Anda di halaman 1dari 39

BAB.

II
PEMELAJARAN

A.RENCANA BELAJAR

Rencanakan kegiatan belajar saudara dengan baik, konsultasikan dengan


guru/ instruktur untuk menentukan skedul sesuai tingkat kesulitan saudara
berdasarkan hasil cek kemampuan awal yang telah anda lakukan. Mintalah
paraf guru / instruktur sebagai tanda persetujuan terhadap rencana belajar:
Alasan Paraf
Jenis Kegiatan Tgl Waktu Tempat
Perubahan Guru
Memasang radio /
tape, speaker dan
antena pada bodi
kendaraan
Mempelajari cara
merangkai radio/tape
menggunakan antena
dan feder
Mempelajari cara
menentukan letak
sumber gangguan
interferensi dan cara
meredamnya
Uji kompetensi

B. KEGIATAN BELAJAR

1. Kegiatan Belajar 1 : Memasang radio/tape, speaker dan antena pada


bodi kendaraan

a. Tujuan Kegiatan Belajar 1:

Setelah mempelajari modul dengan kode OPKR 50-009B, maka pada


kegiatan belajar 1 ini, siswa harus dapat:
1) Memasang radio/tape pada kendaraan
2) Menetukan tata letak dan memasang speaker pada bodi kendaraan

Modul OPKR 50-009B 8


3) Menentukan tata letak dan memasang antena pada bodi kendaraan
b. Uraian Materi 1

Memasang radio/tape, speaker dan antena


pada bodi kendaraan

Bagaimana cara memasang Radio/tape, Speaker dan


Antena? Model system audio yang dijual dipasaran motif / modelnya sangat
beragam baik ditinjau dari merk, tipe, kualitas, bentuk dan ukuranya sangat
beragam, maka jika akan dilakukan proses pemasangan radio/tape yang perlu
diperhatikan adalah perlu perencanaan terlebih dahulu tentang ukuran radio/tape
disesuaikan dengan tempat (dash board) yang akan dipasang, sebaiknya
barangnya sudah ada baru dilakukan perencanaan dan pengukuran.

Setelah barang ada, perencanaan dan ukuran sudah dipersiapkan, kemudian


tentukan letak baut penahan radio / tape bagian belakang, tempat sekering,
tempat dudukan relai dan pengaturan macam-macam kabel arus, kabel antena,
dan kabel speaker.

Tinggi rendahnya kualitas suara audio yang baik, maka tidak akan terlepas dari
jumlah biaya yang akan dikeluarkan, karena kualitas system audio lebih baik/
tinggi otomatis harganya pasti juga akan lebih mahal. Banyak dijual dipasaran
macam-macam rangkaian variasi perlengkapan antara lain: rangkaian Equalizer,
Boster, Sub Wofer, CD, DVD, mulai dari tipe mekanik sampai yang tipe digital.

Sedangkan untuk urutan cara pemasangan radio /tape ke bodi mobil harus
dipahami dalam proses bongkar pasangnya jangan sampai terjadi kesalahan dalam
pemasangan, seperti gambar dibawah ini:

Modul OPKR 50-009B 9


Gambar: Bagian-bagian radio/ tape
Menentukan tata letak dan memasang
speaker pada bodi kendaraan

Langkah yang perlu dilakukan sebelum menentukan tata letak dan cara
pemasangan adalah harus mengenali terlebih dahulu berbagai macam chasis atau
bentuk dan memperhitungkan tempat yang akan dipasang speaker, agar dapat
diperoleh pantulan suara dan jenis suara lebih berkualitas / bagus, maka baru
melakukan pekerjaan.

-Proses perencanaan

Sebelum melepas atau memasang baut, harus terlebih dahulu diputuskan


sistem yang bagaimana yang dipilih dan dimana akan dipasang. Jenis speaker
harus dipilih dengan mempertimbangkan tingkat biaya dengan kualitas suara yang
diinginkan. Kalau ada rencana ke depan akan dipasangkan CD, maka harus dipilih
jenis speaker yang berkualitas tinggi artinya jangan nanti mengganti CD speaker
juga diganti lagi sehingga akan terjadi dua kali biaya speaker, speaker secara
umum dapat dipasang untuk penempatanya dapat dilihat seperti gambar dibawah
ini :

Gambar: letak speaker dengan jumlah 4 (empat) speaker

Modul OPKR 50-009B 10


Gambar letak speaker dengan jumlah 3 (tiga) speaker
Dalam hal ini dianjurkan memilih system dengan beberapa saluran atau
system yang lengkap. Kalau radio hanya dipakai untuk mendengarkan informasi
atau musik maka system audio yang dibutuhkan tipe sederhana sudah mencukupi.
Waktu pembelian juga perlu dipertimbangkan kesesuaian antara barang dengan
tempat atau mobil yang akan dipasangkan. Bentuk yang lebih besar biasanya
akan menjumpai masalah, dalam hal ini harus dipastikan terlebih dahulu bahwa
ada cukup tempat pada daun pintu dan dek bagasi.

Bila terpaksa harus melapangkan tempat dengan menggunting bodi mobil


maka harus diperhatikan bahwa pengguntingan tersebut tidak mempengaruhi
kekuatan badan mobil. Biasanya alat yang digunakan antara lain obeng kembang,
gergaji tusuk, gunting kaleng, kikir, tang kabel, sepatu kabel, karet penutup
lubang dan beberapa macam alat yang lainya.

-Penempatan Speaker

Pekerjaan yang paling sederhana dalam proses penempatan speaker adalah


jika hanya dilakukan penggantian speaker yang lebih bagus, untuk keperluan itu
hanya dilakukan dengan melepaskan rambang penutup speaker.

Modul OPKR 50-009B 11


Gambar: Melepaskan rambang

Biila rambang sudah terlepas maka baut- baut dilepaskan dari speaker lama
dan diganti dengan yang baru. Kemudian kabel-kabel dapat disambungkan
kembali ke jepitan-jepitan yang ada pada speaker.

Gambar: Sambungan kekabel speaker harus


memperhatikan polaritas

-Penempatan Saluran

Dalam perencanaan pemasangan kabel dibutuhkan waktu untuk mengamati


perjalanan saluran kabel yang baik dengan memperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
- Jalanya kabel harus paling pendek
- Pemasangan kabel tanpa tekukan dan tanpa tegangan tarik
- Menjauhi sumber gangguan
- Cadangan panjang kabel yang cukup untuk keperluan perbaikan , yang
mungkin memerlukan pemotongan kabel.

Pemasangan kabel dinding dan pintu tidak banyak menjumpai masalah,


jalan ke speaker pada pintu sering harus dibuat lubang tambahan pada tiang.
Kebanyakan sudah ada lubang yang dapat dipergunakan yang dapat ditutup
dengan plastik yang dapat dicopot.

Modul OPKR 50-009B 12


Gambar: Saluran kabel antara pintu dan tiang.
-Proses Penggergajian bodi

Tidak selalu speaker baru yang akan dipasang sama besar dengan tempat
yang sudah tersedia, sering kali bahkan ukuranya lebih besar, sehingga lubang
yang sudah tersedia tidak cukup. Bila selisih ukuran tidak begitu besar, maka
dapat dipakai gunting untuk memperluas lubang.

Gambar: Perluasan lubang pada bodi mobil.

Jika pekerjaan yang harus dilakukan lebih besar, maka harus dipergunakan
gergaji tusuk untuk melubang tempat speaker tersebut, proses penggergajian
harus pelan-pelan agar diperoleh hasil yang baik dan halus.

Menentukan Tata Letak Dan Memasang


Antena

Modul OPKR 50-009B 13


Dalam bagian ini tidak akan dibahas proses kerja antena melainkan akan
dibahas cara penentuan tata letak dan cara pemasangan antena pada bodi mobil.
Dibawah ini diberikan beberapa contoh tempat yang layak dipasangkan antena.

Perusahaan mobil biasanya sudah mempersiapkan tempat dudukan antena,


meskipun demikian dengan alasan tertentu dapat saja dipilih tempat yang lainya.
Yang perlu diperhitungkan adalah bahwa kabel koaksial jangan dibuat terlalu
panjang karena dapat mempengaruhi kualitas penerimaan.

Semua antena yang dijual sudah dilengkapi kabel koaksial, sehingga tidak
diperlukan pekerjaan tambahan kecuali membuat kabel penyambung. Bila dipakai
antena yang pakai motor penggerak, harus ada hubungan tambahan antara radio
mobil dengan motor antena, warna kabel untuk keperluan ini biasanya hijau.

Gambar: Tempat/letak posisi pemasangan antena

Untuk memasang antena pada badan mobil diperlukan alat bor, pensil, drip
kecil, biasanya antena sudah dilengkapi braket dengan lubang-lubang
pemasanganya, yang pola pinggiranya dapat digambar dengan meletakan keatas
permukaan badan mobil. Sebelum dibor lebih dahulu di drip sesuai dengan ukuran
yang dikehendaki. Antena dimasukan kelubang yang dibuat itu, pastikan proses
kerja antena yang menggunakan motor tidak terganggu, dan kencangkan baut
pengikat karena baut tersebut juga berfungsi sebagai massa.

Antena tidak dapat ditiadakan karena berfungsi sebagai penghubung antara


pemancar dengan radio penerima. Bentuknya dapat bermacam-macam dan hanya
beberapa tempat pemasangan yang penting. Banyak orang memasang antena
mereka ditengah tutup bagasi atau diatas atap mobil, tetapi jika dikehendaki
penerimaan yang baik perlu diperhitungkan kondisi fisik yang ada. Dan antena
sebaiknya dipasangkan sejauh mungkin dari semua sumber gangguan, contoh:
coil, pompa bensin, motor wiper, alternator, motor starter dan lain-lain.

c. Rangkuman 1

Modul OPKR 50-009B 14


- Jika akan melakukan suatu pekerjaan sebaiknya perlu direncanakan,
jangan sampai terjadi kesalahan pada: proses kerja, pembelian bahan,
efek samping pada komponen lain, keselamatan kerja, bahkan sampai ke
kualitas suara maupun rangkaian kerja system audio.
- Pemasangan speaker perlu diperhitungkan penempatanya agar diperoleh
pantulan suara yang lebih baik.
- Pemasangan / penempatan antena jika tidak memperhatikan aturan akan
mempengaruhi kualitas suara.

d.Tugas 1

- Tentukan tempat untuk pemasangan relai dan sekering


- Tentukan nilai sekering yang dipakai dengan ketentuan Is = 1,8 x Ib
keterangan: Is = nilai amper sekering
1,8 = konstanta
Ib = arus total beban

e. Test Formatif 1

Jawablah pertanyaan dibawah ini:


1. Apakah fungsi antena yang dirangkai dengan radio ?.
2. Apakah fungsi relai pada rangkaian system audio ?.
3. Jelaskan posisi tempat untuk memasang speaker yang jumlhnya 3 (tiga) !.
4. Sebutkan 4 hal yang perlu diperhatikan dalam proses pemasangan kabel!.
5. Sebutkan beberapa komponen kelistrikan yang perlu dijauhi saat pemasangan
antena!.
6. Gambarkan letak pemasangan antena pada bodi mobil !.

f. Kunci Jawaban Formatif 1

1. Untuk memfokuskan sinyal dari system pemancar radio yang akan


diteruskan ke pesawat radio.
2. Relai berfungsi untuk mengawetkan kerjanya kunci kontak, karena system
audio tersebut dikendalikan kunci kontak.
3. Posisi speaker yang jumlahnya 3 (tiga) adalah 1 (satu) speaker dibagian
depan dan 2 (dua) speaker dibagian belakang.
4. Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat memasang kabel adalah:
- Jalanya kabel harus paling pendek
- Pemasangan kabel tanpa tekukan dan tanpa tegangan tarik
- Menjauhi sumber gangguan
- Cadangan panjang kabel yang cukup untuk keperluan perbaikan , yang
mungkin memerlukan pemotongan kabel.

