NIM : 1900010072
Permintaan adalah suatu hubungan antara harga dan kuantitas. Apabila kita membicarakan
permintaan akan suatu komoditi, maka ini menyangkut hubungan antara harga dan kuantitas
komoditi yang para pembeli bersedia untuk membelinya. Sehubungan dengan dengan tenaga
kerja, permintaan adalah hubungan antara tingkat upah (yang dilihat dari perspektif seorang
majikan adalah harga tenaga kerja) dan kuantitas tenaga kerja yang dikehendaki oleh majikan
untuk diperkerjakan (dalam hal ini dapat dikatakan “dibeli”). Secara khusus, suatu kurva
permintaan menggambarkan jumlah maksimum yang dikehendaki seorang pembeli untuk
membelinya pada setiap kemungkinan harga dalam jangka waktu tertentu. Dalam hal tenaga
kerja, kurva permintaan menggambarkan jumlah maksimum tenaga kerja yang seorang
pengusaha bersedia untuk memperkerjakanya pada setiap kemungkinan tingkat upah dalam
jangka waktu tertentu. Gambar 1 menjelaskan kurva permintaan tenaga kerja dapat dilihat
sebagai gambaran bagi setiap kemungkinan jumlah tenaga kerja (TK) dengan tingkat upah
yang maksimum (U) dimana pihak pengusaha bersedia untuk memperkerjakan. Dengan salah
satu padangan, permintaan tenaga kerja haruslah dilihat sebagai suatu kerangka alternatif yang
dapat diperoleh pada suatu titik tertentu yang ditetapkan pada suatu waktu. Analisis permintaan
tenaga kerja didasarkan atas asumsi bahwa permintaan pasar tenaga kerja diturunkan dari
permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa yang dibutuhkanya. Tenaga kerja diminta
karena kemampuannya menghasilkan barang dan jasa. Dengan demikian, analisis permintaan
tenaga kerja biasanya didasarkan pada teori produktivitas tenaga kerja.
DTK
TK
(1) Tingkat upah Tingkat upah merupakan biaya kurva diperhitungkan untuk mencari titik
optimal kuantitas TK yang akan dipergunakan. Makin tinggi tingkat upah, makin sedikit
tenaga kerja yang diminta. Begitu juga sebaliknya.
(2) Teknologi Kemampuan menghasilkan tergantung teknologi yang dipakai. Makin efektif
teknologi, makin besar artinya bagi tenaga kerja dalam mengaktualisasikan keterampilan
dan kemampuanya.
(3) Produktivitas Bentuk kurva NPM dipengaruhi oleh produktivitasnya. Produktivitas
tergantung modal yang di pakai. Keleluasaan modal akan menaikkan produktivitas tenaga
kerja.
(4) Kualitas tenaga kerja Latar belakang pendidikan dan pengalaman kerja yang merupakan
indeks kualitas tenaga kerja mempengaruhi letak atau bentuk NPM. Begitu pula keadaan
gizi mereka.
(5) Fasilitas modal Dalam realisasinya, produk dihasilkan atas sumbangan modal dan tenaga
kerja yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Hal ini dikarenakan peranan input yang lain, yaitu M (modal) dapat merupakan faktor penentu
yang lain. Determinasi tersebut, mempengaruhi corak permintaan tenaga kerja, dimana setiap
perubahan yang terjadi pada salah satu determinasi akan mengubah permintaan.
Bila seorang bekerja, dia akan memperoleh penghasilan (Y). Besarnya penghasilan tergantung
atas waktu kerjanya (L) dan tingkat upahnya (W), Y=W.L. oleh karena itu, alokasi waktu untuk
bekerja dan tidak bekerja diubah menjadi kombinasi antara pendapatan dan tidak bekerja.
Kedua-duanya dibutuhkan. Pada kombinasi A, pendapatannya Ya dan waktu tidak bekerjanya
Ta jam.
Dengan batasan waktu kita 24 jam ini pun individu tersebut mempunyai banyak pilihan
kombinasi, seperti kombinasi A. Semua kemungkinan kombinasi yang dapat dipilihnya ada
pada time-space atau ruang waktu dalam kuadran positif. Disebut sebagai ruang waktu karena
dipilih adalah berbagai kemungkinan alokasi waktu. Apabila seseorang dihadapkan pada dua
pilihan, maka ia harus membandingkan kedua pilihan tersebut agar ia dapat memilih yang lebih
baik. Pilihan yang terbaik adalah pilihan yang mendatangkan kepuasan paling tinggi. Ditinjau
dari kepuasan ini individu tersebut diharapkan mampu membuat urutan atas semua pilihan
yang dihadapi.
𝑆𝐿 = ∑ 𝑆𝐿
𝑖=1