Proyek Pembangunan Gedung Parkir 11 Lantai RSUP Dr.
Kariadi Semarang
BAB IV PERMASALAHAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Uraian Umum
Dalam sebuah proyek konstruksi pasti mengaharapkan seluruh pelaksanannya berjalan dengan lancar. Akan tetapi ada hal-hal yang menjadi penghambat atau menjadi permasalahan dalam sebuah proyek konstruksi khsususnya dalam pihak Kontraktor. Permasalahan yang timbul dalam sebuah proyek konstruksi untuk pihak Kontraktor sangatlah beragam. Permasalahan tersebut bisa kondisi alam, pelaksanaan teknis, jumlah tenaga, keterlambatan pekerjaan dan lain sebagainya. Permasalahan yang timbul harus sesegera mungkin diatasi agar pelaksanaan proyek dapat berjalan lancar sesuai rencana. Berikut ini adalah beberapa permasalahan dan pemecahannya yang terjadi dalam Proyek Pembangunan Gedung Parkir 11 Lantai RSUP Dr. Kariadi Semarang : 1. Permasalahan Teknis Dalam Pelaksanaan 2. Permasalahan Keterlambatan Pekerjaan 3. Permasalahan Penempatan Bahan
4.2 Permasalahan Teknis Dalam Pelaksanaan
Pelaksanaan teknis adalah pekerjaan yang dilaksanakan atau dilakukan sesuai teknis yang sudah ada. Pelaksanaan dari setiap pekerjaan menggunakan metode kerja yang berbeda-beda. Dalam setiap proyek pembangunan tidak semua pekerjaan dilaksanakan sesuai teknis atau metode yang ada (kesalahan). Terkadang ada hal-hal dilapangan yang membuat itu terjadi. Biasanya kesalahan tersebut bisa terjadi secara disengaja ataupun tidak disengaja. Dan apabila terjadi kesalahan dalam pekerjaan maka akan hasil yang ada akan tidak memuaskan.
Laporan Praktik Kerja Lapangan DIV TPPG
Politeknik Negeri Semarang 62 Proyek Pembangunan Gedung Parkir 11 Lantai RSUP Dr. Kariadi Semarang
4.2.1 Kesalahan Perhitungan Ready Mix Beton
Perhitungan jumlah kubikasi beton yang di butuhkan pada sebuah proyek sangat berpengaruh terhadap efesiensi waktu dan biaya yang di perlukan, jika kubikasi beton yang di pesan oleh bagian logistik kurang seperti pada Gambar 4.1 tentunya akan menghambat pengerjaan proyek karena harus menunggu pengiriman berikutnya yang tentu akan memakan waktu pengerjaan. Jika beton yang di pesan lebih dari kebutuhan tentunya sangat berpengaruh terhadap biaya yang di keluarkan Karena proyek tetap harus membayar sisa kelebihan beton yang sudah di pesan.
Gambar 4.1 Kesalahan teknis dalam pemesanan ready mix
Solusi Penyelesaian Masalah : Bila sebuah proyek pembangunan mengalami permasalahan tentang kesalahan teknis dalam pekerjaan maka hal yang perlu dilakukan adalah pihak kontraktor meminta toleransi kepada pihak MK atau Owner untuk
Laporan Praktik Kerja Lapangan DIV TPPG
Politeknik Negeri Semarang 63 Proyek Pembangunan Gedung Parkir 11 Lantai RSUP Dr. Kariadi Semarang
mengajukan perbaikan, karena pihak kontraktor sebisa mungkin akan
langsung memperbaiki, agar nanti hasil yang sudah diperbaiki sebisa mungkin sesuai dengan hasil perencanaan. Dalam hal ini yang dilakukan kontraktor yaitu memesan kembali ready mix di PT. Jaya Mix Beton sesuai kebutuhannya
4.2.2 Kesalahan Dalam Proses Pekerjaan Pengecoran
Beton kolom maupun balok keropos seperti pada Gambar 4.2 dapat terjadi karena hal-hal berikut ini: 1. Bekisting kurang bersih, masih ada beton lama yang menempel pada permukaanya, ini biasanya terjadi pada bekisting yang digunakan ulang tapi tidak dilakukan pembersihan secara total. 2. Pemadatan kurang sempurna saat pengecoran, pada pekerjaan kolom maupun balok berukuran besar sebaiknya menggunakan vibrator untuk memastikan semua cetakan sudah terisi beton dengan sempurna, pada kolom kecil bisa dilakukan dengan bantuan kayu atau memukul-mukul palu pada sisi luar bekisting. 3. Adukan tidak tercampur dengan sempurna sehingga antara semen, pasir dan air tidak bisa menyatu dengan baik. 4. Terlalu cepat membongkar bekisting sehingga permukaan beton rusak akibat benturan benda disekitarnya.
