Penawaran tenaga kerja adalah jumlah tenaga kerja yang dapat disediakan oleh
pemilik tenaga kerja pada setiap kemungkinan upah dalam jangka waktu tertentu.
Penawaran tenaga kerja dipengaruhi oleh keputusan seseorang apakah dia mau bekerja atau
tidak. Keputusan ini tergantung pula pada tingkah laku seseorang untuk menggunakan
waktunya, apakah digunakan untuk kegiatan lain yang sifatnya lebih santai (konsumtif), atau
kombinasi keduanya. Apabila dikaitkan dengan tingkat upah, maka keputusan untuk bekerja
seseorang akan dipengaruhi pula oleh tinggi rendahnya penghasilan seseorang. Apabila
penghasilan tenaga kerja relatif sudah cukup tinggi, maka tenaga kerja tersebut cenderung
untuk mengurang waktu yang dialokasikan untuk bekerja. Hal tersebut menyebabkan bentuk
dari kurva penawaran membelok ke kiri yang dikenal dengan backward bending supply
curve (Sonny Sumarsono, 2003).
Menurut G.S Becker (1976), Kepuasan individu bisa diperoleh melalui konsumsi
atau menikmati waktu luang leisure. Sedangkan, kendala yang dihadapi individu adalah
tingkat pendapatan dan waktu. Bekerja sebagai kontrofersi dari leisure menimbulkan
penderitaan, maksudnya adalah ketika sesorang bekerja maka waktu luang yang dimiliki
oleh orang tersebut akan berkurang sehingga akan menimbulkan penderitaan bagi orang
tersebut. Sehingga orang hanya mau melakukan kalau memperoleh kompensasi dalam
bentuk pendapatan, dan solusi dari permasalahan individu ini adalah jumlah jam kerja yang
ingin ditawarkan pada tingkat upah dan harga yang diinginkan. Layard dan Walters (1978),
menyebutkan bahwa keputusan individu untuk menambah atau mengurangi waktu luang
dipengaruhi oleh tingkat upah dan pendapatan non kerja. Adapun tingkat produktivitas selalu
berubah-rubah sesuai dengan fase produksi dengan pola mula-mula naik mencapai puncak
kemudian menurun.
Menurut paparan para ahli di atas pada dasarnya penawaran tenaga kerja dipengaruhi
oleh individu yang ingin mendapat kepuasan dengan menambah atau mengurangi jumlah
waktu luang (leisure) namun tiap individu perlu untuk memenuhi kebutuhannya dengan
bekerja akan tetapi bekerja dianggap sebuah penderitaan sehingga individu mau bekerja jika
mendapat kompensesi, kompensasi tersebut ialah berupa pendapatan maka untuk mengatasi
permasalahan tersebut adalah dengan jumlah jam kerja yang ingin ditawarkan sesuai dengan
tingkat upah dan harga yang diinginkan oleh individu. Selain itu, penyediaan tenaga kerja
juga dipengaruhi oleh oleh tingkat produktivitas kerja , dimana produktivitas ini dipengaruhi
oleh motivasi dari tiap-tiap individu, pendidikan dan latihan yang sudah diterima.
Menurut G.S Becker (1976), Kepuasan individu bisa diperoleh melalui konsumsi atau
menikmati waktu luang (leisure. Sedang kendala yang di hadapi individu adalah tingkat
pendapatan dan waktu. Bekerja sebagai kontroversi dari leisure menimbulkan penderitaan,
sehingga orang hanya mau melakukan jika memperoleh kompensasi dalam bentuk
pendapatan, sehingga solusi dari permasalahan individu ini adalah jumlah jam kerja yang
ingin di tawarkan pada tingkat upah dan harga yang di inginkan.
a) Tradeoff
Keputusan untuk bekerja yang diambil seseorang tenaga kerja berhubungan juga
dengan tradeoff yang diambil seseorang. Tradeoff adalah situasi dimana seseorang harus
membuat keputusan terhadap dua hal atau mungkin lebih mengorbankan salah satu aspek
dengan alasan tertentu untuk meperoleh aspek yang lain dengan kualitas yang berbeda.
Penawaran tenaga kerja muncul dari tradeoff antara waktu kerja dan waktu luang
yang dimiliki seseorang. Dalam kurva penawaran tenaga kerja mencerminkan bagaimana
keputusan para perubahan mengenai tradeoff antara tenaga kerja dan waktu luang
merespons perubahan biaya kesepatannya. Kurva penawaran tenaga kerja memiliki
kemiringan positif menandakan bahwa masyarakat merespons peningkatan upah dengan
cara menikmati waktu luang yang lebih sedikit dari jam kerja yang lebih banyak. Dalam
hal ini seseorang mengambil keputusan untuk bekerja dilihat bagaimana seseorang
pekerja tetap meluangkan waktunya diantara jam kerja yang diambilnya.
b) Tingkat upah dan jam kerja
Salah satu faktor yanga berpengaruh terhadap penawaran tenaga kerja adalah tingkat
upah, pertamabahan tingkat upah akan mengakibatkan pertambahan jam kerja bila
subtitition effect lebih besar dari pada income effect (simanjuntak, 1985). Semakin tinggi
tingkat upah yang ditawarkan akan menyebabkan seseorang berpikir kembali untuk
memasuki dunia kerja dengan penawaran upah tersebut. Tingkat upah tersebut biasa
dihubungkan dengan jam kerja yang harus diambil seseorang dalam bekerja. Hubungan
antara tingkat upah dan jam kerja tersebut disebut dengan kurva penawaran tenaga kerja
Menurut Ananta (1990) penawaran terhadap pekerja adalah hubungan antara tingkat upah
dengan jumlah satuan pekerja yang disetujui oleh pensuplai untuk di tawarkan. Jumlah satuan
pekerja yang ditawarkan tergantung pada beberapa faktor , faktor tersebut antara lain:
Kurva penawaran tenaga kerja mengalami pergeseran setiap kali masyarakat mengubah
jumlah jam kerja sesuai keinginan mereka pada tingkat upah tertentu. Adapun beberapa
hal yang menyebabkan kurva penawaran tenaga kerja mengalami pergeseran adalah
sebagai berikut:
1. Perubahan Selera
Pada tahun 1950, hanya 34% wanita yang mencari pekerjaan, angka ini meningkat
menjadi 60% pada tahun 2000. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah
perubahan selera, atau sikap terhadap pekerjaan. Pada tahun 1950 merupakan hal
yang wajar apabila seorang wanita hanya tinggal di rumah sambil mengasuh anak,
tetapi saat ini lebih banyak ibu rumah tangga yang memilih untuk bekerja, dan
akibatnya terjadilah peningkatan penawaran tenaga kerja.
2. Perubahan Kesempatan Alternatif
Penawaran tenaga kerja pada setiap pasar tenaga kerja bergantung pada kesempatan
yang tersedia pada pasar tenaga kerja lainnya. Contoh: Apabila upah yang diperoleh
para pemetik buah pir tiba-tiba meningkat, sebagian penetik buah pir mungkin
memilih untuk beralih ke pekerjaan lain. Penawaran tenaga kerja pada pasar
pemetik buah pir mengalami penurunan.
3. Imigrasi
Perpindahan pekerja dari suatu wilayah ke wilayah lain, atau dari suatu negara ke
negara lain, merupakan penyebab nyata dari pergeseran penawaran tenaga kerja.
Contoh: Ketika para imigran dating ke AS, penawaran tenaga kerja di AS meningkat
dan penawaran tenaga kerja di Negara asal para imigran akan menurun.
Jumlah tenaga kerja keseluruhan yang disediakan bagi suatu perekonomian
tergantung pada jumlah penduduk, persentase jumlah penduduk yang memilih
masuk dalam angkatan kerja, dan jumlah jam kerja yang ditawarkan oleh angkatan
kerja. Lebih lanjut, masing-masing dari ketiga komponen dari jumlah tenaga kerja
keseluruhan yang ditawarkan tergantung pada upah pasar.
DAFTAR PUSTAKA
1. https://annykharismawati.wordpress.com/ekonomi-kependudukan/penawaran-tenaga-
kerja/. Diakses 18 Februari 2019, pukul 13:35.
2. https://www.academia.edu/32465174/MAKALAH_PENGANTAR_ILMU_EKONOMI?
auto=download. Diakses 17 Februari 2019, pukul 20:25.
3. https://ervanhermawan46.wordpress.com/ekonomi-sumber-daya-manusia/penawaran-
tenaga-kerja/teori-penawaran-tenaga-kerja/. Diakses 18 Februari 2019, pukul 13:25.