Anda di halaman 1dari 8

Laporan Tugas Akhir

Analisa dan Pembahasan


BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN

IV.1 Hasil Perlakuan Nitriding


Pada penelitian ini dilakukan perlakuan panas Nitriding pada suhu 500°C
dengan variasi tekanan 1,4 mbar, 1,8 mbar, dan 2,2 mbar untuk menghasilkan
lapisan difusi isonite yang akan memberi perlindungan pada material. Berikut
adalah kedalaman penetrasi yang terjadi berdasarkan besarnya tekanan:
 Pada suhu 500°C dengan variasi tekanan sebesar 1,4 mbar dihasilkan
lapisan difusi dengan kedalaman penetrasi sebesar 43.7 μm.
 Pada suhu 500°C dengan variasi tekanan sebesar 1,8 mbar dihasilkan
lapisan difusi dengan kedalaman penetrasi sebesar 45.5 μm.
 Pada suhu 500°C dengan variasi tekanan sebesar 2,2 mbar dihasilkan
lapisan difusi dengan kedalaman penetrasi sebesar 51.1 μm.

Gambar 4.1. Struktur microphoto spesimen baja ST 40 setelah proses Nitriding


dengan tekanan 1,4 mbar

Gambar 4.2. Struktur microphoto spesimen baja ST 40 setelah proses Nitriding


dengan tekanan 1,8 mbar

IV - 1
Laporan Tugas Akhir
Analisa dan Pembahasan

Gambar 4.3. Struktur microphoto spesimen baja ST 40 setelah proses Nitriding


dengan tekanan 2,2 mbar

Dapat diketahui bahwa besarnya tekanan berpengaruh pada kedalaman


penetrasi lapisan diffuse isonite yang terbentuk. Semakin tinggi tekanan proses
Nitriding dilakukan maka lapisan diffsi akan semakin tebal dan perlindungan yang
diberikan akan semakin baik.

IV.2 Uji Keausan


Uji komposisi ini bertujuan untuk mengetahui ketahanan aus pada
spesimen baja ST 40 setelah diberi perlakuan Nitriding pada suhu 500°C dengan
variasi tekanan sebesar 1,4 mbar, 1,8 mbar, dan 2,2 mbar. Pengujian dilakukan
dengan menggunakan mesin Oogoshi High Speed Universal Wear Testing
Machine (Type OAT-U). Pengujian dilakukan selama 60 detik dengan tebal pisau
3 mm. Untuk Gear ratio D/C dan E/F yang digunakan yaitu adalah 72/72 dengan
jarak abrasi 200 dan beban akhir (Po) sebesar 6.36.

Gambar 4.4. Spesimen Uji Keausan

IV - 2
Laporan Tugas Akhir
Analisa dan Pembahasan

IV.2.1 Data Hasil Uji Keausan


Berdasarkan pengujian keausan yang telah dilakukan, didapat jumlah strip
yang akan diperiksa menggunakan mikroskop untuk diketahui nilai bo. Perbesaran
yang digunakan pada mikroskop yaitu 100 kali dimana 38 strip = 1 mm sehingga
didapat nilai bo sebagai berikut:
1. Specimen dengan tekanan 1,4 mbar
 40 strip = 1.0526 mm
 36 strip = 0.9474 mm
 36 strip = 0.9474 mm
Sehingga didapat rata-rata bo = 0.9825 mm
2. Specimen dengan tekanan 1,8 mbar
 33 strip = 0.8684 mm
 34 strip = 0.8947 mm
 36 strip = 0.9474 mm
Sehingga didapat rata-rata bo = 0.9035 mm
3. Specimen dengan tekanan 2,2 mbar
 33 strip = 0.8684 mm
 30 strip = 0.7895 mm
 28 strip = 0.7368 mm
Sehingga didapat rata-rata bo = 0.7982 mm
Untuk mendapatkan nilai keausan Ws maka digunakan persamaan 2 sehingga
didapat nilai keausan Ws masing -masing spesimen yaitu:
1. Specimen dengan tekanan 1,4 mbar
bo = 0.9825 mm
Ws = (0.9825)3 x 0.9366 x 10-7
Ws = 0.88828398 x 10-7 mm2/Kg
2. Specimen dengan tekanan 1,8 mbar
bo = 0.9035 mm
Ws = (0.9035)3 x 0.9366 x 10-7
Ws = 0.6907782 x 10-7 mm2/Kg
3. Specimen dengan tekanan 2,2 mbar

IV - 3
Laporan Tugas Akhir
Analisa dan Pembahasan
bo = 0.7982 mm
Ws = (0.7982)3 x 0.9366 x 10-7
Ws = 0.47630959 x 10-7 mm2/Kg

Tabel 4.1.Data hasil uji keausan spesifik


Besar bo (mm)
Spesimen Ws (mm2/kgf)
Tekanan rata-rata
A 1,4 mbar 0.9825 0.88828 x 10-7
B 1,8 mbar 0.9035 0.69078 x 10-7
C 2,2 mbar 0.7982 0.47631 x 10-7

3000

2500

2000

1500 Waktu penggunaan


dalam satuan jam
1000
Vertikal:Waktu (jam)
500 Horizontal: Spesimen
0
Spesimen Spesimen Spesimen
perlakuan perlakuan perlakuan
45 menit 60 menit 90 menit

Grafik 4.1. Lama penggunaan dalam satuan jam

IV.2.2 Analisa Uji Keausan


Berdasarkan hasil pengujian ketahanan aus Oogoshi yang telah dilakukan
terhadap baja ST 40 dengan perlakuan Nitriding, maka dapat diketahui
karakteristik ketahanan aus sebagai berikut :
 Baja ST 40 dengan perlakuan Nitriding dengan tekanan 1,4 mbar
memiliki nilai ketahanan aus sebesar 0.011587 mm/jam sehingga
menurut simulasi mampu digunakan selama 1295 jam.

IV - 4
Laporan Tugas Akhir
Analisa dan Pembahasan

 Baja ST 40 dengan perlakuan Nitriding dengan tekanan 1,4 mbar


memiliki nilai ketahanan aus sebesar 0.009011 mm/jam sehingga
menurut simulasi mampu digunakan selama 1665 jam.
 Baja ST 40 dengan perlakuan Nitriding dengan tekanan 1,4 mbar
memiliki nilai ketahanan aus sebesar 0.006213 mm/jam sehingga
menurut simulasi mampu digunakan selama 2414 jam.
 Bila dibandingkan dengan pada material tanpa perlakuan apapun yang
memiliki keausan abrasif sebesar 0.02453 mm/Jam maka dapat
diketahui terjadi peningkatan ketahanan keausan akibat adanya lapisan
diffusi isonite yang memberi perlindungan terhadap kontak antar
permukaan dimana lapisan dengan perlindungan paling baik adalah
lapisan yang dihasilkan oleh proses Nitriding yang paling lama karena
memiliki kekerasan dan ketebalan paling besar.

IV.4 Uji Kekerasan


Uji kekerasan yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan metode
Rockwell skala A dengan beban standard 60 Kgf dan bentuk spesimen sesuai
standar ASTM tipe E18-15 yang dilakukan di lima titik secara acak. Pengujian
kekerasan metode Rockwell dipilih karena cocok untuk digunakan pada segala
jenis material baik yang memiliki kekerasan tingkat tinggi maupun material lunak.

Gambar 4.8. Spesimen Uji Kekerasan

IV - 5
Laporan Tugas Akhir
Analisa dan Pembahasan

IV.4.1 Data Hasil Uji Kekerasan


Setelah dilakukan pengujian kekerasan metode Rockwell terhadap baja ST
40 dengan perlakuan Nitriding maka didapatkan data nilai h sebagai berikut :
Tabel 4.9 Nilai h pengujian Rockwell
Besar Data Hasil Pengujian
Spesimen
Tekanan 1 2 3 4 5
A 1,4 mbar 0.0962 0.0948 0.0976 0.0972 0.0960
B 1,8 mbar 0.0924 0.0926 0.0928 0.0912 0.0922
C 2,2 mbar 0.0924 0.0916 0.0902 0.0910 0.0904

Kemudian perhitungan angka kekerasan Rockwell skala A dengan


menggunakan persamaan 1 sehingga didapat nilai kekerasan Rockwell pada
spesimen dengan Nitriding bertekanan 1,4 mbar:
 HR = 100 – (0.0962/0.002) = 51.9
 HR = 100 – (0.0948/0.002) = 52.6
 HR = 100 – (0.0976/0.002) = 51.2
 HR = 100 – (0,0972/0.002) = 51.4
 HR = 100 – (0.0960/0.002) = 52.0
2. Nilai kekerasan Rockwell pada spesimen dengan Nitriding bertekanan 1,8
mbar:
 HR = 100 – (0.0924/0.002) = 53.8
 HR = 100 – (0,0926/0.002) = 53.7
 HR = 100 – (0.0928/0.002) = 53.6
 HR = 100 – (0.0912/0.002) = 54.4
 HR = 100 – (0.0922/0.002) = 53.9
3. Nilai kekerasan Rockwell pada spesimen dengan Nitriding bertekanan 2,2
mbar:
 HR = 100 – (0.0924/0.002) = 53.8
 HR = 100 – (0.0916/0,002) = 54.2
 HR = 100 – (0.0902/0.002) = 54.9

IV - 6
Laporan Tugas Akhir
Analisa dan Pembahasan

 HR = 100 – (0.0910/0.002) = 54.5


 HR = 100 – (0.0904/0.002) = 54.8
Sehingga didapatkan nilai rata-rata kekerasan Rockwell skala A sebagai berikut:
Besar Data Hasil Pengujian Rata-Rata
Spesimen
Tekanan 1 2 3 4 5
A 1,4 mbar 51.9 52.6 51.2 51.4 52.0 51.8
B 1,8 mbar 53.8 53.7 53.6 54.4 53.9 53.9
C 2,2 mbar 53.8 54.2 54.9 54.5 54.8 54.4

Tabel 4.10 Hasil Pengujian Rockwell

55
54,5
54
53,5
53 Nilai kekerasan
52,5 Rockwell skala A
52
51,5 Vertikal: Nilai HRA
Horizontal: Spesimen
51
50,5
Perlakuan Perlakuan Perlakuan
45 menit 60 menit 90 menit

Grafik 4.3. Perbandingan nilai kekerasan HRA

Berdasarkan tabel 4.9, maka dapat diketahui bahwa nilai rata-rata


kekerasan Rockwell skala A pada stainless steel dengan perlakuan Nitriding
bertekanan 1,4 mbar yaitu 51.8 HRA, pada tekanan 1,8 mbar sebesar 53.9 HRA
dan dengan tekanan 2,2 mbar sebesar 54.4 HRA.

IV.4.2 Analisa Uji Kekerasan

IV - 7
Laporan Tugas Akhir
Analisa dan Pembahasan
Berdasarkan hasil pengujian kekerasan Rockwell yang telah dilakukan
terhadap baja ST 40 dengan perlakuan Nitriding, maka dapat diketahui
karakteristik kekerasan sebagai berikut :
 Baja ST 40 dengan perlakuan Nitriding bertekanan 1,4 mbar memiliki
nilai kekerasan HRA rata-rata sebesar 51.8
 Baja ST 40 dengan perlakuan Nitriding bertekanan 1,8 mbar memiliki
nilai kekerasan HRA rata-rata sebesar 53.9
 Baja ST 40 dengan perlakuan Nitriding bertekanan 2,2 mbar memiliki
nilai kekerasan HRA rata-rata sebesar 54.4
 Dibandingkan dengan nilai kekerasan material baja ST 40 tanpa
perlakuan apapun terjadi peningkatan nilai kekerasan maksimal dari 84
HRC atau bila dikonversikan ke dalam skala HRA bernilai sebesar 52
HRA menjadi 54.4 HRA.
 Material dapat digunakan sebagai bahan Stern Tube Bearing karena
kekerasannya masih dibawah poros sehingga Stern Tube Bearing yang
akan mengalami keausan terlebih dahulu, meski begitu, menurut jurnal
Review of the Wear and Galling Characteristics of Stainless Steels
belum memenuhi nilai kekerasan minimal untuk dapat dikategorikan
fair terhadap keausan tanpa pelumas dimana dibutuhkan nilai
kekerasan sebesar 12.5 HRC atau 56.75 HRA.

IV - 8

Anda mungkin juga menyukai