Anda di halaman 1dari 20

“TEORI EKONOMI MAKRO PADA PEREKONOMIAN TERBUKA”

MAKALAH

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH


Ekonomi Makro
Yang Dibina oleh Dr. I Wayan Jaman Adi Putra, M.Si

Oleh
Jihan Amalia Safitri (180413620622)
Jihan Salsabila Karolita (180413620809)
Joni Roy Sanjaya (180413620694)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
FEBRUARI 2019
BAB 1

Pendahuluan

Latar Belakang

Ekonomi makro merupakan ilmu yang mempelajari tentang perekonomian Negara dan
perekonomian global secara menyeluruh. Menurut Adam Smith, ekonomi mikro adalah subjek
ekonomi yang selalu bersifat ekonomis rasional. Hal ini mengakibatkan para pelaku ekonomi
harus mempertimbangkan hal-hal rasional sebelum membuat keputusan.

Sistem perekonomian terbuka adalah suatu sistem yang melakukan hubungan


perekonomian secara bebas dengan perekonomian yang lain.menurut ega jalu,perekonomian
terbuka adalahsebuah perekonomian yang berinteraksi secara bebas dengan perekonomian di
seluruh dunia.

Ekonomi makro perekonomian terbuka merupakan suatu sistem ekonomi yang


didalamnya terdapat ekspor impor yang dilakukan oleh suatu Negara dengan Negara lain.
perekonomian terbukaada juga disebut sebagai perekonomian empat sector yang memang
mencakup empat kriteria,yaitu rumah tangga ,perusahaan,pemerintah,dan luar negeri. untuk
mengerti perekonomian suatu Negara kita harus mengetahui peran dan target otoritas kebijakan
fiskal dan kebijakan moneter dari suatu Negara tersebut.dimana suatu Negara dengan sistem
perekonomian terbuka akan melaksanakan prinsip prinsip ekonomi terbuka tetapi kebijakan yang
yang diambil akan tetap berdasarkan kondisi masyarakat dan perekonomian yang sedang terjadi
pada Negara tersebut.

Menurut sejarah, banyak negara yang terus-menerus mengimpor lebih banyak barang dan
jasa daripada barang yang diekspor. Artinya, jumlah ekspor netonya selalu negatif. Meskipun
para ekonom masih memperdebatkan apakah defisit perdagangan ini merupakan sebuah masalah
atau tidak, banyak politisi dan pengusaha yang memberikan klaim bahwa perdagangan ini
merefleksikan kompetisi yang tidak adil: Perusahaan-perusahaan asing diizinkan untuk menjual
produk mereka di pasar dalam negeri, sedangkan pemerintahan negara lain mencegah perusahaan
kita menjual produk-produknya di luar negeri.
Bayangkan jika anda menjadi seorang pemimpi langkah apa yang harus anda ambil untuk
mengurangi atau mengakhiri defisit perdagangan tersebut .untuk mengambil keputusan tersebut
anda harus memahami faktor apa saja yang menentukan keseimbangan perdagangan suatu
negara dan bagaimana kebijakan pemerintah memengaruhinya, kita membutuhkan teori ekonomi
makro perekonomian terbuka.sehingga kita dapat mengambil keputusan ataupun kebijakan
kebijakan yang tepat untuk menghadapi masalah yang dihadapi tersebut.

Rumusan masalah

1. Apa pengertian perekonomian terbuka?

2. Bagaimana menentukan harga untuk transaksi internasional?

3. Bagaimana teori dapat menentukan nilai tukar?

Tujuan

1. Untuk mengetahui arus barang dan modal internasional


2. Untuk mengetahui cara menentukan harga dalam melakukan transaksi internasional
3. Untuk mengetahui teori dapat menentukan nilai tukar transaksi internasional
BAB II

TEORI EKONOMI MAKRO PEREKONOMIAN TERBUKA

Menurut sejarah, banyak negara yang terus-menerus mengimpor lebih banyak barang dan
jasa daripada barang yang diekspor. Artinya, jumlah ekspor netonya selalu negatif. Meskipun
para ekonom masih memperdebatkan apakah defisit perdagangan ini merupakan sebuah masalah
atau tidak, banyak politisi dan pengusaha yang memberikan klaim bahwa perdagangan ini
merefleksikan kompetisi yang tidak adil: Perusahaan-perusahaan asing diizinkan untuk menjual
produk mereka di pasar dalam negeri, sedangkan pemerintahan negara lain mencegah perusahaan
kita menjual produk-produknya di luar negeri.
Bayangkan bahwa Anda adalah seorang pemimpin negara dan ingin mengakhiri defisit
perdagangan ini. Apa yang harus Anda lakukan? Haruskah Anda membatasi impor, mungkin
dengan menetapkan kuota untuk impor mobil dari luar negeri? Atau haruskah Anda mencoba
untuk memengaruhi defisit perdagangan negara dengan cara lain?
Untuk memahami faktor apa saja yang menentukan keseimbangan perdagangan suatu
negara dan bagaimana kebijakan pemerintah memengaruhinya, kita membutuhkan teori ekonomi
makro perekonomian terbuka. Bab sebelumnya memperkenalkan beberapa variabel ekonomi
makro penting yang menggambarkan hubungan ekonomi dengan ekonomi lainekspor bersih (net
export), arus keluar modal neto (net capital outflow), serta nilai tukar riil dan nominal (real and
nominal exchange rate). Bab ini mengembangkan sebuah model yang mengidentifikasi faktor
apa saja yang menentukan variabel-variabel ini dan menunjukkan bagaimana variabel ini
berhubungan satu dengan yang lain. com
Untuk mengembangkan model ekonomi makro perkonomian terbuka ini kita
membangunnya dari analisis sebelumnya dalam dua cara utama. Pertama, model menggunakan
PDB seperti yang telah ditentukan. Kita menganggap bahwa hasil perekonomian yang berupa
barang dan jasa, seperti yang diukur dengan PDB riil, ditentukan oleh penawaran faktor-fakto
produksi dan teknologi produksi yang tersedia yang mengubah bahan-bahan ini menjadi hasil
produksi. Kedua, model mengambil tingkat harga ekonomi seperti yang diberikan Kita
menganggap bahwa tingkat harga disesuaikan untuk menyeimbangkan penawaran dan
permintaan jumlah uang. Dengan kata lain, bab ini merupakan titik awal pelajaran yang dibahas
pada Bab 25 dan 30 mengenai penentuan hasil perekonomian dan tingkat harga,
Tujuan model pada bab ini adalah untuk menekankan kekuatan yang menentukan
keseimbangan perdagangan ekonomi dan nilai tukar. Pada satu sisi, model tersebut sederhana:
Model ini mengaplikasikan alat-alat penawaran dan permintaan perekonomian terbuka. Namun,
model ini lebih rumit daripada model lain yang telah kita lihat karena memperhatikan secara
bersamaan dua pasar yang berkaitan-pasar yang menyediakan dana pinjaman dan pasar untuk
pertukaran valuta asing. Setelah kita mengembangkan model perekonomian terbuka ini, kita
menggunakan model tersebut untuk memeriksa berbagai kejadian dan kebijakan yang
memengaruhi keseimbangan perdagangan ekonomi dan kurs valuta asing.
PENAWARAN DAN PERMINTAAN UNTUK DANA PINJAMAN DAN PERTUKARAN
VALUTA ASING
Untuk memahami kekuatan yang ada dalam perekonomian terbuka, kita akan
memfokuskan perhatian pada penawaran dan permintaan di dua jenis pasar. Pasar pertama
adalah pasar dana pinjaman yang mengoordinasikan tabungan, investasi, dan aliran dana
pinjaman di luar negeri (disebut dengan arus keluar modal neto). Pasar kedua adalah pasar untuk
pertukaran valuta asing yang mengoordinasikan orang-orang yang ingin menukarkan mata uang
domestik dengan mata uang negara lain. Pada bagian ini, kita membahas penawaran dan
permintaan pada masing-masing pasar. Pada bagian selanjutnya, kita menggabungkan kedua
pasar ini untuk menjelaskan keseimbangan perekonomian terbuka.

Pasar Dana Pinjaman

Ketika kita pertama kali menganalisis peranan sistem keuangan pada Bab 26, kita
membuat asumsi sederhana bahwa sistem keuangan hanya terdiri atas satu pasar yang disebut
dengan pasar dana pinjaman. Semua penabung mengunjungi pasar ini untuk menyimpan
tabungan mereka, sedangkan semua peminjam mengunjungi pasar ini untuk memperoleh
pinjaman.. Di pasar ini, ada satu tingkat suku bunga yang merupakan keuntungan dari tabungan
sertabiaya peminjaman.
Untuk memahami pasar dana pinjaman dalam perekonomian terbuka, kita mulai dengan
identitas yang dibahas pada bab sebelumnya:

S= I + NCO
Tabungan = Investasi domestik + Arus keluar modal neto

Kapan pun sebuah negara menyimpan sebagian pendapatannya, negara tersebut dapat
menggunakan tabungannya untuk membiayai pembelian modal domestik atau untuk di
membiayai pembelian aset di luar negeri. Kedua sisi identitas ini menujukkan kedua sisi pasar
dana pinjaman. Penawaran untuk dana pinjaman berasal dari tabungan nasional (S).
Permintaan untuk dana pinjaman berasal dari investasi domestik (1) dan arus keluar moda
eto (NCÓY. Perhatikan bahwa pembelian aset modal menambah permintaan untuk
danapinjaman, tanpa memperhatikan apakah aset tersebut berlokasi di dalam negeri ataudi luar
geri. Karena arus keluar modal neto dapat bernilai positif atau negatif, nilainya dapat menambah
atau mengurangi permintaan untuk dana pinjaman yang muncul dari domestic.

Seperti yang telah kita pelajari pada pembahasan sebelumnya mengenai pasar dan
pinjaman, jumlah dana pinjaman yang ditawarkan, serta jumlah dana pinjaman yang diminta
bergantung pada tingkat suku bunga riil. Tingkat suku bunga yang lebih tinggi mendorong orang
untuk menabung sehingga meningkatkan jumlah dana pinjaman yang ditawarkan. Tingkat suku
bunga yang tinggi juga membuat pinjaman untuk proyek pembiayaan modal lebih mahal.
Dengan demikian, hal ini mematahkan semangat investasi dan mengurangi jumlah dana
pinjaman yang diminta.

Selain memengaruhi tabungan nasional dan investasi domestik, tingkat suku Dung riil di
sebuah negara memengaruhi arus keluar modal neto negara tersebut. Untuk melina mengapa hal
ini dapat terjadi, bayangkan dua reksa dana-satu di Singapura dan satu lagi di Hong Kong-
memilih untuk membeli obligasi pemerintah Singapura ataukah obligast pemerintah Hong Kong.
Saat tingkat suku bunga riil Singapura naik, obligasi Singapura menjadi lebih menarik untuk
kedua reksa dana tersebut. Dengan demikian, kenaikan tingkat suku bunga riil Singapura
mematahkan semangat orang-orang Singapura untuk membeli aset luar negeri. Sebaliknya,
mendorong pihak asing untuk membeli aset Singapura. Untuk kedua alasan ini, tingkat suku
bunga riil Singapura yang tinggi mengurangi arus keluar modal neto Singapura.

Pasar dana pinjaman ditampilkan dalam diagram penawaran-permintaan yang sudah


dikenal pada Figur 1. Seperti pada analisis kita sebelumnya mengenai sistem keuangan, kurva
penawaran miring ke atas karena tingkat suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan jumlah
dana pinjaman yang tersedia. Sementara itu, kurva permintaan miring ke bawah karena tingkat
suku bunga yang lebih rendah menurunkan jumlah dana pinjaman yang diminta. Tidak seperti
situasi pada
pembahasan kita sebelumnya, bagaimanapun, sisi permintaan pasar kini menunjukkan
perilaku investasi domestik dan arus keluar modal neto. Artinya, pada perekonomian terbuka,
pinjaman untuk membeli aset luar negeri.

Figur 1
Tingkat Suku Penawaran dana pinjaman
Bunga Riil (dari tabungan nasional)

Tingkat Suku
Bunga
Keseimbangan

Permintaan dana pinjaman ( dari investasi


domestik dan arus keluar modal neto)

Jumlah Keseimbangan Jumlah Dana Pinjaman

permintaan dana pinjaman tidak hanya berasal dari mereka yang menginginkan dana
pinjaman untuk membeli barang-barang modal domestik, tetapi juga dari mereka yang
menginginkan dana
Pasar Dana pinjaman Tingkat suku bunga dalam perekonomian terbuka, seperti dalam
perekonomian tertutup, ditentukan oleh penawaran dan permintaan dana pinjaman. Tabungan
nasional merupakan sumber penawaran dana pinjaman. Investasi domestik dan arus keluar
modal neto adalah sumber permintaan dana pinjaman. Pada tingkat suku bunga keseimbangan
jumlah orang yang ingin menabung seimbang dengan jumlah orang yang ingin meminjam uang
untuk membeli modal domestik dan aset luar negeri.
Tingkat suku bunga menyesuaikan diri untuk menyeimbang permintaan dana pinjaman. Jika
tingkat suku bunga di bawah titik keseimbangan, jumlah dana pinjaman yang tersedia akan
kurang dari jumlah permintaan. Kekurangan dana pinian pinjaman yang tersedia akan kurang
dari jumlah permintaan. Keku akan mendorong tingkat suku bunga naik. Sebaliknya, jika tingkat
subuh keseimbangan, jumlah dana pinjaman yang tersedia melebihi jumlah permintaan dana
pinjaman ini akan mendorong tingkat suku bunga turun. Pada tingkat suku h keseimbangan,
penawaran dana pinjaman seimbang dengan permintaannya. Artinya tingkat suku bunga
keseimbangan, jumlah orang yang ingin menabung tepat sam jumlah investasi domestik dan arus
keluar modal neto yang diinginkan.

Pasar Pertukaran Valuta Asing

Pasar kedua dalam model kita tentang perekonomian terbuka adalah pasar pertukaran
volu asing. Partisipan dalam pasar ini mempertukarkan mata uang domestik dengan mata asing.
Untuk memahami pasar pertukaran valuta asing, kita mulai dengan identitas lain dari bab
sebelumnya:
NCO = NX
Arus keluar modal neto = Ekspor neto
Identitas ini menyatakan bahwa ketidakseimbangan antara pembelian dan penjualan aset
modal di luar negeri (NCO) sama dengan ketidakseimbangan antara ekspor dan impor barang
dan jasa (NX). Sebagai contoh, ketika perusahaan Anda mengalami surplus perdagangan (NX >
0), pihak asing membeli lebih banyak barang dan jasa Anda dibandingkan dengan penduduk
dalam negeri yang membeli barang dan jasa asing, apa yang dilakukan penduduk Anda terhadap
mata uang asing yang mereka peroleh dari penjualan bersih barang dan jasa di luar negeri?
Mereka tentunya membeli aset asing sehingga mudal negara Anda mengalir ke luar negeri (NCO
> 0). Sebaliknya, jika negara Anda mengalami defisit perdagangan (NX < 0), penduduk Anda
menghabiskan uang lebih banyak untuk barang dan jasa asing daripada uang yang mereka
peroleh dari penjualan di luar negeri. Sebagian dari uang ini tentunya dibiayai oleh penjualan
aset Anda di luar negeri sehingga modal asing mengalir ke dalam negara Anda (NCO < 0).

Model kita tentang perekonomian terbuka memperlakukan dua sisi identitas ini sebagai
cerminan dua sisi pasar pertukaran valuta asing. Arus keluar modal neto mencerminkan jumlah
penawaran uang untuk tujuan pembelian aset asing. Sebagai contoh, ketika reksa dana Singapura
ingin membeli obligasi pemerintah Hong Kong, reksa dana tersebut perlu menukarkan dolar
Singapura menjadi dolar Hong Kong sehingga memenuhi dolar Singapura di pasar pertukaran
valuta asing. Ekspor neto mewakili jumlah permintaan mata uang asing untuk tujuan pember
ekspor neto barang dan jasa domestik. Sebagai contoh, ketika maskapai penerbangan Malays:
ingin membeli pesawat yang dibuat oleh Boeing, maskapai itu perlu menukar ringgit Mala
dengan dolar AS sehingga hal ini menuntut dolar AS ada di pasar pertukaran valuta asing.

Pada nilai berapakah penawaran dan permintaan pasar di pasar pertukaran valu
scimbang? Jawabannya adalah nilai tukar riil. Seperti yang kita lihat pada bab scbelum tukar riil
adalah harga relatif barang domestik dan barang luar negeri sehingga penentu utama ekspor neto.
Ketika nilai tukar di tanah air naik, barang domes relatif lebih mahal dibandingkan dengan
barang luar negeri dan membuat barang menjadi kurang menarik untuk konsumen di dalam
negeri ataupun di luar negeri. Akibatnya, ekspor dari tanah air gagal, sedangkan impor ke dalam
negeri meningkat. Untuk kedua alasan tersebut, ekspor neto menurun. Oleh karena itu, kenaikan
nilai tukar riil mengurangi jumlah permintaan mata uang lokal di pasar pertukaran valuta asing.

Figur 2 menunjukkan permintaan dan penawaran di pasar pertukaran valuta Kurva


permintaan miring ke bawah karena alasan vang baru saja kita bahas: Nilai tu yang lebih tinggi
membuat barang domestik menjadi lebih mahal dan mengurangi jumlah permintaan mata uang
lokal untuk membeli Caris vertikal karena jumlah mata uang lokal yang tersedia untuk arus
keluar modal neto to tuk membeli barang tersebut. Kurva penawaran berbentuk bergantung pada
nilai tukar riil. (Seperti yang dibahas sebelumnya, arus keluar modal neto bergantung pada nilai
tukar riil. Saat membahas pasar pertukaran valuta asing, kita mengambil nilai tukar riil dan arus
keluar modal neto seperti yang diberikan.)
Nilai tukar riil menyesuaikan untuk menyeimbangkan penawaran dan per mata uang
lokal seperti harga setiap barang menyesuaikan penawaran dan permintaan un barang tersebut.
Jika tingkat suku bunga riil di bawah titik keseimbangan, jumlah penawaran mata uang lokal
akan lebih sedikit dari jumlah permintaan. Penurunan jumlah mata uang lokal akan mendorong
kenaikan nilai mata uang lokal. Sebaliknya, jika nilai tukar di atas titik keseimbangan, jumlah
mata uang lokal akan melebihi jumlah permintaan. Kelebihan mata uang lokal akan menurunkan
nilai mata uang lokal. Pada titik keseimbangan nilai tukar riil, permintaan mata uang lokal dari
luar negeri yang berasal dari ekspor neto barang dan jasa domestik sama dengan penawaran mata
uang lokal dari penduduk yang berasal dari arus keluar modal neto domestik.

Di sini, perlu diperhatikan bahwa pembagian transaksi antara “penawaran” dan


“permintaan" pada model ini agak artifisial. Dalam model kita, ekspor neto merupakan sumber
permintaan untuk mata uang lokal, sedangkan arus keluar modal neto merupakan

FIGUR 2

Tingkat Nilai
Tukar Riil Penawaran mata uang lokal
(untuk arus keluar modal neto)

Tingkat nilai tukar riil


keseimbangan

Permintaan mata uang lokal


(untuk ekspor neto)
Jumlah keseimbangan Jumlah Mata Uang Lokal yang
Ditukarkan Menjadi Mata
Uang Asing
Pasar Pertukaran Valuta Asing
Tingkat nilai tukar riil ditentukan oleh penawaran dan permintaan untuk valuta asing.
Penawaran mata uang lokal yang ditukarkan menjadi mata uang asing berasal dari arus keluar
modal neto. Karena arus keluar modal neto tidak bergantung pada tingkat nilai tukar riil, kurva
penawaran berbentuk garis vertikal. Permintaan untuk mata uang lokal berasal dari ekspor
neto. Karena tingkat nilai tukar riil yang lebih rendah mendorong ekspor neto (dan
meningkatkan jumlah permintaan mata uang lokal untuk membayar ekspor neto ini), kurva
permintaan miring ke bawah. Pada titik keseimbangan nilai tukar riil, jumlah unit mata uang
domestik yang disediakan orang untuk membeli aset asina sama dengan jumlah unit mata uang
asing yang diinginkan orang untuk membeli ekspor neto.

sumber penawaran. Dengan demikian, ketika seorang warga Singapura menmengimpor


sebuah
mobil yang dibuat Jepang, model ini memperlakukan transaksi tersebut sebagai jumlah
permintaan dolar Singapura (karena ekspor neto turun), bukan sebagai jumlah penawaran dolar
Singapura. Sama halnya saat seorang warga negara Jepang membeli obligasi pemerintah
Singapura, model ini memperlakukan transaksi tersebut penurunan penawaran jumlah dolar
Singapura (karena arus keluar modal neto turun), bukan sebagai kenaikan jumlah permintaan
dolar Singapura. Pada awalnya, penggunaan bahan ini mungkin terlihat kurang wajar, tetapi
nanti akan terbukti berguna saat menganalisis pengaruh berbagai kebijakan.

KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN TERBUKA


Sejauh ini kita telah membahas penawaran dan permintaan di dua pasar-pasar untuk dana
pinjaman dan pasar pertukaran valuta asing. Sekarang, mari perhatikan bagaimana pasarpasar ini
saling berhubungan satu dengan yang lain
.
Arus Keluar Modal Neto:
Kaitan antara kedua Pasar Kita mulai dengan meringkas apa yang telah kita pelajari
sejauh ini. Kita telah membaca bagaimana perekonomian mengoordinasikan empat variabel
ekonomi makro yang penting :

tabungan nasional (S), investasi domestik (1) arus keluar modal neto (NCO), dan ekspond
(NX). Ingatlah terus identitas berikut:
S = 1 + NCO
dan
NCO = NX.
Pada pasar dana pinjaman, penawaran berasal dari tabungan nasional, perinda investasi
domestik dan arus keluar modal neto, dan tingkat suku bunga riil menyeimbangkan penawaran
dan permintaan. Pada pasar pertukaran valuta asing, penawaran berasas keluar modal neto,
permintaan berasal dari ekspor neto, dan nilai tukar riil menyembang penawaran dan permintaan.

Arus keluar modal neto adalah variabel yang menghubungkan kedua pasar ini. Di pasan
dana pinjaman, arus keluar modal neto adalah bagian dari permintaan. Seseorang yang men
membeli sebuah aset di luar negeri harus membayar pembelian ini dengan memperoleh sumber
dari pasar dana pinjaman. Di pasar pertukaran valuta asing, arus keluar modal merupakan
sumber penawaran. Seseorang yang ingin membeli sebuah aset di negara lain harus menyediakan
mata uang untuk ditukar dengan mata uang negara tersebut.
Faktor utama yang menentukan arus keluar modal neto, seperti yang telah kita bahas,
adalah tingkat suku bunga riil. Ketika tingkat suku bunga domestik tinggi, memiliki aset
domestik lebih menarik, sedangkan arus keluar modal neto negara rendah. Figur 3 menunjukkan
hubungan negatif antara tingkat suku bunga dengan arus keluar modal neto. Kurva arus keluar
modal neto ini merupakan penghubung antara pasar untuk dana pinjaman dengan pasar
pertukaran valuta asing.

FIGUR 3

Tingkat Suku
Bunga Riil

Arus keluar modal neto 0 Arus keluar modal Arus Keluar


negatif neto positif Modal Neto

Bagaimana Arus Keluar Modal Neto Bergantung pada Tingkat Suku Bunga Karena
tingkat suku bunga riil domestik yang lebih tinggi membuat aset domestik lebih menarik, ia
mengurangi arus keluar modal neto. Perhatikan posisi nol pada sumbu horizontal: Arus keluar
modal neto dapat bernilai positif atau negatif.
FIGUR 4
(a) Pasar Dana Pinjaman (b) Arus Keluar Modal Neto

Tingkat Suku Penawaran


Bunga Rill

r
1 r2

Arus keluar modal neto


Permintaan
NCO

Arus Keluar
Modal Neto

Tingkat Nilai Penawaran


Tukar Riil

permintaan

Jumlah Mata Uang


Lokal

(c) Pasar Pertukaran Valuta


Asing

Keseimbangan Simultan dalam Dua Pasar


Sekarang, kita dapat menggabungkan bagian-bagian dari model kita pada Figur 4. Figur
ini menunjukkan bagaimana pasar dana pinjaman dan pasar pertukaran valuta asing secara
bersamasama menentukan variabel-variabel ekonomi makro yang penting dari perekonomian
terbuka.
Panel (a) dari figur menunjukkan pasar dana pinjaman (diambil dari Figur 1). Seperti
sebelumnya, tabungan nasional merupakan sumber penawaran dana pinjaman. Investasi
domestik dan arus keluar modal neto merupakan sumber permintaan untuk dana pinjaman.
Tingkat suku bunga keseimbangan (r,) menyebabkan jumlah dana pinjaman yang ditawarkan dan
jumlah dana pinjaman yang diminta seimbang.
Panel (b) pada figur menunjukkan arus keluar modal neto (diambil dari Figur 3). Panel
ini menunjukkan bagaimana tingkat suku bunga dari panel (a) menentukan arus keluar modal
neto. Tingkat suku bunga yang lebih tinggi di tanah air membuat aset domestik lebihmenarik dan
hal ini mengurangi arus keluar modal neto. Oleh karena itu, kur model neto di panel (b) menjadi
miring ke bawah.
Panel (c) pada gambar menunjukkan pasar pertukaran valuta asing (diambil dari figur 2) .
Karena aset asing harus dibeli dengan mata panel (b) menentukan penawaran mata uang lokal
yang ditukarkan dengan mata uang asing, jumlah arus keluar modal neto dari Nilai tukar riil
tidak memengaruhi arus keluar modal neto sehingga kurva pena vertikal. Permintaan untuk mata
uang lokal berasal dari ekspor neto. Karena penyusuan tukar riil meningkatkan ekspor neto,
kurva permintaan untuk valuta asing mirin Nilai tukar riil keseimbangan (E,) menyeimbangkan
jumlah penawaran ma jumlah permintaan mata uang lokal di pasar pertukaran valuta asing.
Kedua pasar yang ditunjukkan pada Figur 4 menentukan dua har suku bunga riil dan nilai
tukar riil. Tingkat suku bunga riil yang ditentukan di pane adalah harga barang dan jasa sekarang
relatif terhadap barang dan jasa pada masa depan.
Ban di panel (a) Nilai tukar riil yang ditentukan di panel (c) adalah harga barang dan jasa
dome terhadap barang dan jasa luar negeri. Kedua harga relatif ini disesuaikan secara Deda
untuk menyeimbangkan penawaran dan permintaan di dua pasar tersebut. Saat melakukan hal
itu, mereka menentukan tabungan nasional, investasi domestik, arus keluar modales dan ekspor
neto. Sebentar lagi, kita akan menggunakan model ini untuk melihat bagaimana semua variabel
ini berubah saat beberapa kebijakan atau kejadian menyebabkan salah satu kurva ini bergeser.

BAGAIMANA KEBIJAKAN DAN PERISTIWA MEMENGARUHI PEREKONOMIAN


TERBUKA
Setelah mengembangkan sebuah model untuk menjelaskan bagaimana variabel-variabel
ekonomi makro perlu ditentukan dalam perekonomian terbuka, sekarang kita dapat
menggunakan model tersebut untuk menganalisis bagaimana perubahan pada kebijakan dan
peristiwa lain mengubah keseimbangan perekonomian. Saat kita melanjutkan pembahasan,
ingatlah selalu bahwa model kita hanyalah penawaran dan permintaan di dua pasar-pasar dana
pinjaman dan pasar pertukaran valuta asing. Saat menggunakan model itu untuk menganalisis
peristiwa, kita dapat menggunakan tiga langkah yang diuraikan pada Bab 4. Pertama, kita
menentukan kurva penawaran dan permintaan mana yang dipengaruhi oleh peristiwa tersebut.
Kedua, kita menentukan ke arah mana kurva itu bergeser. Ketiga, kita menggunakan diagram
penawaran dan permintaan untuk memeriksa bagaimana pergeserar ini mengubah keseimbangan
perekonomian.

Defisit Anggaran Pemerintah

Ketika pertama kali membahas penawaran dan permintaan untuk dana pinjaman sbelum
kita memeriksa pengaruh defisit anggaran pemerintah yang terjadi saat pengeluaran pemerintah
melebihi pendapatan pemerintah. Karena defisit anggaran pemerintah merenresasikan tabungan
publik yang negatif, mengurangi tabungan nasional (jumlah tabugan publik dan swasta). Dengan
demikian, defisit anggaran pemerintah mengurangi penawar dan dana pinjaman, meningkatkan
tingkat suku bunga, dan membatasi investasi.

FIGUR 5
1. Defisit anggaran
(a) Pasar Dana Pinjaman mengurangi jumlah (b) Arus Keluar Modal Neto
penawaran
danapinjaman ..
S2 S1
Tingkat Suku
Bunga Riil
B
r2

r1 A

3. Yang selanjutnya
2. yang mengurangi arus
meningkatkan keluar modal neto NCO
tingkat suku permintaan
bunga riil
Arus Keluar
Modal Neto
Tingkat Nilai S2 S1
Tukar Riil
4. berkurangnya
atus keluar modal
neto mengurangi
jumlah
penawaran mata
uang lokal yang 5. yang E2
akan ditukarkan menyebabkan
dengan mata tingkat nilai tukar
E1
uang asing riil terapresiasi
Permintaan

(c) nilai pertukaran valuta Jumlah mata


asing uang lokal

Sekarang, mari perhatikan efek defisit anggaran dalam perekonomian terbuka.Pertama,


kurva mana yang bergeser pada model kita? Seperti pada perekonomian tertut awal dari defisit
anggaran adalah pada tabungan nasional dan, dengan demikian, pada penawaran untuk dana
pinjaman. Kedua, ke arah mana kurva tersebut berge seperti pada perekonomian tertutup, defisit
anggaran merepresentasikan tabungan publik negatif sehingga mengurangi tabungan nasional
dan menggeser kurva penawaran untuk dana pinjaman ke kiri. Ini ditunjukkan oleh pergeseran
dari S1, ke S2, pada panel (a) Figur 5.
Langkah ketiga dan terakhir adalah membandingkan keseimbangan lama dengan
keseimbangan baru. Panel (a) menunjukkan pengaruh anggaran defisit negara terhadap pasar
dana pinjaman di tanah air. Dengan lebih sedikit dana yang tersedia untuk para peminjam di
pasar finansial lokal, tingkat suku bunga naik dari r1, menjadi r2, guna menyeimbangkan

FIGUR 6
(a) Pasar Dana Pinjaman

Penawaran
Tingkat Suku Tingkat Suku
Bunga Riil Bunga Riil

R1 r2
3. Akan tetapi,
ekspor neto
tetapi tidak
Permintaan berubah
NCO

Arus Keluar
Modal Netto

Tingkat Nilai Penawaran


Tukar Riil
1. sebuah kuota
E2 impor
meningkatkan
permintaan
ringgit Malaysia
E2 D2

D1

Jumlah Ringgit
Malaysia

(c) Pasar Pertukaran Voluta Asing

Penawaran dan permintaan. Dihadapkan pada tingkat suku bunga yang tinggi, peminjam
di pasar dana pinjaman memilih untuk meminjam lebih sedikit uang. Perubahan ini ditunjukkan
pada gambar dengan pergerakan dari titik A ke titik B sepanjang kurva
hak dana pinjaman. Khususnya, rumah tangga dan perusahaan mengurangi pembelian barang
modal mereka. Seperti pada perekonomian tertutup, defisit anggaran membatasi investasi
domestik.
Dalam perekonomian terbuka, bagaimanapun, pengurangan penawaran dana pinjaman
menimbulkan dampak-dampak tambahan. Panel (b) menunjukkan bahwa peningkatan
bunga dari r1, ke r2 mengurangi arus keluar modal neto. [Penurunan arus keluar modal neto ini
juga merupakan bagian dari penurunan jumlah dana pinjaman yang diminta pada pergerakan ini
dari titik A ke titik B pada panel (a).] Karena tabungan yang disimpan di dalam negeri sekarang
memperoleh tingkat keuntungan yang lebih tinggi, berinvestasi di luar negeri menjadi kurang
menarik sehingga warga domestik membeli lebih sedikit aset luar negeri. Tingkat suku bunga
yang lebih tinggi juga menarik para investor asing yang ingin

FIGUR 7

(a) Pasar Dana Pinjaman di Filipina (b) arus Keluar Modal Neto Filipina

1. Meningkatnya
Penawaran arus keluar
modal neto
Tingkat Suku
Bunga Riil

r2 r2

r1 r1

3. yang
meningkatkan
D2 NCO2
tingkat suku
bunga
D1 NCO1

Arus Keluar
Jumlah Dana
Pinjaman Modal Neto
2. meningkatkan permintaan dana
pinjamaan

Tingkat Nilai
Tukar Riil S1 S2
4.Pada saat
yang
bersamaan,
E1 meningkatnya
arus keluar
modal neto
E2 meningkatkan
5. ,, yang jumlah mata
menyebabkan nilai uang peso
mata uang peso
terdepresiasi Permintaan
Jumlah Uang
Peso

(c) Pasar Pertukaran Voluta Asing

Memperoleh tingkat keuntungan yang lebih tinggi untuk aset-aset ini. untuk aset-aset ini.
Dengan demikian,Ketika defisit anggaran meningkatkan tingkat suku bunga, perilaku dalam dan
lua ketika defisit anggaran meningkatkan tingkat suku menyebabkan arus keluar modal neto di
dalam negeri menurun.
Panel (c) menunjukkan bagaimana defisit anggaran memengaruhi pasar pe valuta asing.
Karena arus keluar modal neto berkurang, orang membutuhkan lebih untuk membeli aset luar
negeri, dan hal ini mendorong pergeseran ke kiri pada kurva penawaran untuk mata uang lokal
dari S1, ke S2. Penurunan penawaran mata uano lokal menyebabkan nilai tukar riil naik dari E1,
ke E2. Artinya, mata uang lokal menjadi lebih bernilai dibandingkan dengan mata uang asing.
Kenaikan ini, akhirnya, membuat barang domestik menjadi lebih mahal daripada barang luar
negeri. Karena orang-orang di dalam negeri ataupun di luar negeri mengalihkan pembelian
mereka dari barang domestik yang lebih mahal, ekspor dari dalam negeri menurun, sedangkan
impor ke dalam negeri meningkat. Untuk kedua alasan tersebut, ekspor neto domestik turun.
Oleh karena itu, pada perekonomianterbuka, defisit anggaran pemerintah menaikkan tingkatsuku
bunga rii, domestik, menyebabkan mata uang naik, dan mendorong neraca perdagang ke arah
defisit.
Salah satu contoh dari pelajaran ini terjadi di Filipina sekitar tahun1998 sampai dengan
2002. Selama masa ini, anggaran tergolong defisit karena pemerintah tidak mampumeningkatkan
pendapatan pajak yang mencukupi untuk membayar pengeluarannya. Model kita tentang
perekonomian terbuka memprediksikan bahwa kebijakan seperti itu akan mengarah pada defisit
perdagangan, yang memang benar terjadi.

Kebijakan Perdagangan

Kebijakan perdagangan (trade policy) merupakan kebijakan pemerintah yang secara


kebijakan perdagangan diimpor atau diekspor oleh suatu negara. kebijakan pemerintah yang
Kebijakan perdagangan ada dalam berbagai bentuk. Salah satu jenis kebijakan perdagangan
langsung memengaruhi jumlah barang dan jasa yang yang umum adalah tarif, pajak pada barang
impor. Jenis lainnya adalah kuota impor, batasandiimpor atau diekspor sebuah jumlah barang
tertentu yang dapat diproduksi di luar negeri dan dijual di dalamnegara Kebijakan-kebijakan
perdagangan lazim diberlakukan di seluruh dunia meskipun terkadang bentuknya tersembunyi.
Sebagai contoh, pemerintah terkadang menekan eksportir asmg untuk mengurangi jumlah barang
yang dapat mereka jual di negaranya. Hal yang disebut dengan “pembatasan ekspor secara
sukarela” (voluntarily export restrictions) ini sebenarnya tidak begitu sukarela dan, intinya,
merupakan salah satu bentuk kuota impor.
Sekarang, mari perhatikan pengaruh ekonomi makro pada kebijakan perdagangan. Anggaplah
bahwa industri mobil Malaysia, yang mengkhawatirkan kompetisi dengan para pembuat mobil
Jepang, meyakinkan pemerintah Malaysia untuk menerapkan kuota sejumlah mobil yang dapat
diimpor dari Jepang. Untuk mendukung perjuangan mereka, para pelobi untuk industri mobil
menilai bahwa pembatasan perdagangan akan meningkatkan keseimbangan perdagangan
Malaysia. Apakah mereka benar? Model kita, seperti diilustrasikan pada Figur 6, memberikan
sebuah jawaban.
Langkah pertama dalam menganalisis kebijakan perdagangan adalah menentukan kurva
mana yang bergeser. Tidak mengherankan, pengaruh awal dari pembatasan impor adalah pada
barang impor. Karena ekspor neto sama dengan ekspor dikurangi impor, kebijakan juga
memengaruhi ekspor neto. Lebih lanjut, karena ekspor neto merupakan sumber permintaan untuk
ringgit Malaysia di pasar pertukaran valuta asing, kebijakan memengaruhi kurva permintaan di
pasar ini.
Langkah kedua adalah menentukan ke arah mana kurva ini bergeser. Karena kuota
membatasi jumlah mobil Jepang yang dijual di Malaysia, kuota ini mengurangi impor pada
semua nilai tukar riil yang diberikan. Ekspor neto yang diperoleh dari ekspor dikurangi impor
akan naik untuk setiap nilai tukar riil yang diberikan. Karena orang asing membutuhkan ringoit
untuk membeli ekspor neto Malaysia, ada kenaikan permintaan untuk ringgit di pasar bertularan
valuta asing. Kenaikan permintaan untuk ringgit ini ditunjukkan pada panel (c) Figur 6 degan
pergeseran dari D1, ke D2,
Tangkah ketiga adalah membandingkan keseimbangan lama dan baru. Seperti yang
kitalihat di panel (c), kenaikan permintaan untuk ringgit menyebabkan nilai tukar riil naik dari
E1 ke E2. Karena tidak ada yang terjadi di pasar untuk dana pinjaman pada tidak ada perubahan
pada panel (a) . tidak ada tingkat suku bunga riil. Karena tidak ada perubahan atau suku bunga
riil maka tidak ada perubahan pada arus keluar modal neto yang panel (b). Lebih lanjut, karena
tidak ada perubahan pada arus keluar modal neto, tidak akan ada perubahan pada ekspor neto
meskipun kuota impor telah mengurangi jumlah barang impor.
Alasan mengapa ekspor neto dapat tetap sama, sedangkan import oleh perubahan pada
nilai tukar riil: Saat ringgit mengalami apresiasi di pada pertukaran valuta asing, barang domestik
menjadi lebih mahal daripada bara, Apresiasi ini meningkatkan impor dan mengurangi ekspor-
kedua perubahan. untuk mengimbangi kenaikan langsung pada ekspor neto terhadap kuota i
akhirnya, kuota impor mengurangi impor dan ekspor, tetapi ekspor neto (ekspor di impor) tidak
berubah.
Dengan demikian, kita telah sampai pada sebuah implikasi yang mengejutkan: Kebijakan
kebijakan perdagangan tidak memengaruhi keseimbangan perdagangan. Artinya, kebijakan yang
langsung memengaruhi ekspor dan impor tidak mengubah ekspor neto Kesimpulan ini mungkin
tidak terlalu mengejutkan jika mengingat identitas akuntansi:

NX = NCO = S-1

Ekspor neto sama dengan arus keluar modal neto yang sama dengan tabungan nasional
dikurangi dengan investasi domestik. Kebijakan perdagangan tidak mengubah keseimbangan
perdagangan.
Dampak kebijakan perdagangan, oleh sebab itu, lebih bersifat ekonomi ekonomi makro.
Meskipun pendorong kebijakan perdagangan terka klaim (salah) bahwa kebijakan ini dapat
mengubah keseimbangan perda mereka biasanva lebih termotivasi oleh perhatian kepada
perusahaan atau indo Seharusnya orang tidak terkejut, misalnya, saat mendengar eksekutif dari
per Malaysia mengadvokasikan kuota impor terhadap mobil-mobil Jepang Para el selalu
menentang kebijakan semacam itu. Perdagangan bebas memperkenankan mengkhususkan untuk
melakukan yang terbaik, membuat penduduk di semua ne sejahtera. Pembatasan perdagangan
menghalangi keuntungan dari perdagangan dan demikian, mengurangi kemapanan keseluruhan
ekonomi.

Ketidakstabilan Politik dan Pelarian Modal

Pada bulan Agustus 1983, ketidakstabilan politik di Filipina, termasuk pembunuhan


pemimpin politik yang terkemuka, membuat pasar finansial dunia gelisah. Orang-orang mulai
melihat Filipina sebagai negara yang kurang stabil dibandingkan dengan apa yang sebelumnya
mereka pikirkan. Mereka memutuskan untuk menarik beberapa aset mereka keluar dari Filipina
Untuk memindahkannya ke Amerika Serikat dan “tempat berlindung yang aman”
lainnya. pelarian modal (capital flight)Pergerakan dana yang besar dan tiba-tiba keluar dari suatu
negara disebut dengan pelarian pengurangan padamodal (capital flight). Untuk melihat implikasi
pelarian modal terhadap ekonomi Filipina, kita permintaan aset yang besar dan tiba-tiba yang
terjadi dilagi-lagi menggunakan tiga langkah untuk menganalisis perubahan pada keseimbangan,
tetapi sebuah negara yang terjadi di kali ini kita mengaplikasikan model perekonomian terbuka
kita dari perspektif Filipina.
Pertama-tama, perhatikan kurva mana pada model kita yang dipengaruhi oleh pelarian
modal. Ketika investor di seluruh dunia memperhatikan masalah politik di Filipina, mereka
memutuskan untuk menjual beberapa aset Filipina mereka dan menggunakannya untuk membeli
aset AS. Tindakan ini meningkatkan arus keluar modal neto Filipina sehingga memengaruhi
kedua pasar dalam model tersebut. Yang paling jelas, ia memengaruhi kurva arus keluar modal
dan selanjutnya memengaruhi penawaran mata uang Filipina, peso, di pasar pertukaran valuta
asing. Selain itu, karena permintaan untuk dana pinjaman berasal permintaan di pasar dana
pinjaman.. dari investasi domestik dan arus keluar modal neto, pelarian modal memengaruhi
kurva
Sekarang, perhatikan ke arah mana kurva tersebut bergeser. Ketika arus keluar modal
neto meningkat, ada permintaan yang lebih besar untuk dana pinjaman guna membiayai
pembelian aset modal di luar negeri ini. Dengan demikian, seperti yang ditunjukkan panel (a)
pada Figur 7, kurva permintaan dana pinjaman bergeser ke kiri dari D, ke Dn. Selain itu, karena
arus keluar modal neto lebih tinggi untuk semua tingkat suku bunga, kurva-arus keluar modal
neto juga bergeser ke kiri dari NCO1 ke NCO2, seperti pada panel (b).
Untuk melihat dampak pelarian modal terhadap perekonomian, kita membandingkan
keseimbangan lama dan baru. Panel (a) pada Figur 7 menunjukkan bahwa permintaan untuk dana
pinjaman yang naik menyebabkan tingkat suku bunga di Filipina naik dari r1, menjadi 7 r2.
Panel (b) menunjukkan bahwa arus keluar modal neto Filipina naik. (Meskipun kenaikan tingkat
suku bunga memang membuat aset Filipina lebih menarik, ini hanya mengimbang sebagian
pengaruh pelarian modal terhadap arus keluar modal neto.) Panel (C) menunjuk pasar pertukaran
valuta asing dari S1, ke S2. Artinya, saat orang-orang mencoba untuk ke dari aset Filipina, ada
ketersediaan peso yang besar untuk ditukarkan dengan mata uangukarkan dengan mata uang
asing. Kenaikan penawaran peso menyebabkan peso turun dari E1 ke E2.Dengan demikian,
pelarian pasar pertukaran valuta asino modal dari Filipina meningkatkan tingkat suku bunga
Filipina dan menurunkan nilai pesopertukaran valuta asing. Inilah yang diamati pada tahun 1983.
Perubahan harga ini yang dihasilkan dari pelarian modal memengaru ekonomi makro
yang penting. Turunnya nilai mata uang membuat ekspor turunnya nilai mata uang membuat
ekspor lebih murah dan impor lebih mahal, mendorong keseimbangan perdagangan menuju
surplus.
Perlambat bersamaan, kenaikan tingkat suku bunga mengurangi investasi domestik yang
mer akumulasi modal dan pertumbuhan ekonomi.
BAB III
Kesimpulan
Perekonomian makro adalah suatu ilmu tentang perekonomian Negara ,sedangkan
perekonomian terbuka adalah suatu sistem perekonomian yang melibatkan instrunen
perdagangan yang ada pada Negara tersebut dengan melakukan hubungan perdagangan dengan
Negara lain untuk mengembangkan pembangunan pada Negara tersebut .tetapi terkagan keadaan
ekonomi yang ada diluar negeri dengan dalam negeri terjadi perbedaan. maka diperlukan ilmu
pengetahuai ekonomi makro perekonomian terbuka serta teori tentang perekonomian terbuka
agar suatu lembaga pemerintahan dapat mengambil keputusan akan masalah yang dihadapi
Negara tersebut .dengan dasar teori serta ilmu pengetahuan pemerintah bisa memutuskan
kebijakan finensial serta moneter dengan tepat.serta membantu untuk berhubungan secara
internasional untuk membangun serta mengembangkan perekonomian dalam Negara.

Anda mungkin juga menyukai