Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

MENYUSUN BUTIR-BUTIR INSTRUMEN EVALUASI

Di ajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah

Evaluasi pembelajaran bahasa arab

Dosen Pengampu:

DR.MUTMAINNAH,M.SI.M.PdI

Disusun oleh:

1. Dewi ummi muafiyah :11602200043


2. Zahroh :11602200067
3. Nur annisa :11602200056

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM

SYAICHONA MOH.CHOLIL BANGKALAN

PRODI BAHASA ARAB

BANGKALAN

2023

1
2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah Evaluasi pembelajaran Bahasa arab dengan judul
“Menyusun butir-butir instrument evaluasi” ini dengan tepat waktu. Namun kami menyadari
bahwa dalam makalah ini terdapat banyak kekurangan dan mungkin juga banyak kesalahan
yang tidak kami inginkan. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik yang sifatnya
mendidik serta saran untuk menyempurnakan makalah ini.

Sholawat beserta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW
yang sama-sama kita harapkan syafaatnya kelak di hari kiamat, Amin. 

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembaca, dan menjadi tambahan
bagi khazanah ilmiah kita semua.

3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BLAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN INSTRUMEN EVALUASI


B. LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN INSTRUMEN EVALUAS

BAB III

A. KESIMPULAN
B. SARAN

DAFTAR PUSTAKA

4
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Demi tercapainya tujuan pembelajaran yang optimal perlu diadakan peningkatan kualitas
pembelajaran secara berkesinambungan. Upaya peningkatan tersebut diharapkan dapat
meningkatkan kompetensi keprobadian dan profesionalisme guru. Salah satu upaya
peningkatan adalah dengan melaksanakan peneletian Tindakan kelas, karena melalui PTK
masalah-masalah Pendidikan dan pembelajaran dapat dikaji, ditingkatkan dan dituntaskan
sehingga proses Pendidikan dan pembelajaran dapat memberikan hasil belajar yang
lebihbaik dan inovatif.
Pembelajar tingkat satuan Pendidikan merupakan wujud pelaksanaan kurikulum tingkat
satuan Pendidikan yang mengacu pada asumsi nahwa pembelajaran merupakan sistem yang
terdiri dari beberapa unsur yang sistematis yaitu masukan, proses dan keluaran atau hasil.
Evaluasi mesukan pembelajaran menekankan pada evaluasi karakteristik peserta didik,
kelengkapan dan keadaan sarana dan prasarana pembelajaran, karakteristik dan kesiapan
pendidik, kurikulum dan materi pembelajatran, strategi pembelajaran, yang sesuai dengan
mata pelajaran, serta keadaan lingkungan dimana pembelajaran berlangsung.
Evaluasi proses pembelajaran menekankan pada evaluasi pengolaan pembelajaran yang
dilaksanakan oleh pembelajar meliputi keefektifan strategi pembelajaran yang dilaksanakan,
keefektifan media pembelajaran, cara mengajar yang dilaksanakan dan minat, sikap, serta
cara belajar peserta didik. Evaluasi pembelajaran atau evaluasi hasil belajar antara lain
menggunakn instrument-instrumen evaluasi dapat berupa tes dan non tes untuk melakukan
pengukuran hasil belajar sebagai prestasi belajar, dalam hal ini penguasaan kompetensi oleh
setiap peserta didik.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian instrument evaluasi
2. Langkah-langkah Menyusun instrument evaluasi

C. TUJUAN
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan instrument evaluasi
2. Mengetahui apa saja Langkah-langkah Menyusun instrumen evaluasi

