Anda di halaman 1dari 18

MASA

DEMOKRASI
TERPIMPIN
Sejarah Indonesia Kelas XII MIPA-IPS
DEKRIT PRESIDEN
 Dekrit Presiden 5 Juli 1959
 Kegagalan Konstituante
 Situasi tidak baik, banyak pemberontakan
 Presiden mengeluarkan Dekrit Presiden
 Isi:
1) Konstituante dibubarkan
2) UUD 1945 berlaku Kembali sebagai UUD RI
3) Membentuk MPRS dan DPAS dalam waktu singkat
 Sisi positif berlakunya Dekrit Presiden
1) Menyelamatkan negara dari perpecahan dan krisis politik berkepanjangan
2) Memberikan pedoman yang jelas, yaitu UUD 1945 bagi kelangsungan negara
3) Merintis pembentukan Lembaga tertinggi negara, yaitu Merdeka MPRS dan
Lembaga tinggi negara berupa DPAS yang selama masa Demokrasi Liberal
tertunda pembentukannya
 Sisi Negatif Dekrit Presiden
1. Memberi kekuasaan yang besar kepada Presiden, MPR, dan Lembaga tinggi negara. Hal
tersebut terlihat pada masa Demokrasi Terpimpin dan berlanjut sampai Orde Baru
2. Memberi peluang bagi militer untuk terjun dalam bidang politik. Sejak Dekrit Presiden,
militer terutama Angkatan Darat menjadi kekuatan Politik yang disegani
PELAKSANAAN DEMOKRASI
TERPIMPIN
 Pembentukan MPRS
 Pembubaran DPR dan Pembentukan DPR GR
 Pembentukan Dewan Pertimbangan Agung Sementara (DPAS)
 Pembentukan Kabinet Kerja
 Pembentukan Front Nasional
 Pembentukan Dewan Perancang Nasional (Depernas)
PEMASYARAKATAN AJARAN
NASAKOM
 Presiden berupaya membentuk pemahaman ideologi yang sama
 Nasionalis, Agama, dan Komunis (NASAKOM)
 Bagi Presiden  NASAKOM merupakan cerminan paham berbagai golongan dalam masyarakat
 Dengan menerima dan melaksanakan NASAKOM, persatuan Indonesia akan terwujud
 NASAKOM gencar di populerkan dalam masyarakat
 Ada kesan, menolak NASAKOM = menolak Presiden
 Ada masyarakat yang kritis terhadap ajaran tersebut
 Dimanfaatkan PKI
 PKI (partai terdepan yang membela NASAKOM)
 Keterlibatan PKI  ajaran NASAKOM menyimpang, menggeser kedudukan Pancasila
PEMBATASAN PARTAI-PARTAI
 Demokrasi Liberal (partai dapat melakukan kegiatan secara bebas)
 Demokrasi Terpimpin (kedudukan partai dibatasi oleh penetapan presiden)
 Partai yang tidak memenuhi syarat akan dibubarkan
 Akibatnya: dari 28 partai yang ada tinggal 11 partai
 Pembatasan gerak-gerik
 Kuatnya kedudukan Presiden terlihat dari pembubaran 2 partai yang pernah Berjaya masa
Demokrasi Liberal
 Partai Masyumi dan Partai Sosialis Indonesia (PSI)
 Resmi dibubarkan: 17 Agustus 1960
 Pertimbangannya: keterlibatan sejumlah anggota dalam pemberontakan PRRI/ Permesta
PERJUANGAN PEMBEBASAN
IRIAN BARAT
1. Diplomasi
 Perundingan dengan Belanda
 Diplomasi dalam Forum PBB

2. Perjuangan konfrontasi
 Konfrontasi Politik dan Ekonomi
 Konfrontasi Militer
PERUNDINGAN DENGAN
BELANDA
 KMB: disepakati bahwa masalah Irian Barat akan diselesaikan melalui perundingan, setahun
sesudah mengakuan kedaulatan
 Pihak Indonesia mengartikan bahwa Belanda akan menyerahkan Irian Barat pada waktu yang
telah ditentukan
 Pihak Belanda mengartikan bahwa Irian Barat hanya dibicarakan sebatas perundingan, bukan
diserahkan
 Belanda mempunyai alas an untuk mempertahankan Irian Barat
DIPLOMASI DALAM FORUM
PBB
 Sejak 1954, Indonesia melibatkan PBB dalam menyelesaikan masalah Irian Barat
 Alasannya: penyelesaian secara diplomasi mengalami kegagalan
 Pembatalan Uni-Indonesia secara sepihak
 Dalam siding PBB, Indonesia berupaya meyakinkan bahwa masalah Irian Barat perlu
mendapat perhatian internasional
 Alasannya: masalah Irian Barat menunjukkan adanya penindasan satu bangsa terhadap hak
bangsa lain
KONFRONTASI POLITIK DAN
EKONOMI
 1956, secara sepihak Indonesia membatalkan hasil KMB
 Indonesia meresmikan pembentukan Provinsi Irian Barat (dilakukan tepat saat ulang tahun
kemerdekaan RI ke-11)
 18 November 1957 berlangsung rapat umum pembebasan Irian Barat di Jakarta
 Berlanjut dengan pemogokan umum oleh para buruh yang bekerja di perusahaan Belanda
 Pemerintah RI melarang perusahaan penerbangan komersil Belanda mendaratkan pesawatnya
di Indonesia
 Melarang peredaran berbagai bentuk media massa dan film yang berbahasa Belanda
 1957, terjadi aksi pengambilan/ nasionalisasi perusahaan-perusahaan milik Belanda
 Awalnya aksi tersebut merupakan Tindakan spontan dari rakyat, karyawan dan buruh
 KSAD Jenderal AH. Nasution mengkoordinir pengambil-alihan semua perusahaan milik
Belanda  menyerahkan kepada pemerintah
 Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 1958
 17 Agustus 1960, Presiden Sukarno mengumumkan pemutusan hubungan diplomatic dengan
Belanda
 Semua warga Belanda yang ada di Indonesia dipecat
 Pada tahun itu juga dibentuk Front Nasional Pembebasan Irian Barat

 1961, Sidang Majelis Umum PBB memperdebatkan masalah Irian Barat


 Sekjen PBB, U Than meminta Diplomat AS (Allsworth Bunker) untuk menjadi pencegah
dalam perselisihan antara Indonesia Vs Belanda
 Bunker mengusulkan: Belanda menyerahkan Irian Barat kepada Indonesia dengan perantaraan
PBB (jangka waktu 2 tahun)
 Pihak Indonesia menyetujui dengan catatan jangka waktu diperpendek
 Pihak Belanda tidak mengindahkan hal tersebut
 Belanda mengusulkan usul lain
 Usul: menyerahkan Irian Barat di bawah pengawasan PBB
 PBB membentuk negara Papua dalam jangka waktu 16 tahun

 Belanda tidak ingin Irian Barat menjadi bagian dari Indonesia


 Niat Belanda semakin jelas (tanpa persetujuan PBB, Belanda mendirikan negara Papua,
lengkap dengan bendera dan lagu kebangsaan)
 Belanda menambah kekuatan militernya di Irian Barat (mendatangkan kapal induk Karel
Dorman)
KONFRONTASI MILITER
 19 Desember 1961, Presiden Sukarno mengumumkan “Tri Komando Rakyat (TRIKORA)” di
Yogyakarta
 Menandai dimulainya secara resmi konfrontasi militer terhadap Belanda dalam jangka waktu
mengembalikan Irian Barat ke pangkuan Ibu Pertiwi
 Isi Trikora:
1. Gagalkan pembentukan negara boneka Papua buatan Belanda
2. Kibarkan Sang Merah Putih di Irian Barat tanah air Indonesia
3. Bersiaplah untuk mobilisasi umum guna mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan tanah air dan bangsa
 Diadakan rapat Dewan Pertahanan Nasional dan Gabungan Kepala Staff, serta Komando
Tertinggi Pembebasan Irian Barat
 Hasil rapat:
1. Provinsi Irian Barat gaya baru dengan putra Irian sebagai Gubernurnya
2. Komando Mandala langsung membawahi satuan-satuan ABRI dengan tugas merebut Irian Barat

 Pembentukan Irian Barat gaya baru (Penetapan Presiden Nomor 1 Tahun 1962)
 Provinsi Irian Barat beribu kota di Hollandia (sekarang Jayapura)
 Untuk melaksanakan Trikora, 11 Januari 1962 Presiden Sukarno membentuk Komando
Mandala (berkedudukan di Makassar)
 13 Januari 1962, Brigadir Jenderal Suharto dilantik menjadi Panglima Mandala
 Pangkatnya di naikkan menjadi Mayor Jenderal
 Mayor Jenderal Suharto juga merangkap sebagai Deputi KSAD untuk wilayah Indonesia
bagian Timur
 Ditetapkan pula sususan Komando Tertinggi Pembebasan Irian Barat
 Tugas Komando Mandala:
1. Menyelenggarakan operasi militer untuk pembebasan Irian Barat. Terdiri 3 tahap:
penyusupan (infiltrasi), serangan besar-besaran (eksploitasi), dan penegakkan kekuasaan
RI (konsolidasi)
2. Menggunakan segenap kekuatan dalam lingkungan RI untuk membebaskan Irian Barat.
Kekuatan terdiri atas tentara regular dan sukarelawan)
 15 Januari 1962 terjadi pertempuran di Laut Aru
 Deputi KSAL Komodor (Laksamana Pertama) Yos Sudarso gugur
 Trikora diperkelas dengan Instruksi Panglima Besar Komando Tertinggi Pembebasan Irian
Barat Nomor 1 kepada Panglima Mandala
 Isinya:
1. Merencanakan, mempersiapkan, dan menyelenggarakan operasi militer. Tujuan:
mengembalikan wilayah Irian Barat ke dalam kekuasaan RI
2. Mengembangkan situasi di Provinsi Irian Barat sesuai dengan perjuangan di bidang
diplomasi dan dalam waktuyang sesingkat-singkatnya di wilayah Irian Barat dapat secara
de facto (diciptakan daerah bebas/ unsur kekuasaan/ pemerintah daerah RI)
 Guna melaksanakan instruksi, Panglima Mandala Menyusun strategi sbb:
1. Tahap infiltrasi (penyusupan): memasukkan 10 kompi di sekitar sasaran-sasaran tertentu
untuk menciptakan daerah bebas de facto yang kuat sehingga kuat sehingga sulit
dihancurkan oleh musuh
2. Tahap eksploitasi: mengadakan serangan terbuka terhadap militer lawan dan menduduki
semua pos-pos pertahanan musuh yang penting
3. Tahap konsolidasi: dengan mendudukkan kekuasaan RI secara mutlak di seluruh
wu=ilayah Irian Barat

Anda mungkin juga menyukai