Anda di halaman 1dari 5

Nama : Ulfayani Hakim

Refleksi

1. Buatlah rangkuman perbedaan antara Pengukuran, Assesmen dan Evaluasi?


Jawab:
 Mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan satu ukuran tertentu bersifat
kuantitatif.
 Menilai adalah mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik
buruk, penilaian bersifat kualitatif.
 Dan evaluasi meliputi kedua langkah di atas yakni mengukur dan menilai. Evaluasi
merupakan proses untuk memperoleh informasi yang menyeluruh dan
berkesinambungan, sehingga bisa dijadikan sebagai dasar dalam penentuan
perlakuan selanjutnya.

2. Kemukakan prinsip asesmen yang baik!


Jawab: Asesmen yang baik meliputi beberapa prinsip antara lain:
a. Valid
Penilaian harus dilakukan berdasar pada data yang mencerminkan kemampuan
yang diukur. Untuk memperoleh data yang dapat mencerminkan kemampuan
yang diukur harus digunakan instrumen yang valid juga, yaitu instrumen yang
mengukur apa yang seharusnya diukur.
b. Reliabel
Reliabilitas berkaitan dengan konsistensi hasil penilaian. Penilaian
yang reliable memungkinkan perbandingan yang reliable dan menjamin
konsistensi. Secara lebih tepat, reliable sebenarnya terkait bukan dengan alat
penilaiannya sebagai alat ukur, melainkan dengan hasil pengukurannya dalam
bentuk skor yang reliable. Skor sebagai hasil pengukuran itulah yang
seharusnya reliable, tidak berubah-ubah. Dengan ciri reliable itu, peserta didik
tes yang sama seharusnya memperoleh skor yang (hampir) sama pula,
seandainya ia kembali mengerjakan alat penilaian yang sama pada kesempatan
yang berbeda.
c. Obyektif
Penilaian tidak dipengaruhi oleh subjektivitas penilai. Karena itu perlu
dirumuskan pedoman penilaian (rubrik) sehingga dapat menyamakan persepsi
penilai dan meminimalisir subjektivitas, apalagi dalam penilaian kinerja yang
cakupan, otentisitas, dan kriteria penilaiannya sangat kompleks. Untuk penilai
lebih dari satu perlu dilihat reliabilitas atau konsistensi antar penilai
(interraterreliability) untuk menjamin objektivitas setiap penilai.
d. Adil
Penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena
perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial
ekonomi, gender, dan hal-hal lain. Perbedaan hasil penilaian semata-mata harus
disebabkan oleh berbedanya capaian belajar peserta didik pada kompetensi
yang dinilai.
e. Terbuka
Prosedur penilaian dan kriteria penilaian harus terbuka, jelas, dan dapat
diketahui oleh siapapun. Dalam era keterbukaan seperti sekarang, pihak yang
dinilai dan pengguna hasil penilaian berhak tahu proses dan acuan yang
digunakan dalam penilaian, sehingga hasil penilaian dapat diterima oleh siapa
pun.
f. Bermakna
Penilaian hasil belajar diharapkan mempunyai makna yang signifikan bagi
semua pihak. Untuk itu, hendaknya mudah dipahami dan dapat ditindak
lanjuti oleh pihak-pihak yang berkepentingan. Hasil penilaian hendaknya
mencerminkan gambaran yang utuh tentang prestasi siswa yang
mengandung informasi keunggulan dan kelemahan, minat dan tingkat
penguasaan siswa dalam pencapaian kompetensi yang telah ditetapkan.
g. Mendidik
Penilaian hasil belajar harus memberikan sumbangan positif pada
pencapaian hasil belajar peserta didik. Oleh karena itu, harus dinyatakan
dan dapat dirasakan sebagai penghargaan untuk memotivasi peserta didik
yang berhasil dan sebagai pemicu semangat untuk meningkatkan hasil
belajar bagi yang kurang berhasil, sehingga keberhasilan dan kegagalan siswa
harus tetap diapresiasi dalam penilaian.
h. Menyeluruh
Penilaian hasil belajar harus dilakukan secara menyeluruh, yang mencakup
aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik serta berdasarkan pada strategi dan
prosedur penilaian dengan berbagai bukti hasil belajar peserta didik yang
dapat dipertanggungjawabkan kepada
Penilaian hasil belajar harus dilakukan secara terus-menerus atau
berkesinambungan dari semua pihak.
i. Berkesinambungan
waktu ke waktu, untuk mengetahui secara menyeluruh perkembangan
siswa, sehingga kegiatan dan unjuk kerja siswa dapat dipantau melalui
penilaian.

3. Apa perbedaan asesmen dari segi fungsinya (formatif, summatif, placement,


diagnostik, personality)
Jawab: Dilihat dari fungsinya, penilaian terdiri atas beberapa macam yakni penilaian
formatif, penilaian sumatif, penilaian diagnostik, penilaian selektif dan penilaian
penempatan.
 Penilaian formatif adalah penilaian yang dilaksanakan pada akhir program belajar
mengajar untuk melihat tingkat keberhasilan proses belajar mengajar itu sendiri.
Penilaian formatif berorientasi pada proses, yang akan memberikan informasi
kepada guru apakah program atau proses belajar mengajar masih perlu diperbaiki.
 Penilaian sumatif adalah penilaian yang dilaksanakan pada akhir unit program
misalnya penilaian yang dilaksanakan pada akhir caturwulan, akhir semester atau
akhir tahun.Tujuan penilaian ini adalah untuk mengetahui hasil yang dicapai oleh
para siswa, yakni seberapa jauh siswa telah mencapai kompetensi yang ditetapkan
dalam kurikulum. Penilaian ini berorientasi pada produk/hasil.
 Penilaian diagnostik adalah penilaian yang bertujuan untuk mengetahui kelemahan-
kelemahan siswa serta faktor-faktor penyebabnya. Pelaksanaan penilaian semacam
ini biasanya bertujuan untuk keperluan bimbingan belajar, pengajaran remedial,
menemukan kasus-kasus dan lain-lain.
 Penilaian personality adalah penilaian yang dilaksanakan dalam rangka menyeleksi
atau menyaring. Memilih siswa untuk mewakili sekolah dalam lomba-lomba
tertentu termasuk jenis penilaian selektif. Untuk kepentingan yang lebih luas
penilaian selektif misalnya seleksi penerimaan mahasiswa baru atau seleksi yang
dilakukan dalam rekrutmen tenaga kerja.
 Penilaian placement adalah penilaian yang bertujuan untuk mengetahui
keterampilan prasyarat yang diperlukan bagi suatu program belajar dan
penguasaan belajar seperti yang diprogramkan sebelum memulai kegiatan belajar
untuk program itu. Dengan kata lain penilaian ini berorientasi pada kesiapan siswa
untuk menghadapi program baru dan kecocokan program belajar dengan
kemampuan yang telah dimiliki siswa.

4. Apa itu asesmen autentik?


Jawab: Asesmen autentik adalah suatu penilaian belajar yang merujuk pada situasi
atau konteks dunia “nyata” yang memerlukan berbagai macam pendekatan untuk
memecahkan masalah yang memberikan kemungkinan bahwa satu masalah bisa
mempunyai lebih dari satu macam pemecahan. Dengan kata lain, asesmen autentik
memonitor dan mengukur kemampuan siswa dalam bermacam-macam kemungkinan
pemecahan masalah yang dihadapi dalam situasi atau konteks dunia nyata.
Asesmen autentik meliputi tugas kinerja, portofolio (Portfolio), dan asesmen diri
siswa (Student Self Assessment), tugas proyek dan catatan anekdok. Asesmen kinerja
dikembangkan untuk menilai kemampuan siswa dalam mendemonstrasikan
pengetahuan dan keterampilannya pada berbagai situasi nyata dan konteks tertentu.
Asesmen portofolio merupakan salah satu cara penilaian terhadap kinerja dan hasil
kerja, sehingga segala aktivitas yang dilakukan bisa dihargai dengan nilai. Asesmen diri
siswa dapat meningkatkan keterlibatan siswa langsung dalam pembelajaran dan
mengintegrasikan kemampuan kognitif dengan motivasi dan sikap terhadap
pembelajaran.
5. Apa ciri utama asesmen HOTS?
Jawab: ciri utama asesmen HOTS antara lain:
a. Aktif dalam berfikir
b. Mampu memformulasi masalah
c. Mengkaji masalah kompleks
d. Divergen dan konvergen
e. Informasi sebagai sumber
f. Berfikir kritis menyelesaikan secara kreatif
g. Analitik, evaluatif, desesion

Anda mungkin juga menyukai