Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembelajaran adalah proses interaksi antara siswa dengan guru, siswa

dengan sumber belajar dan siswa dengan siswa di lingkungan belajar.

Pembelajaran adalah usaha sadar dari guru untuk membuat siswa belajar, yaitu

terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa yang belajar, dimana perubahan

itu dengan didapatkannya kemampuan baru yang berlaku dalam waktu yang

relative lama dan karena adanya usaha (Undang-Undang No. 20 Tahun 2003

Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 20). Proses pembelajaran pada

anak SD tingkat rendah harus dilakukan dengan menyenangkan dan bermakna

agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Perbaikan proses pembelajaran siswa

merupakan titik sentral dalam peningkatan kualitas pendidikan. Karena

meningkatkan kualitas pendidikan pada dasarnya adalah meningkatkan hasil

belajar siswa, menurut Bambang Riyanto (2008). Tercapainya peningkatan hasil

belajar dapat didukung dengan proses pembelajaran yang efektif yaitu

pembelajaran yang dapat mencapai tujuan pembelajaran itu sendiri secara optimal.

Belajar mengajar pada dasarnya adalah interaksi atau hubungan timbal

balik antara guru dan siswa dalam situasi pendidikan. Oleh karena itu, guru dalam

mengajar dituntut kesabaran, keuletan dan sikap terbuka disamping kemampuan

dalam situasi belajar mengajar yang lebih aktif. Demikian pula dari siswa dituntut

adanya semangat dan dorongan untuk belajar.

1
2

Dalam proses belajar mengajar pasti terdapat beberapa kelemahan yang

dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Diantaranya yaitu: 1) Siswa kurang

memperhatikan penjelasan guru pada setiap pembelajaran, 2) Siswa tidak

memiliki kemampuan dalam pembelajaran tema 6, 3) Konsentrasi siswa kurang

terfokus pada pembelajaran tema 6 dan 4) Kurangnya kesadaran siswa terhadap

pembelajaran tema 6, Kelemahan-kelemahan di atas merupakan masalah desain

dan strategi pembelajaran di kelas yang penting dan mendesak untuk dipecahkan.

Karena interaksi dalam pembelajaran akan berjalan pincang dan berakibat luas

pada rendahnya mutu proses maupun hasil pembelajaran.

Melihat fenomena tersebut, maka perlu diterapkan suatu sistem

pembelajaran yang melibatkan peran siswa secara aktif dalam kegiatan belajar

mengajar, guna meningkatkan hasil belajar siswa pada tema 6 disetiap jenjang

pendidikan. Salah satu model pembelajaran yang melibatkan peran siswa secara

aktif adalah model pembelajaran kooperatif tipe STAD Model pembelajaran

kooperatif STAD sangat cocok diterapkan pada pembelajaran tema 6 karena

dalam mempelajari tema 6 pada mata pelajarannya Bahasa Indonesia IPA dan

Matematika tidak cukup hanya mengetahui dan menghafal konsep- konsep mata

pelajaran tersebut tetapi juga dibutuhkan suatu pemahaman serta kemampuan

menyelesaikan persoalan tema 6 dengan baik dan benar. Melalui model

pembelajaran ini siswa dapat mengemukakan pemikirannya, saling bertukar

pendapat, saling bekerja sama jika ada teman dalam kelompoknya yang

mengalami kesulitan (Pantanemo, dkk 2006).

Salah satu model pembelajaran yang sangat berguna untuk membantu

peserta didik menumbuhkan kerjasama, berfikir kritis, dalam kemampuan


3

membantu teman adalah pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif STAD

didasarkan pada kebersamaan melalui proses pembelajaran yang membantu

peserta didik untuk memahami materi pembelajaran.

Model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division

(STAD) merupakan sebuah pendekatan yang baik bagi guru baru untuk memulai

menerapkan model pembelajaran kooperatif dalam kelas (Pradyo Wijayanti,

2002:2). Pada pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division

(STAD) siswa dalam kelas dibagi menjadi beberapa kelompok, dimana masing-

masing kelompok beranggotakan 4-5 siswa untuk bekerjasama dalam

menyelesaikan tugas. Gagasan utama untuk menggunakan STAD adalah untuk

memotivasi siswa supaya dapat saling mendukung dan membantu satu sama lain

dalam menguasai yang diajarkan guru. Di samping itu model pembelajaran

kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) tidak hanya unggul

dalam membantu siswa memahami konsep sulit, tetapi juga sangat berguna untuk

menumbuhkan interaksi antara guru dan siswa, meningkatkan kerjasama,

kreativitas, berpikir kritis serta ada kemauan membantu (Ibrahim Muhammad,

2000).

Berdasarkan hasil observasi di kelas IV SDN Sotabar 1 Pamekasan

ternyata ada beberapa kesulitan yang sering di alami oleh guru diantaranya: (1)

waktu yang relatif sedikit (kurang) padahal materi yang harus disampaikan

banyak di karenakan pembelajaran menggunakan tema (tematik); (2) Guru juga

masih terkendala dengan media pembelajaran karena harus menyesuaikan dengan

kurikulum baru yaitu kurikulum 2013; (3) sebagian kecil ada beberapa anak yang

kesulitan mengerjakan soal latihan tersebut karena kurangnya aktivitas siswa


4

dalam belajar, sehingga hasil belajar yang di capai sangat rendah. (4) Guru

cenderung memakai metode ceramah sehingga siswa merasa bosen dalam

pembelajaran dikelas.

Untuk mengatasi permasalahan di atas, peneliti menggunakan media

gambar terhadap pembelajaran STAD karena dengan adanya suatu gambar maka

siswa tersebut akan lebih menarik dan aktif dalam proses pembelajaran di kelas.

Media gambar adalah salah satu alat peraga yang efektif untuk menstimulasi anak

dalam pembelajaran STAD, sebelumnya media gambar digunakan sebagai sarana

pembelajaran maka yang harus dipersiapkan adalah susunlah gambar dengan

teratur supaya mudah digunakan pada waktunya. Diantara media pembelajaran,

media gambar adalah media yang paling umum dipakai. Hal ini dikarenakan

peserta didik lebih menyukai gambar daripada tulisan, apalagi jika gambar dibuat

dan disajikan sesuai derngan persyaratan yang baik, sudah tentu akan menambah

semangat peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran. Alat peraga dapat

memberi gagasan dan dorongan kepada guru dalam mengajar anak-anak sekolah

dasar.

Sehingga tidak tergantung pada gambar dalam buku teks ,tetapi dapat lebih

kreatif dalam mengembangkan alat peraga agar para murid menjadi senang

belajar. Berikut adalah pengertian media gambar menurut (Hamalik 2000),

Sebagai alat pembantu pembelajaran: (1) Media gambar adalah segala sesuatu

yang diwujudkan secara visual kedalam bentuk 2 dimensi sebagai curahan

ataupun pikiran yang bermacam-macam seperti lukisan, potret, slide, film, strip,

opaque proyektor". (2) Media gambar adalah media yang paling umum dipakai,
5

yang merupakan bahasan umum yang dapat dimengerti dan dinikmati dimana

saja.

Sesuai dengan lembaga pendidikan khususnya di madura bahwa SDN

Sotabar 1 Pamekasan merupakan salah satu SDN yang tertinggal dari perubahan

kurikulum maupun pendidikan yang ada di Madura. SDN Sotabar 1 terletak di

daerah pantura, kabupaten pamekasan Madura. Dengan adanya kurikulum baru

yaitu kurikulum 2013 tentang pembelajaran tematik, SDN Sotabar I Pamekasan

Tertinggal jauh dari kurikulum yang baru. Maka perlu adanya penerapan

kurikulum 2013 yang menerangkan tentang pembelajaran tematik dengan

pendekatan saintifik. Dengan di terapkanya kurikulum yang baru kurikulum 2013

maka di harapkan SDN Sotabar 1 Pamekasan bisa menyesuaikan dengan lembaga

pendidikan yang lainnya khususnya di kabupaten pamekasan Madura.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti ingin mengadakan kegiataan

dengan judul : “Peningkatan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Media Gambar

dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD)

Tema Indahnya Negeriku kelas IV SDN Sotabar 1 Pamekasan“.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka Rumusan Masalah dalam penelitian

ini adalah:

1) Bagaimana penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe Student Team

Achievement Division (STAD) dengan menggunakan media gambar tema

“Indahnya Negeriku” kelas IV SDN Sotabar 1 Pamekasan?

2) Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa pada tema “Indahnya Negeriku”

kelas IV SDN Sotabar 1 Pamekasan setelah menerapkan model pembelajaran


6

kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) dengan

menggunakan media gambar?

1.3 Batasan Masalah

1. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV SDN Sotabar I Pamekasan

2. Materi yang dipilih dalam penelitian ini adalah Tema 6 Indahnya Negeriku

Pembelajaran 1 Keanekaragaman Hewan Langka dan Tidak Langka.

1.4 Tujuan Penelitian

Penelitian ini akan berguna apabila bisa menjadi suatu bahan evaluasi pada

pendidikan, khususnya dalam pembelajaran di kelas. Sesuai dengan latar belakang

dan rumusan masalah yang dikemukakan tentang penerapan metode kooperatif

tipe STAD, maka penelitian ini bertujuan :

1. Mendeskripsikan penerapan model pembelajaran koopertif tipe Student Team

Achievement Division (STAD) pada “Indahnya Negeriku” Sub Tema 1

Keanekaragaman Hewan dan Tumbuhan kelas IV SDN Sotabar 1 Pamekasan.

2. Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada “Indahnya Negeriku” kelas

IV SDN Sotabar 1 Pamekasan setelah menerapkan model pembelajaran

kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD).

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian adalah manfaat secara teoritis dan manfaat

secara praktis.

1. Manfaat Teoritis

a. Bagi Peneliti

Dapat memberikan pengalaman langsung kepada peneliti dalam

pembelajaran di kelas dan dapat menerapkan model pembelajaran STAD.


7

Selain itu Sebagai sarana untuk menerapkan teori-teori tentang metode,

model, teknik, Strategi dan sumber belajar yang diperoleh peneliti selama

dibangku kuliah dengan kenyataan yang ada di sekolah.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

Siswa terlibat langsung dalam pembelajaran supaya dapat meningkatkan

hasil belajar pada tema Indahnya Negeriku dan Mendorong siswa untuk

berperan aktif dalam proses pembelajaran

b. Bagi Guru

Dapat memberikan masukan kepada guru agar dapat menerapkan model

pembelajaran yang bervariasi. Selain itu, guru mengetahui gaya belajar

siswa dan dapat mempermudah dalam memberikan bantuan.

c. Bagi Sekolah

Dapat meningkatkan hasil belajar siswa di sekolah sehingga dapat

memperbaiki kualitas pembelajaran di SDN Sotabar 1 Pamekasan.

1.6 Definisi Operasional

Definisi Operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Hasil Belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang

dicapai siswa dengan kriteria tertentu, hal ini mengisyaratkan bahwa objek

yang dinilainya adalah hasil belajar siswa Winkel (2007).

2. Model pembelajaran adalah acuan pembelajaran yang secara sistematis

dilaksanakan berdasarkan pola-pola pembelajaran tertentu. Model

pembelajaran tersusun atas beberapa komponen, yaitu fokus, sintaks, sistem

sosial, dan sistem pendukung. Model pembelajaran pada umumnya memiliki


8

ciri-ciri memiliki prosedur yang sistematis, hasil belajar diterapkan secara

khusus, penetapan lingkungan secara khusus, memiliki ukuran keberhasilan

tertentu, dan suatu model mengajar menetapkan cara yang memungkinkan

siswa melakukan interaksi dan bereaksi dalam lingkungan (Hosnan, 2013).

3. Model Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) adalah model pembelajaran

yang mengacu pada metode pengajaran dimana siswa bekerja bersama dalam

kelompok kecil saling membantu dalam belajar. Model pembelajaran ini

melibatkan siswa dalam kelompok yang terdiri dari empat atau lima siswa

yang mempunyai kemampuan yang berbeda–beda. Anggota kelompoknya

tergantung antara satu sama lain untuk mencapai satu penghargaan bersama,

mereka akan berbagi penghargaan tersebut seandainya mereka berhasil

sebagai kelompok (Hosnan, 2014).

4. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams-Achievement

Divisions)

Model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams-Achievement

Divisions) merupakan salah satu model dalam pembelajaran kooperatif yang

sederhana dan baik untuk guru yang baru mulai menggunakan pendeatan

kooperatif dalam kelas, STAD (Student Teams-Achievement Divisions)

merupakan suatu model pembelajaran kooperatif yang efektif. Utomo (2012)

mengatakan bahwa STAD ( Student Teams-Achievement Divisions) didesain

untuk memotivasi siswa-siswa supaya kembali bersemangat dan saling

menolong untuk mengembangkan ketrampilan yang diajarkan oleh guru.

Dalam pembelajaran Kooperatif terdapat bermacam-macam tipe, salahsatunya


9

adalah pembelajaran Kooperatif tipe STAD (Student Teams-Achievement

Divisions). merupakan pembelajaran Kooperatif yang terdiri dari tim-tim

belajar siswa yang heterogen beranggotakan 4 sampai dengan 5 orang peserta

didik (Hosnan, 2013).

5. Pembelajaran Tematik

Pengertian pembelajaran tematik adalah pembelajaan yang menggunakan

tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan

pengalaman bermakna kepada siswa (Rusman, 2013).

Anda mungkin juga menyukai