Memperlihatkan elemen yang
dapat dilihat dari dalam
68

GAMBAR TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLINES


5. 6. RENCANA PONDASI
Gambar tampak atas dari struktur paling bawah
bagian fisik objek. Bagian yang terlihat adalah
pondasi pasangan batu belah, sloof, kolom.
Informasi penting gambar potongan, antara lain :
a. Dimensi sloof (panjang, tebal dan tinggi) serta
panjang sloof jika ada.
b. Letak kolom, model kolom, jumlah kolom sudut
pasangan bata serta kolom struktrur
c. Dimensi pondasi telapak atau footplat (untuk
bangunan bertingkat)
69

GAMBAR TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLINES


Denah pondasi
70

GAMBAR TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLINES


DETAIL PONDASI

Fungsi utama pondasi


adalah menahan beban
merata dari dinding dan
disalurkan melalui beton
sloof.

Detail pondasi lengkap


dengan notasi dimensi
dan keterangan.

71

GAMBAR TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLINES


5. 7. PENULANGAN

72

GAMBAR TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLINES


5. 7. PENULANGAN
Gambar penulangan menjelaskan tentang dimensi beton
sloof, ringbalk, kolom dan balok, diameter tulangan dan
ketebalan selimut beton.

Gambar detail
tulangan balok
73

GAMBAR TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLINES


5. 8. RENCANA ATAP
Rencana atap memperlihatkan bagian konstruksi atap,
dimensi pendukung, jenis bahan dan penutup atap.
Konstruksi atap ditopang oleh kuda-kuda, baik bahan
kayu, baja, ataupun beton.
Informasi penting gambar potongan, antara lain :
a. Jenis dan jumlah struktur yang digunakan untuk
menopang konstruksi atap,
b. Jarak pemasangan dan jumlah bahan atap.
c. Jenis penutup atap, model, tipe dan dimensinya
d. Lebar dan panjang tritisan
74

GAMBAR TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLINES


Gambar detail
konstruksi atap
75

GAMBAR TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLINES


5. 10. RENCANA LANGIT-LANGIT
Gambar rencana langit-langit memperlihatkan jenis,
jumlah, bahan, pemakaian tiap ruang dan gambar
letak rangka langit-langit.
Informasi penting gambar potongan, antara lain :
a. Penggunaan jenis dan bahan rangka langit-langit
b. Tiap jarak 2 meter harus dipasang balok induk
sebagai penguat rangka arah horisontal.
c. Pada rangka langit-langit dipasang penggantung
yang dikaitkan dengan rangka atap.
d. Detail pertemuan rangka dengan balok induk.
76

GAMBAR TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLINES


Gambar detail
langit-langit
77

GAMBAR TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLINES


5. 10. DENAH KUSEN
Memperlihatkan letak kusen secara keseluruhan
Tipe kusen diberi identitas tertentu, misalnya kusen
P1, P2, PJ1, J1, J2 dan sebagainya.
Tipe kusen digambar secara utuh, dilihat dari depan
dan dilengkapi dengan potongan dan dimensi (ukuran)
Informasi penting gambar kusen, antara lain :
a. Letak, tipe, bentuk, dimensi dan jumlah kusen
b. Detail pertemuan balok dan kusen
c. Detail dalam bentuk tiga dimensi
d. Penggunaan bahan kusen
78

GAMBAR TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLINES


Contoh tipe kusen 79

GAMBAR TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLINES


5. 11. RENCANA SANITASI
Informasi penting gambar kusen, antara lain :
a. Arah saluran dan perpipaan untuk air bersih dan
air kotor.
b. Jenis bahan dan diameter untuk saluran instalasi
c. Asesoris untuk instalasi perpipaan, misalnya
socket, tee, dan lain-lain
d. Detail pertemuan sambungan pipa
e. Dimensi saptiktank, resapan, penampang, jenis
bahan dan detail.
80

GAMBAR TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLINES


Gambar sanitasi
air bersih / kotor
81

GAMBAR TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLINES


TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA

SEKIAN
82

Anda mungkin juga menyukai