Anda di halaman 1dari 35

TEKNIK DIAGNOSA KERUSAKAN

MESIN
Yusup Nur Rohmat, ST.,MT
Apa itu Teknik Monitoring?
Condition Monitoring merupakan sebuah
proses pemantauan kondisi mesin melalui
parameter fisik tertentu yang berhubungan
dengan operasi kerja yang diobservasi atau
diamati untuk menentukan integritas dari mesin
itu sendiri sehingga dapat diambil sebuah
tindakan.
Adapun Metode yang digunakan yaitu sbb:

• Continue Monitoring (Pemantauan terus-


menerus)
• Periodic Monitoring (Pemantauan periodik/
berkala)
Continue Monitoring (Pemantauan terus-menerus)

• Metode Continue Monitoring (Pemantauan terus-menerus) biasanya


digunakan untuk memantau dan melindungi mesin-mesin yang vital
dalam suatu proses produksi contohnya seperti turbin, generator,
kompresor dan lain-lain.
• Dalam aplikasinya biasanya mesin dipasangi dengan transduser
(sensor) dan alat-alat khusus lainnya untuk memantau kondisi mesin
secara terus-menerus, kemudian data-data dari transduser langsung
dikirimkan ke komputer untuk proses data.
• Apabila terjadi failure maka akan terjadi 2 tahapan alarm, yang
pertama yaitu sebagai alarm peringatan dan alarm yang kedua
menunjukan bahwa kondisi mesin telah masuk dalam keadaan
membahayakan dan sistem akan menghentikan kerja mesin secara
otomatis.
Periodic Monitoring (Pemantauan
periodik/berkala)
• Metode Periodic Monitoring (Pemantauan
periodik/berkala) ini umumnya digunakan untuk
memantau dan melindungi mesin mesin yang bukan vital
dan diaplikasikan pada mesin mesin yang posisinya dalam
proses produksi seperti blower, pompa, fan dan lain-lain.
• Cara kerja metode ini yaitu data-data diambil dari mesin
dan biasanya menggunakan instrument portabel
kemudian data informasi disimpan dan dibawa ke tempat
analisa data untuk diproses di komputer. Pemantaun ini
akan dilakukan dalam keadaan yang intensif apabila mesin
bekerja dalam lingkungan yang membahayakan.
Keuntungan penerapan condition
monitoring
• Memperpanjang selang waktu antara interhaul yang
berarti mengurangi waktu proses produksi yang terbuang.
• Meniadakan mesin rusak secara mendadak dan tiba-tiba.
• Meniadakan kerusakan sekunder pada mesin.
• Melakukan penghematan dalam pembelian dan
penggunaan spare part.
• Meniadakan stok spare part yang berlebihan atau tidak
diperlukan
• Mengurangi waktu untuk maintenance
Mengapa perlu adanya monitoring
Adalah kemampuan maintenance dalam
melakukan diagnosa kerusakan yang diharapkan
dapat secara langsung mengetahui kelainan-
kelainan dalam peralatan, sehingga akan
meningkatkan reliability maintenance yang pada
akhirnya dapat meminimalkan maintenance
cost.
Peran Monitoring
• Agar beroperasi dengan biaya minimal
• Memiliki kualitas produk yang tetap baik,
maka mengurangi kegagalan produk
• Usia pakai mesin/ alat lebih panjang
• Biaya karena breakdown, loss of production
dan maintenance cost juga harus
diminimalkan.
Langkah- langkah diagnosa kerusakan

Seorang operator yang berpengalaman akan


memiliki kepekaan terhadap tanda-tanda
kerusakan sebagai berikut :
• Sistem berhenti
• Getaran yang berlebihan
• Terdengar suara asing
• Meningkatnya suhu
• Tercium bau asing
Diagram tahapan kerusakan mesin
Pendukung akurasi hasil diagnosa
• Condition Monitoring (Pemantauan kondisi)
• Run to Fail (Gagal jalan/ beroperasi)
• Root Causes / Failur Analysis (akar/ sumber
penyebab)
Beberapa teknik yang umumnya digunakan
dalam condition monitoring antara lain:

• Analisis getaran (vibration analysis) dan panas


(thermography)
• Pengukuran-pengukuran ultrasonik (ultrasonic
measurements)
• Analisis minyak lumas (lubricating analysis)
• Pemantauan kinerja mesin (engine
performance monitoring)
Condition Based Maintenance (CBM)

• merupakan proses pengambilan informasi


berdasarkan perkiraan (prognostic) dari
mesin-mesin yang mengindikasikan keausan
atau kemunduran/degradasi dan
kecepatan/kecenderungan perubahan yang
relevan, yang akan menjadi dasar kegiatan
kerja perawatan yang bisa diatur secara
fleksibel sesuai dengan status/keadaan
sebenarnya dari mesin-mesin itu.
Program CBM (Condition Based Maintenance) pada
dasarnya merupakan sebuah alternatif yang paling
efektif dalam melakukan aktifitas pemeliharaan
(maintenance) terhadap suatu peralatan listrik
(terutama untuk sekala besar) bila dibandingkan
dengan sistem pemeliharaan secara periodik.
Penerapan program CBM tentunya beraneka ragam
jenisnya, mulai dari pengamatan dan pencatatan
manual sampai tingkat real-time based monitoring.
Kelebihan-kelebihan CBM
• Layanan perawatan (service) dilakukan sesuai
dengan kondisi yang ada
• Tidak terjadi kerusakan akibat perawatan (no
resulting damage)
• Penghentian untuk perawatan bisa direncanakan
(planned shutdown)
• Pengoperasian/penggunaan peralatan atau
mesin yang lebih aman dan mantap (Production/
Operation certainity).
Analisa Vibrasi
Pengertian Vibrasi
• Getaran mesin (Mechanical Vibration)
diartikan sebagai gerakan bolak-balik dari
komponen mekanik dari suatu mesin sebagai
reaksi dari adanya gaya dalam(gaya yang
dihasilkan oleh mesin tersebut) maupun gaya
luar (gaya yang berasal dari luar atau sekitar
mesin).
Kasus yang dominan
dalam getaran permesinan
• Kondisi yang tak seimbang (unbalance) baik
yang statik maupun dinamik pada mesin
tersebut.
• Cacat yang terjadi pada elemen-elemen rotasi
(bearing rusak, impeller macet, dll).
• Ketidaksempurnaan bagian/ fungsi mesin
tersebut.
Penyebab kenaikan level getaran
• Keausan pada elemen mesin.
• Proses pemantapan pondasi(base plate)
sedemikian rupa sehingga terjadi deformasi
dan mengakibatkan misalignment pada poros.
• Perubahan perilaku dinamik pada mesin
sehingga terjadi prubahan frekuensi pribadi.
Sensor getaran dapat dibedakan menjadi:

• Sensor penyimpangan getaran (displacement


transducer)
• Sensor kecepatan getaran (velocity tranducer)
• Sensor percepatam getaran (accelerometer)
Pemilihan sensor getaran untuk keperluan
pemantauan sinyal getaran didasarkan atas
pertimbangan berikut:

• Jenis sinyal getaran


• Rentang frekuensi pengukuran
• Ukuran dan berat objek getaran.
• Sensitivitas sensor
Berdasarkan cara kerjanya sensor dapat
dibedakan menjadi:
• Sensor aktif, yakni sensor yang langsung
menghasilkan tegangan listrik tanpa perlu catu
daya (power supply) dari luar, misalnya
Velocity Transducer.
• Sensor pasif yakni sensor yang memerlukan
catu daya dari luar agar dapat berkerja.
Parameter Getaran
Vibrasi atau getaran mempunyai tiga parameter
penting yang dapat dijadikan sebagai tolak ukur
yaitu :
• Amplitudo (seberapa besar)
• Frekuensi (berapa kali permenit atau perdetik)
• Phase (yang menggambarkan bagaimana
benda itu bergetar)
Amplitudo
Amplitudo adalah ukuran atau besarnya sinyal
vibrasi yang dihasilkan.
Amplitudo dari sinyal vibrasi mengidentifikasikan
besarnya gangguan yang terjadi. Makin tinggi
amplitudo yang ditunjukkan, menandakan makin
besar gangguan yang terjadi, besarnya
amplitudonya bergantung pada tipe mesin yang
ada. Pada mesin yang masih bagus dan baru,
tingkat vibrasinya biasanya bersifat relative.
Frekuensi
Frekuensi adalah banyaknya periode getaran
yang terjadi dalam satu putaran waktu.
Besarnya frekuensi yang timbul pada saat
terjadinya vibrasi dapat mengidentifikasikan
jenis-jenis gangguan yang terjadi. Gangguan yang
terjadi pada mesin sering menghasilkan
frekuensi yang jelas atau menghasilkan contoh
frekuensi yang dapat dijadikan sebagai bahan
pengamatan.
Phase Vibrasi (Vibration Phase)
Phase adalah penggambaran akhir dari pada
karekteristik suatu getaran atau vibrasi yang
terjadi pada suatu mesin.
Phase adalah perpindahan atau perubahan
posisi dari pada bagian – bagian yang bergetar
secara relative untuk menentukan titik referensi
atau titik awal pada bagian yang lain yang
bergetar.
Type-Type Pengukuran Vibrasi
Ada tiga dasar yang menjadi parameter dalam
melakukan pengukuran vibrasi yaitu :
• Displacement
• Velocity
• Acceleration
Displacement (Simpangan Getaran)

Displacement adalah ukuran dari pada jumlah


gerakan dari pada massa suatu benda, dimana
hal ini menunjukkan sejauh manabenda
bergerak maju mundur (bolak-balik) pada saat
mengalami vibrasi.
Velocity (kecepatan getaran)
Velocity addalah jumlah waktu yang dibutuhkan
pada saat terjadi displacement (dalam hal
kecepatan).
Velocity adalah satu indikator yang paling baik
untuk mengetahui masalah vibrasi (contohnya
unbalance, misaligment, mecanical loosess, dan
kerusakan bearing atau bearing defect) pada
mesin berkecepatan sedang
Acceleration (percepatan getaran)
Acceleration adalah jumlah waktu yang
diperlukan pada saat terjadi velocity.
Acceleration adalah parameter yang sangat
penting dalam analisis mesin-mesin yang
berputar (rotation equipment) dan sangat
berguna sekali dalam mendeteksi kerusakan
bearing dan masalah pada gearbox
berkecepatan tinggi lebih cepat dan lebih awal.

Anda mungkin juga menyukai