Anda di halaman 1dari 16

SISTEM AUDIO MOBIL

Tentang :

“ SISTEM AUDIO VIDEO PADA MOBIL “

Disusun Oleh :

Salsa Mutiara Allani (29)

XII TKR1

PEMBELAJARAN TAHUN 2018/2019


Kata Pengantar
Segala puja dan puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga
kami dapat melaksanakan prakerin dan juga dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik.

Pelajaran teori otomotif sangat penting untuk siswa yang bersekolah


dijurusan tersebut. Karena selain praktek langsung, siswa juga membutuhkan
materi secara teori melalui penyampaian dari guru maupun secara mandiri.
Karena siswa dituntut untuk paham secara teori tentang otomotif dan
terutama secara praktek atau cara kerjanya.

Laporan prakerin ini kami susun berdasarkan pengalaman dan data-data


yang kami peroleh selama melaksanakan prakerin ini di Tempat Uji Kompetensi
Otomotif SMK Negeri 7 Semarang. Laporan ini di susun sedemikian rupa dengan
tujuan dapat diterima dan dipahami oleh pembimbing serta dapat dipakai
sebagai usulan adik-adik kelas yang nantinya juga akan menyusun laporan.

Kami juga menyadari bahwa laporan masih jauh dari sempurna,


walaupun kami telah berusaha dengan semaksimal mungkin dan daya upaya
yang ada pada kami.

Semoga laporan prakerin ini dapat memberi manfaat bagi semua pihak,
penyusun pada khususnya dan pembaca pada umumnya.

Semarang, Juli 2017

Kelompok 6
KATA PENGANTAR....................................................ii

DAFTAR ISI.................................................................iii

LANDASAN TEORI

LATAR BELAKANG..................................................................4

PEMBAHASAN

PENGERTIAN..........................................................................5

KOMPONEN............................................................................6

RANGKAIAN............................................................................15

CARA MEMASANG..................................................................19

DIAGNOSA................................................................................24

PENUTUP.....................................................................26
Sistem audio adalah suatu sistem pada mobil yang berfungsi untuk
menghibur penggunanya pada saat diperjalanan. Sistem ini sendiri
menggunakan berbagai macam komponen seperti headunit dan amplifier
yang merupakan komponen inti dari sistem audio mobil ini.

Berdasarkan latar belakang itu, maka dapat disimpulkan tujuan dari


makalah ini, yaitu :

1. Untuk mengetahui apa itu sistem audio


2. Untuk mengetahui komponen sistem audio
3. Untuk mengetahui troubleshooting sistem audio
4. Untuk mengetahui cara perawatan dan perbaikan sistem audio
Car audio video system yang ada pada kendaraan adalah merupakan suatu
sistem car entertaiment yang berfungsi untuk memberikan hiburan pada
pengendara agar tidak mengalami kebosanan dijalan.

Dalam sejarah perkembangan sistem hiburan pada kendaraan bermotor yang


pada awalnya hanya dipasang sebuah radio, disamping sebagai hiburan juga
sebagai infor-masi melalui siaran radio. Akan tetapi muncul kendala manakala
posisi kendaraan jauh dari pusat pemancar radio, gelombang radio yang
dipancarkan tidak dapat diterima dengan baik bahkan sama sekali tidak dapat
diterima, sehingga radio tidak dapat difungsikan.

Dari pemikiran tersebut dicipta-kanlah kombinasi antara radio dan player


kaset tape untuk dipasang pada kendaraan bermotor, yang pada akhirnya
terus berkembang kominasi-kombinasi yang baru, yang mengu-sung CD,
VCD, DVD, MP3 dan MP4 kedalam perangkat head unit pada sistem audio di
kendaraan.

Tidak ketinggalan pula mulai diusungnya layar monitor maupun TV kedalam


kendaraan, sehingga lengkaplah kalau kita namakan Car Audio Vidio System.

Pada sistim car audio dikenal dengan dua istilah yang sangat populer yaitu SPL
(Sound Pressure Level) dan SQ (Sound Quality).

Pada car audio dengan kategori SPL lebih menekankan kekuatan dan
kekencangan suara yang dihasilkan, sedangkan pada kategori SQ lebih
menekankan kehalusan atau kualitas suara yang di hasilkan.
Car Audio Video bukanlah suatu sistem dengan komponen tunggal, akan
tetapi terdiri dari perpaduan antara beberapa komponen antara lain:

Gambar 18.2 Contoh komponen car audio

Head unit adalah perangkat utama dari car audio video, karena pada head
unit inilah diolah dan dikeluarkan sinyal audio maupun video yang
selanjutnya dikirimkan ke komponen-komponen yang lain seperti amplifier,
speaker dan lain-lain.

Pada awalnya head unit hanya terdiri dari radio, akan tetapi sesuai
perkembangan teknologi head unit dikembangkan tidak lagi hanya sebagai
radio, akan tetapi dikombinasikan dengan cassette player, CD/VCD/DVD
player bahkan yang terbaru sudah merupakan produk kombinasi dari semua
sistem yang disebut multi media. Head unit pada sistem ini tidak hanya
sebagai penyedia layanan audio vidio, akan tetapi juga digunakan sebagai
sistem navigasi dan net on car.
Midle adalah jenis speaker yang digunakan untuk mengeluarkan sinyal audio
pada frekwensi menengah, biasanya pada area suara vokal.

Gambar 18.7 Speaker midle

Woofer adalah jenis speaker yang digunakan untuk mengeluarkan sinyal-


sinyal audio pada frekwensi rendah, atau sering dikenal dengan istilah bass.
Sepeaker ini biasanya mempunyai dimensi lebih besar dibandingkan tweeter
dan midle.

Gambar 18.8 Speaker woofer


Sub woofer pada dasarnya hampir sama dengan woofer, akan tetapi dapat
mengeluarkan suara dengan frekwensi yang lebih rendah. Ini digunakan
untuk membantu woofer supaya sinyal audio dengan frekwensi nada rendah
dapat didengarkan dengan baik.

Gambar 18.9 Model Speaker sub woofer

Speaker full-range mempunyai daerah frekwensi kerja yang lebih lebar, dapat
mengeluarkan sinyal suara mulai dari frekwensi yang rendah sampai
frekwensi tinggi, akan tetapi biasanya mempunyai keterbatasan frekwensi
yaitu tidak dapat mnghasilkan suara dengan frekwensi yang terlalu rendah
dan suara dengan frekwensi yang tinggi. Speaker full-range ini sekarang
sudah jarang dipergunakan lagi pada sistim car audio.
Sesuai namanya amplifier berfungsi untuk menguatkan sinyal audio dari head
unit yang menuju speaker, hal ini dibutuhkan manakala pada head unit tidak
memiliki penguat audio sendiri atau pada sistem yang ingin mengeluarkan
sinyal suara yang kuat.

Amplifier dibedakan dari daya amplifier dan jumlah chanel output yang ada
pada amplifier, yang paling umum digunakan adalah amplifier dengan 2
chanel output atau 4 chanel output.

Pemilihan daya amplifier disesuaikan dengan kebutuhan instalasi yang ada,


pada sistem audio yang menekankan aliran SPL, biasanya digunakan amplifier
dengan daya yang besar, karena pada sistem ini menekankan kekuatan suara
yang dihasilkan.

TV atau monitor komponen car audio video system yang berfungsi untuk
menampilkan tayangan visual, tayangan visual tersebut dapat berupa siaran
dari stasiun televisi maupun tayangan video dari head unit.

Pada sistem terbaru monitor juga dimanfaatkan sebagai tampilan dari sistem
navigasi.
Rangkaian car audio video pada dasarnya adalah instalasi rangkaian audio
yang ditambah dengan instalasi rangkaian video.

Head unit, amplifier, dan TV atau Monitor mandapatkan arus listrik dari baterai,
akan tetapi arus listrik untuk amplifier dan monitor dikendalikan oleh head unit,
sedangkan untuk arus listrik sebagai sumber untuk TV tidak dikendalikan oleh
head unit, hal ini dimungkinkan agar supaya TV dapat dinyalakan tanpa
tergantung dari head unit. Manakala ingin melihat siaran televisi tidak perlu
menyalakan head unit.

Penyambungan jalur video dari head unit ke monitor ataupun ke TV harus


menggunakan kabel Video atau dapat pula menggunakan kabel data. Dan
juga perlu dipasang antena untuk TV agar dapat menangkap siaran televisi.

Gambar 18.21 Rangkaian car audio dengan sub woofer dan TV/Monitor
Dalam pemasangan dan setting car audio video banyak hal-hal penting yang
harus diperhatikan antara lain:

 Pemilihan komponen harus disesuaikan dengan rencana sistem yang akan


dipasang, baik sesuai dengan ruangan yang tersedia, sesuai dengan hasil
suara yang diinginkan, dan yang tidak kalah penting disesuaikan dengan
anggaran yang ada.
 Tata letak atau lay-out komponen juga sangat mempengaruhi baik
dari sisi suara yang dihasilkan maupun dari sisi keindahan tampilan.

Gambar 18.22 Tata letak komponen dan penggunaan kabel serta sikring

 Usahakan semua jok dan karpet diangkat dahulu untuk memudahkan


pemasangan kabel dan komponen. Demikian pula dootrim pada
pintu- pintu.
 Tentukan desain penataan sebelum pemasangan komponen,
penggunaan box speaker dapat memanfaatkan box yang dapat dengan
mudah dibongkar pasang dari kendaraan, dapat pula menggunakan box
yang didesain memanfaatkan ruang kendaraan. Pilihan kedua ini
banyak diminati karena lebih bagus dan indah dari sisi tampilan
visualnya meskipun lebih rumit dalam pembuatannya.
Sebelum memasang ada beberapa hal yang perlu di ketahui, diantaranya
adanya jalur power supply dengan 3 terminal yaitu Rem, B+ dan GND. Ketiga
terminal tersebut memiliki arti sebagai berikut :

1. B+ atau +12V pada power amplifier Audio Mobil berfungsi untuk kabel
power positif dari Aki dengan kemampuan arus besar, jadi musti harus
menggunakan kabel dan sekring besar yang banyak di jual di toko
Audio Mobil.

2. GND atau Ground pada power amplifier ini berfungsi untuk sambungan
kabel Ground atau kabel ke Body, ukuran kabel ground ini juga sama
dengan ukuran kabel B+, kebanyakan kabel ground ini terpasang di
baut- baut jok untuk terhubung ke Ground.

3. REM pada power amplifier berfungsi untuk remote artinya untuk


meremote hidupnya power amplifier ketika head unit hidup dan terminal
untuk rem ini tersambung dengan kabel tulisan remote yang terdapat
pada tape atau head unit.

4. Sebenarnya untuk si kebo saya tinggal colok saja, karena kabel RCA
dari Head unit, kabel (+) dari aki, kabel REM dari head unit, kabel
ground, kabel menuju crossover dan kabel ke sub subwoofer sudah
tersedia. Tapi tidak ada salahnya mengikuti petunjuk dari kiosban.com
sebagai berikut :

5. Lakukan ini selalu jika anda mengerjakan system kelistrikan


pada kendaraan anda sehingga menghindari konslet

6. Pasang kabel merah (+) dari aki, pasang sekring (45cm setelah aki),
kemudian menghubungkan kabel yang keluar dari sekring ke amplifier
(+) 12Volt DC. Guna menghindari terjadinya distorsi usahakan kabel
positif (+) tidak dekat dengan kabel RCA, ataupun dengan kabel
speaker.

7. Pasang kabel ground pada baut yang menempel dibodi, pastikan


baut tersebut baik kondisinya, tidak karatan, amplas permukaan bodi
hingga terlihat plat besi, pasang kabel ground dan baut.

8. Lepas head unit serta pasang kabel remote yang ada pada head unit ke
amplifier, kemudian pasang RCA jack yang juga terletak dibagian
belakang head unit, pastikan tepat posisinya (speaker kiri dan speaker
kanan).
Gambar 5.2 Saklar alarm pada pintu

Gambar 5.3 Aliran arus central lock  pada proses menutup penuh

Saklar power window  kiri “down”   dihubungkan ke kanan >> Tanda panah dari positip
baterai kembali ke negatif motor power window  kiri bekerja berputar ke kiri maka kaca akan
turun >> sampai membuka penuh

Gambar 5.4 Aliran arus central lock  pada proses membuka penuh

Saklar power window kiri “down”   dihubungkan ke kanan >> tanda panah dari positip baterai
kembali ke negatif motor power window kiri bekerja berputar ke kiri maka kaca akan turun >>
sampai membuka penuh

Gambar 5.5 Rangkaian central lock  proses menutup penuh

Tanda panah warna biru arus pengendali jika saklar power window kanan di
posisi “up” sehingga relay a bekerja menghubungkan arus utama dari baterai ke motor power
window kanan warna “merah” motor power window berputar ke kanan sehingga kaca mobil
tertutup.
Tanda panah warna biru arus pengendali jika saklar power window kanan di posisi “down”

sehingga relai b bekerja menghubungkan arus utama dari baterai ke motor power window
kanan warna “merah”  motor power window berputar ke kiri sehingga kaca mobil kanan
tertutup.

Gambar 5.6 Instalasi central lock menutup penuh

Gambar 5.7 Instalasi central lock  menutup penuh

 Aliran arus panah biru untuk sinyal


Oranye : arus yang membuat motor putar arah jarum jam.

Gambar 5.8 Rangkaian central lock  dengan alarm

Gambar 5.9 Rangkaian central lock  pada pintu dengan lampu peringatan dan sirine
Gambar 5.10 Skema rangkaian alarm

Anda mungkin juga menyukai