Anda di halaman 1dari 18

Perdagangan internasional

Nama : Hasyima Mazya Isthifaiyya


Kelas : XI MIPA 5
No : 14
1. Pengertian perdagangan internasional
Perdagangan internasional adalah perdagangan
yang dilakukan penduduk suatu negara dengan
penduduk negara lain.
2. Faktor pendorong :
a. Adanya keanekaragaman kondisi produksi
b. Adanya penghematan biaya
c. Adanya perbedaan teknologi
d. Adanya perbedaan selera
3. Manfaat perdagangan internasional

a. Kebutuhan barang dari suatu negara dapat terpenuhi.


b. Negara akan memperoleh keuntungan berupa devisa.
c. Suatu negara dapat memproduksi barang secara
spesifik.
d. Memungkinkan adanya pembagian kerja antarnegara
yang lebih baik.
4. Kebijakan perdagangan internasional
kebijakan perdagangan internasional diartikan sebagai tindakan dan
peraturanyang dikeluarkan pemerintah untuk memengaruhi struktur,
komposisi, dan arah perdagangan internasional. Adapun tujuan yang ingin
dicapai oleh pemerintah dri kebijakan perdangan internasional itu, antara
lain sebagai beriku.
a. Melindungi kepentingan ekonomi nasional.
b. Melindungi kepentingan industri di dalam negeri.
c. Melindungi lapangan kerja agar bisa tetap bersedia.
d. Menjaga keseimbangan dan stabilitas neraca pembayaran internasional.
e. Mampu mendorong laju ekspor.
f. Menjaga tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan stabil.
g. Menjaga stabilitas nilai tukar atau kurs.
Kebijakan perdagangan internasional itu ada 2 macam yaitu :
a. Kebijakan perdagangan bebas => kebijakan perdagangan yang
menginginkan adanya kebebasan dalam perdagangan, sehingga
tidak ada rintangan yang menghalangi arus produk dari dan ke luar
negeri.
b. Kebijakan perdagangan proteksionis => kebijakan perdagangan
yang melindungi produk-produk dalam negeri agar mampu bersaing
dengan produk asing yang dilakukan dengan cara membuat
berbagai rintangan/hambatan arus produksi dari dan ke luar negeri.
Macam-macam kebijakan perdagangan internasional :
1. Kouta => batas maks jumlah barang yang diizinkan melewati batas suatu negara.
2. Subsidi => bentuk bantuan keuangan yang dibayarkan kepada suatu bisnis atau sektor
ekonomi.
3. Tarif => pajak yang dikenakan atas barang-barang yang melewati batas suatu negara.
4. Premi => pemberian dana kepada produsen yang berhasil mencapai target produksi
seperti yang ditentukan oleh pemerintah.
5. Diskriminasi harga => penetapan harga jual yang berbeda untuk barang yang sama
pada dua pasar atau lebih yang berbeda.
6. Larangan ekspor => kebijakan pemerintah yang melarang barang dan jasa dijual keluar
melewati batas negara karena alasan-alasan khusus, baik yang bersifat ekonomi
maupun politis.
7. Larangan impor => kebijakan perdagangan internasional yang melarang secara mutlak
impor komoditas tertentu karena alasan-alasan khusus, baik yang bersifat ekonomi
maupun politis.
8. Dumping => kebijakan yang menetapkan harga jual di luar negeri lebih murah
dibandingkan harga di dalam negeri.
5. Teori perdagangan internasional
a. Teori Keunggulan Mutlak (Absolute Advantage)
Teori ini dikemukakan oleh Adam Smith. ia mengemukakan
bahwa negara  akan makrnur apibila mampu mengembangkan produksinya melalui
perdagangan. Agar produksinya meningkat perlu adanya pembagian kerja
internasiona! dalam rnenghasilkan barang. 
b. Teori Keunggulan Komparatif(Comparative Advantages)
Teori yang dikemukakan David Ricardo menjelaskan tentang keuntungan
komparafif yang diukur dalam onkos nyata yang mencerminkan ongkos tenaga
kerja. 
c. Teori Permintaan Titnbal Balik (Reciprocal Demand)
Teori ini dikemukakan oleh J.S. Miil, yaitu mencari keseimbangan pertukaran
antar dua barang oleh dua negara dengan perbandingan pertukaranya atau
menentukan dasar tukar dalam negeri.
d. Pandangan Kaum Merkantilisme
6. Alat pembayaran, neraca perdagangan, dan
devisa
A. Alat pembayaran
Dalam perdagangan internasional jika suatu barang ditukar dengan barang lain akan dapat
dibandingkan dengan nilai tukar. Nilai tukar adalah harga. Adapun kegiatan perdagangan
internasioanal menimbulkan hak dan kewajiban yang disebut pembayaran internasional. Perbandingan
nilai mata uang dinamakan kurs, sehingga ada dua kurs yaitu kurs jual dan kurs beli.
Untuk menetapkan empat kurs ada sistem berikut.
1.)  Kurs letap (fixed exchange rate) adalah penetapan kurs ditentukan oleh pemerintah, di mana kurs
yang berlaku sesuai dengan kurs yang ditetapkannya.
2.) Kurs mengambang (floating exchange), adalah kurs dibiarkan fluktuasi bergerak sesuai
dengan kekuatan permintaan dan penawaran.
3.) Kurs stabil (stabil exchange rafe) adalah kurs yang dibiarkan oleh pemerintah
sedikit  menyimpang dari ketentuan yang ada.
4.) Multiple kurs adalah kurs yang berlaku di atas atau di bawah kurs yang sudah diletapkan
oleh pemerintah. Jika kita menjual valuta asing, maka kurs yang digunakan kurs beli, sebaliknya jika
kita membeli yang digunakan kurs jual.
Sistem kurs valuta asing yang dipergunakan dalam pembayaran
sebagai berikut:
1) Sistem standar emas atau sistem kurs tetap yang digunakan di
Indonesia tahun 1870, di mana masing-masing uang memiliki
kandungan emas tertentu.
2) Sistem kurs mengambang atau kurs bebas (floating) yaitu suatu
sistem devisa di mana kurs mata uang dengan mata uang lain dibiarkan
untuk ditentukan secara bebas oleh kekuatan pasar.
3) Sistem kurs tambatan (bretton woods system) yaitu sistem yang
digunakan di dalam negeri tidak dikaitkan secara langsung dengan
emas. Kurs valas ditetapkan oleh pemerintah, tetapi kuota valas tidak
diberlakukan.
Cara-cara pembayaran internasional, antara lain sebagai berikut.
1). Cash => dengan menggunakan check atau bank drafts, pada saat barang
dikirim oleh eksportir atau sebelumnya.
2). Open Account => kebalikan dari cara cash. Dilakukan setelah beberapa waktu
atau sesuai kebijaksanaan importir.
3). Privat Competation => penyelesaian utang piutang diantara penduduk suatu
negara dengan negara lainyang mengadakan hubungan perdagangan.
4). Commercial bill of exchange => cara pembayaran yang ditulis oleh eksportir
berupa perintah kepada importir untuk membayar sejumlah uang tertentu pada
waktu tertentu.
5). Cable order => cara pembayaran yang dilakukan oleh bank A ke bank B di
luar negri untukk membayar dana dari rekening masing-masing.
6). Letter of credit => surat yang dikeluarkan oleh bank atas permintaan importir
dimana bank menyetujui dan membayar melalui wesel yang ditarik oleh eksportir.
B. Neraca pembayaran
Neraca pembayaran adalah catatan sistematis dari
semua transaksi ekonomi internasionalyang terjadi
antara penduduk dalam suatu negara dan penduduk
di negara lain selama jangka waktu tertentu dan
dinyatakan dalam valas keras.
Fungsi neraca pernbayaran yaitu sebagai berikut:
1) alat untuk menjelaskan pengaruh transaksi luar
negeri terhadap pendapatan nasional,
2) alat untuk menyalurkan keadaan ekonomi suatu
negara dalam hubungannya dengan luar negeri,
3) sebagai barometer atau petunjuk suatu negara.
Komponen-komponen neraca perdagangan :
1.) Neraca perdagangan, yaitu suatu catatan tentang semua transaksi ekspor dan impor
barang. Transaksi impor menimbulkan transaksi debit, sedangkan transaksi ekspor
menimbulkan transaksi-kredit.
2.) Neraca jasa adalah neraca yang menunjukkan jasa-jasa yang diselenggarakan suatu
negara untuk luar negeri positif, sedangkan yang diterima dari luar negeri negatif.
3.) Neraca hasil modal, yaitu suatu neraca yang mencatat semua pembayaran dan
penerimaan bunga dividen, upah tenaga asing, serta hadiah-hadiah dari negara lain.
4.) Neraca lintas modal (capital account) adalah neraca yang mencakup seluruh lalu lintas
pembayaran melalui bank dengan segala pinjaman yang diterima dari luar negeri, maupun
diberikan kepada luar negara baik dari sektor pemerintah maupun swasta.
5.) Neraca lalu lintas moneter (monetary accoount) yaitu neraca yang memperlihatkan
perubahan-perubahan cadangan devisa suatu negara. Cadangan itu dapat berupa emas atau
valuta asing.
6.) Penanaman modal langsung yaitu transaksi yang berhubungan dengan jual beli saham
atau perusahaan yang dilakukan oleh penduduk negara lain. Apabila terjadi pembelian maka
pos direct investment penjualan maka di pos kredit.
C. Devisa
Devisa adalah semua barang yang dapat dipakai sebagai alat pembayaran
antarnegara serta dapat diterima oleh dunia internasional. Manfaat
penggunaan devisa antara lain sebagai:
a. alat pembayaran antarnegara atau luar negeri,
b. alat penukar dalam perdagangan internasional atau antarnegara,
c. alat pengukur nilai dan satuan penghitung dalam perdagangan
antarnegara,
d. alat penimbun kekayaan, dan ,
e. padangan moneler negara.
7. Dampak positif dan negatif perdagangan
internasional
A. Dampak positif bagi perekonomian indonesia :
1. mendorong dan mempercepat pertumbuhan
ekonomi.
2. meningkatkan pendapatan negara.
3. memperluas lapangan pekerjaan.
4. meningkatkan kesejahteraan rakyat.
5. meningkatkan kualitas produksi.
6. memajukan dunia perbankan dan lembaga
B. Dampak negatif bagi perekonomian indonesia :
1. kelangsungan hidup produk dalam negeri
terancam.
2. menyempitnya pasar produk dalam negeri.
3. hancurnya industri dalam negeri.
4. meningkatnya pengangguran.
Wassalamualaikum wr. Wb.

Anda mungkin juga menyukai