“ Poros untuk mesin umum biasanya dibuat dari baja batang yang ditarik dingin
dan difinis, baja karbon konstruksi mesin (disebut bahan S-C) yang dihasilkan dari ingot
yang di “kill” ( baja yang dioksidasikan dengan ferro silikon dan di cor, kadar karbon
terjamin)”.
Tabel 2.8 : Baja karbon untuk konstruksi mesin dan baja karbon yang
difinis dingin untuk poros
Dalam perencangan ini penulis mengambil bahan poros dari S 45 C atau AISI 1045
Poros merupakan bagian yang terpenting dari suatu mesin. Hampir semua mesin
meneruskan tenaga dan putaranya melalui poros. Menurut pembebanannya poros dapat
gabungan, karena berfungsi sebagai penerus daya, juga memikul suatu beban
tertentu.
Pd
T1 = 9,74 .10 5 ...............................................(kgmm) (Sularso,1997:7)
n1
Diamana :
Dimana :
Momen puntir yang terjadi pada saat poros yang digerakan adalah :
Pd
T2 = 9,74 .10 5 …………………………..(kgmm) (Sularso, 1997:7)
n2
Dimana :
Untuk menghitung diameter poros yang akan dipergunakan maka dapat dicari
dengan rumus :
1
5,1 3
ds = K t CbT .....................................................(Sularso, 1997:8)
g
Dimana :
T = momen puntir
Faktor beban tumbukan ( K t ) dipilih sebesar 1,0 jika beban dikenakan secara halus
1,0 – 1,5 jika terjadi kejutan atau tumbukan, dan 1,5 – 3,0 jika beban dikenakan dengan
kejutan atau tumbukan besar. Faktor beban lenur ( C b ) yang harganya antara 1,2 sampai
2,3 ( jika diperkirakan tidak akan terjadi pembebanan lentur maka C b diambil = 1,0)
TUGAS ELEMEN MESIN
POROS
BP/NIM: 87553/07
TEKNIK MESIN