Anda di halaman 1dari 3

H.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

1.Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I

Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran,
damai), bertanggung jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan,
pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

3. Memahami, menerapkan menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,


operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Alat Berat pada tingkat
teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja,
warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.

4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan
serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Teknik Alat Berat.

Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar
kompetensi kerja.

Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri,
kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan
keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam
ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

Kompetensi Dasar

 Menerapkan cara kerja Torque Converter (TC)


 Melakukan perawatan Torque Converter (TC)

Indikator

 Memahami dan menjelaskan cara kerja Torque Converter (TC)


 Memahami pelaksanaan perawatan Torque Converter (TC)

Alokasi Waktu: 24 Jam pelajaran (4 kali pertemuan)

A. Tujuan Pembelajaran
 Peserta didik memahami jenis sistem penghubung engine dan transmission pada alat berat
 Peserta didik memahami dan mampu menjelaskan prinsip kerja Torque Converter (TC)
 Peserta didik dapat melakukan dasar pelaksanaan perawatan Torque Converter (TC)
B. Karakter yang diharapkan dari peserta didik
- Disiplin, kerja keras, rasa ingin tahu, dan tanggung jawab

C. Materi Pembelajaran
- Mekanisme kerja dan perawatan Torque Converter (TC)
Pertemuan ke-1

Sistem penghubung antara engine dan transmission pada alat berat terbagi dua yaitu:
A. Sistem mekanik (Flywheel clutch)
B. Sistem hidrolik (Torque converter)

A. Sistem mekanik (Flywheel clutch)


Flywheel clutch merupakan komponen yang menghubungkan engine dengan transmission secara mekanikal,
atau biasa disebut plat kopling. Flywheel clutch dipasang pada system power train alat berat yang
menggunakan transmission manual

Fungsi Flywheel clutch (kopling)

Fungsi kopling adalah untuk meneruskan dan memutuskan putaran mesin ke transmisi. Pada setiap kendaraan
mempunyai berbagai macam bentuk kopling, namun secara umum cara kerja kopling adalah sama yaitu
menghubungkan dan memutuskan aliran tenaga.

Komponen Flywheel clutch (kopling)

1. Pedal kopling: Berfungsi meneruskan tenaga tekan dari kaki pengemudi menuju master silinder kopling
sehingga putaran mesin dapat diputus atau dihubungkan oleh pengemudi
2. Master silinder kopling atau master kopling atas: Terletak di ruang mesin yang berfungsi memperbesar tenaga
dari pedal kopling dan mengubah tenaga mekanis pedal kopling menjadi tenaga/tekanan hidrolis menuju
power clutch
3. Power clutch/actuator master silinder: Biasa disebut master kopling bawah karena terletak di bawah dekat
transmisi. Power clutch merubah tenaga hidrolis dari master silinder kopling menjadi tenaga mekanis ke
release fork
4. Release fork: Komponen kopling berupa garpu pendorong yang berfungsi mendorong release bearing untuk
menekan clutch cover sehingga putaran mesin terputus
5. Release bearing: Terletak diantara Release fork dan clutch cover yang berfungsi menekan pegas diafragma
pada clutch cover. Berbentuk bearing karena harus tetap berputar saat bekerja.
6. Clutch cover atau rumah kopling: yaitu komponen yang di baut bersama dengan flywheel sebagai
dudukan/tempat pegas diafragma
7. Clutch disk/plat kopling/kampas kopling: Komponen yang bekerja sama dengan clutch cover untuk
meneruskan putaran mesin ke input shaft transmisi.
8. Flywheel/roda gila berfungsi:
- Menyimpan dan menyalurkan energy putaran mesin
- Menyeimbangkan putaran mesin
- Tempat melekatnya perangkat kopling
- Tempat memutar mesin pertama kali bersama motor stater

Prinsip kerja Flywheel clutch (kopling)

Prinsip kerja kopling manual adalah dengan memanfaatkan gesekan antara dua jenis plat, namun kedua jenis plat
ini memiliki permukaan yang sama sekali tidak licin. Sehingga ketika dua plat itu ditempelkan tidak terjadi gesekan
justru putaran dari plat A dapat berpindah ke plat B.

Kedua plat ini adalah plat logam (flywheel dan pressure plate) sebagai plat A atau plat pemutar dan plat kopling
(kampas kopling) sebagai plat B
B. Sistem hidrolik (Torque converter)
Torque converter adalah salah satu komponen power train pada alat berat yang berfungsi untuk
menghubungkan engine dengan transmission secara hidrolik, atau dengan kata lain torque converter adalah
kopling fluida pada system power train alat berat. Torque converter biasanya digunakan pada alat berat yang
menggunakan transmisi otomatis.
Torque converter merupakan salah satu komponen pada sistem pemindah tenaga yang berfungsi
menghubungkan putaran mesin dengan transmisi.

Fungsi Torque converter

1. Meningkatkan torsi
2. Meredam kejutan (memindahkan tenaga dari mesin ke transmisi secara halus)
3. Sebagai media penghubung antara mesin dengan transmisi secara hidrolis

Komponen Torque converter

1. Pump impeller, disatukan dengan converter case dan converter case dihubungkan dengan flywheel melalui
rotating housing, hal ini berarti impeller akan berputar saat poros engkol berputar dan bekerja sebagai komponen
penggerak (driving member)
2. Turbine, dihubungkan dengan output shaft torque converter ke transmisi dan bekerja sebagai komponen yang
digerakkan (driven member)
3. Stator, komponen ini tidak bergerak (statis, ditahan oleh torque converter housing) dan bertugas mengarahkan aliran
oli dari turbine menuju impeller untuk melipatgandakan torsi.

Prinsip kerja Torque converter

Jika pump berputar oleh putaran engine dan pada sudu-sudunya penuh dengan oli, maka pump akan menghasilkan oil
flow dalam bentuk energy kinetis dan masuk ke sudu-sudu turbin. Akibatnya turbin akan berputar dan menggerakkan
output shaft. Sisa oil flow yang masih mempunyai energy kinetis dari turbin mengalir masuk ke sudu-sudu stator dan
selanjutnya mengalir ke arah mana pump berputar. Jika oli tidak ada atau kurang di dalam torque converter, maka turbin
tidak dapat berputar dan tidak akan ada tenaga engine yang dipindahkan ke output shaft.

Pertemuan ke-2

D. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model : Inquiry learning (Pembelajaran inkuiri)
3. Metode : Ceramah, diskusi, dan inkuiri

E. Kegiatan Pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai