Anda di halaman 1dari 36

MAKALAH

History of Music
Baroque
( 1600 - 1750 )

Disusun oleh :

1. Abita Meisty Mayangsari


2. Anjali Calista Kusuma Putri
3. Bernadetta Ragam Puspita
4. Desi Nathalia Mramra
5. Fauzi Muhammad Haidy
6. Rahmad Ramadhan
SMK NEGERI 2 KASIHAN BANTUL
(SMM YOGYAKARTA)
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Semesta Alam
karena atas izin dan kehendak-Nya kami dapat menyusun makalah tentang
ZAMAN MUSIK BAROQUE dengan tepat waktu.
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas sekolah. Adapun
yang kami bahas dalam makalah sederhana ini mengenai proses penciptaan
manusia dan tugasnya dimuka bumi.
Dalam pembuatan makalah ini kami menemui berbagai hambatan yang
dikarenakan terbatasnya ilmu pengetahuan kami mengenai hal yang berkenan
dengan penulisan makalah ini. Oleh karena itu sudah sepatutnya kami berterima
kasih kepada guru pembimbing kami yang telah memberikan limpahan ilmu
berguna kepada kami.
Kami menyadari akan kemampuan kami yang masih amatir. Dalam makalah
ini kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Tapi kami yakin makalah ini masih
banyak kekurangan. Dengan penuh kesadaran akan segala kekurangan yang
masih ada dan harapan agar makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang
ingin menggali ilmu pengetahuan khususnya di bidang seni.
Dan harapan kami, ini dapat menjadi inspirasi dan menjadi referensi bagi
kita dalam mengarungi masa depan. Kami juga berharap agar makalah ini dapat
berguna bagi orang lain yang mendengarkan dan yang membacanya.

Yogyakarta, 4 Agustus 2016

Tim Penyusun

1
DAFTAR ISI

Hal
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR............................................................................. I
DAFTAR ISI........................................................................................ Ii
BAB I : PENDAHULUAN............................................................... 1
1.1 Latar Belakang........................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah..................................................... 2
1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan................................... 2
1.4 Sistematika Penulisan................................................ 2
BAB II : URAIAN............................................................................ 4
2.1 Pengertian Zaman Barok............................................ 4
2.2 Sejarah Zaman Musik Barok....................................... 5
2.3 Tokoh dan Karya Zaman Musik Barok 6
2.3.1 Johann Sebastian Bach (1685-1750) Organis
dan Penggubah............................................... 7
2.3.2 George Frederic Handel.................................. 15
2.3.3 Henry Purcell................................................. 20
2.3.4 Antonio Lucio Vivaldi.................................... 21
BAB III : PENUTUP.......................................................................... 27
3.1 Kesimpulan............................................................... 27
3.2 Saran.......................................................................... 30
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 31

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam sejarahnya, musik barat disusun atas perkembangan teknik
komposisi dan praktek memainkan musik yang disusun dalam segmen
zaman dan gaya musik. Sedangkan, perkembangan sejarah musik timur
belum dapat disusun, berhubung jenis komposiis musik yang dihasilkan
masih berkisar dalam bentuk musik vokal. Musik Timur khususnya
Nusantara berkembang tanpa melalui tahapan-tahapan yang jelas, bukan
berkembang dari evolusi bentuk komposisi dan praktik musik, melainkan
lebih kepada proses pemenuhan kebutuhan hiburan musik ringan .
Menurut sejarahnya , musik dapat diuraikan dalam beberapa
kelompok , diantaranya : Yunani Kuno (675 SM - Awal Masehi), Abad
Pertengahan (Abad V XVI), Renaissance (Abad XVI-XVII), Barok dan
Rakoko (Abad XVII Awal Abad XVIII), Klasik (Abad XVIII Awal Abad
XIX), Romantik (Abad XIX Awal Abad XX), Peralihan (Abad XX),
Modern (Abad XX Sekarang) .
Sejarah musik mungkin sudah dikenal sekitar 180.000 hingga 100.000
tahun yang lalu, di zaman itu mungkin musik digunakan untuk memberikan
tanda bahaya dan memberikan nama-nama hewan. Di kehidupannya yang
berpindah-pindah orang-orang zaman dulu mungkin mendapat inspirasi
untuk mengambil tulang kering kaki hewan buruan mereka, kemudian
meniupnya hingga mengeluarkan bunyi. Mungkin ada juga yang terinspirasi
dari alam dengan meniup rongga kayu atau bambu hingga mengeluarkan
bunyi dan jadilah suling purba. Itu mungkin sejarah musik di zaman
prasejarah yang ditemukan oleh beberapa arkeolog.
Sejarah musik berlanjut ke zaman abad pertengahan, zaman abad
pertengahan adalah zaman antara berakhirnya kerajaan romawi (476M)
sampai dengan zaman reformasi agama kristen oleh Marthin Luther
(1572M), sejarah musik di zaman ini berkembang akibat terjadinya
perubahan keadaan dunia yang semakin meningkat, sehingga munculnya

1
penemuan-penemuan baru dalam segala bidang. Termasuk dalam
kebudayaan musik yang tidak dititik beratkan pada kepentingan keagamaan
saja tapi juga dipergunakan untuk hiburan.
Sejarah musik kemudian berkembang dengan adanya perbaikan
tulisan musik dan dasar-dasar teori musik yang dikembangkan oleh Guido
d Arezzo (1050M), di Eropa Barat sejarah musik berkembang menggunakan
beberapa suara, dan Paus Gregorius menyempurnakan musik Greogrian.
Pelopor musik di zaman pertengahan seperti Gullanme Dufay dari Perancis
dan Adam de la halle dari Jerman.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Bagaimanakah sejarah perkembangan musik Barok ?
1.2.2 Siapakah tokoh musik zaman Barok ?
1.2.3 Apa saja karya para musisi zaman Barok?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan


1.3.1 Untuk lebih mengenal sejarah dan perkembangan musik Barok,
1.3.2 Lebih mengenal tokoh musik Barok,
1.3.3 Lebih mengenal hasil karya para musisi zaman Barok,

1.4 Sistematika Penulisan


HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan
1.4 Sistematika Penulisan

BAB II URAIAN
2.1 Pengertian Zaman Musik Barok
2.2 Sejarah Zaman Musik Barok
2.3 Tokoh dan Karya Zaman Musik Barok
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

2
BAB II
URAIAN

2.1 Pengertian Zaman Barok

Musik Barok adalah musik klasik barat yang digubah pada Zaman
Barok (Baroque), kira-kira antara tahun 1600 dan 1750. Zaman ini
berlangsung sesudah Zaman Renaisans dan sebelum Zaman Klasik.
Sebenarnya, kata "Barok" itu berarti "mutiara yang tidak berbentuk wajar",
sangat pas dengan seni dan perancangan bangunan pada era ini; kemudian

3
kata ini juga dipakai untuk jenis musik itu. Beberapa komponis Zaman
Barok adalah Claudio Monteverdi, Henry Purcell, Johann Sebastian Bach,
Jean-Philippe Rameau, George Frideric Handel, dan Antonio Vivaldi.

Pada zaman tersebut, piano belum ditemukan, dan komposisi dikarang


untuk hapsicord. Partitur musik di zaman Barok ditandai dengan tidak
adanya iringan atau polifoni. Karya JS Bach untuk hapsicord lazim
mempunyai dua melodi atau lebih untuk tangan kanan dan tangan kiri.

Musik Barok lazimnya hanya mencerminkan satu jenis emosi saja.


Dibanding dengan Musik Klasik dan Romantik, musik Barok jarang
mempunyai modulasi atau rubato. Untuk komposisi piano, pedal jarang
digunakan saat memainkan musik Barok.

Istilah Barok diambil dari bahasa Portugis, Barococo yang berarti


mutiara. Istilah ini sebenarnya tidak digunakan pada waktu itu. Istilah Barok
hanya digunakan untuk memberi identitas bagi sebuah masa
perkembangkan pada masa tahun 1600-an hingga tahun 1750-an yang tidak
ada ciri dramatis dibandingkan dengan masa sebelumnya. Namun, seperti
halnya bidang bidang seni lain, suatu masa baru muncul setelah terjadi tarik
menarik gaya antara kaum konservatif yang ingin mempertahankan estetika
musik lama dengan kaum pembaharuan yang inovatif.
Awalnya gaya musik zaman Barok dikritik sebagai musik yang
harmoninya kurang jelas, kehilangan bentuk normal, eksentrik (berlebihan),
kurang bermutu, bahkan dekade (merosot). Namun, karena perkembangan
dasar estetika yang baru, gaya musik Barok semakin dinilai secara positif.
Gaya musik zaman Barok memang tidak jelas, berbelit, dan bombastis.
Namun hidup, lancar, lincah, dan penuh perasaan sehingga sangat cocok
untuk penyajian opera yang saat itu mulai pupuler. Nada penghias
dimanfaatkan secara optimal sehingga menghasilkan sajian yang dinamis.
Keras lemahnya nada disajikan dengan jelas. Selain bertambah jumlahnya,
alat musik juga semakin tinggi mutu suaranya.

4
Selain alat yang sama dengan masa Resaisans yang berkembang di
lingkungan istana, alat musik rakyat juga mulai berkembang, misalnya
oktavgeige (biola sederhana), drehleier (alat musik gesek dengan dawai
bordun), gitar, hackbett (sejenis sitar), maultrommer, pikolo, rekorder,
shalmei (mirip clarinet), gendering, castagnet, xilopon, dan lonceng kecil.
Selain itu berkembang pula alat musik tiup baru, seperti prommer, fagot,
dan raket yang kemudian lenyap, kecuali obo dan clarinet.
Pada masa musik Barok juga mulai diperkenalkan system tangga nada
mayor dan minor. Bentuk sajian musik yang tumbuh pada masa itu adalah
lagu instrumentalia dengan cerita sejenis opera (suita), permainan
instrumentalia (sonata), hidangna musik yang sifatnya agung (cantata), dan
sajian musik orkes simfoni yang diselingi permainan solo (concerto).
Komponis besar pada zaman ini adalah Johann Sebastian Bach (1685-1750)
dan George Friederic Handel (1685-1759).

2.2. Sejarah Zaman Musik Barok


Dalam sejarahnya, musik barat disusun atas perkembangan teknik
komposisi dan praktek memainkan musik yang disusun dalam segmen
zaman dan gaya musik. Sedangkan, perkembangan sejarah musik timur
belum dapat disusun, berhubung jenis komposiis musik yang dihasilkan
masih berkisar dalam bentuk musik vokal. Musik Timur khususnya
Nusantara berkembang tanpa melalui tahapan-tahapan yang jelas, bukan
berkembang dari evolusi bentuk komposisi dan praktik musik, melainkan
lebih kepada proses pemenuhan kebutuhan hiburan musik ringan .
Menurut sejarahnya , musik dapat diuraikan dalam beberapa
kelompok , diantaranya : Yunani Kuno (675 SM - Awal Masehi), Abad
Pertengahan (Abad V XVI), Renaissance (Abad XVI-XVII), Barok dan
Rakoko (Abad XVII Awal Abad XVIII), Klasik (Abad XVIII Awal Abad
XIX), Romantik (Abad XIX Awal Abad XX), Peralihan (Abad XX),
Modern (Abad XX Sekarang)

5
Sejarah musik berlanjut dengan munculnya aliran-aliran musik baru,
diantaranya aliran Barok dan Rokoko. Kedua aliran ini hampir sama, yaitu
menggunakan pemakaian Ornamentik (hiasan musik). Namun, yang
menjadi perbedaannya adalah musik Barok memakai ornamentik yang
disertai improvisasi spontan oleh para pemain, sedangkan musik rokoko
memakai semua hiasan ornamentik.
Komponis-komponis musik Barok dan Rokoko seperti Johan
Sebastian Bach, karya-karyanya sangat indah dan terkenal seperti St.
Mathew Passion, Misa dalam B minor, 13 konser piano dengan orkes dan 6
buah Konserto Brandenburg. Gubahan-gubahannya sendiri mendasari musik
modern.

2.3 Tokoh dan Karya Zaman Musik Barok


Zaman Barok adalah lahirnya musik klasik Barat yang diubah pada
zaman Barok (Baroque), kira-kira antara tahun 1600 dan 1750. Zaman ini
berlangsung sesudah Zaman Renaisans dan sebelum zaman Klasik.
Sebenarnya, kata Barok itu berarti mutiara yang tidak berbentuk wajar,
sangat pas dengan seni dan perancangan bangunan pada era ini kemudian
kata ini juga dipakai untuk jenis musik itu.
Ciri-ciri dari musik Barok, antara lain:
Melodi cenderung lincah.

Banyak menggunakan ornamen.

Ada dinamik forte dan piano.

Harmoni dua nada atau lebih berbunyi bergantian


(polifonik/kontrapung).

Lazimnya hanya mencerminkan satu jenis emosi saja.


Kemajuan musik pada zaman pertengahan ditandai dengan munculnya
aliran-aliran musik baru, diantaranya adalah aliran Barok dan Rokoko.

6
Kedua aliran ini hamper sama sifatnya, yaitu adanya pemakaian Ornamentik
(Hiasan Musik). Perbedaannya adalah bahwa musik Barok memakai
Ornamentik yang deserahkan pada Improvisasi spontan oleh pemain,
sedangkan pada musik Rokoko semua hiasan Ornamentik dicatat.

2.3.1 Johann Sebastian Bach (1685-1750) Organis Dan Penggubah

Gambar 2.1 Johann Sebastian Bach


Para musikolog membagi seluruh komposisi Bach dalam lima
masa, masing-masing komposisi memperlihatkan perbedaan gaya
yang cukup spesifik jika saling dibandingkan tahun pembuatannya.
Yang membuat gaya lagu Bach berbeda dari yang lain adalah bahwa
semua lagu yang dibuatnya baik lagu Jesu Joy of Man's Desiring atau
lagu yang kebanyakan dibuatnya ditujukan untuk Tuhan.

Johann Sebastian Bach lahir pada tanggal 21 Maret 1685 di kota


Eisenach, Jerman. Ayahnya bernama Johann Ambrosius Bach, dia
adalah seorang pemain terompet dan dirigen orkes kota tersebut[2].
Johann Sebastian adalah anak bungsu dari delapan bersaudara. Pada
saat orangtua Bach meninggal pada tahun 1695 dia pindah ke Ohrdruf
dan diasuh oleh kakak laki-lakinya, Johann Christoph Bach. Di
Ohrdruf, Bach melanjutkan pendidikannya ke sekolah Lyceum. Bach
cukup berprestasi di sekolahnya, dari kakaknya Bach diajarkan
bermain organ dan kemungkinan juga belajar bermain biola. Bach

7
belajar sendiri ilmu komposisi dengan cara biasa dan lazim pada
zaman itu, yaitu menyalin buku musik komposisi-komposisi komponis
Barok.

Pada umur 15 tahun, Bach terpaksa keluar dari rumah kakaknya


karena jumlah anggota keluarga mereka terus bertambah. Bach
melalui perantaraan pemimpin musik sekolahnya menjadi anggota
penyanyi koor di gereja Michaliskirche, di kota Luneburg. Bach
bertemu dengan komponis penting pada masa itu, George Boehm
(1661-1773), Bach kemudian menjadi muridnya dalam bidang
komposisi.

Pada tahun 1702, pada Bach berangkat dari Luneburg dan


mencari pekerjaan sebagai organis. Pekerjaan sebagai organis
umumnya diberikan pada kepada pemusik yang menang dalam lomba
improvisasi untuk organ. Bach memenangkan lomba tersebut dan
mendapat jabatan di kota Sangerhausen, namun pangeran setempat tak
setuju dan mengangkat orang yang lebih tua dari Bach. Pada tahun
1703, Bach mendapat tugas sebagai pelayan dalam memainkan musik
untuk salah satu pangeran di Weimar, pada masa tersebut Weimar
diperintah oleh dua pangeran. Pangeran pertama adalah pimpinan dan
yang kedua adalah wakilnya. Pada tahun yang sama, Bach mendapat
pekerjaan sebagai pemain organ di gereja kota Arnstadt. Pada masa ini
Bach mengalami konflik dengan para anggota koor, dia tak dapat
bekerja sama dengan anggota koor sehingga sering terjadi kesulitan
dan berselisih paham dalam latihan koor.

Pada tahun 1705, Bach diizinkan cuti dan ia pergi kota Lubeck
untuk mendengarkan penampilan Dietrich Buxtehude, Bach
mengharapkan agar bisa mengambil posisinya sebagai organis setelah
Buxtehude pensiun tapi ternyata Buxtehude meminta Bach menjadi

8
penerus keluarganya dengan menikahi anak tertua dari lima anaknya
yang ditolak oleh Bach.

Bach ternyata tinggal selama kurang lebih tiga bulan dan lebih
lama dari jangka waktu cuti yang diberikan dewan gereja. Bach
ditegur dewan gereja, bukan karena keterlambatannya namun karena
iringan-iringan koral untuk kebaktian dirasa terlalu sulit untuk diikuti
oleh jemaat.

Pada tahun 1703, ia berhasil memenangkan perlombaan untuk


menjadi pemain organ di gereja Santo Blasius, Mulhausen yang
terletak sekitar 55 kilometer dari Arnstatdt. Di sini, Bach tertarik
dengan Maria Barbara yang ternyata adalah sepupunya, mereka
menikah pada tahun yang sama. Pada tahun 1708 Bach menggubah
Gott is mein Konig (BWV 71).

Bach dipanggil untuk menjadi pemain organ oleh pangeran


Wilhelm Ernst, pangeran kota Weimar, yang sangat terkesan dengan
permainan Bach dan mendorongnya untuk membuat lebih banyak
komposisi. Bach tinggal di Weimar sampai tahun 1717. Pada tahun
1713, mengetahui Bach melamar suatu jabatan sebagai pemain organ
di kota Halle, Pangeran Wilhelm melantik Bach menjadi
konzertmeister dan menaikkan gajinya. Namun sebagai
konsekuensinya, Bach harus menciptakan sebuah kantata setiap
bulannya. Pada tahun 1716 jabatan Kapelmeister diganti oleh Georg
Phillipe Telemann (1681-1767) yang merupakan komponis paling
populer pada masa Bach. Pada tahun 1717 Bach diterima sebagai
Kapelmeister oleh pangeran Leopold di Cothen dan meminta
pengunduran diri kepada Pangeran Wilhelm. Permohonan Bach
ditolak namun dia diijinkan ke Dresden untuk berlomba improvisasi
dengan seorang pemain harpsikord dari Perancis, Louis Marchand.

9
Pada bulan November, Bach dipecat secara tidak hormat oleh
Pangeran Wilhelm.

Pangeran Leopold adalah majikan yang ramah dan seorang


penganut Calvinisme. Bach tidak harus menciptakan musik gerejawi
walau dia menciptakan kantata untuk peristiwa-peristiwa penting.
Tugas utama Bach adalah menyediakan musik untuk hiburan
pangeran. Pada tahun 1721 Bach menggubah enam konsertonya yang
paling terkenal, yakni Brandenburg Concerto (BWV 1046-1051) yang
didedikasikan untuk Pangeran Christian Ludwig dari Brandenburg.
Komposisinya yang terkenal Toccata dan Fugue (BWV 565) untuk
Organ diciptakan pada tahun 1720.

Bach juga menggubah lagu-lagu lain seperti Clavierbuchlein fur


Wilhelm Friedmann Bach, dan buku pertama dari Das
Wohltemperierte Clavier (BWV 846-869) .

Pada masa ini, istrinya meninggal pada usia 36 tahun dan Bach
menikah dengan Anna Magdalena Wilcken pada tahun 1721. Mereka
berdua dikaruniai 13 anak; Bach bahkan menciptakan beberapa buku
musik khusus untuk istrinya. Dalam buku ini juga terdapat Minuet in
G yang sangat terkenal itu. Pada saat yang sama Pengeran Leopold
juga menikah dengan istri yang tidak begitu tertarik dengan musik
sehingga kepentingan Bach di istana menurun.

Pada tahun 1722, Kuhnau, ketua musik sekolah St. Thomas di


Leipzig meninggal. Bach mendapatkan jabatan tersebut; calon yang
selain Bach adalah Telemann dan Graupner, namun Bach berhasil
tepilih.

Pada masa ini Bach sangat rajin menggubah kantata-kantata


namun juga penuh perselisihan dengan para pejabat Gereja. Bach
menganggap mereka tidak mengerti keinginannya untuk memajukan

10
musik gereja. Bach menggubah salah satu passion-nya yang paling
terkenal, St. Matthew's Passion (BWV 244). Komposisinya ini
mendapat sambutan meriah dari publik. Bach juga menggubah Mass
in B minor yang dianggap karya teragung dari kantatanya.

Pada tahun 1742 Count Kaiserling mengirimkan Johann Gottlieb


Goldberg agar Bach menggubah suatu komposisi yang lembut agar
sang Count bisa tidur. Bach menggubah Goldberg Variations (BWV
988) Komposisi ini dianggap sebagai musik dalam bentuk tema dan
variasi yang paling agung dalam repertoar musik keyboard.

Pada akhir hidupnya Bach menderita kebutaan, pada saat ini


pula ia menggubah Die Kunst der Fugue 13 (BWV 1080). Suatu
komposisi dengan bermacam variasi bentuk dari suatu tema fuga.
Bach menulis komposisi ini dengan berbaring di tempat tidur dan
mengeja not yang ada di kepalanya kepada istrinya. Bach meninggal
dunia pada tahun 28 Juli 1750 dan karya ini tidak sempat diselesaikan.

Sebastian Bach menciptakan musik Koral (musik untuk Khotbah


Gereja) dan juga menciptakan lagu-lagu instrumental. Di akhir
hidupnya Sebastian Bach menjadi buta dan meninggal di Leipzig.
Komponis lain yang lahir dari musik Barok dan Rokoko adalah
George Fredrick Haendel, hasil ciptaannya yang terkenal adalah
Messiah, Water Musik dan Fire Work musik. Water Musik dan Fire
Work Musik merupakan karya orkestranya yang paling terkenal.
Fredrick Haendel kemudian meninggal di London.
Adapaun karya-karya Johann Sebastian Bach yang cukup
terkenal diantaranya adalah :
a. Karya-karya instrumental

11
Minat Bach terhadap keteraturan dan hubungan dalam gubahan-
gubahannya merupakan bagian penting dari kesenian Baroque
akhir. Banyak karyanya dipersatukan oleh prinsip :

- makna liturgis,

- kegunaan paduan suara,

- struktur kunci yang over-arching, atau

- teknik-teknik khusus seperti prelude/fugue yang berpasangan,


pola tarian dan kanon atau variation cycles.

Banyak karyanya dikelompokkan menurut kategori yang bersifat


pendidikan atau aturan didaktik lainnya seperti suite atau seri yang
diatur secara liturgis.

1. Kaya-karya yang dimaksudkan untuk menandai satu tahun


gereja mencakup the Little Organ Book (dimulai di Weinar,
diselesaikan di Cothen). Walaupun karya ini dirancang untuk
berisikan 164 prelude paduan suara, didalammnya terdapat
jangkauannya dan juga terdapat tekstur-tekstur abstrak atau
material, berhubungan dengan nada-nada paduan suara, yang
diungkapkan melalui gambar.

2. The Keyboard Practice (Clavierubung) dimulai dari 1731 dan


merupakan sebuah koleksi penting dalam empat bagian. Karya
ini berhubungan dengan sumbangan Bach bagi liturgi Lutheran
dan juga gubahannya yang lebih duniawi.

3. Prelude-prelude paduan suara juga dibawa ke dalam literatur


organ dengan adanya The Eighteen Gread Preludes dan the Six
Schubler Chorales (yang ini merupakan transkrip bagian-
bagian kantata). Bach juga membuat berbagai karya untuk

12
koor empat suara dengan gaya kongregasional, termasuk
sebuah koleksi yang terdiri dari 371 harmonisasi dan satu lagi
yang terdiri dari 69 melodi dengan bass.

4. Sebuah sumbangannya yang penting bagi dunia musik adalah


berbagai prelude dan fugue organ, termasuk the Great dalam
C mayor, E minor, B minor, G minor, dan Es mayor. Beberapa
karya ini mengikuti prinsip-prinsip concerto, sementara
prelude dari G mayor adalah sebuah fantasi, dari fuguenya
diambil dari sebuah lagu rakyat abad ke-17, Rolandston. The
Prelude and Fugue in A Major mempunyai ciri-ciri tiruan dan
implikasi pastoral dalam tekstur dan ritmenya.

5. Termasuk juga dalam karya-karya instrumental yang lain


adalah berbagai suite untuk orkestra, concerto, sonata, baik
yang solo maupun yang dengan iringan, serta partita dan suite
untuk alat musik keyboard.

b. Karya-karya vocal
J.S. Bach menulis empat mass pendek yang kebanyakan terdiri
dari musik kantata dengan teks yang telah ditulis ulang. Contohnya:
Mass in F menggunakan paduan suara Lutheran Litany Christ,
Thou Lamb of God dalam Kyrie, sedangakan Gloria
menggunakan bahan dari kantata dan Mass yang lainnya dalam A
mayor, G minor dan G mayor, juga menggunakan teknik yang
sama. Mass in B Minor adalah salah satu karya paduan suara yang
paling terkenal. Karya Katolik ini dikenal karena tekstur lima
suaranya dan pengulangan tema yang intergratif. Mass ini sebagian
besar juga merupakan hasil meminjam dari kantata-kantata Bach,
tapi bagian-bagian yang penting juga orisinil. Kantata yang
ditemukan di dalamnya termasuk nomor 1,46, 12 dan 171. Kutipan
Gregorian juga ada. The Passions adalah jenis karya paduan suara

13
berskala besar yang lain dan hampir sama luasnya dengan Mass B
minor tadi. Karya-karya ini dikenal sebagai Oratori Passions,
karena hubungannya dengan pangaruh-pengaruh gaya opera yang
tidak dilakonkan dan kehadiran seorang narator (atau penginjil.
Ada dua gubahan: St. Marks Passion (1731) hilang, kecuali
tujuh bagian yang bisa dikenal sebagai pinjaman dari karya-karya
aslinya (terutama Kantata 198). Koor dan orkestra ganda ada dalam
St. Mathew Passion, dimana chorus O Sacred Head juga
digunakan 5 kali sebagai alat pemersatu. Bedanya terdapat dalam
fungsi: Chorus I sebagai ke-12 murid, Chorus II bertindak sebagai
pengikut-pengikut yang lain. Berbagai kombinasi digunakan untuk
agenda-agenda yang melibatkan kerumunan orang atau orang-
orang Kristen pada umumnya. The Christmas Oratorio adalah
sebuah karya khusus (tidak berhubungan dengan passion-passion
tersebut) yang terdiri dari 6 bagian, masing-masing dengan format
sebuah kantata dan menggunakan sebuah koor pembukaan (atau
Symphony) dan koor penutup dan di dalamnya diisi dengan
berbagai recitative, choruse, chorale, duo dan trio. Kantata-kantata
yang berbeda dinyanyikan pada ke-6 kebaktian di antaranya Natal
dan Epiphany. Bach menulis kira-kira 200 kantata yang maksudnya
untuk dimasukkan ke dalam tahun gereja Lutheran.
Panjang kantata-kantata ini umumnya dibatasi sekitar setengah
jam. Banyak teknik penulisan Bach yang paling efektif digunakan
dalam karya-karya ini dan hubungan strukturnya dengan jenis-jenis
musik lainnya seperti concerto atau soneta trio cukup jelas.
Ciri-cirinya, antara lain:
1. bagian tengah yang tinggi, yang meningkatkan intensitas
tekstur;
2. bagian tenor yang pararel dengan bagian sopran;
3. daerah-daerah tiruan dan efek-efak antiphonal;
4. pemberian warna nada yang deskriptif atau imitatif dalam
makna tekstualnya;

14
5. aria-aria yang terdiri dari instrumen solo dan vokal yang saling
mengisi (obbligato).
Efeknya, kalau ditambahkan kebagian bass, adalah sebuah
sonata trio. Ini semua adalah kantata, baik untuk suara solo maupun
lebih dari satu suara. Beberapa kantata disebut horal Cantatas,
karena melodi sebuah chorale disatukan (bersamaan dengan
teksnya) ke dalam tekstur semua atau hampir semua bagian dari
satu karya utuh. Dalam karya-karya ini perubahan dalam material
musik dan dijalankan secara imitatif. The Free Cantatas merupakan
karya-karya yang tidak ada atau sedikit hubungannya dengan musik
choral. Seringkali mereka ditulis dengan karya gaya concerto untuk
alat musik. Terdapat paling sedikit 32 contoh untuk jenis ini.
Kantata-kantata ini secara keseluruhan menunjukkan contoh-
contoh terbaik dari cara Bach mengolah gaya medium. Walaupun
sejarah tidak menyatakan bahwa Bach adalah seorang penemu,
kemampuannya untuk membaurkan bahan-bahan yang berbeda ke
dalam berbagai struktur yang memiliki keahlian teknis dan
imajinasi yang tinggi dan juga kuasa ekspresif dari hasilnya yang
konsisten hingga sekarang boleh dibilang tidak tersamai.

2.3.2 George Frederic Handel

Gambar 2.2 George Frederic Handel

15
Lahir pada tahun 1685. Handel adalah seorang Jerman dan
dibesarkan di lingkungan Lutheran. Dia hidup sezaman dengan Bach.
Namun, Handel dan Bach tidak pernah bertemu. Walaupun banyak
buku riwayat komponis-komponis besar menyebutkan Bach lebih
awal, faktanya Handel lahir beberapa minggu lebih dulu, yaitu 23
Februari 1685. Ayah Handel adalah seorang "ahli pemangkas rambut"
yang praktis dan polos. Dia memutuskan untuk menyekolahkan
anaknya ke sekolah hukum. Meskipun Handel muda sudah
menunjukkan bakat musik yang istimewa, ayahnya tidak
mengizinkannya untuk masuk sekolah musik.

Saat Handel berusia sekitar 8 atau 9 tahun, seorang bangsawan


Jerman mendengarkan dia memainkan organ saat mengiringi ibadah.
Bangsawan itu meminta ayah Handel agar memberikan pelatihan
musik secara formal untuk anaknya. Beberapa tahun kemudian, saat
Handel berusia 12 tahun, ia sudah mengarang lagu dan memainkan
organ dengan begitu mahir. Tidak jarang dia menggantikan gurunya
untuk memainkan organ. Pada suatu hari Minggu, setelah menghadiri
ibadah di sebuah gereja di luar kota, Handel bertanya kepada seorang
organis di sana apakah dia boleh memainkan organ. Ketika jemaat-
jemaat mulai meninggalkan gereja, Handel memainkan organ dengan
begitu memukau, sehingga orang-orang yang akan pulang, kembali ke
tempat duduknya dan tidak mau beranjak pergi. Petugas organis
menghentikannya, dan memintanya untuk tidak memainkan organ jika
seluruh jemaat belum pulang.

Pada tahun 1706 -- 1710, dia pergi dan menetap di Itali. Di sana,
dia bekerja sebagai anggota musik istana. Dia menjadi pemain biola,
dan mengarang lagu untuk teater opera Hamburg. Setelah itu, dia
hijrah ke Roma. Di Roma, dia menulis karya musik dan orkestra
bertema religius yang pertama -- "The Resurrection". Di Itali, dia

16
bertemu dengan beberapa musisi sezamannya, salah satunya
Domenico Scarlatti.

Pada tahun 1712, setelah beberapa waktu tinggal di istana


Hanover, dia hijrah ke Inggris. Dia menghabiskan sisa hidupnya di
sana. Di Inggris, dia mengubah namanya menjadi Georg Friedrich
Hendel. Dia mengganti huruf "a" dengan huruf "e". Sejak itu,
beberapa penerbit menggunakan ejaan yang berbeda-beda untuk
menyebutnya. Di Inggris, Handel membuat karya terbesarnya,
sekaligus mengalami kemunduran pribadi. Tidak adanya sponsor tetap
dari pihak kerajaan, persaingan dengan komponis Inggris yang
ternama, dan penonton yang tidak selalu mendukung dan sulit
dipuaskan, membuatnya mengalami kerugian berkali-kali. Salah satu
karya drama alkitabiahnya yang kontroversial, "Ether and Israel in
Egypt", yang ditampilkan di teater-teater sekuler dikecam oleh gereja
Inggris. Hasil penjualan tiket pertunjukannya juga kalah bersaing
dengan industri-industri yang lain. Namun, dia tetap berusaha tanpa
lelah untuk memulihkan kondisinya, hingga kesehatannya menurun.

Menjelang tahun 1741, dia terjerat hutang besar. Tanggal 8 April


1741, dia mengadakan pertunjukan yang disebutnya sebagai konser
perpisahan. Bahkan, dia merasa harus pensiun pada usia 56. Akan
tetapi, dua peristiwa yang tidak dinyana-nyana terjadi, dan mengubah
hidupnya. Salah seorang temannya yang kaya, Charles Jensen,
memberinya sebuah buku yang berisi syair lagu opera bersumber pada
kehidupan Kristus yang seluruhnya diambil dari Alkitab. Dia juga
diminta Dublin, organisasi penggalang dana, untuk mengadakan
pertunjukan amal. Dia pun mengerjakan karyanya di rumah kecilnya
di Jalan Brook di London. Saking asyiknya, dia pun jarang keluar dari
kamarnya. Dia beristirahat hanya untuk makan. Dalam waktu 6 hari,
bagian satu sudah selesai. Dalam waktu 9 hari, dia sudah
menyelesaikan bagian dua, dan 6 hari kemudian, bagian tiga.

17
Sekumpulan lagu-lagu orkestra utuh pun diselesaikan 2 hari
berikutnya. Semua karyanya (berjumlah 260 halaman) diselesaikan
dalam jangka waktu 24 hari.

Sir Newman Flower, salah satu dari penulis biografi Handel,


mengatakan, "Lagu Handel ini akan bertahan, mungkin selamanya.
Benar-benar suatu pencapaian terbesar di sepanjang sejarah karangan
musik." Karyanya itu berjudul "Messiah" dan dipentaskan pertama
kali tanggal 13 April 1742 untuk acara amal. Dari pertunjukan itu,
mereka berhasil mengumpulkan uang 400 pound dan membebaskan
142 narapidana yang terbelit hutang. Setahun kemudian, Handel
mementaskannya di London. Kontroversi pun muncul dari gereja
Inggris yang terus berkelanjutan menghantam Handel. Akan tetapi,
Raja Inggris menghadiri pertunjukan Handel. Saat syair lagu
kemenangan "Haleluya" pertama kali diperdengarkan, sang raja
berdiri, lalu protokol kerajaan dan seluruh penonton pun berdiri.
Segera sesudah peristiwa ini, karier Handel mulai meroket.
Popularitas yang diraihnya dengan susah payah mampu bertahan
hingga kematiannya. Menjelang kematiannya, "Messiah" ditetapkan
sebagai standar lagu drama. Pengaruhnya terhadap komponis-
komponis lain sangat luar biasa. Ketika Haydn mendengar lagu
"Haleluya", dia menangis seperti seorang anak kecil, kemudian
berseru, "Dialah guru kita semua!"

Handel memimpin lebih dari tiga puluh pertunjukan "Messiah".


Konser-konsernya sangat menguntungkan bagi rumah sakit yang
memelihara anak-anak terlantar. Banyak dermawan yang
menyumbang dalam pertunjukan Handel. Mendengar ribuan pound
yang diperoleh dari pertunjukan "Messiah" dikumpulkan untuk amal,
seorang penulis biografi berkomentar, "'Messiah' benar-benar memberi
makan kepada yang lapar, memberi pakaian kepada yang telanjang,
memberi perlindungan bagi yatim piatu, lebih dari produksi musik

18
tunggal yang lain." Penulis lain berkata, "Kemungkinan tidak ada
karya dari komponis lain yang memberi kontribusi begitu besar dalam
melegakan penderitaan manusia." Karya ini memiliki dampak rohani
yang luar biasa bagi kehidupan para pendengarnya. Salah seorang
penulis menyatakan, "Lagu ini cukup berhasil meyakinkan ribuan
orang bahwa ada Tuhan di sekitar kita, bahkan lebih meyakinkan
daripada semua karya teologis yang pernah ditulis." Seusai
pertunjukan "Messiah" untuk kali pertama di London, Lord Kinnoul
menyelamati Handel atas "hiburan" yang luar biasa tersebut. Handel
menjawab, "Tuan, maafkan saya karena saya hanya menghibur
mereka, saya berharap saya bisa membuat mereka menjadi lebih
baik."

Keyakinan religius Handel dalam menciptakan karya religius


terpopuler di seluruh dunia, membingungkan banyak ahli di bidang
musik. Meskipun komponis opera sekuler dan orkestra ini, tidak
mengikuti pola pada umumnya, namun dia adalah seorang pengikut
Kristus yang setia dan sangat terkenal karena kepeduliaannya terhadap
sesama. Moralitas Handel benar-benar tidak bisa disepelekan. Di
gereja, dia sering berlutut dan mengekspresikan semangat
pengabdiannya yang menyala-nyala lewat penampilan dan gerakan-
gerakan tubuhnya.

Keteguhan hatinya membuatnya mampu melewati masa-masa


terburuk. Dia tetap tegar dan semangat meskipun menghadapi
berbagai tantangan. Sayangnya, sebagai sarjana konformis, Handel
diketahui suka mengumpat dalam beberapa bahasa, setiap kali dia
mulai marah. Namun, pada saat yang sama, dia bisa mengakui
kesalahannya dan meminta maaf dengan cepat. Handel dikenal karena
pendapatnya yang sederhana dan jujur tentang diri dan bakatnya.

19
Temannya, Sir John Hawkins, menuliskan bahwa Handel mewujudkan
nilai-nilai keagamaan yang mendalam melalui hidupnya. Dia senang
memasukkan ayat-ayat dalam Kitab Suci ke dalam musiknya.
Perenungannya tentang perikop-perikop yang agung dalam kitab
Mazmur yang mengagumkan, telah memberikan kontribusi untuk
pertumbuhan rohaninya.

Secara fisik, Handel memiliki perawakan tinggi, bertulang besar,


dan bersuara keras. Dia sering memakai wig warna putih yang indah,
dengan model keriting yang terurai hingga ke bahunya. Gaya
bicaranya pun mudah dikenali. Dia sering mencampur bahasa Inggris
dengan berbagai kata dari bahasa Jerman, Prancis, dan Itali. Namun,
lebih dari itu, Handel dikenal secara mendunia karena kemurahan hati
dan kepeduliannya kepada orang-orang yang menderita. Handel
bahkan memberikan amal meskipun dia mengalami kebangkrutan
finansial. Dia orang yang sangat optimis dan tidak mengenal lelah.
Imannya kepada Allah membuatnya bertahan melewati setiap
kesulitan. Karena dibesarkan menjadi seorang Lutheran yang tulus,
dia tidak memiliki kecenderungan untuk memihak satu sekte dan
denominasi apa pun.

Beberapa hari sebelum Handel meninggal, dia mengatakan


keinginannya untuk mati pada hari Jumat Agung, dengan harapan
bertemu dengan Allahnya yang baik, Tuhan dan Juru Selamatnya yang
manis, pada hari Kebangkitan. Dia hidup hingga hari Sabtu Suci pagi,
tanggal 14 April 1759. Kematian pun menjemput 8 hari kemudian,
setelah dia memainkan karya besarnya, "Messiah", untuk terakhir
kalinya.

Sahabatnya, James Smyth, menulis, "Handel meninggal saat dia


menjalani hidup Kristen yang saleh, baik kepada Allah dan kepada
sesama. Amalnya bagi dunia sungguh sempurna." Handel

20
disemayamkan di Westminster Abbey, dan dihadiri sekitar 3.000 orang
yang melayat. Sebuah patung yang memperlihatkan dia yang sedang
memegang naskah solonya yang terbuka di bagian ketiga lagu
"Messiah", yang berbunyi, "Aku tahu bahwa Penebusku hidup",
didirikan di atas makamnya.

Semasa hidupnya, tidak jarang Handel mendapat cibiran.


Bahkan, tokoh religius setenar John Newton (pengarang himne
"Amazing Grace") pun menentang pertunjukannya yang dianggap
"sekuler" itu. Namun demikian, Handel tidak menanggapi dengan
menyerang balik saudara-saudara Anglikannya. "Salah satu
kebahagiaan dalam hidupku adalah tinggal di sebuah negara yang
penduduknya tidak ada yang menderita akibat pelecehan atau
ketidaknyamanan yang terkait dengan prinsip-prinsip agamanya,"
katanya.

2.3.3 Henry Purcell


Henry Purcell (23 Februari 1685 - 14 April 1759) adalah seorang
Jerman-Inggris komposer Baroque, yang terkenal karena opera,
oratorio, dan konser grossi. Hidupnya dan musik mungkin adil
digambarkan sebagai "kosmopolitan": ia dilahirkan di Jerman, dilatih
di Italia, dan menghabiskan sebagian besar hidupnya di Inggris. Lahir
di Halle di Kadipaten Magdeburg, ia menetap di Inggris pada tahun
1712, menjadi subyek naturalisasi mahkota Inggris pada tanggal 20
Februari 1727.

21
Gambar 2.3 Henry Purcell
Karya-karyanya meliputi Mesias, Air Musik, dan Musik untuk Royal
Fireworks. Sangat dipengaruhi oleh teknik komponis besar dari era
Baroque Italia, serta komposer Inggris, Handel musik menjadi
terkenal dengan banyak komponis, termasuk Haydn, Mozart, dan
Beethoven.

2.3.4 Antonio Lucio Vivaldi

Gambar 2.4 Antonio Lucio Vivaldi

Antonio Lucio Vivaldi (lahir di Republik Venesia, 4 Maret


1678 meninggal di Wina, 28 Juli 1741 pada umur 63 tahun) yang
dijuluki il Prete Rosso (Pendeta Merah) adalah pendeta dan komponis

22
musik barok dari Italia. Ia dikenal sebagai maestro alat musik biola.
Saat masih berusia dua puluhan, ia sudah menghasilkan komposisi
musik yang dianggap sempurna. Sekitar lima ratus komposisi
konserto[1] telah dihasilkan sepanjang hidupnya. Karena kondisi
keluarganya yang miskin, Vivaldi akhirnya mengikuti pelatihan
kependetaan. Pada abad ke-17, cara ini biasa ditempuh untuk
memperoleh pendidikan gratis. Ia mengikuti pelatihan kependetaan
pada 1693 di gereja lokal, S. Geminiano dan S. Giovanni di Oleo. Ia
diteguhkan pada 1703 dan sempat melayani sebagai pendeta sampai
akhirnya memutuskan mundur pada akhir 1706.

Ada kisah tersendiri di balik mundurnya Vivaldi dari posisinya


sebagai seorang imam/pendeta. Vivaldi menyebutkan alasannya
mundur dikarenakan penyakit asmanya. Meski demikian, ada juga
yang mencurigai mundurnya Vivaldi dari posisi itu dikarenakan minat
dan aspirasinya yang begitu besar akan musik.
Setidaknya, ada empat tahap dalam karier Vivaldi, sebagaimana
dikemukakan oleh Frederic Delamea[3]. Tahapan pertama ialah ketika
ia diakui sebagai seorang yang brilian dalam musik istrumental.
Pengakuan ini diperolehnya ketika salah satu penerbit di Italia, Sala,
yang diikuti penerbit ternama asal Belanda, Roger, mencetak dua
opus[4] sonata dan koleksi revolusioner konserto biola milik Vivaldi,
Estro Armonico (1711) dan La Stravaganza (1714). Reputasinya yang
mencapai Jerman ini membuat Johann Sebastian Bach memuji
Vivaldi, bahkan Bach sendiri mendapatkan inspirasi dari karya
Vivaldi.
Tahap kedua dalam kariernya ialah ketika ia mulai mengajar di
Ospedalle della Pieta[5]. Di sini Vivaldi bertugas sebagai guru musik,
membeli instrumen-instrumen musik bagi murid-muridnya dan
orkestra yang dipimpinnya ini. Dan Vivaldi berhasil membekali para
penghuni Ospedalle della Pieta ini dengan kemampuan paduan suara

23
dan kemampuan bermusik yang sangat baik. Di bawah arahannya,
para penghuni Ospedalle della Pieta ini senantiasa menampilkan
kualitas musik yang sangat tinggi.
Lalu pada tahap ketiga, Vivaldi mulai merambah dunia teater dengan
opera-operanya. Opera pertamanya ditampilkan pada bulan Mei 1713
di Vicenza, yaitu Ottone in Villa. Disebutkan pula bahwa setelah
pertunjukan ini, Vivaldi seperti menaklukkan teater-teater di Venice,
mengambil alih teater San Angelo dan San Moise. Ia juga menulis
Teuzzone dan Tito Manlio pada 1719. Pada salah satu lembar partitur,
tertulis "musik oleh Vivaldi, dibuat dalam lima hari". Lalu pada 1720,
giliran La Conduce o siano Li veri amici yang ditampilkan.
Tahap keempat dari kariernya ialah perkembangan kegiatan musiknya
sebagai seorang komposer pribadi. Dalam masa-masa ini, Vivaldi
menerima pesanan komposisi musik, biasanya dari kaum bangsawan.
Bahkan Raja Louis XV dari Perancis pernah memintanya menulis
komposisi. Serenade La Sena Festeggiante (Festival di Sungai Seine)
yang ditulis setelah 1720 merupakan salah satunya.
"Four Season" merupakan salah satu karya Vivaldi yang paling
terkenal. Karya ini dipublikasikan untuk pertama kalinya pada tahun
1725 dalam satu rangkaian dari dua belas konserto yang diberi judul Il
cimento dell'armonia e dell'inventione (Ujian Harmoni dan
Penemuan). "Musim Semi" merupakan konserto favorit Raja Louis
XV.
Beberapa karyanya yang lain:
a. Opus 1, 12 Sonatas for 2 violins and basso continuo (1705)
b. Opus 2, 12 Sonatas for violin and basso continuo (1709)
c. Opus 3, L'estro armonico (Harmonic inspiration), 12 concertos for
various combinations (4 violins, 4 violins and violoncello, etc.)
(1711)
d. Opus 4, La stravaganza (The extraordinary), 12 violin concertos (c.
1714)

24
e. Opus 5, (2nd part of Opus 2), 4 sonatas for violin and 2 sonatas for
2 violins and basso continuo (1716)
f. Opus 6, 6 violin concertos (1716-21)
g. Opus 7, 2 oboe concertos and 10 violin concertos (1716-21)
h. Opus 8, Il cimento dell'armonia e dell'inventione (The Contest
between Harmony and Invention), 12 violin concertos, the first 4,
in E, G minor, F, and F minor being known as The Four Seasons
(Le quattro stagioni) (1725)
i. Opus 9, La cetra (The lyre), 2 violin concertos and 1 for 2 violins
(1727)
j. Opus 10, 6 flute concertos (c. 1728)
k. Opus 11, 5 violin concertos, 1 oboe concerto (1729)
l. Opus 12, 5 violin concertos and 1 without solo (1729)
m. Opus 13, Il pastor fido (The Faithful Sheperd), 6 sonatas for
musette, viela, recorder, oboe or violin, and basso continuo (1737,
spurious works by Nicolas Chdeville).
Oratorio
a. Moyses Deus Pharaonis, RV 643 - 1714
b. Juditha triumphans devicta Holofernes barbarie, RV 644 -- 1716
c. L'adorazione delli tre re magi al bambino Ges nella capanna di
Betlemme, RV 645 -- 1722
d. La vittoria navale predetta dal S Pontefice Pio V Ghisilieri, RV 782
-- 1713
Opera:
a. Bajazet (Tamerlano) (1735)
b. Catone in Utica (1737)
c. Dorilla in Tempe (1726)
d. Ercole sul Termodonte (1723)
e. Farnace (1727)
f. La fida ninfa (1732)
g. Il Giustino (1724)

25
h. Griselda (1735)
i. L'incoronazione di Dario (1716)
j. L'Olimpiade (1734)
k. Orlando finto pazzo (1714)
l. Orlando furoiso (1727)
m. Ottone in villa (1713)
n. Rosilena ed Oronta (1728)
o. Rosmira (1738)
p. Siroe, re di Persia, RV 735 -- 1727
q. Il Teuzzone (1719)
r. Tito Manlio (1719)
s. La verit in cimento (1720)
Solo Concerto
a. Opus 3, Concerto in A minor
b. Concerto for Strings and Harsicord in G Major
c. Opus 3, Concerto in B minor
d. Concerto in C major
e. Concerto in A major
f. Concerto per archi e cembalo in C major
g. L'estro Armonico
h. Concerto untuk Mandolin
i. La Primavera, op. 8 no. 1, RV 269 -- E Mayor
j. Il favorito, op. 11 no. 2, RV 277 -- e minor
k. Il corneto da posta, RV 363 -- B flat Mayor
l. L'autunno, op. 8 no. 3, RV 293 -- F Mayor
m. Concerto for Two Trumpets in D Major
n. Beatus vir, RV 597
Di dalam permainan musik pada masing-masing konserto ini terdapat
perbedaan pada perubahan tempo cepat-lambat-cepat yang sangat
indah.

26
Melengkapi masing-masing irama, Vivaldi menulis rangkaian soneta
untuk menyertai irama Four Season. Istimewanya, rangkaian soneta
ini digambarkan dengan sangat luar biasa dalam komposisi musik
tersebut. Aaron Green[6] menyebutkan bahwa mendengarkan
komposisi The Four Seasons sembari membaca soneta-soneta tersebut
akan memberikan pengalaman yang sangat unik.
Sepanjang kariernya, Vivaldi telah menempati posisi yang terhormat.
Di Ospedalle della Pieta ia merupakan maestro di violino. Pada 1716,
ia dipromosikan sebagai maestro de'concerti. Lalu pada 1717, Vivaldi
juga menjabat sebagai Chamber Capellmeister pada Landgrave
Philips van Hessen-Darmstadt.
Setelah kelesuan di bidang ekonomi pada tahun 1740, Vivaldi
mengundurkan diri dari Ospedalle della Pieta. Ia berencana untuk
menetap di Vienna di bawah pelindung yang dihormatinya, Charles
VI. Namun, ia tidak menetap lebih lama di Vienna. Sebab pada 28 Juli
1741, ia meninggal dunia. Diperkirakan hal ini disebabkan oleh
penyakit asmanya yang berkepanjangan, yang terus dideritanya sejak
muda. Ia dimakamkan secara sangat sederhana, seperti halnya Mozart.

27
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sekitar tahun 1600-1750 dalam sejarah music merupakan suatu epoche
yang di sebut barok atau jaman basso, baru selama abad 19 musik dari tahun
1600-1750 mulai di nilai secara baru dan positif. Sedangkan music istilah
barok baru mulai di pakai sebagai nama untuk masa tersebut pada abad 20
mula-mula di jerman(H.Rieman handbuch der musicgeschichte, 1911;
H.J.moser, Geschicte der deutschen Musik, 1922; E. Bucken/R. Haas,
Hanbuch der Musikwissenchaft, 1928).
Awal masa Barok di sekitar tahun 1600 cukup jelas sebagai awal gaya
music baru; dan orang pada waktu itu merasa bahwa mulailah masa baru,
dengan perasaan dan fikiran baru(lihat di bawah)
Sebaliknya akhir masa Barok tidak begitujelas. Sekitar tahun
1750(akhir hidup J.S. Bach) terjadi suatu perubahan tidak hanya dalam music
tetapi juga dalam arsitektur, senirupa, seni lukis, dan sastra: Disuatu fihak
suatu keinginan kearah lebih sederhana dan lebih wajar
(aufklarung/pecerahan); dipihak lain keinginan kearah luwes (rakoko) (lihat
halaman 76).
Secara lazim, dibedakan tiga tahap dalam zaman Barok:
Barok awal : kira-kira 1580-1630
Barok tengah : kira-kira 1630-1680
Barok akhir : kira-kira 1680-1750
Perasaan dan fikiran orang dari jaman tertentu tercermin dalam segala
segi hidup dan kebudayaan. Manusia dalam jaman Barok tidak hanya melihat
diri sebagai citra Allah, sebagai pedoman dan ukuran keindahan (seperti
terjadi pada jaman Renaissance). Ia mulai memperhatikan juga perasaannya
(dalam bahasa latin: affectus) dan imaginasinya (dalam bahasa Yunani:
phantasia). Orang Barok berusaha keras untuk menambah kesan mewah,

28
berlimpah-limpah; mereka tak enggan untuk memperluas batas realitas hidup
dengan khayalan-khayalan yang fantastis.
Memang, pecahnyagereja dalam Reformasi, perang 30 tahun (1618-
1648) dan rebutan kuasa di antara para bangsawan dirasa mengganggu
harmoni tersebut. Namun di lain pihak diperkuat juga kerinduan kepada
perdamaian. Begitu pula manusia Barok menyadari bahwa nafsu hanya dapat
diatur dengan peraturan rasional.
Blaise Pascal dan Baruch Spinoza mengajar ilmu etika dan moral
yang dapat dialami dan dibenarkan secara rasional. Didirikan Akademi dan
pusat kesenian untuk meningkatkan mutu ketrampilan teknis dan seni. Ilmu
pasti mendapat kedudukan penting karena angka-angka yang menentukan
alam semesta maupun segala detilnya.
Para seniman barok tidak hanya menirukan alam seperti seniman
Renaissance tetapi mereka bekarya secara kreatif, sebagai genius dengan
perasaan dan akal pikiran. Proses ini kadang-kadang melawan alam, misalnya
seperti di hutan dan alam seperti hutan dan rawa di bangun istana dan kebun
yang di susun secara geometris-matematis. Seluruh bentuk yang di ciptakan
manusia merupakan suatu langkah untuk mengatur alam citaan.
Karena manusia kritis dalam bidang agama,filafat dan ilmu
pengetahuan, maka pengertian orang pada dunia transedenpun tidak utuh lagi.
Dalam abad-abad pertengahan segala bidang hidup diatur oleh hubungan
dengan tuhan/dunia transeden, hal ini napak visual pada gedung gereja
katedral yang menuju ke surga, secara auditif pada cantus firmus yang
mendapat tempat sentral dalam komposisi motet dsb.
Masyarakat dalam zaman barok masih mempertahankan system
golongan lama: Raja, Kaum bangsawan, kaum rohaniwan, penduduk kota dan
petani. Di masa itu Raja menganggap Musik di ciptakan dan di pentaskan
terutama pada istana ( di sponsori oleh bangsawan)
Gaya barok mendapat titik pangkal di italia pada tahun 1568 di roma
di dangun Gereja II Gesu sebagai peringatan akan St. Ignasius dari Loyola
yang di makamkan dalam Gereja ini. Barok seperti music tradisional

29
Indonesia senang dengan ulangan yang sama di rangkainya detil-detil sebagai
fariasi
Dalam jaman barok kembali di junjung tinggi teori Pythagoras tenteng
music angkasa. Pada abad pertengahan bayangan antic tentang music angkasa
ini telah di tingkatkan sebagai musica coelestis. Johannes Kepler (1571-
1630)) menyambung tradisi ini dalam bukunya Harmonices mundi.
Seperti manusia Reanaissaance, begitu juga manusia barok terbiasa
untuk memandang nada-nada sebagai lambing kenyataan di luar dunia music.
Bentuk music seperti fuga diartikan sebagai kejar-kejaran pemburuan
konon diartikan sebagai hokum, ketaatan simbolik nada di pakai secara
fungsional dalam komposisi-komposisi barok.
Yang di maksud dengan ini tidak lain adalah ilmu komposisi. Ternyata
ilmu komposisi pada abad 17 membahas tentang mengarang motif, Bentuk
komposisi keseluruhan sampai pembawaan komposisi. Menurut musica
poetica suatu nada tinggi melambangkan juga tempat yang
tinggi( gunung/surge) atau selisih tinggi yaitu rendah missal( lembah yang
dalam/ neraka)
Termasuk tujuan music barok untuk melukiskan efek(perasaan
jaman romatik).
Tangga nada dan interfal dapat mewakili keadaan jiwa manusia yang tertentu.
Artinya dalam music barok komponis tidak mengekspresikan perasaan yang
ada dalam hatinya tetapi berusaha memakai patokan (pattern)
tertentu(interval,motif irama dsb). Secara seni sebagai sarana untuk
mengespresikan isi kata atau syair nyanyian.
Dalam jaman Barok alat music terus diperkembangkan. Sebenarnya proses ini
sudah dimulai pada jaman reinuissance.
Alat music yang dipakai pada jaman barok :
a. Dalam music istana dan gereja (musik seni) ; biola, biola alto, cello,
plute, gitar, teorbe, harpa, cembalo/harpsichord, organ, flute, horn,
terompet, pauten.2

30
b. Dalam music rakyat : biola sederhana (oktaf geige), drehlier (alat gesek
dengan dawai bordun), gitar, hackbrett(dulcimer semacam sitar), maul
tromel(rinding), pikolo, recorder(blockflote), schalmei(semacam
clarinet),mhorn(alat tiup kayu), genderang,kastagnet, xylophone, lonceng
kecil.
Sebagai kontras terhadap music Renaissance, maka barok
mendatangkan suatu perubahan mendalam dalam system tangga nada:
tangga nadaYunani dan kontrapung dipandang sebagai kuno dan diganti
dengan akor atau trinada sebagai ungkapan alamiah.
Harmoni adalah dasar atau prasaran untuk basso continuo (BC)
(generalbass): suatu garis merah dalam music (continuo berarti berjalan
terus) berupa nada bass berupa angka-angka yang menyarankan bunyi atau
jenis sebuah akorpada tiap-tiap saat.
Di sekitar tahun 1600 sistem notasi mengalami suatu perubahan
radikal. Sistem notasi mensural yang hanya menentukan panjang pendeknya
nada diganti dengan system notasi ruang birama/ Takt dimana tiap nada
memiliki suatu sifat(berat/ringan) sesuai dengan kedudukannya di dalam
ruang birama. Misalnya dalam birama 4/4 hitungannya berat (1) ringan (2)
sedang (3) ringan (4). Maka ruang birama merupkan kesatuan metris
(metrum) yang diisi oleh arus music yang hidup (rhytmus).

3.2 Saran
Dalam penulisan atau pembuatan makalah ini ada beberapa saran yang
dapat dicantumkan disini. Dalam penciptaan seni musik hendaknya disisipkan
nilai nilai moral, sehingga secara otomatis terdapat pembelajaran yang
bernilai positif bagi perkembangan tiap orang yang mendengarkannya.

31
DAFTAR PUSTAKA

http://devi-arostiyani.blogspot.com/2011/12/musik-barok.html

I THINK MY LIFE: Sejarah Musik Zaman Barok (1600-1750)/ History of Music


Baroque Period (1600-1750) ART CULTURE

MUSIK BANGETZZZ Blog Archive KOMPONIS MUSIK ZAMAN


BAROK

Musik Barok dan Rokoko | Mahpudeen Blog

Kolor Ijo: Musik Zaman Barok (1600-1750)

profil George Friederich Handel - Google Search

George Frederic Handel | Bio-Kristi

dibalik arti: Henry Purcell Sang Maestro Musik Komposer

George Frideric Handel - A Profile of Handel

Profile of George Frideric Handel - George Frideric Handel Biography

32

Anda mungkin juga menyukai