01
Penilaian, Pengukuran, dan
02 03
Tes Penilaian dan Komponen Penilaian sebagai Suatu
Penilaian Proses
a. Penilaian dan Proses
Pembelajaran
b. Proses Penilaian Model
Ten Brink
1. Penilaian, Pengukuran, dan Tes
Di dunia pendidikan terdapat tiga istilah yang sering digunakan dan tidak jarang pula sering dikacaukan
pemakaiannya atau disamakan begitu saja pengertiannya. Ketiga istilah tersebut adalah penilaian,
pengukuran dan tes. Ketiga hal tersebut dipandang sebagai sesuatu yang menakutkan, tidak menyenangkan,
khususnya bagi pihak yang akan dikenai “tindakan” penilaian, baik pihak itu bernama peserta didik,
mahasiswa, guru, lembaga, atau pihak-pihak lain. Dalam mencapai satu keberhasilan dalam kegiatan
pendidikan diperlukan suatu alat atau kegiatan yang disebut penilaian. Untuk dapat memberikan penilaian
secara tepat perlu data-data tentang kemampuan peserta didik dalam bentuk skor atau angka. Melalui
kegiatan pengukuran dapat diketahui atau diperoleh informasi tentang tingkat kemampuan peserta didik
yang diwujudkan dalam bentuk angka. Dalam mendapatkan informasi tentang kemampuan peserta didik
diperlukan cara dan alat yang sesuai dengan tujuan pengukuran dan apa yang akan diukur, salah satu cara
yang dapat digunakan adalah tes. Data yang dimaksud dapat diperoleh melalui pengamatan, pemberian
angket, wawancara, penugasan, portofolio.
Tes merupakan sebuah instrumen atau prosedur yang sistematis untuk mengukur suatu sempel tingkah
laku, misalnya “seberapa baik kinerja seseorang” yang jawabnya berupa angka.
Pengukuran merupakan proses untuk memperoleh diskripsi angka yang menunjukkan tingkat capaian
seseorang dalam suatu bidang tertentu, misalnya “seberapa banyak”.
Penilaian merupakan proses sistematis dalam pengumpulan, analisis, dan penafsiran informasi untuk
menentukan seberapa jauh seorang peserta didik dapat mencapat tujuan pendidikan. Penilaian dan
pengukuran merupakan satu kesatuan yang saling memerlukan. Tanpa adanya data hasil
pengukuran tampaknya hampir tidak mungkin dilakukan kegiatan penilaian yang berupa
pemberian pertimbangan terhadap suatu hal.
Adapun istilah asasmen yang lebih fokus pada penyadapan informasi tentang peserta didik dalam
kegiatan belajar. Dengan adanya asasmen proses berbagai kegiatan peserta didik akan dapat
dipantau dan dijadikan barang bukti dalam penilaian.
Hakikat Penilaian dan Komponen Penilaian
Kegiatan penilaian pendidikan dalam pembelajaran di sekolah merupakan sebuah kegiatan yang kompleks
dan melibatkan banyak aspek dan aktivitas didalamnya. Penilaian dapat diartikan sebagai pemberian
pertimbangan atau nilai yang dalam dunia pendidikan berarti mempertimbangkan hasil belajar peserta
didik, cara pembelajaran guru, kegiatan pembelajaran, kurikulum atau program pendidikan.
Menurut Cronbach penilaian pada hakikatnya merupakan proses pengumpulan dan penggunaan informasi
yang digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan tentang program pendidikan. Menurut Scriven (Ten
Brink, 1974) bahwa proses penilaian terdiri atas tiga kegiatan, yaitu pengumpulan informasi, pembuatan
pertimbangan dan pengambilan keputusan. Pembuatan pertimbangan dimungkinkan tepat dika didukung
oleh akuratnya informasi yang diperoleh dan tepatnya penafsiran terhadap informasi tersebut. Penilaian
merupakan sebuah aktivitas yang cukup kompleks dan melibatkan berbagai komponen dan kegiatan.
Data yang diperoleh lewat penilaian proses dapat kuantitatif dan kualitatif tergantung kinerja peserta didik
apa yang diminati atau diperlukan.
3. Penilaian sebagai suatu proses
Penilaian proses adalah penilaian yang dilakukan sepanjang dan bersamaan dengan proses pembelajaran
lewat berbagai macam cara. Sedangkan proses penilaian merujuk pada proses atau langkah-langkah
penilaian.
Proses pembelajaran difasilitasi oleh guru agar peserta didik dapat belajar secara maksimal menguasai
berbagai kompetensi yang dibelajarkan. Langkah pertama aktivitas pembelajaran dan penilaian dimulai
dari penentuan tujuan atau kompetensi apa yang ingin diraih peserta didik lewat pelaksanaan
pembelajaran. Kejelasan tujuan memberikan arah yang pasti terhadap pelaksanaan pembelajaran dan
penilaian.
Pelaksanaan pembelajaran pada hakikatnya merupakan perpaduan yang tepat antara pemilihan bahan
ajar yang merupakan aspek isi dan metode pembelajaran yang sengaja didesain untuk membantu peserta
didik meraih kompetensi yang dibelajarkan.
Manfaat pertama dari penilaian pencapaian pembelajaran agar dapat menentukan prestasi belajar
peserta didik dan sebagai penilaian pelaksanaan pembelajaran, lalu mencakup berbagai aspek mulai dari
penetapan tujuan, bahan ajar, metode dan strategi, media dan lain-lain juga dimanfaatkan untuk laporan
keberbagai pihak yang terkait.
b. Proses Penilaian Model Ten Brink
Proses penilaian model Ten Brink mengandung tiga komponen penilaian seperti yang dikemukakan
terdiri dari tiga macam yaitu: persiapan, pengumpulan data, evaluasi.
Tahap yang perlu dilakukan sebelum pelaksanaan 1. Pengumpulan informasi dalam kegiatan penilaian
pengumpulan data. merupakan pelaksanaan pengukuran di kelas,
1. Pelukisan secara jelas pertimbangan dan keputusan pengamatan dalam tes kinerja, atau kegiatan lain.
yang akan dibuat. 2. Sesudah informasi atau data yang diperlukan dapat
2. Pelukisan informasi yang diperlukan secara lebih diperoleh, langkah selanjutnya menganalisis data-data
jelas akan mempermudah pemilihan teknik yang mentah menjadi data masak agar mempermudah
akan dipergunakan untuk memperoleh informasi penafsiran.
tersebut.
3. Penilaian yang dilakukan hendaknya juga
memanfaatkan informasi yang telah ada atau
diperoleh sebelumnya.
4. Perencanaan tentang kapan kegiatan penilaian
akan dilakukan.
5. Jika alat tes yang dipergunakan sudah ada, guru
tinggal memilih dan mempergunakannya.
3. Tahap Penilaian
Pertama, pemberian makna untuk Kedua, skor seorang peserta didik dapat
menentukan nilai seorang peserta didik juga dimaknai sebagai seberapa banyak ia
yang lazimnya diberikan dalam wujud dapat menyerap, menguasai, atau
angka (misalnya 70, 75, 80) atau huruf melakukan berbagai kompetensi yang
(transformasi dari skala angka, misalnya dibelajarkan. Jika peserta didik
A, B, C). Ada dua cara menafsirkan hasil mendapatkan skor 51 dari kemungkinan
ujian, yaoti berdasarkan pendekatan acuan skor tertinggi 60, hal itu dapat dimaknai
kriteria dan pendekatan acuan norma. bahwa ia mampu menguasai materi
Namun, untuk menilai hasil belajar pembelajaran sebesar 85%. Artinya, ia telah
peserta didik yang lebih tepat adalah yang mencapai tingkat penguasaan.
menggunakan acuan kriteria.
Ketiga, tinggi rendahnya capaiannya peserta didik/mahasiswa juga
dapat diartikan sebagai keberhasilan atau kegagalan guru/dosen
membelajarkan mereka. Tinggi rendahnya capaian tersebut dapat
dilihat dari rata-rata hitung peserta didik dalam satu kelas. Jika
rata-rata hitung ≥75% hal itu dapat ditafsirkan kelas yang
bersangkutan telah mencapai penguasan minimal.
C. Tujuan dan Fungsi Penilaian
● Untuk mengetahui seberapa jauh tujuan pendidikan yang berupa berbagai kompetensi yang telah
ditetapkan dapat dicapai melalui kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Pendidikan dan
pembelajaran merupakan proses untuk mencapai tujuan dalam kegiatan pembelajaran dirumuskan
secara berjenjang, mulai dari jenjang yang operasional yang dikenal dengan nama indikator,
kompetensi dasar, sampai standar kompetensi lulusan yang dibebankan kepada sekolah yang
bersifat umum dan abstrak.
● Untuk memberikan objektivitas pengamatan terhadap tingkah laku hasil belajar peserta didik.
Dengan mendasarkan diri pada prinsip penilaian proses, berarti pengertian terhadap peserta didik
akan dilakukan secara berkesinambungan selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran yang
dilakukan dengan pengamatan.
● Untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam kompetensi, pengetahuan, keterampilan, atau
bidang-bidang tertentu. Sama halnya dengan guru yang tidak mungkin mengukur semua
kemampuan peserta didik.
● Untuk mengetahui kelebihan kelemahan dan memonitor kemajuan belajar peserta didik, dan
sekaligus menentukan keefektifan pelaksanaan pembelajaran. Keberhasilan atau
kekurangberhasilan peserta didik belajar sebagaimana terlihat pada informasi hasil
penilaian, juga dapat dimaknai sebagai efektif atau kurang efektifnya sebuah pembelajaran.
● Untuk menentukan layak tidaknya seorang peserta didik dinaikkan ke tingkat di atasnya
atau dinyatakan lulus dari tingkat pendidikan yang ditempuhnya. Pertimbangan dan
pemberian keputusan naik atau tidak naik, lulus atau tidak lulus, akan selalu mendasarkan
diri pada informasi hasil pengukuran terhadap hasil belajar peserta didik. Penilaian
berfungsi untuk meramalkan kemampuan peserta didik menempuh pendidikan selanjutnya.
● Untuk memberikan umpan balik bagi kegiatan belajar mengajar yang dilakukan. Penilaian
yang dilakukan sewaktu kegiatan pengajaran masih berlangsung, penilaian yang dikenal
sebagai tes formatif atau ulangan harian, hasilnya dipergunakan untuk mempertimbangkan
apakah bahan pelajaran dapat diteruskan atau perlu diulang atau dibuat program remedial
baik secara klasikal maupun individual.
¡Gracias!
¿Tienes alguna pregunta? CRÉDITOS: Esta plantilla para presentaciones es una
creación de Slidesgo, e incluye iconos de Flaticon, e
tuemail@freepik.com infografías e imágenes de Freepik
+91 620 421 838
tupaginaweb.com Por favor, conserva esta diapositiva para atribuirnos