Anda di halaman 1dari 4

Nama : Nandek Francis

Kelas : Sosiologi 1-A

Nim : 220250090

MK : Antropologi

BURUH

A. PENGERTIAN

Setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain. Buruh lebih
mengutamakan tenaga otot dibanding otak ketika bekerja. Misalnya, kuli bangunan, tukang kayu,
buruh tukang batu, dan lain sebagainya.

B. KLASIFIKASI BURUH

- Buruh profesional

Buruh Profesional merujuk pada tenaga kerja terdidik yang bekerja lebih mengandalkan otak
dibanding dengan otot. Biasanya memiliki kualifikasi pendidikan tertentu. Buruh profesional disebut
pula white collar worker (pekerja kerah putih). Mereka biasanya bekerja di bagian manajemen,
koordinasi penjualan, administrasi, dan bagian lainnya. Biasanya, gaji pekerja profesional diberikan
secara rutin.

- Buruh kasar

Buruh kasar disebut pula dengan tenaga kerja manual, buruh kasar bekerja lebih mengandalkan
kemampuan otot atau fisik dibanding dengan kemampuan otak. Biasanya juga dibayar per jam.
Mereka disebut pula sebagai pekerja kerah biru (blue collar worker).

Pekerjaan buruh kasar dilakukan siapa saja sebab tidak membutuhkan pendidikan tinggi, hanya
butuh keterampilan yang bisa dilatih. Beberapa pekerja yang termasuk buruh kasar adalah tenaga
kerja konstruksi, penambangan, manufaktur, perbaikan, dan pemeliharaan.

Selain itu, buruh juga dapat dibedakan berdasarkan jangka waktu kerjanya, yaitu:

• Tenaga kerja tetap yaitu mereka yang bekerja dengan perjanjian kerja untuk jangka waktu
tidak tertentu atau permanen.
• Tenaga kerja lepas yaitu mereka yang bekerja dan menerima penghasilan apabila yang
bersangkutan bekerja. Biasanya dihitung berdasarkan jumlah hari kerja atau jumlah unit
hasil pekerjaan yang dihasilkan.
C. 4 JENIS PENGHASILAN BURUH

• Upah harian
Upah harian akan dibayarkan oleh pemberi kerja kepada pekerja secara harian. Biasanya,
begitu selesai bekerja di hari tersebut, langsung dibayar.
• Upah mingguan
Upah mingguan diberikan kepada pekerja secara mingguan. Jadi, setelah pekerja bekerja
selama satu minggu, maka upah baru dibayarkan.
• Upah satuaan
Upah satuan dibayarkan sesuai dengan jumlah unit yang diselesaikan.
• Upah borongan
Upah borongan diberikan oleh pemberi kerja sesuai penyelesaian suatu jenis pekerjaan.

D. DAMPAK PEMBERDAYAAN BURUH


Dampak keberhasilan yang munculkan dari proses pemberdayaan sangat terkait dengan
terselesaikan masalah-masalah yang menimpa buruh seperti upah yang cukup, tidak adanya
diskriminatif ditempat kerja, adanya hubungan baik antara buruh dan pemilik usaha,
kebebasan berserikat, tercapainya hak berpendidikan, terbangunnya kesadaran buruh untuk
berserikat dan adanya kemandirian dalam usaha.

E. ORGANISASI BURUH

• ILO: International Labour Organization


• FSPS: Federasi Serikat Pekerja Singaperbangsa
• ABM: Aliansi Buruh Menggugat
• FPBJ: Federasi Perjuangan Buruh Jabodetabek
• SPSI: Serikat Pekerja Seluruh Indonesia
• SPN: Serikat Pekerja Nasional
• FSBI: Federasi Serikat Buruh Independen
• GASBIINDO: Gabungan Serikat-serikat Buruh Islam Indonesia
• KASBI: Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia
• FSPMI: Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia
• FSP KEP: Federasi Serikat Pekerja Kimia Energi Pertambangan dan Umum
• ASPEK Indonesia: Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia

F. PENGERTIAN UPAH

Upah adalah hak pekerja yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari
pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu
perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi
pekerja dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah atau akan dilakukan.
G. KOMPONEN UPAH

• Upah tanpa tunjangan/upah pokok.


• Upah pokok dan tunjangan tetap.
• Upah pokok, tunjangan tetap, dan tunjangan tidak tetap.
• Upah pokok dan tunjangan tidak tetap.

H. JENIS SISTEM UPAH DI INDONESIA

1. Sistem Upah Berdasarkan Waktu

Dilihat dari namanya, sistem yang satu ini menggunakan satuan waktu seperti hitungan jam,
mingguan, harian, dan bulanan.

Contohnya adalah gaji bulanan yang diterima karyawan secara teratur setiap bulan. Jika karyawan
melakukan lembur di luar jam kerja, maka upah lemburnya pun dihitung menggunakan sistem
berdasarkan waktu

Akan tetapi, sistem berdasarkan waktu juga bisa diterapkan kepada pekerja lepas harian yang
bekerja sesuai dengan shift tertentu.

2. Sistem Upah Borongan

Sistem upah borongan ditetapkan atas perjanjian antara perusahaan dan karyawan di awal sebelum
pekerjaan dimulai.

Upah yang diberikan berdasarkan volume dan merupakan upah keseluruhan dari awal hingga selesai
pekerjaan. Jadi, tidak ada penambahan upah diluar kesepakatan.

Contoh yang paling mudah ditemui dalam sistem borongan adalah pembayaran upah proyek
bangunan.

3. Sistem Upah Hasil

Sistem berdasarkan hasil biasanya ditetapkan dalam industri kecil dan menengah. Jadi, perusahaan
akan memberikan upah berdasarkan jumlah barang atau hasil yang dihasilkan karyawan.

Itu artinya, setiap karyawan akan mendapatkan besaran upah yang berbeda karena produktivitas
dan kemampuannya pun berbeda pula.

Namun, tidak jarang sistem berdasarkan hasil juga digunakan dalam mempekerjakan pekerja lepas.
Upah yang diterima pekerja lepas ditetapkan berdasarkan hasil yang dihasilkan pekerja tersebut.

4. Sistem Upah Bonus

Sistem upah bonus adalah sistem khusus yang ditetapkan pada saat tertentu. Misalkan ketika
karyawan berhasil mencapai prestasi kerja di penilaian kinerja akhir tahun. Sebagai apresiasi,
perusahaan akan memberikan bonus kepada karyawan.
5. Sistem Upah Berkala

Sistem berkala adalah sistem yang ditetapkan atas kemajuan dan kemunduran perusahaan. Jika
perusahaan mengalami kemajuan, maka upah karyawan ikut meningkat. Namun, jika perusahaan
mengalami kemunduran, maka upah yang diterima karyawan juga akan menurun.

I. SERIKAT BURUH KEJURUAN

Serikat buruh ini merupakan jenis organisasi serikat buruh yang paling tua, serikat jenis ini adalah
kumpulan dari orang-orang yang memiliki jenis dan keterampilan yang sama. Cara kerja organisasi
serikat buruh ini ada dua, yaitu:

• Mengawasi bagaimana penambahan jumlah tenaga kerja dalam bidang ini dengan sistem
magang.
• Mengawasi tingkat upah yang dibayarkan terhadap pekerjaan mereka, dengan cara ini
mereka dapat menekan majikan untuk membayar upah buruh sesuai dengan tingkat yang
ditentukan.

J. FEDERASI UMUM

Jenis organisasi serikat buruh ini terdiri dari para buruh tanpa memperhatikan perbedaan
keterampilan, tempat kerja dan siapa majikan mereka. Biasanya sangat kuat dan besar karena
menyatukan para buruh di dalam satu payung organisasi untuk menghadapi para majikan di
berbagai tempat, di tingkat lokal, wilayah, dan nasional.

K. SERIKAT BURUH INDUSTRI NASIONAL ATAU FEDERASI

Jenis organisasi ini menyatukan seluruh buruh di dalam suatu cabang industri tertentu, seperti
serikat buruh makanan atau industri sejenis, logam atau industri kimia, biasanya memiliki suatu
masalah bersama. Salin itu, buruh industri dapat menyatukan tindakan- tindakan mereka dalam
tingkat nasional, seperti bagaimana menghadapi suatu perundang-undangan nasional atau ketika
mereka membutuhkan jasa yang biayanya terlalu mahal.

L. SERIKAT BURUH SEKERJA

Bentuk organisasi ini mengorganisir para buruh di dalam satu pabrik atau perusahaan yang sama.
Organisasi ini cenderung tidak terlalu besar dan biasanya juga lemah dalam menghadapi kekuatan
para majikan, kerugian lainnya adalah kemungkinan dominasi kalangan manajemen dalam struktur
organisasi serikat buruh ini karena mereka juga termasuk buruh dalam satu perusahaan atau pabrik
tersebut

SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai