Anda di halaman 1dari 5

NAMA : YAYANG WAWAN SETIAWAN

NIM : 502206100063
MANAJEMEN KELAS 24

TEORI EKONOMI ESSAI BAB 16

1. Apakah perbedaan di antara upah uang dan upah riil? Bagaimana caranya menghitung
upah riil? Terangkan peranan produktivitas pekerja dalam menentukan upah riil. Apakah
faktor- faktor penting yang menentukan produktivitas pekerja?
Jawab:
1. Upah Uang: Upah uang merujuk pada jumlah uang yang diterima oleh seorang pekerja
sebagai kompensasi atas pekerjaannya. Ini adalah jumlah nominal yang dibayarkan
kepada pekerja sebelum mempertimbangkan tingkat inflasi.
2. Upah Riil: Upah riil adalah nilai upah yang disesuaikan dengan tingkat inflasi atau daya
beli aktual dari pendapatan tersebut. Ini mengukur seberapa banyak barang dan jasa yang
dapat dibeli oleh pekerja dengan penghasilannya setelah mempertimbangkan inflasi.
Untuk menghitung upah riil, langkah-langkah yang umum dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Dapatkan data upah nominal: Ini adalah jumlah uang yang diterima oleh pekerja sebagai
upah sebelum mempertimbangkan inflasi.
2. Dapatkan data tingkat inflasi: Ini mengacu pada tingkat kenaikan umum dalam harga
barang dan jasa di pasar.
3. Gunakan rumus berikut: Upah Riil = Upah Nominal / Indeks Harga Konsumen (IHK) atau
Upah Riil = Upah Nominal / (1 + Tingkat Inflasi)
Peranan produktivitas pekerja dalam menentukan upah riil sangat penting. Produktivitas
pekerja mengacu pada sejauh mana seorang pekerja menghasilkan output dalam waktu
tertentu. Faktor-faktor berikut mempengaruhi produktivitas pekerja:
1. Investasi dalam modal fisik: Tingkat investasi dalam peralatan, mesin, dan infrastruktur
yang digunakan oleh pekerja dapat meningkatkan produktivitas mereka. Peralatan yang
lebih baik dan teknologi yang lebih maju dapat membantu pekerja melakukan tugas
mereka dengan lebih efisien.
2. Keterampilan dan pendidikan: Tingkat keterampilan dan pendidikan pekerja berkontribusi
pada produktivitas mereka. Pekerja yang memiliki keterampilan yang relevan dan
pengetahuan yang lebih tinggi cenderung menghasilkan output yang lebih baik dan lebih
efisien.
3. Efisiensi operasional: Efisiensi dalam penggunaan sumber daya, pengorganisasian
proses kerja, dan manajemen operasional dapat meningkatkan produktivitas pekerja.
Proses yang baik, penggunaan waktu yang efisien, dan manajemen yang baik dapat
membantu pekerja mencapai potensi maksimal mereka.
4. Inovasi dan teknologi: Pengembangan dan penerapan inovasi teknologi baru dapat
meningkatkan produktivitas pekerja. Penggunaan teknologi informasi yang canggih dan
otomatisasi proses dapat mempercepat produksi dan meningkatkan efisiensi.
5. Kondisi kerja dan motivasi: Faktor-faktor seperti kondisi kerja yang baik, lingkungan yang
mendukung, insentif yang memadai, dan motivasi pekerja dapat mempengaruhi
produktivitas mereka. Pekerja yang merasa dihargai dan termotivasi cenderung bekerja
dengan lebih baik.
Dalam kaitannya dengan upah riil, peningkatan produktivitas pekerja dapat berdampak positif
terhadap penghasilan riil pekerja. Ketika seorang pekerja menjadi lebih produktif dan
menghasilkan lebih banyak output, perusahaan mungkin bersedia memberikan kenaikan
upah yang sebanding atau memberikan insentif tambahan. Ini dapat meningkatkan upah riil
pekerja karena mereka dapat membeli lebih banyak barang dan jasa dengan pendapatan
yang diperoleh

2. Apakah monopsoni? Terangkan perbedaan penentuan tingkat upah di mana pasar faktor
produksi bersifat pasar persaingan sempurna dengan pasar faktor produksi yang bersifat
monopsoni.
Jawab:
Monopsoni adalah keadaan pasar di mana terdapat satu pembeli tunggal (perusahaan atau
entitas) yang mendominasi permintaan tenaga kerja atau faktor produksi lainnya. Dalam
monopsoni, terdapat kekuatan pasar yang signifikan yang dimiliki oleh pembeli tunggal,
sedangkan penjual (pekerja) cenderung memiliki sedikit pilihan atau daya tawar yang rendah.
Perbedaan dalam penentuan tingkat upah antara pasar faktor produksi yang bersifat pasar
persaingan sempurna dan pasar faktor produksi yang bersifat monopsoni adalah sebagai
berikut:
1. Pasar Persaingan Sempurna:
 Terdapat banyak pembeli (perusahaan) dan penjual (pekerja) di pasar.
 Setiap perusahaan hanya memiliki sedikit pengaruh pada penentuan harga pasar.
 Pekerja memiliki banyak pilihan pekerjaan dan dapat dengan mudah beralih antara
perusahaan.
 Penentuan tingkat upah ditentukan oleh kekuatan pasar persaingan, di mana persediaan
tenaga kerja bertemu dengan permintaan tenaga kerja, sehingga tingkat upah cenderung
mendekati titik di mana keuntungan perusahaan adalah nol (upah yang diterima adalah
keuntungan normal).
2. Pasar Monopsoni:
 Terdapat satu pembeli tunggal (monopsonis) yang mendominasi pasar.
 Monopsonis memiliki kekuatan pasar yang signifikan dan dapat mempengaruhi
penentuan tingkat upah.
 Pekerja memiliki sedikit pilihan pekerjaan dan tergantung pada monopsonis sebagai
pembeli tunggal.
 Monopsonis memiliki kemampuan untuk menentukan tingkat upah yang lebih rendah dari
tingkat yang akan ada dalam pasar persaingan sempurna.
 Monopsonis dapat memanfaatkan keadaan ini untuk membatasi upah dan meningkatkan
keuntungan mereka, karena pekerja memiliki sedikit alternatif lain.
Dalam pasar monopsoni, tingkat upah cenderung lebih rendah dan lebih dekat dengan
batasan minimum yang diperlukan untuk menarik pekerja. Penurunan tingkat upah dapat
terjadi karena kekuatan pasar yang dimiliki oleh monopsonis, yang dapat mengeksploitasi
keterbatasan pilihan pekerja dan menahan upah di bawah tingkat yang akan ada dalam pasar
persaingan sempurna.
Dalam kesimpulannya, perbedaan penentuan tingkat upah antara pasar faktor produksi yang
bersifat pasar persaingan sempurna dan pasar faktor produksi yang bersifat monopsoni
terletak pada jumlah pembeli, pengaruh pasar, pilihan pekerja, dan kekuatan pasar yang
dimiliki oleh pembeli tunggal. Pasar persaingan sempurna cenderung menghasilkan tingkat
upah yang lebih tinggi dan mendekati keuntungan normal, sementara pasar monopsoni
cenderung menghasilkan tingkat upah yang lebih rendah karena keterbatasan pilihan pekerja
dan pengaruh pembeli tunggal.

3. Apakah yang dimaksudkan dengan (i) monopoli dan (ii) monopoli bilateral dalam pasar
tenaga kerja? Terangkan penentuan upah di pasar tenaga kerja yang bersifat monopoli.
Dalam pasar tenaga kerja yang bersifat monopoli bilateral bagaimanakah tingkat upah
ditentukan?
Jawab:

(i) Monopoli dalam pasar tenaga kerja merujuk pada situasi di mana satu perusahaan atau entitas
memiliki kekuatan dominan dalam menentukan tingkat upah yang dibayarkan kepada pekerja.
Dalam monopoli tenaga kerja, perusahaan tidak dihadapkan pada persaingan yang signifikan
dari perusahaan lain dalam merekrut pekerja dengan keterampilan atau kualifikasi tertentu.
(ii) Monopoli bilateral dalam pasar tenaga kerja terjadi ketika terdapat monopoli pada sisi
penawaran (pekerja) dan monopoli pada sisi permintaan (perusahaan). Dalam hal ini, pekerja
dan perusahaan memiliki kekuatan tawar yang seimbang dan dapat mempengaruhi penentuan
tingkat upah dalam negosiasi mereka.
Dalam pasar tenaga kerja yang bersifat monopoli, tingkat upah ditentukan oleh kekuatan pasar
yang dimiliki oleh perusahaan atau entitas yang menjadi monopoli. Perusahaan dengan monopoli
tenaga kerja cenderung memiliki kendali yang lebih besar atas penentuan tingkat upah karena
pekerja terbatas dalam pilihan pekerjaan yang tersedia.
Beberapa faktor yang mempengaruhi penentuan upah dalam pasar tenaga kerja yang bersifat
monopoli meliputi:
1. Kekuatan Negosiasi: Perusahaan yang menjadi monopoli tenaga kerja memiliki kekuatan
negosiasi yang lebih tinggi dalam menentukan tingkat upah. Mereka dapat menawarkan
tingkat upah yang lebih rendah karena pekerja memiliki sedikit alternatif pekerjaan
lainnya.
2. Permintaan dan Penawaran Tenaga Kerja: Tingkat upah dalam monopoli tenaga kerja
juga dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran tenaga kerja. Jika permintaan tenaga
kerja tinggi dan penawaran rendah, perusahaan monopoli mungkin harus membayar
tingkat upah yang lebih tinggi untuk menarik dan mempertahankan pekerja.
3. Kekuatan Serikat Pekerja: Keberadaan serikat pekerja atau kelompok advokasi pekerja
dapat mempengaruhi penentuan tingkat upah dalam pasar tenaga kerja yang bersifat
monopoli. Serikat pekerja dapat membantu pekerja untuk memperoleh kekuatan tawar
yang lebih besar dalam negosiasi upah dengan perusahaan.
Dalam pasar tenaga kerja yang bersifat monopoli bilateral, tingkat upah ditentukan melalui
negosiasi antara perusahaan dan serikat pekerja atau kelompok advokasi pekerja. Kedua pihak
memiliki kekuatan tawar yang seimbang dan berupaya mencapai kesepakatan yang saling
menguntungkan. Tingkat upah yang akhirnya disepakati akan mencerminkan kekuatan negosiasi
relatif dari kedua pihak tersebut.
Dalam kondisi monopoli bilateral, penentuan upah dapat melibatkan pertimbangan lebih luas,
termasuk kondisi pasar tenaga kerja, kebutuhan perusahaan, kondisi keuangan, dan tuntutan
atau aspirasi pekerja yang diwakili oleh serikat pekerja atau kelompok advokasi pekerja.

4. Uraikan faktor-faktor yang menimbulkan perbedaan upah di antara pekerja dalam satu
jenis pekerjaan, dan di antara pekerja dalam kegiatan ekonomi yang berbeda.
Jawab:

Perbedaan upah antara pekerja dalam satu jenis pekerjaan dan di antara pekerja dalam kegiatan
ekonomi yang berbeda dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
1. Keterampilan dan Pendidikan: Perbedaan dalam tingkat keterampilan dan pendidikan
antara pekerja dapat memengaruhi tingkat upah yang diterima. Pekerja yang memiliki
keterampilan khusus atau pendidikan yang tinggi cenderung mendapatkan upah yang
lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang memiliki keterampilan atau pendidikan
yang lebih rendah.
2. Pengalaman Kerja: Pengalaman kerja juga dapat memainkan peran dalam menentukan
tingkat upah. Pekerja dengan pengalaman yang lebih luas dan lebih lama dalam
pekerjaan tertentu cenderung mendapatkan upah yang lebih tinggi karena dianggap
memiliki keahlian dan pengetahuan yang lebih baik.
3. Pasar Tenaga Kerja: Kondisi pasar tenaga kerja, seperti penawaran dan permintaan
tenaga kerja, juga dapat mempengaruhi perbedaan upah. Jika penawaran tenaga kerja
melebihi permintaan, hal ini dapat menekan upah. Sebaliknya, jika permintaan tenaga
kerja lebih tinggi daripada penawaran, maka upah cenderung naik.
4. Jenis Industri dan Sektor Ekonomi: Perbedaan dalam upah juga terjadi antara berbagai
sektor ekonomi. Beberapa sektor mungkin memiliki tingkat upah yang lebih tinggi karena
memiliki tingkat keuntungan yang lebih tinggi atau membutuhkan keterampilan khusus
yang jarang dimiliki. Sebaliknya, sektor dengan persaingan yang ketat atau permintaan
yang rendah mungkin memiliki tingkat upah yang lebih rendah.
5. Faktor Geografis: Faktor geografis juga dapat memengaruhi perbedaan upah antara
pekerja. Upah dapat bervariasi antara wilayah atau negara, tergantung pada perbedaan
biaya hidup, tingkat perkembangan ekonomi, dan faktor-faktor lainnya yang
mempengaruhi pasar tenaga kerja di wilayah tersebut.
6. Faktor Hukum dan Regulasi: Perbedaan dalam peraturan ketenagakerjaan, undang-
undang minimum upah, atau perjanjian kolektif juga dapat menyebabkan perbedaan upah
di antara pekerja. Regulasi ketenagakerjaan yang berbeda dapat mempengaruhi tingkat
upah minimum yang ditetapkan atau keuntungan dan fasilitas tambahan yang diberikan
kepada pekerja.

Anda mungkin juga menyukai