Anda di halaman 1dari 37

PERAWATAN MESIN

SMT : VII

Oleh : Ir. Marwani, MT


ATURAN PERKULIAHAN
• Materi Perkuliahan bisa dilihat pada RPS Mata Kuliah Perawatan
Mesin
• Mengikuti Perkuliahan sebanyak minimal 80 % atau 13 kali, apabila
tidak hadir diperkuliahan karena sesuatu hal harus ada buktinya
misalnya surat keterangan sakit, surat tugas dsb
• Nilai tugas sebesar 25 %
• Nilai Ujian Tengah Semester (UTS) : 30 %
• Nilai Ujian Akhir Semester (UAS) : 45 %
PENDAHULUAN
1. PENGERTIAN PERAWATAN
Perawatan (maintenance) adalah usaha yang dilakukan yang
bertujuan untuk menjaga suatu peralatan atau mesin tetap berfungsi
sebagaimana yang direncanakan.
Termasuk dalam lingkungan perawatan yaitu pemeliharaan dan
perbaikan.
a. Pemeliharaan
b. Perbaikan
c. Modifikasi
a. Pemeliharaan
adalah perlakuan yang rutin dan kontinyu terhadap suatu peralatan
atau mesin untuk menjaga dan mempertahankan kondisi yang baik.
b. Perbaikan
adalah pemulihan suatu kondisi peralatan atau permesinan yang telah
mengalami kerusakan atau penurunan sehingga tetap atau mendekati
keadaan semula.
c. Modifikasi
adalah melakukan modifikasi dari
bagian mesin, peralatan dan sebagainya.
Sehingga akan didapat kinerja yang lebih
baik atau lebih efisien baik terhadap
performansi mesin/peralatan atupun waktu

Mengapa perawatan itu perlu dilakukan?


 Setiap peralatan yang dipakai cepat atau lambat akan mengalami
kerusakan . Proses menuju kerusakan ini bergerak secara bertahap
dimulai dengan adanya gangguan penurunan unjuk kerja, adanya
gangguan kecil dan pada akhirnya mengalami kerusakan.
 Dengan perawatan (maintenance) yang baik diharapkan proses menuju
kerusakan ini dapat diperpanjang dan gangguan-gangguan yang
menyebabkan penurunan unjuk kerja dapat diperkecil atau kalau
mungkin ditiadakan.
2. TUJUAN POKOK PERAWATAN
a. Menghilangkan gangguan-gangguan yang menyebabkan
menurunnya tingkat kehandalan peralatan, berarti kerusakan-
kerusakan yang timbul diluar rencana diperkecil atau
ditiadakan.
b. Meningkatkan jam operasi, berkurangnya jam operasi
disebabkan perbaikan terencana harus dipersingkat dan
akibat kerusakan diluar rencana harus diperkecil.
c. Memperkecil biaya operasi, mempertahankan kehandalan fasilitas
dan peralatan agar dapat beroperasi pada siklus waktu yang
optimal ( handal dan biaya perawatan yang layak).
Tujuan lainnya dapat juga berpengaruh pada atau terhadap hasil
produksi dan karyawan dapat dilihat sebagai berikut :
• Terhadap Hasil Produksi :
- Meningkatkan produktivitas.
- Memperbaiki kualitas barang produksi.
- Mengurangi biaya produksi.
- Target produksi tercapai.
• Terhadap Karyawan :
- Meningkatkan keeselamatan kerja.
- Meningkatkan moral percaya diri
3. Maintenance optimal
Dari kenyataan adalah biaya-biaya akan lebih besar apabila
dilakukan perawatan terlalu sedikit atau terlalu banyak. Gambar 1
dibawah ini memperlihatkan hubungan antara jumlah perawatan
yang dilakukan dan biaya total dari program maintenance tersebut.
BIAYA
PERAWAT
AN
(Rp)

Terlalu Sedikit Optimum Terlalu


Perawatan Mantenance Banyak
Perawatan
→ PROGRAM PERAWATAN

Gambar.1. Biaya Perawatan Optimal


• Sumbu horizontal memperlihatkan biaya langsung : upah, material dan
equipment.
• Sumbu vertikal adalah jumlah biaya langsung ditambah dengan biaya
tak langsung (akibat produksi yang hilang karena peralatan tidak
beroperasi pada saat perawatan dilakukan).
• Titik terbawah pada kurva menunjukkan jumlah maintenance yang
dilaksanakan dan menghasilkan biaya total terendah atau daerah
optimum yang dapat dicapai.
4. Maintenance Cost
Asumsi bahwa alat produksi dibeli untuk
dioperasikan bukan untuk dibiarkan, maka timbul
3 jenis biaya maintenance pokok yaitu
Biaya Pemeliharaan Langsung.
Biaya ini dibutuhkan untuk mempertahankan
kondisi peralatan agar tetap beroperasi. (biaya
service, inspeksi periodik, dan corrective repair)
Biaya Tambahan
Untuk mempertahankan alat-alat cadangan agar
siap operasi bila peralatan utama tidak berfungsi.
Penalty Cost.
Biaya yang timbul untuk hilangnya produksi, bila alat utama rusak dan
tidak ada cadangan.
JENIS DAN BENTUK PERAWATAN

1. Jenis Perawatan
Berdasarkan jenisnya perawatan dibagi menjadi 2 yaitu :
a. Perawatan yang direncanakan
( Planned Maintenance)

b. Perawatan yang tidak direncanakan (unplanned


maintenance)
a. Perawatan yang direncanakan
(Planned Maintenance)
Adalah perawatan yang terorganisasi, dilakukan dalam waktu yang
panjang, terkontrol, dan tercatat.
Perawatan yang direncanakan memiliki kriteria-kriteria sebagai berikut :
- Perawatan dilakukan dengan kebijaksanaan yang telah
dipertimbangkan terlebih dahulu dengan baik.
– Kebijaksanaan tersebut ditetapkan
secara terkontrol dan terarah untuk
mendukung rencana yang telah
ditetapkan.
– Adanya catatan sejarah dan statistik
untuk mengevaluasi hasil kebijaksanaan
yang telah digaris guna menetapkan
kebijaksanaan selanjutnya yang lebih
sempurna.
b. Perawatan yang tidak direncanakan
(unplanned maintenance)
Adalah perawatan yang dilakukan akibat adanya trouble pada suatu
bagian alat atau mesin sehingga menimbulkan keadaan mendesak atau
darurat. Pada umumnya perawatan yang tidak direncanakan adalah
perawatan diluar schedule akibat adanya gangguan yang tidak diketahui
dan tidak diperhitungkan sebelumnya. Melihat kepada skala
perawatannya maka perawatan yang tidak direncanakan pada umumnya
menuntut perbaikan segera dan bersifat mengganggu aktifitas operasional.
2. BENTUK-BENTUK PERAWATAN

Ditinjau dari prosedurnya ,perawatan dibedakan menjadi


beberapa bentuk yaitu:
a) Perawatan Pencegahan (Preventive Maintenance)
b) Perawatan Ramalan (Predictive maintenance)
c) Perawatan Korektif (corrective Maitenance )
d) Perawatan Berjalan ( Running Maintenance )
e) Perawatan Setelah Terjadi Kerusakan (Breakdown
Maintenance)
f) Shut down Maintenance
g) Emergency Maintenance
a.Perawatan Pencegahan
Perawatan ini dilakukan sejak awal sebelum terjadi kerusakan. Perawatan
pencegahan meliputi beberapa aspek, yaitu :
- Pemeriksaan periodik.
- Penyetelan dan perbaikan alat selagi penyimpangan masih kecil.
- Tugas-tugas rutin yang dilakukan secara regular.
Termasuk dalam kategori pemeliharaan pencegahan yaitu penyetelan alat
selagi penyimpangan masih kecil, misalnya :
- Penyetelan Rem, perlu dilakukan secara berkala. Hal ini
akibat melebarnya ruang antara permukaan roda rem
dengan kanvas rem karena proses keausan pada kanvas
rem setelah dipakai selama suatu perioda tertentu.
- Penyetelan dan pembersihan permukaan platina
pada sistem pengapian pada kendaraan bermotor
setelah dipakai dalam suatu perioda tertentu.
- Pembersihan / penggantian busi mesin kendaraan.
- Penggantian ban pada kendaraan bermotor dengan
didasarkan pada keadaan kembang telapak ban secara
berkala.
- Penggantian pelumas secara periodik , dll.
Prinsip Dasar Perawatan Pencegahan
• Yaitu lebih baik melakukan hal yang
sedikit sekarang dengan cara berkala
daripada melakukan hal yang langsung
banyak nantinya.
• Pengeluaran rutin dan teratur
• Mencegah pengeluaran yang tidak terduga
• Bila ditotalkan biayanya lebih kecil
daripada tanpa perawatan.
Tujuan Perawatan Pencegahan yang ideal
• Menemukan keadaan yang dapat
menyebabkan kerusakan atau penyimpangan
peralatan sebelum kerusakan tersebut terjadi
• Menaikkan kesiapan dan efisiensi alat dan
kelancaran operasi
• Menghasilkan efisiensi alat yang maksimum
sesuai ukuran standar dan memperpanjang
umur alat.
Keuntungan :
• Mengurangi waktu berhentinya suatu
pengoperasian suatu alat.
• Mengurangi ongkos lembur untuk tenaga
perawatan.
• Mengurangi resiko kerusakan berat dan
kerusakan berulang.
b. Perawatan Ramalan (Predictive maintenance)
Perawatan ramalan adalah bentuk perawatan yang
dilakukan secara periodik dan kontinyu untuk
memonitor kondisi peralatan sehingga dapat dilakukan
suatu tindakan yang diperlukan sesuai kondisi peralatan.
Termasuk dalam kategori perawatan ramalan adalah
penggantian minyak pelumas kendaraan bermotor
setelah dipakai untuk suatu jarak tertentu. Misalnya :
Pelumas diganti setelah menempuh jarak 5000 km,
diperkirakan kondisi fisik dan kimiawi dari pelumas
kurang /tidak memenuhi persyaratan lagi sehingga harus
diganti.
c. Perawatan Korektif (corrective Maitenance )
Perawatan korektif adalah bentuk perawatan
yang dilakukan untuk perbaikan atau peningkatan
kondisi peralatan sehingga mencapai standar yang
dapat diterima. Dalam perawatan korektif ini
dapat dilakukan peningkatan sedemikian rupa
seperti melakukan perubahan-perubahan atau
modifikasi rancangan peralatan agar lebih baik.
Menghilangkan masalah yang merugikan untuk
mencapai efisiensi yang tinggi. Termasuk dalam
bentuk perawatan ini misalnya :
• Proses penambahan atau pembesaran diameter silinder kendaraan bermotor
untuk menyesuaikan dengan ring silinder yang baru dengan ukuran lebih
besar. Hal ini dilakukan bila suatu motor telah berkurang kompresinya
sehingga tidak dapat lagi dipacu kecepatannya dan berkurangnya daya,
maka dilakukan reaming.
• Pada suatu sistem instalasi dilakukan “ by pass” dalam suatu proses dengan
tidak menggangu sistem tersebut.
d. Perawatan Berjalan ( Running
Maintenance )
Perawatan berjalan merupakan sistem perawatan yang dilakukan
pada saat peralatan sedang beroperasi. Cara perawatan ini dapat
diterapkan pada mesin-mesin yang sedang beroperasi kontinyu dalam
melakukan proses produksi. Bentuk perawatan ini tidak dapat
dilakukan pada perawatan dan perbaikan kendaraan bermotor,
khususnya kendaraan roda dua atau roda empat.
Karena umumnya perbaikan dan perawatan
kendaraan tersebut dilaksanakan pada saat
berhenti atau tidak beroperasi.
Misalnya :
• pemberian cairan pendingin (coolant) pada proses
pembubutan,
• pemberian minyak pelumas pada bagian mesin
yang berputar atau bergerak.
• Penyetelan kekencangan belt pada belt conveyor
• Pengencangan baut pada suatu peralatan mesin
e. Perawatan Setelah Terjadi
Kerusakan (Breakdown
Maintenance)
Berapa peralatan yang beroperasi pada unit tersendiri atau terpisah dari
proses pembuatan tidak akan berlangsung mempengaruhi proses produksi
bila terjadi suatu kerusakan.
Untuk peralatan tersebut tak perlu perawatan pencegahan dengan alasan
biaya perawatan lebih besar daripada biaya perbaikan bila terjadi
kerusakan.
Perbaikan atau pergantian setelah rusak lebih murah dan cepat serta
kehilangan waktu produksi sedikit dari pada perawatan pencegahan.
• Dalam hal ini peralatan dibiarkan beroperasi sampai terjadi kerusakan
sehingga waktu produksi tidak berkurang .
• Untuk menunjang kerja dari perawatan ini perlu disiapkan suku cadang,
material, alat-alat dan tenaga. Sistem perawatan setelah kerusakan dapat
diterapkan pada industri yang mengejar target produksi dalam waktu yang
telah ditentukan. Contoh : Penggantian bantalan (rusak langsung diganti),
dsbnya.
f. Shutdown Maintenance
Perawatan terhadap peralatan pada waktu yang telah direncanakan, pada
saat pelaksanaan perawatan kendaraan dari peralatan adalah sedang tidak
beroperasi atau berhenti.
Untuk pabrik yang besar jadwal shutdown telah ditentukan sehingga bila
terjadi penghentian produksi diluar jadwal berarti terjadi sesuatu hal yang
berat dan perawatan tersebut tergolong perawatan yang tidak direncanakan.
g. Emergency Maintenance

Suatu usaha perawatan yang dilakukan


dengan tindakan yang cepat. Tindakan
yang biasa dilakukan adalah dengan
menggantikan suatu operasi. Tindakan ini
bertujuan untuk mencegah terjadinya
kerusakan total.
3 AKTIFITAS PERAWATAN
Aktifitas Perawatan terdiri dari beberapa bagian, yaitu :
a) Inspeksi (Check up)
b) Perawatan Preventive
c) Reparasi
d) Overhoul
a) Inspeksi (Check up)
Check up atau inspeksi adalah aktifitas perawatan dengan
cara melakukan pengontrolan berkala terhadap suatu peralatan,
menciptakan mesin selalu dapat beroperasi, penjagaan bagian-bagian
tertentu yang perlu diganti atau tidak atau overhoul serta mengontrol
mutu dan pola perawatan.
b). Perawatan Preventive
Perawatan terhadap suatu peralatan misalnya dengan melakukan
pelumasan atau penggantian rutin.

C). Reparasi
Reparasi adalah bentuk perawatan dengan melakukan penggantian
pada bagian-bagian yang tidak layak lagi untuk dipakai.
d). Overhoul
Overhoul merupakan kegiatan membongkar dan memasang kembali
suatu peralatan mesin yang telah sekian lama beroperasi. Pada waktu
overhoul dilakukan perawatan secara intensif dan menyeluruh serta
dilakukan penggantian dan perbaikan secara seksama, terencana dan
tercatat. Sehingga data perawatan tahun pertama dapat dibaca pada
perawatan tahun berikutnya dan seterusnya. Overhoul biasanya
dilakukan pada periode waktu yang tetap.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai