Anda di halaman 1dari 17

MODUL PERKULIAHAN

KESEIMBANGAN EKONOMI 4
SEKTOR DALAM SISTEM
LUMP-SUM TAX DENGAN
TRANSFER

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh


Fakultas Ekonomi dan Manajemen Posman W.H Hasibuan , SE, MM
Bianis
06
Abstract Kompetensi

Mata Kuliah ini membahas tentang Mahasiswa diharapkan memiliki


hal – hal yang berhubungan wawasan yang luas dan mampu
dengan keseimbangan ekonnomi 4 menjelaskan hal – hal yang
sektor dalam sistem lump sum tax berhubungan apa yang dikatakan
dengan transfer. Dalam bagian ini dengan pengertian ekonomi 4 sektor
dan keseimbangan ekonomi 4 sektor
akan dibahas pengertian ekonomi 4 dalam sistem lump sum tax dengan

1
sektor serta pengaruhnya terhadap transfer.
perekonomian suatu negara. Juga Diharapkan mahasiswa dapat
membahas Tentang faktor-faktor memahami perekonomian 4 sektor dan
yang mempengaruhi ekpor dan pengaruh sektor luar negeri terhadap
impor dari suatu negara. perekonomian suatu negara yang
terbuka. Dimana mahasiswa diharapkan
mampu menjelaskan pengaruh ekspor
Membahas dan menjelaskan fungsi terhadap perekonomian suatu negara
ekspor dan impor serta perubahan dan juga pengaruh dari impor bagi
nya. Hal ini untuk mengetahui ekonomi suatu negara.
bagaimana dan apa yang
menyebabkan terjadinya Mahasis diharapkan memahami bentuk
perubahan ekspor dan impor suatu pendapatan nasional keseimbangan
negara. dan mengetahui variabel-variabel
Kemudian juga membahas bentuk penentunya dan pengaruh dari setiap
keseimbangan pendapatan perubahan variabel penentu terhadap
nasional serta angka penggada perubahan pendapatan nasional
pendapatan nasional dalam sistem tersebut.
lump sum tax.
Mahasiswa juga diharapkan memahami
setiap bentuk pengganda dari setiap
variabel penentu pendapatan
nasional.Sehingga mahasiswa
mengetahui dampak dari perubahan
variabel penentu pendapatan nasional
terhadap kondisi perekonomian suatu
negara.
Agar mahasiswa memahami lebih
dalam diharapkan mahasiswa
mampu menghitung pendapatan
nasional keseimbangan serta nilai
keseimbangan dari variabel lainnya.

Skenario Perkuliahan :

 Naskah / Buku Referensi :


1. Sadono Sukirno , 2010 , MAKROEKONOMI Teori Pengantar ,
PT.RajaGrafindo Persada , Jakarta.
2. N. Gregory Mankiw, 2006, Pengantar Ekonomi Makro, edisi 3, Salemba
Empat , Jakarta.
3. Rudiger Dornbush, 2004, Makroekonomi, PT. Media Global Edukasi, Jakarta.
4. Samuelson dan Nordhaus, 2004, Ilmu Makroekonomi , PT. Media Global
Edukasi,Jakarta.

2
5. Henderson dan Poole , 1991, Principles Of Macroeconomics, D.C. Health
and Company, Canada United States of Amerika.
6. Pratama Rahardja dan Mandala Manurung, 2005, TEORI EKONOMI MAKRO
Suatu Pengantar ,edisi ketiga. Lembaga Penerbit FEUI , Jakarta.

 Tujuan Mata Kuliah :


Mata Kuliah ini memberikan pemahaman kepada Mahasiswa agar
memiliki wawasan yang luas dan mampu menjelaskan hal – hal yang
berhubungan dengan keseimbangan ekonomi 4 sektor dalam sistem lump
sum tax dengan transfer. Terhadap hal tersebut akan dikaji dengan
memperhatikan hal-hal yang berhubungan dengan bahan kajian dibawah
ini :
 Bahan kajian :
1. Pengertian Ekonomi 4 Sektor
2. Faktor-faktor Yang Menentukan Ekspor dan Impor
3. Fungsi Ekspor, Impor dan Perubahannya
4. Keseimbangan Ekonomi 4 Sektor Dalam Sistem Lump Sum Tax
Dengan Transfer
5. Pengganda Pendapatan Nasional 4 Sektor Dalam Sistem Lump
SumTax

DESKRIPSI – MATA KULIAH


Ada beberapa hal yang harus diterangkan dalam keseimbangan ekonomi 3
sektor, sebagai berikut : Pertama, Memahami Pengertian dan Model Ekonomi 4
Sektor Dalam Sistem Lump Sum Tax Dengan Transfer. Kedua, Pengertian
Ekspor dan Impor , Ketiga, Fungsi Ekspor, Impor dan Perubahannya. Keempat,
Keseimbangan Ekonomi 4 Sektor Dalam Sistem Proportional Tax Dengan
Transfer. Kelima, Pengganda Pendapatan Nasional Dalam Sistem Proportional
Tax.

3
Modul 6 : Pengantar Ekonomi Makro

1. PENGERTIAN EKONOMI 4 SEKTOR

Perekonomian 4 sektor disebut juga dengan perekonomian terbuka


adalah perekonomian suatu negara yang mempunyai hubungan
ekonomi dengan negara-negara lain. Dalam ekonomi 4 sektor
sekarang bertambah satu sektor dalam model makroekonomi yaitu
sektor luar negeri. Dengan adanya sektor luar negeri maka bertambah
kegiatan ekonomi di suatu negara yaitu adanya ekspor dan impor
dalam perekonomian suatu negara
Apabila kegiatan ekspor dan impor diperhitungkan dalam penentuan
keseimbangan pendapatan nasional, maka analisis mengenai
kegiatan ekonomi dalam suatu negara telah sepenuhnya
menggambarkan keadaan yang sebenarnya dalam dunia nyata.
Analisis penentuan pendapatan nasional dalam perekonomian
seperti ini dinamakan sebagai : keseimbangan pendapatan nasional
dalam ekonomi empat sektor atau perekonomian terbuka yaitu
perekonomian yang menjalankan kegiatan ekspor dan impor.

2. SIRKULASI ALIRAN PENDAPATAN EKONOMI 4 SEKTOR

Perekonomian terbuka atau ekonomi 4 sektor adalah suatu sistem


ekonomi yang melakukan kegiatan ekspor dan impor dengan negara-
negara lain di dunia ini. Dalam perekonomian terbuka sektor-sektor
ekonominya dibedakan kepada empat golongan, yaitu rumah tangga,
perusahaan, pemerintah, dan luar negeri. Melakukan perdagangan
internasional merupakan kegiatan yang lazim dilakukan oleh berbagai
negara. Hal ini dilakukan sudah sejak berabad-abad yang lalu, ketika
berbagai perekonomian masih belum begitu berkembang,
perdagangan ekspor dan impor teah mereka lakukan. Saat ini

4
kegiatan ekspor dan impor merupakan bagian yang penting dalam
kegiatan setiap perekonomian.
Dengan menggunakan gambar dengan lebih jelas akan dapat dilihat
bagaimana ekspor dan impor akan mempengaruhi kegiatan dalam
suatu perekonomian dan sirkulasi aliran pendapatan yang berlaku.
Perhatikan Gambar 6.1. Penggunaan Faktor-faktor produksi oleh
sector perusahaan akan mewujudkan aliran pendapatan ke sector
rumah tangga. Aliran pendapatan tersebut meliputi gaji dan upah,
sewa, bunga dan keuntungan yaitu seperti yang ditunjukkan oleh
aliran 1. Aliran pendapatan ini telah dikurangi oleh pajak keuntungan
perusahaan (Aliran 2), tetapi belum dikurangi oleh pajak pendapatan
perorangan atau individu.
Rumah tangga yang menawarkan factor-faktor produksi kepada
perusahaan untuk memperoleh berbagai pendapatan di atas, akan
menggunakan dan membelanjakan pendapatan mereka untuk
memenuhi kebutuha-kebutuhan yang berikut :
i. Membayar pajak pendapatan individu kepada pemerintah dan
pengeluaran ini ditunjukkan oleh Aliran 3. Seperti telah
diterangkan pendapatan yang diterima setelah pajak
dinamakan pendapatan disposable.
ii. Pendapatan disposable yang diterima rumah tangga terutama
akan digunakan untuk membeli barang dan jasa yang
diproduksikan di dalam negeri. Pengeluaran ini akan
digolongkan sebagai pengeluaran konsumsi ke atas barang-
barang dalam negeri atau secara ringkas Cdn. Pengeluaran ini
digambarkan oleh Aliran 4.
iii. Mengimpor barang-barang yang yang diproduksi di negara-
negara lain. Pengeluaran ini ditunjukkan oleh Aliran 5.
Gabungan di antara Aliran 4 dan Aliran 5 meliputi keseluruhan
pembelanjaan rumah tangga yaitu nilai “C”.
iv. Menabung sisa pendapatan yang tidak digunakan ke dalam
institusi atau badan keuangan seperti bank perdagangan,
bank tabungan dan institusi penabungan lainnya.
Penyimpanan atau penabungan ini ditunjukkan oleh baliran 6.

5
Aliran 1 : Pendapatan Faktor-faktor Produksi

2.Pajak Perusahaan Pemerintah 3. Pajak Individu


(Government)

9 :Pengeluaran Pemerintah

Perusahaan Rumah Tangga


(Company) (Households)
Aliran 4 : Pembelanjaan Rumah Tangga

6.Tabungan
Aliran 7 :
Aliran 8 : Pinjaman
Investasi Institusi Keuangan
Penanam Modal
(Financial Intitutions)
(Investor)

Aliran 10 : Ekspor Luar Negeri Aliran 5 : Impor


(Foreing Sector)

3. KOMPONEN PENGELUARAN AGREGAT


Daripada Aliran pendapatan dan pengeluaran yang dinyatakan di
atas, hanya satu aliran yang merupakan aliran pengeluaran ke atas
barang-barang yang diproduksikan sector perusahaan. Aliran tersebut
adalah Aliran 4, yaitu pengeluaran rumah tangga ke atas barang
buatan dalam negeri (Cdn). Walau bagaimanapun dalam keseluruhan
ekonomi masih terdapat beberapa jenis pengeluaran lain ke atas
barang yang diproduksikan sector perusahaan. Dua aliran lainnya
yaitu investasi perusahaan (Aliran 8) dan pengeluaran pemerintah
(Aliran 9). Dalam perekonomian terbuka pengeluaran ke atas barang
dalam negeri akan bertambah sebagai akibat dari ekspor, yaitu

6
pengeluaran oleh negara-negara lain. Pengeluaran ini digambarkan
oleh Aliran 10.
Berdasarkan kepada aliran-aliran pengeluaran ke atas produksi sector
perusahaan dan ke atas barang impor, yaitu seperti yang ditunjukkan
oleh Gambar diatas. Dapatlah disimpulkan bahwa dalam ekonomi
terbula pengeluaran agregat meliputi lima jenis pengeluaran berikut :
i. Pengeluaran konsumsi rumah tangga ke atas barang-barang
yang dihasilkan di dalam negeri (Cdn)
ii. Investasi perusahaan (I) untuk menambah kapasitas sector
perusahaan menghasilkan barang dan jasa.
iii. Pengeluaran pemerintah ke atas barang dan jasa yang
diperoleh di dalam negeri (G)
iv. Ekspor, yaitu pembelian negara lain ke atas barang buatan
perusahaan-perusahaan di dalam negeri (X)
v. Barang impor, yaitu barang yang dibeli dari luar negeri (M)
Dengan demikian komponen pengeluaran agregat dalam ekonomi
terbuka adalah : pengeluaran rumah tangga ke atas barang buatan
dalam negeri, investasi, pengeluaran pemerintah, pengeluaran ke
atas barang impor dan pengeluaran orang luar negeri k etas barang
buatan dalam negeri (ekspor). Pengeluaran agregat tersebut (AD)
dapat dinyatakan dengan menggunakan formula berikut :
AD = Cdn+ I + G + X – M

4. FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN EKSPOR

Untuk dapat menentukan keseimbangan dalam perekonomian


terbuka perlu terlebih dahulu kita mengerti ciri-ciri dari ekspor dan
impor.Untuk mengetahui ciri-ciri tersebut perlu dilihat faktor-faktor
penting yang mem[engaruhi ekspor dan impor sesuatu negara.
Faktor-faktor yang Menentukan Ekspor
Sejauh manakah suatu negara akan mengekspor barang-barang yang
diproduksikannya? Banyak faktor yang akan menentukan hal ini dan
pada dasarnya kepentingan ekspor di sesuatu negara selalu berbeda
dengan negara lain. Di sebagian negara ekspor angat penting, yaitu

7
meliputi bagian cukup besar dari pendapatan nasional. Akan tetapi di
sebagian negara lain peranannya relatif kecil.
Sesuatu negara dapat mengekspor barang produksinya ke negara
lain apabila barang tersebut diperlukan negara lain dan mereka tidak
dapat memproduksi barang tersebut atau produksinya tidak dapat
memenuhi keperluan dalam negeri. Ekspor karet, kelapa sawit dan
petrolium dari beberapa negara Asia Tenggara berlaku karena
barang-barang tersebut dibeli oleh negara-negara yang tidak dapat
memproduksinya. Sebaliknya pula negara-negara Asia Tenggara
mengimpor kapal terbang, dan berbagai jenis barang modal oleh
karena mereka tidak dapat menghasilkan sendiri barang-barang
tersebut.
Faktor diatas bukanlah faktor yang terpenting yang menentukan
ekspor sesuatu negara. Faktor yang lebih penting lagi adalah
kemampuan dari negara tersebut untuk mengeluarkan barang-barang
yang dapat bersaing dalam pasaran luar negeri. Maksudnya, mutu
dan harga barang yang diekspor tersebut haruslah paling sedikit
sama baiknya dengan yang diperjualbelikan dalam pasaran luar
negeri. Cita rasa masyarakat diluar negeri terhadap barang yang
dapat diekspor ke luar negara sangat penting peranannya dalam
menentukan ekspor sesuatu negara. Secara umum boleh dikatakan
bahwa semakin banyak jenis barang yang mempunyai keistimewaan
yang sedemikian yang dihasilkan oleh sesuatu negara, semakin
banyak ekspor yang dapat dilakukan.
Pendapatan nasional dianggap bukan penentu penting dari ekspor
sesuatu negara. Ekspor akan secara langsung mempengaruhi
pendapatan nasional. Akan tetapi hubungan yang sebaliknya tidak
selalu berlaku, yaitu kenaikan pendapatan nasional belum tentu
menanikkan ekspor oleh karena pendapatan nasional dapat
mengalami kenaikan sebagai akibat kenaikan pengeluaran rumah
tangga, investasi perusahaan, pengeluaran pemerintah dan
penggantian barang impor dengan barang buatan dalam negeri.
Ciri yang baru diterangkan ini menyebabkan ekspor dipandang
sebagai pengeluaran otonomi yaitu seperti yang diterangkan

8
sebelumnya, adalah pengeluaran yang besarnya tidak tergantung
kepada pendapatan nasional. Dalam persoalan ini ciri ekspor adalah
sama dengan investasi perusahaan dan pengeluaran pemerintah,
yaitu yang juumlahnya tidak ditentukan oleh pendapatan nasional.
Sesuai dengan cirinya ini fungsi ekspor adalah seperti yang
digambarkan berikut.

X0

0 Y

X1

X0

X2

0 Y

Bagian (a) dari gambar 6.2 menunjukkan fungsi ekspor. Fungsi ini
menunjukkan ekspor adalah pengeluaran otonomi, yaitu tingkatnya
tidak dipengaruhi oleh pendapatan nasional. Pada berbagai tingkat

9
pendapatan nasional, seperti ditunjukkan pada gambar 6.2, ekspor
tetap sebanyak X0. Grafik (b) dari Gambar 6.2 menunjukkan
perubahan ekspor. Pada mulanya fungsi ekspor adalah X0. Kenaikan
ekspor memindahkan fungsi ekspor dari X0 menjadi X1. Perubahan ini
berarti pada berbagai tingkat pendapatan nasional, ekspor telah
bertambah dari X0 menjadi X1. Keadaan ini menggambarkan bahwa
ekspor merupakan pengeluaran otonomi.
Ada berbagai faktor yang dapat memindahkan fungsi X0 menjadi X1,
seperti perubahan cita rasa menyebabkan negara lain lebih banyak
mengimpor dari negara tersebut., perkembangan teknologi menaikkan
mutu barang dan menambah permintaannya, dan kemajuan di
negara-negara lain ( yaitu pertumbuhan ekonomi yang lebih besar),
menaikkan permintaan ke atas ekspor negara tersebut. Ekspor juga
boleh mengalami kemerosotan, yaitu seperti digambarkan oleh
perpindahan fungsi X0 menjadi X2. Perubahan cita rasa penduduk luar
negeri, merosotnya keupayaan bersaing di pasaran luar negeri dan
kemerosotan ekonomi di luar negeri adalah beberapa faktor penting
yang dapat menyebabkan keadaan tersebut.

5. FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN IMPOR

Bukan hanya sektor rumah tangga yang membeli barang dari luar
negeri. Barang luar negeri juga diimpor oleh sektor perusahaan dan
sektor pemerintah. Perusahaan mengimpor bahan mentah dan
barang modal dari luar negeri. Pemerintah juga melakukan hal yang
sama, yaitu pemerintah menggunakan barang konsumsi dan barang
modal yang diimpor. Walau bagaimanapun dalam analisis
makroekonomi diasumsikan bahwa impor terutama dilakukan oleh
rumah tangga. Maka fungsi impor sangat berhubungan dengan
pendapatan nasional. Yang dimaksud dengan fungsi impor adalah
kurva yang menggambarkan hubungan diantara nilai impor yang
dilakukan dengan tingkat pendapatan masyarakat dan pendapatan
nasional yang dicapai. Seperti telah dinyatakan impor adalah
pengeluaran terpengaruh yang berarti semakin tinggi pendapatan

10
nasional semakin tinggi pula impor. Oleh sebab itu fungsi impor (M)
menanjak ke sebelah kanan.

M
M = M0 +mY

M = mY

M0

0 Y

Gambar (a) menunjukkan fungsi impor bagi suatu masa tertentu. Dua
pendekatan dapat digunakan untuk menggambarkan fungsi impor.
Pertama, dapat dimisalkan nilai impor adalah proporsional dengan
pendapatan nasional, maka persamaan fungsi impor adalah M = mY
dimana m menggambarkan tingkat perubahan impor akibat dari
perubahan pendapatan masyarakat dan pendapatan nasional.
Seterusnya, dapat pula dimisalkan sebagian dari impor tidak
dipengaruhi oleh pendapatan nasional (misalnya pengusaha membeli
barang modal dari luar negeri tidak tergantung kepada pendapatan
nasional. Apabila hal seperti ini dipertimbangkan fungsi impor
haruslah digambarkan oleh fungsi M = Mo + m Y, dimana Mo
merupakan nilai impor yang tidak dipengaruhi oleh pendapatan
nasional. Dalam pemisalan seperti ini formula fungsi impor akan
dinyatakan dengan menggunakan persamaan M = Mo + m Y.
Gambar (b) menunjukkan perubahan impor yang akan berlaku dari
waktu ke waktu. Dalam gambar b (i) kecondongan mengimpor, yaitu
nilai m, mengalami perubahan. Pergeseran dari M1 ke M2
menggambarkan kecondongan mengimpor berkurang. Perubahan cita
rasa masyarakat yang lebih menyukai barang-barang produksi
domestik merupakan salah satu faktor penting yang dapat

11
menyebabkan perubahan tersebut. Perubahan dari M1 ke M3
menggambarkan kecondongan masyarakat untuk mengimpor
semakin meningkat.

Gambar b (i)
M
M3

M1

M2

0 Y

Gambar b (ii) ditunjukkan perubahan fungsi impor yang sejajar.


Perubahan fungsi impor dari M1 menjadi M2 menggambarkan impor
menjadi semakin meningkat pada setiap tingkat pendapatan nasional.
Sebagai contoh, pada pendapatan nasional Y0 impor nilainya lebih
meningkat dari Ma menjadi Mb. Contoh dari perubahan seperti ini
adalah efek inflasi dalam negeri ke atas impor. Imflasi menyebabkan
secara keseluruhan barang buatan dalam negeri menjadi lebih mahal.
Ini mendorong masyarakat membeli lebih banyak barang impor.
Fungsi impor yang mengalami perubahan dari M1 ke M2
menggambarkan pengurangan impor pada setiap tingkat pendapatan
nasional misalnya, pada pendapatan nasional Y0 impor barang
berkurang dari Ma menjadi Mc. Kemampuan suatu negara
menghasilkan barang yang lebih baik mutunya merupakan salah satu
faktor yang boleh menimbulkan perubahan tersebut.

12
Gambar b (ii)
M
M3
M1

M2
Mb

Ma

Mc

0 Y

6. KESEIMBANGAN EKONOMI 4 SEKTOR DALAM SISTEM LUMP


SUM TAX DAN AUTONOMOUS INVESTMENT.

Keseimbangan pendapatan nasional dapat dicapai pada keadaan


dimana (i) penawaran agregat sama dengan pengeluaran agregat,
dan (ii) suntikan sama dengan kebocoran. Uraian berikut ini akan
menerangkan bagaimana keadaan tersebut tercapai dalam
perekonomian terbuka..
(i) Penawaran dan Pengeluaran Agregat dalam Perekonomian
Terbuka.
Dalam perekonomian terbuka barang dan jasa yang
diperjualbelikan di dalam negeri terdiri dari dua golongan barang ;
(i) yang di produksi dalam negeri dan meliputi pendapatan
nasional (Y), dan (ii) yang diimpor dari luar negeri. Dengan
demikian dalam perekonomian terbuka penawaran agregat atau
AS terdiri dari pendapatan nasional (Y) dan impor (M). Dalam
formula :

13
AS = Y + M
Uraian sebelum ini mengenai sirkulasi aliran pendapatan dalam
perekonomian terbuka telah menunjukkan bahwa pengeluaran
agregat (AE) meliputi lima komponen berikut : pengeluaran
konsumsi rumah tangga ke atas barang produksi dalam negeri
(Cdn), investasi swasta (I), pengeluaran pemerintah (G), Ekspor (X)
dan pengeluaran ke atas Impor (M). Dalam persamaan dapat
dituliskan :
AE = Cdn + I + G + X + M

Defenisi produk nasional yang sekaligus menjadi syarat


keseimbangan ekonomi sekarang menjadi berubah menjadi :
Y=C+I+G+X-M
Dimana C merupakan pengeluaran konsumsi sektor rumah
tangga, I pengeluaran investasi sektor perusahaan, G merupakan
pengeluaran pemerintah, X merupakan permintaan produk dalam
negeri terhadap luar negeri dan M merupakan permintaan produk
luar negeri terhadap dalam negeri.

Model Makroekonomi 3 sektor dapat dirumuskan oleh sistem


persamaan :
Y=C+I+G+X-M
C = a + b Yd
Yd = Y – Tx + Tr
Tx = Tx …………………………….....(6.1)
Tr = Tr
I=I
G=G
X=X
M = Mo + mY

Nilai- nilai keseimbangan bagi variabel-variabel yang terdapat


dalam model (4.6) dapat diperoleh dengan menyelesaikan sistem

14
persamaan model tersebut secara serentak. Penyelesaian
menghasilkan :
Yeq = a + bTr – bTx + I + G + X - Mo/(1-b+m)
Sebagai pendapatan nasional keseimbangan. Pendapatan nasional
keseimbangan ini dapat dimasukkan kedalam fungsi konsumsi dan
tabungan untuk mendapatkan nilai konsumsi keseimbangan dan
tabungan keseimbangan, sehingga diperoleh :
Ceq = a + b (Yeq- Tx + Tr)...………………………………………….(6.2)
Seq = - a + (1-b) (Yeq – Tx + Tr).…………………………………….(6.3)
M = Mo + mYeq…………………………………………………..........(6.4)
Contoh Perhitugan :
Diketahui :
C = 300 + 0,80 Yd
Tx = 100
Tr = 40
I = 200
G = 400
X = 150
M = 100 + 0,05Y
Ditanya :
Tentukan Yeq, Ceq dan Seq.
Jawab :
Y= 300 + 0,80 (Y – 100 + 50) + 280 + 400 + 150 – 100 – 0,05Y
Y = 300 + 0,80Y -80 + 40 + 280 + 400 + 150 – 100 – 0,05Y
Y = 990+ 0,75Y
Y – 0,75Y = 990
(1 – 0,75)Y = 990
0,25Y = 990
Yeq = 990/0,25 = 3.960
Ceq = 300 + 0,80 (3.960 – 100 + 40) = 3.420
Seq = -300 + 0,25(3.960 – 100 + 40) = 675
Meq = 100 + 0,05(3.960) = 298

15
7. ANGKA PENGGANDA MODEL EKONOMI 4 SEKTOR DENGAN
LUMP SUM TAX DAN AUTONOMOUS INVESTMENT

Angka Pengganda Konsumsi


Y 1
kC = 
 a 1- b  m
Angka Pengganda Investasi
Y 1
kI = 
 Io 1 - b  m

Angka Pengganda Pengeluaran Pemerintah


Y 1
kG = 
 G 1- b  m
Angka Pengganda Pajak
Y -b
kTx = 
 TX 1 - b  m
Angka Pengganda Transfer
Y b
kTr = 
 Tr 1 - b  m
Angka Pengganda Tabungan
Y -1
kS = 
 - a 1- b  m
Angka Pengganda Ekspor
Y 1
kX = 
 X 1- b  m
Angka Pengganda Impor
Y -1
kM = 
M o 1 - b  m

16
Penggunaan angka pengganda : misalkan berdasarkan data di
atas pendapatan nasional full employment Yf = 4.000. Tentukan
berapa ekspor harus diubah ?
Jawab :
Y  Yf  YEQ  4.000  3.960  40

Y 1 1
kX =   4
X 1 - b  m 0,25
Y Y 40
 4  X    10
X 4 4

Sehingga nilai ekspor yang baru X = 150 + 10 = 160


Dengan memasukkan nilai X = 160 ke dalam persamaan
pendapatan nasional keseimbangan Y = C + I G + X – M akan
diperoleh nilai YEQ = 4.000
Pembuktian :
Y=C+I+G+X–M
Y = 300 + 0,8 (Y-100 + 50) +280 + 400 + 160 – 100 – 0,05Y
Y = 300 + 08 Y - 80 +40 + 280 + 400 + 160 – 100 – 0,05Y
Y – 0,8 Y + 0,05 Y = 300 -80 + 40 + 280 + 400 + 160 – 100
0,25 Y = 1.000
YEQ = 4.000

17

Anda mungkin juga menyukai