Anda di halaman 1dari 21

BAB II

GAMBARAN UMUM LOKASI

A. Letak Geografis

Keadaan geografis merupakan bentuk bentang alam yang meliputi

batas wilayah, luas wilaya dan kondisi topografi wilayah. Sedangkan

demografi merupakan aspek kependudukan masyarakat setempat yang

terdiri dari besar, komposisi, distribusi dan perubahan-perubahan

penduduk sepanjang masa akibat kerjanya lima komponen demografi

yakni fertilitas, mortalitas, migrasi, perkawinan, dan mobilitas sosial.

(Sumber dari profil Desa)

1. Letak Wilayah

Desa Pattallassang termasuk salah satu Desa di Kecamatan

Pattallassang Kabupaten Gowa. Desa Pattallassang merupakan

barometer terbentuknya desa – desa di kecamatan pattallassang. Desa

Pattallassang juga mengalami pembagian wilayah yang kemudian

dimekarkan menjadi Desa Pallantikang, Desa panaikang dan Desa

Sunggumanai. Desa Pattallassang memiliki wilayah 2733.06 Ha/M2.

Desa Pattallassang berbatasan dengan :

a. Sebelah Utara : Desa Panaikang

b. Sebelah Timur : Desa Pallantikang

c. Sebelah Selatan: Desa Timbuseng dan Desa Borong Pala’la’

d. Sebelah Barat : Desa Sunggumanai

Orbitasi waktu tempuh dan letak Desa Pattallassang adalah :


a. Jarak dari ibu kota Kecamatan 0,05 Km

b. Jarak Jarak dari ibu kota Kabupaten 15 Km

c. Jarak dari Kota 15 Km

d. dari ibu kota Propinsi 30 Km


2. Luas Wilayah

Secara Topografi Desa Pattallassang merupakan daerah dataran

rendah dengan ketinggian dari permukaan laut ± 71 Mdpl, dengan luas

wilayah ± 2733.06 Ha/M2. Berdasarkan data profil desa maka

diperoleh data komposisi peruntukan lahan sebagai berikut:

Komposisi Peruntukan Lahan

a. Pemukiman : 1.758 Ha

b. Ladang : 1699 Ha

c. Sawah : 350 Ha

d. Penggembalaan : 430 Ha

e. Hutan Masyarakat : 285 Ha

Secara umum iklim di Desa Pattallassang dengan curah hujan

1,182, jumlah bulan hujan rata-rata 6 bulan/tahun, suhu rata-rata harian

20-30 oC, tinggi tempat dari permukaan laut 45 mdl.

(Sumber :Profil Desa)

B. Demografi

Jumlah penduduk Desa Pattalassang pada tahuan 2017 ada

sebanyak 1132 Kepala Keluarga (KK) dengan jumlah penduduk 4.065

jiwa, yang terdiri dari 2042 laki-laki dan 2023 perempuan. Adapun di

Dusun Tassilli sendiri jumlah individu pada tahun 2017 sebanyak 197

Kepala Keluarga (KK) dengan jumlah penduduk 714 jiwa .


1. Jumlah kepala keluarga setiap Dusun sebagai berikut :
a. Bu’rung – bu’rung : 218
b. Sangnging - sangnging : 202
c. Sawagi : 156
d. Marannu : 177
e. Bonto Lebang : 182
f. Tassili :192
(Sumber: profil Desa)

2. Jumlah penduduk desa Pattallassang tahun 2016:

Jumlah Penduduk
No Usia Jumlah
LK +
LK PR KK
PR
( Jiwa ) (Jiwa)
(jiwa)
Sangnging-
1 349 338 687 201
sangnging
Bu’rung-
2 294 322 616 174
bu’rung
3 sawagi 254 252 506 135
4 marannu 254 252 506 135
5 Tassilli 208 215 423 151
6 BontoLebang 202 233 435 151
Total 1561 1631 3192 946
(Sumber: data laporan penduduk Desa Pattallassang pertanggal 29 April

2016)

Dari data tersebut diatas,jelas terlihat bahwa penduduk Desa

Pattallassang sebesar 3192 jiwa yang terbagi ke dalam 946 komposisi

penduduk jenis kelamin, jumlah penduduk perempuan sebesar 1631 jiwa.


Sesuai isi strategis pembangunan pemerintah Kabupaten Gowa

menjadikan Kecamatan Pattallassang sebagai Ibu Kota baru Kabupaten

Gowa secara tidak langsung berdampak kepada pertumbuhan penduduk

dari tahun ketahun. Sebagai IbuKota Kecamatan Pattallassang, Desa

Pattallassang 1 -2 Tahun kedepan akan mengalami pertambahan penduduk

yang sangat signifikan mengingat rencana Pemerintahan Kabupaten Gowa

tersebut dan tidak menutup kemungkinan kedepan, investasi di Desa

Pattallassang sangat berkembang pesat terlebih dahulu bidang

pembangunan perumahan yang secara tidak langsung akan berdampak

pada pertumbuhan dan petambahan jumlah penduduk di Desa

Pattallassang.

C. Pendidikan

Pendidikan adalah salah satu hal penting dalam tingkat

kesejahteraaan pada umumnya dan tingkat perekonomian pada khususnya,

dengan tingkat pendidikan yang tinggi maka akan mengdongkrak tingkat

kemampuan. Tingkat kemampuan akan mendorong tumbuhnya

keterampilan kewirausahaan dan pada gilirannya akan mendorong

munculnya lapangan kerja baru. Dengan demikian akan membantu

program Pemerintah untuk pembukaan lapangan kerja baru guna

mengatasi pengangguran. Pendidikan biasanya akan dapat mempertajam

istematika fikir atau pola fikir individu, selain itu akan mempermudah

menerima informasi yang lebih maju. Berikut table berdasarkan jenjang


pendidikan di Desa Pattallassang, mayoritas pendidikan penduduk Desa

Pattallassang sebagai berikut :

DUSUN

N Pendidika Sanggi Bu’ru TOT


Bont
O n Lulusan ng ng Sawa Maran Tassi AL
oleba
sanggi Bu’ru gi nu lli
ng
ng ng
Pra
1 89 69 51 71 46 63 389
Sekolah
2 SD 282 323 185 228 152 198 1368

3 SSLTP/
113 91 87 87 73 65 516
Sederajat

4 SMA/
132 103 87 67 92 87 568
Sederajat

5 Diploma 4 5 5 5 1 - 20

6 Sarjana 24 14 38 8 9 3 96

7 Tidak

pernah 50 9 54 46 57 19 235

sekolah

Jumlah 694 614 507 512 430 435 3192

Sumber : Profil Desa hasil sensus PKM Desa Patallassang Maret 2016
D . Perekonomian Desa

Secara umum mata pencaharian warga masyarakat Desa Pattallassang

dapat teridentifikasi ke dalam beberapa bidang mata pencaharian, berdasarkan

data profil desa tahun 2015 seperti pada tabel berikut :

Pengusa Kuli
peta pedag tuka
NO Dusun PNS bangu total
ha ni ang ng
nan
Sangnging -
1 33 8 6547 38 18 20 164
sangnging
Bu’rung-
2 17 4 64 26 17 12 140
bu’rung

3 Sawagi 10 7 56 17 6 12 108

4 Marannu 12 4 65 11 6 7 105

5 Tassilli 18 2 49 8 7 10 94

Bonto
6 7 1 63 5 3 11 90
Lebang

jumlah 97 26 344 105 57 72 727

Sumber : Profil Desa hasil sensus PKM Desa Patallassang Maret 2016

Perekonomian Warga Dusun Baccara

1. Sumber mata pencaharian pokok

Berdasarkan hasil survey dapat diketahui jenis-jenis mata

pencaharian pokok dan sampingan di Dusun Tassilli:

a. Pengusaha
b. Petani

c. PNS

d. Petani pemilik

e. Petani penggarap

f. Pedagang

g. Tukang

h. Kuli Bangunan

i. Karyawan

2. Sumber daya alam pendukung pendapatan warga :

a. Sawah

Lahan persawahan di Dusun Tassilli cukup luas, sehingga

sebagian besar warga Dusun Tassili bermata pencaharian sebagai

petani. Warga Dusun Tassilli sebagian mempunyai lahan sawah

untuk ditanami padi dan selama ini petani Dusun Tassili sebagian

besar menanam padi untuk dijadikan kebutuhan makanan dan

sebahagian dari hasil pertanian tersebut dijual untuk keperluan

biaya kehidupan sehari-hari. Tetapi, kebanyakan warga Dusun

Tassilli mempunyai lahan sawah di desa/kelurahan lain.

Walaupun demikian, sebagian besar petani di Dusun

Tassilli berstatus sebagai petani sekaligus penggarap saja, karena

kebanyakan lahan pertanian utamanya lahan sawah dikuasai oleh


mereka sendiri dan sebagian warga di RW lain juga merupakan

petani penggarap saja.

b. Peternakan

Potensi ternak di Dusun Tassilli tergolong besar. Hal inidapat

dilihat dari banyaknya rumah tangga yang memiliki ternak seperti

ternak sapi, bebek, dan ayam.

E. Pemerintahan Umum

Untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, khususnya di sektor

pemerin-tahan umum, Desa Pattallassang telah sejak lama memberikan

pelayanan antara lain berupa pencatatan sipil/surat-surat keterangan

perkawinan yang telah teradministrasi dengan baik. Selain itu guna memenuhi

persyaratan administrasi perijinan, juga telah secara rutin memberikan surat

keterangan usaha kepada warga masyarakat Desa maupun pihak lain yang

akan membuka usaha di Desa Pattallassang. Pengadministrasian perijinan juga

telah dilakukan dengan baik, meskipun diperlukan penyempurnaan/ perbaikan

demi kepentingan kearsipan.

Ketentraman dan ketertiban desa menjadi prioritas Desa Pattalassang,

hal itu dikarenakan dengan terjaminnya ketentraman dan ketertiban wilayah

akan berdampak pula dengan kondisi perekonomian masyarakat,

kerukunan/kegotong royongan, dan kehidupan yang layak bagi masyarakat

Desa Pattallassang dan sekitarnya. Kesemuanya itu akan berdampak positif

terhadap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembangunan di Desa

Parallassang.
Desa Patallassang terdiri dari 6 Wilayah Dusun yakni Dusun bonto

Lebang, Dusun Bu’rung – bu’rung, Dusun sangnging - sangnging, Dusun

marannu , Dusun sawagi dan Dusun Tassilli. Dusun Tassilli sendiri terdiri dari

RT. 5 dan RW. 2

F. Organisasi Kemasyarakatan

Organisasi Kemasyarakatan atau disingkat Orkemas adalah suatu

istilah yang digunakan di Indonesia untuk bentuk organisasi berbasis

kemasyarakatan yang tidak bertujuan politis, istilah semula adalah "Organisasi

Massa" yang disingkat "Ormas". Namun sejak dikeluarkannya Permendagri

nomor 33 tahun 2012 istilahnya diganti menjadi "Organisasi Kemasyarakatan"

dan disingkan "Orkemas", dalam BAB I pasal 1 ayat 1. Orkemas dapat

dibentuk berdasarkan beberapa kesamaan atau tujuan, misalnya: agama,

pendidikan, sosial, dan lain-lain.

Lemabaga pemerintahan di Desa Pattallassang terdiri atas 2 (dua)

lembaga yang antara lain pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa

(BPD) Desa Pattallassang. Badan Permusyawaratan Desa merupakan lembaga

Legislasi Desa sedangkan Permerintah Desa merupakan lembaga

legislasindesa sedangkan pemerintah Desa adalah lemabaga eksekutif

pemerintah Desa. Kedua lembaga Desa ini mempunyai hubungan koordinasi.

Pemerintah Desa Pattallassang terdiri atas Kepala Desa dan perangkat

Desa. Dimana dalam hal ini perangkat Desa terdiri dari unsur sekretariat Desa,

unsur kewilayahan dan unsur pelaksanaan teknis lapangan. Unsur seketariat


Desa Pattalassang terbagi atas 3 (tiga) Kepala Urusan Umum serta di bantu

oleh bendahara desa dan staf urusan adimistrasi. Masing – masing kepala

urusan Desa bertanggungjawab kepada sekretariat desa, sedangkan sekretaris

Desa bertanggungjawab kepada kepala Desa. Unsur kewilayahan Desa

Pattallassang terdiri atas 6 (enam) Dusun yakni Dusun sangnging –

sangnging, Dusun Bu’rung – bu’rung, Dusun Sawagi. Dusun Marannu, Dusun

Tassilli dan Dusun Bontolebang. rukun tetangga dan rukun warga sebagai

satuan organisasi dalam satu wilayah dari pemerintahan Desa Pattallassang

memiliki fungsi yang sangat berarti dalam kepentingan masyaraka, terutama

berkaitan sangat berarti terhadap kepentingan pelayanan masyarakat, terutama

berkaitan hubungannya dengan pemerintahan pada level diatasnya. Struktur

kepemimpinan Desa Pattallassang tidak lepas dari struktur administrasi

emerintah pada level di atasnya berdasarkan peraturan daerah kabupaten

Gowa Nomor 54 Tahun 2008 tanggal 22 Desember 2008.

Beberapa Organisasi atau Lembaga Kemasyarakatan yang ada di Desa

Pattallassang diantaranya:

1. Badan Permusyawaratan Desa (BPD)

Merupakan lembaga perwujudan demokrasi dalam penyeleng-

garaan pemerintahan Desa, BPD dapat dianggap sebagai "parlemen"-nya

Desa. BPD merupakan lembaga baru di Desa pada era otonomi daerah di

Indonesia. Anggota BPD adalah wakil dari penduduk Desa bersangkutan

berdasarkan keterwakilan wilayah yang ditetapkan dengan cara

musyawarah dan mufakat. Anggota BPD terdiri dari Ketua Rukun Warga,
pemangku adat, golongan profesi, pemuka agama dan tokoh atau pemuka

masyarakat lainnya. Masa jabatan anggota BPD adalah 6 tahun dan dapat

diangkat/diusulkan kembali untuk 1 kali masa jabatan berikutnya.

Pimpinan dan Anggota BPD tidak diperbolehkan merangkap jabatan

sebagai Kepala Desa dan Perangkat Desa.Peresmian anggota BPD

ditetapkan dengan Keputusan Bupati, dimana sebelum memangku

jabatannya mengucapkan sumpah/janji secara bersama-sama dihadapan

masyarakat dan dipandu oleh Bupati. Ketua BPD dipilih dari dan oleh

anggota BPD secara langsung dalam Rapat BPD yang diadakan secara

khusus. BPD berfungsi menetapkan Peraturan Desa bersama Kepala Desa,

menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat.

2. Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD) Desa Pattallassang

Maksud dibentuknya lembaga kemasyarakatan adalah :

a. Sebagai upaya memelihara dan melestarikan nilai-nilai kehidupan

masya-rakat yang berasaskan gotong royong dan kekeluargaan;

b. Sebagai upaya meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas

pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan;

c. Sebagai upaya menggalakkan partisipasi seluruh potensi swadaya

masya-rakat yang dapat melibatkan seluruh komponen yang ada dalam

usaha mensejahterakan masyarakat;

d. Sebagai upaya perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian

pembangunan yang bertumpu pada masyarakat.

Tujuan dibentuknya lembaga kemasyarakatan adalah :


a. Tercapai dan terpeliharanya nilai-nilai kehidupan masyarakat Desa

yang berasaskan gotong royong dan kekeluargaan;

b. Terwujudnya kelancaran pelaksanaan tugas pemerintahan,

pembangunan dan kemasyarakatan di Desa yang berdayaguna dan

berhasilguna;

c. Terwujudnya kesejahteraan masyarakat atas dasar dukungan seluruh

potensi swadaya masyarakat;

d. Terwujudnya keberhasilan pelaksanaan pembangunan dengan

melibatkan seluruh unsur masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan

dan pengendalian pembangunan yang bertumpu pada masyarakat.

Tugas Dan Fungsi

Lembaga Kemasyarakatan Desa mempunyai tugas membantu

Pemerintah Desa dan merupakan mitra dalam memberdayakan masyarakat

Desa. Tugas Lembaga Kemasyarakatan Desa meliputi :

a. Menyusun rencana pembangunan secara partisipatif dengan

mengakomodir kebutuhan masyarakat menyelesaikan permasala-han

yang ada dan mengoptimalkan potensi yang ada;

b. Melaksanakan, mengendalikan, memanfaatkan, memelihara dan

mengembangkan pembangunan secara partisipatif;

c. Menggerakkan, memotivasi dan mengembangkan partisipasi, gotong

royong, dan swadaya masyarakat;


d. Menumbuh kembangkan kondisi dinamis masyarakat dalam rangka

meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam pem-bangunan di

segala bidang ;

Fungsi Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa :

a. Penampungan dan penyaluran aspirasi masyarakat d alam

pembangunan.

b. Penanaman dan pemupukan rasa persatuan dan kesatuan masyarakat

dalam kerangka memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia;

c. Peningkatan kualitas dan percepatan pelayanan pemerintah kepada

masyarakat;

d. Penyusunan rencana, pelaksana, pengendali, pelestarian dan

pengembangan hasil-hasil pembangunan secara partisipatif;

e. Penumbuhkembangan dan penggerak prakarsa, partisipasi serta

swadaya gotong royong masyarakat;

f. Pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan keluarga;

g. Pemberdayaan hak politik masyarakat;

h. Pengembangan kreatifitas, pencegahan kenakalan, penyalah-gunaan

obat terlarang (narkoba) bagi remaja; dan

i. Pendukung media komunikasi, informasi, sosialisasi antara Pemerintah

Desa dan masyarakat.


Untuk lebih jelasnya struktur Organisasi Pemerintahan Desa pattallassang

adalah sebagai berikut :

struktur organisasi Desa Pattallassang

BPD KEPALA DESA LKMD

SYARIFUDDIN, S.Ag ALIMUDDIN SIJAYA MUH. JAFAR, S.Pd

SEKERTARIS DESA

ALIMUDDIN TARANG

Kaur. Pemerintah Kaur. Umum Kaur.Pembangun


an
H. ABD. KADIR REDAWATI
TOMPO NURYANA

DUSUN DUSUN DUSUN DUSUN DUSUN DUSUN


Sangnging- Bu’rung- sawagi Marannu Tassilli Bontolebang
Sangnging Bu’rung

H. H . DG HAMZAH ABD. RAHIM ABD.


NANRING TOMPO NOMPO RAHMAN
HAMBALI HASAN DG.
TIRO
NGEMBA
Adapun Organisasi yang terdapat di Desa Pattallassang yang tidak

terdapat dalam struktur yakni :

1. . Pembinaan Kesajahteraan Keluarga

Dasar Hukum

a. Kepmendagri Nomor 53 Tahun 2000 tentang PKK;

b. Permendagri Nomor 54 Tahun 2007 tentang Pokjanal Posyandu; dan

c. Kesepakatan Bersama BKKBN dengan TP.PKK tentang Rencana

Kegiatan Operasional Pelaksanaan Program Kependudukan dan

Keluarga Berencana Tahun 2011.

