Anda di halaman 1dari 22

MATERI

PARADIGMA SOSIOLOGI
Mind map
Kajian Paradigma Sosiologi

Paradigma
sosiologi

Sejarah, arti dan Hubungan


Tipologi paradigma paradigma dan
definisi
sosiologi teori
paradigma
SEJARAH PERKEMBANGAN
PARADIGMA/ALIRAN PEMIKIRAN

Tahap Pra
Paradigmanisasi Tahap Paradigmanisasi
Skema obyek kajian Sosiologi

Individu Struktur
Sosial

Lingkungan Sosial

Dari skema tersebut nampak bahwa kajian sosiologi terfokus dalam 2 (dua)
wilayah yakni mikro-sosiologi dan makro-sosiologi ;
1. mikro-sosiologi fokus dalam self scheme (persepsi) individu dan relationship in
society (perilaku/interaksi),
2. makro-sosiologi fokus dlm kekuatan2 eksternal yang dapat mempengaruhi
individu dan pola masyarakat yaitu struktur sosial

Munculnya skema tersebut diatas dapat dinilai sebagai bagian dari proses
perjalanan sosiologi sebagai ilmu pengetahuan.
Sosiologi adalah das sein (membahas apa yg terjadi) maka sosiologi selalu
berangkat dari fakta sosial beda dengan filsafat dan psikologi sebagai ilmu
pengetahuan.
Maka dari itu teori2 sosiologi sangat dipengaruhi oleh kekuatan sosial dan
kekuatan intelektual, di dalam sosiologi banyak terdapat paradigma (multi
paradigm) sebagai konsekwensi pengaruh perkembangan kekuatan
intelektual tersebut yg secara langsung mempengaruhi timbulnya teori-teori
sosiologi (akibat kekuatan sosial),
Contoh lihat skema;

akibat
Revolusi Prancis
(abad 19)

Teori –teori
sosiologi Revolusi Industri

Revolusi
Informasi
Arti Paradigma
Sebagai sebuah konsep, istilah paradigma (paradigm) pertama
kali diperkenalkan oleh Thomas Kuhn dalam karyanya The
Structure of Scientific Revolution (1962), yang merupakan
antitesis terhadap pendapat ilmuwan tentang
perkembangan atau kemajuan ilmu pengetahuan itu terjadi
secara kumulatif. Tesis Kuhn isinya bahwa kemajuan Ilmu
pengetahuan karena adanya revolusi paradigma. Arti
paradigma dari bahasa yunani para (dikenal) deigma (model)
secara konseptual yakni suatu pandangan yang mendasar
tentang apa yang menjadi pokok persoalan (subject matter)
dari suatu cabang ilmu. Kuhn melihat bahwa Ilmu
pengetahuan pada waktu tertentu didominasi oleh satu
paradigma tertentu.
Lihat model perkembangan Ilmu Pengetahuan (modifikasi);

Paradigma Normal Anomalies crisis Revo- Parad


I science lusi II
DEFINISI PARADIGMA
 . Paradigma (Kuhn) adalah satu kerangka referensi atau
pandangan dunia yang menjadi dasar keyakinan atau
pijakan suatu teori

Jadi Definisi Paradigma:


 Kerangka konseptual, termasuk nilai atau teknik dan
metode yang disepakati dan digunakan oleh suatu
komunitas dalam memahami atau mempersepsi semesta.
 Cara berpikir atau cara memahami gejala dan fenomena
semesta yang dianut oleh sekelompok masyarakat (world
view)
 Istilah lain paradigma: Perspektif, sudut pandang, kerangka
konseptual, kerangka pemikiran, pendekatan, kerangka
analistis, dan aliran pemikiran (school of thought).
FUNGSI UTAMA PARADIGMA

