Anda di halaman 1dari 5

KOMPRE

PAK ROMI

1. Faktor –faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran tenaga kerja


(ROMI)

Jawaban:

Faktor yang mempengaruhi permintaan tenaga kerja (Konvensional) yaitu :

a. Perubahan tingkat upah Perubahan tingkat upah akan mempengaruhi tinggi


rendahnya biaya produksi perusahaan. Apabila digunakan asumsi tingkat upah naik
maka akan terjadi hal-hal sebagai berikut: Naiknya tingkat upah akan menaikkan
biaya produksi perusahaan selanjutnya akan meningkatkan pula harga per unit
produksi. Biasanya para konsumen akan memberikan respon yang cepat apabila
terjadi kenaikan harga barang, yaitu mengurangi monkonsumsi atau bahkan tidak
membeli sama sekali. Akibatnya banyak hasil produksi yang tidak terjual dan
terpaksa produsen mengurangi jumlah produksinya. Turunnya target produksi bisa
mengakibatkan berkurangnya tenaga kerja yang dibutuhkan.
b. Perubahan permintaan hasil akhir produksi oleh konsumen. Apabila
permintaan akan hasil produksi perusahaan meningkat, perusahaan akan
menambah kapasitas produksinya, kemudian perusahaan akan menambah
penggunaan tenaga kerjanya.
c. Harga barang modal turun. Apabila harga barang modal turun maka biaya
produksi turun dan tentunya mengakibatkan harga jual barang per unit ikut turun.
Pada keadaan ini perusahaan akan cenderung meningkatkan produksinya karena
permintaan hasil produksi bertambah besar, akibatnya permintaan tenaga kerja
meningkat pula.

Faktor yang mempengaruhi penawaran tenaga kerja (Konvensional) yaitu :

a. Jumlah Penduduk. Makin besar jumlah penduduk, makin banyak tenaga kerja
yang tersedia baik untuk angkatan kerja atau bukan angkatan kerja dengan
demikian jumlah penawaran tenaga kerja juga akan semakin besar.
b. Struktur Umur. Penduduk Indonesia termasuk dalam struktur umur muda, ini
dapat dilihat dan bentuk piramida penduduk Indonesia. Meskipun pertambahan
penduduk dapat ditekan tetapi penawaran tenaga kerja semakin tinggi karena
semakin banyaknya penduduk yang memasuki usia kerja, dengan demikian
penawaran tenaga kerja juga akan bertambah.
c. Produktivitas. Produktivitas merupakan suatu konsep yang menunjukkan adanya
kaitan antara output dan jam kerja yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk
dari seseorang tenaga kerja yang tersedia. Secara umum produktivitas tenaga kerja
merupakan fungsi daripada pendidikan, teknologi, dan ketrampilan. Semakin tinggi
pendidikan atau ketrampilan tenaga kerja maka semakin meningkat produktivitas
tenaga kerja.
d. Tingkat Upah. Secara teoritis, tingkat upah akan mempengaruhi jumlah
penawaran tenaga kerja. Apabila tingkat upah naik, maka jumlah penawaran tenaga
kerja akan meningkat dan sebaliknya. Hal ini dapat dibuktikan pada kurva
penawaran tenaga kerja yang berslope positif.
e. Tingkat Pendapatan. Secara teoritis, apabila upah meningkat dengan asumsi jam
kerja yang sama, maka pendapatan akan bertambah. Sehingga kita akan menjumpai
ibu rumah tangga yang bekerja merasa tidak perlu lagi membantu suami untuk
mencari nafkah, akibatnya tingkat partisipasi angkatan kerja akan berkurang,
dengan demikian supply tenaga kerja yang efektif akan berkurang.
f. Kebijaksanaan Pemerintah. Dalam menelaah penawaran tenaga kerja maka
memasukkan kebijaksanaan pemerintah kedalamnya adalah sangat relevan. Kita
misalkan kebijaksanaan pemerintah dalam hal wajib belajar 9 tahun akan
mengurangi jumlah tenaga kerja, dan akan ada batas umur kerja menjadi lebih
tinggi. Dengan demikian terjadi pengurangan jumlah tenaga kerja.
g. Wanita yang Mengurus Rumah Tangga. Wanita yang mengurus rumah tangga
tidak termasuk dalam angkatan kerja, tetapi mereka adalah tenaga kerja yang
potensial yang sewaktu-waktu bisa memasuki pasar kerja. Dengan demikian
semakin besar jumlah wanita yang mengurus rumah tangga maka penawaran
tenaga kerja akan berkurang atau sebaliknya.
h. Penduduk yang Bersekolah. Sama dengan hal di atas penduduk yang bersekolah
tidak termasuk dalam angkatan kerja tetapi mereka sewaktu-waktu dapat menjadi
tenaga kerja yang potensial, dengan demikian semakin besar jumlah penduduk
yang bersekolah berarti supply tenaga kerja akan berkurang. Oleh karena itu
jumlah penduduk yang bersekolah perlu diperhitungkan untuk masa yang akan
datang.
i. Keadaan Perekonomian. Keadaan perekonomian dapat mendesak seseorang
untuk bekerja memenuhi kebutuhannya, misalnya dalam satu keluarga harus
bekerja semua . apabila pendapatan suami tidak mencukupi kebutuhan keluarga,
atau seorang mahasiswa yang tamat tidak mau bekerja karena perekonomian orang
tua sangat memadai, atau seorang istri tidak perlu bekerja karena perekonomian
suami sudah mencukupi.

Faktor yang mempengaruhi Permintaan dan penawaran dalam Islam:

Dalam islam tenaga kerja tidak dapat dikategorikan sebagai faktor produksi saja,
namun harus dianggap manusia seutuhnya, penentuan upah tidak boleh sesuai
market wage, namun harus disertai pertimbangan kemanusiaan.

Dalam konvensional, nasib dari tenaga kerja justru lebih rendah dari pada pihak
perusahaan, mereka harus mampu bersaing dengan teknologi penunjang produksi
dan bahkan tenaga kerja digunakan dengan upah yang lebih murah dan dituntut
produktifitas yang tinggi, padahal sesuai prinsip keadilan dalam islam bahwa pihak
perusahaan dan tenaga kerja mempunyai peluang yang sama dalam penentuan
upah.

2. Mampu menjelaskan Maqashid Syariah ( ROMI)

Jawaban:

 Tujuan-tujuan dan hikmah-hikmah yang diinginkan oleh Allah SWT dari seluruh
hukum syari’at untuk Kemaslahatan dunia hingga akhirat.
 Setiap syariat memiliki tujuan untuk kemaslahatan umat yang kemudian disebut
dengan maqashid syariah.
 Menurut Dr. Oni Sahroni, M.A. dan Ir. Adimarwan A. Karim, S.E., M.B.A.,
M.A.E.P dalam bukunya “maqashid bisnis dan keuangan islam” menyimpulkan
definisi maqashid syariah
sebagai hajat manusia dengan cara merealisasikan mashlahatnya dan
menghindarkan
mafsadah dari mereka.
Untuk memperjelas makna maqashid syariah, perlu di jelaskan istilah-istilah terkait
dalam ushul fiqh sebagaimana dijelasksan oleh asy-Syatibi dan Ibnu ‘Asyur, yaitu:
1. Hikmah adalah tujuan ditetapkan atau ditiadakannya suatu hukum,
seperti ifthor (berbuka) sebagai hikmah adanya masyaqqoh (kesulitan)
2. Mashlahat adalah setiap perkara yang memberikan kemanfaatan dan menghapus
kemadharatan.
3. ‘Illat adalah sifat dzohir (jelas), mundhobith (bisa diterapkan dalam setiap
kondisi), yang menjadi manath (acuan) setiap hukum, seperti safar
menjadi ‘illat di syariatkannya qashr
Abu Ishaq al-Shatibi merumuskan lima tujuan hukum Islam, yakni:
a. Hifdz Ad-Din (Memelihara Agama)
b. Hifdz An-Nafs (Memelihara Jiwa)
c. Hifdz Al’Aql (Memelihara Akal)
d. Hifdz An-Nasb (Memelihara Keturunan)
e. Hifdz Al-Maal (Memelihara Harta)
Contoh kasus, pelarangan membunuh adalah bagian dari hifdzu nafs, larangan minuman
ber-alkohol adalah hifdzu aql, larangan zina adalah hifdzu nasab, dan lain sebagainya.
3. Mampu membedakan antara usul fiqih dan Fiqih (ROMI)

Jawaban:

a. Fiqh: Ilmu yang mempelajari atau kumpulan tentang hokum-hukum syara’ yang
berkaitan dengan perbuatan manusia yang sudah baligh dan berakal dengan
menggunakan dalil-dalil terperinci.

b. Ushul Fiqh: Ilmu yang membahas tentang dalil-dalil atau kaidah untuk
menentukan suatu hokum.

Jadi perbedaannya yaitu Ushul Fiqh yaitu cara untuk menentukan suatu hukum,
sedangkan Fiqh adalah hukum-hukum syara’ yang telah ditentukan dengan
menggunakan ushul fiqh.

4. Mampu menjelaskan akad Wakala(ROMI)

Jawaban:

Akad wakalah menurut para ulama Mazhab Hanafi adalah tindakan seseorang
menempatkan orang lain ditempatnya untuk melakukan tindakan hukum yang tidak
mengikat dan diketahui. Ulama Mazhab Syafi’I mengatakan bahwa wakalah adalah
penyerahan kewenangan terhadap sesuatu yang boleh dilakukan sendiri dan bisa
diwakilkan kepada orang lain, untuk dilakukan oleh wakil tersebut selama pemilik
kewenangan asli masih hidup.

5. Mampu menjelaskan akad Kafala ( ROMI)

Jawaban:
a. Merupakan jaminan yang diberikan oleh penanggung (kafil) kepada pihak
ketiga (makful lahu) untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau pihak yang
ditanggung.
b. Dalam pengertian lain, kafalah juga berarti mengalihkan tanggung jawab
seseorang yang dijamin dengan berpegang pada tanggung jawab orang lain
sebagai penjamin. Pada dasarnya akad kafalah merupakan bentuk
pertanggungan yang biasa dijalankan oleh perusahaan.
Contoh penerapan akad kafalah :
1) Kafalah bin-Nafs : akad jaminan dari kafil (penjamin) untuk menghadirkan
diri seseorang pada waktu tertentu di tempat tertentu. Misalkan seorang
nasabah yang mendapatkan pembiayaan dengan jaminan nama baik dan
ketokohan seseorang atau pemuka masyarakat.
2) Kafalah bit-Taslim : emberian jaminan ini dapat di laksanakan oleh bank
untuk kepentingan nasabahnya dalam bentuk kerjasama dengan perusahaan
penyewaan
3) Syariah Card : Kafalah dalam hal penerbit kartu adalah penjamin (kafil)
bagi pemegang kartu terhadap Merchant atas semua kewajiban bayar (dayn)
yang timbul dari transkasi antara pemegang kartu dengan Merchant, dan/atau
penarikan tunai dari selain bank atau ATM bank penerbit kartu

6. Mampu menjelaskan al-Qardh ( ROMI)

Jawaban:
Al-qardh adalah suatu akad antara dua pihak, dimana pihak pertama memberikan
uang atau barang kepada pihak kedua untuk dimanfaatkan dengan ketentuan bahwa
uang atau barang tersebut harus dikembalikan persis seperti yang ia terima dari
pihak pertama berdasarkan waktu yang telah di tentukan
Al-Qardh adalah suatu akad Pembiayaan kepada nasabah untuk dana talangan segera
dalam jangka waktu yang relatif pendek, dan dana tersebut akan dikembalikan
secepatnya sejumlah uang yang digunakannya.

7. Mampu membedakan ukuran 1 Dinar dan 1 Dirham ( ROMI)

Jawaban:
Standar hubungan berat antara uang emas dan perak dibakukan menjadi berat 7 dinar
sama dengan berat 10 dirham. Sedangkan berat 1 dinar sama dengan atau sama
dengan berat 72 butir gandum ukuran sedang yang dipotong kedua ujungnya,
sedangkan 1 Dirham Kisra sama dengan 7/10 Mitsqal, atau 2,975 gram perak dan
Dinar nilainya setara dengan 4,25 gr emas 22 karat, dengan diameter 23 mm.

Anda mungkin juga menyukai