Tujuan

Gerakan PKK Bertujuan memberdayakan keluarga untuk

meningkatkan kesejahteraan menuju terwujudnya keluarga yang beriman

dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia dan berbudi

luhur, sehat sejahtera, maju dan mandiri, kesetaraaan dan keadilan gender

serta kesadaran hukum dan lingkungan.

2. Karang Taruna

Karang taruna adalah organisasi sosial wadah pengembangan

generasi muda yang tumbuh dan berkembang atas dasar kesadaran dan

tanggung jawab sosial dari, oleh dan untuk masyarakat terutama generasi

muda di wilayah desa/kelurahan atau komunitas adat sederajat dibidang

usaha untuk kesejahteraan sosial.


Pembinaan Karang Taruna diatur dalam Permensos 83/HUK/2005

tentang Pedoman Dasar Karang Taruna.

Tujuan

Adapun tujuan karang taruna diantaranya :

a. Terwujudnya pertumbuhan dan tanggung jawab sosial setiap

generasi muda karang taruna dalam mencegah, menangkal,

menanggulangi dan mengantisipasi berbagai masalah sosial.

b. Terbentuknya jiwa dan semangat kejuangan generasi muda dalam

rangka mengembangkan keberdayaan warga karang taruna

c. Tumbuhnya potensi dan kemampuan generasi muda dalam rangka

mengembangkan keberdayaan warga.

d. Terjalinnya kerja sama antara generasi muda dalam rangka

kesejahteraan sosial bagi masyarakat.

Tugas

Karang taruna mempunyai tugas pokok secara bersama – sama dengan

pemerintah dan komponen masyarakat lainnya untuk menanggulangi

berbagai masalah kesejahteraan sosial terutama yang dihadapi generasi

muda, baik yang bersifat preventif, rehabilitative maupun

pengembangan potensi generasi muda di lingkungannya.

Fungsi

Adapun fungsi karang taruna yaitu :


a. Penyelenggara usaha kesejejahteraan sosial.

b. Penyelenggara pendidikan dan pelatihan bagi masyarakat.

c. Penyelenggara pemberdayaan masyarakat terutama

generasi muda dilingkungannya secara komperehensif,

terpadu dan terarah serta berkesinambungan.

d. Penyelenggara kegiatan jiwa kewirausahaan bagi generasi

muda dilingkungannya.

e. Penanaman pengertian, memupuk dan meningkatkan

kesadaran tanggung jawab sosial generasi muda.

f. Penumbuhan dan pengembangan semangat kebersamaan,

jiwa kekeluargaan, kesetiakawanan sosial dan memperkuat

nilai- nilai kearifan dalam bingkai Negara Kesatuan

Republik Indonesia.

g. Penyelenggara usaha – usaha pencegahan permasalahan

sosial yang actual.

h. Penguatan sistem jaringan komunikasi, kerjasama,

informasi dan kemitraan dengan berbagai sektor lainnya.

A. Sanitasi dan Air Bersih

1. Sanitasi

a. Limbah Rumah Tangga

saluran pembuangan air limbah (SPAL) dan tempat

pembuangan sampah di Desa Pattallassang Khususnya Dusun Tassilli


telah tersedia dibeberapa rumah tangga secara memadai. Namun belum

semua warga menyadari akan pentingnya SPAL. Buktinya, masih

terdapat limbah cairan atau limbah pembuangan rumah tangga

dibiarkan begitu saja tanpa ada selokan maupun tempat penampungan

khusus atau ideal. Meskipun fasilitas tersebut tersedia akan tetap

dialirkan ke sawah yang berada disekitar rumahnya. Dan untuk

penduduk yang memiliki rumah panggung hamper sebagian rumah

tangga membuang cairan dan bagi penduduk yang memiliki rumah

panggung sebagian tetap membuang limbah cairan di bawah kolom

rumah dansekitaran halaman rumahnya. Rata-rata rumah tangga di

Dusun Tassilli Desa Pattallassang belum memiliki SPAL yang ideal

sehingga memicu jentik munculnya jentik nyamuk sehingga

menyebabkan penyebaran penyakit DBD atau diare. Selokan yang

berada di sekitar rumah masyarakat pun tidak memadai karena sengaja

membuangnya ke selokan yang masih terbuka .

