Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH MENDAKI GUNUNG

Nama Nim

: Ali Mustofa : 1072

POLITEKNIK INDONESIA MADIUN 2013

Pengertian-gunung adalah tanah yang menonjol keatas lebih tinggi daripada wilayah disekitarnya yang terbentuk akibat gerakan lempeng tektonik,gerakan epeirogenik atau gerakan orogenik. Dibanding dengan bukit,gunung bentuknya lebih tinggi dan lebih curam daripada bukit. Pemandangan dan suasana alam yang alami banyak menarik minat beberapa orang untuk mendaki gunung. Apalagi di Indonesia banyak sekali gunung,dengan berbagai tipe dan tantangan sendiri. Gunung di Indonesia ada 2 macam,yaitu: gunung aktif dan gunung mati. Gunung aktif adalah gunung yang masih memiliki aktifitas volcanologi,atau dalam kurun waktu tertentu akan memuntahkan lahar/lava dari dalam perut bumi. Gunung mati atau gunung tak aktif adalah gunung yang sudah tidak memimiliki aktifitas volcanologi.

Mendaki gunung merupakan salah satu hobi yang kian hari kian marak dan banyak digemari.Kegiatan pendakian gunung, sebagaimana kegiatan di alam bebas lainnya, selalu penuh petulangan yang menantang, bahkan terkadang ekstrim. Dalam melakukan pendakian gunung, seorang pendaki musti melakukan persiapan yang matang. Jangan sampai kegiatan yang bertujuan untuk mendapatkan pengalaman dan kepuasan diri ini berakibat yang merugikan buat diri pendaki dan alam (lingkungan hidup). Tips-tips mendaki gunung buat pendaki pemula berikut mungkin sedikit membantu persiapan pendakian gunung tersebut. Tips pertama adalah melakukan perencanaan pendakian dengan matang. Pemilihan lokasi, rute pendakian, kondisi cuaca, jumlah pendaki, jangka waktu, akan mempengaruhi perbekalan dan peralatan yang musti dipersiapkan. Jangan lupa untuk mendapatkan ijin resmi dari pihak-pihak terkait (termasuk orang tua atau pacar.haha). Tips selanjutnya adalah mempersiapkan fisik dan mental seperti dengan melakukan olah raga secara rutin.Setidaknya memulai menggenjot fisik minimal sebelum melakukan pendakian,dan

membiasakan hidup sehat,apabila sebelumnya sering begadang dan merokok hendaknya mulai dikurangi dahulu,agar fisik tidak drop saat mendaki. Penguasaan medan dan rute merupakan sebuah hal yang sangat penting. Paling tidak dalam satu kelompok pendakian gunung musti ada lebih dari satu orang yang benar-benar telah menguasai medan dan hapal rute pendakian. Mencari informasi tentang keadaan terakhir gunung yang akan kita daki. Apabila keadaan alam pada gunung tujuan kita sedang tidak baik hendaknya ditunda dulu waktunya. Dan jangan meremehkan mitos-mitos yang berkembang digunung tersebut. Semua itu untuk keselamatan kita sendiri. Perlengkapan yang mencukupi tapi tidak memberatkan. Membawa perlengkapan yang mencukupi merupakan tips selanjutnya. Perlengkapan hendaknya disesuaikan dengan lokasi, rute, jangka waktu, jumlah pendaki dan kondisi cuaca. Namun beberapa peralatan yang sangat penting diantaranya; Tas rangsel khusus pendaki (carrier),saat membawa carrier hendaknya disesuakan kebutuhan,ukuran carrier mulai 40liter sampai 100liter,itu yang umum.

Sepatu atau sandal trekking,dalam mendaki hendaknya memakai pelindung kaki yang khusus,jangan menyepelekan ini karena medan yang akan ditempuh pun juga medan khusus yang tidak biasa ditemui. Sepatu dan sandal ini sudah didesain dengan gunung,yang tahan air dan tidak licin,serta mampu melindungi kaki kita dijalanan yang terjal. Jaket,yang digunakan jaket yang tebal,kerana suhu di gunung tidak ada yang tidak dingin.

Jas hujan,digunakan pada saat kondisi cuaca hujan atau berembun agar tubuh tetap kering.

Matras,sebagai alas untuk istirahat

sleeping bag (kantong tidur),

a Baju ganti,pada saat kita mendaki pada siang hari tentunya akan mengeluarkan keringan,nah untuk menghindari masuk angin atau suhu dingin dalam tubuh hendaknya menyiapkan pakian ganti,karena keringat kita merupakan sumber utama dingin ,dan demi kenyamanan saja

Senter dan alat penerangan,dianjurkan menggunakan senter yang dapat menembus kabut atau badai.

Kompor dan peralatan masak mini.Kompor gas Trangia paraffin Kompor minyak Kompor spritus Kompor ini bisa di pilih dan di pakai salah satu.

Alat komunikasi,digunakan saat terjadi kecelakaan untuk bias menghubungi di pos jaga terdekat untuk meminta bantuan

Tenda Dome

Peralatan navigasi Peta topografi Kompas GPS Dan jangan lupa membawa obat-obatan pribadi serta membawa bahan makanan yang cukup,dan air.

Catatan :

Bawalah Perlengkapan dan Peralatan Mendaki Gunung yang seperluhnya saja, Membawa Peralatan atau Perlengkapan yang tidak sesua standar Perlengkapan dan Peralatan Standar Mendaki Gunung akan menyulitkan sendiri saat mendaki Gunung Jangan hanya Perlengkapan dan Peralatan Standar Mendaki Gunung yang diutamakan dan slalu diingat untuk dibawah pulang tetapi TOLONG bawalah sampah bekas makanan ataupun sisa makanan , jika tidak sempat setidaknya simpan ditempat yang bisa tau memungkinkan untuk dibakar (Ingat ...jangan sampai Hutan ikut terbakar). Memperoleh izin dan melapor pada Pos Pendakian. Sebelum pendakian dilakukan musti melapor dan memperoleh izin dari pihakpihak terkait terutama di Pos Pendakian. Di pos pendakian ini, isilah buku tamu dengan mencantumkan lama pendakian, alamat lengkap dan nomor telepon keluarga atau teman yang dapat dihubungi bila terjadi musibah di gunung. Setelah kembali (turun) dari mendaki gunung jangan lupa untuk melapor kembali ke Pos Pendakian. Tidak merusak alam. Menikmati keindahan alam tanpa merusak atau menyakiti alam tentu akan semakin indah. Karena itu selama pendakian hindari perbuatan-perbuatan yang dapat merusak keindahan dan keseimbangan alam seperti melakukan aksi coret-coret (vandal), menebang tumbuhan sembarangan, menangkap hewan, memetik bunga (seperti edelweiss), maupun membuang sampak nonorganik. Sampah, terutama sampah plastik yang dihasilkan selama pendakian hendaknya dikumpulkan dalam kantong plastik dan dibawa turun gunung dan dibuang di tempat sampah di Pos Pendakian. Tips ini sesuai dengan semboyan yang biasanya dipegang oleh pencinta alam; jangan pernah meninggalkan apapun di gunung kecuali tapak kaki dan kenangan. Jika selesai menyalakan api unggun, matikan hingga betul-betul padam termasuk bara apinya dengan menyiram air atau menutupnya dengan tanah. Juga ketika membuang putung rokok, matikan dulu bara apinya. Ini untuk menghindari terjadinya kebakaran hutan. Dengan melakukan tips-tips mendaki gunung di atas, pendakian yang dilakukan meskipun oleh pemula dapat terlaksana sesuai harapan dan terhindarkan dari hal-hal yang tidak diinginkan seperti tersesat ataupun terkena hipotermia. Karena pada prinsipnya, sebuah pendakian gunung bukanlah sekedar untuk mencapai puncak gunung belaka, namun juga musti mampu kembali pulang.

Karkteristik kondisi puncak setiap gunung,ada yang masih terjal ada juga yang sudah tertata rapi karena sering dijamah manusia,seperti di gunung lawu . Dan sangat terjal seperti di gunung semeru. Karena karakteristik digunung semeru merupakan gunung api,dan pendaki di larang berada di puncak apabila sudah pukul 09.00 atau jika awan tebal mendekat ke puncak yaitu awan beracut dari

kawah semeru. Puncak G lawu

Puncak G Semeru SURVIVAL


Survival merupakan kemampuan untuk bertahan hidup di dalam kondisi apapun. Di kalangan pendaki gunung survival dimaknai sebagai kemampuan dan teknik bertahan terhadap kondisi yang membahayakan kelangsungan hidup yang terjadi di alam terbuka dengan mempergunakan perlengkapan seadanya. Berdasarkan jenis medannya, Survival dapat dikategorikan menjadi 4 jenis yaitu: 1. Survival di hutan (Jungle Survival) 2. Survival di laut (Sea Survival) 3. Survival di padang pasir (Desert Survival) 4. Survival di dareah kutub (Antartic Survival) Ketika menghadapi kondisi yang menuntut untuk survival yang terpenting adalah tidak perlu panik. Hal ini biasanya di rumuskan dengan istilah STOP yang terdiri atas:

S : Seating (berhenti) T : Thingking (berpikirlah) O : Observe (amati keadaan sekitar)

P : Planning (buat rencana mengenai tindakan yang harus dilakukan) Lima elemen dasar survival adalah: api, pelindung, sinyal, makanan dan minuman, dan pertolongan pertama. Api Api mempunyai peranan yang sangat penting dalam survival karena berfungsi sebagai penghangat tubuh (ketika malam), menghalau binatang buas, penerangan, memberikan sinyal bahaya dan untuk memasak makanan dan minuman. Untuk menciptakan api bisa menggunakan dua cara yaitu dengan pemakaian alat (korek api) dan dengan cara alami. Pelindung Pelindung diartikan sebagai apa pun yang mampu melindungi tubuh dari sengatan matahari, dingin, angin hujan atau pun saljuBaju adalah pelindung pertama tubuh. Pakailah baju yang sesuai dengan kondisi lingkungan. Jika panas gunakan baju yang tipis. Sebaliknya jika cuaca sedang dingin pakailah baju tebal (hangat). Kenakan jas hujan bila turun hujan. Selain baju, jika harus berdiam cukup lama di tempat dengan temperatur dingin atau sewaktu malam hari diperlukan bivouc atau tenda baik yang telah dipersiapkan dari rumah maupun mempergunakan bahanbahan dari alam seperti gua, ranting pohon, dedaunan dan lain sebagainya. Sinyal Sinyal yang dimaksudkan di sini adalah segala sesuatu yang bisa dijadikan alat untuk meminta pertolongan atau memberitahukan kondisi dan lokasi kita. Alat yang dapat digunakan seperti api, cermin, lampu senter, bendera. Ada berbagai cara yang bisa dipakai untuk memberikan sinyal. Jika ingin memanfaatkan api untuk sinyal maka berhati-hatilah jangan sampai terjadi kebakaran. Gunakan sinyal cermin jika melihat pesawat atau orang pada jarak yang cukup jauh. Sedangkan bila malam tiba bisa menggunakan lampu senter untuk memberi sinyal. Makanan dan minuman

Makanan dan minuman adalah hal vital. Karena itu, Anda harus pandai memanfaatkan persediaan air dan minuman yang sangat terbatas. Cobalah minum jika sedang haus atau sore hari. Pasalnya, manusia bisa hidup selama tiga hari lebih tanpa air. Selain itu, perhatikan soal makanan manusia mampu bertahan hidup tanpa makanan hingga 3 minggu karenanya jangan sembarang memakan tumbuhan yang belum dikenali benar. Pertolongan pertama Pertolongan pertama adalah pertolongan darurat atau sementara untuk menghindari bahaya yang lebih besar seperti pertolongan terhadap gigitan binatang dan hipotermia. Dalam memberikan pertolongan pertama bisa menggunakan peralatan (obat-obatan) yang telah kita persiapkan sejak awal ataupun memanfaatkan benda-benda yang ada di sekitar. Kemampuan memberikan pertolongan pertama memerlukan pengetahuan dan keterampilan yang harus dilatih.

Penutup
Alam kita datangi bukan untuk ditaklukan,sekuat apapun manusia tidak akan ada yang biasa menaklukan alam. Prinsip saya Jika kita melindungi dan menjaga alam,maka alam akan memberikan hal serupa pada kita. Janganlah takut untuk berpetualang karena berpetualang merupakan kegiatan yang sangat asyik. INGAT......!!!! Jangan mengambil sesuatu kecuali mengambil foto/gambar Jangan meninggalkan sesuatu kecuali meninggalkan jejak Jangan membunuh sesuatu kecuali membunuh waktu

Anda mungkin juga menyukai