Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Penyusunan Instrumen Teknik Tes

Mata kuliah : Evaluasi Pembelajaran

Dosen Pengampu : Didin Tahajudin, M.Pd

Disusun Oleh :

KELOMPOK 9

1. Fira Febrianti (210961)


2. Hayati Nufus (210514)
3. Kurotul Uyun (210547)
4. Umar Faruk Abdillahi (210975)
5. Yunita (210450)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS PRIMAGRAHA

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan kita
petunjuk-Nya sehingga makalah yang berjudul “Penyusunan Instrumen Teknik Tes”dapat
terselesaikan tepat pada waktunya.

Terimakasih Kepada bapak Didin tahajudin, M.Pd selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah
Evaluasi pembelajaran sd berkatnya kami dapat menyusun Makalah yang berjudul “ Penyusunan
Instrumen Teknik Tes” tidak lupa juga, kepada anggota Kelompok yang telah memberikan
sumbangsih pemikiran dan Materi sehingga Makalah ini dapat terselesaikan.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat konstruktif sangat penulis harapkan guna
kesempurnaan makalah ini. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih, semoga makalah ini
bermanfaat bagi penulis maupun bagi para pembaca.

Serang, 2 Mei 2023

Kelompok 9

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................ii

DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1

A. Latar Belakang......................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.................................................................................................................2

C. Tujuan Masalah....................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................3

A. Pengertian Instrumen Tes....................................................................................................3

B. Fungsi Instrumen Tes...........................................................................................................4

C. Bentuk-Bentuk Instrumen Tes.............................................................................................4

D. Ciri-ciri Penyusunan Instrumen Teknik Tes......................................................................6

E. Prinsip-Prinsip Dasar dalam Penyusunan Tes...................................................................8

F. Teknik Pelaksanaan Tes Belajar..........................................................................................9

BAB III PENUTUP......................................................................................................................11

A. Kesimpulan........................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................12

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi di indonesia sangatlah pesat. Dengan halini
bergandengan dengan perkembangan TI, penyimpanan data dan pengiriman data semakin
mudah dengan berbagai upaya memberikan fasilitas yang mudah dan bagus. Dalam hal
ini baik dari seorang, institusi dalam pemerintah atau tidak turut serta adil dalam
penggunaan TI padasaat ini. Kita bisa melihat dari sudut pandang sosial pendidikan,
terdapat banyak sekali TI yang mampu dan berguna untuk kegiatan program
pembelajaran. Maka dapat kita nyatakan bahwa dengan adanya perkembangan TI,
seluruh komponen, seluruh warga di indonesia turut andil dalam memanfaatkan TI untuk
hal yang lebih positif. Dengan demikian, dengan adanya perkembangan TI memberikan
nilai positif dalam proses pembelajaran yang berkaitan dengan kebutuhannya Informasi
dan pengetahuan yang digunakan untuk melakukan berbagi informasi dengan sekolah
lain, institusi dengan pihak pemerintah, bahwa dengan pihak masyarakat bisa lebih
efektif. Perkembangan teknologi seringkali digunakan sebagai sarana belajar multimedia
yang dilakukan secara virtual dengan secara langsung dapat ditanggapi oleh peserta didik.
Biasanya sarana belajar multimedia yang dimaksud bisa dengan teks, suara, gambar atau
bahkan tampilan lainyang dimodifikasi oleh setiap pihak yang bertanggung jawab. Pada
zamansaat ini komputer berulang kali dianggap menjadi media TI yang paling efektif,
dimana bisa digunakan untuk menyampaikan informasi dan pesan secara cepat.
Peningkatan kualitas pendidikan diperlukan adanya evaluasi yangartinya sebuah
penilaian dimana sudah adanya produk yang telah diukur dengan sampel sesuai dengan
kaidah dalam ranah pendidikan. Dalam hal tersebut evaluasi berguna mendorong seorang
siswa siswi untuk menilai proses kegiatan belajar agar bisa lebih optimal. Dalam hal itu,
penting dilakukannya pengembangan suatu instrumen yang bisa dianggap mampu
meningkatkan kemampuan pemecahan masalah melalui soal-soal tes yang mengukur
berpikir tingkat tinggi yang bermuara pada pencapaian hasil belajar yang maksimal.
Permasalahan bangsa yang semakin hari semakin pelik dengan adanya berbagai
krisis multi dimensi ditambah dengan pengaruh dari arus informasi memunculkan
beragam bentuk perilaku di masyarakat khususnya bagi para peserta didik.
Perkembangan teknologi merupakan sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam
kehidupan ini. Sehingga keluarga harus berperan aktif dalam mendidik anaknya sejak
dini serta menguatkan pondasi karakter yang baik.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Pengertian Instrumen Tes?
2. Ada berapa Fungsi Instrumen Tes?
3. Ada berapa Bentuk-bentuk Instrumen Tes?
4. Apa saja Ciri-ciri Penyusunan Instrumen Teknik Tes?
5. Apa saja Prinsip-Prinsip Dasar dalam Penyusunan Tes ?
6. Apa saja Teknik Pelaksanaan Tes Belajar?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui Pengertian instrumen tes
2. Untuk mengetahui Fungsi instrumen tes
3. Untuk mengetahui Bentuk-bentuk instrumen tes
4. Untuk mengetahui Ciri-ciri Penyusunan Instrumen Teknik Tes
5. Untuk mengetahui Prinsip-Prinsip Dasar dalam Penyusunan Tes
6. Untuk mengetahui Teknik Pelaksanaan Tes Belajar

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Instrumen Tes
Istilah tes diambil dari kata testum dari bahasa perancis kuno yang berarti piring
untuk menyisihkan logam-logam mulia. Test merupakan sebuah media atau proses yang
digunakan untuk melakukan pengukuran dan penilaian. Testing merupakan peristiwa
dalam pelaksanaan berlangsungnya pengukuran dan penilaian. Tester merupakan
seseorang yang sedang melakukan tes, membuat teks tes, dan eksperimental. Dengan kata
lain tester merupakan orang – orang yang berkaitan mengenai tes. Tesmerupakan proses
penilaian komprehensif kepada seseorang atau usaha keseluruhan evaluasi program.
Menurut Arikunto (2005:33) tes adalah suatu pengumpul informasi yang bersifat lebih
resmi karena penuh dengan batasan-batasan.Tes dapat dibedakan dari beberapa jenis dan
pembagiannya:
a. Tes ditinjau dari berbagai sudut pandang. Tes berdasarkan fungsinya sebagai alat
pengukur perkembangan peserta didik, dengan cara tesseleksi, tes awal, tes akhir,
tes diagnostik, tes formatif.
b. Tes ditinjau dari bidang psikologi seperti tes intelegensi, tes prestasi belajar, tes
bakat, tes kepribadian.
c. Tes berdasarkan jumlah peserta. Tes kelompok, dimana tes tersebut dilakukan
secara berkelompok untuk menyelesaikan bersama dan Tes perorangan, dimana
tes tersebut dilakukan secara perorang atau individu.
d. Tes berdasarkan penyusunannya. tes baku dan tes yang dibuat olehguru.
e. Tes ditinjau dari waktu yaitu. tes kemampuan (power test) dan tes kecepatan
(speed test).
f. Tes ditinjau dari segi responnya, yaitu. verbal test dan nonverbal test.
g. Tes ditinjau dari segi cara mengajukan pertanyaan dan caramemberikan
jawabannya seperti, tes tertulis, tes lisan, dan tes perbuatan.

3
B. Fungsi Instrumen Tes
Menurut Sudijono (2001: 67), secara umum ada dua macam fungsi yang dimiliki tes
yaitu:
a. Sebagai media pengukuran terhadap siswa. Tes berfungsi mengukur tingkat
perkembangan dan kemajuan nilai yang telah dicapai oleh peserta didik setelah
mereka menempuh proses belajar mengajar dalam jangka waktu yang telah
ditentukan.
b. Sebagai alat pengukur keberhasilan program pengajaran. Tes tersebut akan dapat
diketahui sudah seberapa jauh program pengajaran yang telah digunakan, mampu
dikembangkan dan dianggap berhasil sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

C. Bentuk-Bentuk Instrumen Tes


Penggolongan tes dapat ditinjau dari berbagai macam sudut pandang. Penggolongan
tes dilihat dari fungsinya yaitu tes seleksi, tesawal, tes akhir, tes diagnostik, tes formatif.
Kemudian, penggolongan tes berdasarkan jumlah peserta didik yaitu tes kelompok dan
tes perorangan. Penggolongan tes berdasarkan tujuan, yaitu tes bakat, tes minat, tes
intelegensi (tingkat kecerdasan), tes prestasi belajar, tes diagnostik, tessikap. Dan,
penggolongan tes berdasarkan bentuk soal dan cara memberikan jawabannya, yaitu tes
objektif dan tes non objektif, yakni sebagai berikut :
1. Tes Bentuk Objektif Tes
Objektif adalah suatu tes yang menuntut siswa untuk memilih jawaban yang
telah disediakan atau berupa jawaban singkat yang pengkoreksiannya dilakukan
dengan cara yang sama kepada semua siswa. Tes berbentuk objektif memiliki
kelebihandan kekurangan. Untuk kelebihannya, pengoreksian melalui tesobjektif
menjadi lebih muda dan dapat dibantu orang atau dengan jasa komputer, serta
butir-butir soal lebih mudah dianalisis.Sedangkan untuk kekurangannya,
penyusunan tes objektif lebihsulit dan lama, kurang dapat mengukur proses
berpikir yang tinggi serta siswa lebih terbuka dalam menjawab soal dan membuka
kesempatan siswa untuk bekerjasama.Tes dalam bentuk objektif ini memiliki
beberapa macam, antara lain :
a) Pilihan ganda (multiple choice)

4
Tes pilihan ganda merupakan tes objektif yang ditandai dengan
disediakannya lebih dari kemungkinan jawaban yang benar dan hanya ada
satu dari pilihan jawaban tersebut yang paling benar. Tes pilihan ganda
penilaiannya sangat mudahdan cepat, sehingga cocok digunakan untuk
ujian yang berskala besar dan hasil penilaiannya harus segera diumumkan,
seperti: ujian nasional dan ujian akhir sekolah. Namun, untuk penyusunan
teks yang berbentuk pilihan ganda membutuhkan waktu yang cukup lama.
Contoh: hasil penjumlahan dari 7- (-10) = .....a.3b.17c.-3d.-17. Ada
beberapa hal dalam menyusun teks pilihan ganda yang perlu diperhatikan,
yaitu :
1) soal dan jawaban harussesuai;
2) penyusunan kalimat harus jelas;
3) bahasa yangdigunakan mudah dipahami;
4) setiap soal harus mengandungsatu masalah.
b) Pilihan benar salah (true or false)
Tes bentuk pilihan benar salah adalah suatu soal yang mengandung
dua kemungkinan jawaban yaitu benar atau salah. Fungsinya adalah untuk
mengukur kemampuan siswa dalam membedakan antara fakta dengan
pendapat. Untuk mengerjakan soal berbentuk tes benar salah ini dengan
menggunakan cara melingkari atau menandai pada jawaban yang dianggap
benar. Ada beberapa hal yang harusdiperhatikan sebelum menyusun soal
benar salah, yaitu :
1) membuat petunjuk dengan jelas agar siswa tidak bingung
saatmengerjakan soal tersebut,
2) setiap soal mengandung satu pengertian, dan
3) menghindari kata yang dapat memberi petunjuk tentang jawaban
yang benar.
c) Menjodohkan (matching)
Tes dalam bentuk ini sering disebut dengan istilah tes menjodohkan
atau tes mencocokkan. Tes menjodohkan merupakan suatu bentuk tes
yang terdiri dari dua kolom yang berbeda, yaitu yang satu berisi kumpulan

5
soal dan yang satu berisi kumpulan jawaban, kemudian siswa diarahkan
untuk mencari dan menempatkan jawaban yang sesuai dengan pertanyaan.
Bentuk tes menjodohkan ini bertujuan untuk mengukur kemampuan siswa
dalam mengidentifikasi informasi dan kemampuan menghubungkan antara
dua hal. Sehingga semakin banyak hubungan antara pertanyaan dengan
jawaban maka semakin baik pula soal yang di buat. Penyusunan soal tes
menjodohkan harus memperhatikan beberapa teknik, yaitu:
1) menyesuaikan kompetensi dasar dan indikator;
2) kumpulan soal dikatakan di kolom sebelah kiri dan jawaban
diletakkan di kolom sebelah kanan; dan
3) menggunakan kalimat/soal yang singkat dan langsung terarah pada
pokok permasalahannya.
d) Isian singkat (melengkapi)
Tes isian singkat atau bisa disebut tes melengkapi atau
menyempurnakan adalah suatu tes yang biasanya ditandai dengan
menjawab pada tempat kosong yang telah disediakan guru untuk
menjawab dengan jawaban singkat. Contoh: titik-titik dibawah ini dengan
benar!
i. Bilangan yang dijumlahkan dengan 3 = 5 dan jikadikurangi dengan
4 = -2 adalah ...
ii. Faktor persekutuan besar (FPB) dari 15 adalah ...
Penyusunan untuk tes isian singkat yaitu:
1) tidak menggunakan soal yang terbuka saat penyusunan soal;
2) soalyang ditulis hanya mengandung satu penyelesaian jawaban;
3) titik-titik kosong adalah tempat jawaban diletakkan, baik padaakhir
atau tengah kalimat; dan
4) untuk membuat soal yang singkat dan jelas, dapat menggunakan
gambar yang mendukung.

6
D. Ciri-ciri Penyusunan Instrumen Teknik Tes
Ciri Tes yang baik dalam pelaksanaan proses pembelajaran tidak akan lepas dari
sebuah evaluasi belajar. Evaluasi belajar ini digunakan untuk mengukur sejauh mana
capaian belajar siswa. Salah satu yang hal yang dilakukan dalam mengevaluasi capaian
belajar siswa yaitu menggunakan sebuah tes. Pada suatu kelas pembelajaran siswa yang
berada pada kelas tersebut bersifat heterogen, yang nantinya jika dilakukan sebuah tes
maka hasil dari tes tersebut akan berbentuk sebuah kurva normal. Tes yang dilakukan
untuk mengevaluasi capaian belajar siswa, haruslah memiliki karakter atau ciri-ciri atau
kualitas tes yang baik, sehingga nantinya hasil yang didapatkan akan menjadi seperti
yang diinginkan, dan juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi sejauh mana
pemahaman siswa pada saat proses pembelajaran. Arikunto (2009) mengemukakan
bahwa ciri atau karakteristik tes yang baik yaitu mencakup validitas, reliabilitas,
objektivitas, praktikabilitas, dan ekonomis.
a. Validitas
Validitas berasal dari kata validity yang memiliki arti sudahsejauh mana
keakuratan dan ketelitian yang dimiliki oleh suatu alatukur ketika digunakan
dalam melakukan pengukuran. Seperti contohnya ketika akan menguji
kemampuan mendengar, maka yang harus dilakukan yaitu memberikan tes yang
berbentuk pendengaran, bukan tes tulis maupun lisan. Terdapat beberapa macam
validitas yaitu validitas logis dan validitas empiris. Validitas logis adalah validitas
yang menggunakan pemahaman logis dalam proses analisanya Sedangkan
validitas empiris yaitu validitas yang menggunakan data-data empiris dalam
proses analisanya.
b. Reliabilitas
Reliabilitas berasal dari kata reliability yang merupakan gabungan dari
kata rely dan ability, yang jika dua kata tersebut digabungkan maka akan
memiliki pemahaman bagaimana sebuah alat ukur dapat dipercaya dan dapat
dijadikan sandaran ketika melakukan sebuah pengukuran. Realibilitas ini juga
merujuk pada kekonsistenan sebuah tes yang jika dilakukan berulang kali
terhadap siswa yang sama hasilnya akan konsisten.
c. Objektivitas

7
Objektif merupakan lawan atau kebalikan dari subjektif memiliki
pengertian penilaian dengan mengikut sertakan unsur pribadi, sedangkan untuk
objektif memiliki pengertian penilaian yang tidak mengikut sertakan unsur
pribadi. Jadi pada objektivitas, pelaksanaan tes yang dilakukan adalah murni
tanpa adanya keikutsertaan unsur subjektif sehingga hasil tes yang didapatkan
merupakan murni dari kemampuan yang dimiliki oleh siswa.
d. Praktikabilitas
Praktikabilitas pada pelaksanaan tes merujuk pada kemudahan dan
kepraktisan tes dalam proses administrasi. Pada praktikabilitas ini sebuah
menunjukkan bahwa sebuah tes yang dilakukan mudah untuk diperiksa, mudah
untuk dilaksanakan, dan tes tersebut telah dilengkapi dengan petunjuk yang rinci
dan jelas, sehingga tes tersebut bersifat simple dan jelas.
e. Ekonomis
Ciri tes yang baik selanjutnya yaitu ekonomis. Ciri ekonomis pada tes ini
bermaksud bahwa tes yang dilaksanakan tidak memiliki biaya yang mahal, dan
biaya yang dikeluarkan masih bisa dijangkau sehingga tidak memberatkan dalam
pelaksanaannya nanti. Kelima ciri di atas merupakan ciri-ciri tes yang baik yang
dilakukan ketika mengevaluasi capaian belajar siswa. Namun, dari kelima ciri
tersebut, terdapat dua ciri yang sangat perlu diperhatikan dalam pelaksanaan
sebuah tes. Kedua ciri tersebut yaitu validitas dan reliabilitas. Kedua ciri tes ini
seringkali dijadikan sebagai dasar dalam menentukan keakuratan sebuah tes
sebagai sebuah alat ukur, baik dalam menggunakannya sebagai instrumen
keberhasilan belajar maupun dalam melakukan penelitian. Jadi sebuah tes yang
dilakukan harus memiliki kebenaran atau kesahihan (valid) dan juga
keterpercayaan (reliable) sehingga nantinya hasil dari tes tersebut dapat
dipertanggung jawabkan.

E. Prinsip-Prinsip Dasar dalam Penyusunan Tes


Menurut Achdiyat (2017:72-73), prinsip-prinsip dasar dalam penyusunan tes terdiri
dari enam hal:

8
1) Sesuai tajuan instruksional, tes hasil belajar harus dapat mengukur secara jelas
hasil belajar (learning outcomes) yang telah ditetapkan. Hal ini akan memudahkan
guru dalam menyusun soal tes hasil belajar.
2) Soal-soal tes hasil belajar adalah sampel representatif dari populasi bahan
pelajaran yang telah diajarkan. Dengan demikian, soal-soal tersebut mewakili
seluruh performance yang telah diperoleh selama peserta didik mengikuti suatu
unit pengajaran.
3) Sesuai tujuan tes hasil belajar, variasi soal-soal diperlukan untuk mengukur hasil
belajar yang diinginkan.
4) Untuk memperoleh hasil yang diinginkan, desain tes hasil belajar harus sesuai
dengan fungsinya. Contoh desain tes hasil belajar yang dimaksud adalah
placement test, formative test, summative test, dan diagnostic test.
5) Tes hasil belajar harus memiliki reliabilitas yang dapat diandalkan.
Artinya,setelah tes hasil belajar itu dilaksanakan berkali-kali terhadap subjek yang
Sama, hasil tes tersebut selalu sama atau relatif sama.
6) Tes hasil belajar harus dapat dijadikan instumen yang menyajikan informasi.
Informasi ini berguna untuk memperbaiki cara belajar siswa dan cara mengajar
guru sendiri.

F. Teknik Pelaksanaan Tes Belajar


1) Teknik Pelaksanaan Tes Tertulis
Agar pelaksanaan tes tertulis dapat berlangsung dengan baik, pelakoinaan
les senalis beadskaya dijauhkan dari keramaian dan kehisingan. Rung les pun
bendaknya cukup leluasa dan tidak memungkinkan untuk kerjaan Ruang sin pun
perlu didukung dengan penerangan yang baik. Pelaksanaan tes tertalis pun
hendaknya didukung dengan tersedianys meja dan kursi yang memadai. Agar
pelaksanaan tes dapat dilakukan bersamaan, lembar soal hendaknya diletakkan
dalam posisi terbalik. Segala bentuk sanksi kecurangan hendaknya sudah
ditentukan lebih dulu sebelum tes dilaksanakan. Pada saat pelaksanaan tes,
pengawas hendaknya berlaku wajat. Kehadiran peserta tes dibuktikan dengan
daftar hadir yang ditandatangani oleh seluruh peserta Tes, lengkap dengan berita

9
acara. Jika waktu yang difentakan telah habis, hendaknya peserta tes sepers
menghentikan pekerjaannya dan meninggalkan ruangan tes (Achdiyat, 2017 100-
102).
2) Teknik Pelaksanaan Tes Lisan
Sebelum tes lisan dilaksanakan, pemberi tex sudah menyiapkan beberapa
jenis soal yang akan diajukan kepada peserta tes dengan pedoman jawaban,
kriteria,waktu tes, variasi seal, dan pedoman penskoran yang tegas agar tes yang
diberikan valid, baik dari segi isi maupun konstruksinya. Untuk itu, pemberian
skor atau nilai hasil tes lisan setelah seluruh peserta tes menjalani tes lisan. Pada
saat les lisan, pemberi ses hendaknya tidak menunjukkan sikap subjektit dengan
membimbing peserta tes. Prinsip yang hendak ditegakkan adalah prinsip
objektivitas dan prinsip keadilan. Dengan demikian, tes lisan harus berlangsung
secara wajar. Sejauh mungkin, dapat diusahakan agar tes lisan berlangsung secara
individual, (Achfiyat, 2017:102-104).
3) Teknik Pelaksanaan Tes Perbuatan
Pelaksanaan tes perbuatan digunakan untuk mengukur taraf kompetensi
yang bersifat psikomotorik (keterampilan). Tes ini hendaknya dilaksanakan secara
individual. Tujuannya adalah mengamati dengan teliti, cara yang ditempuh oleh
pemberi tes dalam menyelesaikan tugas yang telah ditentukan Untuk itu, pemberi
tes hendaknya tidak melakukan perbuatan yang dapat mempengaruhi peserta tes
agar dapat mencapu kadar objektivitas yang tinggi. Dengan demikian, pemberi tes
hendaknya menyiapkan instrumen lembar penilaian yang di dalamnya telah
ditentukan kriteria penilalanaya. (Achayat, 2017-105).

10
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Tes adalah proses penilaian komprehensif kepada seseorang atau usaha


keseluruhan evaluasi program. Tes berdasarkan fungsinya sebagai alat pengukur
perkembangan peserta didik, bidang psikologi, jumlah peserta, penyusunannya, waktu
yaitu, tes kemampuan, tes kecepatan, segi responnya, segi cara mengajukan
pertanyaan dan caramemberikan jawabannya seperti tes tertulis, tes lisan, dan tes
perbuatan. Tes dapat dibedakan dari beberapa jenis dan pembagiannya: a, b, c, d, e, f,
g, h, i, Tes adalah suatu tes yang menuntut siswa untuk memilih jawaban yang telah
disediakan atau berupa jawaban singkat yang pengkoreksiannya dilakukan dengan
cara yang sama kepada semua siswa. Tes berdasarkan bentuk soal dan cara
memberikan jawabannya, yaitu tes objektif dan tes non objektif. Tes pilihan ganda
merupakan tes objektif yang ditandai dengan disediakannya lebih dari kemungkinan
jawaban yang benar dan hanya ada satu dari pilihan jawaban tersebut yang paling
benar.

11
DAFTAR PUSTAKA

Zamzania, W. H., & Aristia, R. (2018). Jenis-Jenis Instrumen dalam Evaluasi Pembelajaran. Universitas
Muhammadiyah Sidoarjo.

https://www.researchgate.net/profile/Denis-Sasongko/publication/
356412155_Teknik_Penyusunan_dan_Pelaksanaan_Tes_Hasil_Belajar/links/
6198f95a07be5f31b7a1486e/Teknik-Penyusunan-dan-Pelaksanaan-Tes-Hasil-Belajar.pdf

https://id.scribd.com/document/511 213146/Makalah-Instrumen-Tes-Kel- 4

12

Anda mungkin juga menyukai