Disusun Oleh :
Zainul Mustofa
Zairy Pratama
Kelas 3G
PONTIANAK
2021/2022
Kata Pengantar
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Penulis
i
Daftar Isi
KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................2
C. Tujuan .......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Perencanaan Program................................................................................3
B. Pelaksanaan Rencana Kerja ......................................................................3
C. Pengawasan dan Evaluasi..........................................................................5
D. Kepemimpinan Sekolah.............................................................................7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan 10
B. Saran 11
DAFTAR PUSTAKA 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dunia pendidikan saat ini menuai kritikan tajam karena ketidak mampuannya
dalam menanggulangi berbagai isu penting dalam kehidupan masyarakat. Selain
itu, dunia pendidikan juga dijadikan kambing hitam pada saat masyarakat tidak
mampu mencapai perubahan dalam kehidupan mereka. Lalu ada apa dengan dunia
pendidikan?
Masalah pendidikan semakin runyam lagi dengan kondisi anak didik yang
kian hari semakin pragmatis-negatif dan tidak bernilai dalam tindak tanduknya.
Tawuran massal, terjebak narkoba, terlibat dalam praktik-praktik yang
menghancurkan, dan yang lebih parah lagi, begitu kerdilnya kualitas lulusan
pendidikan kita. Sehingga dengan fenomena ini, akan dibawa kemana masa depan
bangsa dan Negara ini.
1
diwariskan nilai-nilai luhur yang dimiliki oleh bangsa tersebut.
Berkenan dengan hal diatas pada tahap aplikasi dilapangan penerapan kebijakan
tentang pengelolaan system pendidikan nasional terkadang kurang terlaksana dan
salah sasaran, sehingga mengakibatkan pendidikan itu sendiri baik dalam proses
memahami maknanya dan menjalankannya mengalami pengaburan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perencanaan Program
Dalam tata kelola pendidikan Islam, perlu dilakukan perencanaan terkait
program yang akan dilaksanakan. Berdasarkan waktu, perencanaan program
tersusun dalam bentuk rencana tahunan dan rencana semester. Secara umum,
rencana tahunan atau biasa di sebut Prota (Program Tahunan) adalah rencana
kerja yang akan dilaksanakan selama 1 tahun. Sedangkan rencana rencana yang
disusun untuk dilaksanakan pada 6 bulan pertama dan 6 bulan kedua disebut
Prosem(Program Semester).
Perencanaan Program merupakan kewajiban seorang guru maupun kepala
sekolah/madrasah dalam rangka mencapai tujuan pendidikan sesuai kurikulum
yang diatur dan di gunakan. Oleh sebab itu, secara langsung perencanaan
program yang tersusun harus dilaksanakan Kepemimpinan Kepala sekolah/
madrasah adalah bentuk dari proses menuju tujuan pendidikan Islam yang lebih
terukur dan terarah.
Melalui Kepemimpinan Kepala sekolah/ madrasah diharapkan dapat
mengarahkan dan menginspirasi semua warga sekolah/ madrasah, mulai dari
guru, staf hingga para murid untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab
serta aturan-aturan yang berlaku dalam rangka mencapai kemajuan berdasarkan
fungsinya masing-masing.
Selain dari merancang kinerja secara maksimal, Kepemimpinan Kepala
sekolah/ madrasah juga diharapkan mampu untuk menjadi teladan bagi seluruh
warga sekolah/ madrasah.
3
sistem pendidikan di setiap negara amat bervariasi, walaupun terdapat
persamaan yang bersifat universal.
Adapun tahapan-tahapan perencanaan pendidikan terbagi menjadi 7 bagian
yaitu, mendefinisikan permasalahan perencanaan pendidikan, analisis bidang
telaahan permasalahan perencanaan, mengkonsepsikan dan merancang
rencana, mengevaluasi rencana-rencana, menspesifikasikan rencana (Speciying
The Plan), mengimplementasikan rencana (Implementing The Plan), dan
memantau pelaksanaan rencana dan umpan balik bagi perencanaan.
Fokus yang dibahas dalam hal ini adalah gambaran dan rumusan batasan
perencanaan pendidikan. Langkah ini menjadi sangat penting dan strategis,
karena setiap kegiatan yang akan dirumuskan dalam proses perencanaan harus
diarahkan dalam kerangka pemecahan masalah. Kekeliruan dalam rumusan
batasan permasalahan berdampak pada kekeliruan merumuskan langkah
kegiatan selanjutnya.
4
perencanaan pendidikan di tingkat yang lebih tinggi akan berdampak lebih
besar pada tingkat di bawahnya.
4. Makna permasalahan perencanaan pendidikan, berbeda dengan profesi
lainnya perencanaan pendidikan tidak memiliki bidang pengetahuan teknis
yang dikenali secara jelas. Perencanaan pendidikan terlihat sebagai
perwujudan dari kecenderungan ke arah kegiatan manusia.
5. Pengkajian sejarah perencanaan pendidikan
5
Simulasi perencanaan pendidikan adalah sebuah replikasi atau visualisasi
dari perilaku sebuah sistem dengan tujuan untuk memberikan suatu metode
dalam mengamati ( visualisasi) berbagai perilaku komponen perencanaan. Ada
tiga model utama simulasi yang dapat dioperasikan yaitu;
1. Model perubahan berkelanjutan (continously changing model)
2. Model periode tertentu (fixed period model)
3. Model peristiwa terpisah-pisah (discrete event model).
Empat faktor mendasar yang harus menjadi pertimbangan dalam
mensimulasikan sebuah perencanaan yaitu;
1. Peranan perencanaan (the role of planning),
2. Model (the model),
3. pengukuran keefiktifan model (the measure of the model’s effectiveness),
4. Kriteria-kriteria keputusan (the creteria of the decision).
Enam hal yang menjadi pertimbangan dalam proses pembuatan model,
yaitu;
1. Tingkat agregasi (the levelof aggregation),
2. Perlakuan terhadap waktu (treating time),
3. Dampak-dampak perubahan (the effectts of change),
4. pengoperasian model (operating the model),
5. penggunaan variabel-variabel (using variables),
6. menentukan parameter (establishing parameters).
Model yang dipakai dalam simulasi adalah; (a) model simulasi untuk
dimensi orang-orang, (b) model simulasi untuk tempat-tempat, (c) model-
model simulasi untuk pergerakan-pergerakan, (d) model-model simulasi yang
digunakan dalam ekonomi, (e) model simulasi yang digunakan untuk kegiatan-
kegiatan (activities)
Beberapa teknik yang digunakan untuk evaluasi perencanaan pendidikan
yaitu; (a) matriks yang dipilih (preference), (b) pemetaan peringkat, (c)
pembobotan sejumlah besar sasaran, (d) skala penilaian ordinal, (e) matriks
evaluasi, (f) metode pemeringkatan dan pembobotan
6
Setiap perencanaan hendaknya dan hasilnya harus menunjukkan imbalan
yang berkaitan dengan perencanaan yang sistematis. Perencanaan pendidikan
yang komprehensif harus melibatkan unsur-unsur fisik, sosial dan ekonomi
yang saling berkaitan dan hendaknya diperlakukan sebagai sistem yang
terpadu. Bagian penting dari suatu perencanaan pendidikan yang
komperehensif adalah proses fisik, sosial dan administratif menunjukkan
perlunya koordinasi, fleksibilitas dan pemilihan waktu komitmen dan berbagai
fungsi.
D. Kepemimpinan Sekolah
7
bisa melaksanakan tugasnya secara efektif, mutlak harus bisa menerapkan
kepemimpinan yang baik.
Ada banyak teori gaya kepemimpinan yang bisa diterapkan kepala
sekolah. Bila ditelaah dari perkembangan teori, ada banyak teori
kepemimpinan yang bisa ditelaah untuk mengkaji masalah kepemimpinan.
Teori kepemimpinan yang pertama-tama dikembangkan adalah teori sifat atau
trait theory. Pada dasarnya teori sifat memandang bahwa keefektifan
kepemimpinan itu bertolak dari sifat-sifat atau karakter yang dimiliki
seseorang. Keberhasilan kepe-mimpinan itu sebagian besar ditentukan oleh
sifat-sifat kepribadian tertentu, misalnya harga diri, prakarsa, kecerdasan,
kelancaran berbahasa, kreatifitas termasuk ciri-ciri fisik yang dimiliki
seseorang. Pemimpin dikatakan efektif bila memiliki sifat-sifat kepribadian
yang baik. Sebaliknya, pemimpin dikatakan tidak efektif bila tidak
menunjukkan sifat-sifat kepribadian yang baik
Penelitian tentang kepemimpinan berdasarkan trait theory ini telah banyak
dilakukan. Stogdil membedakan tiga karakteristik yang menunjukkan
pemimpin yang efektif, yaitu (1) kepribadian, (2) kemampuan, dan (3)
ketrampilan sosial (Feldmon & Arnold, 1983). Pada perkembangan
selanjutnya, oleh Bass dan Stogdil, diklasifikasi menjadi dua, yaitu traits yang
antara lain mencakup karakter tegas, bekerja sama, berpengaruh, memiliki
keyakinan diri, energik, dan bertanggung jawab, dan skill yang antara lain
mencakup pandai, kreatif, lancar berbicara, memiliki kemampuan konseptual
dan ketrampilan sosial. Dari sejumlah traits tersebut, selanjutnya diklasifikasi
menjadi lima dimensi besar, yaitu surgence, agreeableness, conscientiousness,
emotional stability, dan intellectance (Lunenburg & Ornstein, 2000).
Berdasarkan beberapa hasil studi, ditemukan keterbatasan trait theory
yakni terlalu menekankan pada karakter personal pemimpin. Keberhasilan
kepemimpinan tidak semata-mata ditentukan oleh karakter personal, tetapi
justru banyak ditentukan dari apa yang dilakukan pemimpin. Keefektifan
kepemimpinan banyak tergantung pada perilaku yang diterapkan pemimpin
8
dalam situasi organisasi. Untuk itu, muncul teori-teori yang bertolak dari
pendekatan perilaku yang dikenal dengan istilah behavior theory.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tahapan proses perencanaan pendidikan :
Evaluasi Rencana :
10
Evaluasi Implementasi Rencana dan Umpan Baliknya :
1. Monitoring rencana
2. Evaluasi rencana
3. Menyaksikan, mengubah, dan mendesain ulang rencana
Kepemimpinan Sekolah
B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini, sangat banyak kekurangan yang terdapat
dalam penyusunannya. Oleh karena itu, kami sangat mengapresiasi dengan adanya
kritik dan saran untuk mengembangkan dan memperbaiki kualitas dari makalah
kami.
11
DAFTAR PUSTAKA
https://istighfarahmq.wordpress.com/2016/11/29/makalah-perencanaan-
pendidikan/
https://www.anekamakalah.com/2014/06/makalah-kepemimpinan-sekolah-
dasar.html
12