Anda di halaman 1dari 3

Nama : Prasetiyo Hartomo

NPM : 1121215004

Mata Kuliah : Sistim Balas Jasa

Jawaban :

Hal 12 Nomor 1 :

• Pemerintah sangat berkepentingan dengan kebijakan pengupahan, di satu pihak untuk tetap
dapat menjamin standar kehidupan yang layak bagi pekerja dan keluarganya, meningkatkan
kualitas hidup pekerja dan keluarganya serta meningkatkan daya beli masyarakat. Di lain pihak,
kebijakan pengupahan harus mampu mendorong peningkatan produktivitas dan daya saing
perusahaan, pertumbuhan ekonomi dan perluasan kesempatan kerja serta mampu menahan
laju inflasi.
• Pekerja dan keluarganya (masyarakat umum) sangat tergantung pada upah atau gaji yang
mereka terima untuk dapat memenuhi kebutuhan sandang, pangan, perumahan dan
kebutuhan lain. Sebab itu, para pekerja dan Serikat Pekerja selalu. mengharapkan upah yang
lebih besar untuk meningkatkan taraf hidup mereka.

Hal 12 Nomor 3 :

• Upah menurut satuan waktu dapat ditentukan dalam bentu upah per jam, upah per hari, upah
per minggu atau upah per bulan.
1. Upah per jam biasanya dipergunakan untuk melaksanakan kegiatan yang sifatnya tidak
lama atau bersifat temporer seperti konsultan, pengacara, penceramah, penterjemah,
tenaga analisis dan lain-lain.
2. Upah per hari biasanya diberlakukan untuk pekerja yang sifatnya temporer atau yang
dapat dilakukan oleh pekerja tidak tetap.
3. Upah per minggu biasanya diberlakukan juga untuk yang sifatnya temporer, akan tetapi
perlu dilakukan oleh peker yang sama secara terus-menerus paling sedikit dalam satu
minggu misalnya membuka tanah perkebunan.
4. Upah per bulan atau gaji biasanya diberlakukan untuk pekerjaan yang sifatnya tetap.

• Upah menurut satuan produk adalah imbalan yang diberikan kepada pekerja untuk setiap
jumlah tertentu produk yang dihasilkan. Imbalan itu dapat dalam bentuk produk yang
dihasilkan dan dapat dalam bentuk uang. Yang pertama disebutkan upah bagi hasil. Misalnya
dari setiap 100 kg padi yang dipanen, pekerja yang bersangkutan memperoleh 10 kg.

Hal 33 Nomor 3 :

Pertama, pengusaha dan pekerja, demikian juga Pemerintah dan masyarakat pada umumnya, sama-
sama mempunyai kepentingan atas keberhasilan dan kelangsungan perusahaan.

Kedua, pengusaha dan pekerja adalah mitra yang saling tergantung dan saling membutuhkan.
Ketiga, pengusaha dan pekerja mempunyai hubungan fungsional dan masing-masing mempunyai
fungsi yang berbeda dengan pembagian kerja atau pembagian tugas.

Keempat, pengusaha dan pekerja merupakan anggota keluarga perusahaan. Sebagai anggota keluarga
mereka harus saling menghormati, saling mendukung, saling memperhatikan kepentingan yang lain,
saling membantu.

Kelima, tujuan pembinaan hubungan industrial adalah menciptakan ketenangan berusaha dan
ketentraman bekerja supaya dengan demikian dapat meningkatkan produktivitas perusahaan. Untuk
itu masing-masing unsur mitra sosial, pengusaha dan pekerja harus menjaga diri untuk tidak menjadi
sumber masalah dan sumber perselisihan.

Keenam, peningkatan produktivitas perusahaan harus dapat meningkatkan kesejahteraan bersama,


yaitu kesejahteraan pengusaha dan kesejahteraan pekerja.