Modul OPKR 50-009B 15


5. Beberapa komponen yang perlu dijauhi adalah: coil, pompa bensin, motor
wiper, alternator, motor starter dan lain-lain.
6. Gambar susunan atau tata letak pemasangan antena pada bodi mobil adalah:

g. Lembar Kerja 1

Lembar kerja 1a
Judul : Cara memasang radio/ tape

Tujuan :
Siswa dapat memasang dan merangkai radio/tape

Alat dan Bahan:


1. Gergaji tusuk
2. Obeng plus dan minus
3. Gunting kaleng
4. Tang kabel
5. Sepatu kabel
6. Drip
7. Bor tangan
8. Mata bor
9. Solder
10. Kabel, dll.

Keselamatan Kerja 1a:

1. Rencanakan dengan matang tiap-tiap akan melakukan pekerjaan, jangan


sampai terjadi dua kali kerja atau terjadi kesalahan kerja.
2. Perhitungkan saat menggunting atau melubang dek mobil jangan sampai
mengurangi kekuatan bodi mobil.
3. Pastikan dalam pemasangan komponen sistem audio tidak mengganggu
komponen mobil yang lainnya.

Modul OPKR 50-009B 16


4. Hati-hati waktu memotong, mengikir, maupun mengebor jangan sampai
merusak komponen lain.

Langkah kerja 1a:

Memasang dan merangkai radio/tape pada mobil

- Rencanakan letak dan ukuran tempat untuk pemasangan radio/tape


- Lakukan pemotongan / pengguntingan dek sesuai ukuran
- Pasangkan klem penahan radio / tape yang berada dibelakang
- Pasangkan radio/tape sesuai urutan gambar dibawah ini
- Rangkaikan komponen radio / tape sesuai susunan gambar dibawah:

Gambar: Urutan bagian-bagian radio/tape

- Laporkan kepada pembimbing jika pekerjaan sudah selesai

Lembar kerja 1b
Judul : Cara menentukan tata letak dan memasang speaker

Tujuan :
Siswa dapat menentukan tata letak dan memasang speaker

Alat dan Bahan:


1. Gergaji tusuk
2. Obeng plus dan minus
3. Gunting kaleng
4. Tang kabel
5. Sepatu kabel
6. Drip
7. Bor tangan
8. Mata bor

Modul OPKR 50-009B 17


9. Solder
1o. Kabel, dll.

Keselamatan Kerja 1b:

1. Rencanakan dengan matang tiap-tiap akan melakukan pekerjaan, jangan


sampai terjadi dua kali kerja atau terjadi kesalahan kerja.
2. Perhitungkan saat menggunting atau melubang dek mobil jangan sampai
mengurangi kekuatan bodi mobil.
3. Pastikan dalam pemasangan komponen sistem audio tidak
mengganggu komponen mobil yang lainnya.
4. Hati-hati waktu memotong, mengikir, maupun mengebor jangan sampai
merusak komponen lain.

Langkah kerja 1b:

- Berilah tanda pada bodi mobil yang akan dipasangkan speaker sesuai dengan
aturan (lihat gambar).
- Lakukan penyesuaian tempat speaker dengan melebarkan lubang atau
menggunting dek mobil.
- Pasangkan speaker beserta kabelnya yang disesuaikan dengan fungsi dan
ukuranya. (seperti gambar dibawah).
- Lakukan penyambungan kabel disambung dengan solder atau dengan tang
crimping.
- Laporkan kepada pembimbing jika pekerjaan sudah selesai.

Modul OPKR 50-009B 18


- Laporkan kepada pembimbing jika pekerjaan sudah selesai.

Gambar: Tata letak speaker yang dipasang pada mobil


untuk 3 speaker dan 4 speaker

Lembar kerja 1c
Judul : Cara menentukan dan memasang antena.

Tujuan :
Siswa dapat menentukan dan memasang antena.

Alat dan Bahan:


1. Gergaji tusuk
2. Obeng plus dan minus
3. Gunting kaleng
4. Tang kabel
5. Sepatu kabel
6. Drip
7. Bor tangan
8. Mata bor
9. Solder
10. Kabel, dll.

Keselamatan Kerja 1c:

1. Rencanakan dengan matang tiap-tiap akan melakukan pekerjaan, jangan


sampai terjadi dua kali kerja atau terjadi kesalahan kerja.
2. Pastikan dalam pemasangan komponen system audio tidak mengganggu
komponen mobil yang lainya.
3. Hati-hati waktu memotong, mengikir, maupun mengebor jangan sampai
merusak komponen lain.

Langkah kerja 1c:

- Berilah tanda Pada bodi mobil yang akan dipasangkan antena sesuaikan
dengan aturan (lihat gambar).
- Lakukan pelubangan antena menggunakan bor tangan.
- Pasangkan antena seperti pada gambar:

Modul OPKR 50-009B 19


Gambar: Susunan tata letak antena pada bodi mobil

- Laporkan kepada pembimbing jika pekerjaan sudah selesai.

Lembar kerja 1d
Judul : Cara menyambung kabel menggunakan solder dan tang
crimping.

Tujuan :

- Siswa dapat mengupas kabel dengan tang kabel


- Siswa dapat menyambung kabel dengan solder
- Siswa dapat memasang sepatu kabel dengan tang crimping

Alat dan Bahan:


1. Tang crimping
2. Pisau
3. Macam-macam tang pengupas kabel
4. Sepatu kabel
5. Timah / tenol
6. Solder
7. Kabel, dll.

Keselamatan Kerja 1d:

1. Hati- hati bekerja dengan pisau.


2. Hati-hati saat memotong inti kabel
3. Ukurlah panjang kabel sebelum dipotong
4. Letakan posisi solder pada tempat yang benar

Langkah kerja 1d:

Modul OPKR 50-009B 20


- Siapkan semua peralatan yang akan digunakan
- Lakukan pemotongan kabel menggunakan pisau atau tang kabel.

- Kupas Isolasi kabel dengan alat yang tepat

Modul OPKR 50-009B 21


- Lakukan penyolderan sambungan kabel:

Modul OPKR 50-009B 22


- Laporkan kepada pembimbing jika pekerjaan sudah selesai.

