Anda di halaman 1dari 14

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan

Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan


Dampak)

Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam


Pembelajaran 1

Lokasi

SDN CURAH DUKUH II

Lingkup Pendidikan

SEKOLAH DASAR

Tujuan yang ingin dicapai

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Tema 2


(Bermain di Lingkunganku) Subtema 3 (Bermain di Lingkungan
Sekolah) Pembelajaran ke – 1 dengan Media Konkrit/Benda
Nyata dan Model Pembelajaran PBL

Penulis

Luluk Winarti S.Pd.

Situasi:

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik


ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan
tanggung jawab anda dalam praktik ini.

Saya mengidentifikasi masalah yang terjadi di Sekolah tempat


saya mengajar khsusnya kelas yang saya ampu Kelas II yaitu
hasil belajar Matematika di kelas 2 SDN CURAH DUKUH
IIbelum maksimal, dalam hal ini materi perkalian dan
pembagian. Mungkin karena pengaruh dari vakumnya mereka
dari pembelajaran tatap muka yang disebabkan selama 2
tahun. Pembelajaran daring kurang begitu mengena dalam
ingatan siswa, sehinga pembelajaran daring dirasa kurang
efektif. Sebagai akibatnya, siswa kurang memahami materi
dengan baik dan cenderung malas.

Mengapa praktik ini perlu dilakukan karena menurut saya,


dengan memahami konsep perkalian sebagai penjumlahan
berulang dan pembagian sebagai pengurangan berulang dapat
memecahkan masalah sehari-hari yang dihadapi siswa. Agar
Matematika tidak dianggap pelajaran yang sulit tetapi
menyenangkan dengan penggunaan benda-benda nyata yang
ada di sekitar kita.

Saya pribadi sebagai seorang pendidik merasa tergugah untuk


melakukan sesuatu. Memecahkan permasalahan yang saya
hadapi di kelas saya. Karena saya memiliki tanggung jawab
untuk membantu siswa untuk menuntaskan tujuan
pembelajaran terutama materi Matematika. Secara umum,
saya berharap dengan dilaksanakannya praktik pembelajaran
ini mampu membantu semua siswa yang kesulitan dalam
mengenal konsep perkalian dan pembagian dasar.

Tantangan :

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan


tersebut? Siapa saja yang terlibat,

Banyak tantangan yang saya hadapi ketika menjalankan


praktik ini. Mulai dari penyususunan Perangkat pembelajaran,
dimana untuk membuat perangkat pembelajaran harus
menggunakan model dan metode yang tepat.

Kemudian kendala waktu pelaksanaan praktik, dimana saya


harus memanfaatkan waku yang hanya dibatasi 70 menit,
sedangkan pembelajaran yang memuat materi perkalian yang
mebutuhkan banyak latihan, rasanya kurang bila harus
dilaksanakan dalam waktu yang singkat.
Dari segi teknis juga saya mengalami sedikit kendala yaitu
ketika perekaman video pembelajaran, saya merasa masih
sangat awam dalam perekaman video baik dari segi sudut
pengambilan vidio hingga penataan cahaya serta
mengkondisikan siswa.

Yang terakhir, saya mengalami kendala ketika mengapload


vidio ke google drive yang membutuhkan sinyal kuat juga
waktu yang relatif lama. Ketika editing vidio juga banyak
kendalam yang saya alami. Mulai dari memilih bagian-bagian
tertentu untuk dipotong padahal dirasa semua bagian adalah
penting.

Orang-orang yang terlibat dalam usaha meminimalkan kendala


yang saya hadapi adalah teman-teman guru dan kepala
sekolah. Saya banyak meminta pendapat dan solusi dari
mereka perihal kendala yang saya hadapi.

Aksi :

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi


tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana
prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau
materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini

Setelah saya menemukan akar permasalahan yang terjadi di


kelas 2, yaitu model pembelajaran yang kurang tepat untuk
mengajarkan Matematika materi Pembagian dan perkalian
dasar sehingga hasil belajar di kelas 2 rendah. Kemudian saya
mencari beberapa literatur dari teori-teori yang relefan dengan
akar permasalahan tersebut. Saya juga mewawancarai
beberapa sumber yang saya rasa kompeten dalam hal ini.
Kemudian saya menyimpulkan bahwa saya harus
menggunakan model pembelajaran PBL dan media
pembelajaran menggunakan benda-benda nyata (permen dan
juga tempatnya/wadah). Menurut M. Taufiq Amir, PBL memiliki
beberapa manfaat antara lain: a) menjadi lebih ingat dan
meningkatkan pemahaman atas materi ajar, b) meningkatkan
fokus pada pengetahuan yang relevan, c) mendorong untuk
berpikir, d) membangun keterampilan soft skill, e) membangun
kecakapan belajar, f) memotivasi siswa belajar. Media
konkret adalah segala sesuatu yang nyata dapat digunakan
untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga
dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat
siswa sehingga proses pembelajaran dapat berjalan lebih
efektif dan efesien menuju kepada tercapainya tujuan yang
diharapkan. Mulyani Sumantri, (2004:178) mengemukakan
bahwa secara umum media konkret berfungsi sebagai (a) Alat
bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif,
(b) Bagian integral dari keseluruhan situasi mengajar, (c)
Meletakkan dasar-dasar yang konkret dan konsep yang abstrak
sehingga dapat mengurangi pemahaman yang bersifat
verbalisme, (d) Mengembangkan motivasi belajar peserta didik,
(e) Mempertinggi mutu belajar mengajar. Dengan harapan
siswa menjadi lebih memahami materi yang saya sampaikan.

Refleksi Hasil dan dampak

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang


dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?
Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi
yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau
ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa
pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

Ketika saya melaksanakan praktik pembelajaran ini, saya


memperhatikan siswa sangat antusias dalam mengikuti
pembelajaran. Siswa yang awalnya kurang berminat dengan
pembelajaran Matematika, menjadi aktif dalam pembelajaran
ini. Saya melihat mereka menikmati kegiatan demi kegiatan
yang ada dalam tahap-tahap pembelajaran. Saya menilai
bahwa pembelajaran ini sangat efektif. Karena hasil evaluasi
yang dilaksanakan di akhir kegiatan menunjukkan hasil yang
memuaskan yaitu 11siswa dinyatakan tuntas karena 100%
mendapatkan nilai diatas KKM. Siswa kelas 2 kini mengerti dan
bisa memahami konsep pembagian dasar sebagai pengurangan
berulang.

Menurut saya, faktor penyebab tercapainya tujuan


pembelajaran ini adalah model pembelajaran yang saya
terapkan sudah sesuai dengan tingkat kemampuan siswa dan
juga sesuai dengan materi yang saya sampaikan kepada siswa.
Metode dan Media pembelajaran juga sangat berpengaruh pada
keberhasilan praktik ini, karena dengan digunakannya metode
praktik langsung dengan menggunakan media nyata/benda
konkrit yaitu permen dan tanya jawab, siswa menjadi terbantu
untuk menvisualisasikan pemikiran mereka tentang konsep
pembagian sebagai pengurangan berulang.

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan


Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan
Dampak)

Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa


Dalam PPL 1 Pembelajaran 2

Lokasi

SDN CURAH DUKUH II

Lingkup Pendidikan

SEKOLAH DASAR

Tujuan yang ingin dicapai

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Tema 3


(Tugasku sehari-hari) Subtema 1 (Tugasku sehari-hari di
Rumah) Pembelajaran ke – 3 dengan Model Pembelajaran PBL
dan Media benda nyata/Konkrit

Penulis

Luluk Winarti S.Pd

Situasi:

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik


ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan
tanggung jawab anda dalam praktik ini.

Saya menemui sebuah permasalahan di kelas yang saya ampu,


yaitu kelas 2. Dimana pembelajaran yang ada kurang menarik
minat siswa. Saya melihat siswa kurang bersemangat dan
kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran di kelas. Saya
berusaha untuk mencari penyebabnya, setelah saya
menemukan akar permasalahannya, kemudian saya berusaha
untuk memecahkan permasalahan tersebut dengan beberapa
cara.

Akar permasalahan yang saya temukan adalah model


pembelajaran yang dipakai guru, kurang inovatif sehingga
menyebabkan siswa kurang bersemangat dalam mengikuti
pembelajaran. Hal ini juga mempengaruhi hasil belajar siswa.

Dengan adanya permasalahan ini, saya selaku guru dan


pendidik, merasa harus menyelesaikan permasalahan yang
ada, supaya siswa saya dapat meningkat hasil belajaranya.
Saya merasa bertanggung jawab atas output yang dihasilkan
dari kelas saya, sehingga saya tergugah untuk menyelesaikan
permasalahan ini.

Tantangan :
Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan
tersebut? Siapa saja yang terlibat,

Banyak tantangan yang saya hadapi ketika menjalankan


praktik ini. Mulai dari penyususunan Perangkat pembelajaran,
dimana untuk membuat perangkat pembelajaran harus
menggunakan model dan metode yang tepat.

Kemudian kendala waktu pelaksanaan praktik, dimana saya


harus memanfaatkan waku yang hanya dibatasi 70 menit,
sedangkan pembelajaran yang memuat 3 mapel karena Kelas 2
pembelajaran Tematik dengan masing-masing materinya,
rasanya kurang bila harus dilaksanakan dalam waktu yang
singkat.

Dari segi teknis juga saya mengalami sedikit kendala yaitu


ketika perekaman video pembelajaran, saya merasa masih
sangat awam dalam perekaman video baik dari segi sudut
pengambilan video hingga penataan cahaya dan ruang.

Yang terakhir, saya mengalami kendala ketika mengapload


vidio ke google drive yang membutuhkan sinyal kuat juga
waktu yang relatif lama. Ketika editing vidio juga banyak
kendala yang saya alami. Mulai dari memilih bagian-bagian
tertentu untuk dipotong padahal dirasa semua bagian adalah
penting.

Orang-orang yang terlibat dalam usaha meminimalkan kendala


yang saya hadapi adalah teman-teman guru dan kepala
sekolah. Saya banyak meminta pendapat dan solusi dari
mereka perihal kendala yang saya hadapi.

Aksi :

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi


tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana
prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau
materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini

Dalam pelaksanaan praktik ini, saya menggunakan model


pembelajaran berbasis masalah (PBL), dengan menggunakan
metode pengamatan, diskusi, dan praktik dibantu dengan
media yang berupa benda real atau benda nyata dan gambar
berwarna yang ada dalam kehidupan sehari-hari siswa serta
papan pecahan uang dan juga video pembelajaran.

