Anda di halaman 1dari 10

KOMPRE

PAK BUSTAMI

1. Mampu menjelaskan arti dan grafik keseimbangan harga (equilibrium)


(BUSTAMI)

Jawaban:

Harga Keseimbangan adalah suatu harga yang terbentuk pada titik pertemuan
antara kurva permintaan dengan kurva penawaran, dengan kata lain adalah harga
kesepakatan antara pembeli dan penjual. Proses terbentuknya harga keseimbangan
berawal dari adanya interaksi antara pembeli (permintaan) dengan penjual
(permintaan) yang dilakukan secara wajar. Interaksi antara permintaan dan penawaran
sangat dipengaruhi oleh hukum permintaan dan hukum penawaran karena hal-hal
sebagai berikut :
a. Hukum permintaan menyatakan bahwa permintaan cenderung akan bertambah
apabila harga turun.
b. Hukum penawaran menyatakan bahwa penawaran cenderung akan bertambah jika
harga naik.

Pada kondisi keseimbangan pasar (market equilibrium), kuantitas permintaan (QD)


akan sama dengan kuantitas penawaran (QS) atau terbentuk kuantitas keseimbangan
(QE). Harga yang diminta (PD) pun akan sama dengan harga yang ditawarkan (PS)
sehingga terbentuk harga keseimbangan (PE). Secara grafik harga keseimbangan ini
terjadi pada titik potong antara kurva permintaan dengan kurva penawaran (titik
E/titik equilibrium).
2. Mampu menulis rumus elastisitas harga (permintaan dan penawaran)
(BUSTAMI)

Jawaban:

a. Elastisitas (pemuluran) adalah pengaruh perubahan harga terhadap jumlah barang


yang diminta atau yang ditawarkan. Dengan kata lain elastisitas adalah tingkat
kepekaan (perubahan) suatu gejala ekonomi terhadap perubahan gejala ekonomi
yang lain.
b. Elastisitas permintaan (elasticity of demand) adalah pengaruh perubahan harga
terhadap besar kecilnya jumlah barang yang diminta atau tingkat kepekaan
perubahan jumlah barang yang diminta terhadap perubahan harga barang.
Sedangkan besar kecilnya perubahan tersebut dinyatakan dalam koefisien
elastisitas atau angka elastisitas yang disingkat E, yang dinyatakan dengan rumus
berikut ini.

Keterangan:
ΔQ : perubahan jumlah permintaan
ΔP : perubahan harga barang
P : harga mula-mula
Q : jumlah permintaan mula-mula
Ed : elastisitas permintaan
c. Elastisitas penawaraan (elasticity of supply) adalah pengaruh perubahan harga
terhadap besar kecilnya jumlah barang yang ditawarkan atau tingkat kepekaan
perubahan jumlah barang yang ditawarkan terhadap perubahan harga barang.
Adapun yang dimaksud koefisien elastisitas penawaran adalah angka yang
menunjukkan perbandingan antara perubahan jumlah barang yang ditawarkan
dengan perubahan harganya. Besar kecilnya koefisien elastisitas penawaran dapat
dihitung dapat dengan rumus sebagai berkut.

Keterangan:
ΔQ : perubahan jumlah penawaran
ΔP : perubahan harga barang
P : harga barang mula-mula
Q : jumlah penawaran mula-mula
Es : elastisitas penawaran
3. Mampu menulis fungsi konsumsi, fungsi tabungan dan investasi (BUSTAMI)

Jawaban:

a. Fungsi konsumsi adalah suatu fungsi yang menggambarkan hubungan antara


tingkat konsumsi rumah tangga dengan pendapatan nasional dalam suatu
perekonomian.
Persamaannya: C = a + bY
Keterangan :
C = tingkat konsumsi
a = konsumsi rumah tangga secara nasional pada saat pendapatan nasional 0
b = kecondongan konsumsi marginal
Y = tingkat pendapatan nasional

b. Fungsi tabungan adalah suatu fungsi yang menggambarkan hubungan antara


tingkat tabungan rumah tangga dengan pendapatan nasional dalam perekonomian
Persamaannya: S = -a + (1 – b) Y

Keterangan :
S = besarnya tabungan (save)
A = konnsumsi yang harus dipenuhi pada saat pendapatan nol
1-b = marginal prospensity to save
Y = pendapatan nasional

c. Fungsi investasi adalah suatu fungsi yang menggambarkan bahwa investasi


dipengaruhi oleh besar kecilnya tingkat suku bunga r.
Persamaannya: I = I0 + e.r
Keterangan :

I0 = Investasi saat I=0

e = marginal propensity to invest, MPI

e = ΔI/Δr, nilai e < 0

r = tingkat bunga
4. Mampu membedakan inflasi dan deflasi dan faktor yang menyebabkannya
(BUSTAMI)

Jawaban:

a. Inflasi adalah kenaikan harga barang dalam periode tertentu yang berlaku terus
menerus diakibatkan oleh kenaikan ratio uang yang akan dibuat untuk membeli
barang.
Faktor yang mempengaruhi inflasi :
1) Inflasi Karena Permintaan (Demand Pull inflation)
Inflasi ini bisa terjadi karena permintaan atau daya tarik masyarakat yang kuat
terhadap suatu barang. Inflasi terjadi karena munculnya keinginan berlebihan
dari suatu kelompok masyarakat yang ingin memanfaatkan lebih banyak
barang dan jasa yang tersedia di pasaran. Karena keinginan yang terlalu
berlebihan itu, permintaan menjadi bertambah, sedangkan penawaran masih
tetap yang akhirnya mengakibatkan harga menjadi naik.
2) Inflasi Karena Bertambahnya Uang yang Beredar (Quantity Theory
Inflation)
Inflasi disebabkan karena bertambahnya uang yang beredar dikemukakan oleh
kaum klasik yang menyatakan bahwa ada keterkaitan antara jumlah uang
yang beredar dengan harga-harga. Apabila jumlah barang tetap namun jumlah
uang yang beredar lebih besar dua kali lipat, maka harga barang pun menjadi
lebih mahal dua kali lipat.
3) Inflasi Karena Kenaikan Biaya Produksi (Cost Push Inflation)
Inflasi ini disebabkan karena adanya dorongan kenaikan biaya produksi dalam
jangka waktu tertentu secara terus menerus. Secara umum inflasi kenaikan
biaya produksi ini disebabkan karena desakan biaya faktor produksi yang
terus naik.
4) Inflasi Campuran (Mixed Inflation)
Inflasi campuran ini terjadi karena adanya kenaikan penawaran dan
permintaan. Hal ini terjadi karena adanya ketidakseimbangan antara
penawaran dan permintaan. Ketika permintaan terhadap suatu barang atau
jasa bertambah, kemudian mengakibatkan penyediaan barang dan faktor
produksi menjadi turun. Sementara itu, pengganti atau substitusi untuk barang
dan jasa tersebut terbatas atau tidak ada. Keadaan yang tidak seimbang ini
akan menyebabkan harga barang dan jasa menjadi naik. Inflasi jenis ini akan
sangat sulit diatasi atau dikendalikan ketika kenaikan supply akan suatu
barang atau jasa lebih tinggi atau setidaknya setara dengan permintaan.
5) Inflasi Karena Struktural Ekonomi yang Kaku (Structural Theory
Inflation)
Menjelaskan penyebab inflasi dari segi struktural ekonomi yang kaku.
Produsen tidak bisa mencegah dengan cepat kenaikan permintaan yang
diakibatkan oleh pertumbuhan penduduk. Akhirnya permintaan sulit dipenuhi
saat ada pertumbuhan jumlah penduduk.

b. Deflasi adalah terjadinya penurunan harga seluruh barang pada periode tertentu
dan terus menerus, yang diakibatkan oleh ratio uang yang akan dibayarkan oleh
masyarakat sangat rendah.
Faktor yang mempengaruhi deflasi :
1) Masifnya hasil produksi yang sama
Untuk meningkatkan persaingan, biasanya perusahaan akan berlomba-lomba
meningkatkan produk yang sama dengan yang dihasilkan perusahaan untuk
merebut hati banyak konsumen. Dalam hal ini, perusahaan akan menempuh
jalan untuk menekan harga hingga yang terendah demi memenangkan
persaingan.
2) Turunnya permintaan hasil produksi
Banyaknya produk yang dihasilkan oleh produsen tertentu tidak diiringi
dengan penghitungan jumlah hasil produksi yang tepat. Produsen bisa
memproduksi barang yang disesuaikan dengan permintaan konsumen untuk
menyiasatinya.
3) Turunnya jumlah uang yang beredar
Siapa sangka turunnya jumlah uang yang beredar ternyata bisa menyebabkan
deflasi. Hal tersebut dikarenakan banyak orang yang berlomba-lomba
mendapatkan bunga simpanan tinggi yang ditawarkan bank. Masyarakat akan
menabungkan uangnya ke bank ramai-ramai sehingga peredarannya langka
dan berkurang.
4) Meningkatnya persediaan barang yang ditawarkan
Permintaan jumlah permintaan di pasar menyebabkan produksi barang
meningkatkan walaupun terkadang fakta menunjukkan situasi yang berbeda.
Penghitungan dan orientasi yang tepat turut menyumbang terjadinya deflasi,
produsen tidak lagi memikirkan jumlah permintaan barang
tersebut. Permintaan masyarakat yang menurun akan suatu barang akhirnya
akan membuat produsen kalang kabut memikirkan cara menghabiskan
barang jualannya.

5. Mampu membedakan populasi dan sampel serta cara pengambilan sampel


(BUSTAMI)

Jawaban:

a. Suatu populasi berhubungan dengan keseluruhan objek. Sementara, sampel


adalah bagian dari populasi yang dipilih secara acak tanpa ada bias untuk
mewakili populasi keseluruhan.
b. Setiap objek/anggota sampel adalah bagian dari populasi, yang berarti bahwa
setiap objek dalam sampel memiliki karakteristik populasi.
Dua cara pengambilan sampel yaitu secara acak (random) dan bukan acak
(nonrandom).
a. Random/Secara acak (probability sampling) : dimana setiap elemen populasi
memiliki peluang yang sama untuk terpilih menjadi sampel.
b. Non Random/Bukan acak : cara pengambilan Element dari populasi untuk
dijadikan sebagai anggota sampel dimana pemilihannya didasarkan kepada
subjektivitas pemilih.

6. Apa yang dimaksud dengan Prinsip Tauhid ( BUSTAMI)

Jawaban:

Konsep dalam aqidah Islam yang menyatakan keesaan Allah. Mengamalkan tauhid
dan menjauhi syirik merupakan konsekuensi dari kalimat syahadat yang telah
diikrarkan oleh seorang muslim. Terdapat tiga jenis tauhid :

a. Tauhid rububiyah. Maknanya adalah mengesakan Allah dalam hal


penciptaan, kepemilikan, dan pengurusan. Di antara dalil yang menunjukkan
hal ini adalah firman Allah
٥٤ َ‫ٱَّللُ َربُّ ۡٱل َٰ َعلَ ِمين‬
‫ك ه‬ َ ‫ق َو ۡٱۡلَمۡ ُۗ ُر تَبَا َر‬
ُ ‫أَ ََل لَهُ ۡٱلخ َۡل‬
Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah,
Tuhan semesta alam. ( Qs. Al A’raf : 54)
b. Tauhid uluhiyah : Disebut tauhid uluhiyah karena penisbatanya kepada Allah
dan disebut tauhid ibadah karena penisbatannya kepada makhluk (hamba).
Adapun maksudnya ialah pengesaan Allah dalam ibadah, yakni bahwasanya
hanya Allah satu-satunya yang berhak diibadahi. Allah Ta’ala berfirman:
٣٠ ‫ٱَّلل هُ َو ۡٱل َع ِل ُّي ۡٱل َك ِبي ُر‬ َٰ
َ ‫ق َوأَ هن َما َي ۡد ُعونَ ِمن دُو ِن ِه ۡٱل َٰ َب ِط ُل َوأَ هن ه‬ ُّ ‫ٱَّلل هُ َو ۡٱل َح‬
َ ‫َذ ِلكَ ِبأ َ هن ه‬
“Demikianlah, karena sesungguhnya Allah, Dialah yang hak dan
sesungguhnya apa saja yang mereka seru selain dari Allah itulah yang batil;
dan sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar”. (Qs.
Luqman : 30)
c. Tauhid Asma wal Sifat : pengesaan Allah ‘Azza wa Jalla dengan nama-nama
dan sifat-sifat yang menjadi milik-Nya. Tauhid ini mencakup dua hal yaitu
penetapan dan penafian.
ِ َ‫ء َوهُ َو ٱل هس ِمي ُع ۡٱلب‬ٞۖ ‫س َك ِم ۡثلِِۦه َش ۡي‬
. ١١ ‫صي ُر‬ َ ‫ۚ لَ ۡي‬
“Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dialah yang Maha
Mendengar dan Melihat”. (Qs. Ash Shura : 11)

7. Arti dari Maslahah Mulghah, Maslahah Mursalah, dan Maslahah Mu’tabarah


(BUSTAMI)

Jawaban:

a. Maslahah muktabarah, yaitu kemaslahatan yang didukung oleh syariat.


Maksudnya, ada dalil khusus yang menjadi bentuk dan jenis kemaslahatan
tersebut.
b. Maslahah mulghah, yaitu kemaslahatan yang ditolak karena bertentangan
dengan hukum syara’. Misalnya, kemaslahatan harta riba untuk menambah
kakayaan
c. Maslahah al-mursalah, yaitu kemaslahatan yang tidak didukung oleh dalil
syariat atau nash secara rinci, namun ia mendapat dukungan kuat dari makna
implisit sejumlah nash yang ada. Jadi, maslahah ini adalah satu keadaan di mana
tiada dalil khas daripada Syara’ yang mengi’tibarkanny Tetapi pada perkara
tersebut terdapat satu sifat yang munasabah untuk diletakkan hukum tertentu
kepadanya kerana ia mendatangkan maslahah atau menolak mafsadah.

8. Mampu membedakan akad tabbaru, kerjasama dan campuran (hybrid)


(BUSTAM)

Jawaban:

a. Akad Tabarru' adalah transaksi yang digunakan untuk tujuan saling tolong
menolong dalam rangka berbuat kebajikan (Non for Profit Transaction).
Contoh-contoh akad Tabarru’, antara lain:

1) Qardh adalah pemberian harta kepada orang lain yang ditagih atau diminta
kembali atau dengan kata lain meminjamkan tanpa mengharapkan imbalan.
Praktek qardh biasanya digunakan untuk keperluan yang mendesak yang
sifatnya ta’awun (sosial), baik untuk konsumtif maupun untuk produktif.
Sumber hukum: Nomor 19/DSN MUI/IV/2001 & Al-Baqarah: 245
2) Rahn adalah menahan salah satu harta milik si peminjam sebagai jaminan
atas pinjaman yang diterimanya, barang yang ditahan tersebut memiliki
nilai ekonomis. Dengan demikian, pihak yang menahan memperoleh
jaminan untuk dapat mengambil kembali seluruh atau sebagian piutangnya.
Sumber hukum: Nomor 25/DSN MUI/III/2002 & Al-Baqarah :283

3) Hawalah adalah pengalihan utang dari satu pihak yang berutang kepada
pihak lain yang wajib menanggungnya (membayarnya). Sumber
hukum: Nomor 12/DSN MUI/IV/2000

4) Wakalah adalah akad pemberian kuasa dari pemberi kuasa kepada penerima
kuasa untuk melaksanakan suatu tugas atas nama pemberi kuasa. Sumber
hukum: Nomor 10/DSN MUI/IV/2000 & An-Nisa: 35

5) Kafalah adalah akad pemberian jaminan yang diberikan oleh penanggung


(kafil) kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau
yang ditanggung. Sumber hukum: Nomor 11/DSN MUI/IV/2000 & Yusuf
: 72

6) Wadiah adalah akad seseorang kepada pihak lain dengan menitipkan suatu
barang untuk dijaga secara layak.

b. Akad kerja sama di antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu
yang masing-masing pihak memberikan porsi dana dengan ketentuan bahwa
keuntungan akan dibagi sesuai dengan kesepakatan, sedangkan kerugian
ditanggung sesuai dengan porsi dana masing-masing.
1) Mudharabah : kerjasama dua org/lebih, dimana modal 100% dari
pemilik modal dan keahlian 100% diolah oleh pengelola. Keuntungan
dibagi sesuai kesepakatan. Kerugian 100% ditanggung oleh pemilik
modal. Kecuali karena kelalaian pengelola modal.
2) Murabahah: jual beli yg dimana penjual menyatakan harga perolehan
dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli.
3) Musyarakah : Akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu
usaha tertentu, dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana
dengan ketentuan bahwa keuntungan dibagi berdasarkan kesepakatan
sedangkan kerugian berdasarkan porsi kontribusi dana
c. Akad campuran adalah penggabungan dua akad dalam satu transaksi, baik
akad pertukaran (bisnis) maupun akad tabarru’.
9. Beda antara Milk al 'ain dan milk al-Manfaah (BUSTAMI)

Jawaban:

a. Akad Milk al’ain / Milk Al-Raqabah adalah memiliki semua benda, baik
benda tetap (ghair manqul) dan benda-benda yang dapat dipindahkan (manquel).
Contohnya: pemilik rumah, kebun, mobil dan motor. Sedangkan

b. Milk Al-Manfaah adalah seseorang yang hanya memiliki manfaatnya saja dari
suatu benda. Contohnya: benda pinjaman, wakaf dll.

10. Apa yang dimaksud dengan Daruriyyah, Tahsiniyyah dan Hajiyyah (


BUSTAMI)

Jawaban:

a. Daruriyah (kebutuhan primer) adalah kemaslahatan yang menjadi dasar


tegaknya kehidupan asasi manusia baik yang berkaitan dengan agama maupun
dunia. Jika dia luput dari kehidupan manusia maka mengakibatkan rusaknya
tatanan kehidupan manusia tersebut. Maslahat dharuriyah ini merupakan dasar
asasi untuk terjaminnya kelangsungan hidup manusia. Jika ia rusak, maka akan
muncul fitnah dan bencana yang besar. Yang termasuk dalam lingkup marsalah
dharuriyat ini ada 5 macam, yaitu hal-hal yang berkaitan dengan pemeliharaan
agama, jiwa, akal, keturunan dan harta.
b. Tahsiniyyah (kebutuhan tersier) adalah tingkat kebutuhan yang apabila tidak
terpenuhi tidak mengancam eksistensi salah satu dari kelima pokok
(pemeliharaan agama, jiwa, akal, keturunan dan harta) serta tidak menimbulkan
kesulitan.
c. Hajjiyat (kebutuhan sekunder) adalah segala sesuatu yang oleh hukum syara’
tidak dimaksudkan untuk memelihara lima hal pokok (pemeliharaan agama,
jiwa, akal, keturunan dan harta), akan tetapi dimaksudkan untuk menghilangkan
kesulitan, kesusahan, kesempitan dan ihityath (berhati-hati) terhadap lima hal
pokok tersebut.
11. Mampu menjelaskan al-ijarah al-muntahiyah bi al-tamlik (BUSTAMI)

Jawaban:

Menurut fatwa MUI Al-Ijarah Al-Muntahiyah Bi Al-Tamlik (IMBT) adalah perjanjian


sewa menyewa yang disertai dengan opsi pemindahan hak milik atas benda yang
disewa kepada penyewa yang disertai dengan opsi pemindahan hak milik atas benda
yang disewa kepada penyewa setelah mmasa akad ijarah.

12. Mampu membedakan TAZ’IR dan TA’WIDH ( BUSTAMI)

Jawaban:

a. Ta’zir berasal dari kata ‘azzara yang secara arti kata mengandung arti
membantu, membantu menghindarkan dari suatu yang tidak menyenangkan,
membantu melepaskan diri dari kejahatan dan keluar dari kesulitan.
Contoh ta’zir : Bank syariah boleh menarik denda keterlambatan dari
nasabahnya dalam akad murabahah. Syaratnya, nasabah tersebut adalah nasabah
yang mampu tetapi menunda pembayaran. Denda tersebut pun diperuntukkan
sebagai dana sosial dan bukan dijadikan sebagai pendapatan bank syariah.
b. Ta’widh (Ganti rugi) adalah menutup kerugian yang terjadi akibat pelanggaran
atau kekeliruan. Ta’widh hanya boleh dikenakan atas pihak yang dengan
sengaja atau karena kelalaian melakukan sesuatu yang menyimpang dari
ketentuan akad dan menimbulkan kerugian pada pihak lain.
Ta’widh dapat dilakukan apabila :
1) Tidak melakukan apa yang dijanjikan untuk melakukannya.
2) Melaksanakan apa yang dijanjikannya, tetapi tidak sebagai-mana
mestinya.
3) Melakukan apa yang dijanjikan, tetapi terlambat. Atau
4) Melakukan sesuatu yang menurut perjanjian tidak boleh dilakukan

Anda mungkin juga menyukai