Anda di halaman 1dari 21

Nama Matakuliah : Termokimia

DosenPengampu : 1- JanterPSimanjuntak,ST,MT,P.hd
2- Eswanto,ST.M.Eng,IPP

TUGAS
CRITICALJOURNALREVIEW(CJR)KE-1

KAJIAN KONSEP TERMODINAMIKA PADA TUNGKU PEMANAS ANTI


NYAMUK

KAJIAN TERMODINAMIKA PADA ALAT PENGERING TANGAN (HAND


DRYER) SEDERHANA

PENGEMBANGAN ALAT PERAGA ELEKTROLISER SEDERHANA SEBAGAI


MEDIA PEMBELAJARAN HUKUM I TERMODINAMIKA

Dikerjakan oleh:

Nama Nim Semester(angka)


Elmar Otniel 5213121001 4
Waruwu

Nabil Gifari 5213121004 4

PROGAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


JURUSAN TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEI/2023
Abstrak

Jurnal 1

Tungku anti nyamuk elektrik adalah alat yang dirancang


sebagai tempat pembakaran sehingga bahan bakar dapat
digunakan untuk memanaskan sesuatu. Obat nyamuk elektrik yang
umumnya terbuat dari bahan kaleng dengan menggunakan serbuk
pasir yang umum di jumpai di pasaran seperti serbuk obat
nyamuk lavender. Selain mudah di temukan di pasaran, pengusir
nyamuk elektrik ini juga mudah untuk dirancang sendiri dengan
menggunakan beberapa barang bekas seperti kaleng bekas yang
berbentuk seperti tabung. Penelitian ini menggunakan metode
penelitian yang dilakukan pada mekanisme kerja tungku obat
nyamuk elektrik dengan menggunakan pasir magic lavender yaitu
menggunakan metode eksperimen yang terdiri dari tahap yang
berkelanjutan sehingga tujuan penelitian dapat dilaksanakan.
Hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan massa 10
gram, 20 gram, 30 gram, 40 gram, 50 gram menghasilkan suhu
yang paling tinggi sebesar 82, ^0 C dengan waktu yang
dibutuhkan selama 90 menit dan mendapatkan nilai kalor lebur
sebesar 1,905 J. Hasil penelitian yang dilakukan dengan
menggunakan massa 10 gram, 20 gram, 30 gram, 40 gram, 50 gram
menghasilkan suhu yang paling rendah sebesar 53,6 ^0 C dengan
waktu yang dibutuhkan selama 17 menit dan mendapatkan nilai
kalor lebur sebesar 381 J.

Jurnal 2

Hand dryer adalah sebuah alat mengeringkan tangan yang


basah setelah mencuci tangan. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengkaji hubungan air terhadap waktu dan
hubungan waktu terhadap suhu. Pada penelitian ini menggunakan
metode eksperimen dengan hand dryer yang mengalirkan udara
panas yang dihasilkan oleh sebuah elemen panas dengan bantuan
kipas angin kecil pada setiap tangan yang basah. Pada alat
ini memiliki hubungan air terhadap waktu dengan jarak pertama
5cm, 10cm, 15 dan 25 cm dengan takaran air yang berbeda yaitu
pada air 5ml, 10ml, 15ml, 20ml, 25ml, dan 30ml dengan waktu
rata-rata dan nilai regresi (R2) yang berbeda dari;keempat
jarak tersebut memiliki nilai regresi yang berbeda-beda, yang
pertama dengan jarak 5cm memiliki waktu rata-rata 1,582
mrenit dengan nilai regresi yang akurat yaitu (R2 = 0,9967),
jarak 10cm dengan waktu ratarata 1,878 menit dengan nilai (R2
= 0,9957), jika pada jarak 15 cm dengan waktu rata-rata 2,746
menit maka nilai regresi sangat akurat yaitu (R2=0,0054) dan
pada jarak 20cm dengan waktu rata=rata 3,36 menit dan nilai
regresi yang sangat akurat yaitu (R2 =0,9827). Berdasarkan
hasil dari pecobaan dapat disimpulakan bahwa untuk
mengeringkan tangan dengan memakai alat hand dryer maka
hubungannya semakin besar volume air maka akan semakin besar
suhu yang di perlukan dan unutk arus yang di gunakan pada
alat ini sebesar 2,27A.

Jurnal 3

Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk uji


kevalidan alat peraga elektroliser sederhana pada materi
Hukum I Termodinamika, mendeskripsikan kemenarikan,
kepraktisan, dan kemanfaatan produk alat peraga elektroliser
sederhana pada materi Hukum I Termodinamika. Penelitian
pengembangan ini menggunakan pendekatan Design and
Development Reaserch (DDR) dengan teknik analisis data
menggunakan penilaian terhadap data uji validitas dan data
uji kepraktisan yang terdiri dari data hasil penilaian
keterlaksanan, data respon peserta didik, dan data persepsi
guru. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa uji validitas
alat peraga yang dikembangkan terkategori sangat valid. Hasil
respon peserta didik terkategori baik, dan hasil persepsi
guru terkategori baik.

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Pernyatan Masalah

Jurnal 1.

Tungku anti nyamuk elektrik adalah alat yang dirancang


sebagai tempat pembakaran sehingga bahan bakar dapat
digunakan untuk memanaskan sesuatu.Tungku anti nyamuk
elektrik menggunakan penerapan dari hukum 1 termodinamika
yang mana menggunakan prinsip dari perubahan suhu di dalam
komponennya. Perubahan yang terjadi yaitu perubahan suhu dari
normal menjadi suhu panas. Perubahan tersebut dipengaruhi
oleh arus listrik yang dihubungkan pada tungku anti nyamuk
elektrik. Aliran listrik yang mengalir dari kabel pada tungku
anti nyamuk elektrik menjadikan komponen di dalamnya
beroperasi sesuai dengan fungsinya.

tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah


untuk mengkaji konsep termodinamika pada tungku pemanas anti
nyamuk, yang diharapkan dapat dijadikan sebagai media
pembelajaran fisika untuk mengkaji konsep termodinamika pada
tungku pemanas anti nyamuk untuk mengetahui seberapa besar
waktu yang ditempuh pada saat proses pembakaran, suhu yang
dihasilkan dan besar nilai kalor yang dihasilkan pada saat
proses pembakaran serbuk obat nyamuk menggunakan tungku anti
nyamuk

Jurnal 2.

Hand dryer adalah sebuah alat mengeringkan tangan yang


basah setelah mencuci tangan. Konsep Hukum Termodinamika pada
hand dryer adalah ketika 2 komponen penting yaitu pada kipas
dan elemen pemanas,kipas berfungsi menarik dan menghisap
udara disekitar kipas kemudian dihembuskan kebagian elemen
pemanas sehingga menyebabkan udara yang ada di sekitar kipas
itu menjadi panas secara mikroskopis. Molekul-molekul udara
yang tersedot oleh kipas di dorong ke bagian depan hand
dryer, saat hand dryer sederhana bergerak ke bagian depan
molekul-molekul udara menumbuk atau berintraksi secara
langsung dengan elemen pemanasnya, panas berasal dari elemen
pemanas yang diserap oleh molekul-molekul udara sehingga
udara yang di hembuskan oleh alat tersebut akan terasa panas
dibandingkan dengan udara yang berada di sekitar sehingga
dapat mengeringkan tangan yang basah, Proses perpindahan
kalor dari elemen pemanas menuju tangan yang basah disertai
dengan berpindahnya molekul-molekul udara sehingga di sebut
dengan konveksi.

Jurnal 3.

Hukum I Termodinamika merupakan salah satu materi


pelajaran fisika yang bersifat abstrak atau sulit untuk
digambarkan, sehingga dibutuhkan suatu media alat peraga
untuk menjelaskannya dengan melakukan percobaan eksperimen
(Liana, 2020). Eksperimen dapat membantu siswa untuk
meningkatkan keterampilan, produktivitas, dan keaktifan,
serta keterlibatan dalam proses pembelajaran (Ardestani &
Badrian, 2014). Kegiatan eksperimen memberikan kesempatan
kepada siswa untuk melakukan percobaan sendiri, mengikuti
suatu proses, mengamati suatu objek, menganalisis,
membuktikan, dan menarik kesimpulan sendiri mengenai suatu
objek, sehingga dengan demikian siswa dituntut untuk
mengalami sendiri, mencari kebenaran dan mencari kesimpulan
atau proses yang dialaminya (Festiana, 2019).

1.2 Tujuan Penelitian

 untuk mengkaji konsep termodinamika pada tungku pemanas


anti nyamuk, yang diharapkan dapat dijadikan sebagai
media pembelajaran fisika untuk mengkaji konsep
termodinamika pada tungku pemanas anti nyamuk untuk
mengetahui seberapa besar waktu yang ditempuh pada saat
proses pembakaran, suhu yang dihasilkan dan besar nilai
kalor yang dihasilkan pada saat proses pembakaran serbuk
obat nyamuk menggunakan tungku anti nyamuk.
 untuk mengkaji hubungan air terhadap waktu dan hubungan
waktu terhadap suhu.
 Untuk mengkaji Alat peraga elektroliser sederhana
sebagai media pembelajaran Hukum I Termodinamika

BAB 2.
TINJAUAN PUSTAKA

Jurnal 1

Obat nyamuk elektrik di Indonesia sudah tersedia dalam


bentuk cair, kertas dan serbuk (Anggrahita Gadis Mentari et
al., 2019). Pada saat ini bentuk alat dan jenis obat pengusir
nyamuk dari waktu ke waktu mengikuti perkembangan zaman.
Salah satu alat dan jenis obat pengusir nyamuk yang praktis
dan mudah ditemukan di pasaran adalah obat nyamuk elektrik
yang umumnya terbuat dari bahan kaleng dengan menggunakan
serbuk pasir yang umum di jumpai di pasaran seperti serbuk
obat nyamuk lavender (Sumantri & SKM, 2017). Selain mudah di
temukan di pasaran, pengusir nyamuk elektrik ini juga mudah
untuk dirancang sendiri dengan menggunakan beberapa barang
bekas seperti kaleng bekas yang berbentuk seperti tabung.

Tungku anti nyamuk elektrik adalah alat yang dirancang


sebagai tempat pembakaran sehingga bahan bakar dapat
digunakan untuk memanaskan sesuatu (Simarmata et al., 2022).
Bahan yang dijadikan dalam proses pembakaran pada alat tungku
anti nyamuk elektrik sederhana ini adalah pasir magic
lavender. Pasir magic lavender adalah obat nyamuk yang
berbentuk serbuk yang memiliki beberapa kandungan kimia yang
digunakan untuk mengusir dan mencegah gigitan nyamuk (Ntelok
& Ngalu, 2020). Pasir magic lavender yang digunakan sebagai
obat nyamuk elektrik ini mudah ditemukan di pasaran. Selain
mudah ditemukan, harga dari obat nyamuk elektrik ini sangat
murah dan praktis. Tungku anti nyamuk elektrik yang dibuat
secara sederhana dapat dijadikan sebagai media dalam
pembelajaran fisika (Hernawati, 2018).

Termodinamika memiliki peran penting dalam analisis pada


sebuah sistem yang terlibat dalam proses transfer energi
(Fatiatun et al., 2022). Termodinamika merupakan ilmu energi
yang mendalami mengenai hubungan antara panas, kerja ,
entropi, dan kesepontanan proses (Kiswanto, 2022).
Termodinamika menjadi salah satu dasar ilmu fisika selain
mekanika dan elektromagnetik (Festiana, 2018). Topik – topik
yang dipelajari dalam termodinamika banyak dijumpai dalam
kehidupan sehari – hari. Contohnya yaitu penggunaan tungku
anti nyamuk elektrik sederhana yang terdapat konsep mengenai
hukum termodinamika di dalamnya. Tungku anti nyamuk elektrik
menggunakan penerapan dari hukum 1 termodinamika yang mana
menggunakan prinsip dari perubahan suhu di dalam komponennya.
Perubahan yang terjadi yaitu perubahan suhu dari normal
menjadi suhu panas. Perubahan tersebut dipengaruhi oleh arus
listrik yang dihubungkan pada tungku anti nyamuk elektrik.
Aliran listrik yang mengalir dari kabel pada tungku anti
nyamuk elektrik menjadikan komponen di dalamnya beroperasi
sesuai dengan fungsinya.

Jurnal 2

Pada zaman sekarang ini banyak alat yang di jual belikan


kepada masyarakat agar lebih praktis, salah satu alat yang di
gunakan pada zaman sekarang adalah alat pengering tangan.
Pada dasarnya prinsip kerja pada alat ini adalah tangan yang
basah bisa kering karena elemen pemanas yang berada dalam
alat pengering tersebut menghembuskan udara panas pada tangan
(Elbita & Eliza, 2021). Hand dryer berfungsi sebagai alat
mengeringkan tangan, hal ini tidak terlaulu efektif bila
digunakan oleh pihak rumah sakit atau orang yang terlibat
dalam perawatan atau merawat pasien di rumah sakit karena
memiliki beberapa faktor penyebab penyebaran infeksi
diantaranya adalah banyaknya mikroorganisme infeksius yang
dibawa oleh setiap pasien.

Kaitan antara pengering tangan dengan hukum 1


termodinamika adalah perpindahan panas (heat transfer) yaitu
ilmu yang memprediksi tenaga yang dihasilkan oleh perbedaan
suhu antara benda atau bahan (Syamsul Hadi, 2016). Energi
yang dipindahkan adalah panas (Panas). Panas dikenal sebagai
sesuatu yang bisa berubahan dari suhu yang lebih tinggi ke
suhu yang lebih rendah (Arif, 2016). Hukum pencampuran kalor
dimungkinkan karena perpindahan kalor, dalam calorimeter
perpindahan panas tidak berubah temperature suhu dalam suatu
zat lokal, tapi panas yang menyebar dari bagian satu ke
bagian yang lain

Konsep Hukum 1 Termodinamika pada hand dryer adalah


ketika 2 komponen penting yaitu pada kipas dan elemen
pemanas, kipas berfungsi menarik dan menghisap udara
disekitar kipas kemudian dihembuskan kebagian elemen pemanas
sehingga menyebabkan udara yang ada di sekitar kipas itu
menjadi panas secara mikroskopis. Molekul-molekul udara yang
tersedot oleh kipas di dorong ke bagian depan hand dryer,
saat hand dryer sederhana bergerak ke bagian depan molekul-
molekul udara menumbuk atau berintraksi secara langsung
dengan elemen pemanasnya, panas berasal dari elemen pemanas
yang diserap oleh molekul-molekul udara sehingga udara yang
di hembuskan oleh alat tersebut akan terasa panas
dibandingkan dengan udara yang berada di sekitar sehingga
dapat mengeringkan tangan yang basah, Proses perpindahan
kalor dari elemen pemanas menuju tangan yang basah disertai
dengan berpindahnya molekul-molekul udara sehingga di sebut
dengan konveksi.

Jurnal 3

Hukum I Termodinamika merupakan salah satu materi


pelajaran fisika yang bersifat abstrak atau sulit untuk
digambarkan, sehingga dibutuhkan suatu media alat peraga
untuk menjelaskannya dengan melakukan percobaan eksperimen
(Liana, 2020). Eksperimen dapat membantu siswa untuk
meningkatkan keterampilan, produktivitas, dan keaktifan,
serta keterlibatan dalam proses pembelajaran (Ardestani &
Badrian, 2014). Kegiatan eksperimen memberikan kesempatan
kepada siswa untuk melakukan percobaan sendiri, mengikuti
suatu proses, mengamati suatu objek, menganalisis,
membuktikan, dan menarik kesimpulan sendiri mengenai suatu
objek, sehingga dengan demikian siswa dituntut untuk
mengalami sendiri, mencari kebenaran dan mencari kesimpulan
atau proses yang dialaminya (Festiana, 2019).
BAB 3.METODOLOGI

Jurnal 1

Metode penelitian yang dilakukan pada kerja tungku obat


nyamuk elektrik adalah metode eksperimen yang terdiri dari
tahap yang berkelanjutan sehingga tujuan penelitian dapat
dilaksanakan. Metode eksperimen merupakan netode yang
digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap
yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Ada beberapa
tahap dalam melakukan penelitian mengenai cara kerja tungku
obat nyamuk dengan menggunakan pasir magic lavender yaitu
tahap persiapan yang meliputi : pengumpulan alat dan bahan,
pembuatan produk, pengambilan data dan menganalisis data dan
kesimpulan.

Sebelum melakukan pengambilan data penelitian, terlebih


dahulu membuat alat tungku anti nyamuk yang dibuat secara
sederhana. Penelitian ini dilakukan di lingkungan Universitas
Samudra. Alat yang digunakan untuk membuat tungku pemanas
anti nyamuk menggunakan pasir magic lavender adalah kaleng
pisau cutter berjumlah 1 buah, gunting berjumlah 1 buah.
Bahan yang digunakan untuk membuat tungku anti nyamuk
elektrik adalah kaleng bekas yang berjumlah 2 buah, pasir
magic lavender dengan takaran sebesar 500 gram, elemen
pemanas solder dengan daya 40 Watt, saklar on off 2 kaki
berjumlah 1 buah, lakban kertas dan selotip bening
secukupnya. Stiker lavender untuk mempercantik alat yang
dirancang, dan kabel power supply dengan panjang 1,5 meter.
Alat dan bahan yang sudah tersedia kemudian dirancang
dengan baik dan benar agar dapat menjadi sebuah alat yaitu
alat tungku anti nyamuk elektrik. Adapun tahapan – tahapan
yang dilakukan pada saat desain dan pembuatan alat tungku
anti nyamuk elektrik adalah sebagai berikut :
Jurnal 2

Kajian ini di lakukan di sekitar kampus Universitas


Samudra. Kajian yang dilakukan pada tanggal 26 November 2022
sampai dengan 25 Desember 2022. Kajian ini di lakukan dengan
menggunakan metode eksperimen. Eksperimen yaitu mencoba,
mencari dan mengkonfirmasikan atau membuktikan (Fitriani &
Sugiyono, 2018).

Keseluruhan hasil dari pengolahan data pada uji coba yang


sudah dilakukan dan dianalisi berbentuk grafik, sehingga
faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan jarak tangan antara
suhu dan waktu pada hand dryer sederhana.

Langkah yang dilakukan pada kajian penelitian di tunjukkan


pada gambar 1
Gambar 1. Langkah eksperimen

Gambar 2. Diagram Alur Penelitian

Jurnal 3

Penelitian pengembangan ini menggunakan pendekatan Design


and Development Research (DDR) yang diadaptasi dari prosedur
penelitian menurut Klien & Richey (2007), terdiri atas 4
tahapan yakni, analisis (analyze), perancangan (design),
pengembangan (development), dan evaluasi (evaluation)

a. Analisis (Analyze) Analisis dilakukan untuk menganalisis


kebutuhan dengan mengidentifikasi masalah, harapan dan
solusi. Indentifikasi masalah dilakukan dengan wanwancara.
Wawancara diajukan kepada 3 guru SMA yang ada di Lampung dan
menunjukkan bahwa tidak ada media interaktif, seperti alat
peraga sederhana pada materi Hukum I Termodinamika.

b. Desain (Design) Langkah selanjutnya yaitu membuat desain


atau perancangan produk yang akan dikembangkan yakni berupa
alat peraga fisika tentang Hukum I Termodinamika, dengan
model pembelajaran penemuan terbimbing. Perencanaan pada
tahap ini dilakukan untuk merancang alat peraga yang memuat
materi Hukum I Termodinamika, yaitu elektroliser sederhana
yang dikembangkan.

c. Pengembangan (Development) Setelah desain produk selesai


dibuat, maka langkah selanjutnya yaitu pelaksanaan pembuatan
alat peraga dan panduan prakikum fisika tentang Hukum I
Termodinamika. Tahapan inilah akan menghasilkan produk berupa
alat peraga. Selanjutnya adalah uji validitas kepada tim uji
ahli. Uji ahli yang dipilih yaitu dua orang dosen Pendidikan
Fisika Universitas Lampung dan satu orang guru SMAN 6 Bandar
Lampung yang berkompeten dalam bidang terkait dengan produk
pengembangan, serta keseluruhan pengemasan desain alat
peraga.

d. Evaluasi (Evaluation) Tahap evaluasi dilakukan untuk


melihat apakah kegiatan di setiap tahapan prosedur
pengembangan telah sesuai dan berjalan dengan baik atau
tidak. Evaluasi yang dilakukan pada pengembangan alat peraga
fisika tentang Hukum I Termodinamika ini adalah evaluasi
formatif. Evaluasi formatif ini dilakukan disetiap tahapan
prosedur pengembangan yaitu pada tahap analisis, perencanaan,
pengembangan dan implementasi. Evaluasi formatif pada
penelitian dan pengembangan ini bertujuan untuk kebutuhan
revisi. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini yaitu
pedoman wawancara, angket uji validasi, angket uji
kepraktisan, angket respon peserta didik dan angket persepsi
guru.
BAB 4.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Jurnal 1

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka


untuk mengetahui berapa kalor yang dihasilkan pada alat
tungku anti nyamuk dapat menggunakan jenis kalor lebur yaitu
kalor yang diperlukan untuk mengubah wujud satu kilogram zat
padat menjadi cair pada titik leburnya. Jika kalor lebur
suatu zat ditulis L maka untuk melebur, zat yang massanya m
akan memerlukan atau melepaskan kalor sebanyak :

Q = m. L

1.Hubungan Massa dengan Waktu, Suhu dan Kalor

Tungku anti nyamuk elektrik menggunakan elemen pemanas


solder dengan daya sebesar 40 Watt , tegangan sebesar 220
Volt dan arus listrik yang dihasilakan sebesar 0, 18 A.
Untuk mengetahui berapa nilai kalor lebur maka sebelumnya
sudah melakukan proses pembakaran pada pasir magic
lavender sebagai penghantar panas untuk mengukur suhu dan
kalor yang dihasilkan. Massa pasir magic lavender yang
digunakan yaitu 10 gram, 20 gram, 30 gram, 40 gram dan 50
gram. Peneliti melakukan lima kali percobaan pada massa
yang berbeda – beda dan waktu yang berbeda – beda. Adapun
hasil grafik dari lima kali percobaan pada tungku anti
nyamuk menggunakan serbuk pasir magic lavender menggunakan
massa 10 gram, 20 gram, 30 gram, 40 gram dan 50 gram
yaitu dapat dilihat pada Gambar 4.

Grafik hubungan massa dengan


suhu
100 y = 0,682x + 46,2
80 R² = 0,9841
60
40
20
0

0204060
Massa (gram)
2. Hubungan Massa Serbuk dengan Suhu Tungku Anti Nyamuk

diperoleh analisis regresi yang diperoleh dari tungku


anti nyamuk pada saat 10 gram serbuk pasir magic lavender
yang berarti terdapat hubungan ∆m - ∆T adalah semakin
sedikit massa (gram) yang digunakan, maka suhunya juga
rendah. Dapat diketahui dari hasil penelitian, bahwa yang
menghantarkan panas adalah pasir magic lavender. Hal ini
serupa dengan prinsip pembakaran pada arang, dimana yang
menghantarkan panas adalah arang tersebut. Apabila dilihat
dari nilai korelasi R^2=0,9987 (korelasi sangat kuat),
maka hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan
sebesar 99,87 % antara ∆m - ∆T.
Perhitungan yang digunakan untuk melihat suhu yang
dihasilkan pada saat pembakaran serbuk obat nyamuk
digunakan secara manual yaitu dengan menggunakan
termometer digital sehingga rata – rata suhu yang
dihasilkan saat membakar serbuk tersebut adalah 6^0C.

Grafik hubungan massa dengan suhu

80
70
60 y = 0,768x + 36,64
50 R² = 0,9995
40
30
20
10
0
0204060
massa (gram)

Jurnal 2

Berdasarkan hasil yang dilakukan maka di peroleh dengan


waktu penggunaan alat dan jarak yang berbeda beserta
dengan takaran air yang berbeda. Dengan menggunakan rumus
kalor jenis air Q3 = m×C air × ∆t.
Menurut (Ekhsan, 2019) regresi adalah unutk mengukur
sebuah hubungan antara dua variable atau lebih dari satu
variable, juga menunjukkan pada arah hubungan antara
variable dependen dan independen.
1. Hubungan Air Terhadap Waktu
Hubungan Air Terhadap Waktu
20
y = 0,3102x + 2,7927
16
R² = 0,9967

Volume Air
12
8
4
0

05101520253035
Waktu (menit)

Gambar 3. Grafik Hasil percobaan terhadap jarak 5cm

Adapun uji coba hasil pengukuran yang di dapatkan pada


jarak 5 cm mempunyai takaran air sebesar 5 ml, 10 ml, 15
ml, 20 ml, 25 ml, dan 30 ml. Setiap takaran air yang
dimiliki terdapat waktu kering yang berbeda-beda. Dimana
takaran air 5 ml memiliki hasil waktu kering di menit 4.09
(4 menit 9 detik), yang kedua pada takaran air 10 ml
memiliki hasil waktu kering di menit 6.13 (6 menit 13
detik), kemudian pada takaran 15 ml memiliki hasil waktu
kering di menit 7.54 (7 menit 54 detik), selanjutnya pada
takaran 20 ml memiliki hasil waktu kering di menit 9.02
( 9 menit 2 detik ), kemudian pada takaran 25 ml memiliki
hasil waktu kering di menit 10.55 (10 menit 55 detik), dan
yang terakhir pada takaran air 30 ml memiliki hasil waktu
kering di menit 12 (12 menit). Untuk mengeringkan air 5
ml, 10 ml, 15 ml, 20 ml, 25 ml, dan30 ml dengan jarak 5
cm diperlukan waktu rata-rata adalah 1,582 menit dengan
regresi (R2) yang di dapat pada grafik pada gambar 3
adalah 0,9967 yang berarti nilai sangat akurat pada
grafik tersebut.

Hubungan Air Terhadap Waktu


20
y = 0,3788x + 4,226
15 R² = 0,9957
Volume Air

10

0
0 10 20 30 40
Waktu (menit)
2. Hubungan Waktu Terhadap Suhu

Hubungan Waktu Terhadap Suhu


80

60
y = 3,9x + 51,1
40R² = 0,9119

Suhu
20

0
0246
Waktu (menit)

Gambar 7. Grafik Hasil percobaan waktu terhadap suhu

Berdasarkan grafik hubungan waktu terhadap suhu dengan


jarak 5 cm, 10 cm, 15 cm, 20 cm, 25 cm, dan 30 cm.
Memiliki waktu 1 menit dan mendapatkan peroleh hasil suhu
sebesar 54℃, kemudian waktu yang di dapatkan dalam 2
menit dengan hasil suhu 58℃, selanjutnya pada waktu 3
menit mempunyai hasil suhu 66℃, kemudian pada saat waktu
4 menit hasil yang di dapatkan oleh suhu sebesar 67, dan
yang terakhir pada waktu 5 menit hasil yang diperoleh suhu
sebesar 69℃. Adapun jarak yang diperoleh antara 5 cm,10
cm,15 cm, 20 cm, 25 cm, dan 30 cm. Memiliki waktu 1 menit
sampai 5 menit dengan perolehan hasil suhu 54℃, 58℃,
66℃, 67℃, dan 69℃dengna nilai regresi yang sangat
akurat yaitu (R2=0,9119).

Untuk pengering tanga (Hand dryer) memiliki arus


listrik, arus pada alat ini di hitung dengan
menggunakan rumus I=P/V dengan daya yang dimiliki
pada alat ini 500 W untuk tegangan listrik 220V dan
arus yang dimiliki adalah 2,27A.
Jurnal 3

Hasil penelitian pengembangan ini berupa alat peraga


elektroliser sederhana sebagai media pembelajaran Hukum I
Termodinamika. Pada penelitian pengembangan ini menggunakan
pendekatan DDR yang diadaptasi dari prosedur penelitian
menurut Klien & Richey (2007), terdiri atas 4 tahapan yakni,
analisis (analyze), perancangan (design), pengembangan
(development), dan evaluasi (evaluation).

Tahap Analysis

Tahap analysis dilakukan dengan mengidentifikasi masalah,


harapan, dan solusi. Identifikasi masalah dilakukan dengan
mewawancara beberapa guru fisika di SMA dan peserta didik
yang berada di provinsi lampung. Alat peraga sederhana Hukum
I Termodinamika secara umum belum ada di sekolah dikarenakan
tidak tersedia di laboratorium sekolah, padahal Alat peraga
mampu memberikan pengalaman visual kepada siswa secara
langsung antara lain untuk mendorong motivasi belajar,
memperjelas dan mempermudah konsep yang abstrak dan
mempertinggi daya serap belajar (Maharani et al., 2017).
Hasil identifikasi masalah ini menunjukkan bahwa alat peraga
sederhana tidak pernah dibuat untuk materi Hukum I
Termodinamika, padahal Hukum I Termodinamika merupakan salah
satu materi pelajaran fisika yang bersifat abstrak atau sulit
untuk digambarkan, sehingga dibutuhkan suatu media alat
peraga untuk menjelaskannya dengan melakukan percobaan
eksperimen (Handoyo, 2007). Pengumpulan informasi dilakukan
melalui studi literatur dengan membaca buku, jurnal, maupun
internet. Informasi yang dikumpulkan adalah terkait materi
Hukum I Termodinamika dan alat peraga sederhana. Berikut
merupakan komponen yang harus dimiliki alat peraga yang
dikembangkan berdasarkan informasi yang telah dikumpulkan.
Alat peraga sederhana yang dikembangkan yakni alat peraga
elektroliser sederhana pada materi Hukum I Termodinamika.Alat
peraga sederhana yang dikembangkan berbantuan dari alat dan
bahan di sekitar dan relatif murah.

Tahap Design

Design merupakan tahap peneliti merancang produk yang


dikembangkan dengan didasarkan pada hasil analisis yang telah
dilakukan. Tahap ini dilakukan oleh peneliti dengan
pengumpulan referensi untuk pembuatan alat peraga
elektroliser sederhana, perancangan alat peraga elektroliser
sederhana, dan dilanjutkan pembuatan instrumen untuk uji
validitas, kepraktisan, presepsi guru, dan respon peserta
didik. Perancangan Alat Peraga Referensi yang telah
disebutkan merupakan acuan bagi peneliti dalam membuat
rancangan alat peraga elektroliser sederhana. Alat peraga
elektoliser sederhana dirancang menggunakan alat dan bahan
yang ada disekitar dan relatif murah.
Tahap Development

Tahap berikutnya yaitu development (pengembangan) produk


sesuai dengan design yang telah dibuat. Tahap ini
menghasilkan alat peraga elektroliser sederhana yang kemudian
dilakukan uji validitas dan uji kelompok kecil yang terdiri
dari uji kepraktisan, respon peserta didik, dan persepsi
guru.

Hasil Data Uji Coba

Alat Hasil data uji coba alat dilakukan menggunakan alat


peraga elektoliser sederhana. Langkah awal percobaan ini,
masing-masing ujung katoda atau anoda dipasang kabel listrik
untuk mengalirkan arus listrik DC dari penyearah. Hal ini
diketahui bahwa , perhitungan jumlah mol keadaan 1 dan
keadaan 2 dapat diinterprestasikan bahwa sistem dalam keadaan
tertutup. Jadi mol gas pada keadaan 1 dan keadaan 2 relatif
sama. Alat

peraga elektroliser sederhana ini digunakan pada materi Hukum


I Termodinamika untuk sistem isothermal. Grafik p-V yang
berbentuk kurva menunjukan besarnya usaha yang dilakukan pada
atau oleh sistem. Besar usaha yang dilakukan pada atau oleh
sistem sama dengan besar kalor yang dilepas atau diterima
oleh sistem

Uji keterlaksanaan

Hasil dari uji keterlaksanaan menunjukkan rata-rata skor 3,42


yang berarti bahwa alat peraga elektroliser sederhana yang
dikembangkan sangat baik digunakan sebagai media pembelajaran
pada materi Hukum I Termodinamika . Hal ini didukung oleh
pendapat yang menyatakan bahwa penggunaan alat peraga sebagai
media dalam kegiatan pembelajaran akan lebih efektif untuk
memberikan pengalaman nyata kepada siswa terutama pada materi
yang bersifat abstrak (Asyhar, 2011). Alat peraga elektrolser
sederhana dapat menghantarkan peserta didik mempelajari dan
mendalami konsep dari suatu materi. Hal ini sebagai salah
satu cara untuk menjadikan peserta didik terlibat aktif dalam
proses kegiatan pembelajaran dan bermanfaat

Tahap Evaluation
Tahap evaluation (evaluasi) terdiri dari evaluasi formatif
dan evaluasi sumatif yang dilakukan untuk memperbaki
prototype alat peraga. Evaluasi formatif dilakukan pada
setiap tahap penelitian, yaitu dengan memperbaiki alat peaga
berdasarkan saran dan masukan dari validator pada saat
validasi produk. Evaluasi sumatif dilakukan setelah uji
kelompok kecil. Respon peserta didik yang telah menggunakan
alat peraga menunjukkan bahwa alat peraga elektoliser
sederhana ini membantu peserta didik dalam memahami materi
Hukum I Termodinamika karena praktis, menarik, dan mudah
digunakan dalam pembelajaran
BAB 5.

KESIMPULAN

Jurnal 1

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka


dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi suhu suatu benda maka
semakin panas pula benda tersebut. Mendeteksi kalor suatu
benda biasanya dilakukan dengan mengukur suhu benda tersebut.
Ketika suhu benda tinggi, panas yang terkandung dalam benda
sangat tinggi. Sebaliknya, ketika suhu rendah, panas di
dalamnya rendah. Banyaknya kalor yang diperlukan suatu benda
(zat) tergantung pada tiga faktor yaitu pertama massa zat,
jenis zat (kalor jenis/kalor laten), dan perubahan suhu.
Semakin besar massa benda, maka semakin besar kalor yang
diberikan kepada benda.

Jurnal 2

Berdasarkan hasil dari pecobaan dapat disimpulakan bahwa


untuk mengeringkan tangan dengan memakai alat hand dryer maka
hubungannya semakin besar volume air maka akan semakin besar
suhu yang di perlukan dan unutk arus yang di gunakan pada
alat ini sebesar 2,27A.

Jurnal 3

Berdasarkan hasil analisis data penelitian yang telah


dilakukan dapat disimpulkan bahwa Alat peraga elektroliser
sederhana sebagai media pembelajaran Hukum I Termodinamika
dinyatakan sangat valid berdasarkan uji ahli. Alat peraga
elektroliser sederhana sebagai media pembelajaran Hukum I
Termodinamika praktis digunakan sebagai alat peraga pada materi
Hukum I Termodinamika untuk peserta didik SMA kelas XI semester
ganjil berdasarkan uji keterlaksanaan, respon peserta didik, dan
persepsi guru.
DAFTAR PUSTAKA

Intang, A., & Darmansyah, D. (2018).Analisa termodinamika laju


perpindahan panas dan pengeringan pada mesin pengering
berbahan bakar gas dengan variabel temperatur
lingkungan. FLYWHEEL: Jurnal Teknik Mesin Untirta, 1(1), 34-
38.

Riyanto, H., Hardianto, T., Adriansyah, W., & Jeffry, G. Y.


(2021).Studi Termodinamika Pembakaran Kombinasi Batu Bara
dan Biomassa Limbah. JMPM (Jurnal Material dan Proses
Manufaktur), 5(2), 82-90.

Sihab, R. A., Haruman, E., Fanya, A., & Silalahi, R.


(2019).Perancangan Tungku Perlakuan Panas Termokimia untuk
Aplikasi Baja Tahan Karat dengan Pendekatan Reverse
Engineering. ELEMEN: JURNAL TEKNIK MESIN, 6(2), 41-50.

KETERANGANSUMBERCJRKE- 1 (minimal3 artikeljurnalyangdibahas)

1 Syaidatul Vol. 4 No. 02 Februari


KAJIAN KONSEP
Hadilla, 2023
TERMODINAMIKA
Rahmita PADA TUNGKU
Asyura, https://japendi.publikasi
PEMANAS ANTI
Nurmasyit indonesia.id/index.php/ja
ah NYAMUK pendi/article/view/1593

Maryana, KAJIAN Vol. 4 No. 02 Februari


Najla Dwi TERMODINAMIKA 2023
Putri,
Nurmasyitah PADA ALAT https://
PENGERING japendi.publikasiindonesia
.id/index.php/japendi/
TANGAN (HAND article/view/1614
DRYER)
SEDERHANA

3 Didik PENGEMBANGAN Volume 08, No. 1, Mei


Rahmadi, ALAT PERAGA 2021,
Kartini ELEKTROLISER
Herlina, SEDERHANA http://
Hervin SEBAGAI MEDIA repository.lppm.unila.ac.i
Maulina, PEMBELAJARAN d/31629/
Doni Andra HUKUM I
TERMODINAMIKA

Anda mungkin juga menyukai