Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH MATRIKS

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan sehari-hari kita sering berhadapan dengan persoalan yang apabila
kita telusuri ternyata merupakan masalah matematika. Dengan mengubahnya kedalam bahasa
atau persamaan matematika maka persoalan tersebut lebih mudah diselesaikan. Tetapi
terkadang suatu persoalan sering kali memuat lebih dari dua persamaan dan beberapa
variabel, sehingga kita mengalami kesulitan untuk mencari hubungan antara variabel-
variabelnya. Bahkan dinegara maju sering ditemukan model ekonomi yang harus
memecahkan suatu sistem persamaan dengan puluhan atau ratusan variabel yang nilainya
harus ditentukan.
Matriks, pada dasarnya merupakan suatu alat atau instrumen yang cukup ampuh untuk
memecahkan persoalan tersebut. Dengan menggunakan matriks memudahkan kita untuk
membuat analisa-analisa yang mencakup hubungan variabel-variabel dari suatu persoalan.
Pada awalnya matrik ditemukan dalam sebuah studi yang dilakukan oleh seorang ilmuan
yang berasal dari Inggris yang bernama Arthur Cayley (1821-1895) yang mana studi yang
dilakukan untuk meneliti persamaan linier dan transformasi linear, awal dari semua ini matrik
dianggap sebagai sebuah permainan karena matrik dapat diaplikasikan, sedangkan pada tahun
1925 matrik digunakan sebagai kuantum dan pada perkembangannya matrik digunakan
dalam berbagai bidang.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian di atas kami menemukan permasalahan sebagai berikut :
1. Apa pengertian atau definisi matriks serta bagaimana pengertian determinan dan invers
matriks?
2. Bagaimana operasi penyelesaian matriks dan permasalahan pada matriks?

1.3 Tujuan Pembahasan


Berdasarkan uraian di atas kami menemukan permasalahan sebagai berikut:
1. Menjelaskan tentang pengertian dan definisi matriks, dan pengertian determinan dan invers
matriks
2. Menjelaskan tentang jenis-jenis operasi matriks dan penyelesaian masalah pada matriks.
BAB II
PEMBAHASAN

Matriks adalah susunan suatu kumpulan bilangan dalam bentuk persegi panjang yang diatur
menurut baris dan kolom dan dibatasi oleh kurung biasa atau kurung siku. Sebuah matriks
terdiri dari baris dan kolom. Baris suatu matriks adalah susunan bilangan-bilangan yang
mendatar dalam matriks, sedangkan kolom suatu matrik adalah susunan bilangan-bilangan
yang tegak (vertikal) dalam matrik.
Notasi Matriks

Cara penulisan matriks adalah menggunakan dengan huruf besar, A, B, C dan


sebagainya.Pada umumnya aij akan menyatakan entri matriks A yang berada pada baris i dan
kolom j. Jadi jika A adalah matriks m x n , maka:

a11 a12 a1n

a21 a22 a2n

am1 am2 amn

Jka matriks A, maka entrinya aij , matriks B entrinya bij , dan C = cij , dan seterusnya. Matriks
yang memiliki hanya satu baris atau satu kolom di sebut vektor. Jika tupel- n dinyatakan
sebagai matriks 1 x n disebut Vektor baris, dan matriks n x 1 disebut vektor kolom.
Contoh:
Penyelesaian persamaan linier

X1 + X2 = 3

X1 X2 = 1

Vektor baris = (2 1)

Vektor kolom = 2

Biasanya persamaan-persamaan dalam matriks digunakan vektor kolom ( n x 1), maka notasi
baku vektor kolom adalah huruf kecil:

x1

x = x2

x3

Diberikan suatu matriks A berordo mx n, vektor baris ke-I dari A dinyatakan oleh a (1,: ) dan
vektor kolom ke j dinyatakan oleh a ( :, j).

Bila A suatu matriks m x n , vektor baris A diberikan oleh a ( 1,: ) = (a i1, ai2, . . . ain ) i = 1, 2,
3, . . . , n , vektor kolom a ( :, j ) adalah sama dengan :

a1j

a2j
amj

sehingga matriks A dinyatakan oleh vektor baris / kolom

A = ( a1, a2, . . . ., an ) atau : a ( 1, . . . )

a ( 2, . . . )

a ( m, . . . )

Agar dua matriks menjadi sama, maka kedua matriks harus mempunyai ordo yang sama dan
entri-entri yang seletak sama.

Definisi:

Dua matriks A dan B berordo masing-masing berordo m x n dikatakan sama, jika aij =
bij untuk setiap I dan j.

Penjumlahan Matriks

Dua matriks dengan ordo yang sama dapat dijumlahkan dengan


menjumlahkan entri-entri yang seletak.

Definisi:

Jika A = aij dan B = bij kedua-duanya adalah matriks m x n . maka jumlah A + B


aadalah aij + bij untuk setiap pasang ( i, j ).

Contoh:

1. 3 2 1 2 2 2 5 4 3

4 5 6 + 1 2 3 = 5 7 9

Perkalian Matriks

Lebih umum perkalian matriks A dan B jika banyaknya kolom dari A sama
dengan banyaknya baris dari B.

Definisi:

Jika a = aij adalah matriks m x n dan B = bij matriks n x r, maka hasil kali AB = C =c ij
adalah matriks m x n yang entrinya di definisikan oleh:

Cij = a ( i , : ) b ij =

Contoh:
1. Buktikan bahwa AB BA

3 -2

B= 2 4 A= -2 1 3

1 -3 4 1 6

2. Buktikan bahwa XY YX

Y= 1 1 X= 1 1
0 0 2 2

3. Berat badan Bob adalah 178 pound. Dia ingin mengurangi berat badan melalui diet dan
latihan fisik. Sesudah mencari keterangan dari tabel 1, dia membuat jadwal latihan fisik pada
tabel 2. Berapa kalori yang akan terbakar dengan melakukan latihan fisik setiap hari jika dia
mengikuti rencana ini.

Tabel.1.

Kalori yang terbakar tiap jam

Aktifitas latihan Berat badan dalam pound

152 161 178

Jalan kaki = 2 mil/jam 213 225 249

Lari 5,5 mil/jam 651 688 764

Sepeda 5,5 mil/jam 304 321 356

Tenis secukupnya 420 441 492

Tabel.2.

Jumlah jam/hari untuk setiap aktifitas jadwal latihan

Jadwal Latihan

Jalan Lari Sepeda Tenis

Senin 1 0 1 0

Selasa 0 0 0 2

Rabu 0,4 0,5 0 0

Kamis 0 0 0,5 2
Jumat 0,4 0,5 0 0

4. Sebuah perusahaan menghasilkan 3 buah produk: Biaya produksi dibagi ke dalam 3


kategori, dan setiap kategori diberikan taksiran untuk biaya produksi barang dari masing-
masing produk. Dibuat juga suatu taksiran untuk jumlah masing-masing produk yang akan
dihasilkan setiap kuartal.Taksiran tersebut disajikan dalam tabel 1 dan tabel 2.

Perusahaan ingin menyajikan pada rapat pemegang saham (tabel menunjukkan biaya total
setiap kuartal dari masing-masing pada 3 buah kategori yaitu bahan mentah, tenaga kerja, dan
biaya overhead)

Tabel.1.

Biaya produksi per barang ( $ )

Produk

Biaya A B C
Bahan mentah 0,1 0,3 0,15

Tenaga kerja 0,3 0,4 0,25

Biaya overhead 0,1 0,2 0,15

Tabel.2.

Jumlah yang dihasilkan per kuartal

Musim

Produk Panas Gugur Dingin Semi

A 4000 4500 4500 4000

B 2000 2400 2400 2200

C 5800 6200 6000 6000


A. TRANSPOSE MATRIKS
Jika A adalah suatu matriks m x n, maka transpose dari A dinotasikan sebagai
AT. Yaitu suatu matriks n x m yang dihasilkan dari saling menukarkan antara baris dan kolom
matriks A. Dalam hal ini kolom pertama dari matriks AT adalah baris pertama dari matriks A,
kolom kedua matriks AT adalah baris kedua matriks A dan seterusnya.

Contoh:

2 3 2 1 5

A= 1 4 AT = 3 4 6

5 6

Ada 3 macam jenis matriks transpose :

1. Matriks simetris

2. Matriks miring (skew)

3. Matriks miring simetris (skew symetris )

Syarat utama pada ketiga jenis matriks ini adalah bujur sangkar (ordo sama).

1. Matriks Simetris

Matriks elemen aij pada baris ke-I dan kolom ke-j sama dengan elemen aji pada baris ke j dan
kolom ke i.Hubungan antara elemen tersebut berarti bahwa transpose dari sebuah matriks
adalah sama dengan matriks asal, maka matriks simetris adalah:

A = AT jika A adalah matriks simetri


Contoh:
1 2 3 1 2 3

A= 2 4 5 AT = 2 4 5

3 5 6 3 5 6

2. Matriks Skew (miring )

Matriks yang antara elemen-elemen yang tidak terletak pada diagonal utamanya mempunyai
hubungan negatif. Artinya aij = - aji dan elemen diaginal utamanya boleh terdiri atas
sembarang bilangan asalakan tidak nol semuanya (aii 0)

Contoh:

1 2 3

-2 4 -5

-3 5 6

3. Matriks Skew Simetris

Jika semua elemen diagonalnya adalah nol semuanya dan transpose dari matriks ini sama
dengan matriks asala dengan tanda negatif.

Matriks skew simetris mempunyai syarat :

A = - AT

Aij = -aji dan aii = 0

Contoh:

0 2 3 0 -2 -3

A = -2 0 -5 -AT = 2 0 5

-3 5 0 3 -5 0

Soal transpos matriks

1. Misalkan A = nbsp; dan B=


Jika A' menyatakan matriks tranpos dari A, maka persamaan A' = B dipenuhi bila x = . . . . .

Pembahasan
A= maka A' =

A' = B, maka =

Diperoleh : x + y = 1 dan x = -2y


dengan demikian , x+y =1
<=> (-2y) + y = 1
<=> -y = 1
<=> y= -1
Untuk y =-1 , maka x = -2 (-1) =2

Soal transpos matriks


B. Invers Matriks
Invers matriks persegi atau bujur sangkar baik yang berordo 2x2, 3x3
, maupun ordo nxn akan menjadi topik pembahasan kali ini. Sebelum mempelajari
invers matriks, terlebih dahulu akan dibahas tentang determinan matriks.

Determinan Matriks Ordo 2x2


Jika suatu matriks persegi yang berordo 2x2, maka determinan

matriks A ditulis |A| atau det A adalah:

Contoh mencari determinan matriks ordo 2x2


Diketahui matriks-matriks dibawah ini:

Tentukan | A | dan | B |
[Penyelesaian]
Determinan matriks A dan B adalah,

Syarat dua Matriks Saling Invers

Diketahui A dan B dua buah matriks persegi yang berordo sama sehingga AB = BA

= I , maka B adalah invers dari A ditulis B = dan A adalah invers dari B ditulis

A= . Maka,

Contoh dua matriks saling invers:


Diketahui matriks-matriks dibawah ini,

Tunjukkan bahwa AB = BA = I
[Penyelesaian]
Hasil kali matriks AB adalah,

Hasil kali matriks BA adalah,


Matriks Singular dan Matriks Non Singular

Matriks singular adalah matriks yang determinannya nol, dan matriks non singular
adalah matriks yang determinannya tidak nol
Contoh matriks singular
Diketahui matriks dibawah ini,

Buktikan bahwa A adalah matriks singular!


[Penyelesaian]
Determinan matriks A adalah,

Rumus invers matriks 2x2

Jika , maka adalah,

Dari rumus invers matriks diatas dapat disimpulkan bahwa:


a.Suatu matriks persegi atau bujur sangkar tidak memiliki invers jika dan hanya jika
matriks persegi tersebut singular.
b. Suatu matriks persegi atau bujur sangkar memiliki invers jika dan hanya jika
matriks persegi tersebut non singular.
Invers Matriks 3x3

Cara menentukan invers matriks selain ordo 2x2 dapat menggunakan adjoint
matriks. Jadi sebelum mempelajari cara mencari invers matriks ordo 3x3, terlebih
dahulu harus dipelajari tentang minor, kofaktor, dan adjoint.
1.Minor
Jika pada matriks A ordo 3x3 elemen baris ke-i dan kolom ke-j dihilangkan maka
akan didapat matriks yang baru dengan ordo 2x2, determinan matriks baru dengan

ordo 2x2 itulah yang disebut minor ditulis dengan simbol . Agar lebih jelas

perhatikan contoh dibawah ini,


Jika diketahui matriks A ordo 3x3 ,

Maka minor-minor dari matriks A adalah ,

, hilangkan baris ke-1 dan kolom ke-1 matriks A diatas maka sisanya adalah elemen-
elemen di dalam kotak merah dibawah ini

Sehingga mminor dari adalah :

, hilangkan baris ke-1 dan kolom ke-2 matriks A diatas maka :

, hilangkan baris ke-3 dan kolom ke-2 matriks A diatas maka:

Jadi, minor dari matriks A adalah:


2.Kofaktor
Kofaktor dituliskan dengan simbol dibaca kofaktor baris ke-i dan kolom ke-j

dan rumus nya adalah :

Jika diketahui matriks A,

Dari rumus kofaktor diatas maka kofaktor-kofaktor dari matriks A diatas adalah:

Jadi, kofaktor dari matriks A adalah,

Agar lebih jelas perhatikan contoh dibawah ini!


Contoh 1
Diketahui matriks A yaitu,

Tentukan minor dan kofaktor dari matriks A


[Penyelesaian]
a.Minor-minor dari matriks A adalah,
Minor-minor dari matriks A lainnya adalah ,

Jadi, matriks minornya adalah:

b.Kofaktor-kofaktor matriks A adalah:

Jadi, matriks kofaktornya adalah:


C. Adjoint
Adjoint suatu matriks diperoleh dari transpose matriks kofaktornya. Pemahaman
anda tentang adjoint, minor, determinan dan kofaktor sangat dibutuhkan dalam
menentukan invers matriks ordo 3x3

Rumus invers matriks ordo 3x3

Rumus invers matriks ordo 3x3 adalah:

Contoh
Tentukan invers matriks A dibawah ini,

[Penyelesaian]
Dari contoh 1 kofaktor matriks A adalah :

Maka Adjoint matriks A adalah transpose kofaktor matriks A, yaitu :

Dan determinan matriks A adalah:

Jadi invers matriks A adalah:


Seperti itulah contoh cara menentukan invers matriks baik baik invers matriks ordo
2x2, maupun ordo 3x3.

D. Determinan Matriks ordo 3x3

Untuk menentukan determinan matriks ordo 3x3 menggunakan metode sarrus.


Perhatikan contoh dibawah ini,

Jika matriks B diketahui seperti dibawah ini,

Maka determinan matriks B dapat ditentukan dengan metode sarrus yaitu:

Contoh soal :
Tentukan determinan matriks dibawah ini,

[Penyelesaian]
Dengan menggunakan metode sarrus, maka determinan matriks B adalah
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan :
Pada dasarnya dalam kehidupan sehari-hari kita sering berhadapan dengan persoalan
yang apabila kita telusuri ternyata merupakan masalah matematika. Dengan kata lain kita
selalu bersentuhan dengan persoalan-persoalan yang berkaitan dengan matematika entah itu
kita sadari ataupun tidak. Agar mudah difahami maka persoalan tersebut diubah kedalam
bahasa atau persamaan matematika supaya persoalan tersebut lebih mudah diselesaikan.
Tetapi terkadang suatu persoalan sering kali memuat lebih dari dua persamaan dan beberapa
variabel, sehingga kita mengalami kesulitan untuk mencari hubungan antara variabel-
variabelnya.
Adapun matriks sendiri merupakan susunan elemen-elemen yang berbentuk persegi
panjang yang di atur dalam baris dan kolom dan di batasi sebuah tanda kurung di sebut
matriks.
3.2 Saran :
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang paling tidak disukai oleh
anak-anak. Kenyataan di lapangan membuktikan cukupbanyak siswa yang tidak suka bahkan
membenci mata pelajaran matematika. Dalam benak mereka matematika merupakan mata
pelajaran yang sangat sulit untuk dimengerti bahkan membosankan.
Hal ini menjadi dilema bagi para pendidik dan para ahli, karena matematika
merupakansalah satu pengetahuan untuk sains dan teknologi yang sangat perlu bagi
kelanjutan pembangunan. Apalagi dalam memasuki abad ke -21 yangditandai dengan
kemajuan dalam perkembangan IPTEK, pengetahuan siapdan kepiawaian berpikir logis yang
dikembangakan dalam pelajaranmatematika sangat diperlukan.
Dalam menghadapi era globalisasi yang diiringi dengan perkembangan IPTEK yang
sangat pesat, maka peningkatan kualitas-kualitas sumber daya manusia mempunyai posisi
yang strategis bagi keberhsilan dan kelanjutan pembangunan nasional. Oleh sebab itu, upaya
tersebut mutlak harus mendapat perhatian yangsungguh-sungguh dan harus dirancang secara
sistematis dan seksama berdasarkan pemikiran yang matang. Wadah yang tepat bagi upaya
peningkatan kualitas sumberdaya manussia adalah pendidikan.
Ada beberapa indikator dalam peningkatan mutu pendidikan antara lain melalui
peningkatan kinerja guru dan peningkatan mutupelajaran yang melibatkan MBS, Pakem,
serta peran serta masyarakat (PSM).Dalam kaitannya dengan Pakem, guru dituntut untuk
menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif, yaitu pembelajaran yang aktif, kreatif,
efektif, danmenyenangkan. Situasi pakem tersebut harus diupayakan untuk semua mata
pelajaran.
Dengan begitu, diharapkan peningkatan mutu pendidikn pendidikan dapat
tercapaisecara optimal. Guru sebagai faktor penentu dan paling berpengaruh dalam hal
menanamkan konsep terhadap siswa. Penguasaan guru terhadap materi pelajaran,
kemampuan guru dalam memilih dan menggunakan metode pembelajaran serta kemampuan
guru dalam menetapkan media pembelajaran sangat menentukan terhadap keberhasilan
proses pembelajaran, di samping adanya potensi dan kemauan siswa sendiri.Terilhami oleh
suatu ungkapan
saya mendengar lalu saya lupa, saya melihat lalu saya ingat, saya berbuat lalu
saya mengerti
, maka penulis berasumsi bahwa pemakaian media pembelajaran menjadikan anak
bisa melihat dan berbuat tidak hanya mendengar. Oleh karena itu, dalam tulisan ini penulis
memperkenalkansebuah media pembelajaran yang berupa alat peraga perkalian model matrik.
Dengan alat peraga perkalian siswa bisa bermain dengan angka-angka untuk dicari
hasilkalinya. Di sisi lain, dengan karya tulis ini penulis ingin meningkatkan minat belajar
anak terhadap matematika serta menghilangkan asumsi anak bahwa pelajaran matematika
membosankan.

Diposkan oleh Wiet twiet di 08.32


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest

Tidak ada komentar:

Poskan Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda


Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Arsip Blog
2014 (3)

o Mei (2)

pengelolaan komputer

MAKALAH MATRIKS

o April (1)

Translate
Powered by Translate

Template Jendela Gambar. Diberdayakan oleh Blogger.

play_list

Anda mungkin juga menyukai