 Sebagai acuan dalam mengarahkan tindakan, baik


tindakan sehari-hari maupun tindakan ilmiah.
 Sebagai referensi atau dasar pijakan dalam proses
pembuatan teori
 Sebagai jendela untuk melihat atau menyaksikan
dunia atau suatu ilmu.
 Sebagai acuan, maka lingkup suatu paradigma
mencakup berbagai asumsi dasar yang berkaitan
dengan aspek epistemologis, dan metodologis.
.
TIPELOGI PARADIGMA UTAMA SOSIOLOGI
(ANALISIS SOSIAL)

Paradigma Ilmu Paradigma Fakta


Pengetahuan Sosial (Makro)
(Thomas Kuhn) E. Durkheim

Paradigma Definisi Paradigma


Sosial (Mikro) Max Integrated
Sosiologi (George Ritzer)
Weber

Paradigma Perilaku
Sosial (Mikro)
B.F Skinner

Rekayasa Kenyataan
Analisis Sosial
sosial sosial
PARADIGMA FAKTA SOSIAL
Menurut paradigma ini pemahaman terhadap fenomena sosial yang
ada harus dengan mempertimbangkan data riil diluar pemikiran
manusia ini disebut dengan “Fakta sosial” yang menjadi pusat
perhatian penyelidikan dalam sosiologi (subject matter). Durkheim
menyatakan bahwa fakta sosial dalam skala luas dapat
mempengaruhi pikiran dan tindakan individu (Suicide 1897);

Fakta sosial merupakan struktur sosial (social structure) yg terdiri


dari 2;
1. Lembaga Sosial adalah jaringan hubungan sosial di mana
interaksi sosial berproses dan menjadi terorganisir serta
terciptanya posisi-posisi sosial dari individu ke sub kelompok yg
dapat dibedakan. (materiil)
2. Pranata sosial yakni nilai-nilai umum (common values) dan norma
yang terwujud dalam masyarakat (non materiil)
DEFINISI SOSIAL
Paradigma kedua adalah Definisi Sosial dimana di dalam melihat
suatu fenomena sosial yang terjadi dapat dilihat melalui
pemahaman terhadap tujuan-tujuan dari manusia didalam
melakukan suatu hubungan, yang dikembangkan oleh Max Weber
untuk menganalisis tindakan sosial (social action) yang menjadi
subject matter .
Bagi Weber, pokok persoalan sosiologi adalah bagaimana memahami
tindakan sosial antar hubungan sosial, dimana “tindakan yang
penuh arti” itu ditafsirkan untuk sampai pada penjelasan kausal.
Untuk mempelajari tindakan sosial, Weber menganjurkan metode
analitiknya melalui penafsiran dan pemahaman (interpretative
understanding) atau menurut terminologinya disebut dengan
verstehen.
Paradigma ini mempunyai tiga premis yakni;
1. Manusia adalah aktor kreatif
2. Fakta sosial memiliki arti subyektif (motivasi & tujuan) bukan
obyektif
3. Cara aktor mendefinisikan faktor sosial adalah cara mereka
mendefinisikan situasi (subyektifitasnya)
PERILAKU SOSIAL
Paradigma yang ketiga adalah Perilaku Sosial. Paradigma ini
dikembangkan oleh B.F. Skiner dengan meminjam pendekatan
behaviorisme dari ilmu psikologi. Ia sangat kecewa dengan dua
paradigma sebelumnya karena dinilai tidak ilmiah, dan dianggap
bernuansa mistis.
Menurutnya, obyek studi sosiologi yang konkret-realistik itu adalah
perilaku manusia yang nampak serta kemungkinan perulangannya
(subject matter) dalam (behavioral of man and contingencies of
reinforcement). Secara garis besarnya pokok persoalan analisis persoalan
menurut paradigma ini adalah tingkah laku individu yang berlangsung
dalam hubungannya dengan faktor lingkungan menimbulkan perubahan
terhadap tingkah laku, dan manusia melakukan perulangan perilakunya
dengan pertimbangan reward dan punishment yg didapatnya.
Skinner juga berusaha menghilangkan konsep volunterisme
Parson dari dalam ilmu sosial, khususnya sosiologi.
DARIKETIGA PARADIGMA DI ATAS, GEORGE RITZER
MENGUSULKAN SEBUAH PARADIGMA INTEGRATIF
YANG MENGGABUNGKAN KESEMUA PARADIGMA DI
ATAS

Fakta
Sosial

“Multi-
Paradigma”
(integrated-
paradigm)
Perilaku Definisi
Sosial Sosial
Menurut Ritzer perlu adanya integrasi dari subject
matter fakta sosial, definisi sosial dan perilaku
sosial karena terlalu sukar untuk memahami aneka
ragam fenomena sosial yang saling mempengaruhi
apabila hanya dengan menggunakan salah satu
paradigma,
Sehingga untuk memahami jelas dibutuhkan
kemampuan untuk menguraikan dan menjelaskan
empat tingkat mendasar analisis sosial dalam satu
kesatuan; dimana Ritzer kemudian menawarkan
suatu exemplar paradigma yang terpadu, yang
kuncinya adalah “tingkatan realitas sosial”,
yaitu makro-obyektif, makro-subyektif, mikro-
obyektif, dan mikro-subyektif (subject matter).
TINGKAT UTAMA ANALISIS SOSIAL
RITZER
Makroskopik
I. Makro-Objektif II.Makro-subjektif
Exp:masyarakat, lembaga sosial - norma dan nilai
Birokrasi, ritual
dan bahasa

Objektif Subjektif

III. Mikro-Objektif IV.Mikro-Subjektif


-pola perilaku,tindakan -persepsi, pemikiran/keyakinan
dan interaksi

Mikroskopik
Tingkat realitas sosial Paradigma sosiologi (Ritzer)

Fakta Sosial Paradigma Integratif


Makro Subyektif
Makro Obyektif

Definisi Sosial
Mikro Subyektif

Perilaku Sosial

Mikro Obyektif

Dalam gambar diatas Paradigma Fakta sosial memusatkan


perhatian pada Makro subyektif dan makro obyektif, definisi
sosial pada mikro subyektif dan mikro obyektif, dan perilaku
sosial pada mikro obyektif,
Paradigma integratif fungsinya menjelaskan semua tingkat tapi
tidak meneliti secara rinci untuk setiap tingkat realitas sosial
seperti yang dilakukan oleh ketiga paradigma yang lain
HUBUNGAN PARADIGMA DAN TEORI

PARADIGMA TEORI PRAKTEK

mempengaruhi mempengaruhi
asumsi proposisi

Realitas hipotesis
waktu teori

penelitian

Dari skema proses pembentukan teori diatas dapat disimpulkan


bahwa teori
Adalah penjelasan ilmiah tentang problem yang terjadi di tengah
kehidupan manusia dalam masyarakat.
Teori sosiologi merupakan analisis terhadap problem sosial yang
mendorong adanya perubahan sosial
PROBLEM SOSIAL

MORAL
Rumah
tangga Pendidikan

Agama
Politik
Kebiasaan

EKONOMI
ARTI PROBLEM SOSIAL
 Problem Sosial adalah suatu ketidak sesuaian
antara unsur-unsur dalam masyarakat, yang
membahayakan kehidupannya kelompok sosial,
atau menghambat terpenuhnya keinginan-
keinginan pokok dari warga-warga kelompok
sosial tersebut,sehingga menyebabkan rusaknya
ikatan sosial. Apabila antara unsur-unsur
tersebut terjadi bentrokan maka hubungan-
hubungan sosial akan terganggu sehingga
mungkin akan terjadi kegoyahan-kegoyahan
dalam kehidupan berkelompok, seperti terlihat
pada gambar diatas.
Skema hubungan paradigma dalam grand theory sosiologi
Paradigma Grand theory
1. Teori Fungsional Struktural
Paradigma 2. Teori Konflik
fakta sosial 3. Teori Sistem

Paradigma
Definisi sosial Teori Interaksionis simbolik

Paradigma 1.Teori Behavioral sociology


Perilaku sosial 2. Teori Exchange

Paradigma
Integrated 1.Teori Strukturasi
2. Teori Modernitas
 SUKRON

Anda mungkin juga menyukai