TINJAUAN PUSTAKA
Setiap individu memiliki 168 jam seminggu yang dapat digunakan untuk
berbagai kegiatan termasuk diantaranya untuk memenuhi kebutuhan biologis yang tetap,
seperti aktivitas tidur, makan, dan lain-lain, dengan asumsi jumlah jam yang digunakan
adalah tetap sebesar 68 jam. Sisanya, 100 jam, dapat digunakan untuk pilihan aktivitas
untuk bekerja dan leisure (Kaufman dan Hotchkiss, 2000). Setiap individu memiliki
beberepa perbedaan dalam menentukan pilihan dalam alokasi jumlah waktu yang dimiliki
untuk bekerja dan leisurenya.Dalam menggambarkan antara pilihan bekerja pada tingkat
pendapatan yang diperoleh terhadap jumlah waktu senganggnya dengan kurva indiferen.
Menurut Becker (1993) bahwa manusia bukan sekedar sumber daya namun
merupakan modal (capital) yang menghasilkan pengembalian (return) dan setiap
pengeluaran yang dilakukan dalam rangka mengembangkan kualitas dan kuantitas modal
tersebut merupaka kegiatan investasi. Asumsi dasar teori human capital adalah bahwa
seseorang dapat meningkatkan penghasilannya melalui peningkatan pendidikan.Dalam
peningkatan melalui pendidikan, setiap tambahan satu tahun sekolah berarti, di satu
pihak, meningkatkan kemampuan kerja dan tingkat penghasilan seseorang, tetapi, di
pihak lain, menunda penerimaan penghasilan selama satu tahun dalam mengikuti sekolah
tersebut.Di samping penundaan menerima penghasilan tersebut, orang yang melanjutkan
sekolah harus membayar biaya secara langsung.Maka jumlah penghasilan Yang
diterimanya seumur hidupnya, dihitung dalam nilai sekarang atau net present
value.Present value ini dibedakan dalam dua hal, yaitu apabila pendidikannya hanya
sampai Sma atau melanjutkan kuliah di perguruan tinggi sebelum bekerja (Bruce E.
Kaufman Dan julie l. Hotchkiss, 1999).
1. Menyelesaikan SMA-nya (pada usia 18 tahun) dan pada usia itu pula memutuskan
untuk langsung bekerja sampai berusia 65 tahun. Hal ini digambarkan oleh kurva SMA.
2. Memilih melanjutkan kuliah selepas SMA pada usia 18 tahun sampai 21 tahun dan
akan bekerja pada usia 22 tahun sampai usia 65 tahun. Hal ini digambarkan oleh kurva
Perguruan Tinggi.
Penawaran tenaga kerja adalah jumlah tenaga kerja yang disediakan oleh pemilik
tenaga kerja dalam hal ini perusahaan dalam suatu waktu tertentu. Penawaran tenaga
kerja dipengaruhi oleh suatu keputusan yang dilakukan sesorang apakah dia mau bekerja
atau tidak. Dalam Kaufman dan Hotchkiss (1999) model tenaga kerja ini pertama kali
digunakan untuk menganalisis keputusan partisipasi pada pria, yang sejauh ini merupakan
kelompok terbesar dalam angkatan kerja. Karena pria dewasa mempunyai kebiasaan
tradisi menghabiskan sebagian besar waktunya untuk bekerja/pasar kerja dan sedikit
waktu untuk kegiatan non pasar.
Interaksi dari demand dan supply di pasar produk menentukan tingkat harga dan
output. Interaksi demand dan supply di pasar tenaga kerja menentukan tingkat upah dan
tenaga kerja. Dalam diagram diatas, terdapat 2 agen ekonomi yaitu rumah tangga dan
perusahaan. Tujuan perusahaan adlaah untuk menghasilkan profit, sehingga mereka
menghasilkan barang dan jasa untuk dijual dipasar produk. Disisi lain, rumah tangga
menginginkan barang untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Sisi lain dari gambar diatas menunjukan bagaimana pembelian tenaga kerja oleh
perusahaan dan penjualan tenaga kerja oleh rumah tangga, interaksi ini dilakukan dalam
pasar tenaga kerja. Untuk memproduksi permintaan barang dan jasa oleh rumah tangga,
perusahaan harus mendapatkan ukup jumlah dari tanah, labor, dan capital. Ketika pasar
produk dan pasar tenaga kerja cukup berbeda, ekonom menggunakan teori yang sama
untuk menganalisis tiap pasar, yang dinamakan teori dari demand dan supply di pasar
kompetitif.
Dalam menghitung jumlah input tenaga kerja yang tersedia bagi perekonomian,
penting menyadari bahwa ada beberapa dimensi pasokan kerja yang berbeda. Ini
tergantung pada populasi, kualitas, ketrampilan, dan lain – lain. Tren paling penting
adalah proporsi pria agak lebih kecil diangkatan kerja saat ini dibanding wanita.
2. Perubahan Tingkat dan Komposisi dari Permintaan Tenaga Kerja
Salah satu fitur penting dari permintaan pengusaha untuk tenaga kerja adala
pertumbuhan dari waktu ke waktu dalam jumlah total pekerjaan yang tersedia. Sejak
tahun 1950, proporsi pekerja kerah putih makin meningkat.
3. Struktur Penghasilan
Struktur earning diantara pekerja individu, pekerjaan, industri, dan lain-lain. Tugas
utama analisis ekonomi adalah untuk menjelaskan apa yang menimbulkan perbedaan
yang diamati dalam pendapatan diantara pekerja. Aspek penting dari struktur earning
menyangkut perubahan perbedaan pendapatan dari waktu ke waktu.
Gambar dibawah menunjukan premi upah yang diperoleh anggota serikat dan
persentase pekerja yang menjadi anggota serikat pekerja.Beberapa berteori bahwa
anggota serikat pekerja lebih peduli karena ketrampilan dan kemampuan yang mereka
miliki positif. Yang lain telah menemukan bukti bahwa upah dan tunjangan yang tinggi
dari pekerja.
Pengagguran memerlukan biaya untuk pekerja individu karena akibat dari hilangnya
pendapatan dan bagi masyarakat karena hilangnya barang dan jasa yang bisa dihasilkan
dengan input tenaga kerja itu.
Proses pertama yang dipertimbangkan dalam penentuan harga dan alokasi tenaga
kerja adalah kekuatan pasar penawaran dan permintaan di pasar tenaga kerja. Sisi
penawaran dari setiap pasar tenaga kerja terdiri dari semua individu yang mencari kerja.
2. Kekuatan Institusional
Faktor penting termasuk latar belakang keluarga, budaya, kelas, dll. Secara dialog,
kekuatan sosiologis mempengaruhi proses pasar tenaga kerja dalam dua cara yang
berbeda :
a. Melalui pengaruh mereka pada siapa yang dapat bersaing di pasar tenaga kerja
tertentu
b. Melalui pengaruh mereka pada penentuan tingkat upah.
Yang lain bagaimanapun pasti juga akan berpendapat bahwa posisi seseorang
cenderung mempengaruhi pandangan seseorang tentang manfaat sosial dari
mengandalkan kekuatan pasar sebagai distributor penghargaan ekonomi dalam
masyarakat.
Menjelaskan paradigma dominan dalam tenaga kerja hari ini.untuk menyoroti peran
kekuatan pasar. Faktor – faktor seperti sifat lembaga hukum, distribusi properti dan
preferensi umumnya diperlakukan. Teori ini memiliki bagian penting : menyangkut sifat
manusia. Berpendapat bahwa setiap individu harus memaksimalkan tingkat kesejahteraan
mereka.
Teori ini menggabungkan teori lama dan teori baru. Meskipun sekolah institusional
ekonomi tenaga kerja mencakup sejumlah orang yang berang dan untalan pemikiran, ada
fitur umum tertentu dalam hal teori dan metodologi yang menyatukan ekonom
berorientasi kelembagaan
BAB 2
Ada 168 jam dalam seminggu, dan setiap individu memutuskan bagaimana
mengalokasikan jam-jam itu di antara berbagai kegunaan. Pada bab ini mengasumsikan
bahwa ada dua kegunaan yang mungkin untuk pekerjaan dan waktu luang ini. Pekerjaan
adalah semua jam yang ditujukan untuk pekerjaan yang membayar, waktu luang adalah
sisa waktu yang digunakan untuk semua kegiatan lainnya. Liburan digunakan di sini
dalam arti yang sangat luas untuk mencakup kegiatan non-pasar beragam seperti
menonton film, pergi ke sekolah atau bekerja di rumah.
Kurva penawaran tenaga kerja mewakili hubungan antara tingkat upah dan jam
kerja yang dipasok ke pasar. derivasi dari kurva penawaran tenaga kerja diilustrasikan
dalam grafik a dan b dari gambar 2.9. setiap diagram memiliki satu tingkat upah pada
sumbu vertikal dan jam kerja per minggu pada sumbu horizontal. untuk orang 1 kurva
penawaran S miring ke atas dan ke kanan, menunjukkan bahwa orang 1 mau bekerja
lebih lama dengan tingkat upah yang lebih tinggi.
BAB 4
A. Pola Ketenagakerjaan
Dua ukuran produktivitas dapat dihitung dari data total produk dan input tenaga kerja.
Yang pertama dan paling penting adalah produk marginal tenaga kerja (MP). MP
mengukur kenaikan dalam produksi yang dikontribusikan oleh setiap pekerja tambahan
yang dipekerjakan. Produk marginal tenaga kerja didefinisikan sebagai peningkatan
totalproduksi (AQ) dari penambahan satu lagi unit kerja (AL), yaitu: AQ MP AL Secara
geometris, produk marjinal dari setiap pekerja diberikan oleh kemiringan garis yang
ditarik bersinggungan dengan kurva total produk pada setiap level input tenaga kerja.
Kurva permintaan jangka pendek membuat hubungan antara tingkat upah dan
tingkat pekerjaan yang diinginkan oleh Fiem, menahan modal dan semua faktor lainnya
konstan. Mengingat tingkat upah pasar, maka, MRP, kurva dapat digunakan untuk
menentukan permintaan perusahaan akan tenaga kerja. perubahan dalam permintaan
perusahaan akan tenaga kerja karena alasan lain akan menyebabkan pergeseran kurva
permintaan ke kiri atau kanan.
BAB 6
Penentuan upah adalah inti dari ekonomi tenaga kerja, karena struktur upah dan
perubahan upah dari waktu ke waktu bertanggung jawab untuk mengalokasikan tenaga
kerja secara efisien dan menjaga keseimbangan antara permintaan dan penawaran di
pasar.
A. Pola Upah
Industri, pekerjaan, dan wilayah geografis sangat berbeda dalam hal tingkat upah
dan perubahan upah lembur.Mengukur tingkat upah aktual bisa sulit, namun satu
komplikasi adalah bahwa perusahaan menggunakan beberapa jenis skema pembayaran.
Sementara beberapa karyawan dibayar satu jam, yang lain menerima gaji atau dibayar
berdasarkan upah per satuan. Metode mana pun yang digunakan, apakah mungkin untuk
menghitung kompensasi rata-rata yang diterima per jam dengan membagi penghasilan
mingguan dengan jam kerja mingguan?dengan melakukan itu, hasilkan pendapatan rata-
rata harian. Apakah penghasilan per jam rata-rata mengukur harga tenaga kerja?
Sayangnya, jawabannya tidak, karena data tidak menangkap semua bentuk kompensasi
karyawan, khususnya tunjangan.
B. Penentuan Upah secara Kompetitif
2. pekerja dan perusahaan memiliki informasi sempurna tentang upah dan peluang kerja
di pasar tenaga kerja.
3. pekerja di pasar tenaga kerja identik sehubungan dengan keterampilan dan pekerjaan
produktivitas yang ditawarkan oleh perusahaan identik sehubungan dengan kondisi kerja
dan atribut bukan upah lainnya.
4. pasar tenaga kerja terdiri dari banyak perusahaan individu di sisi pembeli pasar dan
banyak pekerja di sisi penjual. pekerja bukan milik serikat pekerja dan perusahaan tidak
berkolusi.
5. semua pekerjaan di pasar tenaga kerja terbuka bagi persaingan oleh pekerja, tidak ada
larangan kelembagaan yang menghambat mobilitas pekerja dari satu pekerjaan ke
pekerjaan lain (misalnya, ketentuan senioritas dan aturan perekrutan internal) biaya
mobilitas adalah nol.
2. Ketidaksempurnaan Pasar
3. Perilaku Maksimisasi
5. Berkolusi Asumsi
6. Mobilitas Mahal
BAB 7
Nilai dari biaya dan manfaat dari pendidikan perguruan tinggi belum dapat dibandingkan
karena mereka berada di point yang berbeda dalam waktunya.Untuk membandingkan
manfaat dengan biaya, manfaatnya harus di kalkulasi berdasarkan nilai saat ini.
Present Value, prinsip ekonomi dasar dibalik konsep nilai sekarang adalah bahwa
semakin jauh waktu adalah penerimaan sejumlah uang, semakin sedikit nilainya
saat ini.
Two Investment Decision Rules, yang pertama adalah membandingkan nilai
bersih sekarang dari setiap aliran pendapatan dan memilih satu yang tertinggi.
Pilihan ini menghasilkan investasi SDM yang menghasilkan nilai diskonto dari
pendapatan seumur hidup. Cara kedua untuk memutuskan apakah perguruan
tinggi adalah investasi yang baik adalah dengan menghitung tingkat bunga pasar,
investasi itu menguntungkan. Tingkat pengembalian internal lebih besar dari atau
sama dengan dengan tingkat bunga pasar, investasi menguntungkan.
BAB 9
1. Prasangka Pribadi
Prasangka pribadi berkonotasi perasaan subyektif tidak suka untuk peson atau
kelompok. Ketidaksukaan ini dapat muncul dari sejumlah sumber seperti penampilan,
ucapan, atau adat istiadat yang tidak dikenal, apa pun sumber prasangka yang umum
adalah bahwa orang tersebut menginginkan jarak dari individu atau kelompok yang
menjadi objek ketidaksukaan.
2. Kekuatan Pasar
Sumber kedua diskriminasi pasar antara pekerja minoritas dan mayoritas muncul dari
pelaksanaan kekuatan pasar di pasar tenaga kerja, baik pada sisi permintaan oleh
perusahaan bisnis monopsonistik atau pada sisi pasokan oleh serikat pekerja.Kekuatan
pasar adalah bahwa perusahaan monoposonistik atau serikat buruh bukan sekadar
"penerima upah" pasif di pasar, tetapi memiliki beberapa kebijakan untuk menetapkan
upah independen dari kekuatan kompetitif.
Dalam teori ini, diskriminasi bukan hasil dari prasangka atau pengejaran keuntungan
uang, tetapi lebih dari informasi yang tidak sempurna yang menghadang pengusaha
dalam proses penyaringan. emplover tidak pernah dapat memastikan produktivitas aktual
wokers pada saat perekrutan sebagai akibatnya perusahaan menggunakan karakteristik
pribadi pekerja untuk memilah mereka ke dalam kelompok produktivitas.
Tenaga kerja mencakup penduduk yang sudah atau sedang bekerja, yang sedang
mencari pekerjaan, dan yang melakukan kegiatan lain seperti bersekolah dan mengurus
rumah tangga (Simanjuntak, 1985). Tenaga Kerja atau man power terdiri dari angkatan
kerja dan bukan angkatan kerja. Angkatan kerja atau labor force adalah bagian tenaga
kerja yang ingin dan yang benar benar menghasilkan barang dan jasa. Angkatan kerja
terdiri dari golongan yang bekrja dan golongan yang menganggur dan mencari pekerjaan.
Kelompok bukan angkatan kerja terdiri dari golongan yang bersekolah, golongan yang
mengurus rumah tangga dan, golongan lain lain atau penerima pendapatan.Ketiga
golongan dalam kelompok bukan angkatan kerja sewaktu – waktu dapat menawarkan
jasanya untuk bekerja. Oleh sebab itu, kelompok ini sering dinamakan potensial labor
force(Simanjuntak, 1985).
Besarnya penyediaan atau supply tenaga kerja dalam masyarakat adalah jumlah
orang yang menawarkan jasanya untuk proses produksi. Di antara mereka sebagian sudah
aktif dalam kegiatannya yang menghasilkan barang atau jasa. Mereka dinamakan
golongan yang bekerja atau employed persons. Sebagian lain tergolong yang siap bekerja
dan sedang berusaha mencari pekerjaan, mereka dinamakan pencari kerja atau
penganggur. Jumlah yang bekerja dan pencari kerja dinamakan angkatan kerja atau labor
force (Simanjuntak, 1985).
Angkatan Kerja
Angkatan kerja adalah penduduk berumur 10 tahun keatas yang mampu terlibat
dalam proses produksi. Yang digolongkan bekerja yaitu mereka yang sudah aktif
dalam kegiatannya menghasilkan barang atau jasa atau mereka yang selama
seminggu sebelum pencacahan melakukan pekerjaan atau bekerja dengan maksud
memperoleh penghasilan selama paling tidak 1 jam dalam seminggu yang lalu dan
tidak boleh terputus. Sedangakan pencari kerja adalah bagian dari angkatan kerja
yang sekarang ini tidak bekerja dan sedang aktif mencari pekerjaan (Subri, 2003).
Kesempatan Kerja
Kesempatan kerja adalah banyaknya orang yang dapat ditampung untuk bekerja
pada suatu perusahaan. Kesempatan kerja ini akan menampung semua tenaga kerja
apabila lapangan pekerjaan yang tersedia mencukupi atau seimbang dengan
banyaknya tenaga kerja yang ada. Adapun lapangan pekerjaan adalah bidang
kegiatan usaha, instansi, dimana seseorang bekerja atau pernah bekerja (BPS,
2016). Menurut Sumarsono (2009), kesempatan kerja yang dapat diciptakan oleh
suatu perekonomian tergantung pada pertumbuhan dan daya serap masing-masing
sektor.
Menurut Simanjuntak (1985) teori permintaan tenaga kerja adalah teori yang
menjelaskan seberapa banyak suatu perusahaan akan mempekerjakan tenaga kerja
dengan berbagai tingkat upah pada suatu periode tertentu. Permintaan tenaga kerja
berlainan dengan permintaan konsumen terhadap barang dan jasa. Orang akan
membeli barang atau jasa karena barang tersebut memberikan kegunaan kepada
pembeli. Namun bagi pengusaha, mempekerjakan seseorang bertujuan untuk
membantu memproduksi barang atau jasa untuk dijual kepada konsumen. Oleh
karena itu, pertambahan permintaan pengusaha terhadap tenaga kerja tergantung
dari pertambahan permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa yang
diproduksinya. Dengan demikian, permintaan tenaga kerja merupakan permintaan
turunan (derived demand).