Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH PENYUSUNAN INSTRUMEN

MATA KULIAH ASESMEN TEKNIK TES

Oleh:
Kelompok 1
1. Jesy Kristyasamudra (2214010046)
2. Rizka Purwati (2214010058)

Dosen Pengampu:
IKKE YULIANI DHIAN P, M.Pd.

PRODI BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2023/2024

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
nikmat kepada kami sehingga dalam penukisan dan penyampaian makalah yang berjudul
“Penyusunan Instrumen” ini dapat diselesaikan dengan baik. Tujuan yang mendorong kami
menyusun makalah ini adalah tugas dari mata kuliah Asesmen Teknik Tes untuk mencapai
nilai yang memenuhi syarat perkuliahan.
Pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan terimakasih kepada pihakpihak yang
membantu dalam pembuatan makalah ini, terutama kepada:
1) Dosen Mata Kuliah Asesmen Teknik Tes, Ibu Ikke Yuliani Dhian P, M.Pd
2) Rekan kelompok 1 yang telah bekerja sama sehingga makalah ini dapat diselesaikan
dengan baik.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari pihak manapun yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
sempurnaan makalah ini. Demikian yang dapat kami sampaikan kurang lebihnya kami mohin
maaf atas kesalahan dalam pengerjaan atau penulisan makalah ini.

Kediri, 23 Maret 2024

DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi di Indonesia sangatlah pesat. Dengan hal ini
bergandengan dengan teknologi TI, penyimpanan data dan pengiriman data semakin
mudah dengan berbagai upaya memberikan fasilitas yang mudah dan bagus. Dengan
hal ini baik dari seorang, institusi dalam pemerintah atau tidak turut serta adil dalam
penggunaan TI pada saat ini. Kita bisa melihat dari sudut pandang social Pendidikan,
terdapat banyak sekali TI yang mampu dan berguna untuk kegiatan program
pembelajaran. Maka dapat kita nyatakan bahwa dengan adanya perkembangan TI,
seluruh komponen, seluruh warga di indonesia turutandil dalam memanfaatkan TI
untuk hal yang lebih positif. Dengan demikian, dengan adanya perkembangan TI
memberikan nilai positif dalam proses pembelajaran yang berkaitan dengan
kebutuhannya. Informasi dan pengetahuan yang digunakan untuk melakukan berbagi
informasi dengan sekolah lain, institusi dengan pihak pemerintah, bahwa dengan
pihak masyarakat bisa lebih efektif. Perkembangan teknologi sering kali digunakan
sebagai sarana belajar multimedia yang dilakukan secara virtual dengan secara
langsungdapat ditanggapi oleh peserta didik. Biasanya sarana belajar multimedia yang
dimaksud bisa dengan teks, suara, gambar atau bahkan tampilan lainyang
dimodifikasi oleh setiap pihak yang bertanggung jawab. Pada zaman saat ini
komputer berulang kali dianggap menjadi media TI yang paling efektif, dimana bisa
digunakan untuk menyampaikan informasi dan pesansecara cepat. Peningkatan
kualitas pendidikan diperlukan adanya evaluasi yang artinya sebuah penilaian dimana
sudah adanya produk yang telah diukur dengan sampel sesuai dengan kaidah dalam
ranah pendidikan. Dalam hal tersebut evaluasi berguna mendorong seorang siswa
siswi untuk menilai proses kegiatan belajar agar bisa lebih optimal. Dalam hal itu,
penting dilakukannya pengembangan suatu instrumen yang bisa dianggap mampu
meningkatkan kemampuan pemecahan masalah melalui soal-soal tes yang mengukur
berpikir tingkat tinggi yang bermuara pada pencapaian hasil belajar yang maksimal.

B. Rumusan Masalah
a. Apa arti instrumen tes?
b. Apakah fungsi instrumen tes?
c. Apa persyaratan instrumen tes?
d. Apa ciri-ciri instrumen tes yang baik dan benar?
e. Bagaimana bentuk instrumen tes?
f. Bagaimana teknik penyusunan instrumen tes?