b. Tempat Sampah

Pada umumnya masyarakat masyarakat desa belum memiliki

tempat sampah yang ideal sehingga setiap penduduk membuang sampah

di sekitar pekarangan rumah , membakar dan membuangnya ke selokan

sehingga saat musim hujan datang air meluap ke jalanan dan merusak

bahu jalanan.

c. Jamban Keluarga
Pemahaman masyarakat akan pengunaan jamban cukup baik.

Rata – rata penggunaan jamban keluarga di Dusun Tassilli itu sendiri

sudah baik dimulai dari adanya kepemilikan jamban dalam rumah yang

diguanakan semua keluarga. Selain itu, adapula rumah tangga yang tidak

memiliki jamban dalam rumahnya hal ini mengakibatkan ketika dia

hendak BAB dia akan menumpang ke rumah tetangganya ataupun dia

akan mencari toilet umum.

d. Air Bersih

Masyarakat Desa Pattallassang pada umumnya akan sangat kaya

akan sumber mata air. Terbukti dengan adanya beberapa sumber mata

air, serta sarana irigasi yang cukup menunjang, di setiap Dusun di Desa

Pattallassang umunya tersedia keran air di setiap rumaah sebagaisumber

air minum maupun MCK. selain itu terdapat pula sumur di beberapa

rumah warga menjadi sumber air tambahan untuk MCK .

H. Keadaan Sosial Budaya

Berbicara mengenai sosial budaya tak akan bisa lepas dari peran

manusia sebagai makhluk sosial dan kebiasaan mereka sebagai budaya

mereka. Pengertian sosial budaya menurut para ahli akan beragam maknanya

tergantung dari sudut pandang mana mereka mendefenisikannya. Bila dilihat

dari istilahnya sosila budaya terbentuk dari dua kata yang bisa dimaknai

secara terpisah, yakni sosial dan budaya.


Menurut W. J. S. Poerwadaminta, dalam kamus Indonesia miliknya,

sosial dimaknai sebagai segala sesuatu yang berhubungan dengan warga atau

kewargaan; suka memperhatikan kepentingan umum. Sedangkan budaya

berasal dari kata Sans dan Bodya yang bermakna pikiran dan akal budi,

budaya diartikan sebagai segala hal yang dibuat oleh manusia berdasarkan

pikiran, akal, dan budinya dalam kehidupan berwarga.

Sebagai suatu hal yang ada diwarga, tentunya sosial budaya memiliki

dampak tersendiri bagi warga sekitarnya. Sebagaimana keadaan sosial budaya

di Dusun Tassilli memberikan dampak terhadap berjalannya PBL 1. Sikap

yang ramah antar warga serta nilai solidaritas dan kekeluargaan yang tinggi di

Dusun Baccara dapat dilihat dari penerimaan mereka terhadap mahasiswa

PBL 1 dengan baik. Hal ini cukup menguntungkan bagi kami sebagai

mahasiswa PBL 1 karena mereka cukup membantu dalam kelancaran

pendataan yang kami lakukan di Dusun Tassilli.

Warga yang berada di Dusun Tassilli, beberapa menggunakan bahasa

daerah dan tidak tahu berkomunikasi dengan memakai bahasa Indonesia. Hal

ini sempat menjadi kendala bagi kami karena sebagian mahasiswa tidak tahu

berkomunikasi menggunakan bahasa Makassar, sedangkan beberapa warga

hanya menggunakan bahasa Makassar dan tidak bisa berkomunikasi dengan

menggunakan Bahasa Indonesia seperti beberapa orang tua yang sudah cukup

umur. Namun kendala ini bisa kami atasi dengan kerjasama yang baik antar

warga dan mahasiswa PBL 1.

Anda mungkin juga menyukai