Hal 48 Nomor 1 :

Teori pengupahan yang menurut saya mendekati kenyataan adalah teori hukum penawaran dan
permintaan karena untuk memenuhi kebutuhan yang terus berubah membuat manusia mencari
perusahaan yang memberikan upah yang sesuai sehingga perusahaan menaikkan atau menurunkan
upah nya yang nanti nya akan mencapai titik keseimbangan diantara 2 perusahaan.

Hal 49 Nomor 7 :

Teori investasi sumberdaya manusia didasarkan pada asumsi bahwa setiap tambahan investasi
sumberdaya manusia dalam bentuk pendidikan, pelatihan, pengalaman kerja serta gizi dan kesehatan
akan menambah kemampuan berproduksi dari orang yang bersangkutan. Dengan kala lain,
produktivitas kerja atau produk yang dihasilkan oleh seseorang, berbanding lurus dengan akumulasi
investasi sumberdaya manusia yang dialami oleh orang tersebut. Semakin besar akumulasi investasi
sumberdaya manusia yang dialami seseorang, semakin tinggi produktivitas kerjanya.

Faktor-faktor lain yang menyebabkan perbedaan tingkat upah antara lain :

1. Pendidikan dan Kualifikasi: Tingkat pendidikan dan kualifikasi seseorang dapat memainkan
peran besar dalam menentukan tingkat upah. Biasanya, pekerja dengan tingkat pendidikan
yang lebih tinggi atau kualifikasi yang lebih tinggi memiliki peluang lebih besar untuk
mendapatkan upah yang lebih tinggi.

2. Pengalaman Kerja: Pengalaman kerja juga menjadi faktor penting dalam menentukan upah.
Pekerja yang memiliki pengalaman yang lebih luas dalam suatu bidang atau industri biasanya
dapat mengharapkan upah yang lebih tinggi.

3. Jenis Pekerjaan: Jenis pekerjaan atau industri tempat seseorang bekerja dapat memiliki tingkat
upah yang berbeda-beda. Pekerjaan dengan tingkat risiko yang lebih tinggi atau tuntutan
keterampilan yang lebih tinggi cenderung membayar lebih tinggi.

4. Lokasi Geografis: Tingkat upah juga dapat bervariasi berdasarkan lokasi geografis. Daerah
dengan biaya hidup yang lebih tinggi, seperti kota-kota besar, cenderung memiliki upah yang
lebih tinggi dibandingkan dengan daerah pedesaan.
5. Permintaan dan Penawaran Tenaga Kerja: Tingkat upah dapat dipengaruhi oleh hukum
permintaan dan penawaran tenaga kerja di suatu daerah atau industri tertentu. Jika
permintaan tenaga kerja melebihi penawaran, upah cenderung naik.

6. Kebijakan Pemerintah: Kebijakan pemerintah, seperti tingkat upah minimum, pajak


penghasilan, dan perlindungan pekerja, juga dapat memengaruhi tingkat upah. Misalnya,
tingkat upah minimum yang lebih tinggi dapat mengarah pada upah yang lebih tinggi bagi
pekerja berpenghasilan rendah.

7. Negosiasi Upah: Kemampuan individu untuk bernegosiasi gaji juga dapat memengaruhi tingkat
upah. Pekerja yang ahli dalam bernegosiasi cenderung mendapatkan upah yang lebih tinggi.

8. Faktor Demografis: Faktor-faktor demografis seperti jenis kelamin, usia, dan latar belakang
etnis juga dapat memengaruhi tingkat upah. Diskriminasi upah berdasarkan jenis kelamin atau
etnis juga dapat memainkan peran dalam perbedaan upah.

9. Produktivitas Pekerja: Pekerja yang lebih produktif cenderung memiliki nilai tambah yang lebih
besar bagi perusahaan dan cenderung mendapatkan upah yang lebih tinggi.

10. Siklus Ekonomi: Kondisi ekonomi secara keseluruhan juga dapat memengaruhi tingkat upah.
Selama periode ekonomi yang kuat, perusahaan cenderung lebih mampu untuk membayar
upah yang lebih tinggi.

Anda mungkin juga menyukai