Anda di halaman 1dari 13

Metode Perawatan Permesinan

Filosofi Lama Membiarkan plant berjalan


seadanya. Sedikit pemikiran untuk Meningkatkan keandala plant (Plant reliability)

Filosofi Baru
Adanya investasi waktu dan uang untuk mengubah metode perawatan untuk meningkatkan keandalan plant (plant reliability).

Metode Perawatan Permesinan


Breakdown Maintenance Preventive Maintenance Predictive Maintenance Proactive Maintenance

Breakdown Maintenance
Membiarkan mesin beroperasi sampai terjadi kerusakan dan tidak ada tindakan sebelum terjadi kegagalan. Disebut juga dengan Run Maintenance To Failure . The philosophy is just let it break. Keuntungan: Murah Mesin tidak dirawat secara berlebihan Kerugian: Tidak ada persiapan terhadap terjadinya kerusakan mesin (downtime) karena terjadinya mendadak. Kerusakan akan menyebar ke komponen lain dan bisa terjadi kerusakan fatal (catastrophic) sehingga perbaikan akan mahal. Kerugian produksi besar.

Preventive Maintenance
Dikenal juga sebagai Calendar-based Maintenance, jenis perawatan ini menggunakan teori yang menyebutkan bahwa umur mesin terbatas dan kemungkinan terjadinya kegagalan akan meningkat seiring dengan meningkatnya umur mesin. Jadi kegiatan perawatan akan dilaksanakan sebelum mesin membutuhkannya. The

philosophy is fix it before it break

Terdapat masalah dalam memperkirakan umur dari mesin sebelum mesin itu mengalami kegagalan. Keuntungan: Perawatan dilakukan pada waktu yang sudah ditentukan dan dipersiapkan. Kegagalan mesin yang tidak terduga dapat dikurangi. Oleh karena itu kerusakan fatal dapat dikurangi. Terganggunya jalan produksi bisa dikurangi. Ada pengaturan yang jelas terhadap penyimpanan komponen cadangan dan biaya. Kerugian: Masin terlalu sering diperbaiki bahkan pada saat dimana mesin itu sebenarnya tidak mengalami masalah sama sekali. Tindakan perawatan seringkali menambah masalah daripada menguranginya. Masih terjadi unscheduled breakdowns

Predictive maintenance
Predictive maintenance, disebut juga dengan Condition Based Maintenance adalah suatu proses yang membutuhkan teknologi dan keahlian orang yang menggabungkan semua data diagnostik dan performance yang ada, maintenance histories, data operasi dan desain untuk membuat keputusan kapan harus dilakukan tindakan perawatan pada major / critical equipment. The philosophy is if it aint broken, dont fix it

Keuntungan: Kerusakan mesin (downtime ) yang tidak terduga dapat dikurangi. Komponen hanya dipesan saat dibutuhkan jadi penumpukan stok komponen bisa lebih dikurangi. Tindakan perawatan bisa lebih direncanakan. Kerugian: Biaya yang tinggi dalam mempersiapkan peralatan instrumen dan tenaga ahli. Tidak ada kepastian apakah umur mesin bisa lebih panjang.

Proactive Maintenance
Dikenal juga sebagai Precision Maintenance Reliability dan Based Maintenance. Metode perawatan ini lebih menitikberatkan pada indentifikasi akar permasalahan dan memperbaikinya untuk mengurangi kemungkinan mesin akan rusak. The philosophy is fix it once and fix it right Memaksimalkan umur operasi mesin dan meningkatkan keandalan serta efisiensinya melalui : Analisa penyebab kegagalan (Root Cause Failure Analysis). Instalasi mesin dilakukan dengan kepresisian yang tinggi. Pelatihan personel. 3 hal yang harus ditelusuri: Mengapa mesin selalu mengalami kegagalan berulang-ulang ? Jenis tindakan apa yang harus dilakukan ? Apakah mesin beserta komponen-komponennya telah terpasang dengan benar ? Keuntungan: Umur operasi mesin bisa lebih diperpanjang Keandalan mesin meningkat Kegagalan mesin dapat dikurangi Biaya perawatan keseluruhan bisa dikurangi Kerugian: Investasi dengan biaya tinggi untuk peralatan instrumen dan keahlian personel Diperlukan keahlian khusus dari para personelnya. Dibutuhkan investasi waktu untuk menerapkan metode ini. Butuh perubahan cara berpikir (filosofi) dari mulai level manajemen sampai ke level paling bawah.

Condition Monitoring
Condition Monitorin adalah proses memonitor kondisi dari sebuah mesin sehingga bisa diketahui kondisi dari mesin apakah dalam konsisi baik atau mulai ada gejala rusak.

Integrated Condition Monitoring


Memonitor kondisi dari mesin bisa dianalogikan dengan memonitor kesehatan manusia

Memakai sistem tunggal yang bisa menunjang beberapateknologi sekaligus dari satu produsen, sehingga tidak perlu lagi secara manual menggabungkan beberapa teknologi untuk menyajikan informasi mengenai kondisi suatu mesin. Atau Memakai beberapa produsen terbaik untuk masing-masing teknologi dan menggabungkannya secara manual untuk menyajikan informasi mengenai kondisi suatu mesin. Hal tidak mudah karena belum tentu teknologi dari produsen yang berlainan bisa digabung

Teknologi Condition Monitoring

Jenis-jenis Teknologi untuk Condition Monitoring

Building The Information Bridge

Menghasilkan informasi yang berguna untuk menentukan apakah harus melakukan tindakan korektif menentukan apakah harus melakukan tindakan korektif dan tindakan korektif apa yang harus dilakukan. Tujuan Conditioning Monitoring : Meningkatkan keandalan mesin Lebih terkontrolnya jadual perawatan Menurunkan biaya perawatan Menurunkan kerugian produksi akibat downtime Menurunkan biaya operasi plant keseluruhan

Teknologi Vibrasi pada Condition Monitoring

Vibrasi selalu dialami oleh semua mesin rotasi. Besarnya amplitudo vibrasi dan pola pattern vibrasi akan memberi informasi tentang kondisi mesin dan komponen penyusunnya.

Pada pengukuran vibrasi bisa dimonitor perubahan amplitudo dan pattern dari vibrasi tersebut kemudian bisa dideteksi adanya masalah dan jenis masalahnya

Pengambilan Data Vibrasi

Route-based periodic

Untuk mesin-mesin umum Dilakukan survey langsung ke lokasi Kegiatan monitoring dilakukan secara manual Pengambilan data mudah diakses. Tempat pengambilan data umumnya sebulan sekali

Online monitoring
Untuk mesin-mesin kritis Sensor terpasang pada mesin Kegiatan monitoring dilakukan secara otomatis Rentang pengambilan data Sulit mengakses tempat pengambilan data atau tempatnya terlalu berbahaya.

Tahapan Analisa Vibrasi

Bentuk piramid menggambarkan jumlah mesin yang ada di tiap tahap/fasa

Fasa Deteksi (Detection Phase)


Tujuan dari tahap ini adalah untuk menentukan mesin-mesin mana saja yang memiliki masalah yang layak untuk diselidiki lebih lanjut. Tahap ini akan menghasilkan Exception Report.

Metode Penyaringan ( Screening Method )

1. Menyaring secara manual berdasarkan data vibrasi dari semua mesin. 2. Menyaring secara otomatis dengan menggunakan Expert System atau Artificial Intelligence System. Exception report yang baik akan memberikan informasi mesin mana saja yang benar-benar mengalami masalah dan memberikan beberapa petunjuk mengenai masalah apa saja yang kemungkinan dialami mesin tersebut.

Fasa Analisis ( Analyze Phase )


Setelah exception report menyaring mesin mana saja yang mengalami masalah, tahap selanjutnya adalah menganalisa mesin-mesin tersebut baik data spectrum, time waveform, phase analyzing, trending.

Tahap analisis ini akan memerlukan waktu yang banyak, oleh karena itu TIDAK DISARANKAN untuk exception report HANYA untuk mesin yang tercantum pada melakukan tahap analisis untuk semua mesin. Setelah mendiagnosa masalah pada mesin dan menemukan masalahnya maka harus dilakukan perbaikan (Correction Phase) misalnya mengganti bearing yang rusak. Apakah hanya itu saja ? Perlu diingat kita belum melakukan tindakan apapun untuk mencegah masalah yang sama muncul lagi, misalnya kenapa bearing rusaksetiap 3 bulan sekali.

Root Cause Phase

Harus ditemukan akar penyebab munculnya masalah kemudian memperbaikinya (Correction Phase). Setelah tahap ini diharapkan kemungkinan munculnya masalah yang sama bisa dikurangi Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan Reliability.

How to Find the Root Cause


Pengecekan sejarah (Histoty) dari : Data vibrasi Informasi dari personel perawatan tentang mesin-mesin yang ada. Melihat dari sudut pandang yang lebih luas : Mengecek sumber-sumber vibrasi disekitar mesin yang ditinjau. Mengecek cara-cara penyimpanan komponen. Mengecek prosedur perbaikan Mengecek rutinitas metode perawatan yang digunakan.

Verification Phase
Adanya fakta yang menunjukkan tingginya kemungkinan mesin gagal/rusak setelah mesin diperbaiki oleh karena itu mesin harus dicek secara menyeluruh saat kembali dari proses perbaikan . Salah satu metode untuk verification phase adalah membandingkan level vibrasi sebelum dan sesudah perbaikan. Pada saat periode Run In : Pastikan bahwa masalah yang terjadi sebelumnya benar-benar telah diperbaiki. Mengukur konsumsi energi. Mengecek apakah muncul masalah baru. Mengecek apakah komponen yang dipasang benar-benar sesuai/cocok. Mengecek apakah komponen terpasang dengan benar. Mengecek kondisi pelumasan

Bergantung dari jenis permasalahan dan tingkat kekritisan dari mesin yang bersangkutan biasanya dibutuhkan waktu satu minggu untuk periode Run In . Setelah itu periode perawatan bisa dilakukan sesuai dengan jadual yang normal.

Getaran Pada Mesin (Machinery Vibration)

Penyebab Vibrasi
Vibrasi disebabkan oleh gaya-gaya pengeksitasi seperti : Torsi dari penggerak Gaya reaksi karena adanya beban Gaya tambahan akibat unbalance, misalignment, dll

Untuk menganalisa vibrasi, para analis mencoba menghubungkan vibrasi dengan gaya pengeksitasinya.

Basic Terminology

Vibration is a continuous, random or periodic motion of an object or transient impact event of short time duration. Caused by either a man-made, natural excitation of a structure, and mechanical faults. Menggambarkan Vibrasi : Frekuensi Siklus per detik / Cycles per second (HZ) Siklus per menit / Cycles per minute (CPM) Putaran per menit / Rotation per minute (RPM) Orders, 1 order sama dengan 1xRPM (1xputaran poros mesin)

Amplitudo Displacement /perpindahan (mils, micron)

Velocity (ips, mm/s) Acceleration (g, mm/s2 , inch/ s2 ) ( 1 g = 9,807 m/s2, 386,4 inch/s2 ) Fase Degree (derajat), dimana satu putaran sama dengan 360

Amplitudo and Frekuensi

Amplitudo

1 periode, T Frekuensi (f) = 1 / T Frekuensi


Frekuensi adalah jumlah siklus yang berulang untuk tiap satu satuan waktu. Satuan frekuensi adalah : Cycles per second (CPS/Hertz/Hz)) Cycles per minute (CPM) = CPS x 60. Orders (1 order = 1 x rpm) Rotation per minute (RPM) untuk putaran poros RPM = CPM poros.

Amplitudo

Amplitudo adalah besarnya simpangan vibrasi. Amplitodo diukur dalam 3 cara : 1. Displacement (mils, micron) 2. Velocity (ips, mm/s) 3. Acceleration (g, mm/s2 , inch/ s2 ) ( 1 g = 9,807 m/s2, 386,4 inch/s2 ) Amplitudo vibrasi (displacement, velocity or acceleration) dapat dinyatakan dalam Peak toPeak (Pk-Pk), Peak (Pk), Average, Root Mean Square (RMS).

Pk and Pk Pk

Zero To Peak To peak

Peak

Peak-to-Peak (Pk- Pk) = 2 x (Zero-to-Peak (Peak or Pk)) Caution! This is "true peak" and may not be measured by all instruments Nilai average adalah rata-rata nilai mutlak dari waveform (untuk gelombang sinus nilainya sama dengan 0.5 x peak). Root Mean Square (RMS) adalah akar kuadrat dari rata-rata nilai kuadrat dari waveform (untuk gelombang sinusnilainya sama dengan 0.707 x peak)

Nilai RMS bisa digambarkan dengan grafik dibawah ini.

Displacement, Velocity, Acceleration


Velocity V = 2 f D Acceleration A = 2 f V A = (2 f) D

Displacement
Sebuah obyek yang bergerak bolak-balik melalui titik referensi, gerakannya bias dinyatakan dalam berapa besar perpindahan obyek tersebut

Satuan yang digunakan adalah satuan imperial atau microns metric. 1 mil = 0.001 inch 1 micron = 0.001 mm

Anda mungkin juga menyukai