C. Tujuan Masalah
a. Mengetahui pengertian instrumen tes
b. Mengetahui fungsi instrument
c. Mengetahui persyaratan tes yang baik dan benar
d. Mengetahui ciri-ciri instrumen tes
e. Mengetahui bentuk instrumen tes
f. Mengetahui teknik penyusunan instrumen tes
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Instrumen Tes


Istilah tes diambil dari kata testum dari bahasa perancis kuno yang berarti
piring untuk menyisihkan logam-logam mulia. Test merupakan sebuah media atau
proses yang digunakan untuk melakukan pengukurandan penilaian. Testing
merupakan peristiwa dalam pelaksanaan berlangsungnya pengukuran dan penilaian.
Tester merupakan seseorang yang sedang melakukan tes, membuat teks tes, dan
eksperimental. Dengan kata lain tester merupakan orang – orang yang berkaitan
mengenai tes. Tes merupakan proses penilaian komprehensif kepada seseorang atau
usaha keseluruhan evaluasi program. Menurut Arikunto (2005:33) tes adalah suatu
pengumpul informasi yang bersifat lebih resmi karena penuh dengan batasan-batasan.
Tes dapat dibedakan dari beberapa jenis dan pembagiannya:
a. Tes ditinjau dari berbagai sudut pandang. Tes berdasarkan fungsinya sebagai alat
pengukur perkembangan peserta didik, dengan cara tesseleksi, tes awal, tes akhir,
tes diagnostik, tes formatif.
b. Tes ditinjau dari bidang psikologi seperti tes intelegensi, tes prestasi belajar, tes
bakat, tes kepribadian.
c. Tes berdasarkan jumlah peserta. Tes kelompok, dimana tes tersebutdilakukan
secara berkelompok untuk menyelesaikan bersama dan Tes perorangan, dimana
tes tersebut dilakukan secara perorang atauindividu.
d. Tes berdasarkan penyusunannya. tes baku dan tes yang dibuat olehguru.
e. Tes ditinjau dari waktu yaitu. tes kemampuan (power test) dan teskecepatan
(speed test).
f. Tes ditinjau dari segi responnya, yaitu. verbal test dan nonverbal test.
g. Tes ditinjau dari segi cara mengajukan pertanyaan dan caramemberikan
jawabannya seperti, tes tertulis, tes lisan, dan tes perbuatan.

B. Fungsi Instrumen Tes


Menurut Sudijono (2001: 67), secara umum ada dua macam fungsi yang dimiliki
tes yaitu:
a. Sebagai media pengukuran terhadap siswa.Tes berfungsi mengukur tingkat
perkembangan dan kemajuan nilaiyang telah dicapai oleh peserta didik setelah
mereka menempuh proses belajar mengajar dalam jangka waktu yang telah
ditentukan.
b. Sebagai alat pengukur keberhasilan program pengajaran.Tes tersebut akan dapat
diketahui sudah seberapa jauh program pengajaran yang telah digunakan, mampu
dikembangkan dan dianggap berhasil sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

C. Persyaratan Instrumen Tes


Instrumen tes pengukuran yang baik merupakan instrumen yang melalui dua
tahapan.Tahap pertama, yakni tahapan yang terdapat empat kriteria seperti, tujuan
didefinisikan secara jelas, materi yang memenuhi standar dan spesifik, prosedur
pengadministrasian yang memenuhi standarisasi serta aturan penskoran. Tahap kedua,
tahapan evaluasi yang digunakan untuk pengumpulan dan menganalisis data yang
berguna untuk mengidentifikasi psychometric property, yang ditunjukkan dengan
analisisrespon terhadap item – item tes.
Syarat-syarat yang harus dipenuhi sebelum melakukan penilaian:
a. Memberitahukan tugas yang akan dilakukan oleh siswa
b. Menyampaikan indikator atau garis besar materi
c. Rubrik penilaian untuk tampilan tugas yang lebih baik, dengan maksud
memberikan nilai yang sesuai dengan rentang waktu yang sudah diberikan

D. Ciri-ciri Tes yang Baik


Dalam pelaksanaan proses pembelajaran tidak akan lepas darisebuah evaluasi
belajar. Evaluasi belajar ini digunakan untuk mengukur sejauh mana capaian belajar
siswa. Salah satu yang hal yang dilakukan dalam mengevaluasi capaian belajar siswa
yaitu menggunakan sebuah tes. Pada suatu kelas pembelajaran siswa yang berada
pada kelas tersebut bersifat heterogen, yang nantinya jika dilakukan sebuah tes maka
hasil darites tersebut akan berbentuk sebuah kurva normal
Tes yang dilakukan untuk mengevaluasi capaian belajar siswa,haruslah
memiliki karakter atau ciri-ciri atau kualitas tes yang baik,sehingga nantinya hasil
yang didapatkan akan menjadi seperti yangdiinginkan, dan juga dapat digunakan
untuk mengidentifikasi sejauh mana pemahaman siswa pada saat proses
pembelajaran. Arikunto (2009)mengemukakan bahwa ciri atau karakteristik tes yang
baik yaitu mencakupvaliditas, reliabilitas, objektivitas, praktikabilitas, dan ekonomis
a. Validitas
Validitas berasal dari kata validity yang memiliki arti sudahsejauh mana
keakuratan dan ketelitian yang dimiliki oleh suatu alatukur ketika digunakan
dalam melakukan pengukuran Seperti contohnya ketika akan menguji kemampuan
mendengar, makayang harus dilakukan yaitu memberikan tes yang berbentuk
pendengaran, bukan tes tulis maupun lisan. Terdapat beberapa macam validitas
yaitu validitas logis dan validitas empiris. Validitas logis adalah validitas yang
menggunakan pemahaman logis dalam proses analisanya. Sedangkan validitas
empiris yaitu validitas yang menggunakan data-data empiris dalam
prosesanalisanya.
b. Reliabilitas
Reliabilitas berasal dari kata reliability yang merupakangabungan dari kata
rely dan ability, yang jika dua kata tersebut digabungkan maka akan memiliki
pemahaman bagaimana sebuah alat ukur dapat dipercaya dan dapat dijadikan
sandaran Ketika melakukan sebuah pengukuran
Realibilitas ini juga merujuk pada kekonsistenan sebuah tes yang jika
dilakukan berulang kali terhadap siswa yang sama hasilnya akan konsisten.
c. Objektivitas
Objektif merupakan lawan atau kebalikan dari subjektif memiliki pengertian
penilaian dengan mengikut sertakan unsur pribadi, sedangkan untuk objektif
memiliki pengertian penilaian yang tidak mengikut sertakan unsur pribadi. Jadi
pada objektivitas, pelaksanaan tes yang dilakukan adalah murni tanpa adanya
keikutsertaan unsur subjektif sehingga hasil tes yang didapatkan merupakan murni
dari kemampuan yang dimiliki oleh siswa.
d. Praktikabilitas
Praktikabilitas pada pelaksanaan tes merujuk pada kemudahan dan kepraktisan
tes dalam proses administrasi. Pada praktikabilitas ini sebuah menunjukkan bahwa
sebuah tes yang dilakukan mudah untuk diperiksa, mudah untuk dilaksanakan, dan
tes tersebut telah dilengkapi dengan petunjuk yang rinci dan jelas,sehingga tes
tersebut bersifat simple dan jelas.
e. Ekonomis
Ciri tes yang baik selanjutnya yaitu ekonomis. Ciri ekonomis pada tes ini
bermaksud bahwa tes yang dilaksanakan tidak memiliki biaya yang mahal, dan
biaya yang dikeluarkan masih bisa dijangkau sehingga tidak memberatkan dalam
pelaksanaannya nanti.
Kelima ciri di atas merupakan ciri-ciri tes yang baik yangdilakukan ketika
mengevaluasi capaian belajar siswa. Namun, dari kelima ciri tersebut, terdapat
dua ciri yang sangat perlu diperhatikan dalam pelaksanaan sebuah tes. Kedua ciri
tersebut yaitu validitas dan reliabilitas. Kedua ciri tes ini sering kali dijadikan
sebagai dasar dalam menentukan keakuratan sebuah tes sebagai sebuah alat ukur,
baik dalam menggunakannya sebagai instrumen keberhasilan belajar maupun
dalam melakukan penelitian. Jadi sebuah tes yang dilakukan harus memiliki
kebenaran atau kesahihan (valid) dan juga keterpercayaan (reliable) sehingga
nantinya hasil dari tes tersebut dapat dipertanggung jawabkan.

E. Bentuk-Bentuk Instrumen Tes


Penggolongan tes dapat ditinjau dari berbagai macam sudut pandang.
Penggolongan tes dilihat dari fungsinya yaitu tes seleksi, tesawal, tes akhir, tes
diagnostik, tes formatif. Kemudian, penggolongan tes berdasarkan jumlah peserta
didik yaitu tes kelompok dan tes perorangan. Penggolongan tes berdasarkan tujuan,
yaitu tes bakat, tes minat, tesintelegensi (tingkat kecerdasan), tes prestasi belajar, tes
diagnostik, tes sikap. Dan, penggolongan tes berdasarkan bentuk soal dan
caramemberikan jawabannya, yaitu tes objektif dan tes non objektif, yakni sebagai
berikut :
1) Tes Bentuk Objektif, Tes objektif adalah suatu tes yang menuntut siswa untuk
memilih jawaban yang telah disediakan atau berupa jawaban singkat yang
pengkoreksiannya dilakukan dengan cara yang sama kepada semua siswa. Tes
berbentuk objektif memiliki kelebihan dan kekurangan. Untuk kelebihannya,
pengoreksian melalui tes objektif menjadi lebih muda dan dapat dibantu orang
atau dengan jasa komputer, serta butir-butir soal lebih mudah dianalisis.
Sedangkan untuk kekurangannya, penyusunan tes objektif lebih sulit dan lama,
kurang dapat mengukur proses berpikir yang tinggi serta siswa lebih terbuka
dalam menjawab soal dan membuka kesempatan siswa untuk bekerja sama
Tes dalam bentuk objektif ini memiliki beberapa macam,antara lain :
a. Pilihan ganda (multiple choice)
Tes pilihan ganda merupakan tes objektif yang ditandaidengan disediakannya
lebih dari kemungkinan jawaban yang benar dan hanya ada satu dari pilihan
jawaban tersebut yang paling benar. Tes pilihan ganda penilaiannya sangat mudah
dan cepat, sehingga cocok digunakan untuk ujian yang berskala besar dan hasil
penilaiannya harus segera diumumkan, seperti ujian nasional dan ujian akhir
sekolah. Namun, untuk penyusunan teks yang berbentuk pilihan ganda
membutuhkan waktu yang cukup lama.
Contoh: hasil penjumlahan dari 7- (-10) = .....
a. 3
b. 17
c. -3
d. -17
Ada beberapa hal dalam menyusun teks pilihan gandayang perlu
diperhatikan, yaitu : 1) soal dan jawaban harus sesuai; 2) penyusunan kalimat
harus jelas; 3) bahasa yang digunakan mudah dipahami; 4) setiap soal harus
mengandung satu masalah.
b. Pilihan benar salah (true or false)
Tes bentuk pilihan benar salah adalah suatu soal yang mengandung dua
kemungkinan jawaban yaitu benar atau salah. Fungsinya adalah untuk mengukur
kemampuan siswa dalam membedakan antara fakta dengan pendapat. Untuk
mengerjakan soal berbentuk tes benar salah ini dengan menggunakan cara
melingkari atau menandai pada jawaban yang dianggap benar. Ada beberapa hal
yang harus diperhatikan sebelum Menyusun soal benar salah , yaitu: 1) membuat
petunjuk dengan jelas agar siswa tidak bingung saat mengerjakan soal tersebut, 2)
setiap soal mengandung satu pengrtian, dan 3) menghindari kata yang dapat
memberi petunjuk tentang jawaban yang benar.
Contoh:
Tentukan apakah pernyataan berikut benar apa salah, dan berilah tandacheklist (√)
pada jawaban yang tepat!
Benar Salah
Pertanyaan
(B) (S)
1. Bilangan ganjil yang dijumlahkan dengan bilangan
genap hasilnya tetap ganjil
2. 209 - 100 = 99

Anda mungkin juga menyukai