Mengapa saya mengambil langkah ini, dengan


mempertimbangkan dari beberapa teori yang saya jadikan
literatur dalam menentukan solusi dari permasalahan saya.
Kemudian saya juga mewawancarai beberapa sumber yang
menurut saya pakar dan berpengalaman dibidanganya.
Kemudian saya menyimpulkan bahwa saya harus
menggunakan model pembelajaran PBL dan media
pembelajaran menggunakan benda-benda nyata (permen dan
juga tempatnya/wadah). Menurut M. Taufiq Amir, PBL memiliki
beberapa manfaat antara lain: a) menjadi lebih ingat dan
meningkatkan pemahaman atas materi ajar, b) meningkatkan
fokus pada pengetahuan yang relevan, c) mendorong untuk
berpikir, d) membangun keterampilan soft skill, e) membangun
kecakapan belajar, f) memotivasi siswa belajar. Media
konkret adalah segala sesuatu yang nyata dapat digunakan
untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga
dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat
siswa sehingga proses pembelajaran dapat berjalan lebih
efektif dan efesien menuju kepada tercapainya tujuan yang
diharapkan. Mulyani Sumantri, (2004:178) mengemukakan
bahwa secara umum media konkret berfungsi sebagai (a) Alat
bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif,
(b) Bagian integral dari keseluruhan situasi mengajar, (c)
Meletakkan dasar-dasar yang konkret dan konsep yang abstrak
sehingga dapat mengurangi pemahaman yang bersifat
verbalisme, (d) Mengembangkan motivasi belajar peserta didik,
(e) Mempertinggi mutu belajar mengajar. Setelah saya
menentukan solusi yang saya kira tepat, kemudian saya
membuat perangkat pembelajaran untuk praktik ini. Dalam
pelaksanaannya, saya melihat siswa sangat bersemangat dan
antusias dalam mengikuti setiap tahapan pembelajaran. Siswa
juga ikut terlibat aktif dalam pembelajaran yang dilakukan.

Refleksi Hasil dan dampak

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang


dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?
Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi
yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau
ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa
pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

Setelah saya melaksanakan paktik pembelajaran ini, saya


melihat siswa semakin antusias dalam mengikuti
pembelajaran. Siswa juga terlibat aktif dalam setiap tahapan
pembelajaran yang dilakukan. Dan yang paling penting, hasil
belajar siswa menjadi meningkat dibuktikan dari hasil evaluasi,
11 siswa mendapatkan nilai diatas KKM yang artinya tuntas
100%. Siswa juga merasa senang pada saat mengikuti
pembelajaran karena mereka merasa dilibatkan secara
langsung. Ada juga ketika tahapan pengamatan langsung,
siswa sangat aktif. Faktor-faktor diatas menurut saya adalah
penentu keberhasilan praktik ini.

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan


Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan
Dampak)

Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa


Dalam PPL 2 Pembelajaran 1 dan 2

Lokasi
SD Negeri 2 Trompo

Lingkup Pendidikan

Sekolah Dasar Kelas 2

Tujuan yang ingin dicapai

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Penulis

Luluk Winarti S.Pd

Situasi:

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik


ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan
tanggung jawab anda dalam praktik ini.

Kondisi pembelajaran terlihat bahwa siswa kurang aktif


terhadap pembelajaran. Secara umum hal ini disebabkan oleh
pembelajaran yang masih berpusat pada guru. Ini bisa terlihat
dari sikap siswa sebagai berikut :

a. Siswa pasif dalam pembelajaran

b. Siswa tidak memperhatikan pembelajaran yang disampaikan


guru

c. Siswa tidak bersemangat/ bosan

Keadaan tersebut semakin kompleks dengan penggunaan


media pembelajaran yang belum tepat serta pengemasan
pembelajaran yang belum menerapkan pembelajaran inovatif
dan belum mengimplementasikan pembelajaran
Abad21. Pembelajaran abad 21 berorientasikan kepada
kegiatan untuk melatih keterampilan peserta didik dengan
mengarah pada proses pembelajaran. Pembelajaran abad 21
berfokus pada student center dengan tujuan untuk memberikan
peserta didik keterampilan berpikir diantara lain: (1) berpikir
kritis, (2) memecahkan masalah, (3) metakognisi, (4)
berkomunikasi, (5) berkolaborasi, (6) inovasi dan kreatif, (7)
literasi informasi. Oleh sebab itu diharapkan pendidikan dapat
menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dalam
bidang teknologi informasi dan juga aspek kemanusiaan
karena pembelajaran abad 21 lebih mengintegrasikan terhadap
pengetahuan dan keterampilan.

Tantangan :

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan


tersebut? Siapa saja yang terlibat.

Setelah melakukan identifikasi masalah, tantangan untuk


mencapai tujuan tersebut sebagai berikut :

1. Tantangan dari siswa ;

a. Rendahnya hasil belajar siswa

b. Siswa tidak memperhatikan pembelajaran yang disampaikan


guru

c. Siswa bersikap pasif dalam pembelajaran

d. Siswa tidak bersemangat/ bosan

e. Orang tua siswa kurang memperhatikan perkembangan


belajar siswa

2. Tantangan dari guru ;


a. Model dan pendekatan pembelajaran belum sesuai dengan
materi dan kebutuhan siswa

b. Pemilihan media pembelajaran yang belum sesuai dengan


materi pembelajaran sehingga belum optimal dalam
memfasilitasi capaian kompetensi

c. Belumnya pengintegrasian TPACK dalam pembelajaran

d. Interaksi antara guru dan siswa masih kurang

Dari tantangan-tantangan tersebut, mengharuskan seorang


guru untuk dapat mengatasi tantangan tersebut dengan
menggunakan media dan model pembelajaran yang inovatif
dengan memperhatikan kebutuhan siswa dan materi pelajaran

Aksi :

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi


tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana
prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau
materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini

Langkah-langkah yang dilakukan guru untuk menghadapi


tantangan tersebut adalah :

a. Model pembelajaran

Dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa salah satunya


yakni menggunakan model pembelajaran yang dapat
mengaktifkan dan melibatkan siswa dalam kegiatan
pembelajaran. Sehingga siswa dapat secara langsung
melakukan/mengalami pembelajaran. Guru menggunakan
model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Guru
melaksanakan pembelajaran sesuai dengan sintaks
pembelajaran PBL bertujuan untuk mengaktifkan siswa dalam
proses pembelajaran. Adapun dampak positif dari
pembelajaran PBL yakni memberikan kesempatan pada siswa
untuk mendapatakan pengalaman yang nyata saat proses
pembelajaran. Yang secara tidak langsung melatih kemampuan
pembelajaran abad 21 yang mencakup colaboration,
comunication, inovation, critical thinking dan problem solving.

b. Media pembelajaran

Dalam pemilihan media guru menggunakan kombinasi media


konkret dan TPACK sehingga siswa lebih aktif dalam
pembelajaran. Dengan adanya benda konkret menjadikan
materi pelajaran lebih nyata dan siswa dapat mengkaitkannya
dalam kehidupan sehari-hari. Selain media konkret, dengan
TPACK juga meningkatkan minat siswa sehingga keterlibatan
siswa dalam pembelajaran dapat menjadi lebih baik. Serta
pemanfaatan teknologi dalam menyampaikan pembelajaran
berpengaruh positif pada fokus siswa juga penyampaian materi
menjadi lebih efektif

c. Dalam rangka meningkatkan pemahaman peserta didik guru


menggunakan pendekatan kontekstual dengan tujuan agar
pembelajaran menjadi lebih bermakna karena berkaitan
dengan dunia nyata siswa dimana siswa mengalaminya sendiri.

Refleksi Hasil dan dampak

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang


dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?
Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi
yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau
ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa
pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

Dampak dari penerapan model pembelajaran PBL dengan


pendekatan kontekstual yang dikolaborasikan dengan
penggunaan media pembelajaran yang sekaligus diintegrasikan
pada model pembelajaran TPACK menunjukkan bahwa siswa
lebih terlibat aktif dalam pembelajaran, juga siswa tidak bosan.
Dan juga penggunaan TPACK dapat menarik minat siswa.
Penggunaan media benda konkret juga menambah keaktifan
siswa karena siswa dapat memegang dan berinteraksi
langsung dengan media tersebut. Media tersebut juga
mengurangi keabstrakan materi yang diajarkan serta lebih
efektif dalam menyampaikan materi pembelajaran dan media
tersebut juga bersifat kontekstual. Dengan model pembelajaran
PBL siswa mengembangkan keterampilan abad 21 dapat
melakukan kolaborasi, komunikasi, berpikir kritis guna
memecahkan permasalahan yang ada.

Anda mungkin juga menyukai