ke masa melalui budaya yang mencakup organisasi, sosial, ekonomi, agama, kepercayaan,
kebiasaan, hukum, seni, teknik dan ilmu. Dengan demikian maka budaya terbentuk melalui
proses perjalanan waktu dalam sejarah yang berkembang dari generasi ke generasi berikutnya.
Mengenai pengertian budaya, masing-masing tokoh memberikan keterangan yang berbeda, tetapi
pada prinsipnya memiliki konsep yang sama karena unsur-unsur yang terdapat dalam
kebudayaan memiliki kecederungan yang sama pula. Budaya merupakan pandangan hidup yang
diakui bersama oleh suatu kerlompok masyarakat yang mencakup cara berfikir, sebagai suatu
perilaku, sikap, nilai yang tercermin baik dalam wujud fisik maupun abstrak dan cara hidup
untuk melakukan penyesuaian dengan lingkungan dan sekaligus cara untuk memandang
menyisihkan logam-logam mulia. Soal merupakan sebuah media atau proses yang digunakan
untuk melakukan pengukuran dan penilaian. Testing merupakan peristiwa dalam pelaksanaan
berlangsungnya pengukuran dan penilaian. Tester merupakan seseorang yang sedang melakukan
tes, membuat teks tes, dan eksperimental. Dengan kata lain tester merupakan orang – orang yang
berkaitan mengenai tes. Tes merupakan proses penilaian komprehensif kepada seseorang atau
usaha keseluruhan evaluasi program. Menurut Arikunto (2005:33) tes adalah suatu pengumpul
informasi yang bersifat lebih resmi karena penuh dengan batasan-batasan. Tes dapat dibedakan
a. Tes ditinjau dari berbagai sudut pandang. Tes berdasarkan fungsinya sebagai alat
pengukur perkembangan peserta didik, dengan cara tes seleksi, tes awal, tes akhir, tes
b. Tes ditinjau dari bidang psikologi seperti tes intelegensi, tes prestasi belajar, tes bakat, tes
kepribadian.
c. Tes berdasarkan jumlah peserta. Tes kelompok, dimana tes tersebut dilakukan secara
berkelompok untuk menyelesaikan bersama dan Tes perorangan, dimana tes tersebut
d. Tes berdasarkan penyusunannya. tes baku dan tes yang dibuat oleh guru.
e. Tes ditinjau dari waktu yaitu. tes kemampuan (power test) dan tes kecepatan (speed test).
f. Tes ditinjau dari segi responnya, yaitu. verbal test dan nonverbal test.g. Tes ditinjau dari
segi cara mengajukan pertanyaan dan cara memberikan jawabannya seperti, tes tertulis,
Menurut Sudijono (2001: 67), secara umum ada dua macam fungsi yang dimiliki tes
yaitu:
Tes berfungsi mengukur tingkat perkembangan dan kemajuan nilai yang telah
dicapai oleh peserta didik setelah mereka menempuh proses belajar mengajar
Tes tersebut akan dapat diketahui sudah seberapa jauh program pengajaran yang
Dalam pelaksanaan proses pembelajaran tidak akan lepas dari sebuah evaluasi belajar.
Evaluasi belajar ini digunakan untuk mengukur sejauh mana capaian belajar siswa. Salah satu
yang hal yang dilakukan dalam mengevaluasi capaian belajar siswa yaitu menggunakan sebuah
tes. Pada suatu kelas pembelajaran siswa yang berada pada kelas tersebut bersifat heterogen,
yang nantinya jika dilakukan sebuah tes maka hasil dari tes tersebut akan berbentuk sebuah
kurva normal.
Tes yang dilakukan untuk mengevaluasi capaian belajar siswa, haruslah memiliki karakter atau
ciri-ciri atau kualitas tes yang baik, sehingga nantinya hasil yang didapatkan akan menjadi
seperti yang diinginkan, dan juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi sejauh mana
pemahaman siswa pada saat proses pembelajaran. Arikunto (2009) mengemukakan bahwa ciri
atau karakteristik tes yang baik yaitu mencakup validitas, reliabilitas, objektivitas,
a. Validitas
Validitas berasal dari kata validity yang memiliki arti sudah sejauh mana
keakuratan dan ketelitian yang dimiliki oleh suatu alat ukur ketika digunakan
kemampuan mendengar, maka yang harus dilakukan yaitu memberikan tes yang
berbentuk
pendengaran, bukan tes tulis maupun lisan. Terdapat beberapa macam validitas
yaitu validitas logis dan validitas empiris. Validitas logis adalah validitas yang
analisanya.
b. Reliabilitas
Reliabilitas berasal dari kata reliability yang merupakan gabungan dari kata rely
dan ability, yang jika dua kata tersebut digabungkan maka akan memiliki
pemahaman bagaimana sebuah alat ukur dapat dipercaya dan dapat dijadikan
pada
kekonsistenan sebuah tes yang jika dilakukan berulang kali terhadap siswa yang
c. Objektivitas
pada objektivitas, pelaksanaan tes yang dilakukan adalah murni tanpa adanya
keikutsertaan unsur subjektif sehingga hasil tes yang didapatkan merupakan murni
d. Praktikabilitas
Praktikabilitas pada pelaksanaan tes merujuk pada kemudahan dan kepraktisan tes
sebuah tes yang dilakukan mudah untuk diperiksa, mudah untuk dilaksanakan,
dan
tes tersebut telah dilengkapi dengan petunjuk yang rinci dan jelas, sehingga tes
e. Ekonomis
Ciri tes yang baik selanjutnya yaitu ekonomis. Ciri ekonomis pada tes ini
bermaksud bahwa tes yang dilaksanakan tidak memiliki biaya yang mahal, dan
biaya yang dikeluarkan masih bisa dijangkau sehingga tidak memberatkan dalam
pelaksanaannya nanti. Kelima ciri di atas merupakan ciri-ciri tes yang baik yang
ciri tersebut, terdapat dua ciri yang sangat perlu diperhatikan dalam pelaksanaan
sebuah tes. Kedua ciri tersebut yaitu validitas dan reliabilitas. Kedua ciri tes ini
keberhasilan belajar maupun dalam melakukan penelitian. Jadi sebuah tes yang
dipertanggungjawabkan.