2. Kegiatan Belajar 2 : Merangkai radio / tape menggunakan antena


dan feder
a. Tujuan Kegiatan Belajar 2
Setelah mempelajari modul ini siswa harus dapat:
1) Mengidentifikasi nama dan fungsi komponen bagian dari rangkaian
radio/tape
2) Menjelaskan cara merangkai radio/tape dengan antena
3) Merangkai pengabelan radio/tape dengan antena
4) Merangkai pengabelan radio/tape dengan feder
5) Menyolder sambungan menggunakan solder maupun menggunakan
tang crimping

b. Uraian Materi 2

Merangkai radio/tape menggunakan


antena dan feder

Bagaimana cara merangkai sistem audio mobil?

Modul OPKR 50-009B 23


Pada modul ini akan dipelajari system audio yang digunakan untuk jurusan
Teknik Mekanik Otomotip, oleh karena itu lain cara pembahasanya dengan
Jurusan Teknik Elektronika.
Pada modul ini ruang lingkupnya hanya dibahas bagian luar dari system
audio saja, yaitu antara lain prinsip dasar audio, cara menyolder / menyambung
kabel, cara memasang dan merangkai antena, speaker, radio/tape, pengkabelan
dan cara mengatasi gangguan interferensi.
Dan akan dibedakan antara rangkaian system audio yang cara pengambilan
arusnya secara langsung dari baterai (tidak dikendalikan oleh kunci kontak)
dengan rangkaian system audio yang pengambilan arusnya langsung dari baterai
tapi dikendalikan oleh kunci kontak. Dan juga akan dijelaskan keuntungan dan
kerugianya antara rangkain system audio yang tanpa relai maupun yang
menggunakan relai.
Dari berbagai macam tipe atau model sistem audio, susunan dasar
rangkaian komponen sistem audio selain dari sumber arus dan kunci kontak,
yang terangkai dari awal sampai pada speaker bisa berbunyi terdiri beberapa
komponen utama antara lain:

Keterangan :
- Pre Am berfungsi :
Pre Am
sebagaimembangkitkan signal suara
awal

- Tone Control berfungsi


Tone Control sebagai mengatur Frequensi suara
yang diinginkan

- Power Amplifier berfungsi :


Power Amplifier sebagai penguat suara dari tone
controlke speaker

Speaker - Speaker berfungsi :


sebagai pengeras suara

Jika dilihat dari jenis suara yang dikeluarkan dari speaker baik pada
pesawat radio maupun televisi, suara yang dikeluarkan dari pada sistem audio
macamnya antara lain:
- suara jenis mono
- suara jenis stereo
- dan suara jenis dolby stereo

Modul OPKR 50-009B 24


Macam macam suara yang keluar dari speaker sangat dipengaruhi dari
pembangkit suara awal ( Pre Am) dan dilanjutkan ke komponen berikutnya tone
control power amplifier sampai ke jumlah speaker, harus satu set / macam
jenis audio. Jika rangkain system audio yang dipasang dicampur campur
jenis / tipe audionya akan menyebabkan suara yang dikeluarkan dari speaker
kurang nyaman, bahkan dapat merusak komponen yang lainya.
Agar suara dapat diatur sesuai dengan keinginan , maka pada sistem audio
dilengkapi perlengkapan tone control yang berfungsi untuk mengatur frekuensi
tinggi maupun rendah sesuai dengan tingkat kenyamanan suara pada sistem
audio, biasanya terdiri dari:
- Potensio Volume berfungsi: untuk mengatur besar kecilnya suara speaker
- Potensio Bass berfungsi: untuk mengatur suara frequensi suara rendah
- Potensio Treeble berfungsi: untuk mengatur suara frequensi tinggi
- Potensio Balance berfungsi: untuk mengatur suara speaker kiri (left) dan
kanan (right)
- Potensio Feder berfungsi: untuk mengatur suara stereo bagian depan
(front) dan bagian belakang (rear), untuk system audio yang jumlah
speakernya 4 (empat) buah, 2 (dua) speaker bagian depan dan 2 (dua)
speaker bagian belakang
Pada saat akan dilakukan merangkai sistem audio pastikan dapat
memahami kode huruf atau kode angka yang tertulis pada kabel tersebut agar
tidak terjadi kekeliruan dalam merangkai yang dapat mengakibatkan korsleting
sehingga rangkaian dapat terbakar, kode- kode tersebut antara lain:
- B ; + ; 30 ; Bat : Positip baterai
- Ground ; - ; Massa : Negatip baterai
- L / Left : ke speaker bagian kiri
- R / Right : ke speaker bagian kanan
- F/R : ke speaker bagian depan kanan
- F/L : ke speaker bagian depan kiri
- R/R : ke speaker bagian belakangkanan
- R/L : ke speaker bagian belakang kiri
- Ant : ke antena

Pada proses merangkai sistem audio ada yang mengambil arus langsung
dari baterai, hal ini akan mengganggu pada saat start dilakukan dan juga akan
mengganggu sistem audio itu sendiri, karena saat start tegangan baterai
mengalami penurunan. Oleh karena itu sebaiknya pengambilan arus
disambungkan langsung dengan baterai, tapi harus dikendalikan kunci kontak
terminal assesoris (terminal 75) sebagai pengendali sumber arus pada sistem
audio dengan cara memasangkan relai 4 (empat) terminal, seperti gambar
dibawah ini:

Modul OPKR 50-009B 25


30 87
relai Sistem audio
Sekering 85 86

Kunci kontak

31 30
Baterai

Gambar: Cara pengambilan arus utama dari baterai


tapi dikendalikan oleh kunci kontak

Pengambilan arus sistem audio langsung dari baterai tapi harus


dikendalikan kunci kontak (terminal 75). Rangkaian ini mempunyai keuntungan
jika sistem audio dalam keadaan hidup, kemudian kendaraan akan di hidupkan /
di start maka sistem audio akan mati secara automatis, dan setelah mesin hidup
sistem audio akan hidup lagi sesuai prinsip kerja kunci kontak, sehingga tidak
akan mengganggu baterai saat proses start, dan sistem audio juga tidak
terganggu, karena tidak selamanya baterai dalam kondisi sehat.

Kualitas sambungan kabel sangat berpengaruh pada suara sistem audio,


maka dari itu saat melakukan penyambungan sebaiknya perlu diperhatikan /
jangan asal menyambung saja.untuk penyambungan kabel dapat dilakukan
dengan cara diklem dengan crimping atau disolder, agar diperoleh kualitas
sambungan yang kuat dan rapi.

Gambar: Mengklem kabel dengan tang crimping

Pada pekerjaan pelayanan sistem audio dibutuhkan beberapa alat yang


akan dipakai untuk mengerjakan pekerjaan tersebut, alat-alat itu antara lain:

Modul OPKR 50-009B 26


- Obeng plus/minus : untuk melepas dan memasang baut
-Tang crimping : untuk mengklem sepatu kabel
-Gergaji tusuk : untuk menggergaji/ memotong dek mobil
-Gunting plat : untuk memotong
-Solder : untuk menyambung kabel dengan timah
-Drip : untuk memberi tanda
-Bor tangan / mata bor : untuk mengebor
-AVO meter : untuk mengukur arus, tegangan, hambatan

Gambar: macam-macam alat yang digunakan

Pada modul ini akan dibahas beberapa contoh rangkaian sistem audio dari
sekian banyak rangkaian yang sering dirangkai secara umum, antara lain:

- Cara merangkai sistem audio menggunakan Antena biasa

Rangkaian sistem audio yang menggunakan antena biasa ini , antena


terangkai secara permanen artinya untuk mengoperasikan sistem radio antena
ada yang terangkai permanen dalam posisi memanjang ada juga antena
diposisikan dipendekan saat radio mati, dan dipanjangkan jika akan
menghidupkan radio, untuk mengoperasikan panjang pendeknya antenna tersebut
menggunakan tangan.

- Cara merangkai sstem audio menggunakan Antena Automatis

Sedangkan rangkaian sistem audio yang menggunakan antena automatis,


untuk rangkaian pengkabelan sistem audionya sama dengan diatas hanya
bedanya untuk pemasangan antena automatis diperlukan suatu motor penggerak
yang berfungsi untuk mengoperasikan posisi antena pada posisi memanjang atau
pendek, yang mengatur kerjanya motor antena adalah arus yang digunakan
motor dihubungkan secara paralel dengan arus power dari sistem radio, atau mati
hidupnya motor antena tergangtung power radio.

- Cara merangkai sistem audio yang dilengkapi Feder

Modul OPKR 50-009B 27


Perlengkapan feder hanya ada pada sistem audio yang mempunyai tipe
suara dolby stereo, maka dari itu tidak semuanya sistem audio dilengkapi Feder,
keuntungan dengan adanya feder ini dapat mengatur suara stereo bagian depan
atau suara stereo bagian belakang, berbeda dengan balance yang fungsinya untuk
mengatur suara speaker bagian kanan dan kiri.

c. Rangkuman 2

Pada umumnya para pemasang sistem audio kurang memperhatikan cara


merangkainya, kadang kadang asal menghubungkan saja yaitu dalam
pengambilan arus utama audio langsung dari baterai padahal rangkaian ini dapat
mengganggu baterai itu sendiri maupun sistem audionya.

Dan perkembangan teknologi dibidang sistem audio / video saat ini sangat
pesat sekali, dalam arti begitu banyaknya macam atau variasi system audio /
video yang diproduksi oleh pabrik. Sehingga banyak macam macam rangkaian
variasi perlengkapan tambahan yang diciptakan , yang semua itu bertujuan untuk
menyempurnakan suara sistem audio lebih sempurna, mulai dari sistem audio tipe
mono, stereo dan tipe dolby stereo yang dilengkapi antena biasa maupun antena
automatis bahkan sekarang untuk tipe audio sudah sampai tipe digital.
Maka dari itu diharapkan kita selalu dapat mengikuti perkembangan
teknologi tersebut, supaya jika ada model produk baru jangan sampai terlalu
ketinggalan .

d.Tugas 2

Periksalah kondisi dan kelengkapan bahan ajar yang akan dipakai untuk
pelatihan / praktek yang meliputi:
- Sumber arus kondisi (baterai)
- Kelengkapan komponen system audio
- Tipe komponen audio sesuai atau tidak antara yang satu dengan yang
lainnya
- Kondisi motor antena

e. Test Formatif 2
Jawablah pertanyaan dibawah ini:
1.Apakah fungsi komponen yang terdapat pada sistem audio :
-pre am
-tone control
-power amplifier
-speaker
2. Jelaskan fungsi dari bagian tone control ini:
-potensio volume
-potensio bass

Modul OPKR 50-009B 28


-potensio treble
-potensio balance
-potensio feder
3. Apakah fungsi sekering yang dipasang pada rangkaian sistem audio?.
4.Sebutkan kode-kode yang ada pada sistem audio dan jelaskan artinya!.
5.Apakah fungsi pengendalian arus sistem audio dihubungkan dengan kunci
kontak terminal assesoris (75)?.

f. Kunci Jawaban 2

1.-Pre am berfungsi: membangkitkan suara awal


-Tone control berfungsi: mengatur frequensi suara yang diinginkan
-Power amplifier berfungsi: menguatkan suara dari tone control
-Speaker berfungsi untuk mengeraskan suara
2. Fungsi dari:
-Potensio volume untuk mengatur besar kecilnya suara speaker
-Potensio bass untuk mengatur suara frequensi rendah
-Potensio treble untuk mengatur suara frequensi tinggi
-Potensio balance untuk mengatur suara speaker bagian kanan dan kiri
-Potensio feder untuk mengatur suara stereo speaker bagian depan dan
belakang
3. Sekering berfungsi untuk mengamankan rangkaian sistem audio dari
bahaya kebakaran jika rangkaian terjadi korsleting.
4. Kode-kode yang ada :
- B ; + ; Bat = sumber arus dari baterai
- Ground ; massa ; - = negatip baterai
- L / left = speaker bagian kiri
- R / right = speaker bagian kanan
- F/L = speaker bagian depan kiri
- F/R = speaker bagian depan kanan
- R/L = speaker bagian belakang kiri
- R/R = speaker bagian belakang kanan
5. Pengendalian arus dari kunci kontak (terminal 75) adalah agar waktu
mesin dihidupkan system audio dapat mati secara auotomatis, sehingga
antara baterai dan system audio tidak saling terganggu.

g. Lembar Kerja 2

Lembar kerja 2a
Judul : Cara menyambung kabel menggunakan solder dan tang
crimping.

