Anda di halaman 1dari 3

KOMPRE

PAK RIO

1. Mampu membedakan deficit dan surplus dalam neraca perdagangan (RIO)

Jawaban:

Neraca perdagangan (balance of trade) adalah selisih bersih antara nilai ekspor suatu
negara dan impor barang dagangan, dengan ekspor yang tercantum di sisi aset dan
impor pada sisi kewajiban. . Neraca perdagangan bisa disebut dengan ekspor NETO.
Neraca perdagangan yang positif berarti negara tersebut mengalami ekspor yang nilai
moneternya melebihi impor yg bisa disebut surplus perdagangan. Neraca perdagangan
adalah positif (surplus) jika ekspor melebihi impor, dan negatif (defisit) jika
sebaliknya yang terjadi. Perdagangan internasional melibatkan berbagai transaksi
ekonomi antara satu negara dengan negara lain. Transaksi ekonomi tersebut kemudain
dicatat dalam bentuk neraca. Neraca perdagangan internasional merupakan salah satu
komponen penting dalam neraca pembayaran internasional.

2. Mampu membedakan apresiasi dan depresiasi mata uang (RIO)

Jawaban:

a. Apresiasi mempunyai arti yang sama dengan revaluasi yang berarti nilai mata
uang dalam negeri naik terhadap nilai valuta asing, perbedaan nya revaluasi adalah
kenaikan nilai mata uang terhadap valuta asing yang disengaja oleh pemerintah.

b. Depresiasi adalah suatu keadaan ketika nilai mata uang dalam negeri menurun
terhadap valuta asing dengan tidak disengaja, artinya kejadiannya terjadi di valuta
asing. Istilah depresiasi hampir sama dengan istilah devaluasi, yaitu nilai mata
uang dalam negri menurun terhadap valuta asing, perbedaannya devaluasi adalah
penurunan nilai mata uang yang menurun karena disengaja oleh pihak pemerintah.
3. Mampu memberikan contoh hambatan tarif dan non tariff (RIO)

Jawaban:

a. Hambatan Tarif (Tariff Barrier) adalah suatu kebijakan proteksionis terhadap


barang – barang produksi dalam negeri dari ancaman membanjirnya barang –
barang sejenis yang diimpor dari luar negeri, dengan cara menarik / mengenakan
pungutan bea masuk kepada setiap barang impor yang masuk untuk dipakai
/dikomsumsi habis di dalam negeri.

Contoh : Negara Indonesia Mengimpor beras dari Negara Vietnam sebanyak 100
ton. Beras Vietnam yang awalnya seharga Rp. 10.000/kg setelah masuk ke
Indonesia berubah menjadi harga Rp. 12.000/kg, perubahan harga ini terjadi
akibat adanya hambatan tarif atau pajak yang di kenakan oleh beras dari Negara
Vietnam yang masuk ke Indonesia sebesar Rp. 2.000.

b. Hambatan Non-Tarif (Non-Tariff Barrier) adalah berbagai kebijakan


perdagangan selain bea masuk yang dapat menimbulkan distorsi, sehingga
mengurangi potensi manfaat perdagangan internasional

Contoh : Pemerintah membuat aturan atau UU yang mengatur berapa banyak


barang impor dari luar masuk ke Indonesia, misalnya beras tadi hanya di ataur 100
ton per 6 bulan, ini adalah kebijakan dari pemerintah yang di sebut dengan
hambatan non tarif. Kebijakan itu di lakukan untuk memajukan barang-barang
lokal sehingga dapat bersaing dengan barang-barang impor dari luar negeri.

4. Mempu menjelaskan tentang Rahn (RIO)

Jawaban:
Menahan salah satu harta milik si peminjam atas pinjaman yang diterimanya atau
dapat juga kita sebut sebagai gadai. Akad Rahn sendiri di perbolehkan oleh syara
dengan berbagai dalil yang terdapat dalam Al-Qur'an dan Hadist Nabi Muhammad
SAW.
Firman Allah dalam Qs.Al-Baqarah : 283.
"Sesungguhnya Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam membeli dari seorang yahudi
bahan makanan dengan cara hutang dan menggadaikan baju besinya"[HR Al
Bukhari no 2513 dan Muslim no. 1603]
Pemanfaatan barang gadai oleh pemberi utang, berarti dia mendapatkan manfaat dari
utang yang dia berikan. Sementara mengambil manfaat (keuntungan) dari utang
yang diberikan, termasuk riba. “Setiap utang yang memberikan keuntungan, maka
(keuntungan) itu adalah riba.” (HR. Baihaqi).

5. Mampu menjelaskan tentang Sharf (RIO)

Jawaban:
Transaksi jual beli suatu valuta dengan valuta lainnya. Transaksi jual beli atau
pertukaran mata uang, dapat dilakukan baik dengan mata uang yang sejenis maupun
yang tidak sejenis.
Syarat sharf dalam islam:
a. pertukaran tersebut harus dilaksanakan secara tunai.

b. Motif pertukaran adalah dalam rangka mendukung transaksikomersial, yaitu


transaksi perdagangan barang dan jasa antar bangsa.

c. Harus dihindari jual beli bersyarat, misalnya A setuju membeli barang dari B
haru ini dengan syarat B harus membelinya kembali pada tanggal tertentu
dimasa yang akan datang.

d. Transaksi berjangka harus dilakukan dengan pihak-pihak yang diyakini


mampu menyediakan valuta asing yang dipertukarkan.

e. Tidak dibenarkan menjual barang yang belum dikuasai atau jual beli tanpa
hak kepemilikan.

Anda mungkin juga menyukai