Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN


(PKL)
PERIODE APRIL - SEPTEMBER 2021

TAHUN PEMBELAJARAN

2020/2021

INSTALASI AUDIO MOBIL

Disusun sebagai salah satu syarat mengikuti Uji Kompeten Keahlian (UKK)

OLEH :

NAMA RAHMAN ARYO SETIONO

NIS/NISN
KOMPETENSI KEAHLIAN
TEKNIK AUDIO VIDIO

SMK NEGERI 1 TAPUNG


Tahun 2021

LEMBAR PENGESAHAN DARI SEKOLAH


Laporan ini telah diperiksa dan disahkan pada

Tanggal_______Bulan________Tajhun

Kepala Program Keahlian

________________________________.
____________________________________

Mengetahui/Menyetujui,

Kepala Sekolah

NASRUL AMRI BATUBARA,S.Pd,MPd


NIP . 19710508 199903 1 002
LEMBAR PENGUJIAN

Disusun Oleh :

Nama :Rahman Aryo Setiono

NIS/NISN :

Telah dilakukan Pengujian oleh Tim Penguji, dan dinyatakan

LULUS/BELUM LULUS

Penguji I Penguji II

_______________________.
_________________________
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya
karena penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan sebaik mungkin.

Laporan ini disusun dengan tujuan sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Laporan
Praktik Kerja Lapangan SMK Negeri 1 Tapung tahun pembelajaran 2020/ 2021.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
laporan ini, yaitu kepada:

Bapak Nasrul Amri Batubara,S.Pd , M.Pd. selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Tapung yang telah

mengizinkan siswanya untuk melaksanakan Praktik Kerja Industri.

Bapak Teguh Santoso, S.Pd selaku pembimbing Praktik Kerja Industri dari sekolah yang telah
memberikan bimbingan dan arahan selam di DU / DI.

Bapak Sofiyan selaku pemilik Service Center Krakatau sekaligus pembimbing di Service Center Krakatau
yang telah memberikan izin kepada penulis untuk praktik di bengkel dan mengawasi serta memberikan
bimbingan, arahan dan pengetahuan pada waktu praktik.

Teman – teman kelas XII TAV pada khususnya dan teman – teman SMK Negeri 1 Tapung pada umumnya
yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini.

Harapan penulis, semoga laporan ini dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan bagi
penulis dan pembaca pada umumnya serta dapat dijadikan sebagai bahan acuan pembuatan laporan
yang akan datang.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN

LEMBAR PENGUJIAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR TABEL

DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan

1.2 Tujuan Praktik Kerja Lapangan

A. Tujuan Umum

B. Tujuan Khusus

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Teori Dasar

2.2 Bagian-Bagian Audio Mobil

2.3 Langkah Kerja

2.4 Kegiatan Praktik Kerja Lapangan

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan

3.2. Saran

A. Bagi Sekolah

B. Bagi Industri

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

1. Lampiran 1

DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1. Tabel Jam Praktik Kerja Industri

DAFTAR LAMPIRAN

Jurnal Kegiatan Prakerin………………………………………………………....

Lembar Konsultasi dan Bimbingan……………………………………………....

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan

Pendidikan Sistem Ganda ( PSG ) mengandung pengertian bahwa proses penyelenggaraan pendidikan
kejuruan ( SMK ) tidak hanya merupakan program bersama antara SMK dan Dunia Usaha / Dunia
Industri.

Program bersama tersebut diorganisasikan melalui Majelis Sekolah (MS), sehingga secara organisatoris
Majelis Sekolah merupakan kebutuhan mutlak bagi SMK karena MS adalah organisasi yang mewakili
Dunia Usaha dan Dunia Industri.

Bidang IPTEK merupakan hal yang tidak bisa dipungkiri lagi manfaatnya untuk manusia. Khususnya
Bidang Elektronika yang akan memberikan konstribusi tersendiri dalam dunia kerja. Bidang Elektronika
sangat erat hubungannya dengan perkembangan teknologi industri. Bidang Elektronika juga telah
tercakup dalam dunia Pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan serta memiliki peranan yang sangat
penting dalam pengembangan IPTEK di masa depan.

Pendidikan adalah pintu utama untuk membuka wawasan baru dan untuk menjadi bekal di masa depan.
Salah satu upaya dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
adalah adanya pelaksanaan Praktik kerja lapangan(PKL). PKL adalah suatu bentuk penyelenggaraan
pendidikan yang mengedepankan keselarasan antara program pendidikan di sekolah dengan
penguasaan keahlian yang dibutuhkan di Dunia Usaha/Dunia Industri (DU/DI). Sehingga dengan
pelaksanaan PKL diharapkan akan mampu untuk menghasilakan tamatan yang memiliki keahlian
profesional.

Praktik kerja lapangan merupakan salah satu implementasi dari pelaksanaan pembelajaran kompetensi
yang ada di SMK. Pada saat pelaksanaan.

Praktik kerja lapangan siswa diterjunkan langsung ke dunia kerja / dunia industri yang relevan dengan
program keahlian yang ada di masing-masing SMK. Adapun waktu pelaksanaannya adalah ± 5 bulan.

Program PKL dilaksanakan dengan dasar pemikiran bahwa dalam kenyataan kegiatan praktik di sekolah
masih bersifat simulatif. Sedangkan dalam pelaksanaan prakerin diharapkan nantinya para siswa
dihadapkan pada permasalahan dan pekerjaan yang bersifat rill.

Pada akhir kegiatan PKL siswa diwajibkan menyerahkan jurnal agenda harian selama melaksanakan PKL
sebagai penyerta laporan sekaligus sebagai bahan pertimbangan penilaian selama pelaksanaan prakerin.
Jurnal ini harus diisi dan ditandatangani serta disahkan oleh pembimbing industri disertai dengan
penilaian dan evakuasi dari pihak industri, yang selanjutnya diperiksa dan diuji guru pembimbing dari
sekolah.
Dengan program PKL diharapkan para siswa akan mempunyai pengetahuan dan gambaran nyata
tentang dunia kerja yang akan dimasukinya sesuai dengan bidang keahliannya, selain itu PKL diharapkan
dapat meningkatkan kerjasama antara sekolah dengan dunia industri

1.2 Tujuan Praktik Kerja Lapangan

A. Tujuan Umum

a) Meningkatkan dan mengembangkan hubungan antar sekolah (SMK) dengan Dunia Usaha atau
Dunia Industri demi peningkatan mutu pendidikan menengah kejuruan.

b) Secara bersama – sama menetapkan langkah – langkah konkret untuk memantapkan bentuk dan
hubungan kerjasama.

c) Membuat komitmen bersama untuk dijadikan landasan pelaksanaan hubungan kerjasama.

d) Mengembangkan hubungan kerjasama untuk melaksanakan Pendidikan Sistem Ganda ( PSG )

B. Tujuan Khusus

a) Mengenal kegiatan – kegiatan di dunia usaha atau dunia industri.

b) Melaksanakan proses pembelajaran produktif di dunia usaha atau dunia industri.

c) Memperoleh ketrampilan tambahan sebagai pelengkap keterampilan yang di peroleh di sekolah.

d) Mempelajari lebih dalam tentang kewirausahaan.

e) Praktik langsung atau melaksanakan pekerjaan yang sesungguhnya di dunia usaha atau industri.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pembahasan secara Teori

Rangkaian penguat audio pada kendaraan bermotor (mobil) pada prinsipnya sama dengan peralatan
audo HiFi home teater. Audio player home teater berupa CD/VCD/DVD/Blueray player ataupun mp3
player baik yang portable maupun dari smartphone/komputer yang berfungsi sebagai alat produksi
musik/audio. Pada peralatan audio mobil, peralatan audio player disebut dengan Head Unit yaitu bagian
yang memproduksi audio/musik. Pada head unit terdapat CD/VCD/DVD/Blueray player, mp3 player dan
adio penerima yang menjadi satu kesatuan. Pada peralatan Head Unit juga terdapat peralatan
filter/equalzer, power amplifier 2 channel maupun 4 channel

2.2 Bagian Bagian Audio Mobil

Komponen Utama audio Mobil

a. Head Unit

Sebuah head unit , kadang-kadang disebut sebagai " dek " , adalah komponen dari sistem stereo baik
dalam kendaraan atau sistem bioskop rumah yang menyediakan antarmuka hardware terpadu untuk
berbagai komponen dari sistem media elektronik . Sebuah nama kuno untuk head unit adalah
penerima ; Artikel ini berfokus pada aplikasi kendaraan .

Head unit adalah pusat dari sound system mobil . Biasanya terletak di tengah dashboard , head unit
modern padat paket elektronik terpadu bertempat di wajah piring dilepas . Sebagai kepala unit high-end
adalah target umum untuk pencurian , banyak unit kepala biasanya diintegrasikan ke dalam kendaraan
sistem alarm .

Kepala unit memberikan kontrol pengguna melalui media hiburan kendaraan : radio AM / FM , radio
satelit , CD , kaset ( meskipun ini sekarang jarang ) , MP3 , navigasi GPS , Bluetooth , dll Banyak audio
saja head unit mampu pengguna kontrol yang lebih tepat fungsi audio rinci seperti volume , band ,
frekuensi , keseimbangan speaker , speaker memudar , bass , treble , EQ dan seterusnya .

b. Speaker

Sebuah loudspeaker (atau "speaker", atau pada hari-hari awal radio "loud-speaker") adalah sebuah
transduser electroacoustic yang menghasilkan suara dalam menanggapi masukan sinyal audio listrik.
Dengan kata lain, speaker mengubah sinyal listrik menjadi sinyal yang dapat didengar. Pengeras suara
non-listrik yang dikembangkan sebagai aksesori untuk sistem telepon, tetapi amplifikasi elektronik
dengan tabung vakum membuat pengeras suara yang lebih umum yang bermanfaat.

Komponen Tambahan Yang Bersifat Opsional

a. Power Amplifier
Sebuah power amplifier audio amplifier elektronik yang menguatkan sinyal audio berdaya rendah (sinyal
terutama terdiri dari frekuensi antara 20 - 20 000 Hz, kisaran manusia pendengaran) ke level cocok
untuk mengemudi pengeras suara. Ini adalah tahap akhir elektronik dalam rantai playback khas audio.

Tahap-tahap sebelumnya dalam rantai tersebut adalah audio amplifier daya rendah yang melakukan
tugas-tugas seperti pra-amplifikasi (ini khususnya yang berkaitan dengan sinyal record turntable),
pemerataan, kontrol nada, pencampuran / efek, atau sumber audio seperti catatan pemain, pemutar
CD, dan pemutar kaset. Kebanyakan power amplifier audio yang membutuhkan input tingkat rendah ini
untuk mematuhi tingkat baris.

b. Subwofer

Sebuah subwoofer ( atau " sub " ) adalah woofer , atau loudspeaker lengkap, yang didedikasikan untuk
reproduksi frekuensi audio bernada rendah yang dikenal sebagai bass . Rentang frekuensi khas untuk
subwoofer adalah sekitar 20-200 Hz untuk produk konsumen , di bawah 100 Hz untuk suara hidup
profesional, dan di bawah 80 Hz dalam sistem THX yang disetujui .Subwoofers dimaksudkan untuk
menambah rentang frekuensi rendah pengeras suara yang mencakup pita frekuensi yang lebih tinggi .

Subwoofers terdiri dari satu atau lebih woofer terpasang dalam kandang loudspeaker - sering dibuat
dari kayu - mampu menahan tekanan udara saat melawan deformasi . Kandang subwoofer datang
dalam berbagai desain , termasuk bass refleks ( dengan port atau radiator pasif dalam kandang ) , baffle
tak terbatas , tanduk -load , dan desain bandpass , yang mewakili pengorbanan unik sehubungan dengan
efisiensi, bandwidth, ukuran dan biaya . Subwoofer Pasif memiliki driver subwoofer dan kandang dan
mereka didukung oleh amplifier eksternal . Subwoofer aktif termasuk built -in amplifier.

c. Cross over

Pada dasarnya crossover terbagi dua jenis yaitu aktif dan pasif crossover, yang kedua jenis tersebut
terbagi lagi dalam Crosover seri dan parallel. Pasif crossover pasif adalah jenis crosover mobil yang bisa
langsung dihubungkan langsung dihubungkan dengan speaker, pada pasif crossover ini membutuhkan
catu daya sebesar CT 15 Volt untuk mengalirkan daya ke komponen aktifnya dan crosover jenis ini juga
membutuhkan dua buah IC TL-072 untuk membantu mengalurkan daya. Sedangkan untuk aktif
crossover adalah pada alat jenis aktif crossover ini, alatnya menggunakan listrik buat menghidupkannya,
singkat kata cara kerjanya adalah cutting freq filternya atau menggunakan sebuah rangkaian elektronik.
Dari kedua jenis tersebut jenis crossover pasif masih menjadi pilihan karena pemakaiannya yang lebih
praktis dari jenis aktiv crossover.

d.Kapasitor bank
Kapasitor bank adalah peralatan listrik yang mempunyai sifat kapasitif..yang akan berfungsi sebagai
penyeimbang sifat induktif. Kapasitas kapasitor dari ukuran 5 KVar sampai 60 Kvar. Dari tegangan kerja
230 V sampai 525 Volt

e.Fuse Box

Fuse box berperan sebagai tempat lalulalang arus listrik sekaligus pengaman bagi sistem kelistrikan
kendaraan.

f. Aki
aki diperlukan untuk sistem kelistrikan mobil termasuk sistem audio mobil. Jika ingin meningkatkan
audio mobil Anda pada level kontes/maksimal maka aki perlu diupgrade ke kapasitas yang lebih besar
dalam hal ini amperenya perlu ditingkatkan juga. .

g. Kabel

Kabel audio ini memastikan untuk menyalurkan arus listrik dari ACCU ke power amplifier

2.3 Langkah Kerja

Cara Merakit Head Unit

Ketika akan melakukan pemasangan audio mobil bacalah terlebih dahulu dengan seksama buku manual
atau buku petunjuk penggunaan (Owner manual) yang disertakan dalam box atau dus Head Unit
maupun speaker.
Skema pengkabelan audio mobil

Sebagai patokan dalam meamasang audio mobil kita bisa menggunakan diagram yang disertakan dalam
buku petunjuk penggunaan atau pemasangan yang ada dalam box head unit atau untuk merk tertentu
skema pemasangan ditempel di body head unit.

Sebenarnya kode warna dalam pengkabelan audio mobil sudah bersifat standar, sehingga antara satu
merk head unit dengan merk yang lain hampir sama, perbedaannya hanya sedikit.

Berikut penjelasan kode warna yang digunakan pada audio mobil

1. Ke Input daya

Warna merah : hubungkan ke terminal kunci kontak (12 V DC)

Warna Kuning : hubungkan Ke terminal Daya 12 V DC (Terminal Positif Accu)

Warna Hitam : ke ground

Warna putih biru: hubungkan ke system control terminal (jika menggunakan power amplifier)

2. Speaker sebelah kiri (Left)

3. Speaker sebelah kanan (Right)

4. Speaker bagian depan (Front)

5. Speaker bagian belakang (Rear)

6. Warna putih – kutub positif speaker depan bagian kiri (front left speaker)

7. Warna putih hitam – kutub negatif speaker depan bagian kiri (front left speaker)

8. Warna abu – kutub positif speaker depan bagian kanan (front right speaker)

9. Warna abu hitam – kutub negatif speaker depan bagian kanan (front right speaker)

10. Warna hijau – kutub positif speaker belakang bagian kiri (rear left speaker)
11. Warna hijau hitam – kutub negatif speaker belakang bagian kiri (rear left speaker)

12. Warna violet – kutub positif speaker belakang bagian kanan (rear right speaker)

13. Warna violet hitam - kutub negatif speaker belakang bagian kanan (rear right speaker)

Untuk memasang kabel ke speaker sebenarnya tidak akan tertukar antara kutub positif dan negatif jika
kabel yang digunakan masih memiliki soket kecuali kalau memasang kabelnya dililitkan.

Dalam soket tersebut ada pembeda berupa ujung soket besar untuk kutub positif speaker dan soket
kecil untuk kutub negatif speaker. Kemudian kode warna kabel juga merupakan pembeda antara kutub
negatif dan positif, yang mana kabel kutub negatif selalu diberi guratan atau garis warna hitam.

Pemasangan Kabel Power Amplifier

Jika bermaksud menambahkan power amp pada sistem audio mobil hal ini sangat mudah dilakukan
karena untuk pengkabelan hanya tinggal menghubungkan (mencolokan) konektor jenis RCA ke socket
RCA out yang ada pada Head Unit.

Jadi pemasangan power amp bersifat plug and play, baik dari head unit ke power amp maupun dari
power amp ke subwoofer. Untuk mengontrol mati hidupnya atau on/off power amp hubungkan kabel
warna biru/hijau system control terminal dari head unit.

2.4 Kegiatan Praktik Kerja Lapangan di DU/DI

Praktik Kerja Lapangan berbasis perelektonikaan merupakan proses pengembangan keahlian


siswa Teknik Audio Video terhadap program keahlian mereka . Dalam pelaksanaannya, terdapat
berbagai kegiatan yang dilakukan. Berikut kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama Praktik Kerja Industri
yang penyusun lakukan, diantaranya yaitu:

a). Mempelajari Komponen-Komponen Dasar

b). Memahami dan Mereparasi Televisi

c). Memahami Peralatan Rumah Tangga dan Pendingin

d). Mempelajari Instalasi Audio Mobil

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Setelah penulis melakukan kegiatan selama PKL di Sony Elektronik selama ± 5 bulan, dapat disimpulkan
bahwa kegiatan PKL ini wajib dilakukan khususnya siswa SMK Negeri 1 Tapung yang berfungsi sebagai
salah satu syarat mengikuti Ujian Akhir Nasional di kelas XII.

Kegiatan PKL sangat bermanfaat bagi siswa khususnya dari jurusan TAV karena :

1. Dapat mengenal komponen dasar elektronika lebih dalam

2. Melatih kedisiplinan dan tanggung jawab dalam bekerja

3. Menerapkan sikap dan sifat jujur dalam bekerja

4. Melatih hidup mandiri siswa

5. Mendapat pengalaman dan menambah wawasan luas di dunia industri

Selain itu, dengan adanya PKL dapat terjalinnya hubungan yang saling menguntungkan antara sekolah
dan DU/DI, sehingga program Link And Match dapat berjalan dengan baik dimana DU/DI turut berperan
serta dalam mencetak tenaga kerja tingkat menengah yang pada akhirnya pengangguran dapat ditekan
sekecil mungkin.

3.2 Saran
1. Bagi Sekolah

a) Mampu memberikan ilmu bagi siswa dengan proses belajar yang tidak membosankan.

b) Disetiap proses belajar diselingi pemberian motivasi yang mampu membangunkan pola pikir siswa
agar tumbuh semangat dalam hal mencari ilmu.

c) Meningkatkan mutu sekolah dengan meningkatkan siswa yang berkualitas dan baik dalam hal
bekerja.

d) Menyediakan sarana dan prasarana yang lengkap untuk proses belajar siswa.

e) Selalu mengawasi siswa dalam hal pergaulan di lingkungan sekolah.

f) Menegakkan peraturan sekolah yang telah dibuat.

2. Bagi Industri

a) Selalu memantau dan mengawasi siswa dalam menjalani PKL selama waktu yang telah ditentukan.

b) Menempatkan siswa di tempat PKL yang dapat memberikan siswa pengalaman dan ilmu yang
bermanfaat di dunia usaha dan industri.

c) Meningkatkan lagi kerja Pembimbing dalam membimbing siswa yang PKL agar siswa merasa selalu
diperhatikan.

d) Siswa selalu diberikan pengarahan yang lebih.

Demikian saran – saran yang dapat penulis kemukakan. Saran – saran tersebut merupakan pengamatan
penulis pada saat menjalani prakerin, semoga dapat dijadikan acuan. Penulis menyadari bahwa dalam
penulisan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, demi laporan ini menjadi lebih
baik, saran, masukan dan kritik selalu penulis harapkan. Semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca,
penulis dan semua pihak yang berkepentingan dalam laporan ini.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai