MAKALAH
Oleh
Jihan Amalia Safitri (180413620622)
Jihan Salsabila Karolita (180413620809)
Joni Roy Sanjaya (180413620694)
Pendahuluan
Latar Belakang
Ekonomi makro merupakan ilmu yang mempelajari tentang perekonomian Negara dan
perekonomian global secara menyeluruh. Menurut Adam Smith, ekonomi mikro adalah subjek
ekonomi yang selalu bersifat ekonomis rasional. Hal ini mengakibatkan para pelaku ekonomi
harus mempertimbangkan hal-hal rasional sebelum membuat keputusan.
Menurut sejarah, banyak negara yang terus-menerus mengimpor lebih banyak barang dan
jasa daripada barang yang diekspor. Artinya, jumlah ekspor netonya selalu negatif. Meskipun
para ekonom masih memperdebatkan apakah defisit perdagangan ini merupakan sebuah masalah
atau tidak, banyak politisi dan pengusaha yang memberikan klaim bahwa perdagangan ini
merefleksikan kompetisi yang tidak adil: Perusahaan-perusahaan asing diizinkan untuk menjual
produk mereka di pasar dalam negeri, sedangkan pemerintahan negara lain mencegah perusahaan
kita menjual produk-produknya di luar negeri.
Bayangkan jika anda menjadi seorang pemimpi langkah apa yang harus anda ambil untuk
mengurangi atau mengakhiri defisit perdagangan tersebut .untuk mengambil keputusan tersebut
anda harus memahami faktor apa saja yang menentukan keseimbangan perdagangan suatu
negara dan bagaimana kebijakan pemerintah memengaruhinya, kita membutuhkan teori ekonomi
makro perekonomian terbuka.sehingga kita dapat mengambil keputusan ataupun kebijakan
kebijakan yang tepat untuk menghadapi masalah yang dihadapi tersebut.
Rumusan masalah
Tujuan
Menurut sejarah, banyak negara yang terus-menerus mengimpor lebih banyak barang dan
jasa daripada barang yang diekspor. Artinya, jumlah ekspor netonya selalu negatif. Meskipun
para ekonom masih memperdebatkan apakah defisit perdagangan ini merupakan sebuah masalah
atau tidak, banyak politisi dan pengusaha yang memberikan klaim bahwa perdagangan ini
merefleksikan kompetisi yang tidak adil: Perusahaan-perusahaan asing diizinkan untuk menjual
produk mereka di pasar dalam negeri, sedangkan pemerintahan negara lain mencegah perusahaan
kita menjual produk-produknya di luar negeri.
Bayangkan bahwa Anda adalah seorang pemimpin negara dan ingin mengakhiri defisit
perdagangan ini. Apa yang harus Anda lakukan? Haruskah Anda membatasi impor, mungkin
dengan menetapkan kuota untuk impor mobil dari luar negeri? Atau haruskah Anda mencoba
untuk memengaruhi defisit perdagangan negara dengan cara lain?
Untuk memahami faktor apa saja yang menentukan keseimbangan perdagangan suatu
negara dan bagaimana kebijakan pemerintah memengaruhinya, kita membutuhkan teori ekonomi
makro perekonomian terbuka. Bab sebelumnya memperkenalkan beberapa variabel ekonomi
makro penting yang menggambarkan hubungan ekonomi dengan ekonomi lainekspor bersih (net
export), arus keluar modal neto (net capital outflow), serta nilai tukar riil dan nominal (real and
nominal exchange rate). Bab ini mengembangkan sebuah model yang mengidentifikasi faktor
apa saja yang menentukan variabel-variabel ini dan menunjukkan bagaimana variabel ini
berhubungan satu dengan yang lain. com
Untuk mengembangkan model ekonomi makro perkonomian terbuka ini kita
membangunnya dari analisis sebelumnya dalam dua cara utama. Pertama, model menggunakan
PDB seperti yang telah ditentukan. Kita menganggap bahwa hasil perekonomian yang berupa
barang dan jasa, seperti yang diukur dengan PDB riil, ditentukan oleh penawaran faktor-fakto
produksi dan teknologi produksi yang tersedia yang mengubah bahan-bahan ini menjadi hasil
produksi. Kedua, model mengambil tingkat harga ekonomi seperti yang diberikan Kita
menganggap bahwa tingkat harga disesuaikan untuk menyeimbangkan penawaran dan
permintaan jumlah uang. Dengan kata lain, bab ini merupakan titik awal pelajaran yang dibahas
pada Bab 25 dan 30 mengenai penentuan hasil perekonomian dan tingkat harga,
Tujuan model pada bab ini adalah untuk menekankan kekuatan yang menentukan
keseimbangan perdagangan ekonomi dan nilai tukar. Pada satu sisi, model tersebut sederhana:
Model ini mengaplikasikan alat-alat penawaran dan permintaan perekonomian terbuka. Namun,
model ini lebih rumit daripada model lain yang telah kita lihat karena memperhatikan secara
bersamaan dua pasar yang berkaitan-pasar yang menyediakan dana pinjaman dan pasar untuk
pertukaran valuta asing. Setelah kita mengembangkan model perekonomian terbuka ini, kita
menggunakan model tersebut untuk memeriksa berbagai kejadian dan kebijakan yang
memengaruhi keseimbangan perdagangan ekonomi dan kurs valuta asing.
PENAWARAN DAN PERMINTAAN UNTUK DANA PINJAMAN DAN PERTUKARAN
VALUTA ASING
Untuk memahami kekuatan yang ada dalam perekonomian terbuka, kita akan
memfokuskan perhatian pada penawaran dan permintaan di dua jenis pasar. Pasar pertama
adalah pasar dana pinjaman yang mengoordinasikan tabungan, investasi, dan aliran dana
pinjaman di luar negeri (disebut dengan arus keluar modal neto). Pasar kedua adalah pasar untuk
pertukaran valuta asing yang mengoordinasikan orang-orang yang ingin menukarkan mata uang
domestik dengan mata uang negara lain. Pada bagian ini, kita membahas penawaran dan
permintaan pada masing-masing pasar. Pada bagian selanjutnya, kita menggabungkan kedua
pasar ini untuk menjelaskan keseimbangan perekonomian terbuka.
Ketika kita pertama kali menganalisis peranan sistem keuangan pada Bab 26, kita
membuat asumsi sederhana bahwa sistem keuangan hanya terdiri atas satu pasar yang disebut
dengan pasar dana pinjaman. Semua penabung mengunjungi pasar ini untuk menyimpan
tabungan mereka, sedangkan semua peminjam mengunjungi pasar ini untuk memperoleh
pinjaman.. Di pasar ini, ada satu tingkat suku bunga yang merupakan keuntungan dari tabungan
sertabiaya peminjaman.
Untuk memahami pasar dana pinjaman dalam perekonomian terbuka, kita mulai dengan
identitas yang dibahas pada bab sebelumnya:
S= I + NCO
Tabungan = Investasi domestik + Arus keluar modal neto
Kapan pun sebuah negara menyimpan sebagian pendapatannya, negara tersebut dapat
menggunakan tabungannya untuk membiayai pembelian modal domestik atau untuk di
membiayai pembelian aset di luar negeri. Kedua sisi identitas ini menujukkan kedua sisi pasar
dana pinjaman. Penawaran untuk dana pinjaman berasal dari tabungan nasional (S).
Permintaan untuk dana pinjaman berasal dari investasi domestik (1) dan arus keluar moda
eto (NCÓY. Perhatikan bahwa pembelian aset modal menambah permintaan untuk
danapinjaman, tanpa memperhatikan apakah aset tersebut berlokasi di dalam negeri ataudi luar
geri. Karena arus keluar modal neto dapat bernilai positif atau negatif, nilainya dapat menambah
atau mengurangi permintaan untuk dana pinjaman yang muncul dari domestic.
Seperti yang telah kita pelajari pada pembahasan sebelumnya mengenai pasar dan
pinjaman, jumlah dana pinjaman yang ditawarkan, serta jumlah dana pinjaman yang diminta
bergantung pada tingkat suku bunga riil. Tingkat suku bunga yang lebih tinggi mendorong orang
untuk menabung sehingga meningkatkan jumlah dana pinjaman yang ditawarkan. Tingkat suku
bunga yang tinggi juga membuat pinjaman untuk proyek pembiayaan modal lebih mahal.
Dengan demikian, hal ini mematahkan semangat investasi dan mengurangi jumlah dana
pinjaman yang diminta.
Selain memengaruhi tabungan nasional dan investasi domestik, tingkat suku Dung riil di
sebuah negara memengaruhi arus keluar modal neto negara tersebut. Untuk melina mengapa hal
ini dapat terjadi, bayangkan dua reksa dana-satu di Singapura dan satu lagi di Hong Kong-
memilih untuk membeli obligasi pemerintah Singapura ataukah obligast pemerintah Hong Kong.
Saat tingkat suku bunga riil Singapura naik, obligasi Singapura menjadi lebih menarik untuk
kedua reksa dana tersebut. Dengan demikian, kenaikan tingkat suku bunga riil Singapura
mematahkan semangat orang-orang Singapura untuk membeli aset luar negeri. Sebaliknya,
mendorong pihak asing untuk membeli aset Singapura. Untuk kedua alasan ini, tingkat suku
bunga riil Singapura yang tinggi mengurangi arus keluar modal neto Singapura.
Figur 1
Tingkat Suku Penawaran dana pinjaman
Bunga Riil (dari tabungan nasional)
Tingkat Suku
Bunga
Keseimbangan
permintaan dana pinjaman tidak hanya berasal dari mereka yang menginginkan dana
pinjaman untuk membeli barang-barang modal domestik, tetapi juga dari mereka yang
menginginkan dana
Pasar Dana pinjaman Tingkat suku bunga dalam perekonomian terbuka, seperti dalam
perekonomian tertutup, ditentukan oleh penawaran dan permintaan dana pinjaman. Tabungan
nasional merupakan sumber penawaran dana pinjaman. Investasi domestik dan arus keluar
modal neto adalah sumber permintaan dana pinjaman. Pada tingkat suku bunga keseimbangan
jumlah orang yang ingin menabung seimbang dengan jumlah orang yang ingin meminjam uang
untuk membeli modal domestik dan aset luar negeri.
Tingkat suku bunga menyesuaikan diri untuk menyeimbang permintaan dana pinjaman. Jika
tingkat suku bunga di bawah titik keseimbangan, jumlah dana pinjaman yang tersedia akan
kurang dari jumlah permintaan. Kekurangan dana pinian pinjaman yang tersedia akan kurang
dari jumlah permintaan. Keku akan mendorong tingkat suku bunga naik. Sebaliknya, jika tingkat
subuh keseimbangan, jumlah dana pinjaman yang tersedia melebihi jumlah permintaan dana
pinjaman ini akan mendorong tingkat suku bunga turun. Pada tingkat suku h keseimbangan,
penawaran dana pinjaman seimbang dengan permintaannya. Artinya tingkat suku bunga
keseimbangan, jumlah orang yang ingin menabung tepat sam jumlah investasi domestik dan arus
keluar modal neto yang diinginkan.
Pasar kedua dalam model kita tentang perekonomian terbuka adalah pasar pertukaran
volu asing. Partisipan dalam pasar ini mempertukarkan mata uang domestik dengan mata asing.
Untuk memahami pasar pertukaran valuta asing, kita mulai dengan identitas lain dari bab
sebelumnya:
NCO = NX
Arus keluar modal neto = Ekspor neto
Identitas ini menyatakan bahwa ketidakseimbangan antara pembelian dan penjualan aset
modal di luar negeri (NCO) sama dengan ketidakseimbangan antara ekspor dan impor barang
dan jasa (NX). Sebagai contoh, ketika perusahaan Anda mengalami surplus perdagangan (NX >
0), pihak asing membeli lebih banyak barang dan jasa Anda dibandingkan dengan penduduk
dalam negeri yang membeli barang dan jasa asing, apa yang dilakukan penduduk Anda terhadap
mata uang asing yang mereka peroleh dari penjualan bersih barang dan jasa di luar negeri?
Mereka tentunya membeli aset asing sehingga mudal negara Anda mengalir ke luar negeri (NCO
> 0). Sebaliknya, jika negara Anda mengalami defisit perdagangan (NX < 0), penduduk Anda
menghabiskan uang lebih banyak untuk barang dan jasa asing daripada uang yang mereka
peroleh dari penjualan di luar negeri. Sebagian dari uang ini tentunya dibiayai oleh penjualan
aset Anda di luar negeri sehingga modal asing mengalir ke dalam negara Anda (NCO < 0).
Model kita tentang perekonomian terbuka memperlakukan dua sisi identitas ini sebagai
cerminan dua sisi pasar pertukaran valuta asing. Arus keluar modal neto mencerminkan jumlah
penawaran uang untuk tujuan pembelian aset asing. Sebagai contoh, ketika reksa dana Singapura
ingin membeli obligasi pemerintah Hong Kong, reksa dana tersebut perlu menukarkan dolar
Singapura menjadi dolar Hong Kong sehingga memenuhi dolar Singapura di pasar pertukaran
valuta asing. Ekspor neto mewakili jumlah permintaan mata uang asing untuk tujuan pember
ekspor neto barang dan jasa domestik. Sebagai contoh, ketika maskapai penerbangan Malays:
ingin membeli pesawat yang dibuat oleh Boeing, maskapai itu perlu menukar ringgit Mala
dengan dolar AS sehingga hal ini menuntut dolar AS ada di pasar pertukaran valuta asing.
Pada nilai berapakah penawaran dan permintaan pasar di pasar pertukaran valu
scimbang? Jawabannya adalah nilai tukar riil. Seperti yang kita lihat pada bab scbelum tukar riil
adalah harga relatif barang domestik dan barang luar negeri sehingga penentu utama ekspor neto.
Ketika nilai tukar di tanah air naik, barang domes relatif lebih mahal dibandingkan dengan
barang luar negeri dan membuat barang menjadi kurang menarik untuk konsumen di dalam
negeri ataupun di luar negeri. Akibatnya, ekspor dari tanah air gagal, sedangkan impor ke dalam
negeri meningkat. Untuk kedua alasan tersebut, ekspor neto menurun. Oleh karena itu, kenaikan
nilai tukar riil mengurangi jumlah permintaan mata uang lokal di pasar pertukaran valuta asing.
FIGUR 2
Tingkat Nilai
Tukar Riil Penawaran mata uang lokal
(untuk arus keluar modal neto)
tabungan nasional (S), investasi domestik (1) arus keluar modal neto (NCO), dan ekspond
(NX). Ingatlah terus identitas berikut:
S = 1 + NCO
dan
NCO = NX.
Pada pasar dana pinjaman, penawaran berasal dari tabungan nasional, perinda investasi
domestik dan arus keluar modal neto, dan tingkat suku bunga riil menyeimbangkan penawaran
dan permintaan. Pada pasar pertukaran valuta asing, penawaran berasas keluar modal neto,
permintaan berasal dari ekspor neto, dan nilai tukar riil menyembang penawaran dan permintaan.
Arus keluar modal neto adalah variabel yang menghubungkan kedua pasar ini. Di pasan
dana pinjaman, arus keluar modal neto adalah bagian dari permintaan. Seseorang yang men
membeli sebuah aset di luar negeri harus membayar pembelian ini dengan memperoleh sumber
dari pasar dana pinjaman. Di pasar pertukaran valuta asing, arus keluar modal merupakan
sumber penawaran. Seseorang yang ingin membeli sebuah aset di negara lain harus menyediakan
mata uang untuk ditukar dengan mata uang negara tersebut.
Faktor utama yang menentukan arus keluar modal neto, seperti yang telah kita bahas,
adalah tingkat suku bunga riil. Ketika tingkat suku bunga domestik tinggi, memiliki aset
domestik lebih menarik, sedangkan arus keluar modal neto negara rendah. Figur 3 menunjukkan
hubungan negatif antara tingkat suku bunga dengan arus keluar modal neto. Kurva arus keluar
modal neto ini merupakan penghubung antara pasar untuk dana pinjaman dengan pasar
pertukaran valuta asing.
FIGUR 3
Tingkat Suku
Bunga Riil
Bagaimana Arus Keluar Modal Neto Bergantung pada Tingkat Suku Bunga Karena
tingkat suku bunga riil domestik yang lebih tinggi membuat aset domestik lebih menarik, ia
mengurangi arus keluar modal neto. Perhatikan posisi nol pada sumbu horizontal: Arus keluar
modal neto dapat bernilai positif atau negatif.
FIGUR 4
(a) Pasar Dana Pinjaman (b) Arus Keluar Modal Neto
r
1 r2
Arus Keluar
Modal Neto
permintaan
Ketika pertama kali membahas penawaran dan permintaan untuk dana pinjaman sbelum
kita memeriksa pengaruh defisit anggaran pemerintah yang terjadi saat pengeluaran pemerintah
melebihi pendapatan pemerintah. Karena defisit anggaran pemerintah merenresasikan tabungan
publik yang negatif, mengurangi tabungan nasional (jumlah tabugan publik dan swasta). Dengan
demikian, defisit anggaran pemerintah mengurangi penawar dan dana pinjaman, meningkatkan
tingkat suku bunga, dan membatasi investasi.
FIGUR 5
1. Defisit anggaran
(a) Pasar Dana Pinjaman mengurangi jumlah (b) Arus Keluar Modal Neto
penawaran
danapinjaman ..
S2 S1
Tingkat Suku
Bunga Riil
B
r2
r1 A
3. Yang selanjutnya
2. yang mengurangi arus
meningkatkan keluar modal neto NCO
tingkat suku permintaan
bunga riil
Arus Keluar
Modal Neto
Tingkat Nilai S2 S1
Tukar Riil
4. berkurangnya
atus keluar modal
neto mengurangi
jumlah
penawaran mata
uang lokal yang 5. yang E2
akan ditukarkan menyebabkan
dengan mata tingkat nilai tukar
E1
uang asing riil terapresiasi
Permintaan
FIGUR 6
(a) Pasar Dana Pinjaman
Penawaran
Tingkat Suku Tingkat Suku
Bunga Riil Bunga Riil
R1 r2
3. Akan tetapi,
ekspor neto
tetapi tidak
Permintaan berubah
NCO
Arus Keluar
Modal Netto
D1
Jumlah Ringgit
Malaysia
Penawaran dan permintaan. Dihadapkan pada tingkat suku bunga yang tinggi, peminjam
di pasar dana pinjaman memilih untuk meminjam lebih sedikit uang. Perubahan ini ditunjukkan
pada gambar dengan pergerakan dari titik A ke titik B sepanjang kurva
hak dana pinjaman. Khususnya, rumah tangga dan perusahaan mengurangi pembelian barang
modal mereka. Seperti pada perekonomian tertutup, defisit anggaran membatasi investasi
domestik.
Dalam perekonomian terbuka, bagaimanapun, pengurangan penawaran dana pinjaman
menimbulkan dampak-dampak tambahan. Panel (b) menunjukkan bahwa peningkatan
bunga dari r1, ke r2 mengurangi arus keluar modal neto. [Penurunan arus keluar modal neto ini
juga merupakan bagian dari penurunan jumlah dana pinjaman yang diminta pada pergerakan ini
dari titik A ke titik B pada panel (a).] Karena tabungan yang disimpan di dalam negeri sekarang
memperoleh tingkat keuntungan yang lebih tinggi, berinvestasi di luar negeri menjadi kurang
menarik sehingga warga domestik membeli lebih sedikit aset luar negeri. Tingkat suku bunga
yang lebih tinggi juga menarik para investor asing yang ingin
FIGUR 7
(a) Pasar Dana Pinjaman di Filipina (b) arus Keluar Modal Neto Filipina
1. Meningkatnya
Penawaran arus keluar
modal neto
Tingkat Suku
Bunga Riil
r2 r2
r1 r1
3. yang
meningkatkan
D2 NCO2
tingkat suku
bunga
D1 NCO1
Arus Keluar
Jumlah Dana
Pinjaman Modal Neto
2. meningkatkan permintaan dana
pinjamaan
Tingkat Nilai
Tukar Riil S1 S2
4.Pada saat
yang
bersamaan,
E1 meningkatnya
arus keluar
modal neto
E2 meningkatkan
5. ,, yang jumlah mata
menyebabkan nilai uang peso
mata uang peso
terdepresiasi Permintaan
Jumlah Uang
Peso
Memperoleh tingkat keuntungan yang lebih tinggi untuk aset-aset ini. untuk aset-aset ini.
Dengan demikian,Ketika defisit anggaran meningkatkan tingkat suku bunga, perilaku dalam dan
lua ketika defisit anggaran meningkatkan tingkat suku menyebabkan arus keluar modal neto di
dalam negeri menurun.
Panel (c) menunjukkan bagaimana defisit anggaran memengaruhi pasar pe valuta asing.
Karena arus keluar modal neto berkurang, orang membutuhkan lebih untuk membeli aset luar
negeri, dan hal ini mendorong pergeseran ke kiri pada kurva penawaran untuk mata uang lokal
dari S1, ke S2. Penurunan penawaran mata uano lokal menyebabkan nilai tukar riil naik dari E1,
ke E2. Artinya, mata uang lokal menjadi lebih bernilai dibandingkan dengan mata uang asing.
Kenaikan ini, akhirnya, membuat barang domestik menjadi lebih mahal daripada barang luar
negeri. Karena orang-orang di dalam negeri ataupun di luar negeri mengalihkan pembelian
mereka dari barang domestik yang lebih mahal, ekspor dari dalam negeri menurun, sedangkan
impor ke dalam negeri meningkat. Untuk kedua alasan tersebut, ekspor neto domestik turun.
Oleh karena itu, pada perekonomianterbuka, defisit anggaran pemerintah menaikkan tingkatsuku
bunga rii, domestik, menyebabkan mata uang naik, dan mendorong neraca perdagang ke arah
defisit.
Salah satu contoh dari pelajaran ini terjadi di Filipina sekitar tahun1998 sampai dengan
2002. Selama masa ini, anggaran tergolong defisit karena pemerintah tidak mampumeningkatkan
pendapatan pajak yang mencukupi untuk membayar pengeluarannya. Model kita tentang
perekonomian terbuka memprediksikan bahwa kebijakan seperti itu akan mengarah pada defisit
perdagangan, yang memang benar terjadi.
Kebijakan Perdagangan
NX = NCO = S-1
Ekspor neto sama dengan arus keluar modal neto yang sama dengan tabungan nasional
dikurangi dengan investasi domestik. Kebijakan perdagangan tidak mengubah keseimbangan
perdagangan.
Dampak kebijakan perdagangan, oleh sebab itu, lebih bersifat ekonomi ekonomi makro.
Meskipun pendorong kebijakan perdagangan terka klaim (salah) bahwa kebijakan ini dapat
mengubah keseimbangan perda mereka biasanva lebih termotivasi oleh perhatian kepada
perusahaan atau indo Seharusnya orang tidak terkejut, misalnya, saat mendengar eksekutif dari
per Malaysia mengadvokasikan kuota impor terhadap mobil-mobil Jepang Para el selalu
menentang kebijakan semacam itu. Perdagangan bebas memperkenankan mengkhususkan untuk
melakukan yang terbaik, membuat penduduk di semua ne sejahtera. Pembatasan perdagangan
menghalangi keuntungan dari perdagangan dan demikian, mengurangi kemapanan keseluruhan
ekonomi.