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian instrument evaluasi


Instrument penilaian hasil belajar atau instrument evaluasi merupakan alat ukur yang
digunakan untuk mengumpulkan atau mengolah informasi mengenai pencapaian hasil
belajar para peserta didik
Jenis-jenis instrument evaluasi yaitu berupa tes (subjektif dan objektif melalui kuis,
pertanyaan lisan maupun tulisan, dsb) dan nontes (wawancara, kuesioner, obserfasi, dsb).
Sebuah instrument evaluasi hasil belajar hendaknya memenuhui syarat sebelum
digunakan untuk mengevaluasi atau mengadakan penilaian agar terhindar dari kesalahan
dan hasil tidak valid (tidak sesuai kenyataan sebenarnya). Alat evaluasi yang kurang baik
dapat mengakibatkan hasil penilaian dengan kenyataan yang sebenarnya, seperti contoh
anak yang pintar dinilai tidak mampu atau sebaliknya.
Jika terjadi demikian perlu ditanyakan apakah persyaratan instrument yang digunakan
menilai sudah sesuai dengan kaidah-kaidah penyusunan instrument.
Instrument evaluasi yang baik memiliki ciri-ciri dan harus memenuhi beberapa kaidah
antara lain, validitas, reliabilitas, objektivitas, praktikabilitas, ekonomis, taraf kesukaran,
daya pembeda,
a. validitas.
Sebuah instrument evaluasi dikatakan baik manakala memiliki validitas yang
tinggi. Yang dimaksud valididtas disini adalah kemampuan instrumn
mengukur apa yang seharusnya diukur. Ada tiga aspek yang hendak dievaluasi
dalam evaluasi belajar yaitu aspek kognitif, psikomotor dan afektif. Tinggi
rendah nya validitas dan di nyatakan dengan koenfisien validitas.
b. Reliabilitas
Instrument dikatakan memilikireliabilitas yang tinggi manakala instrument
tersebut dapat menghasilkan pengukuran yang ajeg.keajegan/ketetapan disini
tidak diartikan selalu sama tetapi mengikuti perubahan secara ajeg. Jika
keadaan seseorang si upik berada lebih rendah diandingkan orang lain
misalnya si badu, maka jika dilakukan pengukuran ulang hasilnya si upik juga
berada lebih rendah terhadap si badu. Tinggi rendahnya reliasbilitas ini dapat
dihitung dengan uji reliabilitas dan dinyatakan dengan keofesien riliabilitas.
c. Objektifitas
Instrument evaluasi hendaknya terhindar dari pengaruh-pengaruh subjektifitas
pribadi dari si evaluator dalam menetapkan hasilnya dalam menekan pengaruh
subyektifitas dan tidak bisa dihindari hendaknya evaluasi dilakukan mengacu
kepada pedoman terutama menyangkut masalah kontinuitas dan
komprehensis.
Evaluasi harus dilakukan secara kontinu (terus-menerus). Dengan evaluasi
yang berkali-kali dilakukan maka evaluator akan memperoleh gambaran yang
lebih jelas tentang keadaan audience yang dinilai. Evaluai yang diadakan
secara on the spot dan hanya satu atau dua kali, tidak akan memberikan hasil
yang obyektif tentang keadaan audience yang di evaluasi. Faktor kebetulan
akan sangat mengganggu hasilnya.
d. Praktikabilitas

6
Sebuah instrument evaluasi dikatakan memiliki praktikabilitas yang tinggi
apabila bersifat praktis mudah mengadministrasiannya yang memiliki ciri:
mudah dilaksanakan, tidak menuntut peralatan yang banyak dan memberi
kebebasan kepada audience mengerjakan yang dianggap mudah terlebih
dahulu, mudah pemeriksaannya artinya dilengkapi pedoman skoring, kunci
jawaban. Dilengkapai petunjuk yang jelas sehingga dapat di laksanakan oleh
orang lain.
e. Ekonomis
Pelaksanaaan evaluasi menggunakan instrument tersebut tidak membutuhkan
biaya yang mahal tenaga yang banyak dan waktu yang lama.
f. Taraf kesukaran
Instrument yang baik terdiri dari butir-butir instrumene yang tidak terlalu
mudah dan tidak terlalu sukar. Butir soal yang terlalu mudah tidak mampu
merangsang aundience mempertinggi usaha memecahkannya sebaliknya kalua
terlalu sukar membuat aundiance putus asa dan tidak memiliki semangat untuk
mencoba lagi karena diluar jangkauannyadi dalam evaluasi index kesukara ini
diberi simbul p yang dinyatakan dengan “proporsi”.
g. Daya pembeda
Daya pembeda sebuah instrument adalah kemampuan instrument tersebut
membedakan antara aundience yang pandai dengan aundience yang tidak
pandai. Index daya pembeda ini disingkat dengan D dan dinyatakan denag
index Diskriminasi.
B. Langkah-langkah Menyusun instrument evaluasi
mardapi dalam widoyoko (2012, hlm. 88) menyatakan bahwa terdapat Sembilan
Langkah yang dilakukan dalam pengembangan tes hasil belajar, yaitu
1. Menyusun spesifikasi tes.
Hal-hal yang dilakukan Ketika Menyusun spesifikasi tes adalah menentukan
tujuan tes, Menyusun kisi-kisi, memilih bentuk tes, dan tes sumatif. Hal ini
dilakukan agar mempermudah dalam menulis soal dan siapa saja yang menulis
soal akan menghasilkan tingkat kesulitan yang relative sama.
2. Menulis soal tes.
Penulisan soal merupakan penjabaran dari indicator menjadi pertanyaan-
pertanyaan yang di karakteristiknya sesuai dengan perincian pada kisi-kisi yang
telah dibuat.
3. Menelaah soal tes
Hal ini dalukakan untuk meminimalisir kesalahan atau kekurangan.
4. Melakukan uji coba tes
Uji coba tes dalakukan sebagai sarana memperoleh data empiris tentang tingkat
kebaikan soal yang telah disusun.
5. Menganalisis butir-butir soal tes.
Dengan adanya analisis butir-butir soal tes dapat diketahui tingkat kesulitan butir
soal, daya pembeda dan efektivitas pengecoh
6. Memperbaiki tes.
Langkah ini basanya dilakukan tes butir soal, yaitu memperbaikimasing-masing
butir soal yang ternyata masih belum baik.
7. Merakit tes.
Dalam merakit soal, hal-hal yang dapat memengaruhi validitas soal seperti nomor
urut soal, pengelompokan bentuk soal, layout, dan sebagainya harus diperhatikan

7
karena walaupun butir-butir soal yang disusun sudah baik tetapi jika
penyusunannya sembarang dapat menyebabkan soal tersebut menjadi tidak baik
8. Melaksanakan tes.
Pelaksaan tes dilakukan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dan
diperlukan pengawasan agar tes bener-bener dikerjakan dengan jujur.

9. Menafsirkan hasil tes.


Hasil tes menghasilkan data kuantitastis yang berupa skor. Skor ini kemudian
ditafsirkan sehingga menjadi nilai, yaitu rendah, menegah, atau tinggi. Tinggi
rendahnya nilai selalu dikaitkan dengan acuan penilaian yang sering digunakan
dalam dunia psikologi dan Pendidikan, yaitu acuan norma dan acuan kriteria.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Instrument penilaian hasil belajar atau instrument evaluasi merupakan alat
ukur yang digunakan untuk mengumpulkan atau mengolah informasi
mengenai pencapaian hasil belajar para peserta didik Instrument evaluasi
yang baik memiliki ciri-ciri dan harus memenuhi beberapa kaidah antara lain,
validitas, reliabilitas, objektivitas, praktikabilitas, ekonomis, taraf kesukaran,
daya pembeda,
Evaluasi harus dilakukan secara kontinu (terus-menerus). Dengan evaluasi
yang berkali-kali dilakukan maka evaluator akan memperoleh gambaran yang
lebih jelas tentang keadaan audience yang dinilai. Evaluai yang diadakan
secara on the spot dan hanya satu atau dua kali, tidak akan memberikan hasil
yang obyektif tentang keadaan audience yang di evaluasi.
mardapi dalam widoyoko (2012, hlm. 88) menyatakan bahwa terdapat
Sembilan Langkah yang dilakukan dalam pengembangan tes hasil belajar,
yaitu: Menyusun spesifikasi tes,manulis soal tes, menelaah soal tes,
menganalisis butir-butir soal tes, memperbaiki tes, merakit tes, melaksakan
tes, menafsirkan hasil tes.

B. Saran
Demikian makalah dari kelompok kami, semoga dapat bermanfaat bagi kita
semua, terlepas dari itu kami juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, oleh karenanya kritik dan saran yang dapat membangun,
sangat kami harapkan demi perbaikan lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai