BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
52
53
No
1.
A0
Dimensi
(mm)
Lebar Tebal
15,04
Fy
Fm
(kN) (KN)
N /mm
( 2)
mm
( 2)
6,45
97,01
5,5
145,0
(%)
L0
Keterangan
12
50
Sampel Awal
(N/mm2)
56,70
1495
Keterangan :
= Luas Penampang
Luluh
Fy = Beban Luluh
= Elongasi
Fm = Beban tarik
= Kuat
= Kuat Tarik
L0 = Panjang Awal
Fy
A0
Fmax
A0
L
L0
x 100%
Dari data hasil uji tarik di atas, bahwa data dapat di olah dalam bentuk
tabel .4.3. dan gambar gafik 4.2. yang dapat dilihat dibawah ini
Tabel 4.3.Tabel pengolahan hasil pengujian tarik sampel awal
1
2
3
4
Yield
6
7
Peak
9
Break
load
(KN)
stress
N/mm2
0
1,37
2,75
4,12
5,5
48,3
96,6
145
122,5
110
0,00
14,12
28,35
42,47
56,70
497,89
995,77
1495
1262,76
1133,90
0
0,66
1,33
1,94
2,59
3,25
3,91
4,57
5,73
6
regangan
0,000
0,013
0,027
0,039
0,052
0,065
0,078
0,091
0,115
0,120
54
Tegangan VS Regangan
1494.69
995.77
Sampel
Awal
1262.76
1133.90
Kekerasan
(HVN)
500
485
478
Rata-Rata
kekerasan
487
Keterangan
Pengambilan 3 titik
Dimulai dari daerah
pinggir
Beban 5 Kgf
Indentor Intan 1360
0.
12
497.89
14.12 28.35 42.47 56.70
2.
66
0
00
1.
00
32
00
E3.
00
88
2
0
00
00
00
00
00
2E
5.
00
-2
17
00
99
00
99
01
99
E6.
9
50
2
99
00
99
00
99
00
9E
7.
00
-2
82
00
00
00
00
02
00
E9.
0
14
2
00
00
00
00
00
00
6E
00
-2
0.
00
11
00
46
09
00
E00
2
00
00
00
00
1
1600.00
1400.00
1200.00
1000.00
800.00
600.00
400.00
200.00
0.00 0.00
55
56
Tabel 4.5. Perbandingan nilai kekerasan dari setelah proses quenching oli dan
proses temper
Kekerasan
Nilai Kekerasan
No
Sampel
Rata-rata
Keterangan
Vickers (HVN)
(HVN)
515
Quenching
1
515
512
oli
Pengambilan 3 titik
507
Dimulai dari daerah
Quenching
441
pinggir
2
oli Temper 447
443
O
100 C
441
Quenching
386
Beban 5 Kgf
3
oli Temper 396
394
O
200 C
401
Indentor Intan 1360
4
Quenching
362
oli Temper 401
400OC
407
390
Tabel 4.5. jika dibuat dalam bentuk grafik dapat dilihat pada Gambar
grafik 4.4. berikut grafik yang menunjukkan kenaikan dan penurunan
kekerasan dari, sampel quenching 9500C dengan waktu tahan 1 jam kemudian
didinginkan cepat dengan media pendingin oli , dan temper dengan suhu
100OC, 200OC, dan 400OC dengan waktu tahan 1 jam.
57
pe
r2
00
Q
ue
nc
hi
ng
ol
i
Te
m
ol
i
Q
ue
nc
hi
ng
Kekerasan (HVN)
600
500
400
300
200
100
0
Dari data tabel dan grafik kekerasan yang diperlihatkan bahwa setelah
sampel dipanaskan sampai temperatur austenite (9500C) ditahan selama 1
jam kemudian di quenching dengan media oli sebelum di temper nilai
kekerasannya meningkat jika dibandingkan dengan sampel yang telah di
temper. Hal ini disebabkan karena adanya proses quenching pada media
pendingin oli, sehingga menyebabkan terbentuknya struktur martensite yang
sangat keras dan getas, yang merupakan fasa dari austenite metastabil yang
didinginkan dengan laju pendinginan cepat. Oleh sebab itu dibutuhkan
proses temper untuk mengurangi kegetasan dari struktur tersebut. Nilai
58
dengan waktu
penahanan selama 1 jam. Nilai kekerasan terendah pada proses temper yaitu
benda uji yang di temper pada temperatur 400oC kekerasannya menurun
dengan nilai kekerasan 390 HVN. Semakin tinggi temperatur temper nilai
kekerasan semakin menurun
Dimensi
(mm)
A0
Fy
Fm
(kN) (KN)
N /mm
( 2)
N /mm
( 2)
68,16
54,95
1521
648
12,0
4,0
(%)
Lebar
Tebal
mm
( 2)
1.
2.
14,97
14,87
6,37
6,12
95,36
91,00
3.
15,02
6,18
92,82
97,0
64,64
1045
4,0
4.
15,11
6,91
104,41
122,0
47,89
1168
16,0
6,5 145,0
5
59,0
Keterangan
L0
50 Qunching Ol
Qunching Ol
50
Temper 10
Qunching Ol
50
Temper 20
Quenching O
50
Temper 40
59
A0
Keterangan :
= Luas Penampang
Luluh
Fy = Beban Luluh
= Elongasi
Fm = Beban tarik
= Kuat
= Kuat Tari
L0 = Panjang Awal
Fy
A0
Fmax
A0
x 100%
L
L0
60
Gambar 4.5. Grafik (A).Uji Tarik Quenching oli dan (B).Uji Tarik Quencing oli
Temper 100OC
Keterangan :
Skala : Quenching oli
61
Gambar 4.6. Grafik (C).Uji Tarik Quenching oli temper 200OC dan
(D).Uji Tarik Qeunching 0li temper 400OC
Keterangan :
Skala : Quenching oli temper 200OC Sb x = 1 (mm) = 0,2 (mm)
Sb y = 1 (mm) = 0,82 (KN)
Quenching oli temper 400OC Sb x = 1 (mm) = 0,51 (mm)
Sb y = 1 (mm) = 0,73 (KN)
Dari grafik pada Gambar 4.3. sampai 4.4. di peroleh data -data beban ( N )
& l (mm) yang di konversikan menjadi (N/mm2) & menggunakan rumus :
F
A0
62
l
l0
Keterangan :
F = beban
A0
= luas Penampang
= pertambahan panjang
l0
= panjang awal
Load
(KN)
1
2
3
4
Yield
6
7
Peak
9
Break
0
1,62
3,25
4,87
6,5
48,3
96,6
145
132,5
120
Stress
(N/mm2)
0,00
16,99
34,08
51,07
68,16
506,50
1013,00
1521
1389,47
1258,39
0
0,66
1,33
1,94
2,59
3,25
3,91
4,57
5,29
6
regangan
0,000
0,013
0,027
0,040
0,053
0,066
0,079
0,093
0,106
0,120
Tabel 4.8.Tabel hasil pengolahan uji tarik setelah di Quenching oli temper 100
NO
Load
(KN)
1
2
3
4
Yield
6
7
Peak
9
Break
0
1,25
2,5
3,75
5
19,66
39,33
59
57
55
Stress
(N/mm2)
0,00
13,74
27,47
41,21
54,95
216,04
432,20
648
626,37
604,40
0
0,22
0,44
0,66
0,88
1,1
1,32
1,54
1,76
2
regangan
0,000
0,004
0,009
0,013
0,018
0,022
0,026
0,031
0,035
0,040
63
Tabel 4.9.Tabel hasil pengolahan uji tarik setelah di Qeunching oli temper 200
NO
Load
(KN)
stress
(N/mm2)
1
2
3
4
Yield
6
7
Peak
9
Break
0
1,5
3
4,5
6
32,33
64,66
97
88,5
80
0,00
17,24
34,48
51,71
64,64
348,31
697,05
1045
953,46
861,88
0
0,22
0,44
0,66
0,88
1,1
1,32
1,54
1,76
2
regangan
0,000
0,004
0,009
0,013
0,018
0,022
0,026
0,031
0,035
0,040
Tabel 4.10.Tabel hasil pengolahan uji tarik setelah di Quenching oli temper 400
NO
Load
(KN)
stress
(N/mm2)
1
2
3
4
Yield
6
7
Peak
9
Break
0
1,25
3,25
4,5
5
40,66
81,33
122
106
90
0,00
11,97
31,13
43,10
47,89
389,43
778,95
1168
1015,23
861,99
0
0,88
1,77
2,65
3,53
4,41
5,29
6,17
7,05
8
regangan
0,000
1,760
3,540
5,300
7,060
8,820
10,580
12,340
14,100
16,000
Dari data data pengolahan pada Tabel 4.6. sampai dengan 4.9 dapat
diperoleh Grafik vs seperti pada Gambar grafik 4.7. dan 4.11.dapat
dilihat dibawah ini.
64
Tegangan VS Regangan
1600.00
1400.00
1200.00
1000.00
800.00
600.00
400.00
200.00
0.00 0.00
1520.55
1389.47
1258.39
1013.00
506.50
16.99 34.08 51.07 68.16
Tegangan VS Regangan
700.00
600.00
500.00
400.00
300.00
200.00
100.00
0.00 0.00
648.35
432.20
626.37 604.40
216.04
13.74 27.47 41.21 54.95
65
Tegangan VS Regangan
1200.00
1000.00
800.00
600.00
400.00
200.00
0.00 0.00
1045.03
696.62
953.46
861.88
348.31
16.16 32.32 48.48 64.64
Tegangan VS Regangan
1400.00
1200.00
1000.00
800.00
600.00
400.00
200.00
0.00 0.00
1168.47
778.95
1015.23
861.99
389.43
11.97 23.94 35.92 47.89
66
y (N/mm2)
uts (N/mm2)
(%)
68,1
1521
12
54,9
648
64,6
1045
47,8
1168
16
y(N/mm2)
Column1
67
Gambar 4.12.Grafik Hasil uji tarik hubungan tegangan antara sampel yang telah
di quenching dan temper.
Dari gambar grafik 4.12. dapat dilihat bahwa akibat proses quenching
tegangan luluh dan tegangan tarik maksimum mengalami kenaikan. Tegangan
luluh naik menjadi 68,1 N/mm2 dan tegangan tarik maksimum naik menjadi
1521 N/mm2. Hal ini disebabkan karena sampel yang telah melewati proses
quenching mengalami peningkatan kekerasan. Material yang telah melewati
proses quenching mempunyai struktur martensite, struktur ini sangat keras dan
getas, untuk itu dilakukan proses temper setelah di quenching untuk
menurunkan kekerasan dan mendapatkan keuletan yang diinginkan agar
material ini dapat digunakan. Setelah dilakukan proses temper pada temperatur
100OC, 200OC, dan 400OC, terlihat bahwa tegangan luluh dan tegangan tarik
maksimum dari sampel hasil quenching menurun akibat proses temper.
Semakin tinggi temperatur temper yang diberikan maka akan menurunkan
tegangan luluh dan tegangan tarik maksimumnya.
Jika dihubungkan nilai kekerasan yang diuji dan nilai kekuatan tarik yang
di uji dari sampel yang telah di proses quenching dan temper maka didapatkan
Gambar grafik 4.13. dapat dilihat di bawah ini.
68
Dari Gambar 4.13. perbandingan di atas dapat dilihat semakin tinggi nilai
kekerasan dari material maka kekuatan tariknya semakin tinggi. Selain grafik
ini juga menunjukan akibat adanya proses temper yang dapat menurunkan
kekuatan tarik dan kekerasan
4.5 Analisa Struktur Mikro Dengan Mikroskop Optik
Dari hasil pengujian struktur mikro dalam penelitian ini diketahui prose
perlakuan panas mempengaruhi perubahan struktur dari setiap sampel yang
telah melawati proses perlakuan panas.
Pada sampel yang di quenching dengan oli terbentuk struktur martensite ,
kuat dan getas dapat dilihat pada gambar 4.14.
69
pada temperatur
70
71