Anda di halaman 1dari 17

BAB II

SOSIOLOGI BERPARADIGMA GANDA

oleh:
Alfina Fadilatul Mabruroh S.Pd., M.Pd.
APA KABAR HARI INI?

Senang, Sedih, Marah,


bahagia, lelah, kesal,
semangat capek bete
PRETEST
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu menjelaskan konsep paradigma

Peserta didik mampu menyebutkan macam-macam paradigma


Peserta didik mampu membedakan teori dari masing-masing
paradigma
Peserta didik mampu menganalisis fenomena dengan teori
PENGANTAR
Karya metateoritis Sosiology: A
Multiple Paradigm Science (1975)
menyatakan bahwa sosiologi
merupakan ilmu yang memiliki
paradigma jamak.
George Ritzer
(1940)
Apa itu Paradigma?

https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/paradigma
Masih ingat Sosiolog berikut?

YA TIDAK
APA ITU PARADIGMA
George Ritzer dan Wendy W. Murphy dalam bukunya, Introduction to
Sociology (2020), menulis bahwa sosiologi tidak memiliki sebuah
paradigma dominan atau tunggal.
Paradigma dapat diartikan sebagai kerangka teoretis (theoretical
framework), kerangka konseptual (conceptual framework), kerangka
pemikiran (frame of thinking), sudut pandang (perspective), atau
Hal 16 pendekatan (approach).
Ritzer menyatakan paradigma adalah pandangan yang mendasar dari
ilmuwan tentang apa yang menjadi pokok persoalan yang semestinya
dipelajari suatu cabang ilmu pengetahuan.
Menurut Ritzer dan Murphy, sosiologi merupakan ilmu dengan berbagai
paradigma atau paradigma ganda (multiple-paradigm science).
Maka, berbagai kerangka sosiologi dapat digunakan untuk menganalisis
kejadian sosial. Ritzer dalam bukunya, Sociology: A Multiple Paradigm
Science (1975), menyatakan ada tiga paradigma utama sosiologi.
Ketiganya adalah paradigma fakta sosial (social- facts), definisi sosial
(social-definition), dan perilaku sosial (social-behavior).
JADI PARADIGMA ADALAH...

Paradigma dapat diartikan sebagai kerangka teoretis (theoretical framework), kerangka konseptual
(conceptual framework), kerangka pemikiran (frame of thinking), sudut pandang (perspective), atau
pendekatan (approach).
tindakan sosial
fungsionalisme (action theory)
struktural
interaksionisme
konflik simbolik
FAKTA SOSIAL DEFINISI (symbolic
sistem interactionism)

mikro
fenomenologi
(phenomenology)

PARADIGMA DI SOSIOLOGI eksistensialisme


(existentialism)

perilaku sosiologi
(Behavioral sociology)
PERILAKU SOSIAL
pertukaran
(exchange theory)
PARADIGMA SOSIOLOGI

Fakta Sosial Definisi Sosial Perilaku Sosial


Emile Durkheim Max Weber
Karl Marx George Herbert Mead B. F Skiner
Talcott Parsons Herbert Blumer George Hoffman
PARADIGMA
FAKTA SOSIAL
Diawali oleh karya Emile Durkheim, khususnya
buku The Rules of Sosiological Method dan
Suicide.
Paradigma ini melihat kajian sosiologi adalah
fakta sosial, baik sesuatu yang berbenda atau
nyata ada (material entity) dan tidak nyata ada
(non material entity), seperti ide atau gagasan.
Teori yang termasuk paradigma ini antara lain
teori fungsionalisme struktural, teori konflik, dan
teori sistem.
PARADIGMA
DEFINISI SOSIAL
Diawali oleh karya Max Weber tentang tindakan sosial
(social action). Weber tertarik pada makna subyektif yang
diberikan individu terhadap tindakan yang dilakukannya.
Paradigma ini melihat pokok persoalan ilmu sosial adalah
hal mikro seperti proses pendefinisian sosial dan akibat-
akibat dari suatu aksi serta interaksi sosial, bukan hal makro
seperti struktur sosial atau pranata sosial.
Teori yang termasuk paradigma ini antara lain teori
tindakan sosial (action theory), teori interaksionisme
simbolik (symbolic interactionism), teori fenomenologi
(phenomenology), dan eksistensialisme (existentialism).
PARADIGMA
PERILAKU SOSIAL
Diawali oleh karya B. F. Skinner.
Paradigma ini melihat kajian atau subjek dari ilmu
adalah perilaku (behavior) individu yang menimbulkan
akibat atau perubahan terhadap tindakan selanjutnya,
khususnya penghargaan (reward) yang memancing
perilaku yang diinginkan serta hukuman (punishment)
yang mencegah perilaku yang tidak diinginkan.
Menurut teori ini, manusia bukan mahluk bebas,
seseorang menyesuaikan perilaku terkait respon
terhadap lingkungan sosialnya.
Teori yang termasuk paradigma ini antara lain teori
pertukaran (exchange theory)
Kesimpulan
Paradigma adalah kerangka teoretis (theoretical framework), kerangka
konseptual (conceptual framework), kerangka pemikiran (frame of thinking),
sudut pandang (perspective), atau pendekatan (approach).
Paradigma di Sosiologi terbagi menajdi 3 yakni paradigma fakta sosial, definisi
sosial, dan perilaku sosial.
Paradigma fakta sosial adalah perilaku individu dibentuk dan dikendalikan oleh
berbagai norma dan aturan sosial. Individu sebagai objek, bukan subjek.
Paradigma definisi sosial adalah setiap individu sebagai subjek dan memahami
dari sudut pandang subjek.
Paradigma perilaku sosial adalah individu bukan manusia yang bebas. Individu
berperilaku tertentu disebabkan menyesuaikan dan merespon lingkungan
sosialnya.
Sosiologi berparadigma ganda memperkuat sosiologi sebagai ilmu yang memiliki
berbagai paradigma dan teori, juga menunjukkan sosiologi sebagai ilmu yang
empiris, teoritis, non etis dan kumulatif.

Anda mungkin juga menyukai