Gambar 4.2 Kesalahan teknis dalam
pekerjaan pengecoran (Balok dan Kolom kropos)
Laporan Praktik Kerja Lapangan DIV TPPG
Politeknik Negeri Semarang 64 Proyek Pembangunan Gedung Parkir 11 Lantai RSUP Dr. Kariadi Semarang
Solusi Penyelesaian Masalah :
Bila sebuah proyek pembangunan mengalami permasalahan tentang kesalahan teknis dalam pekerjaan maka hal yang perlu dilakukan adalah pihak kontraktor meminta toleransi kepada pihak MK atau Owner untuk mengajukan perbaikan, karena pihak kontraktor sebisa mungkin akan langsung memperbaiki, agar nanti hasil yang sudah diperbaiki sebisa mungkin sesuai dengan hasil perencanaan. Dalam hal ini dilakukan pekerjaan acian beton seperti pada Gambar 4.3 untuk memperbaikinya.
Gambar 4.3 Perbaikan balok saat setelah pengecoran
4.3 Permasalahan Keterlambatan Pekerjaan
Pelaksanaan pekerjaan yang tepat waktu akan menghasilkan proyek konstruksi yang baik pula. Dalam setiap proyek konstruksi pasti ada permasalahan yang dihadapi. Salah satunya adalah permasalahan keterlambatan dalam pekerjaan konstruksi. Keterlambatan pekerjaan ini bisa dipicu oleh beberapa faktor, antara lain :
Laporan Praktik Kerja Lapangan DIV TPPG
Politeknik Negeri Semarang 65 Proyek Pembangunan Gedung Parkir 11 Lantai RSUP Dr. Kariadi Semarang
a. Cuaca yang buruk
b. Kurangnya jumlah tenaga kerja c. Keterlambatan pengiriman bahan material d. Rusaknya peralatan pekerjaan e. Lahan proyek sempit untuk kategori proyek skala besar
Keterlambatan pekerjaan pada Proyek Pembangunan Gedung Parkir 11 Lantai
RSUP Dr. Kariadi Semarang ini karena masalah lahan proyek yang sempit seperti pada Gambar 4.4 sehingga mobilisasi alat dan bahan pun terlambat yang berpengaruh terhadap waktu dan biaya yang dibutuhkan.
Gambar 4.4 Lahan Proyek Sempit
Laporan Praktik Kerja Lapangan DIV TPPG
Politeknik Negeri Semarang 66 Proyek Pembangunan Gedung Parkir 11 Lantai RSUP Dr. Kariadi Semarang
Solusi Penyelesaian Masalah :
Bila sebuah proyek pembangunan mengalami permasalahan tentang keterlambatan pekerjaan maka hal yang perlu dilakukan adalah pihak kontraktor mencari tambahan pekerja dan menambah jumlah jam kerja (lembur) seperti pada Gambar 4.5 agar keterlambatan pekerjaan dapat dikejar. Akan tetapi semua itu harus atas seijin dari pihak MK atau pengawas, karena pihak MK adalah yang berwenang terhadap pelaksanaan pekerjaan pada proyek setelah owner.
Gambar 4.5 Penambahan Jam Kerja
4.4 Permasalahan Penempatan Bahan
Dalam setiap proyek konstruksi pasti ada permasalahan yang dihadapi. Salah satunya adalah permasalahan lahan proyek sempit pada Proyek Pembangunan Gedung Parkir 11 Lantai RSUP Dr. Kariadi Semarang sehingga untuk penempatan bahan seperti besi tulangan, hebel dll asal-asalan/tidak teratur seperti pada Gambar 4.6 yang dapat menyebabkan masalah rusaknya bahan bangunan tersebut karena tidak ditempatkan di tempat terlindung semisal Gudang.
Laporan Praktik Kerja Lapangan DIV TPPG
Politeknik Negeri Semarang 67 Proyek Pembangunan Gedung Parkir 11 Lantai RSUP Dr. Kariadi Semarang
Gambar 4.6 Penempatan Bahan Bangunan ditempat Terbuka
Solusi yang sebaiknya dilakukan adalah:
1. Mengontrol bahan material yang masuk sehingga tidak terjadi penumpukan material bangunan seperti pada Gambar 4.6; 2. Menutup material bangunan untuk menjaga mutu material tersebut dengan terpal atau plastik; 3. Memindahkan material ke tempat terlindung ( misal pada lahan proyek konstruksi yang sudah selesai dikerjakan, dalam hal ini pada lantai basement seperti pada Gambar 4.7)
Laporan Praktik Kerja Lapangan DIV TPPG
Politeknik Negeri Semarang 68 Proyek Pembangunan Gedung Parkir 11 Lantai RSUP Dr. Kariadi Semarang
Gambar 4.7 Penempatan Bahan Bangunan Pada Lantai Basement