Anda di halaman 1dari 63

POROS TRANSMISI

Poros – Definisi
• Biasanya, poros berputar untuk memindahkan
tenaga atau gerak.
• Poros tidak selalu beputar sendiri, dalam
contoh kasus pada gardan, gardan berputar
bersama sistem.
Three Common Shafts
$

$$

$$$
Elements Attached
to a Shaft

Shoulders provide axial positioning location, & allow


for larger center shaft diameter – where bending
stress is highest.
Hal penting dalam perencanaan
• Kekuatan Poros
• Kekakuan Poros
• Putaran Kritis
• Korosi
Macam-Macam Poros
1. Poros Transmisi
2. Spindle
3. Gandar (Axle)
4. Poros (shaft)
5. Poros Luwes
Macam-macam poros
• Poros transmisi
– Poros ini mendapatkan beban puntir dan lentur.
Daya ditransmisikan ke poros ini melalui roda gigi,
kopling, belt, rantai dsb.

• Spindle
– Poros yang pendek, seperti poros utama mesin
perkakas, dimana beban utamanya berupa
puntiran.
Macam-macam poros
• Gandar (axle)
– Poros ini dipasang diantara roda-roda kereta api,
dimana tidak mendapat beban puntir dan tidak
berputar.

• Poros (shaft)
– Poros yang ikut berputar untuk memindahkan
daya dari mesin ke mekanisme yang digerakkan.
Poros ini mendapat beban puntir resmi dan lentur.
Macam-macam poros
• Poros luwes
– Poros yang berfungsi untuk memindahkan daya
dari dua mekanisme, dimana perputaran poros
membentuk sudut dengan poros lainnya. Daya
yang dipindahkan kecil.
Review: Torsi
Apabila diketahui gaya tangensial dan kecepatan:
kW = FV/1000 = Tn/9600
hp = FV/745.7 = Tn/7121
kW = kilowatts of power
F = tangential force (N)
V = tangential velocity (m/s)
T = torque (N x m)
n = shaft speed (rpm)
Sistem Amerika:
hp = FV/33,000 = Tn/63,000 (1.17)
63000.Hp
T=
where, n
hp = horsepower
F = tangential force (lb.)
V = tangential velocity (ft/min)
T = torque (lb - in.)
n = shaft speed (rpm)
Perancangan
 Untuk meminimalisasi defleksi dan tegangan, poros diusahakan sependek mungkin dan
meminimalisasi keadaan ‘overhang’,
 Sebisa mungkin menghindari susunan batang kantilever, dan mengusahakan tumpuan
sederhana, kecuali karena tuntutan perancangan. Hal ini karena batang kantilever akan
terdefleksi lebih besar,
 Poros berlubang mempunyai perbandingan kekakuan dengan massa (kekakuan spesifik) lebih
baik dan frekuensi pribadi lebih besar dari pada poros pejal, tetapi harganya akan lebih mahal
dan diameter akan lebih besar,
 Usahakan menghindarkan kenaikan tegangan pada lokasi momen bending yang besar jika
memungkinkan dan meminimalisasi efeknya dengan cara menambahkan fillet dan relief.
 Jika tujuan utamanya adalah meminimalisasi defleksi, baja karbon rendah baik untuk
digunakan karena kekakuannya setinggi baja dengan harga yang lebih murah dan pada poros
yang dirancang untuk defleksi, tegangan yang terjadi cenderung kecil,
 Defleksi pada roda gigi yang terpasang pada pada poros tidak boleh melebihi 0.005 inch dan
slope relatif antar sumbu roda gigi harus kurang dari 0.03 o.
Perancangan
 Jika digunakan plain bearing, defleksi poros pada arah sepanjang bantalan harus kurang dari
tebal lapisan oli pada bantalan,
 Jika digunakan non-self-alligning rolling element bearing, defleksi sudut poros pada bantalan
harus dijaga kurang dari 0.04o,
 Jika terjadi gaya aksial, harus digunakan paling tidak sebuah thrust bearing untuk setiap arah
gayanya. Jangan membagi gaya aksial pada beberapa thrust bearing karena ekspansi termal
pada poros akan mengakibatkan overload pada bantalan.
 Frekuensi pribadi pertama poros minimal tiga kali frekuensi tertinggi ketika gaya terbesar
yang diharapkan terjadi pada saat operasi. Semakin besar akan semakin baik, tetapi akan
semakin sulit untuk dicapai.
Beban Axial dan Radial
Baja paduan untuk poros
Lanjutan Poros
Baja Paduan Untuk Poros
Standar dan Macam Lambang Perlakuan Panas Kekuatan Tarik
(kg/mm2)
Baja Khrom Nikel SNC 2 - 85
(JIS G 4102) SNC 3 - 95
SNC 21 Pengerasan kulit 80
SNC 22 Pengerasan Kulit 100
Baja Khrom Nikel Molibden SNCM 1 - 85
(JIS G 4103) SNCM 2 - 95
SNCM 7 - 100
SNCM 8 - 105
SNCM 22 Pengerasan kulit 90
SNCM 23 Pengerasan Kulit 100
SNCM25 Pengerasan Kulit 120
Baja Khrom SCr 3 - 90
(JIS G 4104) SCr 4 - 95
SCr 5 - 100
SCr 21 Pengerasan kulit 80
SCr 22 Pengerasan Kulit 85
Baja Khrom Molibden SCM 2 - 85
(JIS G 4105) SCM 3 - 95
SCM 4 - 100
SCM 5 - 105
SCM21 Pengerasan Kulit 85
SCM22 Pengerasan Kulit 95
SCM 23 Pengerasan Kulit 100
Lanjutan Poros
Kelas Lambang Pemakaian Perlakuan Batas Kekuatan
Utama Panas Mulur Tarik
(kg/mm2) (kg/mm2)

A SFA 55A Poros Penormalan


Kelas 1 Pengikut atau celup 28 55
B SFA 55B dingin
A SFA 60A
Kelas 2 30 60
B SFA 60B
A SFA 65A Celup dingin
Kelas 3 B SFA 65B Gandar yang dan 35 65
digerakan pelunakan
dan poros
A SFAQA pengikut Celup dingin
dan
B SFAQB pelunakan
Kelas 4 pd bag 30 60
tertentu
Standar baja
1. Poros dengan beban puntir
Mt.n 63000.Hp
N= atau Mt =
63000 n
• Dimana:
N = Daya yang ditransmisikan (Hp)
Mt = Momen   torsi (lb in)
n = putaran poros (rpm)
F = gaya (lb)
Poros dengan beban puntir (metris)
Mt.n 71620.Hp
N= atau Mt =
71620 n
• Dimana:
N = Daya yang ditransmisikan (Hp)
Mt = Momen   torsi (N m)
n = putaran poros (rpm)
F = gaya (N)
V = kecepatan (rpm)
Sebuah mesin menggunakan motor AC dengan daya 2 HP. Jika kecepatan output dari
motor sebesar 300 rpm, hitung berapa torsi pada poros 1.

71620.Hp
Mt =
n

Mt = 71620 . 2 /300
  = 477,5 Nm
Sebuah mesin menggunakan motor AC dengan daya 2 HP. Jika kecepatan output dari
motor sebesar 250 rpm dan diameter sprocket 2, tiga kali diameter sprocket 1, hitung
berapa torsi pada poros 2.

71620.Hp
Mt =
n

Mt = 71620 . 2 /100
  = 1432 Nm
2. Poros dengan Beban puntir dan Lentur
yang berulang
• Tegangan maksimum untuk poros pejal
(16.Mb) 2 (16.Mt) 2
t maks = +
p ds 3 pds3

 
• Syarat perencanaan t maks £t
(16.Mb) 2 (16.Mt) 2 s y
+ £
pds3 pds3 2N

 
• Diameter poros
 
1/ 3
é10.2N ù
2 2
ds ³ ê Mb + Mt ú
ë sy û
• Dimana
– sx = Tegangan bending (psi)
– sy = Tegangan luluh (psi)
– tt = Tegangan puntir (psi)
– Mb = Momen bending (lb in)
– Mt= Momen torsi (lb in)
–N = faktor keamanan
Sebuah mesin menggunakan motor AC dengan daya 2 HP. Kecepatan sprocket 2, 100 rpm.
Beban operasional mesin menyebabkan momen bending di poros 2 sebesar 1200 Nm.
Kekuatan yield material poros 500 MPa dengan faktor keamanan 2, hitung berapa
diameter poros 2 minimal!
Diket:
Mt = 1432 Nm
Mb = 1200 Nm
sy = 500 Mpa (N/mm)

1/ 3
é10.2N ù
ds ³ ê Mb + Mt ú
2 2

ë sy û

d= 42 mm
 
3. Poros dengan Beban puntir dan Bending
yang berulang
• Diameter poros minimum
1/3
é 2
æ ö

32N æ sy ö 3 ty
ds ³ ê M
ç m + M r÷ + ç m
M + M tr ÷ ú
êps y è se ø 4è te ø ú
ë û
4. Poros dengan beban berulang dan beban
kejut
• Teori tegangan geser maksimum
2 2
0.5s y 16 æ sy ö æ ty ö
= 3 K m çM bm + M br ÷ + K t çM tm + M tr ÷
N p ds è se ø è te ø

• Teori Energi Distorsi


2 2
s y 32 æ sy ö æ ty ö
= 3 K m çM bm + M br ÷ + K t çM tm + M tr ÷
N pd s è se ø è te ø
Putaran kritis dan kekakuan poros
• Teori tegangan geser maksimum

w1 y1 + w2 y2 +....... + wm ym
nc =187.7
w1 y12 + w2 y2 +....... + wm ym2

• Kekakuan Poros  defleksi sudut

M t .L
q =584
q.ds4
Lihat file-file
• Lec 01_Shaft_Design
• Perencanaan-Poros
• Design Report - Transmission Shaft
Sebuah tabung panjang dengan diameter luar do= 20mm dan diameter dalam,
di=16mm, dipuntir sekitar sumbu longitudinalnya dengan momen puntir T sebesar 40
Nm. Hitunglah tegangan geser pada tabung sebelah luar dan dalam!

Diketahui: do=20mm
di =16mm
T =40Nm

Ditanyakan: τluar =?
τ =?
• Jawab: Ip=π(do4-di4)/32=π(0.024-0.0164)/32
= 9.27 x 10-9 m4
• τmax=Tc/Ip,
= 40 x 0.01/9.27 x 10-9
= 43.1 x 106 N/m2

• τdal=Tc/Ip,
= 40 x 0.008/9.27 x 10-9
= 34.5 x 106 N/m2
p d 4 p (2.5´ 10- 2 )4
I pAB =I pBC = = =3.83´ 10 - 8 m 4
32 32
p (do4 - di4 ) p (54 - 2.54 ) ´ 10- 8
I pCD =I pDE = = =57, 5´ 10 - 8 m 4
32 32
Diperoleh:
TAB=0; TBD=TBC=TCD=150 Nm; TDE=1150 Nm

TDE LDE TCD LCD TBC LBC TAB LAB


q= + + +
I pDE G I pCDG I pBC G I pABG
(1150)(0.5) (150)(0.3) (150)(0.2)
q= -8 9
+ -8 9
+ -8 9
+0
(57.5´ 10 )80 ´ 10 (57.5´ 10 )80 ´ 10 (3.83´ 10 )80 ´ 10
q =0.0125 + 0.0010 + 0.0098 + 0
360
q =0.0233rad atau (0.0233) =1.33o
2p
Poros berputar
Dimana:
159kW
T= Nm T = Momen Puntir, Nm
f 1 kW= gaya yang bekerja, kW
f = frekuensi (Hz)

Dimana:
9540kW
T= Nm T = Momen Puntir, Nm
n kW= gaya yang bekerja, kW
n = putaran (rpm)
• 3.4 Pilihlah poros pejal untuk sebuah motor berdaya 8 kW
yang bekerja pada frekuensi 30 Hz. Tegangan geser maks
terbatas pada 55000 kN/m2.
159kW 159 ´ 8
T= = =42.4Nm
f 30
Ip T 42.4 -6 3
= = =0.771´ 10 m
c t max 55´ 10 6

Ip pc 3
3 2 I p 2(771´ 10 - 9 )T1
= c = = =491´ 10 - 9 m 3
c 2 p c 3.14

Jadi c=0.00789 m atau


d=2c=0.0158 m atau 15.8 mm
• 3.5 Pilihlah poros-poros pejal yang dapat meneruskan daya 200 kW masing-
masing tanpa melebihi tegangan geser yang sebesar 70 x 10 6 N/m2. Salah satu
dari poros ini bekerja pada putaran 20 rpm dan yang lainnya 20.000 rpm.

