Anda di halaman 1dari 8

17.

Teori Pilihan Konsumen Dan


Preferensi Konsumen
• Preferensi konsumen (consumer preference)
mengacu pada kecenderungan untuk menyukai
atau lebih menyukai sesuatu daripada alternatif lain
• Perubahan preferensi mempengaruhi tingkat
permintaan untuk berbagai barang. Mengetahui
dan memahami preferensi pelanggan sangat
penting untuk kesuksesan pemasaran
• Preferensi konsumen dapat berubah karena
perubahan mode, kebiasaan, dan faktor
lainnya. Untuk alasan ini, perusahaan dapat
membangun preferensi konsumen dengan
menggabungkan berbagai elemen dari bauran
pemasaran.
A. Bagaimana Pengaruh Upah Terhadap
Penawaran Tenaga Kerja?

Penawaran tenaga kerja adalah jumlah tenaga kerja yang dapat disediakan oleh
pemilik tenaga kerja pada setiap kemungkinan upah dalam jangka waktu tertentu.
Dalam teori klasik sumber daya manusia (pekerja) merupakan individu yang bebas
mengambil keputusan untuk bekerja atau tidak. Bahkan pekerja juga bebas untuk
menetapkan jumlah jam kerja yang diinginkannnya. Teori ini didasarkan pada teori
tentang konsumen, dimana setiap idividu bertujuan untuk memaksimumkan
kepuasan dengan kendala yang dihadapinya.

Layard dan Walters (1978), menyebutkan bahwa keputusan individu untuk


menambah atau mengurangi waktu luang dipengaruhi oleh tingkat upah dan
pendapatan non kerja. Adapun tingkat produktivitas selalu berubah-ubah sesuai
dengan fase produksi dengan pola mula-mula naik mencapai puncak kemudian
menurun
Faktor Upah Mempengaruhi Produktivitas
Tenaga Kerja
Baik organisasi pemerintah maupun swasta, akan selalu berupaya agar anggota
atau tenaga kerja yang terlibat dalam kegiatan organisasi dapat memberikan
prestasi dalam bentuk produktivitas yang setinggi mungkin untuk mewujudkan
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Produktivitas merupakan istilah dalam kegiatan produksi sebagai perbandingan
antara luaran (output) dengan masukan (input).
• Diantara banyak faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja, peneliti
memilih tiga faktor yang dominan yaitu faktor upah, disiplin kerja dan insentif.
Upah yang sesuai dengan pengorbanan yang telah diberikan tenaga kerja kepada
perusahaan akan mendorong rasa puas pada diri tenaga kerja dan akan membuat
tenaga kerja bekerja lebih giat lagi sehingga memiliki dampak langsung pada
produktivitas kerja.
• Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Bukhori Alma (2006: 205)
bahwa upah harus diberikan kepada tenaga kerja secara layak atau sesuai dengan
pengorbanan yang diberikan tenaga kerja kepada perusahaan agar tenaga kerja
juga dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sehingga teanga kerja juga akan
meingkatkan produktivitas kerjanya.
B. Bagaimana Pengaruh Suku Bunga Terhadap
Tabungan Rumah Tangga?
Samuelson mengatakan bahwa :"Tabungan merupakan bagian dari pendapatan yang tidak
dikonsumsi atau tabungan sama dengan jumlah pendapatan yang dikurangi dengan jumlah
konsumsi. Orang kaya menabung lebih banyak daripada orang miskin, tidak hanya dalam
jumlah yang absolut saja, tetapi juga dalam presentase seluruh pendapatannya. Orang yang
tergolong miskin jelas tidak akan mampu menabung sama sekali, mereka bahkan
membelanjakan lebih banyak daripada yang mereka peroleh dari pendapatan,dimana
kekurangannya akan ditutupi dari hutang atau mengambil tabungan yang telah ada
sebelumnya."
Menurut kaum Klasik. tabungan merupakan fungsi dari suku bunga. Suku bunga merupakan
pembayaran dari tidak dilakukannya konsumsi, imbalan dari kesediaan untuk menunggu dan
tidak dilakukannya konsumsi dan pembayaran atas penggunaan dana. Oleh karena itu, jika
suku bunga naik, jumlah tabungan juga akan meningkat. Suku bunga meningkat dari tilik
keseimbangan antara tabungan dan investasi (Nasution. 1991).
Teori ekonomi Klasik mengasumsikan bahwa tabungan merupakan fungsi dari tingkat suku
bunga, jadi semakin tinggi tingkat suku bunga, maka keinginan masyarakat untuk menabung
juga akan meningkat. Artinya dengan suku bunga yang lebih tinggi, maka masyarakat akan
terdorong untuk mengorbankan konsumsinya untuk tabungan (Nopirin. I992).
Dengan demikian, suku bunga dan tabungan memiliki hubungan positif, dimana semakin
tinggi bunga, keinginan masyarakat untuk menabung juga akan meningkat (Jafar. 1993).
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai