Oleh:
Elmar O Waruwu
NIM 5213121001
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, yang telah diberikan dalam
penyelesaian proposal ini. Namun, atas bimbingan dan ilmu yang diperoleh
Penulis
Elmar waruwu
NIM 5213121001
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................................vi
3. Menulis ........................................................................................................ 28
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
fomal melalui sekolah maupun secara informal melalui pendidikan di dalam rumah dan
masyarakat (Kuenifi, 2015: 13). Pendidikan juga merupakan suatu usaha yang
dilakukan secara sadar dan sengaja untuk mengubah tingkah laku manusia baik secara
dan latihan. Karena itu pendidikan merupakan fundamental dalam totalitas kehidupan
manusia.
terampil berbahasa dan mampu berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan.
Pembelajaran bahasa Indonesia adalah bagian dari kurikulum 2013 yang menekankan
(Maryanto dkk, 2014: 298). Kemampuan berbahasa dibedakan atas empat aspek
Salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang harus dikuasai siswa adalah
menyampaikan pesan atau informasi secara tertulis kepada pihak lain dengan
menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya. Menulis juga merupakan
keterampilan yang sangat penting, karena menulis adalah kegiatan produktif dalam
berbahasa. Dengan kata lain, menulis merupakan salah satu sarana dalam memproduksi
bahasa. Produksi bahasa sangat erat kaitannya dengan struktur kognitif seseorang.
Dengan demikian, menulis sebagai salah satu kegiatan berbahasa yang mempunyai
berpikir. Melatih menulis akan mendorong melatih berpikir juga. Keduanya saling
kemampuan yang dapat diwariskan, tetapi hasil proses belajar dan berlatih. Oleh sebab
itu, keadaan dan kualitas kemampuan menulis setiap orang tidak sama.
Dalam mata pelajaran bahasa Indonesia kurikulum 2013, salah satu bentuk dari
karya tulis adalah menulis teks. Teks merupakan satuan bahasa yang mengandung
pikiran dengan struktur yang lengkap. Salah satu bagian dari teks adalah teks laporan
observasi. Dalam hal ini kurikulum 2013 membuat beberapa kompetensi dasar
mengenai pembelajaran teks laporan hasil observasi yaitu KD 4.2 Menyusun teks
Teks laporan observasi merupakan salah satu jenis teks baru dalam
pembelajaran bahasa Indonesia. Selain itu, teks laporan observasi merupakan jenis teks
berbasis pengamatan, maka teks ini mampu melatih kepekaan siswa terhadap
lingkungan. Sebernarnya siswa sudah menggunakan teks ini dalam kehidupan sehari-
hari, namun siswa tidak menyadari bahwa teks tersebut adalah teks laporan hasil
observasi. Hal lain yang membuat laporan teks observasi penting untuk dipelajari
bahwa teks ini dipelajari pada dua jenjang pendidikan yang berbeda, yaitu kelas VII
SMP dan kelas X SMA. Kemunculannya pada dua jenjang pendidikan yang berbeda
ini membuktikan bahwa teks laporan obseravsi penting untuk diketahui dan dikuasai.
menulis teks hasil observasi belum sepenuhnya dikuasai oleh peserta didik. Hal ini
disebabkan beberapa kendala seperti kebanyakan siswa malas dalam menulis teks
laporan hasil observasi dan jenuh terhadap pelajaran. Faktor lain yang mempengaruhi
tidak tercapainya suatu pembelajaran juga disebabkan oleh guru. Peran seorang guru
sangatlah penting karena guru harus mampu menjadi falisitator dan mediator yang baik
bagi siswa. Diperlukan juga kerja sama yang baik antara guru dan siswa agar
pembelajaran terutama dalam menulis dapat berjalan dengan efektif. Cara guru dalam
perbaikan yang lebih mendasar. Salah satu solusi yang tepat untuk menangani
dan sesuai dengan teks yang akan diproduksi nantinya, penggunaan model
pembelajaran yang tepat dapat menjadi salah satu alternatif bagi guru untuk membuat
siswa lebih aktif, kreatif, dan inovatif sehingga pembelajaran tidak terkesan monoton.
mengajarkan materi tertentu belum tentu efektif untuk mengajar materi yang lainnya.
Oleh karena itu, guru harus mampu memilih dan menggunakan model pembelajaran
yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan agar tujuan pembelajaran tercapai.
menulis teks hasil observasi adalah model brain writing. Model brain writing
pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif, serta menciptakan suasana belajar yang
disukai oleh siswa. Dengan menggunakan model ini, siswa dapat memberikan masukan
dalam bentuk tulisan terhadap ide-ide dari siswa lainnya dalam kelompok. Dalam
perlu dilakukan uji coba untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran brain writing
. Model brain writing ini cocok dalam pembelajaran menulis teks observasi karena
siswa akan lebih mudah memunculkan ide serta mengembangkannya dalam bentuk
tulisan jika siswa mendapat masukan dari siswa lainnya, baik berupa ide tambahan
maupun perbaikan.
teks hasil observasi. Lebih lanjut, Paulus dan Nijstad, menjelaskan bahwa brain
atau menumbuhkan ide- ide secara tertulis. Ada beberapa siswa yang terkadang tidak
Adapun penelitian serupa pernah dilakukan oleh Arif Pratomo dengan judul
Hasil analisis data dan pembahasan mengenai kemampuan menulis narasi ekspositoris
tergolong baik. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan prasiklus sampai siklus II. Pada
prasiklus siswa memperoleh rata-rata skor menulis narasi ekspositoris sebesar 62.1,
siklus I sebesar 70.2, sedangkan siklus II sebesar 77,9. Perbedaannya adalah penelitian
yang dilakukan oleh Arif Pratomo ini brain writing digunakan untuk pembelajaran
menulis narasi ekspositoris sedangkan penelitian yang akan peneliti lakukan digunakan
untuk pembelajaran menulis teks lapran observasi. Perbedaan yang lain adalah lokasi
dan objek penelitian yang akan peneliti laksanakan di SMA Negeri 1 Paranginan.
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian oleh Fathrin
Oktariana Chan yang berasal dari mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia, FKIP Universitas Sriwijaya Inderalaya tahun 2013, dengan judul
membuktikan bahwa terdapat pengaruh dan perbedaan kemampuan menulis teks berita
siswa kelompok eksperimen yang mendapat perlakuan teknik brain writing dengan
siswa kelompok kontrol yang menggunakan teknik ceramah. Penelitian ini dapat
dinyatakan berhasil, serta penerapan model ini dapat menciptakan pola pembelajaran
yang aktif, kreatif, dan inovatif dengan memusatkan curah gagasan sebagai umpan
balik siswa untuk saling menuangkan ide secara bergilir padasaat menulis teks
argumentasi. Penelitian Fathrin Oktariana Chan relevan dengan penelitian ini karena
Oktariana Chan model brain writing digunakan dalam kemampuan menulis karangan,
sedangkan penelitian ini model brain writing digunakan dalam kemampuan menlis teks
laporan observasi.
Kemampuan Menulis Teks Laporan Observasi Siswa Kelas Xi SMK Negeri 1 Balige
B. Identikasi Masalah
C. Batasan Masalah
meluasnya kajian dan untuk menciptakan hasil yang lebih baik. Batasan masalah
yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa yang
terarah dan jelas, maka masalah dalam penelitian ini dibatasi hanya pada
D. Rumusan Masalah
Agar penelitian ini lebih jelas dan terarah maka perlu diberikan rumusan
masalah demi tercapainya suatu sasaran penelitian. Adapun yang menjadi rumusan
Negeri 1 Balige?
2. Bagaimana kemampuan menulis teks observasi sesudah menggunakan
Balige?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, ada beberapa tujuan yang ingin dicapai
F. Manfaat Penelitian
pembelajaran menulis bagi guru dan siswa. Manfaat tersebut dapat berupa manfaat
2. Manfaat praktis
a. Bagi guru
b. Bagi siswa
observasi sehingga siswa dapat menuangkan ide kedalam bentuk teks laporan
pembelajaran yang baru dan dapat menjadikan siswa lebih paham dan inovatif
d. Bagi Sekolah
PENELITIAN
A. Kerangka Teoretis
terkandung dalam penelitian (Arikunto, 2006 : 107). Jadi, semua uraian atau
teori yang telah dipakai sebagai landasan penelitian yang akan dilakukan.
dasar yang kokoh. Pendapat dan teori yang relevan tersebut dimanfaatkan
yang dilakukan guru serta segala fasilitas yang terkait dan digunakan secara
yang tepat dan sesuai dengan kemampuan siswa yang dapat memicu
tidak hanya berinteraksi dengan guru sebagai salah satu sumber belajar,
awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain
bahwa :
bahwa :
keterampilan menulis dan siswa bisa mengembangkan ide atau topik dalam
bentuk teks pendek. Model brain writing ini lebih menekankan siswa
untuk memberikan pendapat dalam bentuk tulisan dan merespo ide-ide siswa
Secara leksikografi brain, artinya otak, write artinya menulis. Jadi brain
writing dapat diartikan menulis segala hal yang ada dalam otak.
yang telah peserta didik buat ditukar dengan teman sekelompok untuk
Frankfurt, Jerman.‖
yang harus diingat dalam melakukan proses brain writing, yaitu sebagai
berikut.
atau salahnya ide-ide yang telah dituliskan dari hasil berpikir atau
sesuatu yang melintas di dalam pikiran. Terlebi dahulu tulis saja semua
menciptakan hasil ide yang lebih menarik daripada ide yang sebelumya.
1. Sintagmatik
b. Mengamati Objek
Pada tahap ini peserta didik diminta untuk mengamati
e. Mempresentasikan Hasil
2. Sistem Sosial
sebuah tulisan.
3. Prinsip Reaksi
4. Sistem Pendukung
writing.
berikut.
ditulis.
2. Siswa diberi kesempatan untuk melakukan proses pra-
teman lainnya.
kelompok.
untuk peserta didik menuliskan setiap ide-ide dari suatu bacaan yang
telah dibacanya. Lalu peserta didik saling bertukar kertas ide tersebut
paling pentingnya sehingga dipilih lima ide teratas pada setiap individu,
berikut:
1. setiap orang menuliskan ide mereka pada selembar kertas
3. ide pada kertas yang baru ini akan merangsang lebih banya
15 menit.
bahwa dalam langkah penerapan model ini ialah setiap orang mencatat
ide pada kertas selembar yang kemudian saling ditukarkan pada anggota
lain untuk memberikan perbaikan atau menambahan ide. Ide baru yang
tersebut diseleksi secara individu dan juga secara kelompok. Dan pada
kelompok perdebatan.
inofatif.
berikut:
brain storming
lainnya
dan
4. Tulisan tangan bisa menjadi sedikit sulit untuk menguraikan
gagasan.
sesama peserta didik. Kekurangan lain dari model ini kurang percaya
a. Penegertian Menulis
modern ini. Kiranya tidaklah terlalu berlebihan bila kita katakana bahwa
tidak langsung.
Tidak jarang kita menemui apa yang sebenarnya kita pikirkan dan
dan berpikir, yang akan akan dapat menolongnya mencapai maksud dsn
informasi tentang suatu hal secara apa adanya lalu dikelompokkan dan
rinci dan dari sudut pandang keilmuan. Teks ini berisi hasil observasi
bisa berupa hasil riset secara mendalam tentang suatu benda, tumbuhan,
a. Topik
karena itu, topik lebih singkat dan lebih abstrak daripada tema.
b. Informatif
c. Fakta
pendeskripsi
sebagainya
tersebut.
informasi
rangkumannya.
hasil obseravsi.
halaman buku).
laporan observasi.
kegiatan karnaval.
laporan.
Contoh :
6. manfaat karnaval.
c. Menyusun kerangka laporan sesuai dengan sistematika umum
jenis lainnya.
pengamatan
yang bisa digunakan untuk menganalisis data penelitian. Menulis teks laporan
observasi merupakan kegiatan produktif yang lahir dari proses berpikir dan
didik, dan guru sebagai pendidik. Perlu diketahui bahwa kegiatan belajar
tanggung jawab pada siswa untuk selalu menerapkan seluruh potensi diri dalam
teks observasi, banyak kendala yang dihadapi oleh guru. Diantaranya guru
harus memahami siswa sebagai individu yang unik. Setiap siswa mempunayi
belajar.
Disisi lain guru harus dapat mengantarkan siswa menguasai berbagai
kompetensi yang telah tercantum dalam kurikulum. Dalam penelitian ini yang
peserta didik. Brain writing tepat dalam mendorong siswa bekerja sama dan
observasi dan dapat membantu guru dan siswa dalam meningkatkan proses dan
METODOLOGI PENELITIAN
1. Lokasi Penelitian
sebagai berikut:
dengan pendidikan
2. Waktu Penelitian
1. Populasi Penelitian
pengamatan yang menjadi perhatian kita baik yang berhingga maupun tidak
generalisasi yang terdiri atas objek atau subyek yang mempunyai kualitas dan
populasi merupakan sekuruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu
keseluruhan atau sebagian objek yang diteliti. Dengan demikian, maka populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMK Negeri 1 Balige
Tabel 3.1
Pembelajaran 2021/2022
1. TEKNIK MESIN 1 33
2. TEKNIK MESIN 2 31
3. TEKNIK MESIN 3 29
4. TKR 1 29
5. TKR 2 32
6. TSM 1 36
7. TSM 2 31
8. TSM 3 34
2. Sampel Penelitian
sampel yang digunakan adalah teknik random sampling. Cara yang dapat
Dari hasil pengundian gulungan kertas tersebut maka gulungan kertas yang
C. Metode Penelitian
2021/2022.
D. Defenisi Operasional Variabel Penelitian
proses pada model ini dapat menciptakan hasil ide yang lebih
(2014:124) berpendapat bahwa pre-test post test group design yaitu eksperimen
Tabel 3.2
Eksperimen O1 X O2
Keterangan :
obseravasi
brain writing
perlakuan.
F. Jalannya Eksperimen
Tabel 3.3
4. menyampaikan
tujuan
pembelajaran
dahulu 2. siswa
dengan
menggunakan
kata-kata sendiri
mengucapkan
salam
Kegiatan Awal Kegiatan Awal 10
siswa 3. mendengarkan
4. menanyakan guru
seputar materi
pelajaran yang
telah disampaikan
pada pertemuan
sebelumnya.
kelompok
mengamati suatu
disekitar mereka
5. guru menanyakan
kepada siswa
tentang hasil
pengamatan
dibaca siswa
6. guru menilai
tulisan lalu
memberikan
perbaikan
7. guru menugaskan
laporan hasil
observasi
berdasarkan tema
yang sudah
diintruksikan
mengumpulkan mengumpulkan
observasi yang
mengucapkan
salam kepada
siswa.
G. Instrumen Penelitian
menentukan kualitas data yang terkumpul. Dalam penelitian ini alat yang
Tes ini berupa kemampuan teks laporan observasi setiap siswa dikelas.
yang ada di dalam kelas. Aspek yang dinilai dalam pembelajaran menulis teks
menulis tes jenis laporan observasi dapat dilakukan dengan tes keterampilan
menulis. Seperti yang dikemukakan Arifin (Sadikin, 1982:22) menyatakan,
―Tes adalah suatu cara atau teknik dalam rangka melakukan kegiatan evaluasi
yang didalamnya terdapat item atau serangkai tugas yang harus dikerjakan atau
anak didiknya, sekaligus mengetahui tinggi atau rendahnya nilai siswa. Salah
satu cara yang dapat dilakukan untuk menilai kemampuan menulis teks laporan
kriteria tertentu sesuai dengan apa yang ditulis dalam kisi- kisi penilaian yang
Tabel 3.4
2. informative pengamatan,
fakta terlihat
dalam paragraph
2. adanya topik 25
yang merupakan
hasil dari
pengamatan,
informative tetapi
fakta tidak
terlihat dalam
paragraf
3. adanya topik 20
yang merupakan
hasil dari
pengamatan
terlihat dalam
paragraf, tetapi
informatif dan
fakta tidak
terlihat dalam
paragraf.
menyebutkan dua
struktur (defenisi
umum dan
deskripsi
perbagian)
3. teks laporan 10
observasi yang
disusun hanya
terdapat satu
struktur teks
Ciri 1. kata benda atau 1. terdapat semua 35
pengelompokan, konteks
terkait dengan
yang pada
umumnya
merupakan teks
yang bersifat
keilmuan
6. melesapkan kata
yang
mengatasnamaka
n penulis (bersifat
infersonal). Kata-
penulis dan
peneliti sering
dihilangkan
dengan
digantikan oleh
bentuk kalimat
pasif.
Untuk mendapatkan nilai dari skor tesebut dilakukan dengan cara sebagai berikut:
Nilai akhir =
Tabel 3.5
1. Sangat Baik
2. Baik
3. Cukup
4. Kurang
I. Teknik Analisis Data
Untuk memperoleh data ada beberapa langkah yang dilakukan peneliti yaitu :
M=
∑f = Jumlah frekuensi
N = Jumlah sampel
M=
N = Jumlah sampel
SD = √
Keterangan : SD = Standar deviasi
N = jumlah sampel
SD = √
N = jumlah sampel
SEM =
√
N : Jumlah sampel
SEM1-M2 = √
Z=
Keterangan : Z = transformasi dari angka ke notasi pada
distributor normal
M = rata-rata
SD = standar deviasi
Zi).
mutlaknya
9. uji homogenitas
diambil memiliki variasi yang homogen atau tidak. Untuk itu digunakan
rumus,
Dengan kriteria pengujian Ho diterima jika Fhitung < Ftabel dan Ho ditolak
jika Fhitung > Ftabel yang menyatakan bahwa sampel berasal dari populasi
yang homogen.
tₒ =
M1 = mean post-test
hasil yang maksimal. Jika nilai thitung lebih besar dari ttabel maka ha ditrima
dengan taraf perhitungan 5%. Jika nilai thitung lebih kecil dari besar ttabel maka