Anda di halaman 1dari 6

Nama

: Aldiansyar Mugia Utomo

NPM

: 150610140031

Kelas

: Agribisnis A

Tugas Resume BAB 15 18

BAB 15
Permintaan Terhadap Faktor-faktor Produksi
Pengalokasian faktor-faktor produksi yang efisien dalam suatu kegiatan perekonomian
sangat lah penting. Memaksimumkan produksi dapat diciptakan oleh sumber daya yang tersedia,
Dengan cara mengalokasikan faktor-faktor tersebut dengan cara penggunaan kombinasi faktor
produksi yang nantinya menghasilkan produk yang diciptakan dan mewujudkan kesejahteraan
masyarakat secara optimum. Keuntungan & ketahanan perusahaan tergantung pada kemampuan
perusahaan dalam menggunakan faktor-faktor produksi yang dapat diperolehnya secara efisien.
Setiap faktor produksi dalam perekonomian adalah milik seseorang. Si pemilik akan
menjual faktor-faktor produksi yang mereka punya kepada para pengusaha dan imbalannya,
mereka akan memperoleh pendapatan dari transaksi tersebut. Misalnya lahan yang luasnya
berbeda atau bangunan dengan luas yang bervariasi akan membedakan pendapatan dari sewa
lahan atau bangunan tadi, semakin luas lahan atau bangunannya maka harga sewa nya pun
semakin mahal.
Jika dimisalkan bahwa pasar barang adalah berbentuk pasar persaingan tidak sempurna,
maka semakin tinggi tingkat produksi suatu barang harga akan semakin rendah. Hal ini
menyebabkan TRP dan MRP juga semakin rendah. Bila dilukiskan dengan grafik, maka grafik
permintaan akan menurun dari kiri menuju kanan bawah dan grafik MRP pasar persaingan tidak
sempurna terletak di sebelah kiri dari grafik MRP pasar persaingan sempurna.
Permintaan setiap orang akan suatu barang pasti berbeda-beda, misalnya permintaan
pengusaha dalam menggunakan dan membutuhkan faktor-faktor produksi untuk dijadikan
produk yang dihasilkan. Banyaknya faktor produksi yang dibutuhkan pengusaha bergantung juga
pada keuntungan yang didapat, jika keuntungan yang didapat dari penggunaan faktor produksi

tersebut semakin banyak maka akan lebih banyak lagi faktor produksi yang akan digunakan.
Apabila terjadi pergeseran pada grafik permintaan faktor produksi, hal tersebut bisa disebabkan
oleh dua hal. Yaitu perubahan permintaan ke atas barang yang diproduksikannya dan perubahan
harga faktor produksi lain yang digunakan.

BAB 16
Penentuan Upah di Pasar Tenaga Kerja
Upah dengan gaji ternyata memiliki makna atau arti yang berbeda, jika gaji adalah
pembayaran berupa uang kepada tenaga kerja tetap atau tenaga kerja profesional, sedangkan
upah adalah lebih ke pembayaran kepada tenaga kerja kasar seperti buruh, kuli bangunan, dan
lain-lain. Upah juga terbagi lagi menjadi dua yaitu upah uang dan upah riil. Upah uang adalah
pembayaran yang diterima atas tenaga fisik dan mental yang digunakan pekerja, sedangkan upah
riil adalah tingkat upah pekerja diukur dari kemampuan upah membeli semua kebutuhan yang
dibutuhkan oleh pekerja.
Upah mempunyai hubungan yang erat dengan produktivitas tenaga kerja. Dimisalkan harga
barang pada hasil penjualan marjinal dan tingkat tenaga kerjanya sama, dan terdapat perbedaan
dalam produktivitas, yang akan mencerminkan hasil penjualan yang lebih tinggi, sehingga
menyebabkan penawaran tenaga kerja di pasar lebih tinggi yang berakibat meningkatkannya
permintaan tenaga kerja. Sehingga hal tersebut akan menyebabkan keadaan dimana jika
produktivitas tinggi, upah riil tenaga kerja akan semakin tinggi.
Penentuan upah pada tenaga kerja di pasar persaingan sempurna bergantung pada
bertambah atau berkurangnya permintaan suatu perusahaan terhadap tenaga kerja. Dapat
dijabarkan bahwa semakin tinggi upah semakin banyak pula tenaga kerja yang menawarkan diri
untuk bekerja begitupun sebaliknya.
Pada pasar tenaga kerja monopsoni upah tenaga kerja yang berada di pasar tersebut di atur
oleh perusahaan yang berkuasa di pasar tersebut dikarenakan adanya monopoli dipihak
perusahaan. Akibat dari upah yang ditentukan oleh perusahaan yang berkuasa, maka upah yang
dibayarkan pun cenderung lebih rendah daripada pasar persaingan sempurna.

Sering kita lihat dalam kejadian sehari-sehari ada segerombolan buruh yang demo turun ke
jalan dengan berbagai tuntutan yang disodorkan kepada pihak yang bersangkutan mulai dari
kenaikan upah dan hak untuk mendapat fasilitas lain. Hal semacam itu merupakan contoh dari
adanya pasar monopoli dalam pihak tenaga kerja. Dalam kejadian ini buruh yang tergabung
dalam serikat buruh berkuasa atau memonopoli atas pihak perusahaan.
Pada berbagai daerah atau pada berbagai tingkat golongan tenaga kerja terdapat perbedaan
dalam hal upah. Faktor-faktor yang menyebabkan perbedaan upah ini yaitu perbedaan corak
permintaan dan penawaran dalam berbagai jenis pekerjaan, perbedaan corak pekerjaan,
perbedaan kemampuan, keahlian, dan pendidikan, pertimbangan pada hal bukan keuangan, serta
ketidakmampuan dalam mobolitas tenaga kerja.

BAB 17
Sewa, Bunga, dan Keuntungan
Telah disinggung pada awal-awal Bab bahwa terdapat faktor-faktor produksi yaitu tenaga
kerja, tanah, modal, dan keahlian keahlian keusahawanan. Masing-masing faktor di atas
memiliki pendapatan yang berbeda, tanah memeroleh sewa, modal memeroleh bunga, dan
keahlian keusahawanan memeroleh keuntungan.
Sewa bisa diartikan sebagai suatu pendapatan yang diperoleh dari pengusahaan barang,
jasa, ataupun faktor produksi lainnya. Sedangkan sewa ekonomi memiliki artian sebagai
pendapatan yang diperoleh dari pengusahaan barang, jasa, maupun tanah sebagai faktor produksi
dengan jumlah penawaran yang tidak bisa ditambah. Tanah merupakan faktor produksi yang
tetap dan tidak dapat diubah, penawaran atas tanah tidak bisa berubah atau bertambah sedangkan
apabila permintaan akan tanah tinggi maka semakin tinggi juga nilai sewa tanah tersebut.
Banyaknya permintaan atas tanah juga dapat dilihat prospek barang yang akan dihasilkan pada
sebidang tanah tersebut.

Dalam suatu kegiatan perekonomian pasti memerlukan modal sekalipun pada kegiatan
perekenomian yang kecil juga memerlukan modal yang terdiri dari barang modal dan modal
uang. Dalam kegiatan ekonomi yang besar dan modern barang modal sangat dibutuhkan, maka
dari itu untuk mempertahankan arus produksi dan kegiatan ekonomi yang berkelanjutan suatu
perusahaan harus melakukan investasi atau penanaman modal. Investasi sendiri yaitu
pengeluaran untuk membeli barang baru atau modern untuk menggantikan barang yang sudah
lama.
Pendapatan yang diterima oleh masyarakat tidak semua dihabiskan untuk memenuhi
kebutuhan, sebagian kecil pendapatan akan disisihkan untuk ditabung. Menurut beberapa
pandangan ada beberapa teori mengenai faktor penting yang menentukan jumlah tabungan dalam
masyarakat. Menurut Pandangan Klasik jumlah tabungan ditentukan oleh suku bunga, dan
menurut Pandangan Keynes jumlah tabungan ditentukan oleh pendapatan nasional suatu Negara,
jumlah uang yang beredar, dan permintaan atas uang. Suku bunga dapat bermacam-macam,
faktor-faktor yang menyebabkan perbedaan pada suku bunga yaitu perbedaan risiko, jangka
waktu peminjaman, dan biaya administrasi pinjaman.
Ada keterkaitan antara keahlian keusahawanan dengan mendapatkan keuntungan pada
suatu kegiatan perekonomian. Yaitu keuntungan merupakan pembayaran kepada keahlian
keusahawanan yang didapat oleh seorang pengusaha. Apabila seorang pengusaha memiliki
keahlian keusahawanan yaitu dapat mengusahakan barang yang tepat dan dibutuhkan oleh
banyak orang, melihat keadaan pasar, melihat permintaan dan penawaran, maka pengusaha
tersebut akan mendapat keuntungan sebagai balas jasa. Apabila seorang pengusaha kurang
pandai dan jeli dalam melihat situasi pasar, permintaan dan penawaran masyarakat maka
pengusaha tersebut tidak akan mendapat keuntungan bahkan keuntungannya bernilai negatif
sehingga membuat pengusaha gulung tikar.

BAB 18
Pasar Bebas dan Kebijakan Pemerintah
Perekonomian pasar bebas merupakan suatu kegiatan ekonomi yang sepenuhnya diatur
oleh suatu mekanisme pasar dan dengan adanya interaksi pasar yang dapat menentukan corak
perekonomian dan produksi nasional. Mekanisme pasar dapat diartikan sebagai suatu keadaan di
mana pemerintah sedikit atau tidak melakukan campur tangan sama sekali terhadap kegiatan
perekonomian, melainkan setiap individu yang ada dalam pasar tersebut yang menjalankan
kegiatan ekonomi sesuai dengan mereka inginkan.
Beberapa kelebihan dari sistem ekonomi pasar bebas yaitu (i) faktor-faktor produksi akan
digunakan dengan efisien baik itu efisien secara dari produksi dan dari segi alokatif . (ii) kegiatan
ekonomi dalam pasar diatur dan diselaraskan dengan efisien. (iii) pertumbuhan ekonomi yang
teguh akan dapat terwujud. (iv) pelaku kegiatan ekonomi diberi kebebasan untuk melakukan
kegiatan ekonomi uang diinginkan.
Selain mempunyai kelebihan, sistem ekonomi pasar bebas juga memiliki kekurangan.
Kekurangan-kekurangan yang dimiliki oleh sistem ekonomi pasar bebas yaitu (i) akibat pada sisi
ekstern yang merugikan. (ii) kekurangan produksi barang publik dan barang merit. Barang publik
adalah barang yang digunakan untuk kepentingan umum atau digunakan secara bersama seperti
jalan raya, televisi, dan lain-lain, sedangkan barang merit adalah barang yang tidak dinilai
berdasarkan baik atau buruknya efek dari pemanfaatan barang tersebut. (iii) adanya kekuasaan
monopoli di dalam pasar. (iv) tidak efisiennya penyesuaian. (v) adanya ketidakseimbangan pada
distrubusi pendapatan.
Kekurangan-kekurangan pada sistem ekonomi pasar bebas di atas membuat campur tangan
pemerintah dirasa sangat perlu untuk memperbaiki keadaan perekonomian pada sistem ini.
Secara garis besar tujuan pemerintah dalam memperbaiki keadaan pada sistem ekonomi pasar
bebas adalah untuk menjaga stabilitas perekonomian dari faktor eksternal yang merugikan bagi
sistem ekonomi ini dan juga mendorong agar pertumbuhan perekonomian dapat terwujud.
Campur tangan pemerintah ini dibedakan dalam tiga bentuk yaitu (i) membuat dan melaksanakan
undang-undang, (ii) terlibat langsung dalam pembuatan kegiatan ekonomi, (iii) melakukan
kebijakan moneter dan kebijakan fiskal.

Penciptaan undang-undang sangat berarti bagi stabilitas perekonomian karena dapat


mewujudkan kegiatan produksi dan suasana perekonomian secara efisien dan bisa
meminimalkan terjadinya monopoli dalam suatu pasar. Selain itu kebijakan moneter dan fiskal
yang diterapkan pemerintah juga baik dalam stabilitas perekonomian, kebijakan moneter
dilakukan untuk mengendalikan harga sedangkan kebijakan fiskal dilakukan untuk mengatur
pertambahan penawaran uang dan mempengaruhi penentuan suku bunga dalam suatu
perekonomian.

Anda mungkin juga menyukai