9540kW 9540(200)
n=20 rpm T1 = = =95400N.m
n1 20
9540kW 9540(200)
n=20000 rpm T2 = = =95.4N.m
n2 20000
I p1 T1 95400 -3 3
= = 6
=1.36 ´ 10 m
c t max 70 ´ 10
I p1 p d13 16
= d = (1.36 ´ 10 - 3 ) =6.93´ 10 - 3 m 3
3
1
c 16 p
Jadi d1= 0.191 m atau 191 mm
d2= 19,1 mm
Soal latihan
• 3.8. Poros garis baja padat yang berdiameter 50 mm,
seperti pada gambar, digerakkan oleh motor 20 kW
pada frekuensi 3 Hz. Hitunglah tegangan puntir
maksimum pada irisan AB, BC, CD dan DE dari poros
tersebut!
• Diketahui: T=20 kW, n=3 Hz,
• Ditanya: τmax=?
• Jawab: τmax=Tc/Ip,
– Menghitung momen puntir =
• T=159 kw/3
• T=159 . 20/3 = 1060 Nm.
• Ip=π.d4/32 = 3.14 . (50.10-2)4/32=7.66 . 10-8 m4
τmax=Tc/Ip = 1060 x 0.025/7.66 . 10-8
= 26.5/7.66 x 10-8
= 3.46 x 108 N/m2 ≈ 346 x 106 N/m2
3 2 I p 2(771´ 10 - 9 )T1
c = = =491´ 10 - 9 m 3
p c 3.14
Poros dengan Beban puntir dan Lentur yang
berulang (teori Tresca)
Contoh Soal #1
• Susunan sabuk dengan gaya tarik
seperti gambar. Lokasi A dan B adalah
jurnal bearing (abaikan gesekan).
Kekuatan yield material poros 500 MPa
dengan faktor keamanan 2.
• Tentukan diameter terkecil yang masih
aman dengan kriteria energi distorsi
dan kriteria tegangan geser maksimum.
Gambar diagram benda bebas poros
serta diagram momen dan torsi.
• Diagram benda bebas poros ditunjukkan pada gambar (a), diagram momen pada bidang x-y ditunjukkan
pada gambar (b), diagram momen pada bidang x-z ditunjukkan pada gambar (c), diagram torsi ditunjukkan
pada gambar (d).
Daya yang ditransmisikan

• Pada mesin pengolah ternak sapi ini


menggunakan motor penggerak dengan daya
2 Hp dan putaran motornya 1400 rpm.
• Untuk mengubah suatu daya dari Hp ke
dalam Kw maka dikalikan 0,746 Kw, karena 1
Hp = 0,746 Kw, maka :
• P = 2 x Hp
= 2 x 0,746 = 1,492 Kw
Daya rencana

• Factor koreksi menggunakan daya rata-rata 1,5


;
• Factor koreksi daya yang ditransmisikan (fc)
• Pd = fcxP
= 1,5 x 1,492
= 2,23 Kw
Momen Puntir
• Besar daya ditentukan dengan persamaan :
(T /100)(2n / 60)
Pd =
102
• Maka momen punter rencana (T) :
• T =9,74x105 . Pd/n
= 9,74 x 105 . 2.23/700
= 3102,88 kg.mm = 3103 kg.mm
Diameter poros

• Bila momen puntir T (kg.mm) dibebankan


pada suatu diameter poros ds (mm) maka
tegangan geser τ (kg/mm2) yang terjadi,
maka:
• ds = 1/3
• dari rumus diatas, maka diameter poros dapat
dihitung:
Defleksi Puntiran
• Jika ds adalah diameter poros (mm), q defleksi
puntiran ( 0 ), L panjang poros (mm), T momen
puntir (kg.mm), dan G modulus geser
(kg/mm2),
KEYS (PASAK)
Shaft
Attachments:
Keys
Shaft Attachments: Pins

Straight Tapered Roll


Shaft Attachments:
Tapered Clamps

  
           
         

www.ringfeder.com
Stresses in Keys

Distribution of force is
quite complicated. The
common assumption is
that the torque T is
carried by a tangential
force F acting on radius
r:
T = Fr
Stresses in Keys
• From T = Fr, both shear and compressive
bearing stresses may be calculated from the
width and length of the key.
• The safety factor ranges from n = 2 (ordinary
service) to n = 4.5 (shock).
• The stress concentration factor in the keyway
ranges from 2 to 4.
Problem 9.20
A 3/8 x 3/8 x 3” long key
holds a 3” long hub onto a
1 ½” dia. shaft. The key
and the shaft both have an
allowable stress of 10 ksi.
What is the factor of
safety against shear failure
if the transmitted torque is
3.5 kip-in.?
Splines
Splines permit axial motion between matching
parts, but transmit torque. Common use is
automotive driveshafts – check your R/C car.

Anda mungkin juga menyukai