Tujuan :

Modul OPKR 50-009B 29


- Siswa dapat mengupas kabel dengan tang kabel
- Siswa dapat menyambung kabel dengan solder
- Siswa dapat memasang sepatu kabel dengan tang crimping

Alat dan Bahan:


1. Tang crimping
2. Pisau
3. Macam-macam tang pengupas kabel
4. Sepatu kabel
5. Timah / tenol
6. Solder
7. Kabel, dll.

Keselamatan Kerja:

1. Hati- hati bekerja dengan pisau.


2. Hati-hati saat memotong inti kabel
3. Ukurlah panjang kabel sebelum dipotong
4. Letakan posisi solder pada tempat yang benar
Langkah kerja:

- Siapkan semua peralatan yang akan digunakan


- Lakukan pemotongan kabel menggunakan pisau atau tang kabel.

- Kupas macam- macam Isolasi kabel dengan alat yang tepat

Modul OPKR 50-009B 30


- Lakukan penyolderan sambungan kabel:

Modul OPKR 50-009B 31


Lembar Kerja 2b
Judul : Cara merangkai radio/ tape menggunakan antena dan dilengkapi feder

Tujuan :Siswa dapat merangkai radio/tape yang menggunakan antena dan feder

Alat dan Bahan:


1. Baterai
2. Radio/tape
3. Antena biasa
4. Kabel
5. Sekering
6. Relai
7. Kunci kontak
8. Tool Box

Keselamatan Kerja:

1. Rangkaian harus menggunakan sekering untuk mencegah bahaya


kebakaran
2. Pastikan sambungan kuat dan diisolasi

Langkah kerja:

- Rangkaikan pengkabelan seperti pada gambar dibawah ini!.

Modul OPKR 50-009B 32


Rangkaian 1:

Keterangan:
A = Speaker
B = Antena biasa
C = Radio
D = Baterai

Gambar 1: Rangkaian radio / tape menggunakan


antena biasa
Rangkaian 2:

Gambar 2: Rangkaian radio / tape menggunakan


antena automatis

Modul OPKR 50-009B 33


Gambar 3: rangkaian radio/ tape menggunakan feder
3. KEGIATAN BELAJAR 3: Cara menentukan letak sumber gangguan
interferensi dan cara meredamnya

a. Tujuan Kegiatan Belajar 3


Setelah mempelajari modul pada kegiatan belajar 3 ini, siswa harus dapat:
1) Menjelaskan difinisi gangguan interferensi
2) Menentukan letak penyebab gangguan interferensi
3) Menjelaskan cara meredam / mengurangi gangguan interferensi

b. Uraian Materi 3

Difinisi Gangguan Interferensi

Proses gangguan ini sebenarnya sering terjadi disekitar kita , hanya kita
kurang memperhatikan atau bahkan tidak memahami gangguan tersebut,
misalnya saat kita sedang menghidupkan radio atau televisi, rumah kita dekat
dipinggir jalan, kemudian ada sepeda motor atau mobil lewat biasanya pada

Modul OPKR 50-009B 34


pesawat radio atau televisi kita akan timbul suara kemresek atau gambar televisi d
timbul garis-garis dan pada speaker juga timbul suara kemresek.

Gangguan ini terjadi karena adanya proses perpotongan antara gelombang


pemancar suara dari radio atau gelombang cahaya dan suara dari televisi dari
pemancar televisi dengan gelombang elektromagnetik dari sumber gangguan,
sebagai contoh: coil, pompa bensin, motor wiper, alternator, motor starter, mesin
bor listrik, mesin gerinda, pompa air listrik dan lain-lain, dibawah ini ada beberapa
contoh proses kerja timbulnya gangguan interfensi:

Gambar: Karena kopel galvanis gangguan dapat dirambatkan langsung


melalui saluran dari sumber gangguan ke penerima.
Cara perambatan sumber gangguan melalui saluran antara sumber
gangguan dan penerima atau tanpa kawat melalui kopel kapasitif atau induktif.
Pada rambatan melalui saluran atau secara galvanis sumber gangguan dan
penerima dihubungkan dengan kawat tembaga.

Gambar: Pada kopel kapasitif gangguan dirambatkan melalui


medan listrik kesaluran yang ada didekatnya.

Modul OPKR 50-009B 35


Jaringan yang tidak terkopel, maka dapat merambatkan gangguan yang
tidak dikehendaki,salah satu caranya adalah dengan medan listrik atau medan
magnet.

3. Gambar: Kopel induktif gangguan

Gambar diatas menjelaskan perambatan ayunan frequensi tinggi, saluran


yang berhubungan dengan sumber gangguan berfungsi sebagai antenna
pemancar. Sinyal yang tidak dikehendaki ini diterima dipesawat kita disamping
program siaran yang ada.

Gambar: gelombang gangguan elektromagnetik yang merambat dari


sumber gangguan ke pemancaran dan diterima oleh penerima
antena.

Modul OPKR 50-009B 36


Saluran yang dihubungkan dengan sumber gangguan dan saluran
penghantar yang berada didekatnya akan terkena gangguan. Hal ini disebut
sebagai gangguan interferensi, contoh komponen yang cukup besar proses
penggangguanya adalah coil.

Penentuan letak komponen kelistrikan


yang dapat menyebabkan timbulnya
gangguan interferensi

Sebenarnya jika dicermati semua komponen kelistrikan baik arus lemah


maupun arus kuat yang mengalami hubung putus akan menimbulkan arus induksi
dengan demikian juga akan timbul gelombang elektromagnetik. Gelombang
elektromagnetik ini akan memancar ke segala arah/penjuru, sehingga pesawat
radio atau televisi yang berada didekatnya akan terganggu proses pemancaranya.
Besar kecilnya proses gangguan pada pesawat tersebut sangat tergantung dari
tingkat kebocoran elektromagnetik komponen kelistrikan yang mengganggu.

Pada sistem audio yang terpasang pada mobil biasanya yang mengganggu
atau yang menimbulkan gangguan interferensi asalnya bisa dari luar mobil
ataupun dari dalam mobil itu sendiri. Penyebab gangguan yang timbul dari luar
mobil kita tidak bisa berbuat apa-apa karena mobil tersebut milik orang lain atau
yang mengendarai orang lain, sehingga kita tidak akan mungkin dapat
mengurusinya.
Untuk itu langkah yang dapat kita lakukan dalam proses mengurangi
timbulnya gangguan ini adalah memperbaiki mobil kita sendiri. Sebelum
memperbaiki gangguan tersebut kita harus dapat menentukan letak komponen
kelistrikan pada mobil kita yang dapat menimbulkan gangguan interferensi antara
lain seperti pada gambar dibawah ini:

Modul OPKR 50-009B 37


Gambar: Macam-macam sumber komponen yang dapat menimbulkan
gangguan interferensi

Cara Mengatasi Gangguan Interferensi

Setelah dapat diketahui sumber komponen yang dapat menimbulkan


gangguan interferensi, maka dapat dilakukan bagaimana cara mengatasinya. Perlu
diingat gangguan interferensi tidak dapat dihilangkan bisanya hanya dapat
dikurangi dengan memasangkan beberapa alat penangkal.

Perlu diingat sebelum dilakukan cara mengatasi gangguan interferensi yang


harganya mahal ini sebaiknya perangkat pengapian dan generator perlu diperiksa
sebagai chek list di anjurkan antara lain:
-Kondisi platina (keausan, posisi)
-Sikat-sikat dan kontak pada generator
-Busi yang kotor / aus
-Sambungan-sambungan yang berkarat
-Kontak longgar pada sambungan listrik

Modul OPKR 50-009B 38


-Tutup distributor yang rusak
-Kondisi hubungan massa yang sudah ada

Bila hal-hal diatas sudah diperbaiki dan tidak terjadi perubahan gangguan
yang ada, maka dapatlah dimulai dengan pemasangan perangkat penangkal yang
dapat mengurangi timbulnya gangguan interferensi.

Sebagai sarana penangkal dapat dipakai resistor yang besar ukuranya


dalam satuan kilo ohm, kondensator dan kumparan filter (filter penangkal
gangguan), selubung / tirai serta penambahan hubungan massa. Dibawah
ini ada beberapa gambar mengenai cara mengatasi gangguan interferensi:

1.Dengan memasang resistor

Gambar: Perangkat pengapian yang tidak dilengkapi penangkal


gangguan

Pada rangakian sistem pengapian yang tidak dilengkapi penangkal


gangguan (resistor) maka gelombang gangguan dipancarkan dengan kekuatan
penuh, sehingga mudah sekali menimbulkan gangguan interferensi.

Modul OPKR 50-009B 39


Gambar: Perangkat pengapian yang menggunakan penangkal
gangguan resistor

Gambar diatas dijelaskan rangkaian sistem pengapian yang dilengkapi alat


penangkal (resistor), maka jarak pemancaran yang ditimbulkan dan gelombang
gangguan dapat dikurangi.
Resistor Ohm sangat cocok untuk menangkal gangguan rangkaian yang
menghantarkan arus bertegangan tinggi. Ini termasuk hubungan antara coil
dengan distributor yang diteruskan ke busi. Resistor yang dipasang sebagai
penangkal merupakan sarana paling efektif bila dipasang sedekat mungkin dengan
sumber gangguan. Berikut ini beberapa contoh sarana penangkal pada perangkat
sistem pengapian.

Gambar: Sarana penangkal Gangguan pada sistem pengapian


2. Dengan memasang kondensator

Kondensator adalah yang sering dipakai pada rangkaian elektronika. Secara


sederhana kondensator terdiri dari dua keeping logam yang dipisahkan oleh
medium yang tidak dapat menghantarkan arus listrik. Lapisan isolator ini disebut

Modul OPKR 50-009B 40


dielektrika dan dapat berupa udara, kertas dan sebagainya. Kondensator
tidakdapat menghantarkan arus searah, pada arus bolak-balik frekuensi
tinggiresistansinya berbanding terbalikdengan frekuensi.

Gambar: Penangkalan gangguan pada generator / alternator

Karena resistansi reaktif kondensator menurun dengan naiknya frekuensi,


terjadi situasi hubungan singkat sehingga arus gangguan memilih jalan dengan
resistansi terkecil kemassa dan dengan dengan demikian dialihkan dari jaringan.
Arus searah pada jaringan tidak dapat melalui jalan tersebut.

3. Dengan memasang resistansi induktif (kumparan)

Gambar: Penangkalan gangguan pada motor wiper


Pada komponen listrik ini dapat dilalui arus searah relative tanpa resistansi.
Untuk memperbaiki penangkalan kondensator dirangkaikan dengan kumparan
secara bersama-sama membentuk filter penangkal, cara ini sangat efektif
terutama pada jalur FM.

Modul OPKR 50-009B 41


4. Dengan memasang selubung

Gambar: Selubung pelindung perangkat pengapian karena


mempunyai bagian yang terbuka

Untuk menghindarkan pancaran gangguan keluar, maka peralatan


diselubungi dengan anyaman kawat logam. Efek selubung (tirai) yang baik sudah
dapat diperoleh meskipun selubung tersebut tipis. Cara penangkalan ini hanya
dilakukan pada mobil dengan perlengkapan pemancar atau radio mobil, karena
semua saluran yang keluar dari ruang motor masih harus diberi penangkal
kondensator dan filter.

5. Dengan memasang hubungan massa tambahan

Gambar: Penangkal gangguan dengan massa tambahan


Agar arus listrik bermanfaat, haruslah mudah mengalir, bila arus mengalami
halangan atau dihubung putuskan maka akan menyebabkan gangguan
interferensi pada speaker radio.
Secara teknik arus mengalir dari kutup positip mengalir ke kutup negatip.

Modul OPKR 50-009B 42


Kutup minus biasanya disebut massa. Dan biasanya bodi mobil / blok mesin
adalah massa. Bagian ini pada umumnya dihubungkan dengan kabel besar
dengan baterai. Bila kita tinjau lebih lanjut kontruksi mobil, maka pada transmisi
sudah di jumpai kesulitan, artinya makin jauh dari mesin maka makin besar
resistor yang harus dilaluinya dalam bentuk karet dan sintetis. Hubungan massa
ini mempunyai 3 (tiga) keuntungan:

- Perbedaan potensial dari berbagai komponen dapat dihilangkan


- Penangkalan gangguan pancaran elektromagnetik dihubung singkat
- Perbaikan penyelubungan keseluruhan

Perbedaan potensial terjadi karena adanya hubungan listrik yang tidak


begitu baik antara bagian-bagian logam. Jika misalnya terbentuk muatan listrik
karena geseran ban pada permukaan jalan yang kering dan panas yang tidak
dapat segera disalurkan,terbentuklah potensial tegangan. Untuk menghindari
dipancarkanya gelombang gangguan ke luar haruslah ruang motor sedapat
mungkin tertutup. Bila bagian-bagian dihubungkan satu sama lain, maka
penyelubungan menjadi lebih efektif.
Engsel atau titik-titik las sering kali tidak cukup sebagai hubungan.
Gelombang gangguan yang merambat melalui bagian-bagian logam dapat
diperlancar dengan memberikan tambahan hubungan massa sehingga dapat
ditangkal lebih baik.

c. Rangkuman 3

- Pada lingkungan masyarakat biasanya tidak sadar atau bahkan tidak tahu
bahwa kejadian gangguan interferensi sering mengganggu pesawat radio
maupun televisinya.
- Gangguan interferensi tidak dapat dihilangkan tapi hanya bisa dikurangi.
- Jika akan memasang macam-macam penangkal gangguan interferensi,
pastikan terlebih dahulu komponen-komponen yang menyebabkan
gangguan tersebut dalam kondisi baikkerjanya.

d.Tugas 3
- Periksa kondisi beberapa komponen yang dapat menyebabkan timbulnya
gangguan interferensi dan lakukan perbaikan , sebagai contoh: coil, alternator,
motor starter, motor wiper dan lain-lain!.

e. Test Formatif 3

Jawablah pertanyaan dibawah ini:

Modul OPKR 50-009B 43


1. Apakah difinisi gangguan interferensi ?.
2. Sebutkan 5 (lima) komponen yang dapat menimbulkan gangguan?.
3. Sebutkan 4 (empat) komponen yang dapat dipasang untuk mengurangi
gangguan
4. Sebutkan hal-hal yang perlu diperiksa sebelum
pemasanganpenangkalgangguan!.
5. Sebutkan 3 keuntungan pemasangan massa tambahan!.

f. Kunci Jawaban Formatif 3

1. Gangguan interferensi ialah terjadinya proses perpotongan antara gelombang


elektromagnetik dengan gelombang pemancar suara untukpesawat radio dan
gelombang pemancar suara dan cahaya untuk pesawat televisi.
2. Lima komponen yang menimbulkan gangguan ialah:
Coil, Alternator, Motor starter, Motor wiper, Pompa bensin listrik dll.
3. Empat komponen yang dapat mengurangi timbulnya gangguan ialah:
Resistor, Kondensator, Resistansi induktif (Kumparan), dan Hubungan massa
tambahan.
4. Hal-hal yang perlu diperiksa sebelum pemasangan penangkal gangguan adalah:
-Kondisi platina (keausan, posisi)
-Sikat-sikat dan kontak pada generator
-Busi yang kotor / aus
-Sambungan-sambungan yang berkarat
-Kontak longgar pada sambungan listrik
-Tutup distributor yang rusak
-Kondisi hubungan massa yang sudah ada
5. Tiga keuntungan pemasangan massa tambahan adalah:
-Perbedaan potensial dari berbagai komponen dapat dihilangkan
-Penangkalan gangguan pancaran elektromagnetik dihubung singkat
-Perbaikan penyelubungan keseluruhan

g. Lembar Kerja 3

Judul : Menentukan letak penyebab gangguan interferensi dan cara


mengatasinya

Tujuan : Siswa dapat menentukan letak komponen yang menyebabkan


interferensi dan dapat mengatasinya.

Alat dan Bahan:

1. Tool Box
2. Avo meter

Modul OPKR 50-009B 44


3. Macam-macam penangkal

Keselamatan Kerja:

1. Pada saat pemasangan komponen yang berpolaritas janga sampai terbalik


2. Periksa sambungan pastikan kondisi kencang dan kuat.
3. Berikan isolasi jika diperlukan agar tidak terjadi korsleting.

Langkah kerja 3

a. Menentukan letak komponen yang dapat menimbulkan gangguan


interferensi:

- Pahami gambar dibawah ini dan carilah komponenya pada mobil secara
langsung.

Gambar: macam-macam komponen yang dapat menimbulkan


gangguan interferensi
- Lakukan pemeriksaan terhadap komponen yang menyebabkan interferensi
dan jika terjadi kerusakan lakukan perbaikan
- Pastikan kondisi komponen dalam keadaan baik

Modul OPKR 50-009B 45


- Lakukan pemasangan macam-macam penangkal sesuai dengan gambar
komponen dibawah ini:

Gambar: Komponen- komponen yang perlu dipasangkan pengkal.

- Laporkan kepada pembimbing jika pekerjaan sudah selesai.

Modul OPKR 50-009B 46

Anda mungkin juga menyukai