Fajar Bahari merupakan pabrik otomotif yang berada di kawasan Cibitung Jawa Barat.
Perusahaan ini beroperasi 3 shift dan memiliki karyawan sebanyak 735 orang,
terdiri dari 535 laki-laki dan 200 perempuan. Perusahaan ini belum memiliki P2K3 akan
tetapi mempunyai 3 orang Ahli K3 Umum yang telah mendapatkan surat
keputusan dari Kementerian Ketenagakerjaan R.I. Tugas dari Ahli K3 Umum ini melakukan
safety patrol (pemeriksaan K3) setiap 6 bulan sekali. Perusahaan ini telah
memiliki Ruang P3K akan tetapi tidak mempunyai dokter perusahaan, hanya memiliki
paramedis perusahaan yang telah mempunyai sertifikat hiperkes. Selain itu,
kotak P3K yang tersedia adalah tipe C dan diletakkan hanya di Ruang P3K sebanyak 1 buah
dan area office (kantor) sebanyak 1 buah. Petugas P3K yang telah
memiliki sertifikat dari Kementerian Ketenagakerjaan dan lisensi hanya berjumlah 1 orang.
Perusahaan memiliki program gladi penanggulangan kebakaran setiap 2
tahun sekali yang diikuti seluruh tim security serta unit HSE dan sarana proteksi kebakaran
yang disiapkan berupa APAR golongan kebakaran ABC dimana
penempatannya setiap 25 m dan digantung dengan tinggi pemasangan 1.5 m. Unit
penanggulangan kebakaran pada perusahaan tersebut hanya terdiri dari 12
orang petugas peran kebakaran dan 1 ahli K3 spesialis penanggulangan kebakaran.
Perusahaan ini memiliki pembangkit sebesar 750 kVA sebanyak 2 buah dan
belum memiliki Ahli K3 Spesialis Listrik serta Teknisi yang melakukan pemeliharaan instalasi
listrik yang hanya pernah mendapatkan sosialisasi internal perusahaan.
Selain itu, terdapat instalasi penyalur petir tipe konvensional (Franklin) yang dilakukan riksa
uji berkala terakhir pada tahun 2015.
Sebagai calon Ahli K3 Umum, bagaimana upaya Anda dalam pemenuhan syarat-syarat K3 di
perusahaan dibawah ini terkait :
2. Sebutkan dan jelaskan tugas personil- personil yang dibutuhkan pada pekerjaan di
ruang terbatas !
3. Sebutkan tugas dan kewajiban serta kewenangan Ahli K3 bidang listrik dan teknisi K3
Listrik
1. Keputusan penunjukan Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja akan dicabut kecuali :
3. Ketentuan tentang P2K3 diatur dalam Undang-Undang No. 1 tahun 1970 pada pasal :
A Pasal 3
B Pasal 9
C Pasal 15
D Pasal 10
4. Keputusan penunjukan Ahli K3 oleh Menteri Ketenagakerjaan dinyatakan tidak
berlaku apabila yang bersangkutan :
5. Kejadian kecelakaan yang disebabkan oleh perbuatan yang tidak aman dari pekerja
merupakan :
A Unsafe action
B Sebab tidak langsung
C Unsafe condition
D Merupakan sebab langsung
A Menunjukan dan menjelaskan kondisi dan bahaya yang dapat timbul ditempat
kerja kepada tenaga kerja baru.
B Melakukan audit K3.
C Mengadakan pemantauan lingkungan.
D Mengadakan penyuluhan kepada masyarakat sekitar mengenai kemungkinan
bahaya yang dapat timbul.
10. Berikut ini adalah personil K3 di bidang pesawat angkat dan angkut yang ditunjuk
sesuai dengan Permenaker No 8 Tahun 2020, kecuali :
A Operator gondola
B Ahli K3 bidang pesawat angkat dan angkut
C Juru ikat (rigger)
D Teknisi Lift
A Beban Kerja.
B Kondisi lingkungan kerja.
C Istirahat kerja.
D Kapasitas kerja.
12. Pengusaha wajib melaksanakan program pencegahan dan penanggulangan HIV dan
AIDS di tempat kerja tertuang di peraturan ?
13. Berikut ini dampak sosial dan ekonomi akibat meningkatnya kasus Tb di kalangan
pekerja, kecuall:
A Diskriminasi
B Absenteisme meningkat
C Kehilangan pekerjaan/PHK/pengangguran
D Kemiskinan/kerugian ekonomi
14. Berikut salah satu fokus kegiatan pelayanan kesehatan kerja terutama ditujukan
untuk?
A Dapur
B Katering
C Kantin
D Ruang makan
19. Alat Pelindung Diri (APD) harus dipastikan sesuai dengan standar di bawah ini :
20. Sesuai SKDJPPK No. 113/DJPKK/2006, orang yang berwenang memberikan ijin masuk
ke dalam ruang terbatas adalah:
A Ahli K3 Muda Lingkungan Kerja, Ahli K3 Madya Lingkungan Kerja dan Ahli K3
Utama Lingkungan Kerja
B Unit Pelaksana Teknis Pengawasan Ketenagakerjaan, Direktorat Jenderal
Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
beserta Unit
Pelaksana Teknis Bidang K3, Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) yang membidangi
pelayanan Pengujian K3 dan lembaga lain yang terakreditasi dan ditunjuk oleh
Menteri.
C Dinas Tenaga Kerja
D Semua dapat melakukan
22. Peraturan pelaksana yang mengatur tentang penunjukkan Petugas Utama dan
Madya Ruang Terbatas/Confined Spaces adalah :
23. Kewajiban pengusaha atau pengurus instalasi bahaya besar sesuai Kepmenakertrans
Nomor: 187/Men/1999 adalah sebagai berikut, kecuali:
24. Pengendalian bahan kimia berbahaya di tempat kerja merupakan suatu usaha untuk
mencegah kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Dasar hukumnya adalah :
A Respiratory mask
B Full face mask
C Self contined breathing apparatus
D Semua benar
26. Kewajiban pengusaha atau pengurus instalasi bahaya besar sesuai Kepmenakertrans
Nomor: 187/Men/1999 adalah sebagai berikut, kecuali:
29. Kecukupan atas kebutuhan jamban dengan jumlah tenaga kerja dalam satu waktu
kerja dengan jumlah tenaga kerja 61 (enam puluh satu) sampai 80 (delapan puluh)
orang adalah:
A 3 (tiga) jamban
B 4 (empat) jamban
C 5 (lima) jamban
D 6 (enam) jamban
30. Standar NAB faktor fisika dan faktor kimia di tempat kerja di atur dalam:
A 51 /Men/ 1999
B Kepmen 51/Men/ 1999
C Permenaker Nomor 5 Tahun 2018
D No. 01 /Men/ 1997
31. Setiap pekerjaan konstruksi bangunan yang akan dilakukan wajib dilaporkan kepada
Direktur atau Pejabat yang ditunjuk, sesuai dengan:
32. Sebagai dasar hukum penunjukan Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah:
35. Yang masuk didalam ruang lingkup obyek pengawasan K3 berdasarkan Undang-
Undang No. 01 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja adalah :
A Perusahaan swasta
B Tempat kerja
C Tempat kerja milik Negara
D Tempat usaha yang memiliki potensi bahaya tinggi.
A Kepmenaker No.Kep-187/Men/1999.
B Permenaker No 12 Tahun 2015
C Kepmenaker No.Kep-186/Men/1999.
D Kepmenaker No.Kep-51/Men/1999.
39. Dibawah ini termasuk langkah metode HIRARC (Hazard Identification Risk Assesment
and Control), kecuali:
A Rekayasa engineering.
B Substitusi.
C Manajemen konstruksi.
D Alat Pelindung Diri.
41. Yang dimaksud dengan ketel uap menurut Undang-Undang 1930 adalah :
43. Ketel uap yang mengalami temperatur berlebihan (overheating) adalah disebabkan
oleh :
A Pengerak Mula
B Mesin Produksi dan Perkakas
C Transmisi Tenaga Mekanik
D Tanur
48. Alat pengaman adalah suatu alat perlengkapan yang digunakan untuk pengamanan:
52. Menurut Permenaker No. 37 Tahun 2016, tahapan pengisian bejana tekanan dan
tangki timbun, yang pertama kali yang dilakukan adalah :
53. Pengisian Bejana Tekanan untuk gas yang mudah terbakar dapat dilakukan
menggunakan kompressor atau pompa dengan tekanan kerja pengisian paling
banyak,
55. Pernyataan yang benar sesuai dengan peraturan yang berlaku mengenai setiap
pesawat angkat dan angkut yang akan dibuat dan dipasang:
56. Definisi pita transport sesuai dengan Permenaker No. 8 Tahun 2020 adalah :
57. Sesuai Permenaker No. 8 Tahun 2020 setiap pesawat dan angkut wajib dilakukan
pengujian setelah pengujian pertama. Pengujian tersebut selambat-lambatnya:
58. Tugas dan wewenang teknisi pesawat angkat dan angkut sesuai dengan Permenaker
No 8 Tahun 2020 adalah :
60. Di bawah ini adalah jenis angkutan di atas landasan dan di atas permukaan kecuali :
A Vibro Roller
B Back Hoe Loader
C Jawaban a dan b benar
D Tower Crane
61. Berikut ini adalah wewenang operator overhead crane kelas | sesuai dengan
Permenaker No 8 Tahun 2020 :
A Gondola
B Keran Menara (Tower Crane)
C a dan b benar
D Excavator
63. Berdasarkan Permenaker No 8 Tahun 2020, operator keran menara (tower crane)
dengan tinggi menara s/d 40 meter wajib memiliki :
A Lisensi K3 operator operator keran menara (tower crane) kelas II dari Kemnaker RI.
B Lisensi K3 operator operator keran menara (tower crane) kelas III dari Kemnaker
RI.
C Lisensi K3 operator operator keran menara (tower crane) kelas I dari Kemnaker RI.
D Lisensi K3 operator operator keran mobil (mobile crane) kelas II dari Kemnaker RI.
64. Berikut ini beberapa kewajiban pemakai pesawat angkat dan angkut kecuali :
A Memastikan bahwa pesawat angkat dan angkut yang dipakai telah melalui
pemeriksaan dan pengujian oleh pengawas ketenagakerjaan spesialis pesawat
angkat dan
angkut /Ahli K3 bidang pesawat angkat dan angkut yang telah ditunjuk oleh Menaker
RI.
B Menugaskan operator pesawat angkat dan angkut yang memiliki lisensi K3 yang
dikeluarkan oleh perusahaan jasa K3 bidang pembinaan dan pelatihan yang ditunjuk
Kemnaker RI.
C a dan b benar.
D Memastikan pengangkatan yang dilakukan menggunakan pesawat angkat dan
angkut tidak melewati/melintasi langsung pada manusia.
65. Berikut ini adalah kecelakaan kerja pada pesawat angkat dan angkut :
1. Kelembagaan
Berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. PER-04/MEN/1987 tentang Panitia Pembina
Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Tata Cara Penunjukan Ahli Keselamatan Kerja pada
pasal 2 disebutkan bahwa setiap tempat kerja dengan kriteria tertentu pengusaha atau pengurus
wajib membentuk P2K3dimana tempat kerja yang dimaksud ialah di mana pengusaha,pengurus
memperkerjakan 100 orang atau lebih atau tempat kerja di mana pengusaha,pengurus
meempekerjakan kurang dari 100 tenaga kerja namun menggunakan bahan proses dan instalasi
yang memiliki resiko besar akan terjadinya peledakan, kebakaran, keracunan dan peyinaran
radioaktif.
2. Berdasarkan Permen 186 tahun 1999 tentang unit penanggulangan kebakaran bahwa pada pasal
2 poin E menyatakan bahwa kewajiban perusahaan untuk menyelenggarakan pelatihan dan
gelada penanggulangan kebakaran secara berkala.
Berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. PER-04/MEN/1980 tentang Syarat-Syarat
Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan di tempat kerja telah memenuhi
regulasi yang berlaku juga seperti di jelaskan bahwa pasal 4 poin 3 bahwa tinggi pemberian
tanda pemasangan adalah 125 cm di mana perusahaan ini menerapkan 150 cm sehingga sudah
sesuai kemudian pasal 4 poin 5 menyatakan bahwa penepatan APAR yang satu dengan yang
lain tidak boleh melebihi 15 m kecuali di tetapkan lain oleh pegawai atau pengawas atau ahli
k3 kebakaran,disini perusahaan ini menerapkan jarak 25 m letak APAR 1 satu dengan APAR
yang lain ini tidak dapat di kategorikan melanggar atau tidak sesuai dengan peraturan perundang
undangan sebab bisa saja ada pertimbangan yang di lakukan oleh tim pengawas atau ahli k3
kebakaran perusahan ini.
Perusahaan ini melanggar Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI No. 12 Tahun 2015 tentang
K3 Listrik di tempat kerja dimana perusahaan pembangkit listrik lebih dari 200 kVA wajib
memiliki ahli k3 bidang listrik, dalam hal ini perusahaan …. Pembangkit listrik sebesar 750
kVA. Berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per.02/MEN/1989 tentang pengawasan
instalasi penyalur petir yang mewajibkan setiap penyalur petir diperiksa secara berkala setiap 1
tahun sekali.
3. Jika di tinjau dari pelaksanaan P3K di tempat kerja perusahaan ini jelas sudah melanggar atau
tidak sesuai dengan regulasi yang berlaku sesuai dengan peraturan Menteri tenaga kerja dan
transmigrasi no 15 tahun 2008 tentang p3k di tempat kerja.bahwa di ataur jumlah petugas p3k
dan jumlah kotak p3k sesuai dengan jumlah tenaga kerja.olehnya perusahaan ini dengan tenaga
kerja sebanyak 735 orang dan memiliki potensi bahaya tinggi,memerlukan petugas p3k
setidaknya sebanyak 8 orang dan untuk kotak p3k setidaknya 8 kotak C atau 16 kotak B atau
32 kotak A atau 8 kotak B dan16 Kotak A kemudian terdapat para medis yang tidak memiliki
sertifikat hyperkes jelas ini bertentangan dengan regulasi yang ada.Berdasarkan regulasi terkait
tata cara penyelenggaraan pelayanaan kesehatan perusahaan dengan jumlah tenaga kerja 500
sampai 1000 orang tetapi memiliki tingkat resiko tinggi olehnya harus dilaksanakan sendiri
dengan mendirikan klinik perusahaan da nada dokter perusahaan bersifar hyperkes dan para
medis.
4. Berdasarkan PP No.50 tahun 2012 tentang penerapan SMK3 dimana pada pasal 5 disebutkan
bahwa Perusahaan wajib menerapkan SMK3 yang berlaku mempekerjakan pekerja atau buruh
paling sedikit 100 orang atau mempunyai tingkat potensi bahaya tinggi. Tingkat potensi bahaya
tinggi antara lain perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan, minyak dan gas bumi,
Perusahaan yang mempunyai potensi bahaya tinggi berdasarkan penetapan direktur jendral dan
atau kepala dinas provinsi.penetapanya berdasarkan hasil pemeriksaan dan pengujian di
perusahaan oleh pengawas ketenagakerjaan.
Klasifikasi operator pesawat angkat dan angkut sesuai Permenakertrans RI No.PER.09/MEN/VII/2010 tentang
operator dan petugas pesawat angkat dan angkut.
Fajar Bahari merupakan pabrik otomotif yang berada di kawasan Cibitung Jawa Barat.
Perusahaan ini beroperasi 3 shift dan memiliki karyawan sebanyak 735 orang,
terdiri dari 535 laki-laki dan 200 perempuan. Perusahaan ini belum memiliki P2K3 akan
tetapi mempunyai 3 orang Ahli K3 Umum yang telah mendapatkan surat
keputusan dari Kementerian Ketenagakerjaan R.I. Tugas dari Ahli K3 Umum ini melakukan
safety patrol (pemeriksaan K3) setiap 6 bulan sekali. Perusahaan ini telah
memiliki Ruang P3K akan tetapi tidak mempunyai dokter perusahaan, hanya memiliki
paramedis perusahaan yang telah mempunyai sertifikat hiperkes. Selain itu,
kotak P3K yang tersedia adalah tipe C dan diletakkan hanya di Ruang P3K sebanyak 1 buah
dan area office (kantor) sebanyak 1 buah. Petugas P3K yang telah
memiliki sertifikat dari Kementerian Ketenagakerjaan dan lisensi hanya berjumlah 1 orang.
Perusahaan memiliki program gladi penanggulangan kebakaran setiap 2
tahun sekali yang diikuti seluruh tim security serta unit HSE dan sarana proteksi kebakaran
yang disiapkan berupa APAR golongan kebakaran ABC dimana
penempatannya setiap 25 m dan digantung dengan tinggi pemasangan 1.5 m. Unit
penanggulangan kebakaran pada perusahaan tersebut hanya terdiri dari 12
orang petugas peran kebakaran dan 1 ahli K3 spesialis penanggulangan kebakaran.
Perusahaan ini memiliki pembangkit sebesar 750 kVA sebanyak 2 buah dan
belum memiliki Ahli K3 Spesialis Listrik serta Teknisi yang melakukan pemeliharaan instalasi
listrik yang hanya pernah mendapatkan sosialisasi internal perusahaan.
Selain itu, terdapat instalasi penyalur petir tipe konvensional (Franklin) yang dilakukan riksa
uji berkala terakhir pada tahun 2015.
Sebagai calon Ahli K3 Umum, bagaimana upaya Anda dalam pemenuhan syarat-syarat K3 di
perusahaan dibawah ini terkait :
2. Sebutkan dan jelaskan tugas personil- personil yang dibutuhkan pada pekerjaan di
ruang terbatas !
3. Sebutkan tugas dan kewajiban serta kewenangan Ahli K3 bidang listrik dan teknisi K3
Listrik
1. Keputusan penunjukan Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja akan dicabut kecuali :
3. Ketentuan tentang P2K3 diatur dalam Undang-Undang No. 1 tahun 1970 pada pasal :
A Pasal 3
B Pasal 9
C Pasal 15
D Pasal 10
4. Keputusan penunjukan Ahli K3 oleh Menteri Ketenagakerjaan dinyatakan tidak
berlaku apabila yang bersangkutan :
5. Kejadian kecelakaan yang disebabkan oleh perbuatan yang tidak aman dari pekerja
merupakan :
A Unsafe action
B Sebab tidak langsung
C Unsafe condition
D Merupakan sebab langsung
A Menunjukan dan menjelaskan kondisi dan bahaya yang dapat timbul ditempat
kerja kepada tenaga kerja baru.
B Melakukan audit K3.
C Mengadakan pemantauan lingkungan.
D Mengadakan penyuluhan kepada masyarakat sekitar mengenai kemungkinan
bahaya yang dapat timbul.
10. Berikut ini adalah personil K3 di bidang pesawat angkat dan angkut yang ditunjuk
sesuai dengan Permenaker No 8 Tahun 2020, kecuali :
A Operator gondola
B Ahli K3 bidang pesawat angkat dan angkut
C Juru ikat (rigger)
D Teknisi Lift
A Beban Kerja.
B Kondisi lingkungan kerja.
C Istirahat kerja.
D Kapasitas kerja.
12. Pengusaha wajib melaksanakan program pencegahan dan penanggulangan HIV dan
AIDS di tempat kerja tertuang di peraturan ?
13. Berikut ini dampak sosial dan ekonomi akibat meningkatnya kasus Tb di kalangan
pekerja, kecuall:
A Diskriminasi
B Absenteisme meningkat
C Kehilangan pekerjaan/PHK/pengangguran
D Kemiskinan/kerugian ekonomi
14. Berikut salah satu fokus kegiatan pelayanan kesehatan kerja terutama ditujukan
untuk?
A Dapur
B Katering
C Kantin
D Ruang makan
19. Alat Pelindung Diri (APD) harus dipastikan sesuai dengan standar di bawah ini :
20. Sesuai SKDJPPK No. 113/DJPKK/2006, orang yang berwenang memberikan ijin masuk
ke dalam ruang terbatas adalah:
A Ahli K3 Muda Lingkungan Kerja, Ahli K3 Madya Lingkungan Kerja dan Ahli K3
Utama Lingkungan Kerja
B Unit Pelaksana Teknis Pengawasan Ketenagakerjaan, Direktorat Jenderal
Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
beserta Unit
Pelaksana Teknis Bidang K3, Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) yang membidangi
pelayanan Pengujian K3 dan lembaga lain yang terakreditasi dan ditunjuk oleh
Menteri.
C Dinas Tenaga Kerja
D Semua dapat melakukan
22. Peraturan pelaksana yang mengatur tentang penunjukkan Petugas Utama dan
Madya Ruang Terbatas/Confined Spaces adalah :
23. Kewajiban pengusaha atau pengurus instalasi bahaya besar sesuai Kepmenakertrans
Nomor: 187/Men/1999 adalah sebagai berikut, kecuali:
24. Pengendalian bahan kimia berbahaya di tempat kerja merupakan suatu usaha untuk
mencegah kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Dasar hukumnya adalah :
A Respiratory mask
B Full face mask
C Self contined breathing apparatus
D Semua benar
26. Kewajiban pengusaha atau pengurus instalasi bahaya besar sesuai Kepmenakertrans
Nomor: 187/Men/1999 adalah sebagai berikut, kecuali:
29. Kecukupan atas kebutuhan jamban dengan jumlah tenaga kerja dalam satu waktu
kerja dengan jumlah tenaga kerja 61 (enam puluh satu) sampai 80 (delapan puluh)
orang adalah:
A 3 (tiga) jamban
B 4 (empat) jamban
C 5 (lima) jamban
D 6 (enam) jamban
30. Standar NAB faktor fisika dan faktor kimia di tempat kerja di atur dalam:
A 51 /Men/ 1999
B Kepmen 51/Men/ 1999
C Permenaker Nomor 5 Tahun 2018
D No. 01 /Men/ 1997
31. Setiap pekerjaan konstruksi bangunan yang akan dilakukan wajib dilaporkan kepada
Direktur atau Pejabat yang ditunjuk, sesuai dengan:
32. Sebagai dasar hukum penunjukan Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah:
35. Yang masuk didalam ruang lingkup obyek pengawasan K3 berdasarkan Undang-
Undang No. 01 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja adalah :
A Perusahaan swasta
B Tempat kerja
C Tempat kerja milik Negara
D Tempat usaha yang memiliki potensi bahaya tinggi.
A Kepmenaker No.Kep-187/Men/1999.
B Permenaker No 12 Tahun 2015
C Kepmenaker No.Kep-186/Men/1999.
D Kepmenaker No.Kep-51/Men/1999.
39. Dibawah ini termasuk langkah metode HIRARC (Hazard Identification Risk Assesment
and Control), kecuali:
A Rekayasa engineering.
B Substitusi.
C Manajemen konstruksi.
D Alat Pelindung Diri.
41. Yang dimaksud dengan ketel uap menurut Undang-Undang 1930 adalah :
43. Ketel uap yang mengalami temperatur berlebihan (overheating) adalah disebabkan
oleh :
A Pengerak Mula
B Mesin Produksi dan Perkakas
C Transmisi Tenaga Mekanik
D Tanur
48. Alat pengaman adalah suatu alat perlengkapan yang digunakan untuk pengamanan:
52. Menurut Permenaker No. 37 Tahun 2016, tahapan pengisian bejana tekanan dan
tangki timbun, yang pertama kali yang dilakukan adalah :
53. Pengisian Bejana Tekanan untuk gas yang mudah terbakar dapat dilakukan
menggunakan kompressor atau pompa dengan tekanan kerja pengisian paling
banyak,
55. Pernyataan yang benar sesuai dengan peraturan yang berlaku mengenai setiap
pesawat angkat dan angkut yang akan dibuat dan dipasang:
56. Definisi pita transport sesuai dengan Permenaker No. 8 Tahun 2020 adalah :
57. Sesuai Permenaker No. 8 Tahun 2020 setiap pesawat dan angkut wajib dilakukan
pengujian setelah pengujian pertama. Pengujian tersebut selambat-lambatnya:
58. Tugas dan wewenang teknisi pesawat angkat dan angkut sesuai dengan Permenaker
No 8 Tahun 2020 adalah :
60. Di bawah ini adalah jenis angkutan di atas landasan dan di atas permukaan kecuali :
A Vibro Roller
B Back Hoe Loader
C Jawaban a dan b benar
D Tower Crane
61. Berikut ini adalah wewenang operator overhead crane kelas | sesuai dengan
Permenaker No 8 Tahun 2020 :
A Gondola
B Keran Menara (Tower Crane)
C a dan b benar
D Excavator
63. Berdasarkan Permenaker No 8 Tahun 2020, operator keran menara (tower crane)
dengan tinggi menara s/d 40 meter wajib memiliki :
A Lisensi K3 operator operator keran menara (tower crane) kelas II dari Kemnaker RI.
B Lisensi K3 operator operator keran menara (tower crane) kelas III dari Kemnaker
RI.
C Lisensi K3 operator operator keran menara (tower crane) kelas I dari Kemnaker RI.
D Lisensi K3 operator operator keran mobil (mobile crane) kelas II dari Kemnaker RI.
64. Berikut ini beberapa kewajiban pemakai pesawat angkat dan angkut kecuali :
A Memastikan bahwa pesawat angkat dan angkut yang dipakai telah melalui
pemeriksaan dan pengujian oleh pengawas ketenagakerjaan spesialis pesawat
angkat dan
angkut /Ahli K3 bidang pesawat angkat dan angkut yang telah ditunjuk oleh Menaker
RI.
B Menugaskan operator pesawat angkat dan angkut yang memiliki lisensi K3 yang
dikeluarkan oleh perusahaan jasa K3 bidang pembinaan dan pelatihan yang ditunjuk
Kemnaker RI.
C a dan b benar.
D Memastikan pengangkatan yang dilakukan menggunakan pesawat angkat dan
angkut tidak melewati/melintasi langsung pada manusia.
65. Berikut ini adalah kecelakaan kerja pada pesawat angkat dan angkut :
Ruang Lingkup Permenaker No.4 /1985, pesawat tenaga yang dimaksud adalah :
a. Penggerak mula
b. Perlengkapan transmisi tenaga mekanik
c. Perkakas kerja
d. Mesin Produksi
e. Dapur
Ruang lingkup Permenaker No.2 Tahun 2015 :
1. Pelaksanaan K3 listrik meliputi :
a. Perencanaan, pemasangan, penggunaan, perubahan, dan pemeliharaan
b. Pemeriksaan dan pengujian
2. Persyaratan dilaksanakan pada:
a. Pembangkitan Listrik
b. Transmisi listrik
c. Distribusi listrik
d. Pemanfaatan lisrik yang berpotensi dengan tegangan > 50 Volt, arus bolak
balik atau 120 volt arus searah
6. Penyelenggaran pelayanan kesehatan ditempat kerja sesuai dengan
Permenakertrans-03-1982
Pasal 2; Tugas pokok:
a. Pemeriksaan kesehatan sebeum kerja, pemeriksaan berkala dan pemeriksaan
khusus;
b. Pembinaan dan pengawasan terhadap lingkungan kerja
c. Pembinaan dan pengawasan perlengkapan untuk kesehatan tenaga kerja
Pasal 4
a. Diselaenggarakan sendiri oleh pengurus
b. Diselenggarakan oleh pengurus dengan mengadakan ikatan dengan dokter atau
pelayanan kesehatan lain
c. Pengurus dari beberapa perusahaan secara bersama-sama menyelenggarakan
suatu Pelayanan Kesehatan Kerja
7. Kewajiban pengurus dalam penerapan progem P3K di tempat kerja
Permenakaer 15 Tahun 2008: Pasal 2;
a. Wajin menyediakan petugas P3k dan fasilitas P3K di tempat kerja
b. Wajib melaksanakan P3K di tempat kerja
c. Wajib mengatur tersedianya Petugas P3K (pasal4)
d. Wajib memasang pemberitahuan tentang nama dan lokasi petugas P3K di
tempat kerja pada tempat yang mudah dilihat (pasal 7)
8. Ruang Lingkup K3 Konstruksi (Permenakaer 01/1980):
Usaha pencegahan terhadap : kecelakaan, kebakaran, peledakan, penyakit Akibat
Kerja, pertolongan pertama pada kecelakaan dan usaha penyelamatan:
a. tempat kerja dan alat-alat kerja
b. perancah
c. tangga
d. alat-alat angkat
e. kabel baja, tambang, rantai dan peralatan bantu
f. mesin-mesin
g. peralatan konstruksi bangunan
h. konstruksi di bawah tanah
i. penggalian
j. pekerjaan memancang
k. pekerjaan beton
l. pekerjaan lainnya
m. pembongkaran
n. penggunaan perlengkapan penyelamat dan perlindungan diri
23. Proses peninjukan ahli K3 umum 6.Tugas dan fungsi P2K3 dan dasar hukum
❖ Pendidikan Sarjana dengan pengalaman kerja sesuai Memberikan saran dan pertimbangan di bidang K3 kepada
bidang keahliannya sekurang-kurangnya 2 tahun, atau pengusaha/pengurus tempat kerja (diminta maupun tidak)
❖ Pendidikan Sarjana Muda/sederajat dengan pengalaman Fungsi
kerja sesuai bidang keahliannya sekurang-kurangnya 4 • Menghimpun dan mengolah data K3
tahun • Mendorong peningkatan
❖ Berbadan sehat & berkelakuan baik - Penyuluhan K3
❖ Bekerja penuh di instansi/perusahaan yang bersangkutan, - Inspeksi K3
lulus seleksi dari Tim Penilai - Latihan K3
❖ Penunjukan Ahli K3 ditetapkan berdasarkan permohonan - Penilitian K3 dalam bidang keselamatan kerja,
tertulis dari pengurus atau pimpinan instansi kepada higiene perusahaan, kesehatan kerja, ergonomi
Menteri Tenaga Kerja atau Pejabat yang ditunjuk dan lingkungan kerja
• Membantu pimpinan menyusun kebijakan K3
3. Tugas n kewajiban ahli K3 umum
tugas
• Sebagai sekretaris pada P2K3 di lini fungsional 7. Tujuan dan penerapan SMK3, dasar hukumnya
• Memfollow up rekomendasi atau saran dan Permenaker no.05/ 1996
perkembangan yang telah disepakati kedua belah • menciptakan suatu sistem K3 di tempat kerja dengan
pihak di lini struktural melibatkan :
• Sebagai kepanjangan tangan Pemerintah dalam ▪ Unsur manajemen,
pelaksanaan pengawasan ditaatinya UU No. 1 Tahun ▪ Tenaga kerja,
1970 ▪ Kondisi dan lingkungan kerja yang
4. Faktor lingkungan yang mempengaruhi kec.kerja terintegrasi,
• a. Lingkungan fisik
• b. Lingk. Biologis • dalam rangka :
• c. Lingk kimia o Mencegah dan mengurangi kecelakaan dan
• d. ergonomis PAK
o Menciptakan tempat kerja yg aman, efisien
KEWAJIBAN dan produktif
AHLI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Setiap perusahaan wajib menerapkan SMK3, apabila :
Mempekerjakan tenaga kerja 100 orang atau
lebih
1. Melakukan pemeriksaan keselamatan dan kesehatan kerja di tempat Mengandung potensi bahaya kecelakaan
kerja yang bersangkutan sesuai dengan Undang-Undang No. 1 tahun SMK3 wajib dilaksanakan oleh :
1970 tentang Keselamatan Kerja Pengurus
2. Melakukan koordinasi dengan pegawai pengawas ketenagakerjaan Pengusaha
(keselamatan dan kesehatan kerja) di instansi pengawas K3 setempat.
Seluruh tenaga kerja sebagai satu kesatuan.
3. Melaporkan semua kegiatan yang dilaksanakan kepada Menteri
Tenaga Kerja dan Transmigrasi cq. Dirjen Binawas setiap 3 (tiga)
bulan sekali.
4. Melaporkan setiap kecelakaan kerja yang terjadi di tempat kerja. 8. mengapa seorng operator harus punya SIO
9. Potensi bahaya sumber petir dan pengendaliannya
-PERLINDUNGAN SAMBARAN LANGSUNG
Dengan memasang instalasi penyalur petir pada 2. Penanganan bahan kimia berbahaya.
bangunan 3. Pemeriksaan penggunaan pestisida
Jenis instalasi : 4. Pemeriksaan Hygine Industri
- Sistem Franklin 5. Pemeriksaan limbah industri di tempat kerja
- Sistem Sangkar Faraday 6. Pemeriksaan alat pelindung diri
- Sistem Elektro statik
PERLINDUNGAN SAMBARAN TIDAK LANGSUNG 19. Sumber2 bahaya di bid mekanik pesawat uap n bejanan tekan
Dengan melengkapi peralatan penyama tegangan a. Bahaya terhdp kebakaran
pada jaringan instalasi listrik (Arrester) b. bahaya thdp keracunan
c. Bahaya thdp pernapasan tercekik/ aspisia
d. Bhy terhdp peledakan
10. Dasar hukum dan ruang lingkup pengendalian Mekanik e. Bahaya thp cairan yg sangat dingin/cryogenic
Obyek Pengawasan
Peralatan Teknik 20. Bgamn cr menanggulngi kebakaran baik teoritis maupun praltek
Badan Usaha Bidang Tertentu 1. Konsep Penanggulangan Kebakaran
Tenaga Profesi Khusus ▪ Berdasarkan pendekatan teknik dengan mendermati
fenomena kebakaran, adalah mencakup semua aktifitas
Tahapan Penanganan Pengawasan dari prakondisi sampai dengan pasca kejadian ( Setiap
Perencanaan terjadi kebakaran baik besar maupun kecil, termasuk
Pembuatan hampir terbakar harus dilakukan langkah :
Perakitan/pemasangan/peredaran -> INVESTIGASI -> ANALISIS -> REKOMENDASI ->
Pemakaian REHABILITASI)
Reparasi/modifikasi
11. Kewajiban petugas K3 Kimia berdasarakn Permenaker RUJUKAN
187/M/1999 - UU No 1 Tahun 1970
Membantu Mengawasi Pelaksanaan Peraturan - Peraturan Meneker No per 04/Men/1987
Perundangan K3 Kimia tentang P2K3
Memberikan Laporan kpd Menteri atau Pejabat yg - Peraturan Menaker No Per05/Men/1996
Ditunjuk ttg Hasil Pelaksanaan Tugas tentang SMK3
Merahasiakan Segala Keterangan yg Berkaitan dgn - Kep Menaker No Kep 186/Men/1999
Rahasia Perusahaan tentang Unit Penanggulangan Kebakaran
Menyusun Program Kerja Pengendalian Bahaya ditempat kerja
Melakukan Identifikasi Bahaya, Penilaian dan 3 Untuk menangani masalah K3 penanggulangan kebakaran
Pengendalian Risiko diperlukan adanya petugas, atau unit organisasi yang bertanggung
Mengusulkan Pembuatan Prosedur Kerja Aman dan jawab terhadap usaha pencegahan kebakaran, pemeliharaan sistem
Penanggulangan Keadaan Darurat kpd Pengusaha atau proteksi kebakaran dan melakukan usaha pemadaman, pertolongan
Pengurus koran dan penyelamatan harta berada apabila terjadi kebakaran
4.Tempat kerja yang berpotensi bahaya kebakaran tinggi mutlak
diperlukan adanya unit khusus yang mengelola masalah kebakaran
12. Latar belakang UU no. 1Thn 1970 secara manajerial ( Fire Safety Management )
1. VEILIGHEIDS REGLEMENT 1910 (VR 1910, Stbl No.
406) sudah tidak sesuai lagi 21. Mengapa instalasi litsrik hrs dieriksa sm pegawai pengawas ahli
2. Perlindungan tenaga kerja tidak hanya di industri/ pabrik k3 spesialis
3. Perkembangan teknologi/ IPTEK serta kondisi dan situasi
ketenagakerjaan
4. Sifat refresif dan polisional pada VR. 1910 sudah tidak
sesuai lagi
PP TTG petir
Peraturan Menteri Tenaga Kerja No Per 02/Men/1989
tentang instalasi penyalur petir
Berlaku untuk sistem proteksi eksternal / proteksi
bahaya sambaran langsung
Pengendaali kebakara
Fajar Bahari merupakan pabrik otomotif yang berada di kawasan Cibitung Jawa Barat. Perusahaan
ini beroperasi 3 shift dan memiliki karyawan sebanyak 735 orang, terdiri dari 535 laki-laki dan
200 perempuan.
Perusahaan ini belum memiliki P2K3 akan tetapi mempunyai 3 orang Ahli K3 Umum yang telah
mendapatkan surat keputusan dari Kementerian Ketenagakerjaan R.I. Tugas dari Ahli K3 Umum
ini melakukan safety patrol (pemeriksaan K3) setiap 6 bulan sekali.
Perusahaan ini telah memiliki Ruang P3K akan tetapi tidak mempunyai dokter perusahaan, hanya
memiliki paramedis perusahaan yang telah mempunyai sertifikat hiperkes. Selain itu, kotak P3K
yang tersedia adalah tipe C dan diletakkan hanya di Ruang P3K sebanyak 1 buah dan area office
(kantor) sebanyak 1 buah. Petugas P3K yang telah memiliki sertifikat dari Kementerian
Ketenagakerjaan dan lisensi hanya berjumlah 1 orang.
Perusahaan memiliki program gladi penanggulangan kebakaran setiap 2 tahun sekali yang diikuti
seluruh tim security serta unit HSE dan sarana proteksi kebakaran yang disiapkan berupa APAR
golongan kebakaran ABC dimana penempatannya setiap 25 m dan digantung dengan tinggi
pemasangan 1.5 m. Unit penanggulangan kebakaran pada perusahaan tersebut hanya terdiri dari
12 orang petugas peran kebakaran dan 1 ahli K3 spesialis penanggulangan kebakaran.
Perusahaan ini memiliki pembangkit sebesar 750 kVA sebanyak 2 buah dan belum memiliki Ahli
K3 Spesialis Listrik serta Teknisi yang melakukan pemeliharaan instalasi listrik yang hanya pernah
mendapatkan sosialisasi internal perusahaan. Selain itu, terdapat instalasi penyalur petir tipe
konvensional (Franklin) yang dilakukan riksa uji berkala terakhir pada tahun 2015.
Sebagai calon Ahli K3 Umum, bagaimana upaya Anda dalam rangka pemenuhan syarat-
syarat K3 di perusahaan dibawah ini terkait :
2. Berdasarkan Permen 186 tahun 1999 tentang yunit penanggulangan kebakaran bahwa pada
pasal 2 poin E menyatakan bahwa kewajiban perusahaan untuk menyelenggarakan pelatihan
dan gelada penanggulangan kebakaran secara berkala.
Pada Permen no 4 tahun 1980 tentang syarat-syarat pemasangan APAR di tempat kerja telah
memenuhi regulasi yang berlaku juga seperti di jelaskan bahwa pasal 4 poin 3 bahwa tinggi
pemberian tanda pemasangan adalah 125 cm di mana perusahaan ini menerapkan 150 cm
sehingga sudah sesuai kemudian pasal 4 poin 5 menyatakan bahwa penepatan APAR yang satu
dengan yang lain tidak boleh melebihi 15 m kecuali di tetapkan lain oleh pegawai atau
pengawas atau ahli k3 kebakaran.nanh,disini perusahaan ini menerapkan jarak 25 m letak
APAR 1 satu dengan APAR yang lain ini tidak dapat di kategorikan melanggar atau tidak sesuai
dengan peraturan perundang undangan sebab bisa saja ada pertimbangan yang di lakukan oleh
tim pengawas atau ahli k3 kebakaran perusahan ini.untuk petugas penanggulangan kebakaran
sebagaimana dengan regulasi sudah sesuai perusahan ini membentuk tim penanggulangan
kebakaran di mana terdapat 12 petugas dan 1 ahli k3 kebakaran namun untuk jumlah petugas
sendiri tidak sesuai dengan regulasi dipasal 6 bahwa 2 petugas untuk 25 tenaga kerja sedang
diperusahaan ini memiliki 735 tenaga kerja sehingga minimal ada 29.
Untuk perusahaan ini melanggar regulasi di bidang kelistrikan dimana perusahaan pembangkit
750 kVA harus memiliki ahli k3 dan teknisi listrik yang bersertifikat kemnaker ini tertuang
pada permen no 12 tahun 2015.
3. Jika di tinjau dari pelaksanaan P3K di tempat kerja perusahaan ini jelas sudah melanggar atau
tidak sesuai dengan regulasi yang berlaku sesuai dengan permen no 15 taahun 2008 tentang p3k
di tempat kerja.bahwa di ataur jumlah petugas p3k dan jumlah kotak p3k sesuai dengan jumlah
tenaga kerja.olehnya perusahaan ini dengan tenaga kerja sebanyak 735 orang dan memiliki
potensi bahaya tinggi,memerlukan petugas p3k setidaknya sebanyak 8 orang dan untuk kotak
p3k setidaknya 8 kotak C atau 16 kotak atau 32 kota A kemudian terdapat para medis yang
tidak memiliki sertifikat hyperkes jelas ini bertentangan dengan regulasi yang ada.Berdasarkan
regulasi terkait tata cara penyelenggaraan pelayanaan kesehatan perusahaan dengan jumlah
tenaga kerja 500 sampai 1000 orang tetapi memiliki tingkat resiko tinggi olehnya harus
dilaksanakan sendiri dengan mendirikan klinik perusahaan da nada dokter perusahaan bersifar
hyperkes dan para medis.
4. Perusahaan wajib untuk menerapkan SMK3 berdasarkan Pp no.50 tahun 2012 mempekerjakan
pekerja atau guru paling sedikit 100 orang mempunyai tingkat potensi bahaya tinggi antara lain
perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan,minyak dan gas bumi,perusahaan yang
mempunyai potensi bahaya tinggi berdasarkan penetapan direktur jendral dan atau kepala dinas
provinsi.penetapanya berdasarkan hasil pemeriksaan dan pengujian di perusahaan oleh
pengawas ketenagakerjaan.
Klasifikasi operator pesawat angkat dan angkut sesuai Permenakertrans RI No.PER.09/MEN/VII/2010 tentang
operator dan petugas pesawat angkat dan angkut.
23. Proses peninjukan ahli K3 umum 6.Tugas dan fungsi P2K3 dan dasar hukum
❖ Pendidikan Sarjana dengan pengalaman kerja sesuai Memberikan saran dan pertimbangan di bidang K3 kepada
bidang keahliannya sekurang-kurangnya 2 tahun, atau pengusaha/pengurus tempat kerja (diminta maupun tidak)
❖ Pendidikan Sarjana Muda/sederajat dengan pengalaman Fungsi
kerja sesuai bidang keahliannya sekurang-kurangnya 4 • Menghimpun dan mengolah data K3
tahun • Mendorong peningkatan
❖ Berbadan sehat & berkelakuan baik - Penyuluhan K3
❖ Bekerja penuh di instansi/perusahaan yang bersangkutan, - Inspeksi K3
lulus seleksi dari Tim Penilai - Latihan K3
❖ Penunjukan Ahli K3 ditetapkan berdasarkan permohonan - Penilitian K3 dalam bidang keselamatan kerja,
tertulis dari pengurus atau pimpinan instansi kepada higiene perusahaan, kesehatan kerja, ergonomi
Menteri Tenaga Kerja atau Pejabat yang ditunjuk dan lingkungan kerja
• Membantu pimpinan menyusun kebijakan K3
3. Tugas n kewajiban ahli K3 umum
tugas
• Sebagai sekretaris pada P2K3 di lini fungsional 7. Tujuan dan penerapan SMK3, dasar hukumnya
• Memfollow up rekomendasi atau saran dan Permenaker no.05/ 1996
perkembangan yang telah disepakati kedua belah • menciptakan suatu sistem K3 di tempat kerja dengan
pihak di lini struktural melibatkan :
• Sebagai kepanjangan tangan Pemerintah dalam ▪ Unsur manajemen,
pelaksanaan pengawasan ditaatinya UU No. 1 Tahun ▪ Tenaga kerja,
1970 ▪ Kondisi dan lingkungan kerja yang
4. Faktor lingkungan yang mempengaruhi kec.kerja terintegrasi,
• a. Lingkungan fisik
• b. Lingk. Biologis • dalam rangka :
• c. Lingk kimia o Mencegah dan mengurangi kecelakaan dan
• d. ergonomis PAK
o Menciptakan tempat kerja yg aman, efisien
KEWAJIBAN dan produktif
AHLI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Setiap perusahaan wajib menerapkan SMK3, apabila :
Mempekerjakan tenaga kerja 100 orang atau
lebih
1. Melakukan pemeriksaan keselamatan dan kesehatan kerja di tempat Mengandung potensi bahaya kecelakaan
kerja yang bersangkutan sesuai dengan Undang-Undang No. 1 tahun SMK3 wajib dilaksanakan oleh :
1970 tentang Keselamatan Kerja Pengurus
2. Melakukan koordinasi dengan pegawai pengawas ketenagakerjaan Pengusaha
(keselamatan dan kesehatan kerja) di instansi pengawas K3 setempat.
Seluruh tenaga kerja sebagai satu kesatuan.
3. Melaporkan semua kegiatan yang dilaksanakan kepada Menteri
Tenaga Kerja dan Transmigrasi cq. Dirjen Binawas setiap 3 (tiga)
bulan sekali.
4. Melaporkan setiap kecelakaan kerja yang terjadi di tempat kerja. 8. mengapa seorng operator harus punya SIO
9. Potensi bahaya sumber petir dan pengendaliannya
-PERLINDUNGAN SAMBARAN LANGSUNG
Dengan memasang instalasi penyalur petir pada 2. Penanganan bahan kimia berbahaya.
bangunan 3. Pemeriksaan penggunaan pestisida
Jenis instalasi : 4. Pemeriksaan Hygine Industri
- Sistem Franklin 5. Pemeriksaan limbah industri di tempat kerja
- Sistem Sangkar Faraday 6. Pemeriksaan alat pelindung diri
- Sistem Elektro statik
PERLINDUNGAN SAMBARAN TIDAK LANGSUNG 19. Sumber2 bahaya di bid mekanik pesawat uap n bejanan tekan
Dengan melengkapi peralatan penyama tegangan a. Bahaya terhdp kebakaran
pada jaringan instalasi listrik (Arrester) b. bahaya thdp keracunan
c. Bahaya thdp pernapasan tercekik/ aspisia
d. Bhy terhdp peledakan
10. Dasar hukum dan ruang lingkup pengendalian Mekanik e. Bahaya thp cairan yg sangat dingin/cryogenic
Obyek Pengawasan
Peralatan Teknik 20. Bgamn cr menanggulngi kebakaran baik teoritis maupun praltek
Badan Usaha Bidang Tertentu 1. Konsep Penanggulangan Kebakaran
Tenaga Profesi Khusus ▪ Berdasarkan pendekatan teknik dengan mendermati
fenomena kebakaran, adalah mencakup semua aktifitas
Tahapan Penanganan Pengawasan dari prakondisi sampai dengan pasca kejadian ( Setiap
Perencanaan terjadi kebakaran baik besar maupun kecil, termasuk
Pembuatan hampir terbakar harus dilakukan langkah :
Perakitan/pemasangan/peredaran -> INVESTIGASI -> ANALISIS -> REKOMENDASI ->
Pemakaian REHABILITASI)
Reparasi/modifikasi
11. Kewajiban petugas K3 Kimia berdasarakn Permenaker RUJUKAN
187/M/1999 - UU No 1 Tahun 1970
Membantu Mengawasi Pelaksanaan Peraturan - Peraturan Meneker No per 04/Men/1987
Perundangan K3 Kimia tentang P2K3
Memberikan Laporan kpd Menteri atau Pejabat yg - Peraturan Menaker No Per05/Men/1996
Ditunjuk ttg Hasil Pelaksanaan Tugas tentang SMK3
Merahasiakan Segala Keterangan yg Berkaitan dgn - Kep Menaker No Kep 186/Men/1999
Rahasia Perusahaan tentang Unit Penanggulangan Kebakaran
Menyusun Program Kerja Pengendalian Bahaya ditempat kerja
Melakukan Identifikasi Bahaya, Penilaian dan 3 Untuk menangani masalah K3 penanggulangan kebakaran
Pengendalian Risiko diperlukan adanya petugas, atau unit organisasi yang bertanggung
Mengusulkan Pembuatan Prosedur Kerja Aman dan jawab terhadap usaha pencegahan kebakaran, pemeliharaan sistem
Penanggulangan Keadaan Darurat kpd Pengusaha atau proteksi kebakaran dan melakukan usaha pemadaman, pertolongan
Pengurus koran dan penyelamatan harta berada apabila terjadi kebakaran
4.Tempat kerja yang berpotensi bahaya kebakaran tinggi mutlak
diperlukan adanya unit khusus yang mengelola masalah kebakaran
12. Latar belakang UU no. 1Thn 1970 secara manajerial ( Fire Safety Management )
1. VEILIGHEIDS REGLEMENT 1910 (VR 1910, Stbl No.
406) sudah tidak sesuai lagi 21. Mengapa instalasi litsrik hrs dieriksa sm pegawai pengawas ahli
2. Perlindungan tenaga kerja tidak hanya di industri/ pabrik k3 spesialis
3. Perkembangan teknologi/ IPTEK serta kondisi dan situasi
ketenagakerjaan
4. Sifat refresif dan polisional pada VR. 1910 sudah tidak
sesuai lagi
PP TTG petir
Peraturan Menteri Tenaga Kerja No Per 02/Men/1989
tentang instalasi penyalur petir
Berlaku untuk sistem proteksi eksternal / proteksi
bahaya sambaran langsung
Pengendaali kebakara
Ruang Lingkup Permenaker No.4 /1985, pesawat tenaga yang dimaksud adalah :
a. Penggerak mula
b. Perlengkapan transmisi tenaga mekanik
c. Perkakas kerja
d. Mesin Produksi
e. Dapur
Ruang lingkup Permenaker No.2 Tahun 2015 :
1. Pelaksanaan K3 listrik meliputi :
a. Perencanaan, pemasangan, penggunaan, perubahan, dan pemeliharaan
b. Pemeriksaan dan pengujian
2. Persyaratan dilaksanakan pada:
a. Pembangkitan Listrik
b. Transmisi listrik
c. Distribusi listrik
d. Pemanfaatan lisrik yang berpotensi dengan tegangan > 50 Volt, arus bolak
balik atau 120 volt arus searah
6. Penyelenggaran pelayanan kesehatan ditempat kerja sesuai dengan
Permenakertrans-03-1982
Pasal 2; Tugas pokok:
a. Pemeriksaan kesehatan sebeum kerja, pemeriksaan berkala dan pemeriksaan
khusus;
b. Pembinaan dan pengawasan terhadap lingkungan kerja
c. Pembinaan dan pengawasan perlengkapan untuk kesehatan tenaga kerja
Pasal 4
a. Diselaenggarakan sendiri oleh pengurus
b. Diselenggarakan oleh pengurus dengan mengadakan ikatan dengan dokter atau
pelayanan kesehatan lain
c. Pengurus dari beberapa perusahaan secara bersama-sama menyelenggarakan
suatu Pelayanan Kesehatan Kerja
7. Kewajiban pengurus dalam penerapan progem P3K di tempat kerja
Permenakaer 15 Tahun 2008: Pasal 2;
a. Wajin menyediakan petugas P3k dan fasilitas P3K di tempat kerja
b. Wajib melaksanakan P3K di tempat kerja
c. Wajib mengatur tersedianya Petugas P3K (pasal4)
d. Wajib memasang pemberitahuan tentang nama dan lokasi petugas P3K di
tempat kerja pada tempat yang mudah dilihat (pasal 7)
8. Ruang Lingkup K3 Konstruksi (Permenakaer 01/1980):
Usaha pencegahan terhadap : kecelakaan, kebakaran, peledakan, penyakit Akibat
Kerja, pertolongan pertama pada kecelakaan dan usaha penyelamatan:
a. tempat kerja dan alat-alat kerja
b. perancah
c. tangga
d. alat-alat angkat
e. kabel baja, tambang, rantai dan peralatan bantu
f. mesin-mesin
g. peralatan konstruksi bangunan
h. konstruksi di bawah tanah
i. penggalian
j. pekerjaan memancang
k. pekerjaan beton
l. pekerjaan lainnya
m. pembongkaran
n. penggunaan perlengkapan penyelamat dan perlindungan diri
Fajar Bahari merupakan pabrik otomotif yang berada di kawasan Cibitung Jawa Barat.
Perusahaan ini beroperasi 3 shift dan memiliki karyawan sebanyak 735 orang,
terdiri dari 535 laki-laki dan 200 perempuan. Perusahaan ini belum memiliki P2K3 akan
tetapi mempunyai 3 orang Ahli K3 Umum yang telah mendapatkan surat
keputusan dari Kementerian Ketenagakerjaan R.I. Tugas dari Ahli K3 Umum ini melakukan
safety patrol (pemeriksaan K3) setiap 6 bulan sekali. Perusahaan ini telah
memiliki Ruang P3K akan tetapi tidak mempunyai dokter perusahaan, hanya memiliki
paramedis perusahaan yang telah mempunyai sertifikat hiperkes. Selain itu,
kotak P3K yang tersedia adalah tipe C dan diletakkan hanya di Ruang P3K sebanyak 1 buah
dan area office (kantor) sebanyak 1 buah. Petugas P3K yang telah
memiliki sertifikat dari Kementerian Ketenagakerjaan dan lisensi hanya berjumlah 1 orang.
Perusahaan memiliki program gladi penanggulangan kebakaran setiap 2
tahun sekali yang diikuti seluruh tim security serta unit HSE dan sarana proteksi kebakaran
yang disiapkan berupa APAR golongan kebakaran ABC dimana
penempatannya setiap 25 m dan digantung dengan tinggi pemasangan 1.5 m. Unit
penanggulangan kebakaran pada perusahaan tersebut hanya terdiri dari 12
orang petugas peran kebakaran dan 1 ahli K3 spesialis penanggulangan kebakaran.
Perusahaan ini memiliki pembangkit sebesar 750 kVA sebanyak 2 buah dan
belum memiliki Ahli K3 Spesialis Listrik serta Teknisi yang melakukan pemeliharaan instalasi
listrik yang hanya pernah mendapatkan sosialisasi internal perusahaan.
Selain itu, terdapat instalasi penyalur petir tipe konvensional (Franklin) yang dilakukan riksa
uji berkala terakhir pada tahun 2015.
Sebagai calon Ahli K3 Umum, bagaimana upaya Anda dalam pemenuhan syarat-syarat K3 di
perusahaan dibawah ini terkait :
2. Sebutkan dan jelaskan tugas personil- personil yang dibutuhkan pada pekerjaan di
ruang terbatas !
3. Sebutkan tugas dan kewajiban serta kewenangan Ahli K3 bidang listrik dan teknisi K3
Listrik
1. Keputusan penunjukan Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja akan dicabut kecuali :
3. Ketentuan tentang P2K3 diatur dalam Undang-Undang No. 1 tahun 1970 pada pasal :
A Pasal 3
B Pasal 9
C Pasal 15
D Pasal 10
4. Keputusan penunjukan Ahli K3 oleh Menteri Ketenagakerjaan dinyatakan tidak
berlaku apabila yang bersangkutan :
5. Kejadian kecelakaan yang disebabkan oleh perbuatan yang tidak aman dari pekerja
merupakan :
A Unsafe action
B Sebab tidak langsung
C Unsafe condition
D Merupakan sebab langsung
A Menunjukan dan menjelaskan kondisi dan bahaya yang dapat timbul ditempat
kerja kepada tenaga kerja baru.
B Melakukan audit K3.
C Mengadakan pemantauan lingkungan.
D Mengadakan penyuluhan kepada masyarakat sekitar mengenai kemungkinan
bahaya yang dapat timbul.
10. Berikut ini adalah personil K3 di bidang pesawat angkat dan angkut yang ditunjuk
sesuai dengan Permenaker No 8 Tahun 2020, kecuali :
A Operator gondola
B Ahli K3 bidang pesawat angkat dan angkut
C Juru ikat (rigger)
D Teknisi Lift
A Beban Kerja.
B Kondisi lingkungan kerja.
C Istirahat kerja.
D Kapasitas kerja.
12. Pengusaha wajib melaksanakan program pencegahan dan penanggulangan HIV dan
AIDS di tempat kerja tertuang di peraturan ?
13. Berikut ini dampak sosial dan ekonomi akibat meningkatnya kasus Tb di kalangan
pekerja, kecuall:
A Diskriminasi
B Absenteisme meningkat
C Kehilangan pekerjaan/PHK/pengangguran
D Kemiskinan/kerugian ekonomi
14. Berikut salah satu fokus kegiatan pelayanan kesehatan kerja terutama ditujukan
untuk?
A Dapur
B Katering
C Kantin
D Ruang makan
19. Alat Pelindung Diri (APD) harus dipastikan sesuai dengan standar di bawah ini :
20. Sesuai SKDJPPK No. 113/DJPKK/2006, orang yang berwenang memberikan ijin masuk
ke dalam ruang terbatas adalah:
A Ahli K3 Muda Lingkungan Kerja, Ahli K3 Madya Lingkungan Kerja dan Ahli K3
Utama Lingkungan Kerja
B Unit Pelaksana Teknis Pengawasan Ketenagakerjaan, Direktorat Jenderal
Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
beserta Unit
Pelaksana Teknis Bidang K3, Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) yang membidangi
pelayanan Pengujian K3 dan lembaga lain yang terakreditasi dan ditunjuk oleh
Menteri.
C Dinas Tenaga Kerja
D Semua dapat melakukan
22. Peraturan pelaksana yang mengatur tentang penunjukkan Petugas Utama dan
Madya Ruang Terbatas/Confined Spaces adalah :
23. Kewajiban pengusaha atau pengurus instalasi bahaya besar sesuai Kepmenakertrans
Nomor: 187/Men/1999 adalah sebagai berikut, kecuali:
24. Pengendalian bahan kimia berbahaya di tempat kerja merupakan suatu usaha untuk
mencegah kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Dasar hukumnya adalah :
A Respiratory mask
B Full face mask
C Self contined breathing apparatus
D Semua benar
26. Kewajiban pengusaha atau pengurus instalasi bahaya besar sesuai Kepmenakertrans
Nomor: 187/Men/1999 adalah sebagai berikut, kecuali:
29. Kecukupan atas kebutuhan jamban dengan jumlah tenaga kerja dalam satu waktu
kerja dengan jumlah tenaga kerja 61 (enam puluh satu) sampai 80 (delapan puluh)
orang adalah:
A 3 (tiga) jamban
B 4 (empat) jamban
C 5 (lima) jamban
D 6 (enam) jamban
30. Standar NAB faktor fisika dan faktor kimia di tempat kerja di atur dalam:
A 51 /Men/ 1999
B Kepmen 51/Men/ 1999
C Permenaker Nomor 5 Tahun 2018
D No. 01 /Men/ 1997
31. Setiap pekerjaan konstruksi bangunan yang akan dilakukan wajib dilaporkan kepada
Direktur atau Pejabat yang ditunjuk, sesuai dengan:
32. Sebagai dasar hukum penunjukan Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah:
35. Yang masuk didalam ruang lingkup obyek pengawasan K3 berdasarkan Undang-
Undang No. 01 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja adalah :
A Perusahaan swasta
B Tempat kerja
C Tempat kerja milik Negara
D Tempat usaha yang memiliki potensi bahaya tinggi.
A Kepmenaker No.Kep-187/Men/1999.
B Permenaker No 12 Tahun 2015
C Kepmenaker No.Kep-186/Men/1999.
D Kepmenaker No.Kep-51/Men/1999.
39. Dibawah ini termasuk langkah metode HIRARC (Hazard Identification Risk Assesment
and Control), kecuali:
A Rekayasa engineering.
B Substitusi.
C Manajemen konstruksi.
D Alat Pelindung Diri.
41. Yang dimaksud dengan ketel uap menurut Undang-Undang 1930 adalah :
43. Ketel uap yang mengalami temperatur berlebihan (overheating) adalah disebabkan
oleh :
A Pengerak Mula
B Mesin Produksi dan Perkakas
C Transmisi Tenaga Mekanik
D Tanur
48. Alat pengaman adalah suatu alat perlengkapan yang digunakan untuk pengamanan:
52. Menurut Permenaker No. 37 Tahun 2016, tahapan pengisian bejana tekanan dan
tangki timbun, yang pertama kali yang dilakukan adalah :
53. Pengisian Bejana Tekanan untuk gas yang mudah terbakar dapat dilakukan
menggunakan kompressor atau pompa dengan tekanan kerja pengisian paling
banyak,
55. Pernyataan yang benar sesuai dengan peraturan yang berlaku mengenai setiap
pesawat angkat dan angkut yang akan dibuat dan dipasang:
56. Definisi pita transport sesuai dengan Permenaker No. 8 Tahun 2020 adalah :
57. Sesuai Permenaker No. 8 Tahun 2020 setiap pesawat dan angkut wajib dilakukan
pengujian setelah pengujian pertama. Pengujian tersebut selambat-lambatnya:
58. Tugas dan wewenang teknisi pesawat angkat dan angkut sesuai dengan Permenaker
No 8 Tahun 2020 adalah :
60. Di bawah ini adalah jenis angkutan di atas landasan dan di atas permukaan kecuali :
A Vibro Roller
B Back Hoe Loader
C Jawaban a dan b benar
D Tower Crane
61. Berikut ini adalah wewenang operator overhead crane kelas | sesuai dengan
Permenaker No 8 Tahun 2020 :
A Gondola
B Keran Menara (Tower Crane)
C a dan b benar
D Excavator
63. Berdasarkan Permenaker No 8 Tahun 2020, operator keran menara (tower crane)
dengan tinggi menara s/d 40 meter wajib memiliki :
A Lisensi K3 operator operator keran menara (tower crane) kelas II dari Kemnaker RI.
B Lisensi K3 operator operator keran menara (tower crane) kelas III dari Kemnaker
RI.
C Lisensi K3 operator operator keran menara (tower crane) kelas I dari Kemnaker RI.
D Lisensi K3 operator operator keran mobil (mobile crane) kelas II dari Kemnaker RI.
64. Berikut ini beberapa kewajiban pemakai pesawat angkat dan angkut kecuali :
A Memastikan bahwa pesawat angkat dan angkut yang dipakai telah melalui
pemeriksaan dan pengujian oleh pengawas ketenagakerjaan spesialis pesawat
angkat dan
angkut /Ahli K3 bidang pesawat angkat dan angkut yang telah ditunjuk oleh Menaker
RI.
B Menugaskan operator pesawat angkat dan angkut yang memiliki lisensi K3 yang
dikeluarkan oleh perusahaan jasa K3 bidang pembinaan dan pelatihan yang ditunjuk
Kemnaker RI.
C a dan b benar.
D Memastikan pengangkatan yang dilakukan menggunakan pesawat angkat dan
angkut tidak melewati/melintasi langsung pada manusia.
65. Berikut ini adalah kecelakaan kerja pada pesawat angkat dan angkut :
PETUNJUK
Sebelum Saudara mengerjakan soal-soal, bacalah terlebih dahulu ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
1. Tuliskan nama dan instansi saudara di sudut kanan atas pada lembar jawaban
2. Pilih satu jawaban saja yang paling benar dari alternative jawaban yang tersedia dengan memberi
tanda X (silang) pada lembar jawaban
3. Untuk pembentulan pilihan jawaban yang salah, dengan cara melingkari jawaban yang dipilih
4. Berkas soal dan jawaban diserahkan kembali kepada panitia setelah selesai dikerjakan atau tanda
waktu telah selesai
5. Lembar pertanyaan tidak boleh dicoret-coret
1
5. Kejadian kecelakaan yang disebabkan perbuatan tidak aman dari pekerja merupakan :
a. Sebab dasar
b. Sebab tidak langsung
c. Sebab langsung
6. Ruang lingkup obyek pengawasan keselamatan kerja menurut undang-undang keselamatan kerja
ialah :
a. Perusahaan Swasta
b. Tempat kerja
c. Perusahaan Negara
d. Tempat usaha
7. Sikap perbuatan manusia dalam bekerja antara lain dilatar belakangi oleh :
a. Usia
b. Sifat seseorang
c. Pendidikan dan pengalaman
d. Kondisi fisik
11. Kondisi berbahaya yaitu antara lain kondisi yang tidak aman dari :
a. Kondisi pekerja
b. Kondisi pengusaha
c. Kondisi lingkungan
14. Setiap instalasi atau pesawat yang digunakan di tempat kerja diharus memiliki izin pemakaian, hal
tersebut bertujuan :
a. Agar efektif, efisien dan aman dalam pemakaiannya
b. Memenuhi peraturan perundangan
c. Memperpanjang masa umur pesawat
d. Jawaban a, b dan c benar
2
15. Di dalam pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja ditempat kerja, upaya pengendalian
resiko dilakukan dengan urutan sebagai berikut :
a. Identifikasi, Evaluasi, Pengendalian dan Monitoring
b. Monitoring, Evaluasi dan Pengendalian
c. Identifikasi, Monitoring dan Pengendalian
d. Identifikasi, Monitoring, Evaluasi dan Pengendalian
18. Seorang Ahli K3 bekerja sama dengan teknisi dan tenaga operator melakukan aktifitas mengamati
tahapan proses kerja peralatan dan menganalisa kemungkinan-kemungkinan faktor penyebab
kecelakaan untuk dijadikan sebagai pedoman prosedur kerja. Aktivitas itu disebut :
a. Job Safety Analisis
b. Job Safety Ovsevation
c. Analisa kecelakaan
d. Safety audit
20. Manajemen K3 merupakan integral dari manajemen perusahaan adalah mutlak diperlukan untuk
penanganan masalah K3.
a. Dari awal perencanaan sampai pengoperasian perusahaan
b. Pada pelaksanaan proses produksi
c. Sejak dibentuk P2K3
B. KESEHATAN KEJA
3
4. Upaya pelaksanaan kesehatan kerja diperusahaan dititik beratkan pada :
a. Upaya kuratif
b. Upaya preventif
c. Upaya promotif
d. Upaya Rehabilitatif
6. Sumber bahaya dilingkungan kerja dapt digolongkan dalam beberapa jenis/klasifikasi bahaya
yang ditimbulkan dari lingkungan, getaran, radiasi, debu, kebisingan dan pencahayaan termasuk
golongan :
a. Fisik
b. Kimia
d. Biologi
7. Perencanaan peralatan atau mesin yang tidak disesuaikan dengan manusianya dapat
menimbulkan kelelahan yang mengakibatkan kecelakaan ataupun penurunan produktivitas.
Penyesuaian pekerjaan dengan peralatannya disebut :
a. Ilmu Fisika
b. Ilmu Kimia
c. Ilmu Ergonomi
8. Upaya pencegahan merupakan upaya yang lebih penting dari pada upaya penyembuhan terhadap
terjadi kecelakaan atau penyakit akibat kerja, alternative terakhir dari pada pencegahan tersebut
adalah :
a. Eliminasi
b. Subtansi
c. Ventilasi
d. APD (Alat Pelindung Diri)
10. Jalan terakhir untuk menghindari keracunan akibat polusi uadara ruangan kerja adalah :
a. Mengganti bahan tersebut dengan bahan yang lebih baik
b. Memakai respirator
c. Memasang ventilasi lebih banyak
12. Yang termasuk kategori bahan berbahaya adalah jenis bahan yang mempunyai sifat :
a. Oksidator, mudah meledak, mudah menyala atau terbakar
b. Memacarkan radiasi, racun,korosif, iritasi
c. Karsinogenik, sensitisasi, teratogenik, miutagenik
4
13. Pengaruh bahan kimia terhadap kesehatan tergantung pada konsentrasi dan lamanya paparan
dapat menyebabkan :
14. Hygiene perusahaan adalah spesialisasi dalam ilmu hygiene beserta prakteknya yang dengan
mengadakan penilaian kepada faktor-faktor penyebab-penyebab baik kualitatif maupun kuantitatif
dalam lingkungan kerja melalui pengukuran-pengukuran dan hasilnya dipergunakan untuk tindak
korektif dan pencegahan.Jadi sasarannya adalah :
a. Manusia (tenaga kerja)
b. Lingkungan
c. a dan b salah
d. a dan b benar
16. Dampak negative dalam proses kegiatan industri antara lain menimbulkan pencemaran udara
yang dapat berpengaruh terhadap :
a. Kesehatan manusia
b. Tumbuh-tumbuhan dan komponen hayati lainnya
c. Harta benda
d. Semuanya benar
17. Metode-metode pengolahan dan pembuangan limbah industri yang banyak digunakan adalah
sebagai berikut :
a. Metode pembusukan
b. Metode pembuangan
c. Metode pengendapan
d. Metode proses produksi
2. Pengertian dari pesawat angkat dan angkut adalah suatu pesawat atau alat yang digunakan untuk
:
a. Memindahkan muatan pada jarak tertentu
b. Memindahkan, mengangkat muatan vertical dan horisontal
c. Memindahkan, mengangkat muatan vertical dan horizontal dalam jarak yang
ditentukan
d. Jawaban a, b dan c benar
5
3. Pembinaan K3 bidang mekanik merupakan mitra efektif dalam rangka usaha mencegah dan
mengurangi terjadinya kecelakaan di tempat kerja. Hal tersebut merupakan :
a. Kewajiban pengusaha / pengurus
b. Kewajiban tenaga kerja
c. Kewajiban Depnakertrans
d. Jawaban a, d dan c adalah benar
5. Dasar teknik K3 bidang mekanik pada prinsipnya ditujukan untuk pengamanan terhadap :
a. Tenaga kerja dari ancaman bahaya / kecelakaan
b. Pesawat tenaga dan produksi untuk mencegah kemungkinan terjadi kecelakaan
c. Jawaban a dan b benar
d. Jawaban a dan b tidak benar
7. Berdasarkan peraturan perundangan K3 bidang mekanik bahwa setiap pesawat harus memiliki
pengesahan pemakaian dengan maksud dan tujuan :
a. Efektif, efisien dan aman dalam pemakaian
b. Memenuhi peraturan perundangan
c. Memperpanjang umur pemakaian
d. Jawaban a, b dan c benar
8. Sesuai dengan ketentuan yang berlaku bahwa setiap pesawat angkat dan angkut yang akan dibuat
dan dipasang harus memiliki persyaratan teknis dan kepada :
a. Pembuat dan pemasang harus mendapat pengesahan
b. Pembuat dan pemasang tidak perlu mendapat pengesahan
c. Pemilik / pemakai dapat menentukan persyaratan
d. Jawaban a, b dan c benar
9. Hal-hal yang dapat menimbulkan bahaya kecelakaan dari pemakian pesawat angkat dan angkut
adalah :
a. Putusnya kabel kait pengangkat
b. Terganggunya barang yang di angkat maupun keseimbangan
c. Tidak adanya pengaman kait maupun rem tali tidak berfungsi
d. Jawaban a, b dan c benar
10. Sesuai Permenaker No. Per. 05 /Men/1985, unit pesawat angkat dan angkut wajib dilakukan
pengujian ulang setelah pengujian pertama. Pengujian tersebut selambat-lambatnya :
a. 3 (tiga) tahun setelah pengujian pertama
b. 2 (dua) tahun setelah pengujian pertama
c. 1 (satu) tahun setelah pengujian pertama
d. Jawaban a, b dan c benar
6
12. Untuk menjamin pengoperasian peralatan mekanik dapat aman maka peralatan-peralatan
tersebut harus :
a. Dioperasikan oleh operator yang memiliki sertifikat
b. Diperiksa dan diuji sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku
c. Peralatan mekanik harus baru
d. Jawaban a, b dan c benar
13. Yang dimaksud dengan peralatan angkat sesuai dengan Permen No. Per.05/Men/1985 tentang
Pesawat angkat dan angkut, kecuali :
a. Gondola c. Forklift
b. Crane d. Lift
15. Operator pesawat tenaga dan produksi sesuai Permenaker No. 04/Men/1985 adalah :
a. Wajib memiliki Surat Ijin Operator (SIO)
b. Tidak wajib memiliki Surat Ijin Operator (SIO)
c. Setiap tenaga kerja
d. Jawaban a, b dan c benar
16. Dalam melayani pesawat tenaga dan produksi yang sedang beroperasi, seorang operator dapat :
a. Mewakilkan kepada orang lain
b. Meninggalkan tempat kerjanya untuk keperluan penting
c. Dilarang meninggalkan tempat kerjanya
d. Jawaban a, b dan c benar
17. Yang dimaksud penggerak mula sesuai Permen No. Per,04?men/1985 tentang pesawat Tenaga
dan Produksi adalah :
a. Turbin air
b. Motor Listrik
c. Transformator
d. Jawaban a, b dan c benar
19. Yang dimaksud dengan penggerak mula sesuai dengan Permen No. Per.04/Men/1985 adalah :
a. Motor diesel, turbin air, kincir angin
b. Motor listrik
c. Transformator
20. Alat pengaman adalah suatu alat perlengkapan yang digunakan untuk pengamanan :
a. Tenaga kerja dari ancaman bahaya yang mungkin terjadi
b. Pesawat tenaga dan produksi untuk mencegah kemungkinan terjadi kecelakaan
c. Pesawat tenaga dan produksi agar tidak cepat rusak
21. Pemeriksaan visual pada setiap pesawat uap yang baru bertujuan untuk mengetahui :
a. Kondisi seluruh alat perlengkapan pengamanannya
b. Kondisi seluruh bagian konstruksi dan seluruh alat perlengkapan pengamanannya
c. Kondisi sisi luar dan seluruh alat perlengkapan pengamanannya
d. Jawaban a, b dan c benar
7
22. Kekurangan air di dalam ketel uap pada saat sedang dioperasikan dapat mengakibatkan :
a. Terjadinya kenaikan temperature air
b. Terjadinya overheating dan peledakan
c. Terjadinya kenaikan tahanan kerja
24. Menurut Undang-undang dan Peraturan uap 1930, apakah setiap pesawat uap yang akan
dioperasikan :
a. Perlu diberi ijin pemakaian
b. Tidak perlu diberi ijin pemakaian
c. Ada yang tidak perlu ijin pemakaian
d. Jawaban a, b dan c benar
25. Akte ijin pesawat uap sejak tahun 1988 dikeluarkan oleh :
a. Direktur Jendral Binawas
b. Direktur PNKK
c. Kepala Kantor Wilayah Depnaker
d. Jawaban a, b dan c benar
28. Akibat buruk dari suatu pengujian padat denga air dingin yang dilaksanakan sesuai ketentuan
yang berlaku, dipertanggungjawabkan kepada yang :
a. Memohon (meminta) pemadatan
b. Melakukan pemadatan
c. Mengawasi pemadatan
29. Ketel uap dimana tekanan yang ditimbulkan uapnya maksimal sebesar ½ kg/cm2 diberi
perlengkapan :
a. Sekurang-kurangnya satu gelas pedoman air
b. Sekurang-kurangnya satu pompa air pengisi
c. Satu pipa pengaman terbuka
d. Jawaban a, b dan c benar
30. Ketel uap yang mengalami temperatur berlebih (over heating) adalah disebabkan oleh :
a. Tingkap pengaman tidak bekerja
b. Kapasitas pembakaran bahan baker terlalu besar
c. Tinggi air di dalam ketel uap di bawah batas aman
d. Jawaban a, b dan c benar
8
31. Pesawat uap dan Bejana tekan, baru dapat dibuat apabila :
a. Mempunyai gambar rencana
b. Mempunyai perhitungan konstruksi
c. Telah mempunyai pengesahan gambar rencana
d. Jawaban a, b dan c benar
34. Semua pesawat uap yang tidak memerlukan ijin dalam pemakaiannya harus :
a. Terus menerus diawasi
b. Tidak perlu diawasi
c. Diawasi seperlunya saja
d. Tergantung pada pemakai
36. Pada saat akan membersihkan ketel uap yang masih dalam operasi :
a. Ketel uap dimatikan dan airnya dibuang sebagian
b. Ketel uap dimatikan dan airnya langsung dibuang
c. Ketel uap dimatikan dan airnya didinginkan baru dibuang
d. Ketel uap dimatikan, uapnya dan langsung airnya dibuang
38. Apakah dibenarkan setiap orang / tenaga kerja melakukan pelayanan terhadap ketel – ketel uap :
a. Tidak dibenarkan karena harus mempunyai ketrampilan khusus
b. Dibenarkan karena setiap orang dapat melakukan bermacam-macam pekerjaan
c. Dibenarkan karena memnuhi perintah pimpinan pabrik / perusahaan
d. Jawaban a, b dan c adalah salah
39. Sesuai Permenaker No. Per. 01/men/1982, setiap bahan dari bagian konstruksi bejana tekan
harus memiliki :
a. Surat tanda hasil pengujian
b. Sertifikat bahan yang diakui
c. Jawaban a dan b benar
d. Jawaban a dan b salah
9
40. Tingkat pengaman pada pesawat uap dan bejana tekan berfungsi :
a. Menahan tekanan
b. Untuk mengukur tekanan
c. Membuang uap secara otomatis apabila terjadi tekanan lebih
d. Membuang air berlebih
1. Pengujian kualitas alat pemadam api ringan (APAR) antara lain berupa :
a. Kondisi bejana APAR nya saja
b. Kondisi bejana APAR dan kualitas obat pengisinya
c. Cara penempatan dan peralatannya
3. Intalasi penangkal petir radio aktif, saat ini telah tidak diijinkan untuk dipasang di Indonesia,
sebab mengundang bahaya potensial berupa :
a. Exposure radio aktif
b. Kurang efektif menyalurkan arus petir
c. Sulit cara pemasangannya
7. Untuk mendeteksi kebakaran pada ruangan yang cenderung memiliki suhu yang berubah-ubah
sebaiknya dipasang detector :
a. Asap type ionisasi
b. Panas type suhu tetap
c. Panas type kenaikan suhu
d. Jawaban a, b dan c benar
8. Penggunaan media pemadam Halon Total Flooding System dibatasi penggunaannya di Indonesia,
disebabkan :
a. Kualitas pemadam buruk
b. Harga satuan mahal
c. Merusak lingkungan (lapisan ozon)
d. Jawaban a, b dan c benar
10
9. Beberapa persyaratan yg harus diperhatikan dalam rangka memadamkan kebakaran antara lain :
a. Mengetahui arah angin
b. Mengetahui jenis benda yang terbakar
c. Mengetahui kondisi bangunan
d. (a), (b) dan (c) benar
10. Dalam sistem jaminan keamanan pada jalur tangga darurat dari pengaruh gas atau asap akibat
kebakaran, diperlukan perlengkapan :
a. Fan sistem penyedot
b. Fan sistem takanan udara
c. Semuanya benar
d. Semuanya salah
11. Setiap instalasi penyalur petir harus dilengkapi dengan pembumian sekurang-kurangnya :
a. 1 (satu) buah
b. 3 (tiga) buah
c. 2 (dua) buah
d. 4 (empat) buah
15. Alat yang digunakan untuk mengukur kehandalan elektroda pembumian instalasi penyalur petir
adalah :
a. Mega ohm meter
b. Insulation tester
c. Earth Resistans tester
d. Sound level meter
16. Untuk mendeteksi kebakaran di ruang genset sebaiknya dipasang detector kebakaran jenis :
a. Asap tipe ionisasi
b. Panas tipe kenaikan suhu
c. Panas tipe suhu tetap
d. Jawaban a, b dan c benar
11
18. Pengawasan K3 Konstruksi Bangunan dilakukan pada setiap tahapan pekerjaan yaitu :
a. Perencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan
b. Penggalian, pembetonan
c. Pemasangan tiang-tiang bangunan
d. Jawaban a, b dan c benar
19. Yang bertanggung jawab atas kecelakaan kerja yang terjadi pada pelaksanaan pembangunan
gedung adalah :
a. Konsultan perencana
b. Pemberi tugas
c. Kontraktor
d. Supplier material
20. Setiap pekerjaan konstruksi bangunan akan dimulai pengurus membentuk unit K3 yang berfungsi
untuk :
a. Usaha-usaha pencegahan kecelakaan, kebakaran, peledakan dan penyakit akibat
kerja
b. Usaha-usaha pertolongan pertama pada kecelakaan
c. Usaha-usaha penyelamatan
d. Jawaban a, b dan c benar
25. Petugas teknis K3 yang mengkoordinir pelaksanaan K3 terhadap seluruh tahapan pekerjaan
konstruksi banguanan adalah :
a. Construction Safety Engineer
b. Construction Safety Inspector
c. Construction Safety Officer
d. Jawaban a, b dan c benar
12
26. Lantai kerja yang aman adalah lantai kerja yang memiliki resistansi isolasi sekurang-kurangnya
sebesar :
a. 10 kilo – ohm
b. 25 kilo – ohm
c. 50 kilo – ohm
d. 75 kilo – ohm
27. Pemasangan instalasi listrik di Indonesia pada saat ini berpedoman kepada :
a. Peraturan Umum Instalasi Listrik 1987 (PUIL 1987)
b. Peraturan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000)
c. Peraturan Umum Instalasi Listrik 2001 (PUIL 2001)
28. Apa kemungkinan bahaya yang dapat dialami seseorang terhadap instalasi listrik ?
a. Bahaya sambaran petir
b. Bahaya sentuh langsung
c. Bahaya sentuh tidak langsung
d. Jawaban b dan c benar
30. Standar Nasional Indonesia No. SNI-04-0225-2000 tentang Peraturan Umum Instalasi Listrik
Indonesia 2000 (PUIL 2000) diberlakukan melalui Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi nomor :
a. Permenaker No. Per.04/Men/1988
b. Kepmenakertrans No. Kep.75/Men/2000
c. Kepmenakertrans No. Kep.75/Men/2001
d. Kepmenakertrans No. Kep.75/Men/2002
31. Dalam persyaratan untuk Badan Pengusahaan Listrik, antara lain disyaratkan :
a. Harus mempunyai teknisi yang memiliki kompetensi K3 di bidang listrik yang
disahkan oleh Kemenakertrans RI
b. Harus memiliki ahli K3 umum
c. Tidak harus memiliki teknisi
d. Semua jawaban a, b dan c benar
32. Kegagalan isolasi dari suatu instalasi listrik harus dicegah terutama dengan cara :
a. Perlengkapan listrik harus dirancang dan dibuat dengan baik
b. Bagian aktif harus diisolasi dengan bahan yang tepat
c. Instalasi listrik harus dipasang dengan baik
d. Semua jawaban a, b dan c benar
33. Syarat-syarat keselamatan kerja ditetapkan melalui peraturan perundangan salah satunya
persyaratan untuk mencegah terkena aliran listrik. Syarat-syarat tersebut memuat prinsip-prinsip
teknis ilmiah menjadi kumpulan ketentuan yang susun secara :
a. Acak, samara dan praktis
b. Teratur, samara dan Praktis
c. Teratur, jelas dan praktis
d. Jawaban diatas tidak ada yang benar
34. Instansi yang berwenang menurut PUIL 2000 adalah :
a. Lembaga yang memuat PUIL
b. Instansi yang memberlakukan PUIL
c. Badan Standar Indonesia
d. Badan pengusahaan listrik
13
35. Pengawasan instalasi penyalur petir diatur berdasarkan :
a. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.Per.02/Men/1989
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.Per.04/Men/1987
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.Per.04/Men/1985
d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.Per.01/Men/1979
36. Perancah (Scaffolding) merupakan bangunan peralatan yang dibuat sementara yang berguna
untuk :
a. Penyangga tenaga kerja
b. Penyangga bahan
c. Penyangga peralatan
d. Semua jawaban benar
14
KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI
PENYELENGGARA EVALUASI DAN PENUNJUKKAN
AHLI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Petunjuk Umum
3. Jelaskan dan beri contoh beberapa factor lingkungan kerja yang mempengaruhi kesehatan
seseorang dalam melakukan pekerjaan ! Terutama yang berada di Perusahaan saudara !
5. Saudara sebagai Ahli K3 Umum di Perusahaan, salah satu tugasnya adalah melakukan Investigasi
(Pemeriksaan dan Penyelidikan) terhadap terjadinya Kecelakaan Kerja. Pertanyaannya : Jelaskan
langkah – langkah saudara dalam melakukan investigasi kecelakaan kerja di Perusahaan saudara.
7. Sebutkan Hak dan Kewajiban tenaga kerja sebagaimana diatur dalam Undang – undang No. 1
tahun 1970 !
8. Jelaskan nama Peraturan Perundangan yang merupakan landasan Hukum pengawasan Pesawat
Uap di Indonesia ? Jelaskan pula nama pesawat- pesawat yang tergolong pesawat uap menurut
peraturan perundangan yang saudara maksud ?
9. Sebutkan kejadian atau peristiwa yang termasuk kategori kecelakaan kerja menurut Permen No.
03/men/1998.
15
10. Mengapa seorang operator suatu peralatan / pesawat yang membahayakan dalam mengoperasikan
harus mendapat lisensi dari Depnaker ?
11. Jelaskan ruang lingkup pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja di bidang konstruksi
bangunan !
12. Mengapa tenaga kerja yang akan dipekerjakan di perusahaan saudara harus dilakukan pemeriksaan
awal dan berkala baik fisik maupun mental !
13. Sebutkan ruang lingkup pengawasan kesehatan kerja dan lingkungan kerja !
14. Sebutkan ruang lingkup pengawasan mekanik !
15. Sebutkan sumber – sumber bahaya yang terdapat di perusahaan saudara khususnya di bidang
Mekanik, Pesawat uap dan Bejana tekan !
16. Bagaimana cara menanggulangi dan memadamkan terjadinya kebakaran baik secara teoritis
maupun praktek di perusahaan saudara ?
17. Jelaskan ruang lingkup pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja di bidang instalasi listrik dan
penanggulangan kebakaran !
18. Mengapa instalasi listrik di perusahaan saudara dilakukan pemeriksaan dan pengujian oleh Pegawai
Pengawas /Ahli K3 Spesialis !
19. Jelaskan 5 (lima) prinsip dasar SMK3 ? dan sebutkan peraturan Perundang-undangan sebagai
landasan hukum yang mewajibkan setiap Perusahaan menerapkan SMK3 !
21. Jelaskan tugas dan fungsi P2K3 ? dan sebutkan landasan hukum pembentukan P2K3 !
22 Apa pendapat saudara apabila ditempat kerja tidak melaksanakan P3K di tempat kerja
23 Jelaskan bahwa pemberian makanan bagi tenaga kerja melalui penyelenggara makanan di tempat
kerja akan meningkatkan kesehatan dan produktivitas !
26 Jelaskan perbedaan penyakit akibat kerja dengan penyakit akibat hubungan kerja (Work Related
Diseate) !
27 Jelaskan bagaimana cara penyelenggara pelayanan kesehatan kerja sesuai Per No. 03/men/1982
28 Bagaimana pendapat saudara, apabila seorang pekerja yang bekerja pada lingkungan kerja dengan
tingkat resistensi tetapi tidak dilakukan pemeriksaan kerja tahunan
29 Jelaskan dan beri contoh beberapa faktor lingkungan kerja yang mempengaruhi kesehatan
seseorang dalam melakukan pekerjaan ? terutama yang berada di perusahaan saudara ?
30 Jelaskan nama peraturan perundangan yang merupakan landasan hukum pengawasan pesawat uap
di Indonesia. Jelaskan pula nama pesawat-pesawat yang tergolong pesawat uap menurut peraturan
perundang-undangan yang Saudara maksud ?
31 Mengapa seorang operator suatu peralatan / pesawat yang membahayakan dalam pengoperasian
harus mendapatkan lisensi dari Depnakertrans ?
16
32 Jelaskan ruang lingkup pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja di bidang konstruksi
bangunan ?
33 Mengapa tenaga kerja yang dipekerjakan di perusahaan saudara harus dilakukan pemeriksaan awal
dan berkala baik fisik maupun mental ?
1. Jelaskan mekanisme untuk mendapatkan pengesahaan salah satu obyek pengawasan k3 mekanik
yang direntral kan antar provinsi ?
3. Jelaskan nama peraturan perundangan yang merupakan landasan hukum pengawasan pesawat
uap di indonesia. Jelaskan pula nama pesawat – pesawat yang tergolong pesawat uap menurut
peraturan perundangan yang saudara maksud ?
4. Mengapa seorang orang suatu peralatan pesawat yang membahayakan dalam pengoperasiannya
harus dapat lisensi dari kementerian tenaga kerja dan transmigrasi ?
5. Jelaskan ruang lingkup pengawasan norma keselamatan dan kesehatan kerja mekanik ?
6. Jelaskan ruang lingkup pengawasan norma ruang lingkup pengawasan k3 pesawat uap dan
bejana tekan ?
17
KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI
PENYELENGGARA EVALUASI DAN PENUNJUKKAN
AHLI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
6. Hak dan Kewajiban tenaga kerja menurut UU No. 1 Tahun 1970 (Pasal 12) adalah :
a. Memberi keterangan yang benar bila diminta oleh pegawai pengawas atau ahli K3
b. Memahami APP yang diwajibkan
c. Memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat K3
d. Meminta kepada pengurus untuk melengkapi syarat K3 yang diwajibkan
e. Menyatakan keberatan bekerja di tempat berbahaya bila tidak dilengkapi dengan syarat K3
18
7. Peraturan perundangan yang mengatur pesawat uap adalah :
a. UU Uap 1930 (Stoom Ordonantie 1930)
b. Peraturan Uap 1930 (Stoom Vevordening 1930)
8. Ruang Lingkup K3 Konstruksi Bangunan adalah : obyek konstruksi bangunan dan tahapan
perencanaan, pembuatan, pemakaian, perawatan sampai pembongkaran
9. Tenaga kerja wajib diperiksakan kesehatannya untuk mengetahui kondisi / derajat kesehatannya
dikaitkan dengan jenis pekerjaan yang akan dihadapi, agar tidak terjadi kecelakaan kerja.
10. Ruang lingkup pengawasan K3 mekanik adalah : semua obyek K3 mekanik seperti crane,
pesawat tenaga dan produksi, forklift, dll dilakukan pengawasan dari saat perencanaan,
pembuatan, penggunaan, perawatan dan pembongkaran.
19
b. Landasan hukum SMK3 adalah :
UU No. 13 Tahun 2003 pasal 87 ayat (1) dan ayat (2)
16. Tugas dan kewajiban ahli K3 umum menurut permenaker No. Per 2/M/92 adalah :
a. Memabantu mengawasi pelaksanaan peraturan K3
b. Memberikan laporan kegiatannya kepada Menaker / Pejabat yang ditunjuk sebagai berikut :
Untuk ahli K3 diperusahaan 1 kali tiap 3 bulan
Untuk ahli K3 di PJK3 setiap ahri melaksanakan tugas
c. Merahasiakan semua rahasia perusahaan / instansi yang berhubungan dengan jabatannya
Tembusan laporkan disampaikan kepada :
Disnakertrans setempat
Disnakertrans Tk I setempat
Direktur Pengawas Kesehatan kerja
19. Ruang lingkup pengawasan kesehatan kerja meliputi upaya kualitas secara :
Prepentif , Promatif, Konatif, Rehabilitatif
Pada ruang lingkup kerja dimana ada : Tenaga Kerja, Usaha, sumber bahaya, dan
Wilayah Hukum Republik Indonesia
20. Definisi Kecelakaan Kerja adalah : suatu kejadian yang tidak diduga semula dan
mengacaukan proses produksi selanjutnya, kecelakaan kerja tidak mesti membawa korban.
Definisi Penyakit akibat kerja adalah : suatu penyakit yang disebabkan oleh pekerjaannya
atau lingkungan tempat kerja.
20
21