PENDAHULUAN
A. Deskripsi
S
ikap dan tindakan untuk keselamatan kerja dengan jalan
mencegah terjadinya kecelakaan pada waktu bekerja
diruang kerja, di bengkel atau dilapangan kerja pada
umumnya merupakan suatu keharusan. Tidak seorangpun yang
menginginkan suatu kecelakaan menimpa dirinya, apalagi sampai
menyebabkan cidera. Kecelakaan merupakan gangguan yang
menghilangkan, setidak-tidaknya menghambat atau merugikan
investasi, rencana kerja, dan juga rencana hasil kerja.
Suatu hal yang luar biasa ialah bahwa program keselamatan kerja yang
baik adalah sedemikian terpadu dengan pekerjaan sehari-hari (rutin)
dalam perusahaan, sehingga sukar untuk dipisahkan satu dengan yang
lainnya. Hal ini sangat wajar, karena perusahaan yang bekerja efisien
adalah sama dengan bekerja dengan aman. Modul ini dimaksudkan
untuk memberi bimbingan kearah pencegahan kecelakaan pada waktu
kita bekerja, pertolongan pertama pada kecelakaan dan tata laksana
bengkel untuk program diklat Mekanik Otomotif, ditambah dengan
dengan peralatan listrik yang diperlukan.
2
B. Prasarat
Sebelum mempelajari modul ini peserta diklat tidak/belum dapat
mempelajari modul-modul yang lain, sehingga modul ini harus dipelajari
dan dilaksanakan dengan baik sampai selesai dan dinyatakan telah
benar-benar berkompeten.
OPKR 10-016B 2
3
D. Perlengkapan PBM
OPKR 10-016B 3
4
F. Prosedur sertifikasi
Setelah melalui proses pemelajaran dengan menggunakan sistem
modul, maka pada akhir kegiatan dilaksanakan evaluasi oleh guru
program studi untuk mendapatkan hasil kegiatan yang telah
dilaksanakan peserta diklat. Sedangkan untuk mendapatkan sertifikasi
kompetensi yang diakui oleh industri/ asosiasi pada program keahlian
teknik mekanik otomotif, maka peserta diklat harus melaksanakan suatu
uji sertifikasi kompetensi yang dilaksanakan oleh badan/ lembaga yang
ditunjuk oleh Ikatan Teknisi Otomotif Indonesia melalui test centre yang
ada di daerah.
OPKR 10-016B 4
E. KOMPETENSI
Modul OPKR 10-016B Membentuk kompetensi Mengikuti Prosedur Kesehatan Keselamatan Kerja. Uraian Kompetensi
dan subkompetensi ini dijabarkan seperti dibawah ini.
KOMPETENSI : Mengikuti Prosedur Kesehatan Keselamatan Kerja
KODE : OPKR – 10 – 016B
DURASI PEMELAJARAN : 60 Jam @ 45 menit
OPKR 10-016B 7
8
OPKR 10-016B 8
9
OPKR 10-016B 9
BAB II
PEMELAJARAN
A. Rencana Belajar Peserta Diklat
Tanda
Tempat Alasan
Jenis kegiatan tangan
Tanggal Waktu belajar Perubahan
guru
Mengetahui
Pengertian K3
Mengetahui Syarat
K3
Mengetahui jenis
bahaya dan cara
menghindarinya
Teknik
Pengangkatan /
pemindahanSecara
manual
Menggunakan
pakaian dan alat
pengaman
Menggunakan
Perlengkapan
pemadam
kebakaran
b. Uraian Materi 1
UNDANG-UNDANG K3
OPKR 10-016B 11
12
OPKR 10-016B 12
13
OPKR 10-016B 13
14
OPKR 10-016B 14
15
OPKR 10-016B 15
16
OPKR 10-016B 16
17
OPKR 10-016B 17
18
OPKR 10-016B 18
19
OPKR 10-016B 19
20
3). Penyangga
Penyangga untuk menunjang kendaraan yang sedang diangkat
guna pengamanan sewaktu melakukan perbaikan.
Pada waktu menggunakan alat pengangkat, dongkrak atau
penyangga, utamakan keamanan kerja karena kesalahan kecil
dapat menyebabkan kecelakaan besar.
OPKR 10-016B 20
21
c. Rangkuman 1
1) Keselamatan kerja adalah suatu usaha untuk menciptakan
keadaan lingkuan kerja yang aman bebas dari kecelakaan.
OPKR 10-016B 21
22
d. Tugas 1
1. Jelaskan pengertian K3 ?
2. Sebutkan tujuan K3 ?
3. Sebutkan sebab-sebab kecelakaan ?
Untuk memeriksa hasil latihan anda, bagian ini tidak disediakan kunci
jawaban. Hasil latihan anda sebaiknya dibandingkan dengan hasil
latihan peserta diklat lain. Diskusikan dalam kelompok untuk hal
yang berbeda. Jika terdapat hal-hal yang tidak dapat diatasi,
bawalah hal tersebut kedalam pertemuan tutorial.
a. Test formatif 1
OPKR 10-016B 22
23
OPKR 10-016B 23
24
b. Lembar Kerja 1
2) Keselamatan Kerja
a) Pengangkatan dapat mengakibatkan kecelakaan jika
dilakukan dengan tidak benar. Pengangkatan beban yang
terlalu berat oleh seseorang dapat menyebabkan
kecelakaan meskipun diangkat dengan cara yang benar.
Perhatikan peraturan tentang beban maksimum yang
diijinkan untuk diangkat dan gunakan cara yang aman
b) Berhati-hatilah bila mendongkrak mobil pastikan bahwah
penempatannya sudah tepat
3) Langkah Kerja
OPKR 10-016B 24
25
4). Tugas
a) Buatlah laporan Praktikum secara ringkas dan jelas
b) Buatlah Rangkuman pengetahuan baru yang anda peroleh
setelah mempelajari materi pada kegiatan 1
2. Kegiatan belajar 2
PEMELIHARAAN KEBERSIHAN ,PERLENGKAPAN DAN AREA
KERJA
b. Uraian Materi 2
ALAT-ALAT KEBERSIHAN
OPKR 10-016B 25
26
3) Alat Pel berfungsi untuk membersihkan air atau zat cair dari
lantai.
4) Vacuum Cleaner berfungsi untuk menyedot debu/kotoran
yang tidak dapat dibersih dengan sapu atau kain
pel,misalnya ; Sofa, karpet, dan saluran ventilasi udara, baik
pada ruangan bengkel ataupun pada kendaraan yang sedang
diperbaiki.
5) Pasir/serbuk kayu berfungsi untuk menyerap tumpahan oli
atau minyak pada lantai, sebelum disapu atau dipel.
Metode Pembersihan
OPKR 10-016B 26
27
Penyimpanan
Masalah yang biasanya timbul pada hal penyimpanan adalah tidak
cukupnya tempat/ruang untuk meletakkan barang-barang. Pada
beberapa instansi masalah ini dapat diatasi dengan menambah rak-
rak peralatan dan material.
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan pada sistem
penyimpanan barang :
1) Penyimpanan material harus direncanakan terlebih dahulu.
2) Barang-barang yang sering digunakan diletakkankan pada
tempat yang terdekat dengan pekerja dan barang yang lebih
berat ditaruh pada ketinggian yang sesuai.
OPKR 10-016B 27
28
OPKR 10-016B 28
29
OPKR 10-016B 29
30
c. Rangkuman 2
1) Alat-alat kebersihan sangat diperlukan pada setiap tempat
untuk menjaga kondisi tempat kerja bebas dari
debu,kotoran dan minyak.
2) Metode penyimpanan hendaknya material harus
direncanakan terlebih dahulu. Barang-barang yang sering
digunakan diletakkankan pada tempat yang terdekat
dengan pekerja dan barang yang lebih berat ditaruh pada
ketinggian yang sesuai.
3) Pemeliharaan dalam Penataan Tempat Kerja Buatlah apa
yang akan dikerjakan menjadi aman untuk dikerjakan.
Putuskan dari segala sumber listrik.
Bersihkan, cuci, atau sikat komponen agar pekerja tidak
terkena kotoran.
Bersihkan seluruh sisa kotoran yang timbul dari kegiatan
pembersihan di atas.
Gunakan peralatan yang cocok, dan jangan sampai
melebihi beben kerjanya.
OPKR 10-016B 30
31
d. Tugas 2
Setelah mempelajari Modul Pemeliharaan Kebersihan
,perlengkapan dan area Kerja ini cobalah anda melakukan
kegiatan Pembersih dan penataan ruang praktek, setelah
selasai mintalah Pendapat atau saran pada instruktur tentang
hasil kerja anda !
e. Test Formatif 2
1) Deskripsikan Deskripsikan alasan mengapa angin
kompressor tidak boleh digunakan sebagai suatu metode
pembersihan
2) Sebutkan 5 faktor yang harus diperhatikan dalam
merencanakan suatu sistem penyimpanan
3) Sebutkan 5 contoh pelatihan penataan tempatkerja untuk
pekerja yang sedang menggunakan kotak alat untuk
memperbaiki kendaraan/mesin-mesin yang lain.
4) Sebutkan 3 contoh pelatihan penataan tempat kerja untuk
pekerja yang bekerja di bangku kerja
5) Sebutkan 4 contoh pelatihan penataan tempat kerja untuk
pekerja yang bekerja dengan mesin (alat pengangkat,
mesin bubut, dll)
OPKR 10-016B 31
32
OPKR 10-016B 32
33
OPKR 10-016B 33
34
3. Kegiatan Belajar 3
PERLENGKAPAN PEMADAM KEBAKARAN
b. Uraian Materi 3
Sifat api
Bahan bakar, panas dan oksigen harus ada untuk menyalakan api.
OPKR 10-016B 34
35
Gambar 1.
Bahan bakar adalah bahan yang dapat terbakar, baik padat, cair
maupun gas. Bahan yang mudah terbakar adalah setiap benda
yang mudah menyala dan terbakar dengan cepat.
Panas dapat berasal dari nyala api, percikan bunga api, puntung
rokok, gesekan, sumber listrik, pipa panas dan perlengkapan.
Oksigen umumnya berasal dari udara dan juga sebagian dari reaksi
kimia.
Mencegah api
Tanpa bahan bakar, tidak akan terjadi api.
Membantu mencegah timbulnya api yang tidak diinginkan dengan
cara:
1) Menghilangkan bahan bakar yang tidak diinginkan seperti
sampah dan limbah.
2) Menyimpan bahan bakar dan bahan yang dapat terbakar
dengan hati-hati.
Gambar 2.
OPKR 10-016B 35
36
Gambar 3.
Tanpa oksigen tidak akan terjadi api.
Membantu mencegah timbulnya api yang tidak diinginkan dengan
cara menjauhkan bahan bakar yang terbakar agar tidak
berhubungan dengan oksigen.
Memadamkan api yang tidak diinginkan dengan menutupnya
sehingga tidak berhubungan dengan oksigen.
Gambar 4.
Gambar 5.
3) Gunakan stop kontak yang telah diakui, jangan berimprovisasi.
4) Jangan membebani kabel berlebihan.
OPKR 10-016B 36
37
Gambar 6.
Gambar 7.
OPKR 10-016B 37
38
Gambar 8.
Gambar 9.
OPKR 10-016B 38
39
Gambar 10.
OPKR 10-016B 39
40
Gambar 11.
Klasifikasi api
Api kelas A.
Api kelas A adalah yang paling umum, yang bersumber dari kayu,
pakaian, kertas dan bahan-bahan paking.
Gambar 12.
OPKR 10-016B 40
41
Gambar 13.
Gambar 14.
Catatan:
Pemadam kebakaran jenis yang dibalik secara bertahap digantikan
oleh jenis air-udara di sejumlah negara bagian.
Api kelas B
Api kelas B adalah berasal dari cairan yang mudah terbakar seperti
bensin, minyak tanah, oli, grease, lemak, lilin, cat, thinner dan solvent.
OPKR 10-016B 41
42
Gambar 15.
Menutupi api agar tidak berhubungan dengan oksigen adalah cara
yang paling efektif untuk memadamkan api kelas B.
Peringatan:
Jangan sekali-kali menggunakan air untuk memadamkan api kelas B,
air dapat menyebarkan cairan yang sedang terbakar.
Pemadam api dari bahan kimia berupa tepung kering dan gas karbon
dioksida (CO2) sangat baik untuk memadamkan api kelas B.
Gambar 16.
Pemadam api busa sangat baik untuk memadamkan cairan yang
terbakar di dalam wadah dimana cairan kelihatannya cukup panas
untuk terbakar sendiri bila berhubungan dengan oksigen.
Gambar 17.
Api kelas C
Api kelas C berasal dari peralatan listrik seperti dudukan lampu, motor,
generator, kabel, kawat, saklar, dan peralatan elektronik.
OPKR 10-016B 42
43
Gambar 18.
Gambar 19.
Peringatan
Bahan pemadam kebakaran harus bukan penghantar listrik untuk
menghindari kejutan atau kerusakan peralatan. Jangan sekali-kali
menggunakan pemadam kebakaran dengan bahan air atau busa untuk
mematikan api kelas C. Bila anda dapat melakukannya dengan sangat
hati-hati, matikan semua peralatan listrik yang sedang terbakar.
OPKR 10-016B 43
44
Gambar 20.
Gambar 21.
OPKR 10-016B 44
45
Gambar 22,
Gambar 23.
Contohnya adalah:
OPKR 10-016B 45
46
Gambar 24.
Prosedur penggunaan.
a) Gunakan sedekat mungkin dengan sumber api.
b) Pertama arahkan semprotan ke bagian belakang sumber
api.
c) Gerak-gerakkan nozel dari kiri ke kanan.
d) Secara perlahan bergerak ke bagian depan samapi api
mati.
Peringatan:
Berada dalam waktu tertentu dalam ruang tertutup yang
berisi Karbon dioksida dapat menyebabkan sesak bahkan mati
lemas. Segera bersihkan tempat setelah digunakan. Buka
semua jendela dan pintu untuk membersihkan ruangan dari gas
karbondioksida.
OPKR 10-016B 46
47
Gambar 25.
Busa digunakan untuk membentuk selimut untuk menutupi dan
memadam api.
Pemadam kebakaran jenis busa adalah yang paling efektif
untuk memadamkan api dari bahan bakar cair yang berada
dalam wadah diaman bahan ini cukup panas untuk dapat
terbakar sendiri bila bersinggungan dengan oksigen.
Gambar 26.
OPKR 10-016B 47
48
Gambar 27
Pemadam kebakaran jenis tepung kering mempunyai
reaksi pemadaman yang sangat cepat. Kabut bahan kimia
kering ini cenderung melindungi orang yang memadamkan api
dari panas.
Tepung kering adalah pemadam api yang paling efektif
untuk memadamkan cairan yang terbakar pada area yang
luas, khususnya pada tumpahan yang mengalir bebas.
Semprotkan tepung ke bagian dasar api dan tutupi apinya
dengan menggerakan nozel ke kanan dan ke kiri.
Pemadam jenis ini yang berukuran kecil denngan gagang
berbentuk pistol dapat dibawa masuk dan dapat digunakan
dengan cepat. Hal ini membuat alat ini efektif memadamkan
semua jenis api yang muncul tiba-tiba dan juga untuk api kecil
yang sulit dijangkau.
Pemadam kebakaran bentuk kecil sebaiknya tidak
digunakan untuk memadamkan api yang besar dan dalam
OPKR 10-016B 48
49
Gambar 28.
Gambar 29.
Adalah sangat penting bila pekerja perawatan, dan yang lainnya, yang
berganti lokasi kerja secara teratur mengetahui bagaimana
menyelamatkan diri dari kebakaran di setiap tempat kerja mereka.
Ketika terjadi kebakaran, putuskan apakah anda dapat membantu
memadamkan api. Jika tidak, keluarlah segera. Jika anda memutuskan
untuk memadamkan api, pertama periksa apakah ada tempat yang
lowong dan aman untuk jalan ke luar.
Selalulah berada diantara api dan jalan keluar.
OPKR 10-016B 49
50
Gambar 30.
8. Walau dalam keadaan bagaimanapun juga jangan pernah mundur
atau berhenti.
9. Saat meninggalkan bangunan, tutuplah pintu di belakang anda.
10. Jangan sekali-kali memasuki bangunan yang sedang terbakar.
Gambar 31.
OPKR 10-016B 50
51
Gambar 32.
7. Pelajari setiap lokasi penyelamatan diri.
8. Jaga agar rute penyelamatan diri bebas dari hambatan.
9. Jaga akses ke tangga dan perancah mudah dijangkau dimana tangga
belum dibangun.
10. Menjaga pintu penyelamatan diri memberikan akses ke tangaga
tertutup, tetapi tidak terkunci.
Memadamkan Api/Kebakaran.
OPKR 10-016B 51
52
Gambar 33.
Gambar 34.
Gambar 35.
OPKR 10-016B 52
53
Gambar 36.
5. Bila dipandang perlu segera keluar.
Gambar 37
6. Jangan masuk kembali ke gedung yang sedang terbakar
Gambar 38
2. Penting bagi regu pemadam kebakaran tiba saat api masih kecil
sehigga mudah dikendalikan daripada datang setelah api menjadi
besar sehingga sulit ditanggulangi.
7. Bila kebakaran terjadi pada saluran gas yang bocor, dan anda
tidak dapat mematikan saluran gas, jangan coba-coba mematikan
OPKR 10-016B 53
54
c. Rangkuman 3
1) Bahan bakar, panas dan oksigen harus ada untuk menyalakan
api.
2) Anda harus tanggap kalau sedang terjadi kebakaran dan harus
mengenal seluruh alat-alat pemadam yang ada .
3) Pelajari lokasi terjadinya kebakaran, alarm kebakaran,
telephone dan pintu darurat yang ada di tempat kerja anda.
4) Tempatkan pemadam api yang sesuai sehingga mudah
dijangkau saat menggunakan peralatan yang dapat
meningkatkan bahaya kebakaran.
5) Bila terjadi kebakaran, tindakan yang tepat memberikan
peluang dapat memadamkan api dengan cepat, mengurangi
bahaya dan meminimalisasi kerusakan.
d. Tugas 3
e. Test Formatif 3
1) Tuliskan tiga unsur penyebab kebakaran
2) Apa yang terjadi apabila salah satu unsur tersebut dihilangkan ?
3) Jelaskan pengertian hal berikut dihubungkan dengan pemadaman
nyala api ?
a. Starvation
b. Smothering
c. Cooling
4) Bagaimana air dapat memadamkan nyala api ?
5) Bagaimana bubuk kimia memadamkan nyala api ?
6) Bagaimana karbon dioksid memadamkan nyala api ?
7) Bagaimana jenis busa dapat memadamkan nyala api ?
8) Mengapa air atau busa tidak sesuai untuk memadamkan nyala api
karena listrik ?
9) Mengapa air tidak sesuai untuk memadamkan nyala api yang
disebabkan bahan bakar cair seperti bensin ?
10)Bagaimana prinsip starvation dapat diaplikasikan pada kebakaran
akibat bahan bakar dengan gas atau listrik ?
OPKR 10-016B 54
55
Merah
Biru
Tanda Merah dengan
Putih
Tanda Merah dengan
Hitam
OPKR 10-016B 55
56
f. Kunci Jawaban 3
OPKR 10-016B 56
57
12) Dua cara (diantara) untuk mengetahui isi dari alat pemadam
kebakaran.
a) Memeriksa alat ukur yang ada pada bagian atas silinder.
b) Memeriksa dan melihat pertanda yang diberikan pada alat
tersebut masih utuh atau sudah terlepas, terpotong, atau
dirusak karena alat pemadam sudah dioperasikan. Jika
pertanda tersebut masih pada tempatnya hal ini
menandakan alat pemadam masih berisi penuh.
c) Membandingkan berat alat pemadam yang anda yakin berisi
penuh dengan alat pemadam yang akan diperiksa.
13) Apa yang harus dilakukan pada alat pemadam yang telah
digunakan untuk memadamkan nyala api ? Menggantikannya
OPKR 10-016B 57
58
14) Apa alat pemadam yang sesuai untuk digunakan pada kejadian
a) Nyala api pada mesin adalah karbon Dioksid dan bubuk
kering
b) Nyala api pada kain lap oli.adalah Karbon dioksid,Bubuk
Kering dan Busa
c) Kertas terbakar didalam tong sampah adalah air
d) Ban terbakar adalah busa
e) Kebakaran pada panel listrik Karbon Dioksid
OPKR 10-016B 58
59
BAB III
EVALUASI
A. PERTANYAAN
Jawablah pertanyaan –pertanyaan di bawah ini dengan singkat,
jelas dan benar.
Merah
Biru
OPKR 10-016B 59
60
13. Apa alat pemadam yang sesuai untuk digunakan pada kejadian berikut
ini
a. Nyala api pada mesin
b. Nyala api pada kain lap oli.
c. Kertas terbakar didalam tong sampah
d. Ban terbakar
e. Kebakaran pada panel listrik
OPKR 10-016B 60
61
B. Kunci jawaban
OPKR 10-016B 61
62
OPKR 10-016B 62
63
OPKR 10-016B 63
64
OPKR 10-016B 64
65
OPKR 10-016B 65
66
C. KRITERIA KELULUSAN
Skor
Aspek Bobot Nilai Keterangan
(1-10)
Aspek Sikap:
1. Kebersihan alat dan perlengkapan 5
2. Keselamatan dan kesehatan kerja 10
3. Ketepatan perencanaan 5
penyelesaian modul
Aspek Kogntif:
Syarat lulus,
1. Kemampuan menjawab soal latihan 5
siswa minimal
2. Kemampuan menjawab soal 10
mencapai nilai
evaluasi
70 dengan
3. Kemampuan membuat kesimpulan 5
skor setiap
Aspek Psikomotor: aspek minimal
1. Kemampuan mnggunakan manual 10 7
2. Kemampuan melakukan 20
penggunaan peralatan
3. Kemampuan menganalisis perma- 20
salahan
4. Kemampuan membuat laporan 10
Jumlah 100
Kriteria Kelulusan :
OPKR 10-016B 66
67
BAB IV
PENUTUP
OPKR 10-016B 67
68
DAFTAR PUSTAKA
OPKR 10-016B 68
69
OPKR 10-016B 69
70
OPKR 10-016B 70