Anda di halaman 1dari 127

KISI-KISI SOAL STUDI KASUS

Fajar Bahari merupakan pabrik otomotif yang berada di kawasan Cibitung Jawa Barat.
Perusahaan ini beroperasi 3 shift dan memiliki karyawan sebanyak 735 orang,
terdiri dari 535 laki-laki dan 200 perempuan. Perusahaan ini belum memiliki P2K3 akan
tetapi mempunyai 3 orang Ahli K3 Umum yang telah mendapatkan surat
keputusan dari Kementerian Ketenagakerjaan R.I. Tugas dari Ahli K3 Umum ini melakukan
safety patrol (pemeriksaan K3) setiap 6 bulan sekali. Perusahaan ini telah
memiliki Ruang P3K akan tetapi tidak mempunyai dokter perusahaan, hanya memiliki
paramedis perusahaan yang telah mempunyai sertifikat hiperkes. Selain itu,
kotak P3K yang tersedia adalah tipe C dan diletakkan hanya di Ruang P3K sebanyak 1 buah
dan area office (kantor) sebanyak 1 buah. Petugas P3K yang telah
memiliki sertifikat dari Kementerian Ketenagakerjaan dan lisensi hanya berjumlah 1 orang.
Perusahaan memiliki program gladi penanggulangan kebakaran setiap 2
tahun sekali yang diikuti seluruh tim security serta unit HSE dan sarana proteksi kebakaran
yang disiapkan berupa APAR golongan kebakaran ABC dimana
penempatannya setiap 25 m dan digantung dengan tinggi pemasangan 1.5 m. Unit
penanggulangan kebakaran pada perusahaan tersebut hanya terdiri dari 12
orang petugas peran kebakaran dan 1 ahli K3 spesialis penanggulangan kebakaran.
Perusahaan ini memiliki pembangkit sebesar 750 kVA sebanyak 2 buah dan
belum memiliki Ahli K3 Spesialis Listrik serta Teknisi yang melakukan pemeliharaan instalasi
listrik yang hanya pernah mendapatkan sosialisasi internal perusahaan.
Selain itu, terdapat instalasi penyalur petir tipe konvensional (Franklin) yang dilakukan riksa
uji berkala terakhir pada tahun 2015.

Sebagai calon Ahli K3 Umum, bagaimana upaya Anda dalam pemenuhan syarat-syarat K3 di
perusahaan dibawah ini terkait :

1. kelembagaan/organisasi K3 dan keahlian K3


2. pengendalian listrik dan penanggulangan kebakaran di tempat kerja
3. penerapan kesehatan kerja

4. apakah perusahaan tersebut wajib menerapkan SMK3? Jelaskan!

Seluruh syarat-syarat K3 harus dijawab lengkap dengan dasar hukum peraturan


perundangan yang berlaku
KISI-KISI SOAL ESSAY

1. Sebutkan tugas dan fungsi P2K3 !

2. Sebutkan dan jelaskan tugas personil- personil yang dibutuhkan pada pekerjaan di
ruang terbatas !

3. Sebutkan tugas dan kewajiban serta kewenangan Ahli K3 bidang listrik dan teknisi K3
Listrik

4. Perusahaan saudara mempunyai 2 buah Tangki Penyimpanan Bahan Bakar Minyak


dengan volume masing-masing 300 liter. Sebutkan dan jelaskan pemenuhan
norma dan persyaratan K3 nya. Lengkap dengan dasar hukumnya.

KISI-KISI SOAL PILIHAN GANDA

1. Keputusan penunjukan Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja akan dicabut kecuali :

A Memenuhi peraturan perundangan K3.


B Tidak memenuhi peraturan perundang-undangan K3.
C Melakukan kesalahan dan kecerobohan sehingga menimbulkan keadaan
berbahaya.
D Dengan sengaja atau karena kekhilafannya menyebabkan terbukanya rahasia
perusahaan/instansi yang karena jabatannya wajib untuk dirahasiakan.

2. Sumber bahaya yang termasuk didalam lingkungan kerja adalah :

A Tempat kerja yang kotor.


B Cara pengamanan bahan yang salah.
C Kebisingan.
D Jawaban a, b dan c benar.

3. Ketentuan tentang P2K3 diatur dalam Undang-Undang No. 1 tahun 1970 pada pasal :

A Pasal 3
B Pasal 9
C Pasal 15
D Pasal 10
4. Keputusan penunjukan Ahli K3 oleh Menteri Ketenagakerjaan dinyatakan tidak
berlaku apabila yang bersangkutan :

A Dimutasi oleh pimpinan perusahaan ke unit kerja lain.


B Pindah tugas ke perusahaan lain atau instansi lain.
C Dimutasi oleh pimpinan perusahaan ke daerah lain.
D Terjadi pergantian jabatan.

5. Kejadian kecelakaan yang disebabkan oleh perbuatan yang tidak aman dari pekerja
merupakan :

A Unsafe action
B Sebab tidak langsung
C Unsafe condition
D Merupakan sebab langsung

6. Pengertian Keselamatan Kerja secara etimologi adalah :

A Suatu upaya perlindungan tenaga kerja.


B Suatu upaya agar tenaga kerja bekerja sehat serta selamat.
C Ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam upaya mencegah dan mengurangi
kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
D Upaya agar produksi tidak terganggu.

7. Jelaskan tentang sifat SMK3 bagi perusahaan ?

A Perusahaan wajib melaksanakan.


B Perusahaan tidak wajib melaksanakan..
C Perusahaan wajib melaksanakan apabila telah memiliki karyawan dengan jumlah
atau potensi bahaya tertentu.
D Perusahaan wajib melaksanakan bila hasil produksinya di ekspor.

8. Yang dimaksud dengan "pengurus" berdasarkan Undang-Undang No. 1 tahun 1970


tentang keselamatan kerja adalah :

A Orang yang memimpin langsung suatu tempat kerja.


B Setingkat manajemen perusahaan.
C Pemegang saham.
D Pengusaha

9. Dalam rangka pembinaan kepada tenaga kerja, didalam Undang-Undang Nomor 1


tahun 1970 tentang keselamatan kerja ialah satu kewajiban pengurus antara lain :

A Menunjukan dan menjelaskan kondisi dan bahaya yang dapat timbul ditempat
kerja kepada tenaga kerja baru.
B Melakukan audit K3.
C Mengadakan pemantauan lingkungan.
D Mengadakan penyuluhan kepada masyarakat sekitar mengenai kemungkinan
bahaya yang dapat timbul.

10. Berikut ini adalah personil K3 di bidang pesawat angkat dan angkut yang ditunjuk
sesuai dengan Permenaker No 8 Tahun 2020, kecuali :

A Operator gondola
B Ahli K3 bidang pesawat angkat dan angkut
C Juru ikat (rigger)
D Teknisi Lift

11. Di bawah ini merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan dan


produktivitas pekerja, Kecuali?

A Beban Kerja.
B Kondisi lingkungan kerja.
C Istirahat kerja.
D Kapasitas kerja.

12. Pengusaha wajib melaksanakan program pencegahan dan penanggulangan HIV dan
AIDS di tempat kerja tertuang di peraturan ?

A Kepmenakertrans No.68 Tahun 2004


B Kepmenakertrans No.36 Tahun 2001
C Kepmenakertrans No. 25 Tahun 2009
D Kepmenakertrans No. Per. 02/Men/1980

13. Berikut ini dampak sosial dan ekonomi akibat meningkatnya kasus Tb di kalangan
pekerja, kecuall:

A Diskriminasi
B Absenteisme meningkat
C Kehilangan pekerjaan/PHK/pengangguran
D Kemiskinan/kerugian ekonomi

14. Berikut salah satu fokus kegiatan pelayanan kesehatan kerja terutama ditujukan
untuk?

A Peningkatan Upah Kerja


B Peningkatan promos! jabatan
C Peningkatan derajat kesehatan tenaga kerja.
D Salah semua.
15. Dalam Permenakertrans No. Per. 11/Men/V1/2005 mengenai peraturan tentang?

A Pelayanan kesehatan kerja


B Penyakit Akibat Kerja
C Pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan dan peredaran gelap NARKOBA,
Psikotropika dan Zat adiktif lainnya.
D Pengawasan atas peredaran, penyimpanan dan penggunaan pestisida.

16. Berdasarkan SE Menakertrans No. SE 01/Men/1979 tentang pengadaan kantin dan


ruang makan, perusahaan dengan pekerja lebih dari 200 orang supaya
menyediakan...

A Dapur
B Katering
C Kantin
D Ruang makan

17. Tujuan P3K di tempat kerja adalah:

A Mempercepat upaya penyembuhan


B Menyelamatkan nyawa korban
C Melaporkan kegiatan P3K pada pengurus
D Menghilangkan cedera/penyakit yang di derita

18. Potensi bahaya bekerja di ketinggian adalah :

A Jatuh dari tempat yang tingg|


B Jatuh dari permukaan yang sama tinggi
C Tertimpa benda-benda dari atas
D Semua benar

19. Alat Pelindung Diri (APD) harus dipastikan sesuai dengan standar di bawah ini :

A Standar Nasional Indonesia (SNI)


B British Standard
C American National Standard Institute
D Semua benar

20. Sesuai SKDJPPK No. 113/DJPKK/2006, orang yang berwenang memberikan ijin masuk
ke dalam ruang terbatas adalah:

A Petugas pengukur gas-gas berbahaya/gas tester


B Petugas Utama
C Ahli K3
D Manajer Area
21. Pemeriksaan dan/atau Pengujian Lingkungan Kerja yang dilakukan oleh Lembaga
eksternal dari luar Tempat Kerja hanya dapat dilaksanakan oleh :

A Ahli K3 Muda Lingkungan Kerja, Ahli K3 Madya Lingkungan Kerja dan Ahli K3
Utama Lingkungan Kerja
B Unit Pelaksana Teknis Pengawasan Ketenagakerjaan, Direktorat Jenderal
Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
beserta Unit
Pelaksana Teknis Bidang K3, Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) yang membidangi
pelayanan Pengujian K3 dan lembaga lain yang terakreditasi dan ditunjuk oleh
Menteri.
C Dinas Tenaga Kerja
D Semua dapat melakukan

22. Peraturan pelaksana yang mengatur tentang penunjukkan Petugas Utama dan
Madya Ruang Terbatas/Confined Spaces adalah :

A UU No. 3 Tahun 1969


B Keputusan Menaker No. 187/Men/1999
C Surat Edaran Menakertrans No. 117/Men/2005
D Surat Keputusan Dirjen PPK No. 113/DJPPK/2006

23. Kewajiban pengusaha atau pengurus instalasi bahaya besar sesuai Kepmenakertrans
Nomor: 187/Men/1999 adalah sebagai berikut, kecuali:

A mempekerjakan Ahli K3 kimia.


B pengujian instalasi sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun sekali.
C pembuatan dokumen
D membuat dokumen pengendalian instalasi bahaya besar.

24. Pengendalian bahan kimia berbahaya di tempat kerja merupakan suatu usaha untuk
mencegah kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Dasar hukumnya adalah :

A Permenaker No. Per-03/Men/1986


B Kepmenaker No. Kep-51/Men/1999
C Kepmenaker No. Kep-187/Men/1999
D SE No. 01 tahun 1999
25. APD yang paling tepat untuk melindungi saluran pernapasan dari debu/partikel halus
adalah:

A Respiratory mask
B Full face mask
C Self contined breathing apparatus
D Semua benar

26. Kewajiban pengusaha atau pengurus instalasi bahaya besar sesuai Kepmenakertrans
Nomor: 187/Men/1999 adalah sebagai berikut, kecuali:

A mempekerjakan Ahli K3 kimia.


B pengujian instalasi sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun sekali.
C pembuatan dokumen
D membuat dokumen pengendalian instalasi bahaya besar.

27. Kewajiban pengusaha atau pengurus sesuai Kepmenakertrans Nomor:


187/Men/1999 adalah sebagai berikut :

A mempekerjakan Ahli K3 kimia.


B Mempekerjakan Petugas K3 Kimia
C Menyediakan LDKB dan Label
D Semua benar

28. Manfaat penilaian lingkungan kerja :

A Sebagai dasar untuk menentukan dana perbaikan dan rencana selanjutnya.


B Sebagai dasar untuk menentukan tingkat kecelakaan yang terjadi.
C Tenaga kerja mendapat informasi kondisi lingkungan.
D Sebagai dasar untuk menyatakan kondisi lingkungan kerja membahayakan atau
tidak.

29. Kecukupan atas kebutuhan jamban dengan jumlah tenaga kerja dalam satu waktu
kerja dengan jumlah tenaga kerja 61 (enam puluh satu) sampai 80 (delapan puluh)
orang adalah:

A 3 (tiga) jamban
B 4 (empat) jamban
C 5 (lima) jamban
D 6 (enam) jamban

30. Standar NAB faktor fisika dan faktor kimia di tempat kerja di atur dalam:

A 51 /Men/ 1999
B Kepmen 51/Men/ 1999
C Permenaker Nomor 5 Tahun 2018
D No. 01 /Men/ 1997
31. Setiap pekerjaan konstruksi bangunan yang akan dilakukan wajib dilaporkan kepada
Direktur atau Pejabat yang ditunjuk, sesuai dengan:

A Pasal 2 Permenaker No. 02/Men/1980.


B Pasal 3 Permenaker No. 02/Men/1980.
c Pasal 2 Permenaker No. 01/Men/1980.
D Pasal 3 permenaker No. 01/Men/1980.

32. Sebagai dasar hukum penunjukan Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah:

A Permenaker No. Per-04/Men/1987


B Permenaker No. Per-02/Men/1992
C Permenaker No. Per-02/Men/1988
D Permenaker No. Per-01/Men/1988

33. Pengujian K3 listrik secara berkala dilakukan paling sedikit:

A 5 (lima) tahun sekali.


B 10 (sepuluh) tahun sekali.
C 15 (lima belas) tahun sekali.
D 20 (dua puluh) tahun sekali.

34. Dokumen yang tertera di Safety Plan proyek konstruksi, meliputi:

A Kondisi proyek, Program K3 proyek.


B Organisasi K3 proyek, Site Plan.
C Pelaporan kegiatan proyek, metode HIRARC.
D A,B dan C benar.

35. Yang masuk didalam ruang lingkup obyek pengawasan K3 berdasarkan Undang-
Undang No. 01 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja adalah :

A Perusahaan swasta
B Tempat kerja
C Tempat kerja milik Negara
D Tempat usaha yang memiliki potensi bahaya tinggi.

36. Yang termasuk jenis bahaya pada kegiatan kontruksi adalah:

A bahaya fisik, bahaya kimia, bahaya biologis.


B bahaya listrik, bahaya mekanik.
C bahaya psiologis.
D Semua jawaban benar
37. Bahaya listrik sentuhan tidak langsung adalah bahaya:

A Tersentuh tidak sengaja pada hantaran listrik yang bertegangan.


B Tersentuh bagian konduktor peralatan listrik yang normalnya tidak bertegangan.
C Tersentuh pada penghantar telanjang yang bertegangan
D Tersentuh bagian konduktor peralatan listrik yang normalnya bertegangan

38. Pengurus atau pengusaha wajib mencegah, mengurangi dan memadamkan


kebakaran serta melakukan latihan penanggulangan kebakaran di tempat kerja. Hal
ini diatur berdasarkan:

A Kepmenaker No.Kep-187/Men/1999.
B Permenaker No 12 Tahun 2015
C Kepmenaker No.Kep-186/Men/1999.
D Kepmenaker No.Kep-51/Men/1999.

39. Dibawah ini termasuk langkah metode HIRARC (Hazard Identification Risk Assesment
and Control), kecuali:

A Rekayasa engineering.
B Substitusi.
C Manajemen konstruksi.
D Alat Pelindung Diri.

40. Berdasarkan peraturan perundangan K3 yang berlaku di Indonesia bagi Tangki


Timbun, Tangki penyimpan Solar termasuk kedalam jenis :

A tangki penimbun cairan bahan mudah terbakar;


B tangki penimbun cairan bahan berbahaya;
C tangki penimbun cairan selain huruf a dan huruf b:
D Jawaban a, b dan c benar.

41. Yang dimaksud dengan ketel uap menurut Undang-Undang 1930 adalah :

A Pesawat yang menghasilkan uap yang dipergunakan diluar pesawatnya.


B Pesawat yang menghasilkan uap yang dipergunakan diluar pesawatnya dan harus
ada disetiap perusahaan.
C Pesawat yang menghasilkan uap yang dipergunakan diluar pesawatnya dan harus
ada cerobong asap.
D Jawaban a, b dan c benar.
42. Menurut Permenaker No. 37 Tahun 2016, Pengujian pertama bejana tekanan, harus
dilakukan percobaan padat dengan tekanan

A 1 kali tekanan kerja.


B 1,3 kali tekanan kerja.
C 1,5 kali tekanan kerja.
D Jawaban a, b dan c benar.

43. Ketel uap yang mengalami temperatur berlebihan (overheating) adalah disebabkan
oleh :

A Tingkap pengaman tidak bekerja.


B Kapasitas pembakaran terlalu besar.
C Tinggi air didalam ketel uap dibawah batas aman.
D Semua jawaban benar

44. Lisensi K3 Operator Pesawat Tenaga dan Produksi berlaku selama :

A 5 tahun dan dapat diperpanjang


B 3 tahun dan dapat diperpanjang
C 2 tahun dan dapat diperpanjang
D 1 tahun dan dapat diperpanjang

45. Kewenangan Operator Mesin Produksi dan Perkakas dibagi menjadi :

A 2 Kelas, yaitu Kelas 1 dan Kelas 2


B 2 Kelas, yaitu Kelas A dan Kelas B
C 3 Kelas, yaitu kelas 1, Kelas 2 dan Kelas 3
D 3 Kelas, yaitu kelas A, Kelas B dan Kelas C

46. Operator Berkewajiban untuk :

A melakukan pengecekan terhadap kondisi atau kemampuan kerja Mesin Produksi


dan Perkakas, alat-alat pengaman, dan alat-alat perlengkapan lainnya sebelum
pengoperasian
B Melakukan Pemeriksaan dan Pengujian Mesin Produksi dan Perkakas
C pemasangan, pemeliharaan, perbaikan, dan/atau pemeriksaan
peralatan/komponen Mesin Produksi dan Perkakas
D Jawaban a, b dan c benar.

47. Mesin bubut termasuk kedalam kelompok ruang lingkup?

A Pengerak Mula
B Mesin Produksi dan Perkakas
C Transmisi Tenaga Mekanik
D Tanur
48. Alat pengaman adalah suatu alat perlengkapan yang digunakan untuk pengamanan:

A Tenaga kerja dari ancaman bahaya yang mungkin terjadi


B Pesawat tenaga dan produksi untuk mencegah kemungkinan terjadi kecelakaan
C Pesawat tenaga dan produksi agar tidak cepat rusak
D Jawaban a, b dan c benar

49. Pemakai pesawat uap tanpa ijin melanggar :

A Undang-Undang Uap Tahun 1930 pasal 6 ayat 1


B Peraturan Uap Tahun 1930 pasal 8 ayat 1
C Undang-Undang Uap Tahun 1930 pasal 9 ayat 1
D Peraturan Uap Tahun 1930 pasal 10 ayat 1

50. Berdasarkan peraturan perundangan K3 yang berlaku di Indonesia bagi Bejana


Tekanan, LPG Storage Tank termasuk kedalam jenis :

A Bejana Penyimpanan Gas, Campuran Gas


B bejana penyimpanan bahan bakar gas yang digunakan sebagai bahan bakar untuk
kendaraan;
C bejana transport yang digunakan untuk penyimpanan atau pengangkutan,
D bejana proses:

51. Pesawat Uap dan Bejana Tekanan dapat dibuat tanpa :

A Mempunyai pesawat lift.


B Mempunyai gambar rencana.
C Mempunyai perhitungan kekuatan konstruksi.
D Mempunyai pengesahan gambar rencana.

52. Menurut Permenaker No. 37 Tahun 2016, tahapan pengisian bejana tekanan dan
tangki timbun, yang pertama kali yang dilakukan adalah :

A Pembersihan dan Pengecekan.


B Pengeringan.
C Pengisian.
D Jawaban a, b dan c benar.

53. Pengisian Bejana Tekanan untuk gas yang mudah terbakar dapat dilakukan
menggunakan kompressor atau pompa dengan tekanan kerja pengisian paling
banyak,

A 1 kali tekanan kerja.


B 1,3 kali tekanan kerja.
C 1,5 kali tekanan kerja.
D Jawaban a, b dan c benar.
54. Menurut Permenaker No. 37 Tahun 2016, yang dimasukan kategori bejana tekanan,
yaitu :

A Tekanan lebih dari 1 kg/cm3.


B Volume lebih dari 2,25 liter.
C Jawaban a dan b benar.
D Jawaban a dan b salah.

55. Pernyataan yang benar sesuai dengan peraturan yang berlaku mengenai setiap
pesawat angkat dan angkut yang akan dibuat dan dipasang:

A Pembuat dan pemasang tidak perlu mendapat pengesahan.


B Jawaban a, c dan d benar.
C Pemilik/pemakai dapat menentukan persyaratan.
D Pembuat dan pemasang harus mendapat pengesahan.

56. Definisi pita transport sesuai dengan Permenaker No. 8 Tahun 2020 adalah :

A suatu pesawat atau alat yang digunakan untuk memindahkan


muatan secara kontinu dengan menggunakan bantuan pita.
B suatu pesawat atau alat yang digunakan untuk memindahkan
muatan secara kontinu dengan menggunakan ban berjalan.
C suatu pesawat atau alat yang digunakan untuk memindahkan
muatan secara kontinu dengan menggunakan bantuan rantai berjalar
D suatu pesawat atau alat yang digunakan untuk memindahkan
muatan secara kontinu dengan menggunakan bantuan eskalator.

57. Sesuai Permenaker No. 8 Tahun 2020 setiap pesawat dan angkut wajib dilakukan
pengujian setelah pengujian pertama. Pengujian tersebut selambat-lambatnya:

A 4 (empat) tahun setelah pengujian pertama.


B 2 (dua) tahun setelah pengujian pertama
C 1 (satu) tahun setelah pengujian pertama..
D 3 (tiga) tahun setelah pengujian pertama.

58. Tugas dan wewenang teknisi pesawat angkat dan angkut sesuai dengan Permenaker
No 8 Tahun 2020 adalah :

A Melakukan pemasangan, perbaikan, atau perawatan pesawat angkat dan angkut:


B Melakukan pemeriksaan, penyetelan, dan mengevaluasi keadaan pesawat angkat
dan angkut.
C Melakukan pemeriksaan tidak merusak (non destructive test) terhadap pesawat
angkat dan angkut.
D Jawaban a dan b benar.
59. Yang termasuk pesawat angkut diatas landasan dan diatas permukaan adalah :

A Dongkrak, pneumatik, gondola, keran tower dan takel.


B Eskalator, rantai berjalan dan ban berjalan.
C Truk, traktor, loader, truk derek dan forklift.
D Semua jawaban benar.

60. Di bawah ini adalah jenis angkutan di atas landasan dan di atas permukaan kecuali :

A Vibro Roller
B Back Hoe Loader
C Jawaban a dan b benar
D Tower Crane

61. Berikut ini adalah wewenang operator overhead crane kelas | sesuai dengan
Permenaker No 8 Tahun 2020 :

A Mengoperasikan overhead crane dengan beban s/d 25 ton


B Mengoperasikan overhead crane dengan beban antara 25 ton s/d 100 ton
C Mengoperasikan overhead crane dengan beban di atas 100 ton.
D Jawaban a,b, dan c benar.

62. Di bawah ini adalah contoh peralatan angkat kecuali :

A Gondola
B Keran Menara (Tower Crane)
C a dan b benar
D Excavator

63. Berdasarkan Permenaker No 8 Tahun 2020, operator keran menara (tower crane)
dengan tinggi menara s/d 40 meter wajib memiliki :

A Lisensi K3 operator operator keran menara (tower crane) kelas II dari Kemnaker RI.
B Lisensi K3 operator operator keran menara (tower crane) kelas III dari Kemnaker
RI.
C Lisensi K3 operator operator keran menara (tower crane) kelas I dari Kemnaker RI.
D Lisensi K3 operator operator keran mobil (mobile crane) kelas II dari Kemnaker RI.

64. Berikut ini beberapa kewajiban pemakai pesawat angkat dan angkut kecuali :

A Memastikan bahwa pesawat angkat dan angkut yang dipakai telah melalui
pemeriksaan dan pengujian oleh pengawas ketenagakerjaan spesialis pesawat
angkat dan
angkut /Ahli K3 bidang pesawat angkat dan angkut yang telah ditunjuk oleh Menaker
RI.
B Menugaskan operator pesawat angkat dan angkut yang memiliki lisensi K3 yang
dikeluarkan oleh perusahaan jasa K3 bidang pembinaan dan pelatihan yang ditunjuk
Kemnaker RI.
C a dan b benar.
D Memastikan pengangkatan yang dilakukan menggunakan pesawat angkat dan
angkut tidak melewati/melintasi langsung pada manusia.

65. Berikut ini adalah kecelakaan kerja pada pesawat angkat dan angkut :

A Tertimpa beban angkat


B Forklift yang terguling
C Jawaban a dan b benar
D Jawaban a dan b salah
JAWABAN STUDI KASUS

1. Kelembagaan
Berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. PER-04/MEN/1987 tentang Panitia Pembina
Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Tata Cara Penunjukan Ahli Keselamatan Kerja pada
pasal 2 disebutkan bahwa setiap tempat kerja dengan kriteria tertentu pengusaha atau pengurus
wajib membentuk P2K3dimana tempat kerja yang dimaksud ialah di mana pengusaha,pengurus
memperkerjakan 100 orang atau lebih atau tempat kerja di mana pengusaha,pengurus
meempekerjakan kurang dari 100 tenaga kerja namun menggunakan bahan proses dan instalasi
yang memiliki resiko besar akan terjadinya peledakan, kebakaran, keracunan dan peyinaran
radioaktif.

2. Berdasarkan Permen 186 tahun 1999 tentang unit penanggulangan kebakaran bahwa pada pasal
2 poin E menyatakan bahwa kewajiban perusahaan untuk menyelenggarakan pelatihan dan
gelada penanggulangan kebakaran secara berkala.
Berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. PER-04/MEN/1980 tentang Syarat-Syarat
Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan di tempat kerja telah memenuhi
regulasi yang berlaku juga seperti di jelaskan bahwa pasal 4 poin 3 bahwa tinggi pemberian
tanda pemasangan adalah 125 cm di mana perusahaan ini menerapkan 150 cm sehingga sudah
sesuai kemudian pasal 4 poin 5 menyatakan bahwa penepatan APAR yang satu dengan yang
lain tidak boleh melebihi 15 m kecuali di tetapkan lain oleh pegawai atau pengawas atau ahli
k3 kebakaran,disini perusahaan ini menerapkan jarak 25 m letak APAR 1 satu dengan APAR
yang lain ini tidak dapat di kategorikan melanggar atau tidak sesuai dengan peraturan perundang
undangan sebab bisa saja ada pertimbangan yang di lakukan oleh tim pengawas atau ahli k3
kebakaran perusahan ini.

Petugas penanggulangan kebakaran sebagaimana dengan regulasi keputusan Menteri tenaga


kerja RI No. KEP-186/MEN/1999 tentang unit penanggulangan kebakaran di tempat kerja
sudah sesuai perusahan ini membentuk tim penanggulangan kebakaran di mana terdapat 12
petugas dan 1 ahli k3 kebakaran namun untuk jumlah petugas sendiri tidak sesuai dengan
regulasi dipasal 6 bahwa 2 petugas untuk 25 tenaga kerja sedang diperusahaan ini memiliki 735
tenaga kerja sehingga minimal ada 29.

Perusahaan ini melanggar Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI No. 12 Tahun 2015 tentang
K3 Listrik di tempat kerja dimana perusahaan pembangkit listrik lebih dari 200 kVA wajib
memiliki ahli k3 bidang listrik, dalam hal ini perusahaan …. Pembangkit listrik sebesar 750
kVA. Berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per.02/MEN/1989 tentang pengawasan
instalasi penyalur petir yang mewajibkan setiap penyalur petir diperiksa secara berkala setiap 1
tahun sekali.

3. Jika di tinjau dari pelaksanaan P3K di tempat kerja perusahaan ini jelas sudah melanggar atau
tidak sesuai dengan regulasi yang berlaku sesuai dengan peraturan Menteri tenaga kerja dan
transmigrasi no 15 tahun 2008 tentang p3k di tempat kerja.bahwa di ataur jumlah petugas p3k
dan jumlah kotak p3k sesuai dengan jumlah tenaga kerja.olehnya perusahaan ini dengan tenaga
kerja sebanyak 735 orang dan memiliki potensi bahaya tinggi,memerlukan petugas p3k
setidaknya sebanyak 8 orang dan untuk kotak p3k setidaknya 8 kotak C atau 16 kotak B atau
32 kotak A atau 8 kotak B dan16 Kotak A kemudian terdapat para medis yang tidak memiliki
sertifikat hyperkes jelas ini bertentangan dengan regulasi yang ada.Berdasarkan regulasi terkait
tata cara penyelenggaraan pelayanaan kesehatan perusahaan dengan jumlah tenaga kerja 500
sampai 1000 orang tetapi memiliki tingkat resiko tinggi olehnya harus dilaksanakan sendiri
dengan mendirikan klinik perusahaan da nada dokter perusahaan bersifar hyperkes dan para
medis.

4. Berdasarkan PP No.50 tahun 2012 tentang penerapan SMK3 dimana pada pasal 5 disebutkan
bahwa Perusahaan wajib menerapkan SMK3 yang berlaku mempekerjakan pekerja atau buruh
paling sedikit 100 orang atau mempunyai tingkat potensi bahaya tinggi. Tingkat potensi bahaya
tinggi antara lain perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan, minyak dan gas bumi,
Perusahaan yang mempunyai potensi bahaya tinggi berdasarkan penetapan direktur jendral dan
atau kepala dinas provinsi.penetapanya berdasarkan hasil pemeriksaan dan pengujian di
perusahaan oleh pengawas ketenagakerjaan.
Klasifikasi operator pesawat angkat dan angkut sesuai Permenakertrans RI No.PER.09/MEN/VII/2010 tentang
operator dan petugas pesawat angkat dan angkut.

Untuk forklift kapasitas 15 ton dioperasikan oleh operator kelas II

Forklift kapasitas 50 ton dioperasikan oleh operator kelas I


KISI-KISI SOAL STUDI KASUS

Fajar Bahari merupakan pabrik otomotif yang berada di kawasan Cibitung Jawa Barat.
Perusahaan ini beroperasi 3 shift dan memiliki karyawan sebanyak 735 orang,
terdiri dari 535 laki-laki dan 200 perempuan. Perusahaan ini belum memiliki P2K3 akan
tetapi mempunyai 3 orang Ahli K3 Umum yang telah mendapatkan surat
keputusan dari Kementerian Ketenagakerjaan R.I. Tugas dari Ahli K3 Umum ini melakukan
safety patrol (pemeriksaan K3) setiap 6 bulan sekali. Perusahaan ini telah
memiliki Ruang P3K akan tetapi tidak mempunyai dokter perusahaan, hanya memiliki
paramedis perusahaan yang telah mempunyai sertifikat hiperkes. Selain itu,
kotak P3K yang tersedia adalah tipe C dan diletakkan hanya di Ruang P3K sebanyak 1 buah
dan area office (kantor) sebanyak 1 buah. Petugas P3K yang telah
memiliki sertifikat dari Kementerian Ketenagakerjaan dan lisensi hanya berjumlah 1 orang.
Perusahaan memiliki program gladi penanggulangan kebakaran setiap 2
tahun sekali yang diikuti seluruh tim security serta unit HSE dan sarana proteksi kebakaran
yang disiapkan berupa APAR golongan kebakaran ABC dimana
penempatannya setiap 25 m dan digantung dengan tinggi pemasangan 1.5 m. Unit
penanggulangan kebakaran pada perusahaan tersebut hanya terdiri dari 12
orang petugas peran kebakaran dan 1 ahli K3 spesialis penanggulangan kebakaran.
Perusahaan ini memiliki pembangkit sebesar 750 kVA sebanyak 2 buah dan
belum memiliki Ahli K3 Spesialis Listrik serta Teknisi yang melakukan pemeliharaan instalasi
listrik yang hanya pernah mendapatkan sosialisasi internal perusahaan.
Selain itu, terdapat instalasi penyalur petir tipe konvensional (Franklin) yang dilakukan riksa
uji berkala terakhir pada tahun 2015.

Sebagai calon Ahli K3 Umum, bagaimana upaya Anda dalam pemenuhan syarat-syarat K3 di
perusahaan dibawah ini terkait :

1. kelembagaan/organisasi K3 dan keahlian K3


2. pengendalian listrik dan penanggulangan kebakaran di tempat kerja
3. penerapan kesehatan kerja

4. apakah perusahaan tersebut wajib menerapkan SMK3? Jelaskan!

Seluruh syarat-syarat K3 harus dijawab lengkap dengan dasar hukum peraturan


perundangan yang berlaku
KISI-KISI SOAL ESSAY

1. Sebutkan tugas dan fungsi P2K3 !

2. Sebutkan dan jelaskan tugas personil- personil yang dibutuhkan pada pekerjaan di
ruang terbatas !

3. Sebutkan tugas dan kewajiban serta kewenangan Ahli K3 bidang listrik dan teknisi K3
Listrik

4. Perusahaan saudara mempunyai 2 buah Tangki Penyimpanan Bahan Bakar Minyak


dengan volume masing-masing 300 liter. Sebutkan dan jelaskan pemenuhan
norma dan persyaratan K3 nya. Lengkap dengan dasar hukumnya.

KISI-KISI SOAL PILIHAN GANDA

1. Keputusan penunjukan Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja akan dicabut kecuali :

A Memenuhi peraturan perundangan K3.


B Tidak memenuhi peraturan perundang-undangan K3.
C Melakukan kesalahan dan kecerobohan sehingga menimbulkan keadaan
berbahaya.
D Dengan sengaja atau karena kekhilafannya menyebabkan terbukanya rahasia
perusahaan/instansi yang karena jabatannya wajib untuk dirahasiakan.

2. Sumber bahaya yang termasuk didalam lingkungan kerja adalah :

A Tempat kerja yang kotor.


B Cara pengamanan bahan yang
salah.
C Kebisingan.
D Jawaban a, b dan c benar.

3. Ketentuan tentang P2K3 diatur dalam Undang-Undang No. 1 tahun 1970 pada pasal :

A Pasal 3
B Pasal 9
C Pasal 15
D Pasal 10
4. Keputusan penunjukan Ahli K3 oleh Menteri Ketenagakerjaan dinyatakan tidak
berlaku apabila yang bersangkutan :

A Dimutasi oleh pimpinan perusahaan ke unit kerja lain.


B Pindah tugas ke perusahaan lain atau instansi lain.
C Dimutasi oleh pimpinan perusahaan ke daerah lain.
D Terjadi pergantian jabatan.

5. Kejadian kecelakaan yang disebabkan oleh perbuatan yang tidak aman dari pekerja
merupakan :

A Unsafe action
B Sebab tidak langsung
C Unsafe condition
D Merupakan sebab langsung

6. Pengertian Keselamatan Kerja secara etimologi adalah :

A Suatu upaya perlindungan tenaga kerja.


B Suatu upaya agar tenaga kerja bekerja sehat serta selamat.
C Ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam upaya mencegah dan mengurangi
kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
D Upaya agar produksi tidak terganggu.

7. Jelaskan tentang sifat SMK3 bagi perusahaan ?

A Perusahaan wajib melaksanakan.


B Perusahaan tidak wajib melaksanakan..
C Perusahaan wajib melaksanakan apabila telah memiliki karyawan dengan
jumlahatau potensi bahaya tertentu.
D Perusahaan wajib melaksanakan bila hasil produksinya di ekspor.

8. Yang dimaksud dengan "pengurus" berdasarkan Undang-Undang No. 1 tahun 1970


tentang keselamatan kerja adalah :

A Orang yang memimpin langsung suatu tempat kerja.


B Setingkat manajemen perusahaan.
C Pemegang saham.
D Pengusaha

9. Dalam rangka pembinaan kepada tenaga kerja, didalam Undang-Undang Nomor 1


tahun 1970 tentang keselamatan kerja ialah satu kewajiban pengurus antara lain :

A Menunjukan dan menjelaskan kondisi dan bahaya yang dapat timbul ditempat
kerja kepada tenaga kerja baru.
B Melakukan audit K3.
C Mengadakan pemantauan lingkungan.
D Mengadakan penyuluhan kepada masyarakat sekitar mengenai kemungkinan
bahaya yang dapat timbul.

10. Berikut ini adalah personil K3 di bidang pesawat angkat dan angkut yang ditunjuk
sesuai dengan Permenaker No 8 Tahun 2020, kecuali :

A Operator gondola
B Ahli K3 bidang pesawat angkat dan angkut
C Juru ikat (rigger)
D Teknisi Lift

11. Di bawah ini merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan dan


produktivitas pekerja, Kecuali?

A Beban Kerja.
B Kondisi lingkungan kerja.
C Istirahat kerja.
D Kapasitas kerja.

12. Pengusaha wajib melaksanakan program pencegahan dan penanggulangan HIV dan
AIDS di tempat kerja tertuang di peraturan ?

A Kepmenakertrans No.68 Tahun


2004
B Kepmenakertrans No.36 Tahun 2001
C Kepmenakertrans No. 25 Tahun 2009
D Kepmenakertrans No. Per. 02/Men/1980

13. Berikut ini dampak sosial dan ekonomi akibat meningkatnya kasus Tb di kalangan
pekerja, kecuall:

A Diskriminasi
B Absenteisme meningkat
C Kehilangan pekerjaan/PHK/pengangguran
D Kemiskinan/kerugian ekonomi

14. Berikut salah satu fokus kegiatan pelayanan kesehatan kerja terutama ditujukan
untuk?

A Peningkatan Upah Kerja


B Peningkatan promos! jabatan
C Peningkatan derajat kesehatan tenaga
kerja.
D Salah semua.
15. Dalam Permenakertrans No. Per. 11/Men/V1/2005 mengenai peraturan tentang?

A Pelayanan kesehatan kerja


B Penyakit Akibat Kerja
C Pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan dan peredaran gelap NARKOBA,
Psikotropika dan Zat adiktif lainnya.
D Pengawasan atas peredaran, penyimpanan dan penggunaan pestisida.

16. Berdasarkan SE Menakertrans No. SE 01/Men/1979 tentang pengadaan kantin dan


ruang makan, perusahaan dengan pekerja lebih dari 200 orang supaya
menyediakan...

A Dapur
B Katering
C Kantin
D Ruang makan

17. Tujuan P3K di tempat kerja adalah:

A Mempercepat upaya penyembuhan


B Menyelamatkan nyawa korban
C Melaporkan kegiatan P3K pada pengurus
D Menghilangkan cedera/penyakit yang di derita

18. Potensi bahaya bekerja di ketinggian adalah :

A Jatuh dari tempat yang tingg|


B Jatuh dari permukaan yang sama tinggi
C Tertimpa benda-benda dari atas
D Semua benar

19. Alat Pelindung Diri (APD) harus dipastikan sesuai dengan standar di bawah ini :

A Standar Nasional Indonesia (SNI)


B British Standard
C American National Standard Institute
D Semua benar

20. Sesuai SKDJPPK No. 113/DJPKK/2006, orang yang berwenang memberikan ijin masuk
ke dalam ruang terbatas adalah:

A Petugas pengukur gas-gas berbahaya/gas tester


B Petugas Utama
C Ahli K3
D Manajer Area
21. Pemeriksaan dan/atau Pengujian Lingkungan Kerja yang dilakukan oleh Lembaga
eksternal dari luar Tempat Kerja hanya dapat dilaksanakan oleh :

A Ahli K3 Muda Lingkungan Kerja, Ahli K3 Madya Lingkungan Kerja dan Ahli K3
Utama Lingkungan Kerja
B Unit Pelaksana Teknis Pengawasan Ketenagakerjaan, Direktorat Jenderal
Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
beserta Unit
Pelaksana Teknis Bidang K3, Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) yang membidangi
pelayanan Pengujian K3 dan lembaga lain yang terakreditasi dan ditunjuk oleh
Menteri.
C Dinas Tenaga Kerja
D Semua dapat melakukan

22. Peraturan pelaksana yang mengatur tentang penunjukkan Petugas Utama dan
Madya Ruang Terbatas/Confined Spaces adalah :

A UU No. 3 Tahun 1969


B Keputusan Menaker No. 187/Men/1999
C Surat Edaran Menakertrans No. 117/Men/2005
D Surat Keputusan Dirjen PPK No. 113/DJPPK/2006

23. Kewajiban pengusaha atau pengurus instalasi bahaya besar sesuai Kepmenakertrans
Nomor: 187/Men/1999 adalah sebagai berikut, kecuali:

A mempekerjakan Ahli K3 kimia.


B pengujian instalasi sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun sekali.
C pembuatan dokumen
D membuat dokumen pengendalian instalasi bahaya besar.

24. Pengendalian bahan kimia berbahaya di tempat kerja merupakan suatu usaha untuk
mencegah kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Dasar hukumnya adalah :

A Permenaker No. Per-03/Men/1986


B Kepmenaker No. Kep-51/Men/1999
C Kepmenaker No. Kep-187/Men/1999
D SE No. 01 tahun 1999
25. APD yang paling tepat untuk melindungi saluran pernapasan dari debu/partikel halus
adalah:

A Respiratory mask
B Full face mask
C Self contined breathing apparatus
D Semua benar

26. Kewajiban pengusaha atau pengurus instalasi bahaya besar sesuai Kepmenakertrans
Nomor: 187/Men/1999 adalah sebagai berikut, kecuali:

A mempekerjakan Ahli K3 kimia.


B pengujian instalasi sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun sekali.
C pembuatan dokumen
D membuat dokumen pengendalian instalasi bahaya besar.

27. Kewajiban pengusaha atau pengurus sesuai Kepmenakertrans Nomor:


187/Men/1999 adalah sebagai berikut :

A mempekerjakan Ahli K3 kimia.


B Mempekerjakan Petugas K3 Kimia
C Menyediakan LDKB dan Label
D Semua benar

28. Manfaat penilaian lingkungan kerja :

A Sebagai dasar untuk menentukan dana perbaikan dan rencana selanjutnya.


B Sebagai dasar untuk menentukan tingkat kecelakaan yang terjadi.
C Tenaga kerja mendapat informasi kondisi lingkungan.
D Sebagai dasar untuk menyatakan kondisi lingkungan kerja membahayakan atau
tidak.

29. Kecukupan atas kebutuhan jamban dengan jumlah tenaga kerja dalam satu waktu
kerja dengan jumlah tenaga kerja 61 (enam puluh satu) sampai 80 (delapan puluh)
orang adalah:

A 3 (tiga) jamban
B 4 (empat) jamban
C 5 (lima) jamban
D 6 (enam) jamban

30. Standar NAB faktor fisika dan faktor kimia di tempat kerja di atur dalam:

A 51 /Men/ 1999
B Kepmen 51/Men/ 1999
C Permenaker Nomor 5 Tahun 2018
D No. 01 /Men/ 1997
31. Setiap pekerjaan konstruksi bangunan yang akan dilakukan wajib dilaporkan kepada
Direktur atau Pejabat yang ditunjuk, sesuai dengan:

A Pasal 2 Permenaker No. 02/Men/1980.


B Pasal 3 Permenaker No. 02/Men/1980.
c Pasal 2 Permenaker No. 01/Men/1980.
D Pasal 3 permenaker No. 01/Men/1980.

32. Sebagai dasar hukum penunjukan Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah:

A Permenaker No. Per-04/Men/1987


B Permenaker No. Per-02/Men/1992
C Permenaker No. Per-02/Men/1988
D Permenaker No. Per-01/Men/1988

33. Pengujian K3 listrik secara berkala dilakukan paling sedikit:

A 5 (lima) tahun sekali.


B 10 (sepuluh) tahun sekali.
C 15 (lima belas) tahun sekali.
D 20 (dua puluh) tahun sekali.

34. Dokumen yang tertera di Safety Plan proyek konstruksi, meliputi:

A Kondisi proyek, Program K3 proyek.


B Organisasi K3 proyek, Site Plan.
C Pelaporan kegiatan proyek, metode HIRARC.
D A,B dan C benar.

35. Yang masuk didalam ruang lingkup obyek pengawasan K3 berdasarkan Undang-
Undang No. 01 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja adalah :

A Perusahaan swasta
B Tempat kerja
C Tempat kerja milik Negara
D Tempat usaha yang memiliki potensi bahaya tinggi.

36. Yang termasuk jenis bahaya pada kegiatan kontruksi adalah:

A bahaya fisik, bahaya kimia, bahaya biologis.


B bahaya listrik, bahaya mekanik.
C bahaya psiologis.
D Semua jawaban benar
37. Bahaya listrik sentuhan tidak langsung adalah bahaya:

A Tersentuh tidak sengaja pada hantaran listrik yang bertegangan.


B Tersentuh bagian konduktor peralatan listrik yang normalnya tidak bertegangan.
C Tersentuh pada penghantar telanjang yang bertegangan
D Tersentuh bagian konduktor peralatan listrik yang normalnya bertegangan

38. Pengurus atau pengusaha wajib mencegah, mengurangi dan memadamkan


kebakaran serta melakukan latihan penanggulangan kebakaran di tempat kerja. Hal
ini diatur berdasarkan:

A Kepmenaker No.Kep-187/Men/1999.
B Permenaker No 12 Tahun 2015
C Kepmenaker No.Kep-186/Men/1999.
D Kepmenaker No.Kep-51/Men/1999.

39. Dibawah ini termasuk langkah metode HIRARC (Hazard Identification Risk Assesment
and Control), kecuali:

A Rekayasa engineering.
B Substitusi.
C Manajemen konstruksi.
D Alat Pelindung Diri.

40. Berdasarkan peraturan perundangan K3 yang berlaku di Indonesia bagi Tangki


Timbun, Tangki penyimpan Solar termasuk kedalam jenis :

A tangki penimbun cairan bahan mudah terbakar;


B tangki penimbun cairan bahan berbahaya;
C tangki penimbun cairan selain huruf a dan huruf b:
D Jawaban a, b dan c benar.

41. Yang dimaksud dengan ketel uap menurut Undang-Undang 1930 adalah :

A Pesawat yang menghasilkan uap yang dipergunakan diluar pesawatnya.


B Pesawat yang menghasilkan uap yang dipergunakan diluar pesawatnya dan harus
ada disetiap perusahaan.
C Pesawat yang menghasilkan uap yang dipergunakan diluar pesawatnya dan harus
ada cerobong asap.
D Jawaban a, b dan c benar.
42. Menurut Permenaker No. 37 Tahun 2016, Pengujian pertama bejana tekanan, harus
dilakukan percobaan padat dengan tekanan

A 1 kali tekanan kerja.


B 1,3 kali tekanan kerja.
C 1,5 kali tekanan kerja.
D Jawaban a, b dan c benar.

43. Ketel uap yang mengalami temperatur berlebihan (overheating) adalah disebabkan
oleh :

A Tingkap pengaman tidak bekerja.


B Kapasitas pembakaran terlalu besar.
C Tinggi air didalam ketel uap dibawah batas aman.
D Semua jawaban benar

44. Lisensi K3 Operator Pesawat Tenaga dan Produksi berlaku selama :

A 5 tahun dan dapat diperpanjang


B 3 tahun dan dapat diperpanjang
C 2 tahun dan dapat diperpanjang
D 1 tahun dan dapat diperpanjang

45. Kewenangan Operator Mesin Produksi dan Perkakas dibagi menjadi :

A 2 Kelas, yaitu Kelas 1 dan Kelas 2


B 2 Kelas, yaitu Kelas A dan Kelas B
C 3 Kelas, yaitu kelas 1, Kelas 2 dan Kelas 3
D 3 Kelas, yaitu kelas A, Kelas B dan Kelas C

46. Operator Berkewajiban untuk :

A melakukan pengecekan terhadap kondisi atau kemampuan kerja Mesin Produksi


dan Perkakas, alat-alat pengaman, dan alat-alat perlengkapan lainnya sebelum
pengoperasian
B Melakukan Pemeriksaan dan Pengujian Mesin Produksi dan Perkakas
C pemasangan, pemeliharaan, perbaikan, dan/atau pemeriksaan
peralatan/komponen Mesin Produksi dan Perkakas
D Jawaban a, b dan c benar.

47. Mesin bubut termasuk kedalam kelompok ruang lingkup?

A Pengerak Mula
B Mesin Produksi dan Perkakas
C Transmisi Tenaga Mekanik
D Tanur
48. Alat pengaman adalah suatu alat perlengkapan yang digunakan untuk pengamanan:

A Tenaga kerja dari ancaman bahaya yang mungkin terjadi


B Pesawat tenaga dan produksi untuk mencegah kemungkinan terjadi kecelakaan
C Pesawat tenaga dan produksi agar tidak cepat rusak
D Jawaban a, b dan c benar

49. Pemakai pesawat uap tanpa ijin melanggar :

A Undang-Undang Uap Tahun 1930 pasal 6 ayat 1


B Peraturan Uap Tahun 1930 pasal 8 ayat 1
C Undang-Undang Uap Tahun 1930 pasal 9 ayat 1
D Peraturan Uap Tahun 1930 pasal 10 ayat 1

50. Berdasarkan peraturan perundangan K3 yang berlaku di Indonesia bagi Bejana


Tekanan, LPG Storage Tank termasuk kedalam jenis :

A Bejana Penyimpanan Gas, Campuran Gas


B bejana penyimpanan bahan bakar gas yang digunakan sebagai bahan bakar untuk
kendaraan;
C bejana transport yang digunakan untuk penyimpanan atau pengangkutan,
D bejana proses:

51. Pesawat Uap dan Bejana Tekanan dapat dibuat tanpa :

A Mempunyai pesawat lift.


B Mempunyai gambar rencana.
C Mempunyai perhitungan kekuatan konstruksi.
D Mempunyai pengesahan gambar rencana.

52. Menurut Permenaker No. 37 Tahun 2016, tahapan pengisian bejana tekanan dan
tangki timbun, yang pertama kali yang dilakukan adalah :

A Pembersihan dan Pengecekan.


B Pengeringan.
C Pengisian.
D Jawaban a, b dan c benar.

53. Pengisian Bejana Tekanan untuk gas yang mudah terbakar dapat dilakukan
menggunakan kompressor atau pompa dengan tekanan kerja pengisian paling
banyak,

A 1 kali tekanan kerja.


B 1,3 kali tekanan kerja.
C 1,5 kali tekanan kerja.
D Jawaban a, b dan c benar.
54. Menurut Permenaker No. 37 Tahun 2016, yang dimasukan kategori bejana tekanan,
yaitu :

A Tekanan lebih dari 1 kg/cm3.


B Volume lebih dari 2,25 liter.
C Jawaban a dan b benar.
D Jawaban a dan b salah.

55. Pernyataan yang benar sesuai dengan peraturan yang berlaku mengenai setiap
pesawat angkat dan angkut yang akan dibuat dan dipasang:

A Pembuat dan pemasang tidak perlu mendapat pengesahan.


B Jawaban a, c dan d benar.
C Pemilik/pemakai dapat menentukan persyaratan.
D Pembuat dan pemasang harus mendapat pengesahan.

56. Definisi pita transport sesuai dengan Permenaker No. 8 Tahun 2020 adalah :

A suatu pesawat atau alat yang digunakan untuk memindahkan


muatan secara kontinu dengan menggunakan bantuan pita.
B suatu pesawat atau alat yang digunakan untuk memindahkan
muatan secara kontinu dengan menggunakan ban berjalan.
C suatu pesawat atau alat yang digunakan untuk memindahkan
muatan secara kontinu dengan menggunakan bantuan rantai berjalar
D suatu pesawat atau alat yang digunakan untuk memindahkan
muatan secara kontinu dengan menggunakan bantuan eskalator.

57. Sesuai Permenaker No. 8 Tahun 2020 setiap pesawat dan angkut wajib dilakukan
pengujian setelah pengujian pertama. Pengujian tersebut selambat-lambatnya:

A 4 (empat) tahun setelah pengujian pertama.


B 2 (dua) tahun setelah pengujian pertama
C 1 (satu) tahun setelah pengujian pertama..
D 3 (tiga) tahun setelah pengujian pertama.

58. Tugas dan wewenang teknisi pesawat angkat dan angkut sesuai dengan Permenaker
No 8 Tahun 2020 adalah :

A Melakukan pemasangan, perbaikan, atau perawatan pesawat angkat dan angkut:


B Melakukan pemeriksaan, penyetelan, dan mengevaluasi keadaan pesawat angkat
dan angkut.
C Melakukan pemeriksaan tidak merusak (non destructive test) terhadap pesawat
angkat dan angkut.
D Jawaban a dan b benar.
59. Yang termasuk pesawat angkut diatas landasan dan diatas permukaan adalah :

A Dongkrak, pneumatik, gondola, keran tower dan takel.


B Eskalator, rantai berjalan dan ban berjalan.
C Truk, traktor, loader, truk derek dan forklift.
D Semua jawaban benar.

60. Di bawah ini adalah jenis angkutan di atas landasan dan di atas permukaan kecuali :

A Vibro Roller
B Back Hoe Loader
C Jawaban a dan b benar
D Tower Crane

61. Berikut ini adalah wewenang operator overhead crane kelas | sesuai dengan
Permenaker No 8 Tahun 2020 :

A Mengoperasikan overhead crane dengan beban s/d 25 ton


B Mengoperasikan overhead crane dengan beban antara 25 ton s/d 100 ton
C Mengoperasikan overhead crane dengan beban di atas 100 ton.
D Jawaban a,b, dan c benar.

62. Di bawah ini adalah contoh peralatan angkat kecuali :

A Gondola
B Keran Menara (Tower Crane)
C a dan b benar
D Excavator

63. Berdasarkan Permenaker No 8 Tahun 2020, operator keran menara (tower crane)
dengan tinggi menara s/d 40 meter wajib memiliki :

A Lisensi K3 operator operator keran menara (tower crane) kelas II dari Kemnaker RI.
B Lisensi K3 operator operator keran menara (tower crane) kelas III dari Kemnaker
RI.
C Lisensi K3 operator operator keran menara (tower crane) kelas I dari Kemnaker RI.
D Lisensi K3 operator operator keran mobil (mobile crane) kelas II dari Kemnaker RI.

64. Berikut ini beberapa kewajiban pemakai pesawat angkat dan angkut kecuali :

A Memastikan bahwa pesawat angkat dan angkut yang dipakai telah melalui
pemeriksaan dan pengujian oleh pengawas ketenagakerjaan spesialis pesawat
angkat dan
angkut /Ahli K3 bidang pesawat angkat dan angkut yang telah ditunjuk oleh Menaker
RI.
B Menugaskan operator pesawat angkat dan angkut yang memiliki lisensi K3 yang
dikeluarkan oleh perusahaan jasa K3 bidang pembinaan dan pelatihan yang ditunjuk
Kemnaker RI.
C a dan b benar.
D Memastikan pengangkatan yang dilakukan menggunakan pesawat angkat dan
angkut tidak melewati/melintasi langsung pada manusia.

65. Berikut ini adalah kecelakaan kerja pada pesawat angkat dan angkut :

A Tertimpa beban angkat


B Forklift yang terguling
C Jawaban a dan b
benar
D Jawaban a dan b salah
1. TugasKewajiban dan wewenang Ahli K3 Umum (Permen 02 Tahun 1992)
TUGAS
Memberikan saran dan pertimbangan di bidang K3 kepada pengusaha/pengurus
tempat kerja (diminta maupun tidak)
KEWAJIBAN (Pasal 9)
a. Membantu mengawasi pelaksanaan peraturan dan kesehatan kerja sesuai
dengan bidang yang ditentukan dalam keputusan penunjukannya
b. Memberikan laporan kepada Menaker atau pejabat yang ditunjuk mengenai hasil
pelaksanaan tugas dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Untuk ahli K3 ditempat kerja satu kali dalam 3 (tiga) bulan, kecuali ditentukan
lain
2. Untuk ahli K3 di perusahaan yang memberikan jasa di bidang keselamatan
dan kesehatan kerja setiap saat setelah selesai melakukan kegiatannya.
c. Merahasiakan segala keterangan tentang rahasia perusahaan / instansi yang
didapat berhubung dengan jabatannya.
KEWENANGAN (Pasal 10)
a. Memasuki tempat kerja sesuai dengan keputusan penunjukan
b. Meminta keterangan dan atau informasi mengenai pelaksanaan syarat-syarat K3
di tempat kerja dengan keputusan pemumjukannya.
c. Memonitoring, memeriksa, menguji, menganalisa, mengevaluasi dan
memberikan persyaratan serta pembinaan K3
2. 5 langkah penerapan SMK3 beserta landasannya:
PP RI No 50 Tahun 2012:
1. Penetapan kebijakan K3 (Pasal 7)
a. Melakukan tinjauan awal kondisi K3 yang meliputi:
1. Identifikasi potensi bahaya, penilaian da pengendalian resiko
2. Perbandingan penerapan K3 dengan perusahaan dan sektor lain yang
lebih baik
3. Peninjauan sebab akibat kejadian yang membahagiakan
4. Kompensasi dan gangguan serta hasik penilaian sebelumnya yang
membahayakan dengan keselamatan
b. Memperhatikan peningkatan kerja atau buruh maupun serikat pekerja
2. Perencanaan K3 (Pasal 9)
Rencana K3 disusun dan ditetapkan oleh pegusaha dengan mengacu kepada
kebijakan K3 yang telah ditetapkan
3. Pelaksanaan Rencana K3 (Pasal 10)
Pengusaha dalam pelasanaan rencana K3 didukung oleh SDM di bidang K3,
sarana dan prasarana, anggaran yang memadai
4. Pemantauan dan Evaluasi Kinerja K3 (Pasal 14)
Pengusaha wajib meakukan pemantauan dan evaluasi kinerja K3. Hasil
pemantauab diaporkan kepada pengusaha. Hasil pemantauab dan evaluasi
kinerja K3 digunakan untuk melakukan tindakan perbaikan
5. Peninjauan dan Peningkatan Kinerja SMK3 (Pasal 15)
Untuk menjamin keseuaian dan efektivitas penerapan SMK3, pengusaha wajib
melakukan pengujian
3. Hak dan Kewajiban tenaga kerja UU No. 1 Tahun 1970 (Pasal 12)
a. Memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh pegawai pengawas atau
ahli keselamatan kerja
b. Memakai alat-alat perlinfungan diri yang diwajibkan
c. Memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja
yang diwajiban
d. Meminta pada pengurus agar dilaksanakan semua syarat-syarat keselamatan
dan kesehatan yang diwajibkan
e. Menyatakan keberatan bekerja pada pekerjaan dimana syarat keselamatan dan
kesehatan kerja serta APD yang diwajibakan diragukan olehnya, kecuali dalam
hal-hal khusus ditentukan lain oleh pegawai-pegawai pengawas dalam batas-
batas yang masih dapat dipertanggung jawabkan.
4. Kewajiban Pengurus perusahaan untuk mencegah, mengurangi dan
memadamkan kebakaran di tempat kerja: (Kepmenaker 186 Tahun 1999:
a. PengendalRian setiap bentuk energi
b. Penyediaan sarana deteksi, alarm, pemadam kebakaran dan sarana evakuasi
c. Pengendalian penyebaran asap, panas dan gas
d. Pembentukan unit penanggulangan kebakaran di tempat kerja
e. Penyelanggaraan latihan dan gladi penanggulangan kebakaran secara berkala
f. Memiliki buku rencana penanggulangan keadaan darurat kebakaran, bagi tempat
kerja yang memperkerjakan lebih dari 50 (lima puluh) orang tenaga kerja dan
atau tempat kerja yang berpotensi bahaya kebakaran sedang dan berat
5. Ruang lingkup Permenaker No. 5 /1985:
a. Peraturan ini berlaku untuk perncanaan pembuatan, pemasangan, peredaran,
pemakaian perubahan dan atau perbaikan teknis serta pemeliharaan pesawat
angkat angkut
b. Pesawat angkat angkut Ayat (1)
- Peralatan angkat
- Pita transport
- Pesawat angkutan di atas landasan dan dia atas permukaan
- Alat angkuta jalan rel

Ruang Lingkup Permenaker No.4 /1985, pesawat tenaga yang dimaksud adalah :
a. Penggerak mula
b. Perlengkapan transmisi tenaga mekanik
c. Perkakas kerja
d. Mesin Produksi
e. Dapur
Ruang lingkup Permenaker No.2 Tahun 2015 :
1. Pelaksanaan K3 listrik meliputi :
a. Perencanaan, pemasangan, penggunaan, perubahan, dan pemeliharaan
b. Pemeriksaan dan pengujian
2. Persyaratan dilaksanakan pada:
a. Pembangkitan Listrik
b. Transmisi listrik
c. Distribusi listrik
d. Pemanfaatan lisrik yang berpotensi dengan tegangan > 50 Volt, arus bolak
balik atau 120 volt arus searah
6. Penyelenggaran pelayanan kesehatan ditempat kerja sesuai dengan
Permenakertrans-03-1982
Pasal 2; Tugas pokok:
a. Pemeriksaan kesehatan sebeum kerja, pemeriksaan berkala dan pemeriksaan
khusus;
b. Pembinaan dan pengawasan terhadap lingkungan kerja
c. Pembinaan dan pengawasan perlengkapan untuk kesehatan tenaga kerja
Pasal 4
a. Diselaenggarakan sendiri oleh pengurus
b. Diselenggarakan oleh pengurus dengan mengadakan ikatan dengan dokter atau
pelayanan kesehatan lain
c. Pengurus dari beberapa perusahaan secara bersama-sama menyelenggarakan
suatu Pelayanan Kesehatan Kerja
7. Kewajiban pengurus dalam penerapan progem P3K di tempat kerja
Permenakaer 15 Tahun 2008: Pasal 2;
a. Wajin menyediakan petugas P3k dan fasilitas P3K di tempat kerja
b. Wajib melaksanakan P3K di tempat kerja
c. Wajib mengatur tersedianya Petugas P3K (pasal4)
d. Wajib memasang pemberitahuan tentang nama dan lokasi petugas P3K di
tempat kerja pada tempat yang mudah dilihat (pasal 7)
8. Ruang Lingkup K3 Konstruksi (Permenakaer 01/1980):
Usaha pencegahan terhadap : kecelakaan, kebakaran, peledakan, penyakit Akibat
Kerja, pertolongan pertama pada kecelakaan dan usaha penyelamatan:
a. tempat kerja dan alat-alat kerja
b. perancah
c. tangga
d. alat-alat angkat
e. kabel baja, tambang, rantai dan peralatan bantu
f. mesin-mesin
g. peralatan konstruksi bangunan
h. konstruksi di bawah tanah
i. penggalian
j. pekerjaan memancang
k. pekerjaan beton
l. pekerjaan lainnya
m. pembongkaran
n. penggunaan perlengkapan penyelamat dan perlindungan diri

9. Untuk Tabel; Pa ungkapanmu:


NO. Jenisa Bahan Jumlah NAK
1 Ammonia 60 Ton 100 Ton
2 Chlorine 10,1 Ton 10 Ton
3 Elpigi 5 Ton 50 Ton
4 Solar 500.000 Liter 200 Ton
Lakukanlah penetapan potensi bahaya perusahaan tersebut, apakah termasuk
perushaan potensi bahaya besar atau menengah, dan sebutkan kewajiban
perusahaan tersebut setelah disebutkan potensi bahaya.
10. Berapa kebutuhan Ahli K3 Konstruksi bersarkan jumlah pekerja dan lama pekerjaan
proyeknya? Sebutkan landasan hukumnya!
11. Keselamatan Kerja
a. Secara etimologis adalah Memberikan upaya perlindungan yang ditujukan agar
tenaga kerja dan orang lain di tempat kerja selalu dalam keadaan selamat dan
sehat dan agar setiap sumber produksi perlu dipakai dan digunakan secara
aman dan efisien
b. Secara fislosofi Suatu konsep berfikir dan upaya nyata untuk menjamin
kelestarian tenaga kerja dan setiap insan pada umumnya beserta hasil karya dan
budaya dalam upaya mencapai adil, makmur dan sejahtera dan budaya dalam
upaya mencapai masyarakat adil makmur dan sejahtera
c. Secara keilmuan : Suatu cabang ilmu pengetahuan dan penerapan yang
mempelajari tentang cara penanggulangan kecelakaan di tempat kerja
1. SEBUTKAN TUGAS, KEWAJIBAN DAN KEWENANGAN AHI K3 UMUM!
TUGAS
Memberikan saran dan pertimbangan di bidang K3 kepada pengusaha/pengurus
tempat kerja (diminta maupun tidak)
KEWAJIBAN (Pasal 9)
c. Membantu mengawasi pelaksanaan peraturan dan kesehatan kerja sesuai
dengan bidang yang ditentukan dalam keputusan penunjukannya
d. Memberikan laporan kepada Menaker atau pejabat yang ditunjuk mengenai hasil
pelaksanaan tugas dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Untuk ahli K3 ditempat kerja satu kali dalam 3 (tiga) bulan, kecuali ditentukan
lain
2. Untuk ahli K3 di perusahaan yang memberikan jasa di bidang keselamatan
dan kesehatan kerja setiap saat setelah selesai melakukan kegiatannya.
c. Merahasiakan segala keterangan tentang rahasia perusahaan / instansi yang
didapat berhubung dengan jabatannya.
KEWENANGAN (Pasal 10)
d. Memasuki tempat kerja sesuai dengan keputusan penunjukan
e. Meminta keterangan dan atau informasi mengenai pelaksanaan syarat-syarat K3
di tempat kerja dengan keputusan pemumjukannya.
f. Memonitoring, memeriksa, menguji, menganalisa, mengevaluasi dan
memberikan persyaratan serta pembinaan K3
2. Penyakit Akibat Kerja : Penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau Lingkungan
Kerja (Permenaker No. 1/1981)
Kecelakan Kerja : suatu kejadian tidak diduga yang mengakibatkan kacaunya
proses pekerjaan / Produksi yang direncanakan sebelumnnya
3. Sebutkan tugas dan Fungsi P2K3! Dan sebutkan Landasan Hukumnya!
Tugas : membuat pertimbangan, baik diminta maupun tidak kepada pengusaha atau
pengurus mengenai masalah K3
Tujuan: Supaya tidak ada saling lempar tanggung jawab
Dasar Hukumnya: KepmenNakertrans No. 155 Tahun 1984
4. Kewajiban dan Hak Tenaga Kerja Menurut UU No.1 Tahun 1970
a. Kewajiban : Memntaati aturan perusahaan; Memberi Keterangan yang Benar;
Memakai APD
b. Hak:
1. Meminta kepada pengurus agar dilaksanakan semua syarat-syarat K3 yang
diwajibkan
2. Menyatakan keberatan bekerja bila syarat dan K3 dan APD tidak memenuhi
syarat-syarat
5. Tujuan penerapan SMK3 pada perusahaan:
Berdasarkan PP no.50 Tahun 2012 pasal 2:
a. Meningkatkan efektivitas perlindungan K3 yang terencana, terukur, terstruktur
dan terintegrasi
b. Menegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dengan
melibatkan unsur manajemen dan syarikat pekerja
c. Menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman dan efisien untuk mendorong
produktivitas
6. Lima Prinsip Dasar SMK3 dan Dasar Hukum
Berdasrkan Permen No. 50 Tahun 2012;
1. Penetapan Kebijakan K3;
2. Perencanaan K3;
3. Pelaksanaan Perencanaan K3;
4. Pemantauan dan evaluasi Kinerja K3;
5. Peninjauan dan Peningkatan Kerja
7. Bagaimana cara mendeteksi PAK:
Berdasarkan Permen 01 Tahun 1981:
Untuk mendeteksi dan mendiagnosa PAK perlu dilakukan 2 hal:
1. Monitoring kesehatan tenaga kerja melallui pemeriksaan kesehatan dan
pemantauan
2. Monitoring pemantauan lingkungan kerja terhadap faktor-faktor yang
mempengaruhi kesehatan kerja
8. Apa peran saudara sebagai Ahli K3 dalam program pencegahan dan
Penanggulangan HIV AIDS
Berdasarkan Kepmen No 68 Tahun 204 Pasal 2 Ayat 2
Untuk melaksanakan upaya pencegahan dan penanggulangan HIV AIDS di tempat
kerja, pengusaha wajib:
1. Mengembangkan kewajiban tentang upaya pencegahan dan penanggulangan
HIV AIDS
2. Mengkomunikasikan kebijakan sebagaimana dimaksud dalam huruf (a) dengan
cara menyebarluaskan informasi dan menyelenggrakan pendidikan dan pelatihan
3. Memberikan perlindungan kepada para pekerja dan buruh dengan HIV/AIDS dari
tindakan diskriminatif
4. Menerakan prosedur K3 khusu untu pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS
sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan dan Standar yang berlaku
9. Sebutkan dan jelaskan kewajiban pengurus/pengusaha ditempat kerja dalam
mengurangi kebakaran! Sesuai dengan Kepmen 186 Tahun 1999 Pasal 2
a. Pengendalian setiap bentuk energi
b. Penyediaan sarana deteksi, alarm dan pemadam kebakaran dan sarana
evakuasi
c. Pengendalian penyebaran asap, panas dan gas
d. Pembentukan unit penanggulangan kebakaran di tempat kerja
e. Penyelenggaraan latihan dan gladi penanggulangan kebakaran secara berkala
f. Memiliki buku rencana penanggulangan keadaan darurat kebakaran, bagi tempat
kerja yang mempunyai karyawan melebihi 50 orang tenaga kerja atau tempat
kerja yang berpotensi bahaya kebakaran sedang dan berat
10. Sebutkan bahaya yang ditimbulkan oleh listrik! Berdasarkan Kepdirjen No. 48
Tahun 2015:
a. Gagal kerja jantung
b. Gangguan pernafasan
c. Kerusakan sel
d. Terbakar
11. Jelaskan Ruang Lingkup Pengawasan K3 di bidang Konstruksi bangunan dan
sebutkan Peraturan dan Perundangan Terkait!
Berdasarkan Permen No.1 Tahun 1980 Pasal 3 Ayat (3)
Melakukan usaha pencegahan meliputi kecelakaan, kebakaran, peledakan, PAK,
Pertolongan Pertama pada kecelakaan dan usaha-usaha penyeamatan.
12. Jelaskan kewajiban pengusaha dalam mengendalian bahan kimia berbahaya di
tempat kerja berdasarkan Permenakertrans No. 187 Tahun 1999:
a. Memperkerjakan petugas K3 Kimia dengan ketentuan apabila diperkerjakan
dengan sistem kerja Non Shift sekurang-kurangnya 2 orang apabila
diperkerjakan dengan system kerja shift seurang-kurangnya 5 orang
b. Memperkerjakan ahli K3 kimia sekurang-kurangnya 1 Orang
c. Membuat dokumen pengendalian dengan potensi bahaya besar
d. Melaporkan setiap perubahan nama kimia dan kuantitas bahan kimia, proses dan
modifikasi instalasi yang digunakan
e. Melakukan pemeriksaan dan pengujian faktor kimia yang ada di tempat kerja
sekurang-kurangnya 6 bulan sekali
f. Melakuka pemeriksaan dan pengujian instalasi yang ada di tempat kerja
sekurang-kurangnya 2 tahun sekali
g. Melakukan pemeriksaan kesehatan kerja sekurang-kurangnya 1 Tahun sekali
Pengertian 3. Sebutkan kewajiban pengurus sbgmn UU no.1 1970
a. Kecelakaan Kerja 1) Pengurus diwajibkan MEMERIKSAKAN KESEHATAN
Kecelakaan yang terjadi berhubung dengan hubungan BADAN, kondisi mental & kemampuan fisik dari tenaga
kerja, termasuk penyakit yang timbul karena hubungan kerja yg AKAN DITERIMANYA maupun akan
kerja, demikian pula kecelakaan yang terjadi dalam dipindahkan sesuai dengan sifat-sifat pekerjaan yg
perjalanan berangkat dari rumah menuju tempat kerja, diberikan padanya
dan pulang kerumah melalui jalan yang biasa atau wajar 2) Pengurus diwajibkan memeriksa semua tenaga kerja yg
dilalui (Per. Menaker No. er.04/MEN/1993 berada dibawah pimpinannya, SECARA BERKALA pada
Tentang Jaminan Kecelakaan Kerja) Dokter yg ditunjuk oleh Pengurus dan dibenarkan oleh
Direktur.
b. Penyakit Akibat kerja
Penyakit Yang Disebabkan Oleh Pekerjan Atau
Lingkungan Kerja Sebutkan hak dan kewajiban Naker sesuai UU no.1 thn 1970
- Kepres 22 tahun 1993Penyakit Yang Timbul Karena Kewajiban & hak tenaga kerja :Psl 12
Hubungan Kerja • Memberi keterangan yg benar bila diminta oleh Peg.
- Permennakertrans No. Per. 01/Men/1981Penyakit Pengawas atau ahli keselamata kerja
Akibat Kerja • Memakai alat perlindungan diri yg diwajibkan
c. langkah2 investiga terhadap kecelakaan kerja • Memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat K-3 yg
1. Tanggap terhadap keadaan darurat diwajibkan
 Segera menuju tempat kejadian • Meminta pd pengurus agar dilaksanakan semua syarat-
 Lokalisir tempat kejadian syarat K-3 yg diwajibkan
 Upayakan penyelamatan/bila perlu • Menyatakan keberatan kerja pd pekerjaan dimana syarat
2. Kumpulkan keterangan & informasi K-3 serta alat-alat perlindungan diri yg diwajibkan
3. Analisa sebab yang penting : diragukan olehnya kecuali dlm hal-hal khusus ditentukan
 Kenali kerusakan dan cidera lain oleh peg.pengawas dlm batas yg masih dpt
 Temukan faktor penyebab maupun dipoertanggung jawabkan
tindakan bahaya
 Tentukan penyebab utama 3. Faktor2 yang menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja
 Faktor Fisika
 Faktor Kimia
2. Siapa yg mengawasi pelaksanaan K2 berdasarkan UU Np.1 Thn  Faktor Biologi
1970 yaitu ahli K3 Umum  Faktor Ergonomi
dan sebutkan mekanisme pengawasan terhdp ditaatinya UU no.1 70  Faktor Psikososial
yg dilakukan oleh ahli K3 umum ditempat kerja.

23. Proses peninjukan ahli K3 umum 6.Tugas dan fungsi P2K3 dan dasar hukum
❖ Pendidikan Sarjana dengan pengalaman kerja sesuai Memberikan saran dan pertimbangan di bidang K3 kepada
bidang keahliannya sekurang-kurangnya 2 tahun, atau pengusaha/pengurus tempat kerja (diminta maupun tidak)
❖ Pendidikan Sarjana Muda/sederajat dengan pengalaman Fungsi
kerja sesuai bidang keahliannya sekurang-kurangnya 4 • Menghimpun dan mengolah data K3
tahun • Mendorong peningkatan
❖ Berbadan sehat & berkelakuan baik - Penyuluhan K3
❖ Bekerja penuh di instansi/perusahaan yang bersangkutan, - Inspeksi K3
lulus seleksi dari Tim Penilai - Latihan K3
❖ Penunjukan Ahli K3 ditetapkan berdasarkan permohonan - Penilitian K3 dalam bidang keselamatan kerja,
tertulis dari pengurus atau pimpinan instansi kepada higiene perusahaan, kesehatan kerja, ergonomi
Menteri Tenaga Kerja atau Pejabat yang ditunjuk dan lingkungan kerja
• Membantu pimpinan menyusun kebijakan K3
3. Tugas n kewajiban ahli K3 umum
tugas
• Sebagai sekretaris pada P2K3 di lini fungsional 7. Tujuan dan penerapan SMK3, dasar hukumnya
• Memfollow up rekomendasi atau saran dan Permenaker no.05/ 1996
perkembangan yang telah disepakati kedua belah • menciptakan suatu sistem K3 di tempat kerja dengan
pihak di lini struktural melibatkan :
• Sebagai kepanjangan tangan Pemerintah dalam ▪ Unsur manajemen,
pelaksanaan pengawasan ditaatinya UU No. 1 Tahun ▪ Tenaga kerja,
1970 ▪ Kondisi dan lingkungan kerja yang
4. Faktor lingkungan yang mempengaruhi kec.kerja terintegrasi,
• a. Lingkungan fisik
• b. Lingk. Biologis • dalam rangka :
• c. Lingk kimia o Mencegah dan mengurangi kecelakaan dan
• d. ergonomis PAK
o Menciptakan tempat kerja yg aman, efisien
KEWAJIBAN dan produktif
AHLI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Setiap perusahaan wajib menerapkan SMK3, apabila :
 Mempekerjakan tenaga kerja 100 orang atau
lebih
1. Melakukan pemeriksaan keselamatan dan kesehatan kerja di tempat  Mengandung potensi bahaya kecelakaan
kerja yang bersangkutan sesuai dengan Undang-Undang No. 1 tahun SMK3 wajib dilaksanakan oleh :
1970 tentang Keselamatan Kerja  Pengurus
2. Melakukan koordinasi dengan pegawai pengawas ketenagakerjaan  Pengusaha
(keselamatan dan kesehatan kerja) di instansi pengawas K3 setempat.
 Seluruh tenaga kerja sebagai satu kesatuan.
3. Melaporkan semua kegiatan yang dilaksanakan kepada Menteri
Tenaga Kerja dan Transmigrasi cq. Dirjen Binawas setiap 3 (tiga)
bulan sekali.
4. Melaporkan setiap kecelakaan kerja yang terjadi di tempat kerja. 8. mengapa seorng operator harus punya SIO
9. Potensi bahaya sumber petir dan pengendaliannya
-PERLINDUNGAN SAMBARAN LANGSUNG
Dengan memasang instalasi penyalur petir pada 2. Penanganan bahan kimia berbahaya.
bangunan 3. Pemeriksaan penggunaan pestisida
Jenis instalasi : 4. Pemeriksaan Hygine Industri
- Sistem Franklin 5. Pemeriksaan limbah industri di tempat kerja
- Sistem Sangkar Faraday 6. Pemeriksaan alat pelindung diri
- Sistem Elektro statik
PERLINDUNGAN SAMBARAN TIDAK LANGSUNG 19. Sumber2 bahaya di bid mekanik pesawat uap n bejanan tekan
Dengan melengkapi peralatan penyama tegangan a. Bahaya terhdp kebakaran
pada jaringan instalasi listrik (Arrester) b. bahaya thdp keracunan
c. Bahaya thdp pernapasan tercekik/ aspisia
d. Bhy terhdp peledakan
10. Dasar hukum dan ruang lingkup pengendalian Mekanik e. Bahaya thp cairan yg sangat dingin/cryogenic
 Obyek Pengawasan
Peralatan Teknik 20. Bgamn cr menanggulngi kebakaran baik teoritis maupun praltek
Badan Usaha Bidang Tertentu 1. Konsep Penanggulangan Kebakaran
Tenaga Profesi Khusus ▪ Berdasarkan pendekatan teknik dengan mendermati
fenomena kebakaran, adalah mencakup semua aktifitas
 Tahapan Penanganan Pengawasan dari prakondisi sampai dengan pasca kejadian ( Setiap
Perencanaan terjadi kebakaran baik besar maupun kecil, termasuk
Pembuatan hampir terbakar harus dilakukan langkah :
Perakitan/pemasangan/peredaran -> INVESTIGASI -> ANALISIS -> REKOMENDASI ->
Pemakaian REHABILITASI)
Reparasi/modifikasi
11. Kewajiban petugas K3 Kimia berdasarakn Permenaker RUJUKAN
187/M/1999 - UU No 1 Tahun 1970
 Membantu Mengawasi Pelaksanaan Peraturan - Peraturan Meneker No per 04/Men/1987
Perundangan K3 Kimia tentang P2K3
 Memberikan Laporan kpd Menteri atau Pejabat yg - Peraturan Menaker No Per05/Men/1996
Ditunjuk ttg Hasil Pelaksanaan Tugas tentang SMK3
 Merahasiakan Segala Keterangan yg Berkaitan dgn - Kep Menaker No Kep 186/Men/1999
Rahasia Perusahaan tentang Unit Penanggulangan Kebakaran
 Menyusun Program Kerja Pengendalian Bahaya ditempat kerja
 Melakukan Identifikasi Bahaya, Penilaian dan 3 Untuk menangani masalah K3 penanggulangan kebakaran
Pengendalian Risiko diperlukan adanya petugas, atau unit organisasi yang bertanggung
 Mengusulkan Pembuatan Prosedur Kerja Aman dan jawab terhadap usaha pencegahan kebakaran, pemeliharaan sistem
Penanggulangan Keadaan Darurat kpd Pengusaha atau proteksi kebakaran dan melakukan usaha pemadaman, pertolongan
Pengurus koran dan penyelamatan harta berada apabila terjadi kebakaran
4.Tempat kerja yang berpotensi bahaya kebakaran tinggi mutlak
diperlukan adanya unit khusus yang mengelola masalah kebakaran
12. Latar belakang UU no. 1Thn 1970 secara manajerial ( Fire Safety Management )
1. VEILIGHEIDS REGLEMENT 1910 (VR 1910, Stbl No.
406) sudah tidak sesuai lagi 21. Mengapa instalasi litsrik hrs dieriksa sm pegawai pengawas ahli
2. Perlindungan tenaga kerja tidak hanya di industri/ pabrik k3 spesialis
3. Perkembangan teknologi/ IPTEK serta kondisi dan situasi
ketenagakerjaan
4. Sifat refresif dan polisional pada VR. 1910 sudah tidak
sesuai lagi

13. Ruang lingkup Pengawasan K3 Listrik


Perancangan, Pemasangan, pemeriksaan, pengujian, pelayanan,
pemeliharaan dan pengawasannya instalasi listrik Teg > 25 V
dan dayanya > 100 W SMK3 adalah sistem yang dikonsep untuk merencanakan,
melaksanakan dan mengukur penerapan K3 di tempat kerja
perusahaan berdasarkan UU KK No.1 Th. 1970 dan peraturan
14. UU landasan hukum pengawas pesawat uap , jelaskan jg nama2 pelaksanaannya
pesawat yg tergolong pesawat uap psl 2 ayat 2 uu no.1 thn 1970 ,uu
pesawat uap thn 1930 ,peratuan uap thn 1930 ,pesawat uap; SMK3 ;Bagian dari sistem manajemen perusahaan secara
Ketel uap,ketel air panas,ketel Vapor, pemanas air, pengering uap, keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan,
penguap dan bejana uap pelaksanaan, tanggung jawab, prosedur, proses, dan sumber
daya yang dibutuhkan bagi :
15. Mengapa operator pesawat uap perlu ada sio pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian
16Ruang lingkup pengawas Kes kerja di bid.konstruksi bangunan dan pemeliharaan Kebijakan K3
SETIAP TAHAPAN PEKERJAAN KONSTRUKSI dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan
GEDUNG BANGUNAN TINGGI,SARANA MEKANIKAL & dengan kegiatan kerja
ELECTRICAL : guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan
- Masa konstruksi DIKERJAKAN : produktif
 Pembangunan.
 Perbaikan.
 Perawatan. 5 prinsip dasar dalam penerapan SMK3
 Pembersihan, pembongkaran rumah, gedung, bangunan 1. KOMITMEN & KEBIJAKAN K3
pengairan,bangunan lainnya, saluran atau terowongan di bawah 2. PERENCANAAN PENERAPAN K3 : KEBIJAKAN,
tanah TUJUAN DAN SASARAN K3
- Serah terima konstruksi pekerjaa 3. PENERAPAN K3
-PERAWATAN/PEMELIHARAAN BANGUNAN 4. PENGUKURAN, PEMANTAUAN DAN EVALUASI
KINERJA K3
17. Ruang ligkup Pengawas kesehatan kerja dan lingkungan 5. TINJAUAN ULANG DAN PERBAIKAN TERUS
1. Pemeriksaan Lingkungan Kerja MENERUS
Ruang Lingkup K3 Konstruksi Bangunan :
Pekerjaan penggalian
Pekerjaan pondasi
Pekerjaan konstruksi beton
Pekerjaan konstruksi baja
Pekerjaan pembongkaran
Ruang Lingkup K3 Sarana Bangunan :
Perancah bangunan
Plambing
Penanganan bahan
Peralatan bangunan
Undang-undang Dasar 1945
Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan
Kerja
Permenaker No. 1/Men/1980 tentang K3 Konstruksi
Bangunan
Undang-undang Perlindungan Konsumen
Undang-undang Tentang Jasa Konstruksi No. 18/1999
SKB Menaker & Menteri PU No.174/Men/1986 dan No.
104/Kpts/1986 tentang kegiatan Konstruksi terdiri dari 8
pasal, pedoman pelaksanaan tentang K3 ditempat
kegiatan konstruksi
Permenaker No. 5/1996 – SMK3
Sentuhan langsung
adalah bahaya sentuhan pada bagian konduktif yang
secara normal bertegangan
Sentuhan tidak langsung
adalah bahaya sentuhan pada bagian konduktif yang
secara normal tidak bertegangan, menjadi bertegangan
karena terjadi kegagalan isolasi
Prinsip proteksi bahaya listrik
1. Mencegah mengalirnya arus listrik
melalui tubuh manusia
2. Membatasi nilai arus listrik dibawah arus kejut listrik
3. Memutuskan suplai secara otomatik pada saat terjadi
gangguan
Instalasi listrik adalah bangunan mulai dari pembangkit tenaga
sampai titik penggunaan akhir
Peralatan listrik adalah setiap alat pemakai listrik
Perlengkapan listrik adalah komponen-komponen yang
diperlukan pada jaringan instalasi

PP TTG petir
Peraturan Menteri Tenaga Kerja No Per 02/Men/1989
tentang instalasi penyalur petir
Berlaku untuk sistem proteksi eksternal / proteksi
bahaya sambaran langsung

2. SNI 04- 0225 2000 (PUIL 2000)


Sebagai rujukan untuk sistem proteksi internal / proteksi
bahaya sambaran tidak langsunglangsung

Pengendaali kebakara

• Sarana Proteksi Kebakaran Aktif


Alat atau instalasi yang dipersiapkan untuk medeteksi dan
memadamkan kebakaran.
Contoh : Sistem deteksi dan alarm, APAR, Hydrant,
Springkler, house rell, dll.
• Sarana Proteksi kebakaran Pasif
Alat atau sarana atau metode mengendalikan penyebaran
asap panas dan gas berbahaya bila terjadi kebakaran.
Contoh : sistem kompertamentansi, treatment atau
cloathing, fire retardant, sarana pengendalian asap ( smoke control
system ), sarana evakuasi, sistem pengendali asap dan api ( smoke
damper, fire damper, fire stopping), alat bantu evakuasi dan rescue
dll.
- Kep Menaker No Kep 186/Men/1999
tentang Unit Penanggulangan Kebakaran
ditempat kerja
SOAL:

Fajar Bahari merupakan pabrik otomotif yang berada di kawasan Cibitung Jawa Barat. Perusahaan
ini beroperasi 3 shift dan memiliki karyawan sebanyak 735 orang, terdiri dari 535 laki-laki dan
200 perempuan.

Perusahaan ini belum memiliki P2K3 akan tetapi mempunyai 3 orang Ahli K3 Umum yang telah
mendapatkan surat keputusan dari Kementerian Ketenagakerjaan R.I. Tugas dari Ahli K3 Umum
ini melakukan safety patrol (pemeriksaan K3) setiap 6 bulan sekali.

Perusahaan ini telah memiliki Ruang P3K akan tetapi tidak mempunyai dokter perusahaan, hanya
memiliki paramedis perusahaan yang telah mempunyai sertifikat hiperkes. Selain itu, kotak P3K
yang tersedia adalah tipe C dan diletakkan hanya di Ruang P3K sebanyak 1 buah dan area office
(kantor) sebanyak 1 buah. Petugas P3K yang telah memiliki sertifikat dari Kementerian
Ketenagakerjaan dan lisensi hanya berjumlah 1 orang.

Perusahaan memiliki program gladi penanggulangan kebakaran setiap 2 tahun sekali yang diikuti
seluruh tim security serta unit HSE dan sarana proteksi kebakaran yang disiapkan berupa APAR
golongan kebakaran ABC dimana penempatannya setiap 25 m dan digantung dengan tinggi
pemasangan 1.5 m. Unit penanggulangan kebakaran pada perusahaan tersebut hanya terdiri dari
12 orang petugas peran kebakaran dan 1 ahli K3 spesialis penanggulangan kebakaran.

Perusahaan ini memiliki pembangkit sebesar 750 kVA sebanyak 2 buah dan belum memiliki Ahli
K3 Spesialis Listrik serta Teknisi yang melakukan pemeliharaan instalasi listrik yang hanya pernah
mendapatkan sosialisasi internal perusahaan. Selain itu, terdapat instalasi penyalur petir tipe
konvensional (Franklin) yang dilakukan riksa uji berkala terakhir pada tahun 2015.

Sebagai calon Ahli K3 Umum, bagaimana upaya Anda dalam rangka pemenuhan syarat-
syarat K3 di perusahaan dibawah ini terkait :

1. kelembagaan/organisasi K3 dan keahlian K3


2. pengendalian listrik dan penanggulangan kebakaran di tempat kerja
3. penerapan kesehatan kerja
4. apakah perusahaan tersebut wajib menerapkan SMK3? Jelaskan!
Seluruh syarat-syarat K3 harus dijawab dan dijelaskan lengkap dengan dasar hukum peraturan
perundangan yang berlaku
JAWABAN

1. Berdasarkan dasar hukum pembentukan panitia pembinaan keselamatan kesehatan kerja


(P2K3) ialah permenaker RI No. per.04 MEN 1987 Tentang panitia Pembina keselamatan dan
kesehatan kerja serta tata cara penunjukan ahli keselamatan kerja.disebutkan pada pasal 2
bahwa tempat kerja di mana pengusaha,pengurus memperkerjakan 100 orang atau lebih atau
tempat kerja di mana pengusaha,pengurus meempekerjakan kurang dari 100 tenaga kerja
namun menggunakan bahan proses dan instalasi yang memiliki resiko besar akan terjadinya
peledakan,kebekaran,keracunan dan peyinaran radioaktiv pengusaha,pengurus wajib
membentuk P2K3.

2. Berdasarkan Permen 186 tahun 1999 tentang yunit penanggulangan kebakaran bahwa pada
pasal 2 poin E menyatakan bahwa kewajiban perusahaan untuk menyelenggarakan pelatihan
dan gelada penanggulangan kebakaran secara berkala.
Pada Permen no 4 tahun 1980 tentang syarat-syarat pemasangan APAR di tempat kerja telah
memenuhi regulasi yang berlaku juga seperti di jelaskan bahwa pasal 4 poin 3 bahwa tinggi
pemberian tanda pemasangan adalah 125 cm di mana perusahaan ini menerapkan 150 cm
sehingga sudah sesuai kemudian pasal 4 poin 5 menyatakan bahwa penepatan APAR yang satu
dengan yang lain tidak boleh melebihi 15 m kecuali di tetapkan lain oleh pegawai atau
pengawas atau ahli k3 kebakaran.nanh,disini perusahaan ini menerapkan jarak 25 m letak
APAR 1 satu dengan APAR yang lain ini tidak dapat di kategorikan melanggar atau tidak sesuai
dengan peraturan perundang undangan sebab bisa saja ada pertimbangan yang di lakukan oleh
tim pengawas atau ahli k3 kebakaran perusahan ini.untuk petugas penanggulangan kebakaran
sebagaimana dengan regulasi sudah sesuai perusahan ini membentuk tim penanggulangan
kebakaran di mana terdapat 12 petugas dan 1 ahli k3 kebakaran namun untuk jumlah petugas
sendiri tidak sesuai dengan regulasi dipasal 6 bahwa 2 petugas untuk 25 tenaga kerja sedang
diperusahaan ini memiliki 735 tenaga kerja sehingga minimal ada 29.
Untuk perusahaan ini melanggar regulasi di bidang kelistrikan dimana perusahaan pembangkit
750 kVA harus memiliki ahli k3 dan teknisi listrik yang bersertifikat kemnaker ini tertuang
pada permen no 12 tahun 2015.

3. Jika di tinjau dari pelaksanaan P3K di tempat kerja perusahaan ini jelas sudah melanggar atau
tidak sesuai dengan regulasi yang berlaku sesuai dengan permen no 15 taahun 2008 tentang p3k
di tempat kerja.bahwa di ataur jumlah petugas p3k dan jumlah kotak p3k sesuai dengan jumlah
tenaga kerja.olehnya perusahaan ini dengan tenaga kerja sebanyak 735 orang dan memiliki
potensi bahaya tinggi,memerlukan petugas p3k setidaknya sebanyak 8 orang dan untuk kotak
p3k setidaknya 8 kotak C atau 16 kotak atau 32 kota A kemudian terdapat para medis yang
tidak memiliki sertifikat hyperkes jelas ini bertentangan dengan regulasi yang ada.Berdasarkan
regulasi terkait tata cara penyelenggaraan pelayanaan kesehatan perusahaan dengan jumlah
tenaga kerja 500 sampai 1000 orang tetapi memiliki tingkat resiko tinggi olehnya harus
dilaksanakan sendiri dengan mendirikan klinik perusahaan da nada dokter perusahaan bersifar
hyperkes dan para medis.

4. Perusahaan wajib untuk menerapkan SMK3 berdasarkan Pp no.50 tahun 2012 mempekerjakan
pekerja atau guru paling sedikit 100 orang mempunyai tingkat potensi bahaya tinggi antara lain
perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan,minyak dan gas bumi,perusahaan yang
mempunyai potensi bahaya tinggi berdasarkan penetapan direktur jendral dan atau kepala dinas
provinsi.penetapanya berdasarkan hasil pemeriksaan dan pengujian di perusahaan oleh
pengawas ketenagakerjaan.
Klasifikasi operator pesawat angkat dan angkut sesuai Permenakertrans RI No.PER.09/MEN/VII/2010 tentang
operator dan petugas pesawat angkat dan angkut.

Untuk forklift kapasitas 15 ton dioperasikan oleh operator kelas II

Forklift kapasitas 50 ton dioperasikan oleh operator kelas I


Pengertian 3. Sebutkan kewajiban pengurus sbgmn UU no.1 1970
a. Kecelakaan Kerja 1) Pengurus diwajibkan MEMERIKSAKAN KESEHATAN
Kecelakaan yang terjadi berhubung dengan hubungan BADAN, kondisi mental & kemampuan fisik dari tenaga
kerja, termasuk penyakit yang timbul karena hubungan kerja yg AKAN DITERIMANYA maupun akan
kerja, demikian pula kecelakaan yang terjadi dalam dipindahkan sesuai dengan sifat-sifat pekerjaan yg
perjalanan berangkat dari rumah menuju tempat kerja, diberikan padanya
dan pulang kerumah melalui jalan yang biasa atau wajar 2) Pengurus diwajibkan memeriksa semua tenaga kerja yg
dilalui (Per. Menaker No. er.04/MEN/1993 berada dibawah pimpinannya, SECARA BERKALA pada
Tentang Jaminan Kecelakaan Kerja) Dokter yg ditunjuk oleh Pengurus dan dibenarkan oleh
Direktur.
b. Penyakit Akibat kerja
Penyakit Yang Disebabkan Oleh Pekerjan Atau
Lingkungan Kerja Sebutkan hak dan kewajiban Naker sesuai UU no.1 thn 1970
- Kepres 22 tahun 1993Penyakit Yang Timbul Karena Kewajiban & hak tenaga kerja :Psl 12
Hubungan Kerja • Memberi keterangan yg benar bila diminta oleh Peg.
- Permennakertrans No. Per. 01/Men/1981Penyakit Pengawas atau ahli keselamata kerja
Akibat Kerja • Memakai alat perlindungan diri yg diwajibkan
c. langkah2 investiga terhadap kecelakaan kerja • Memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat K-3 yg
1. Tanggap terhadap keadaan darurat diwajibkan
 Segera menuju tempat kejadian • Meminta pd pengurus agar dilaksanakan semua syarat-
 Lokalisir tempat kejadian syarat K-3 yg diwajibkan
 Upayakan penyelamatan/bila perlu • Menyatakan keberatan kerja pd pekerjaan dimana syarat
2. Kumpulkan keterangan & informasi K-3 serta alat-alat perlindungan diri yg diwajibkan
3. Analisa sebab yang penting : diragukan olehnya kecuali dlm hal-hal khusus ditentukan
 Kenali kerusakan dan cidera lain oleh peg.pengawas dlm batas yg masih dpt
 Temukan faktor penyebab maupun dipoertanggung jawabkan
tindakan bahaya
 Tentukan penyebab utama 3. Faktor2 yang menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja
 Faktor Fisika
 Faktor Kimia
2. Siapa yg mengawasi pelaksanaan K2 berdasarkan UU Np.1 Thn  Faktor Biologi
1970 yaitu ahli K3 Umum  Faktor Ergonomi
dan sebutkan mekanisme pengawasan terhdp ditaatinya UU no.1 70  Faktor Psikososial
yg dilakukan oleh ahli K3 umum ditempat kerja.

23. Proses peninjukan ahli K3 umum 6.Tugas dan fungsi P2K3 dan dasar hukum
❖ Pendidikan Sarjana dengan pengalaman kerja sesuai Memberikan saran dan pertimbangan di bidang K3 kepada
bidang keahliannya sekurang-kurangnya 2 tahun, atau pengusaha/pengurus tempat kerja (diminta maupun tidak)
❖ Pendidikan Sarjana Muda/sederajat dengan pengalaman Fungsi
kerja sesuai bidang keahliannya sekurang-kurangnya 4 • Menghimpun dan mengolah data K3
tahun • Mendorong peningkatan
❖ Berbadan sehat & berkelakuan baik - Penyuluhan K3
❖ Bekerja penuh di instansi/perusahaan yang bersangkutan, - Inspeksi K3
lulus seleksi dari Tim Penilai - Latihan K3
❖ Penunjukan Ahli K3 ditetapkan berdasarkan permohonan - Penilitian K3 dalam bidang keselamatan kerja,
tertulis dari pengurus atau pimpinan instansi kepada higiene perusahaan, kesehatan kerja, ergonomi
Menteri Tenaga Kerja atau Pejabat yang ditunjuk dan lingkungan kerja
• Membantu pimpinan menyusun kebijakan K3
3. Tugas n kewajiban ahli K3 umum
tugas
• Sebagai sekretaris pada P2K3 di lini fungsional 7. Tujuan dan penerapan SMK3, dasar hukumnya
• Memfollow up rekomendasi atau saran dan Permenaker no.05/ 1996
perkembangan yang telah disepakati kedua belah • menciptakan suatu sistem K3 di tempat kerja dengan
pihak di lini struktural melibatkan :
• Sebagai kepanjangan tangan Pemerintah dalam ▪ Unsur manajemen,
pelaksanaan pengawasan ditaatinya UU No. 1 Tahun ▪ Tenaga kerja,
1970 ▪ Kondisi dan lingkungan kerja yang
4. Faktor lingkungan yang mempengaruhi kec.kerja terintegrasi,
• a. Lingkungan fisik
• b. Lingk. Biologis • dalam rangka :
• c. Lingk kimia o Mencegah dan mengurangi kecelakaan dan
• d. ergonomis PAK
o Menciptakan tempat kerja yg aman, efisien
KEWAJIBAN dan produktif
AHLI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Setiap perusahaan wajib menerapkan SMK3, apabila :
 Mempekerjakan tenaga kerja 100 orang atau
lebih
1. Melakukan pemeriksaan keselamatan dan kesehatan kerja di tempat  Mengandung potensi bahaya kecelakaan
kerja yang bersangkutan sesuai dengan Undang-Undang No. 1 tahun SMK3 wajib dilaksanakan oleh :
1970 tentang Keselamatan Kerja  Pengurus
2. Melakukan koordinasi dengan pegawai pengawas ketenagakerjaan  Pengusaha
(keselamatan dan kesehatan kerja) di instansi pengawas K3 setempat.
 Seluruh tenaga kerja sebagai satu kesatuan.
3. Melaporkan semua kegiatan yang dilaksanakan kepada Menteri
Tenaga Kerja dan Transmigrasi cq. Dirjen Binawas setiap 3 (tiga)
bulan sekali.
4. Melaporkan setiap kecelakaan kerja yang terjadi di tempat kerja. 8. mengapa seorng operator harus punya SIO
9. Potensi bahaya sumber petir dan pengendaliannya
-PERLINDUNGAN SAMBARAN LANGSUNG
Dengan memasang instalasi penyalur petir pada 2. Penanganan bahan kimia berbahaya.
bangunan 3. Pemeriksaan penggunaan pestisida
Jenis instalasi : 4. Pemeriksaan Hygine Industri
- Sistem Franklin 5. Pemeriksaan limbah industri di tempat kerja
- Sistem Sangkar Faraday 6. Pemeriksaan alat pelindung diri
- Sistem Elektro statik
PERLINDUNGAN SAMBARAN TIDAK LANGSUNG 19. Sumber2 bahaya di bid mekanik pesawat uap n bejanan tekan
Dengan melengkapi peralatan penyama tegangan a. Bahaya terhdp kebakaran
pada jaringan instalasi listrik (Arrester) b. bahaya thdp keracunan
c. Bahaya thdp pernapasan tercekik/ aspisia
d. Bhy terhdp peledakan
10. Dasar hukum dan ruang lingkup pengendalian Mekanik e. Bahaya thp cairan yg sangat dingin/cryogenic
 Obyek Pengawasan
Peralatan Teknik 20. Bgamn cr menanggulngi kebakaran baik teoritis maupun praltek
Badan Usaha Bidang Tertentu 1. Konsep Penanggulangan Kebakaran
Tenaga Profesi Khusus ▪ Berdasarkan pendekatan teknik dengan mendermati
fenomena kebakaran, adalah mencakup semua aktifitas
 Tahapan Penanganan Pengawasan dari prakondisi sampai dengan pasca kejadian ( Setiap
Perencanaan terjadi kebakaran baik besar maupun kecil, termasuk
Pembuatan hampir terbakar harus dilakukan langkah :
Perakitan/pemasangan/peredaran -> INVESTIGASI -> ANALISIS -> REKOMENDASI ->
Pemakaian REHABILITASI)
Reparasi/modifikasi
11. Kewajiban petugas K3 Kimia berdasarakn Permenaker RUJUKAN
187/M/1999 - UU No 1 Tahun 1970
 Membantu Mengawasi Pelaksanaan Peraturan - Peraturan Meneker No per 04/Men/1987
Perundangan K3 Kimia tentang P2K3
 Memberikan Laporan kpd Menteri atau Pejabat yg - Peraturan Menaker No Per05/Men/1996
Ditunjuk ttg Hasil Pelaksanaan Tugas tentang SMK3
 Merahasiakan Segala Keterangan yg Berkaitan dgn - Kep Menaker No Kep 186/Men/1999
Rahasia Perusahaan tentang Unit Penanggulangan Kebakaran
 Menyusun Program Kerja Pengendalian Bahaya ditempat kerja
 Melakukan Identifikasi Bahaya, Penilaian dan 3 Untuk menangani masalah K3 penanggulangan kebakaran
Pengendalian Risiko diperlukan adanya petugas, atau unit organisasi yang bertanggung
 Mengusulkan Pembuatan Prosedur Kerja Aman dan jawab terhadap usaha pencegahan kebakaran, pemeliharaan sistem
Penanggulangan Keadaan Darurat kpd Pengusaha atau proteksi kebakaran dan melakukan usaha pemadaman, pertolongan
Pengurus koran dan penyelamatan harta berada apabila terjadi kebakaran
4.Tempat kerja yang berpotensi bahaya kebakaran tinggi mutlak
diperlukan adanya unit khusus yang mengelola masalah kebakaran
12. Latar belakang UU no. 1Thn 1970 secara manajerial ( Fire Safety Management )
1. VEILIGHEIDS REGLEMENT 1910 (VR 1910, Stbl No.
406) sudah tidak sesuai lagi 21. Mengapa instalasi litsrik hrs dieriksa sm pegawai pengawas ahli
2. Perlindungan tenaga kerja tidak hanya di industri/ pabrik k3 spesialis
3. Perkembangan teknologi/ IPTEK serta kondisi dan situasi
ketenagakerjaan
4. Sifat refresif dan polisional pada VR. 1910 sudah tidak
sesuai lagi

13. Ruang lingkup Pengawasan K3 Listrik


Perancangan, Pemasangan, pemeriksaan, pengujian, pelayanan,
pemeliharaan dan pengawasannya instalasi listrik Teg > 25 V
dan dayanya > 100 W SMK3 adalah sistem yang dikonsep untuk merencanakan,
melaksanakan dan mengukur penerapan K3 di tempat kerja
perusahaan berdasarkan UU KK No.1 Th. 1970 dan peraturan
14. UU landasan hukum pengawas pesawat uap , jelaskan jg nama2 pelaksanaannya
pesawat yg tergolong pesawat uap psl 2 ayat 2 uu no.1 thn 1970 ,uu
pesawat uap thn 1930 ,peratuan uap thn 1930 ,pesawat uap; SMK3 ;Bagian dari sistem manajemen perusahaan secara
Ketel uap,ketel air panas,ketel Vapor, pemanas air, pengering uap, keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan,
penguap dan bejana uap pelaksanaan, tanggung jawab, prosedur, proses, dan sumber
daya yang dibutuhkan bagi :
15. Mengapa operator pesawat uap perlu ada sio pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian
16Ruang lingkup pengawas Kes kerja di bid.konstruksi bangunan dan pemeliharaan Kebijakan K3
SETIAP TAHAPAN PEKERJAAN KONSTRUKSI dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan
GEDUNG BANGUNAN TINGGI,SARANA MEKANIKAL & dengan kegiatan kerja
ELECTRICAL : guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan
- Masa konstruksi DIKERJAKAN : produktif
 Pembangunan.
 Perbaikan.
 Perawatan. 5 prinsip dasar dalam penerapan SMK3
 Pembersihan, pembongkaran rumah, gedung, bangunan 1. KOMITMEN & KEBIJAKAN K3
pengairan,bangunan lainnya, saluran atau terowongan di bawah 2. PERENCANAAN PENERAPAN K3 : KEBIJAKAN,
tanah TUJUAN DAN SASARAN K3
- Serah terima konstruksi pekerjaa 3. PENERAPAN K3
-PERAWATAN/PEMELIHARAAN BANGUNAN 4. PENGUKURAN, PEMANTAUAN DAN EVALUASI
KINERJA K3
17. Ruang ligkup Pengawas kesehatan kerja dan lingkungan 5. TINJAUAN ULANG DAN PERBAIKAN TERUS
1. Pemeriksaan Lingkungan Kerja MENERUS
Ruang Lingkup K3 Konstruksi Bangunan :
Pekerjaan penggalian
Pekerjaan pondasi
Pekerjaan konstruksi beton
Pekerjaan konstruksi baja
Pekerjaan pembongkaran
Ruang Lingkup K3 Sarana Bangunan :
Perancah bangunan
Plambing
Penanganan bahan
Peralatan bangunan
Undang-undang Dasar 1945
Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan
Kerja
Permenaker No. 1/Men/1980 tentang K3 Konstruksi
Bangunan
Undang-undang Perlindungan Konsumen
Undang-undang Tentang Jasa Konstruksi No. 18/1999
SKB Menaker & Menteri PU No.174/Men/1986 dan No.
104/Kpts/1986 tentang kegiatan Konstruksi terdiri dari 8
pasal, pedoman pelaksanaan tentang K3 ditempat
kegiatan konstruksi
Permenaker No. 5/1996 – SMK3
Sentuhan langsung
adalah bahaya sentuhan pada bagian konduktif yang
secara normal bertegangan
Sentuhan tidak langsung
adalah bahaya sentuhan pada bagian konduktif yang
secara normal tidak bertegangan, menjadi bertegangan
karena terjadi kegagalan isolasi
Prinsip proteksi bahaya listrik
1. Mencegah mengalirnya arus listrik
melalui tubuh manusia
2. Membatasi nilai arus listrik dibawah arus kejut listrik
3. Memutuskan suplai secara otomatik pada saat terjadi
gangguan
Instalasi listrik adalah bangunan mulai dari pembangkit tenaga
sampai titik penggunaan akhir
Peralatan listrik adalah setiap alat pemakai listrik
Perlengkapan listrik adalah komponen-komponen yang
diperlukan pada jaringan instalasi

PP TTG petir
Peraturan Menteri Tenaga Kerja No Per 02/Men/1989
tentang instalasi penyalur petir
Berlaku untuk sistem proteksi eksternal / proteksi
bahaya sambaran langsung

2. SNI 04- 0225 2000 (PUIL 2000)


Sebagai rujukan untuk sistem proteksi internal / proteksi
bahaya sambaran tidak langsunglangsung

Pengendaali kebakara

• Sarana Proteksi Kebakaran Aktif


Alat atau instalasi yang dipersiapkan untuk medeteksi dan
memadamkan kebakaran.
Contoh : Sistem deteksi dan alarm, APAR, Hydrant,
Springkler, house rell, dll.
• Sarana Proteksi kebakaran Pasif
Alat atau sarana atau metode mengendalikan penyebaran
asap panas dan gas berbahaya bila terjadi kebakaran.
Contoh : sistem kompertamentansi, treatment atau
cloathing, fire retardant, sarana pengendalian asap ( smoke control
system ), sarana evakuasi, sistem pengendali asap dan api ( smoke
damper, fire damper, fire stopping), alat bantu evakuasi dan rescue
dll.
- Kep Menaker No Kep 186/Men/1999
tentang Unit Penanggulangan Kebakaran
ditempat kerja
1. TugasKewajiban dan wewenang Ahli K3 Umum (Permen 02 Tahun 1992)
TUGAS
Memberikan saran dan pertimbangan di bidang K3 kepada pengusaha/pengurus
tempat kerja (diminta maupun tidak)
KEWAJIBAN (Pasal 9)
a. Membantu mengawasi pelaksanaan peraturan dan kesehatan kerja sesuai
dengan bidang yang ditentukan dalam keputusan penunjukannya
b. Memberikan laporan kepada Menaker atau pejabat yang ditunjuk mengenai hasil
pelaksanaan tugas dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Untuk ahli K3 ditempat kerja satu kali dalam 3 (tiga) bulan, kecuali ditentukan
lain
2. Untuk ahli K3 di perusahaan yang memberikan jasa di bidang keselamatan
dan kesehatan kerja setiap saat setelah selesai melakukan kegiatannya.
c. Merahasiakan segala keterangan tentang rahasia perusahaan / instansi yang
didapat berhubung dengan jabatannya.
KEWENANGAN (Pasal 10)
a. Memasuki tempat kerja sesuai dengan keputusan penunjukan
b. Meminta keterangan dan atau informasi mengenai pelaksanaan syarat-syarat K3
di tempat kerja dengan keputusan pemumjukannya.
c. Memonitoring, memeriksa, menguji, menganalisa, mengevaluasi dan
memberikan persyaratan serta pembinaan K3
2. 5 langkah penerapan SMK3 beserta landasannya:
PP RI No 50 Tahun 2012:
1. Penetapan kebijakan K3 (Pasal 7)
a. Melakukan tinjauan awal kondisi K3 yang meliputi:
1. Identifikasi potensi bahaya, penilaian da pengendalian resiko
2. Perbandingan penerapan K3 dengan perusahaan dan sektor lain yang
lebih baik
3. Peninjauan sebab akibat kejadian yang membahagiakan
4. Kompensasi dan gangguan serta hasik penilaian sebelumnya yang
membahayakan dengan keselamatan
b. Memperhatikan peningkatan kerja atau buruh maupun serikat pekerja
2. Perencanaan K3 (Pasal 9)
Rencana K3 disusun dan ditetapkan oleh pegusaha dengan mengacu kepada
kebijakan K3 yang telah ditetapkan
3. Pelaksanaan Rencana K3 (Pasal 10)
Pengusaha dalam pelasanaan rencana K3 didukung oleh SDM di bidang K3,
sarana dan prasarana, anggaran yang memadai
4. Pemantauan dan Evaluasi Kinerja K3 (Pasal 14)
Pengusaha wajib meakukan pemantauan dan evaluasi kinerja K3. Hasil
pemantauab diaporkan kepada pengusaha. Hasil pemantauab dan evaluasi
kinerja K3 digunakan untuk melakukan tindakan perbaikan
5. Peninjauan dan Peningkatan Kinerja SMK3 (Pasal 15)
Untuk menjamin keseuaian dan efektivitas penerapan SMK3, pengusaha wajib
melakukan pengujian
3. Hak dan Kewajiban tenaga kerja UU No. 1 Tahun 1970 (Pasal 12)
a. Memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh pegawai pengawas atau
ahli keselamatan kerja
b. Memakai alat-alat perlinfungan diri yang diwajibkan
c. Memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja
yang diwajiban
d. Meminta pada pengurus agar dilaksanakan semua syarat-syarat keselamatan
dan kesehatan yang diwajibkan
e. Menyatakan keberatan bekerja pada pekerjaan dimana syarat keselamatan dan
kesehatan kerja serta APD yang diwajibakan diragukan olehnya, kecuali dalam
hal-hal khusus ditentukan lain oleh pegawai-pegawai pengawas dalam batas-
batas yang masih dapat dipertanggung jawabkan.
4. Kewajiban Pengurus perusahaan untuk mencegah, mengurangi dan
memadamkan kebakaran di tempat kerja: (Kepmenaker 186 Tahun 1999:
a. PengendalRian setiap bentuk energi
b. Penyediaan sarana deteksi, alarm, pemadam kebakaran dan sarana evakuasi
c. Pengendalian penyebaran asap, panas dan gas
d. Pembentukan unit penanggulangan kebakaran di tempat kerja
e. Penyelanggaraan latihan dan gladi penanggulangan kebakaran secara berkala
f. Memiliki buku rencana penanggulangan keadaan darurat kebakaran, bagi tempat
kerja yang memperkerjakan lebih dari 50 (lima puluh) orang tenaga kerja dan
atau tempat kerja yang berpotensi bahaya kebakaran sedang dan berat
5. Ruang lingkup Permenaker No. 5 /1985:
a. Peraturan ini berlaku untuk perncanaan pembuatan, pemasangan, peredaran,
pemakaian perubahan dan atau perbaikan teknis serta pemeliharaan pesawat
angkat angkut
b. Pesawat angkat angkut Ayat (1)
- Peralatan angkat
- Pita transport
- Pesawat angkutan di atas landasan dan dia atas permukaan
- Alat angkuta jalan rel

Ruang Lingkup Permenaker No.4 /1985, pesawat tenaga yang dimaksud adalah :
a. Penggerak mula
b. Perlengkapan transmisi tenaga mekanik
c. Perkakas kerja
d. Mesin Produksi
e. Dapur
Ruang lingkup Permenaker No.2 Tahun 2015 :
1. Pelaksanaan K3 listrik meliputi :
a. Perencanaan, pemasangan, penggunaan, perubahan, dan pemeliharaan
b. Pemeriksaan dan pengujian
2. Persyaratan dilaksanakan pada:
a. Pembangkitan Listrik
b. Transmisi listrik
c. Distribusi listrik
d. Pemanfaatan lisrik yang berpotensi dengan tegangan > 50 Volt, arus bolak
balik atau 120 volt arus searah
6. Penyelenggaran pelayanan kesehatan ditempat kerja sesuai dengan
Permenakertrans-03-1982
Pasal 2; Tugas pokok:
a. Pemeriksaan kesehatan sebeum kerja, pemeriksaan berkala dan pemeriksaan
khusus;
b. Pembinaan dan pengawasan terhadap lingkungan kerja
c. Pembinaan dan pengawasan perlengkapan untuk kesehatan tenaga kerja
Pasal 4
a. Diselaenggarakan sendiri oleh pengurus
b. Diselenggarakan oleh pengurus dengan mengadakan ikatan dengan dokter atau
pelayanan kesehatan lain
c. Pengurus dari beberapa perusahaan secara bersama-sama menyelenggarakan
suatu Pelayanan Kesehatan Kerja
7. Kewajiban pengurus dalam penerapan progem P3K di tempat kerja
Permenakaer 15 Tahun 2008: Pasal 2;
a. Wajin menyediakan petugas P3k dan fasilitas P3K di tempat kerja
b. Wajib melaksanakan P3K di tempat kerja
c. Wajib mengatur tersedianya Petugas P3K (pasal4)
d. Wajib memasang pemberitahuan tentang nama dan lokasi petugas P3K di
tempat kerja pada tempat yang mudah dilihat (pasal 7)
8. Ruang Lingkup K3 Konstruksi (Permenakaer 01/1980):
Usaha pencegahan terhadap : kecelakaan, kebakaran, peledakan, penyakit Akibat
Kerja, pertolongan pertama pada kecelakaan dan usaha penyelamatan:
a. tempat kerja dan alat-alat kerja
b. perancah
c. tangga
d. alat-alat angkat
e. kabel baja, tambang, rantai dan peralatan bantu
f. mesin-mesin
g. peralatan konstruksi bangunan
h. konstruksi di bawah tanah
i. penggalian
j. pekerjaan memancang
k. pekerjaan beton
l. pekerjaan lainnya
m. pembongkaran
n. penggunaan perlengkapan penyelamat dan perlindungan diri

9. Untuk Tabel; Pa ungkapanmu:


NO. Jenisa Bahan Jumlah NAK
1 Ammonia 60 Ton 100 Ton
2 Chlorine 10,1 Ton 10 Ton
3 Elpigi 5 Ton 50 Ton
4 Solar 500.000 Liter 200 Ton
Lakukanlah penetapan potensi bahaya perusahaan tersebut, apakah termasuk
perushaan potensi bahaya besar atau menengah, dan sebutkan kewajiban
perusahaan tersebut setelah disebutkan potensi bahaya.
10. Berapa kebutuhan Ahli K3 Konstruksi bersarkan jumlah pekerja dan lama pekerjaan
proyeknya? Sebutkan landasan hukumnya!
11. Keselamatan Kerja
a. Secara etimologis adalah Memberikan upaya perlindungan yang ditujukan agar
tenaga kerja dan orang lain di tempat kerja selalu dalam keadaan selamat dan
sehat dan agar setiap sumber produksi perlu dipakai dan digunakan secara
aman dan efisien
b. Secara fislosofi Suatu konsep berfikir dan upaya nyata untuk menjamin
kelestarian tenaga kerja dan setiap insan pada umumnya beserta hasil karya dan
budaya dalam upaya mencapai adil, makmur dan sejahtera dan budaya dalam
upaya mencapai masyarakat adil makmur dan sejahtera
c. Secara keilmuan : Suatu cabang ilmu pengetahuan dan penerapan yang
mempelajari tentang cara penanggulangan kecelakaan di tempat kerja
1. SEBUTKAN TUGAS, KEWAJIBAN DAN KEWENANGAN AHI K3 UMUM!
TUGAS
Memberikan saran dan pertimbangan di bidang K3 kepada pengusaha/pengurus
tempat kerja (diminta maupun tidak)
KEWAJIBAN (Pasal 9)
c. Membantu mengawasi pelaksanaan peraturan dan kesehatan kerja sesuai
dengan bidang yang ditentukan dalam keputusan penunjukannya
d. Memberikan laporan kepada Menaker atau pejabat yang ditunjuk mengenai hasil
pelaksanaan tugas dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Untuk ahli K3 ditempat kerja satu kali dalam 3 (tiga) bulan, kecuali ditentukan
lain
2. Untuk ahli K3 di perusahaan yang memberikan jasa di bidang keselamatan
dan kesehatan kerja setiap saat setelah selesai melakukan kegiatannya.
c. Merahasiakan segala keterangan tentang rahasia perusahaan / instansi yang
didapat berhubung dengan jabatannya.
KEWENANGAN (Pasal 10)
d. Memasuki tempat kerja sesuai dengan keputusan penunjukan
e. Meminta keterangan dan atau informasi mengenai pelaksanaan syarat-syarat K3
di tempat kerja dengan keputusan pemumjukannya.
f. Memonitoring, memeriksa, menguji, menganalisa, mengevaluasi dan
memberikan persyaratan serta pembinaan K3
2. Penyakit Akibat Kerja : Penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau Lingkungan
Kerja (Permenaker No. 1/1981)
Kecelakan Kerja : suatu kejadian tidak diduga yang mengakibatkan kacaunya
proses pekerjaan / Produksi yang direncanakan sebelumnnya
3. Sebutkan tugas dan Fungsi P2K3! Dan sebutkan Landasan Hukumnya!
Tugas : membuat pertimbangan, baik diminta maupun tidak kepada pengusaha atau
pengurus mengenai masalah K3
Tujuan: Supaya tidak ada saling lempar tanggung jawab
Dasar Hukumnya: KepmenNakertrans No. 155 Tahun 1984
4. Kewajiban dan Hak Tenaga Kerja Menurut UU No.1 Tahun 1970
a. Kewajiban : Memntaati aturan perusahaan; Memberi Keterangan yang Benar;
Memakai APD
b. Hak:
1. Meminta kepada pengurus agar dilaksanakan semua syarat-syarat K3 yang
diwajibkan
2. Menyatakan keberatan bekerja bila syarat dan K3 dan APD tidak memenuhi
syarat-syarat
5. Tujuan penerapan SMK3 pada perusahaan:
Berdasarkan PP no.50 Tahun 2012 pasal 2:
a. Meningkatkan efektivitas perlindungan K3 yang terencana, terukur, terstruktur
dan terintegrasi
b. Menegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dengan
melibatkan unsur manajemen dan syarikat pekerja
c. Menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman dan efisien untuk mendorong
produktivitas
6. Lima Prinsip Dasar SMK3 dan Dasar Hukum
Berdasrkan Permen No. 50 Tahun 2012;
1. Penetapan Kebijakan K3;
2. Perencanaan K3;
3. Pelaksanaan Perencanaan K3;
4. Pemantauan dan evaluasi Kinerja K3;
5. Peninjauan dan Peningkatan Kerja
7. Bagaimana cara mendeteksi PAK:
Berdasarkan Permen 01 Tahun 1981:
Untuk mendeteksi dan mendiagnosa PAK perlu dilakukan 2 hal:
1. Monitoring kesehatan tenaga kerja melallui pemeriksaan kesehatan dan
pemantauan
2. Monitoring pemantauan lingkungan kerja terhadap faktor-faktor yang
mempengaruhi kesehatan kerja
8. Apa peran saudara sebagai Ahli K3 dalam program pencegahan dan
Penanggulangan HIV AIDS
Berdasarkan Kepmen No 68 Tahun 204 Pasal 2 Ayat 2
Untuk melaksanakan upaya pencegahan dan penanggulangan HIV AIDS di tempat
kerja, pengusaha wajib:
1. Mengembangkan kewajiban tentang upaya pencegahan dan penanggulangan
HIV AIDS
2. Mengkomunikasikan kebijakan sebagaimana dimaksud dalam huruf (a) dengan
cara menyebarluaskan informasi dan menyelenggrakan pendidikan dan pelatihan
3. Memberikan perlindungan kepada para pekerja dan buruh dengan HIV/AIDS dari
tindakan diskriminatif
4. Menerakan prosedur K3 khusu untu pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS
sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan dan Standar yang berlaku
9. Sebutkan dan jelaskan kewajiban pengurus/pengusaha ditempat kerja dalam
mengurangi kebakaran! Sesuai dengan Kepmen 186 Tahun 1999 Pasal 2
a. Pengendalian setiap bentuk energi
b. Penyediaan sarana deteksi, alarm dan pemadam kebakaran dan sarana
evakuasi
c. Pengendalian penyebaran asap, panas dan gas
d. Pembentukan unit penanggulangan kebakaran di tempat kerja
e. Penyelenggaraan latihan dan gladi penanggulangan kebakaran secara berkala
f. Memiliki buku rencana penanggulangan keadaan darurat kebakaran, bagi tempat
kerja yang mempunyai karyawan melebihi 50 orang tenaga kerja atau tempat
kerja yang berpotensi bahaya kebakaran sedang dan berat
10. Sebutkan bahaya yang ditimbulkan oleh listrik! Berdasarkan Kepdirjen No. 48
Tahun 2015:
a. Gagal kerja jantung
b. Gangguan pernafasan
c. Kerusakan sel
d. Terbakar
11. Jelaskan Ruang Lingkup Pengawasan K3 di bidang Konstruksi bangunan dan
sebutkan Peraturan dan Perundangan Terkait!
Berdasarkan Permen No.1 Tahun 1980 Pasal 3 Ayat (3)
Melakukan usaha pencegahan meliputi kecelakaan, kebakaran, peledakan, PAK,
Pertolongan Pertama pada kecelakaan dan usaha-usaha penyeamatan.
12. Jelaskan kewajiban pengusaha dalam mengendalian bahan kimia berbahaya di
tempat kerja berdasarkan Permenakertrans No. 187 Tahun 1999:
a. Memperkerjakan petugas K3 Kimia dengan ketentuan apabila diperkerjakan
dengan sistem kerja Non Shift sekurang-kurangnya 2 orang apabila
diperkerjakan dengan system kerja shift seurang-kurangnya 5 orang
b. Memperkerjakan ahli K3 kimia sekurang-kurangnya 1 Orang
c. Membuat dokumen pengendalian dengan potensi bahaya besar
d. Melaporkan setiap perubahan nama kimia dan kuantitas bahan kimia, proses dan
modifikasi instalasi yang digunakan
e. Melakukan pemeriksaan dan pengujian faktor kimia yang ada di tempat kerja
sekurang-kurangnya 6 bulan sekali
f. Melakuka pemeriksaan dan pengujian instalasi yang ada di tempat kerja
sekurang-kurangnya 2 tahun sekali
g. Melakukan pemeriksaan kesehatan kerja sekurang-kurangnya 1 Tahun sekali
KISI-KISI SOAL STUDI KASUS

Fajar Bahari merupakan pabrik otomotif yang berada di kawasan Cibitung Jawa Barat.
Perusahaan ini beroperasi 3 shift dan memiliki karyawan sebanyak 735 orang,
terdiri dari 535 laki-laki dan 200 perempuan. Perusahaan ini belum memiliki P2K3 akan
tetapi mempunyai 3 orang Ahli K3 Umum yang telah mendapatkan surat
keputusan dari Kementerian Ketenagakerjaan R.I. Tugas dari Ahli K3 Umum ini melakukan
safety patrol (pemeriksaan K3) setiap 6 bulan sekali. Perusahaan ini telah
memiliki Ruang P3K akan tetapi tidak mempunyai dokter perusahaan, hanya memiliki
paramedis perusahaan yang telah mempunyai sertifikat hiperkes. Selain itu,
kotak P3K yang tersedia adalah tipe C dan diletakkan hanya di Ruang P3K sebanyak 1 buah
dan area office (kantor) sebanyak 1 buah. Petugas P3K yang telah
memiliki sertifikat dari Kementerian Ketenagakerjaan dan lisensi hanya berjumlah 1 orang.
Perusahaan memiliki program gladi penanggulangan kebakaran setiap 2
tahun sekali yang diikuti seluruh tim security serta unit HSE dan sarana proteksi kebakaran
yang disiapkan berupa APAR golongan kebakaran ABC dimana
penempatannya setiap 25 m dan digantung dengan tinggi pemasangan 1.5 m. Unit
penanggulangan kebakaran pada perusahaan tersebut hanya terdiri dari 12
orang petugas peran kebakaran dan 1 ahli K3 spesialis penanggulangan kebakaran.
Perusahaan ini memiliki pembangkit sebesar 750 kVA sebanyak 2 buah dan
belum memiliki Ahli K3 Spesialis Listrik serta Teknisi yang melakukan pemeliharaan instalasi
listrik yang hanya pernah mendapatkan sosialisasi internal perusahaan.
Selain itu, terdapat instalasi penyalur petir tipe konvensional (Franklin) yang dilakukan riksa
uji berkala terakhir pada tahun 2015.

Sebagai calon Ahli K3 Umum, bagaimana upaya Anda dalam pemenuhan syarat-syarat K3 di
perusahaan dibawah ini terkait :

1. kelembagaan/organisasi K3 dan keahlian K3


2. pengendalian listrik dan penanggulangan kebakaran di tempat kerja
3. penerapan kesehatan kerja

4. apakah perusahaan tersebut wajib menerapkan SMK3? Jelaskan!

Seluruh syarat-syarat K3 harus dijawab lengkap dengan dasar hukum peraturan


perundangan yang berlaku
KISI-KISI SOAL ESSAY

1. Sebutkan tugas dan fungsi P2K3 !

2. Sebutkan dan jelaskan tugas personil- personil yang dibutuhkan pada pekerjaan di
ruang terbatas !

3. Sebutkan tugas dan kewajiban serta kewenangan Ahli K3 bidang listrik dan teknisi K3
Listrik

4. Perusahaan saudara mempunyai 2 buah Tangki Penyimpanan Bahan Bakar Minyak


dengan volume masing-masing 300 liter. Sebutkan dan jelaskan pemenuhan
norma dan persyaratan K3 nya. Lengkap dengan dasar hukumnya.

KISI-KISI SOAL PILIHAN GANDA

1. Keputusan penunjukan Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja akan dicabut kecuali :

A Memenuhi peraturan perundangan K3.


B Tidak memenuhi peraturan perundang-undangan K3.
C Melakukan kesalahan dan kecerobohan sehingga menimbulkan keadaan
berbahaya.
D Dengan sengaja atau karena kekhilafannya menyebabkan terbukanya rahasia
perusahaan/instansi yang karena jabatannya wajib untuk dirahasiakan.

2. Sumber bahaya yang termasuk didalam lingkungan kerja adalah :

A Tempat kerja yang kotor.


B Cara pengamanan bahan yang salah.
C Kebisingan.
D Jawaban a, b dan c benar.

3. Ketentuan tentang P2K3 diatur dalam Undang-Undang No. 1 tahun 1970 pada pasal :

A Pasal 3
B Pasal 9
C Pasal 15
D Pasal 10
4. Keputusan penunjukan Ahli K3 oleh Menteri Ketenagakerjaan dinyatakan tidak
berlaku apabila yang bersangkutan :

A Dimutasi oleh pimpinan perusahaan ke unit kerja lain.


B Pindah tugas ke perusahaan lain atau instansi lain.
C Dimutasi oleh pimpinan perusahaan ke daerah lain.
D Terjadi pergantian jabatan.

5. Kejadian kecelakaan yang disebabkan oleh perbuatan yang tidak aman dari pekerja
merupakan :

A Unsafe action
B Sebab tidak langsung
C Unsafe condition
D Merupakan sebab langsung

6. Pengertian Keselamatan Kerja secara etimologi adalah :

A Suatu upaya perlindungan tenaga kerja.


B Suatu upaya agar tenaga kerja bekerja sehat serta selamat.
C Ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam upaya mencegah dan mengurangi
kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
D Upaya agar produksi tidak terganggu.

7. Jelaskan tentang sifat SMK3 bagi perusahaan ?

A Perusahaan wajib melaksanakan.


B Perusahaan tidak wajib melaksanakan..
C Perusahaan wajib melaksanakan apabila telah memiliki karyawan dengan jumlah
atau potensi bahaya tertentu.
D Perusahaan wajib melaksanakan bila hasil produksinya di ekspor.

8. Yang dimaksud dengan "pengurus" berdasarkan Undang-Undang No. 1 tahun 1970


tentang keselamatan kerja adalah :

A Orang yang memimpin langsung suatu tempat kerja.


B Setingkat manajemen perusahaan.
C Pemegang saham.
D Pengusaha

9. Dalam rangka pembinaan kepada tenaga kerja, didalam Undang-Undang Nomor 1


tahun 1970 tentang keselamatan kerja ialah satu kewajiban pengurus antara lain :

A Menunjukan dan menjelaskan kondisi dan bahaya yang dapat timbul ditempat
kerja kepada tenaga kerja baru.
B Melakukan audit K3.
C Mengadakan pemantauan lingkungan.
D Mengadakan penyuluhan kepada masyarakat sekitar mengenai kemungkinan
bahaya yang dapat timbul.

10. Berikut ini adalah personil K3 di bidang pesawat angkat dan angkut yang ditunjuk
sesuai dengan Permenaker No 8 Tahun 2020, kecuali :

A Operator gondola
B Ahli K3 bidang pesawat angkat dan angkut
C Juru ikat (rigger)
D Teknisi Lift

11. Di bawah ini merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan dan


produktivitas pekerja, Kecuali?

A Beban Kerja.
B Kondisi lingkungan kerja.
C Istirahat kerja.
D Kapasitas kerja.

12. Pengusaha wajib melaksanakan program pencegahan dan penanggulangan HIV dan
AIDS di tempat kerja tertuang di peraturan ?

A Kepmenakertrans No.68 Tahun 2004


B Kepmenakertrans No.36 Tahun 2001
C Kepmenakertrans No. 25 Tahun 2009
D Kepmenakertrans No. Per. 02/Men/1980

13. Berikut ini dampak sosial dan ekonomi akibat meningkatnya kasus Tb di kalangan
pekerja, kecuall:

A Diskriminasi
B Absenteisme meningkat
C Kehilangan pekerjaan/PHK/pengangguran
D Kemiskinan/kerugian ekonomi

14. Berikut salah satu fokus kegiatan pelayanan kesehatan kerja terutama ditujukan
untuk?

A Peningkatan Upah Kerja


B Peningkatan promos! jabatan
C Peningkatan derajat kesehatan tenaga kerja.
D Salah semua.
15. Dalam Permenakertrans No. Per. 11/Men/V1/2005 mengenai peraturan tentang?

A Pelayanan kesehatan kerja


B Penyakit Akibat Kerja
C Pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan dan peredaran gelap NARKOBA,
Psikotropika dan Zat adiktif lainnya.
D Pengawasan atas peredaran, penyimpanan dan penggunaan pestisida.

16. Berdasarkan SE Menakertrans No. SE 01/Men/1979 tentang pengadaan kantin dan


ruang makan, perusahaan dengan pekerja lebih dari 200 orang supaya
menyediakan...

A Dapur
B Katering
C Kantin
D Ruang makan

17. Tujuan P3K di tempat kerja adalah:

A Mempercepat upaya penyembuhan


B Menyelamatkan nyawa korban
C Melaporkan kegiatan P3K pada pengurus
D Menghilangkan cedera/penyakit yang di derita

18. Potensi bahaya bekerja di ketinggian adalah :

A Jatuh dari tempat yang tingg|


B Jatuh dari permukaan yang sama tinggi
C Tertimpa benda-benda dari atas
D Semua benar

19. Alat Pelindung Diri (APD) harus dipastikan sesuai dengan standar di bawah ini :

A Standar Nasional Indonesia (SNI)


B British Standard
C American National Standard Institute
D Semua benar

20. Sesuai SKDJPPK No. 113/DJPKK/2006, orang yang berwenang memberikan ijin masuk
ke dalam ruang terbatas adalah:

A Petugas pengukur gas-gas berbahaya/gas tester


B Petugas Utama
C Ahli K3
D Manajer Area
21. Pemeriksaan dan/atau Pengujian Lingkungan Kerja yang dilakukan oleh Lembaga
eksternal dari luar Tempat Kerja hanya dapat dilaksanakan oleh :

A Ahli K3 Muda Lingkungan Kerja, Ahli K3 Madya Lingkungan Kerja dan Ahli K3
Utama Lingkungan Kerja
B Unit Pelaksana Teknis Pengawasan Ketenagakerjaan, Direktorat Jenderal
Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
beserta Unit
Pelaksana Teknis Bidang K3, Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) yang membidangi
pelayanan Pengujian K3 dan lembaga lain yang terakreditasi dan ditunjuk oleh
Menteri.
C Dinas Tenaga Kerja
D Semua dapat melakukan

22. Peraturan pelaksana yang mengatur tentang penunjukkan Petugas Utama dan
Madya Ruang Terbatas/Confined Spaces adalah :

A UU No. 3 Tahun 1969


B Keputusan Menaker No. 187/Men/1999
C Surat Edaran Menakertrans No. 117/Men/2005
D Surat Keputusan Dirjen PPK No. 113/DJPPK/2006

23. Kewajiban pengusaha atau pengurus instalasi bahaya besar sesuai Kepmenakertrans
Nomor: 187/Men/1999 adalah sebagai berikut, kecuali:

A mempekerjakan Ahli K3 kimia.


B pengujian instalasi sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun sekali.
C pembuatan dokumen
D membuat dokumen pengendalian instalasi bahaya besar.

24. Pengendalian bahan kimia berbahaya di tempat kerja merupakan suatu usaha untuk
mencegah kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Dasar hukumnya adalah :

A Permenaker No. Per-03/Men/1986


B Kepmenaker No. Kep-51/Men/1999
C Kepmenaker No. Kep-187/Men/1999
D SE No. 01 tahun 1999
25. APD yang paling tepat untuk melindungi saluran pernapasan dari debu/partikel halus
adalah:

A Respiratory mask
B Full face mask
C Self contined breathing apparatus
D Semua benar

26. Kewajiban pengusaha atau pengurus instalasi bahaya besar sesuai Kepmenakertrans
Nomor: 187/Men/1999 adalah sebagai berikut, kecuali:

A mempekerjakan Ahli K3 kimia.


B pengujian instalasi sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun sekali.
C pembuatan dokumen
D membuat dokumen pengendalian instalasi bahaya besar.

27. Kewajiban pengusaha atau pengurus sesuai Kepmenakertrans Nomor:


187/Men/1999 adalah sebagai berikut :

A mempekerjakan Ahli K3 kimia.


B Mempekerjakan Petugas K3 Kimia
C Menyediakan LDKB dan Label
D Semua benar

28. Manfaat penilaian lingkungan kerja :

A Sebagai dasar untuk menentukan dana perbaikan dan rencana selanjutnya.


B Sebagai dasar untuk menentukan tingkat kecelakaan yang terjadi.
C Tenaga kerja mendapat informasi kondisi lingkungan.
D Sebagai dasar untuk menyatakan kondisi lingkungan kerja membahayakan atau
tidak.

29. Kecukupan atas kebutuhan jamban dengan jumlah tenaga kerja dalam satu waktu
kerja dengan jumlah tenaga kerja 61 (enam puluh satu) sampai 80 (delapan puluh)
orang adalah:

A 3 (tiga) jamban
B 4 (empat) jamban
C 5 (lima) jamban
D 6 (enam) jamban

30. Standar NAB faktor fisika dan faktor kimia di tempat kerja di atur dalam:

A 51 /Men/ 1999
B Kepmen 51/Men/ 1999
C Permenaker Nomor 5 Tahun 2018
D No. 01 /Men/ 1997
31. Setiap pekerjaan konstruksi bangunan yang akan dilakukan wajib dilaporkan kepada
Direktur atau Pejabat yang ditunjuk, sesuai dengan:

A Pasal 2 Permenaker No. 02/Men/1980.


B Pasal 3 Permenaker No. 02/Men/1980.
c Pasal 2 Permenaker No. 01/Men/1980.
D Pasal 3 permenaker No. 01/Men/1980.

32. Sebagai dasar hukum penunjukan Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah:

A Permenaker No. Per-04/Men/1987


B Permenaker No. Per-02/Men/1992
C Permenaker No. Per-02/Men/1988
D Permenaker No. Per-01/Men/1988

33. Pengujian K3 listrik secara berkala dilakukan paling sedikit:

A 5 (lima) tahun sekali.


B 10 (sepuluh) tahun sekali.
C 15 (lima belas) tahun sekali.
D 20 (dua puluh) tahun sekali.

34. Dokumen yang tertera di Safety Plan proyek konstruksi, meliputi:

A Kondisi proyek, Program K3 proyek.


B Organisasi K3 proyek, Site Plan.
C Pelaporan kegiatan proyek, metode HIRARC.
D A,B dan C benar.

35. Yang masuk didalam ruang lingkup obyek pengawasan K3 berdasarkan Undang-
Undang No. 01 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja adalah :

A Perusahaan swasta
B Tempat kerja
C Tempat kerja milik Negara
D Tempat usaha yang memiliki potensi bahaya tinggi.

36. Yang termasuk jenis bahaya pada kegiatan kontruksi adalah:

A bahaya fisik, bahaya kimia, bahaya biologis.


B bahaya listrik, bahaya mekanik.
C bahaya psiologis.
D Semua jawaban benar
37. Bahaya listrik sentuhan tidak langsung adalah bahaya:

A Tersentuh tidak sengaja pada hantaran listrik yang bertegangan.


B Tersentuh bagian konduktor peralatan listrik yang normalnya tidak bertegangan.
C Tersentuh pada penghantar telanjang yang bertegangan
D Tersentuh bagian konduktor peralatan listrik yang normalnya bertegangan

38. Pengurus atau pengusaha wajib mencegah, mengurangi dan memadamkan


kebakaran serta melakukan latihan penanggulangan kebakaran di tempat kerja. Hal
ini diatur berdasarkan:

A Kepmenaker No.Kep-187/Men/1999.
B Permenaker No 12 Tahun 2015
C Kepmenaker No.Kep-186/Men/1999.
D Kepmenaker No.Kep-51/Men/1999.

39. Dibawah ini termasuk langkah metode HIRARC (Hazard Identification Risk Assesment
and Control), kecuali:

A Rekayasa engineering.
B Substitusi.
C Manajemen konstruksi.
D Alat Pelindung Diri.

40. Berdasarkan peraturan perundangan K3 yang berlaku di Indonesia bagi Tangki


Timbun, Tangki penyimpan Solar termasuk kedalam jenis :

A tangki penimbun cairan bahan mudah terbakar;


B tangki penimbun cairan bahan berbahaya;
C tangki penimbun cairan selain huruf a dan huruf b:
D Jawaban a, b dan c benar.

41. Yang dimaksud dengan ketel uap menurut Undang-Undang 1930 adalah :

A Pesawat yang menghasilkan uap yang dipergunakan diluar pesawatnya.


B Pesawat yang menghasilkan uap yang dipergunakan diluar pesawatnya dan harus
ada disetiap perusahaan.
C Pesawat yang menghasilkan uap yang dipergunakan diluar pesawatnya dan harus
ada cerobong asap.
D Jawaban a, b dan c benar.
42. Menurut Permenaker No. 37 Tahun 2016, Pengujian pertama bejana tekanan, harus
dilakukan percobaan padat dengan tekanan

A 1 kali tekanan kerja.


B 1,3 kali tekanan kerja.
C 1,5 kali tekanan kerja.
D Jawaban a, b dan c benar.

43. Ketel uap yang mengalami temperatur berlebihan (overheating) adalah disebabkan
oleh :

A Tingkap pengaman tidak bekerja.


B Kapasitas pembakaran terlalu besar.
C Tinggi air didalam ketel uap dibawah batas aman.
D Semua jawaban benar

44. Lisensi K3 Operator Pesawat Tenaga dan Produksi berlaku selama :

A 5 tahun dan dapat diperpanjang


B 3 tahun dan dapat diperpanjang
C 2 tahun dan dapat diperpanjang
D 1 tahun dan dapat diperpanjang

45. Kewenangan Operator Mesin Produksi dan Perkakas dibagi menjadi :

A 2 Kelas, yaitu Kelas 1 dan Kelas 2


B 2 Kelas, yaitu Kelas A dan Kelas B
C 3 Kelas, yaitu kelas 1, Kelas 2 dan Kelas 3
D 3 Kelas, yaitu kelas A, Kelas B dan Kelas C

46. Operator Berkewajiban untuk :

A melakukan pengecekan terhadap kondisi atau kemampuan kerja Mesin Produksi


dan Perkakas, alat-alat pengaman, dan alat-alat perlengkapan lainnya sebelum
pengoperasian
B Melakukan Pemeriksaan dan Pengujian Mesin Produksi dan Perkakas
C pemasangan, pemeliharaan, perbaikan, dan/atau pemeriksaan
peralatan/komponen Mesin Produksi dan Perkakas
D Jawaban a, b dan c benar.

47. Mesin bubut termasuk kedalam kelompok ruang lingkup?

A Pengerak Mula
B Mesin Produksi dan Perkakas
C Transmisi Tenaga Mekanik
D Tanur
48. Alat pengaman adalah suatu alat perlengkapan yang digunakan untuk pengamanan:

A Tenaga kerja dari ancaman bahaya yang mungkin terjadi


B Pesawat tenaga dan produksi untuk mencegah kemungkinan terjadi kecelakaan
C Pesawat tenaga dan produksi agar tidak cepat rusak
D Jawaban a, b dan c benar

49. Pemakai pesawat uap tanpa ijin melanggar :

A Undang-Undang Uap Tahun 1930 pasal 6 ayat 1


B Peraturan Uap Tahun 1930 pasal 8 ayat 1
C Undang-Undang Uap Tahun 1930 pasal 9 ayat 1
D Peraturan Uap Tahun 1930 pasal 10 ayat 1

50. Berdasarkan peraturan perundangan K3 yang berlaku di Indonesia bagi Bejana


Tekanan, LPG Storage Tank termasuk kedalam jenis :

A Bejana Penyimpanan Gas, Campuran Gas


B bejana penyimpanan bahan bakar gas yang digunakan sebagai bahan bakar untuk
kendaraan;
C bejana transport yang digunakan untuk penyimpanan atau pengangkutan,
D bejana proses:

51. Pesawat Uap dan Bejana Tekanan dapat dibuat tanpa :

A Mempunyai pesawat lift.


B Mempunyai gambar rencana.
C Mempunyai perhitungan kekuatan konstruksi.
D Mempunyai pengesahan gambar rencana.

52. Menurut Permenaker No. 37 Tahun 2016, tahapan pengisian bejana tekanan dan
tangki timbun, yang pertama kali yang dilakukan adalah :

A Pembersihan dan Pengecekan.


B Pengeringan.
C Pengisian.
D Jawaban a, b dan c benar.

53. Pengisian Bejana Tekanan untuk gas yang mudah terbakar dapat dilakukan
menggunakan kompressor atau pompa dengan tekanan kerja pengisian paling
banyak,

A 1 kali tekanan kerja.


B 1,3 kali tekanan kerja.
C 1,5 kali tekanan kerja.
D Jawaban a, b dan c benar.
54. Menurut Permenaker No. 37 Tahun 2016, yang dimasukan kategori bejana tekanan,
yaitu :

A Tekanan lebih dari 1 kg/cm3.


B Volume lebih dari 2,25 liter.
C Jawaban a dan b benar.
D Jawaban a dan b salah.

55. Pernyataan yang benar sesuai dengan peraturan yang berlaku mengenai setiap
pesawat angkat dan angkut yang akan dibuat dan dipasang:

A Pembuat dan pemasang tidak perlu mendapat pengesahan.


B Jawaban a, c dan d benar.
C Pemilik/pemakai dapat menentukan persyaratan.
D Pembuat dan pemasang harus mendapat pengesahan.

56. Definisi pita transport sesuai dengan Permenaker No. 8 Tahun 2020 adalah :

A suatu pesawat atau alat yang digunakan untuk memindahkan


muatan secara kontinu dengan menggunakan bantuan pita.
B suatu pesawat atau alat yang digunakan untuk memindahkan
muatan secara kontinu dengan menggunakan ban berjalan.
C suatu pesawat atau alat yang digunakan untuk memindahkan
muatan secara kontinu dengan menggunakan bantuan rantai berjalar
D suatu pesawat atau alat yang digunakan untuk memindahkan
muatan secara kontinu dengan menggunakan bantuan eskalator.

57. Sesuai Permenaker No. 8 Tahun 2020 setiap pesawat dan angkut wajib dilakukan
pengujian setelah pengujian pertama. Pengujian tersebut selambat-lambatnya:

A 4 (empat) tahun setelah pengujian pertama.


B 2 (dua) tahun setelah pengujian pertama
C 1 (satu) tahun setelah pengujian pertama..
D 3 (tiga) tahun setelah pengujian pertama.

58. Tugas dan wewenang teknisi pesawat angkat dan angkut sesuai dengan Permenaker
No 8 Tahun 2020 adalah :

A Melakukan pemasangan, perbaikan, atau perawatan pesawat angkat dan angkut:


B Melakukan pemeriksaan, penyetelan, dan mengevaluasi keadaan pesawat angkat
dan angkut.
C Melakukan pemeriksaan tidak merusak (non destructive test) terhadap pesawat
angkat dan angkut.
D Jawaban a dan b benar.
59. Yang termasuk pesawat angkut diatas landasan dan diatas permukaan adalah :

A Dongkrak, pneumatik, gondola, keran tower dan takel.


B Eskalator, rantai berjalan dan ban berjalan.
C Truk, traktor, loader, truk derek dan forklift.
D Semua jawaban benar.

60. Di bawah ini adalah jenis angkutan di atas landasan dan di atas permukaan kecuali :

A Vibro Roller
B Back Hoe Loader
C Jawaban a dan b benar
D Tower Crane

61. Berikut ini adalah wewenang operator overhead crane kelas | sesuai dengan
Permenaker No 8 Tahun 2020 :

A Mengoperasikan overhead crane dengan beban s/d 25 ton


B Mengoperasikan overhead crane dengan beban antara 25 ton s/d 100 ton
C Mengoperasikan overhead crane dengan beban di atas 100 ton.
D Jawaban a,b, dan c benar.

62. Di bawah ini adalah contoh peralatan angkat kecuali :

A Gondola
B Keran Menara (Tower Crane)
C a dan b benar
D Excavator

63. Berdasarkan Permenaker No 8 Tahun 2020, operator keran menara (tower crane)
dengan tinggi menara s/d 40 meter wajib memiliki :

A Lisensi K3 operator operator keran menara (tower crane) kelas II dari Kemnaker RI.
B Lisensi K3 operator operator keran menara (tower crane) kelas III dari Kemnaker
RI.
C Lisensi K3 operator operator keran menara (tower crane) kelas I dari Kemnaker RI.
D Lisensi K3 operator operator keran mobil (mobile crane) kelas II dari Kemnaker RI.

64. Berikut ini beberapa kewajiban pemakai pesawat angkat dan angkut kecuali :

A Memastikan bahwa pesawat angkat dan angkut yang dipakai telah melalui
pemeriksaan dan pengujian oleh pengawas ketenagakerjaan spesialis pesawat
angkat dan
angkut /Ahli K3 bidang pesawat angkat dan angkut yang telah ditunjuk oleh Menaker
RI.
B Menugaskan operator pesawat angkat dan angkut yang memiliki lisensi K3 yang
dikeluarkan oleh perusahaan jasa K3 bidang pembinaan dan pelatihan yang ditunjuk
Kemnaker RI.
C a dan b benar.
D Memastikan pengangkatan yang dilakukan menggunakan pesawat angkat dan
angkut tidak melewati/melintasi langsung pada manusia.

65. Berikut ini adalah kecelakaan kerja pada pesawat angkat dan angkut :

A Tertimpa beban angkat


B Forklift yang terguling
C Jawaban a dan b benar
D Jawaban a dan b salah
KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI
PENYELENGGARA EVALUASI DAN PENUNJUKKAN
AHLI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

SOAL PAST TEST


PENYELENGGARAAN EVALUASI DAN PENUNJUKAN AHLI K3

PETUNJUK

Sebelum Saudara mengerjakan soal-soal, bacalah terlebih dahulu ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

1. Tuliskan nama dan instansi saudara di sudut kanan atas pada lembar jawaban
2. Pilih satu jawaban saja yang paling benar dari alternative jawaban yang tersedia dengan memberi
tanda X (silang) pada lembar jawaban
3. Untuk pembentulan pilihan jawaban yang salah, dengan cara melingkari jawaban yang dipilih
4. Berkas soal dan jawaban diserahkan kembali kepada panitia setelah selesai dikerjakan atau tanda
waktu telah selesai
5. Lembar pertanyaan tidak boleh dicoret-coret

KERJAKANLAH SOAL-SOAL BERIKUT INI SESUAI PETUNJUK

A. PENGETAHUAN DASAR KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA

1. Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja secara filosofis ialah :


a. Upaya untuk menjamin agar sumber produksi dapat digunakan secara efisien
b. Upaya untuk mencegah dan mengurangi timbulnya kecelakaan dan penyakit akibat kerja
c. Pemikiran dan upaya penerapannya untuk menjamin keutuhan dan
kesempurnaan khususnya tenaga kerja baik jasmani maupun rohani, hasil karya
dan budaya menuju masyarakat adil makmur dan sejahtera.

2. Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja secara etimologis ialah :


a. Suatu upaya perlindungan kerja
b. Ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam upaya mencegah dan mengurangi
kecelakaan dan penyakit akibat kerja
c. Suatu upaya agar tenaga kerja bekerja sehat dan selamat
d. Upaya agar produksi tidak terganggu

3. Batasan pengertian kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang berakibat :


a. Adanya korban yang cidera luka-luka atau meninggal dunia
b. Adanya kerusakan peralatan dan nyaris terjadi korban manusia
c. Terganggunya proses pekerjaan walaupun tidak terjadi korban yang cidera
maupun kerusakan peralatan
d. Jawaban a, b dan c benar

4. Faktor penyebab kecelakaan kerja :


a. Perbuatan manusia yang tidak aman
b. Kondisi yang berbahaya
c. Kombinasi a dan b
d. Jawaban a, b dan c benar

1
5. Kejadian kecelakaan yang disebabkan perbuatan tidak aman dari pekerja merupakan :
a. Sebab dasar
b. Sebab tidak langsung
c. Sebab langsung

6. Ruang lingkup obyek pengawasan keselamatan kerja menurut undang-undang keselamatan kerja
ialah :
a. Perusahaan Swasta
b. Tempat kerja
c. Perusahaan Negara
d. Tempat usaha

7. Sikap perbuatan manusia dalam bekerja antara lain dilatar belakangi oleh :
a. Usia
b. Sifat seseorang
c. Pendidikan dan pengalaman
d. Kondisi fisik

8. Kondisi tempat kerja yang berbahaya bertalian dengan :


a. Mesin, pesawat, alat
b. Proses produksi
c. Cara kerja
d. Jawaban a, b dan c benar

9. Usaha pencegahan kecelakaan kerja antara lain melalui :


a. Inspeksi
b. Riset
c. Asuransi
d. Jawaban a, b dan c benar

10. Dasar hukum penunjukan Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja :


a. Permen No. 02/Men/1992
b. Permen No. 01/Men/1988
c. Permen No. 04/Men/1987

11. Kondisi berbahaya yaitu antara lain kondisi yang tidak aman dari :
a. Kondisi pekerja
b. Kondisi pengusaha
c. Kondisi lingkungan

12. Sumber bahaya yang termasuk dalam lingkungan kerja adalah :


a. Kebisingan
b. Cara penanganan bahan yang salah
c. Tempat kerja yang kotor
d. Jawaban a, b dan c benar

13. Pengawasan K3 yang bersifat preventif dan reprensif meliputi :


a. Perencanaan, pembuatan dan pemakaian
b. Perencanaan dan modifikasi
c. Perencanaan

14. Setiap instalasi atau pesawat yang digunakan di tempat kerja diharus memiliki izin pemakaian, hal
tersebut bertujuan :
a. Agar efektif, efisien dan aman dalam pemakaiannya
b. Memenuhi peraturan perundangan
c. Memperpanjang masa umur pesawat
d. Jawaban a, b dan c benar

2
15. Di dalam pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja ditempat kerja, upaya pengendalian
resiko dilakukan dengan urutan sebagai berikut :
a. Identifikasi, Evaluasi, Pengendalian dan Monitoring
b. Monitoring, Evaluasi dan Pengendalian
c. Identifikasi, Monitoring dan Pengendalian
d. Identifikasi, Monitoring, Evaluasi dan Pengendalian

16. Penerapan SMK3 di tempat kerja bersifat


a. Wajib bagi setiap perusahaan
b. Suka rela bagi perusahaan yang berorientasi export
c. Wajib bagi perusahaan besar dan beresiko bahaya tinggi

17. Audit SMK3 bertujuan untuk :


a. Meneliti kejadian kecelakaan kerja
b. Menilai kelayakan semua peralatan dan mesin-mesin yang berbahaya
c. Mengukur kinerja penerapan SMK3

18. Seorang Ahli K3 bekerja sama dengan teknisi dan tenaga operator melakukan aktifitas mengamati
tahapan proses kerja peralatan dan menganalisa kemungkinan-kemungkinan faktor penyebab
kecelakaan untuk dijadikan sebagai pedoman prosedur kerja. Aktivitas itu disebut :
a. Job Safety Analisis
b. Job Safety Ovsevation
c. Analisa kecelakaan
d. Safety audit

19. P2K3 yang dibentuk di suatu perusahaan terdiri dari unsur :


a. Bipartite
b. Tripartite
c. Organisasi pekerja
d. Organisasi independen

20. Manajemen K3 merupakan integral dari manajemen perusahaan adalah mutlak diperlukan untuk
penanganan masalah K3.
a. Dari awal perencanaan sampai pengoperasian perusahaan
b. Pada pelaksanaan proses produksi
c. Sejak dibentuk P2K3

B. KESEHATAN KEJA

1. Peraturan perundangan mengenai kesehatan kerja yang berkaitan dengan pemeriksaan


kesehatan tenaga kerja :
a. U.U. No. 1 Tahun 1970 pasal 8
b. U.U. No. 1 Tahun 1970 pasal 9 ayat 3
c. U.U. No. 1 Tahun 1970 pasal 9 ayat 1

2. Faktor-faktor dilingkungan kerja yang dapat menyebabkan penyakit akibat kerja :


a. Faktor fisik, kimia, biologis
b. Faktor fisik, kimia, biologis dan fisiologis
c. Faktor fisik, kimia, biologis, psikologis dan fisiologis

3. Upaya kesehatan kerja merupakan upaya yang komperensif meliputi :


a. Upaya preventif dan promotif
b. Upaya kuratif saja
c. Upaya promotif dan rehabilitati saja
d. Upaya preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif

3
4. Upaya pelaksanaan kesehatan kerja diperusahaan dititik beratkan pada :
a. Upaya kuratif
b. Upaya preventif
c. Upaya promotif
d. Upaya Rehabilitatif

5. Penerapan norma-norma ergonami ditempat kerja, meliputi norma-norma :


a. Pembebanan kerja fisik, sikap tubuh dalam bekerja, mengangkut dan
mengangkat
b. Olah raga dan kesegaran jasmani, musik dan dekorasi, lingkungan kerja
c. Semuanya benar

6. Sumber bahaya dilingkungan kerja dapt digolongkan dalam beberapa jenis/klasifikasi bahaya
yang ditimbulkan dari lingkungan, getaran, radiasi, debu, kebisingan dan pencahayaan termasuk
golongan :
a. Fisik
b. Kimia
d. Biologi

7. Perencanaan peralatan atau mesin yang tidak disesuaikan dengan manusianya dapat
menimbulkan kelelahan yang mengakibatkan kecelakaan ataupun penurunan produktivitas.
Penyesuaian pekerjaan dengan peralatannya disebut :
a. Ilmu Fisika
b. Ilmu Kimia
c. Ilmu Ergonomi

8. Upaya pencegahan merupakan upaya yang lebih penting dari pada upaya penyembuhan terhadap
terjadi kecelakaan atau penyakit akibat kerja, alternative terakhir dari pada pencegahan tersebut
adalah :
a. Eliminasi
b. Subtansi
c. Ventilasi
d. APD (Alat Pelindung Diri)

9. Masuknya bahan kimia ke dalam manusia sebagian besar melalui :


a. Makanan atau tertelan
b. Kulit
c. Pernafasan
d. Jawaban a, b dan c benar

10. Jalan terakhir untuk menghindari keracunan akibat polusi uadara ruangan kerja adalah :
a. Mengganti bahan tersebut dengan bahan yang lebih baik
b. Memakai respirator
c. Memasang ventilasi lebih banyak

11. Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja meliputi :


a. Pemeriksaan kesehatan awal
b. Pemeriksaan kesehatan berkala
c. Pemeriksaan kesehatan awal, berkala dan khusus

12. Yang termasuk kategori bahan berbahaya adalah jenis bahan yang mempunyai sifat :
a. Oksidator, mudah meledak, mudah menyala atau terbakar
b. Memacarkan radiasi, racun,korosif, iritasi
c. Karsinogenik, sensitisasi, teratogenik, miutagenik

4
13. Pengaruh bahan kimia terhadap kesehatan tergantung pada konsentrasi dan lamanya paparan
dapat menyebabkan :

a. Iritasi, korosif, sulit bernafas


b. Alergi, keracunan sistematik
c. Kanker, kerusakan/kelainan janin, pneomokoniosis, efek huis

14. Hygiene perusahaan adalah spesialisasi dalam ilmu hygiene beserta prakteknya yang dengan
mengadakan penilaian kepada faktor-faktor penyebab-penyebab baik kualitatif maupun kuantitatif
dalam lingkungan kerja melalui pengukuran-pengukuran dan hasilnya dipergunakan untuk tindak
korektif dan pencegahan.Jadi sasarannya adalah :
a. Manusia (tenaga kerja)
b. Lingkungan
c. a dan b salah
d. a dan b benar

15. Tujuan pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja (awal) adalah :


a. Agar tenaga kerja yang diterima berada dalam kondisi kesehatan yang setinggi-tingginya
b. Tidak mempunyai penyakit menular yang akan mengenai tenaga kerja lainnya
c. Cocok untuk pekerjaan yang akan dilakukan sehingga keselamatan dan
kesehatan tenaga kerja yang bersangkutan dan tenaga kerja lainnya dapat
dijamin

16. Dampak negative dalam proses kegiatan industri antara lain menimbulkan pencemaran udara
yang dapat berpengaruh terhadap :
a. Kesehatan manusia
b. Tumbuh-tumbuhan dan komponen hayati lainnya
c. Harta benda
d. Semuanya benar

17. Metode-metode pengolahan dan pembuangan limbah industri yang banyak digunakan adalah
sebagai berikut :
a. Metode pembusukan
b. Metode pembuangan
c. Metode pengendapan
d. Metode proses produksi

C. MEKANIK, PESAWAT UAP DAN BEJANA TEKAN

1. Ruang lingkup Permen No. Per.05/Men/1985 meliputi :


a. Peralatan angkat, pita transport, pesawat angkutan di atas landasan dan di atas
permukaan, alat angkutan jalan ril
b. Pesawat tenaga dan produksi
c. Pesawat Lift
d. Jawaban a, b dan c benar

2. Pengertian dari pesawat angkat dan angkut adalah suatu pesawat atau alat yang digunakan untuk
:
a. Memindahkan muatan pada jarak tertentu
b. Memindahkan, mengangkat muatan vertical dan horisontal
c. Memindahkan, mengangkat muatan vertical dan horizontal dalam jarak yang
ditentukan
d. Jawaban a, b dan c benar

5
3. Pembinaan K3 bidang mekanik merupakan mitra efektif dalam rangka usaha mencegah dan
mengurangi terjadinya kecelakaan di tempat kerja. Hal tersebut merupakan :
a. Kewajiban pengusaha / pengurus
b. Kewajiban tenaga kerja
c. Kewajiban Depnakertrans
d. Jawaban a, d dan c adalah benar

4. Pengawasan K3 bidang Mekanik yang bersifat preventif meliputi :


a. Perencanaan dan pemakaian
b. Perencanaan, reparasi dan modifikasi
c. Perencanaan, pembuatan, prosedur pemakaian dan perawatan

5. Dasar teknik K3 bidang mekanik pada prinsipnya ditujukan untuk pengamanan terhadap :
a. Tenaga kerja dari ancaman bahaya / kecelakaan
b. Pesawat tenaga dan produksi untuk mencegah kemungkinan terjadi kecelakaan
c. Jawaban a dan b benar
d. Jawaban a dan b tidak benar

6. Dalam mengoperasikan pesawat angkat dan angkut harus dilakukan oleh :


a. Operator yang memiliki kemampuan dan ketrampilan
b. Operator yang memiliki pengalaman
c. Operator yang memiliki SIO (Surat Ijin Operasi)
d. Jawaban a, b dan c benar

7. Berdasarkan peraturan perundangan K3 bidang mekanik bahwa setiap pesawat harus memiliki
pengesahan pemakaian dengan maksud dan tujuan :
a. Efektif, efisien dan aman dalam pemakaian
b. Memenuhi peraturan perundangan
c. Memperpanjang umur pemakaian
d. Jawaban a, b dan c benar

8. Sesuai dengan ketentuan yang berlaku bahwa setiap pesawat angkat dan angkut yang akan dibuat
dan dipasang harus memiliki persyaratan teknis dan kepada :
a. Pembuat dan pemasang harus mendapat pengesahan
b. Pembuat dan pemasang tidak perlu mendapat pengesahan
c. Pemilik / pemakai dapat menentukan persyaratan
d. Jawaban a, b dan c benar

9. Hal-hal yang dapat menimbulkan bahaya kecelakaan dari pemakian pesawat angkat dan angkut
adalah :
a. Putusnya kabel kait pengangkat
b. Terganggunya barang yang di angkat maupun keseimbangan
c. Tidak adanya pengaman kait maupun rem tali tidak berfungsi
d. Jawaban a, b dan c benar

10. Sesuai Permenaker No. Per. 05 /Men/1985, unit pesawat angkat dan angkut wajib dilakukan
pengujian ulang setelah pengujian pertama. Pengujian tersebut selambat-lambatnya :
a. 3 (tiga) tahun setelah pengujian pertama
b. 2 (dua) tahun setelah pengujian pertama
c. 1 (satu) tahun setelah pengujian pertama
d. Jawaban a, b dan c benar

11. Pesawat angkut di atas landasan dan di atas permukaan adalah :


a. Truk, traktor, kereta gantung, truk Derek dan forklift
b. Dongkrak pneumatic, gondola, keran tower dan takel
c. Escalator, rantai berjalan dan ban berjalan
d. Jawaban a, b dan c benar

6
12. Untuk menjamin pengoperasian peralatan mekanik dapat aman maka peralatan-peralatan
tersebut harus :
a. Dioperasikan oleh operator yang memiliki sertifikat
b. Diperiksa dan diuji sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku
c. Peralatan mekanik harus baru
d. Jawaban a, b dan c benar

13. Yang dimaksud dengan peralatan angkat sesuai dengan Permen No. Per.05/Men/1985 tentang
Pesawat angkat dan angkut, kecuali :
a. Gondola c. Forklift
b. Crane d. Lift

14. Pengawasan K3 mekanik dilakukan mulai dari :


a. Perencanaan, pembuatan, pemasangan, peredaran
b. Pemakaian dan atau perbaikan teknis
c. Pemeliharaan
d. Jawaban a, b dan c benar

15. Operator pesawat tenaga dan produksi sesuai Permenaker No. 04/Men/1985 adalah :
a. Wajib memiliki Surat Ijin Operator (SIO)
b. Tidak wajib memiliki Surat Ijin Operator (SIO)
c. Setiap tenaga kerja
d. Jawaban a, b dan c benar

16. Dalam melayani pesawat tenaga dan produksi yang sedang beroperasi, seorang operator dapat :
a. Mewakilkan kepada orang lain
b. Meninggalkan tempat kerjanya untuk keperluan penting
c. Dilarang meninggalkan tempat kerjanya
d. Jawaban a, b dan c benar

17. Yang dimaksud penggerak mula sesuai Permen No. Per,04?men/1985 tentang pesawat Tenaga
dan Produksi adalah :
a. Turbin air
b. Motor Listrik
c. Transformator
d. Jawaban a, b dan c benar

18. Pengujian unit pesawat tenaga dan produksi dilakukan selambat-lambatnya :


a. 5 (lima) tahun sekali
b. 3 (tiga) tahun sekali
c. 2 (dua) tahun sekali
d. Jawaban a, b dan c benar

19. Yang dimaksud dengan penggerak mula sesuai dengan Permen No. Per.04/Men/1985 adalah :
a. Motor diesel, turbin air, kincir angin
b. Motor listrik
c. Transformator

20. Alat pengaman adalah suatu alat perlengkapan yang digunakan untuk pengamanan :
a. Tenaga kerja dari ancaman bahaya yang mungkin terjadi
b. Pesawat tenaga dan produksi untuk mencegah kemungkinan terjadi kecelakaan
c. Pesawat tenaga dan produksi agar tidak cepat rusak

21. Pemeriksaan visual pada setiap pesawat uap yang baru bertujuan untuk mengetahui :
a. Kondisi seluruh alat perlengkapan pengamanannya
b. Kondisi seluruh bagian konstruksi dan seluruh alat perlengkapan pengamanannya
c. Kondisi sisi luar dan seluruh alat perlengkapan pengamanannya
d. Jawaban a, b dan c benar

7
22. Kekurangan air di dalam ketel uap pada saat sedang dioperasikan dapat mengakibatkan :
a. Terjadinya kenaikan temperature air
b. Terjadinya overheating dan peledakan
c. Terjadinya kenaikan tahanan kerja

23. Akte ijin diberikan kepada pemakai bilamana :


a. Hasil pemeriksaan dan pengujian alat-alat perlengkapan pengaman dan alat-alat
pembakarannya memenuhi syarat
b. Hasil pemeriksaan dan pengujian pesawat uap dan alat-alat perlengkapan otomatisnya
memenuhi syarat
c. Hasil pemeriksaan dan pengujian pesawat uap dan alat-alat perlengkapan
pengamannya memenuhi syarat

24. Menurut Undang-undang dan Peraturan uap 1930, apakah setiap pesawat uap yang akan
dioperasikan :
a. Perlu diberi ijin pemakaian
b. Tidak perlu diberi ijin pemakaian
c. Ada yang tidak perlu ijin pemakaian
d. Jawaban a, b dan c benar

25. Akte ijin pesawat uap sejak tahun 1988 dikeluarkan oleh :
a. Direktur Jendral Binawas
b. Direktur PNKK
c. Kepala Kantor Wilayah Depnaker
d. Jawaban a, b dan c benar

26. Peledakan pada ketel uap dapat terjadi karena :


a. Tinggi air di dalam ketel uap di bawah batas aman
b. Peledakan hanya dapat terjadi bila tingkap pengaman tidak bekerja
c. Tidak mempunyai termometer
d. Jawaban a, b dan c benar

27. Untuk ketel uap tekanan rendah dilengkapi dengan :


a. 2 (dua) tingkap pengaman
b. 1 (satu) tingkap pengaman
c. 1 (satu) pipa pengaman
d. Jawaban a, b dan c benar

28. Akibat buruk dari suatu pengujian padat denga air dingin yang dilaksanakan sesuai ketentuan
yang berlaku, dipertanggungjawabkan kepada yang :
a. Memohon (meminta) pemadatan
b. Melakukan pemadatan
c. Mengawasi pemadatan

29. Ketel uap dimana tekanan yang ditimbulkan uapnya maksimal sebesar ½ kg/cm2 diberi
perlengkapan :
a. Sekurang-kurangnya satu gelas pedoman air
b. Sekurang-kurangnya satu pompa air pengisi
c. Satu pipa pengaman terbuka
d. Jawaban a, b dan c benar

30. Ketel uap yang mengalami temperatur berlebih (over heating) adalah disebabkan oleh :
a. Tingkap pengaman tidak bekerja
b. Kapasitas pembakaran bahan baker terlalu besar
c. Tinggi air di dalam ketel uap di bawah batas aman
d. Jawaban a, b dan c benar

8
31. Pesawat uap dan Bejana tekan, baru dapat dibuat apabila :
a. Mempunyai gambar rencana
b. Mempunyai perhitungan konstruksi
c. Telah mempunyai pengesahan gambar rencana
d. Jawaban a, b dan c benar

32. Yang disebut denga ketel uap adalah :


a. Pesawat menghasilkan uap yang dipergunakan diluar pesawatnya dan harus ada ruang baker
b. Pesawat menghasilkan uap yang dipergunakan diluar pesawatnya dan harus ada cerobong
asap
c. Pesawat menghasilkan uap yang dipergunakan diluar pesawatnya
d. Jawaban a, b dan c benar

33. Pesawat uap dengan tekanan kerja 4 kg/cm2, uji padatnya :


a. 7,5 kg/cm2
b. 8 kg/cm2
c. 6 kg/cm2
d. 9 kg/cm2

34. Semua pesawat uap yang tidak memerlukan ijin dalam pemakaiannya harus :
a. Terus menerus diawasi
b. Tidak perlu diawasi
c. Diawasi seperlunya saja
d. Tergantung pada pemakai

35. Pemeriksaan berkala pada bejana uap dilakukan minimal :


a. Sekali dalam 1 tahun
b. Sekali dalam 2 tahun
c. Sekali dalam 5 tahun
d. Sekali dalam 4 tahun

36. Pada saat akan membersihkan ketel uap yang masih dalam operasi :
a. Ketel uap dimatikan dan airnya dibuang sebagian
b. Ketel uap dimatikan dan airnya langsung dibuang
c. Ketel uap dimatikan dan airnya didinginkan baru dibuang
d. Ketel uap dimatikan, uapnya dan langsung airnya dibuang

37. Pengujian pertama dari suatu pesawat uap adalah :


a. Sebelum pesawat uap itu ditembok atau diberi bersalut
b. Setelah pesawat uap itu dioperasikan selama 1 tahun
c. Setelah pesawat uap itu dioperasikan selama 2 tahun
d. Setelah pesawat uap itu diberi ijin

38. Apakah dibenarkan setiap orang / tenaga kerja melakukan pelayanan terhadap ketel – ketel uap :
a. Tidak dibenarkan karena harus mempunyai ketrampilan khusus
b. Dibenarkan karena setiap orang dapat melakukan bermacam-macam pekerjaan
c. Dibenarkan karena memnuhi perintah pimpinan pabrik / perusahaan
d. Jawaban a, b dan c adalah salah

39. Sesuai Permenaker No. Per. 01/men/1982, setiap bahan dari bagian konstruksi bejana tekan
harus memiliki :
a. Surat tanda hasil pengujian
b. Sertifikat bahan yang diakui
c. Jawaban a dan b benar
d. Jawaban a dan b salah

9
40. Tingkat pengaman pada pesawat uap dan bejana tekan berfungsi :
a. Menahan tekanan
b. Untuk mengukur tekanan
c. Membuang uap secara otomatis apabila terjadi tekanan lebih
d. Membuang air berlebih

D. KONSTRUKSI BANGUNAN, INSTALASI LISTRIK DAN PENANGGULANGAN


KEBAKARAN

1. Pengujian kualitas alat pemadam api ringan (APAR) antara lain berupa :
a. Kondisi bejana APAR nya saja
b. Kondisi bejana APAR dan kualitas obat pengisinya
c. Cara penempatan dan peralatannya

2. Sistem penanggulangan kebakaran aktif, merupakan langkah penting dalam system


penanggulangan kebakaran, jenisnya dianataranya adalah :
a. Keadaan kualitas gedung dan perlengkapannya
b. Instalasi penanggulangan kebakaran permanen maupun temporer
c. Jawaban a dan b benar
d. Jawaban a dan b salah

3. Intalasi penangkal petir radio aktif, saat ini telah tidak diijinkan untuk dipasang di Indonesia,
sebab mengundang bahaya potensial berupa :
a. Exposure radio aktif
b. Kurang efektif menyalurkan arus petir
c. Sulit cara pemasangannya

4. Pelaksanaan K3 Listrik dan penanggulangan kebakaran dilaksanakan dengan pola preventif,


apakah yang dimaksud dengan pola tersebut ?
a. Dimulai dari saat perencanaan
b. Dilaksanakan setelah ada kejadian kecelakaan
c. Dilakukan perawatan rutin
d. Dimulai saat pelaksanaan

5. Yang termasuk system proteksi kebakaran pasif antara lain


a. Kualitas bahan bangunan
b. Alat pemadam api ringan
c. Sarana evakuasi
d. Hydran

6. Ada 3 (tiga) jenis pompa hydrant / sprinkler yaitu :


a. Pompa listrik, pompa air, pompa bensin
b. Pompa listrik, pompa diesel dan pompa jocky
c. Popa utama, pompa jocky dan pompa cadangan

7. Untuk mendeteksi kebakaran pada ruangan yang cenderung memiliki suhu yang berubah-ubah
sebaiknya dipasang detector :
a. Asap type ionisasi
b. Panas type suhu tetap
c. Panas type kenaikan suhu
d. Jawaban a, b dan c benar

8. Penggunaan media pemadam Halon Total Flooding System dibatasi penggunaannya di Indonesia,
disebabkan :
a. Kualitas pemadam buruk
b. Harga satuan mahal
c. Merusak lingkungan (lapisan ozon)
d. Jawaban a, b dan c benar
10
9. Beberapa persyaratan yg harus diperhatikan dalam rangka memadamkan kebakaran antara lain :
a. Mengetahui arah angin
b. Mengetahui jenis benda yang terbakar
c. Mengetahui kondisi bangunan
d. (a), (b) dan (c) benar

10. Dalam sistem jaminan keamanan pada jalur tangga darurat dari pengaruh gas atau asap akibat
kebakaran, diperlukan perlengkapan :
a. Fan sistem penyedot
b. Fan sistem takanan udara
c. Semuanya benar
d. Semuanya salah

11. Setiap instalasi penyalur petir harus dilengkapi dengan pembumian sekurang-kurangnya :
a. 1 (satu) buah
b. 3 (tiga) buah
c. 2 (dua) buah
d. 4 (empat) buah

12. Sudut perlindungan setiap penerima petir adalah :


a. 90 ̊
b. 112 ̊
c. 120 ̊
d. 180 ̊

13. Potensi bahaya pada instalasi listrik diantaranya :


a. Beban lebih
b. Kebakaran
c. Panas
d. Peledakan

14. Sistem instalasi penyalur petir yang berlaku adalah :


a. Sistem radioaktif
b. Sistem konvensional dan elektrostatik
c. a dan b benar
d. a dan b salah

15. Alat yang digunakan untuk mengukur kehandalan elektroda pembumian instalasi penyalur petir
adalah :
a. Mega ohm meter
b. Insulation tester
c. Earth Resistans tester
d. Sound level meter

16. Untuk mendeteksi kebakaran di ruang genset sebaiknya dipasang detector kebakaran jenis :
a. Asap tipe ionisasi
b. Panas tipe kenaikan suhu
c. Panas tipe suhu tetap
d. Jawaban a, b dan c benar

17. Dasar hukum pengawasan K3 Konstruksi Bangunan antara lain :


a. UU No. 1 Tahun 1970
b. Permen No. 1 Tahun 1980
c. SKB Menaker dan Menteri PU No. Kep. 174/Men/1986
No. 104/Kepts/1986
d. Jawaban a, b dan c benar

11
18. Pengawasan K3 Konstruksi Bangunan dilakukan pada setiap tahapan pekerjaan yaitu :
a. Perencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan
b. Penggalian, pembetonan
c. Pemasangan tiang-tiang bangunan
d. Jawaban a, b dan c benar

19. Yang bertanggung jawab atas kecelakaan kerja yang terjadi pada pelaksanaan pembangunan
gedung adalah :
a. Konsultan perencana
b. Pemberi tugas
c. Kontraktor
d. Supplier material

20. Setiap pekerjaan konstruksi bangunan akan dimulai pengurus membentuk unit K3 yang berfungsi
untuk :
a. Usaha-usaha pencegahan kecelakaan, kebakaran, peledakan dan penyakit akibat
kerja
b. Usaha-usaha pertolongan pertama pada kecelakaan
c. Usaha-usaha penyelamatan
d. Jawaban a, b dan c benar

21. Pengawasan K3 Sarana Bangunan meliputi :


a. Semua instalasi dari tahapan kegiatan pembangunan konstruksi bengunan mulai dari
kegiatan pelaksanaan, serah terima pekerjaan sampai dengan masa
pemeliharaan/perawatan.
b. Semua peralatan dari tahapan kegiatan pembangunan konstruksi bangunan mulai dari
kegiatan pelaksanaan, serah terima pekerjaan sampai dengan masa pemeliharaan/perawatan
c. Semua sarana pendukung mulai dari kegiatan pelaksanaan, serah terima pekerjaan sampai
dengan masa pemeliharaan/perawatan
d. Jawaban a, b dan c benar

22. Tahapan pelaksanaan konstruksi bangunan terdiri dari :


a. Rancangan teknis pelaksanaan & pasca konstruksi
b. Rancangan teknis pelaksanaan
c. Rancangan pasca konstruksi
d. Jawaban a, b dan c benar

23. Salah satu bentuk pengawasan K3 konstruksi bangunan yaitu :


a. Akte Pengawasan Tempat Kerja Kegiatan Konstruksi Bangunan
b. Wajib lapor Pekerjaan / Proyek Konstruksi Bangunan
c. Daftar Periksa / Checklist K3 Bangunan Tinggi
d. Jawaban a, b dan c benar

24. Langkah-langkah dalam melakukan tahapan kegiatan konstruksi bangunan yaitu :


a. Akte Pengawasan Tempat Kerja Kegiatan Konstruksi Bangunan
b. Standar Operation Procedure
c. Daftar Periksa / Checklist K3 Banguanan Tinggi
d. Wajib Lapor Pekerjaan / Proyek Konstruksi Bangunan

25. Petugas teknis K3 yang mengkoordinir pelaksanaan K3 terhadap seluruh tahapan pekerjaan
konstruksi banguanan adalah :
a. Construction Safety Engineer
b. Construction Safety Inspector
c. Construction Safety Officer
d. Jawaban a, b dan c benar

12
26. Lantai kerja yang aman adalah lantai kerja yang memiliki resistansi isolasi sekurang-kurangnya
sebesar :
a. 10 kilo – ohm
b. 25 kilo – ohm
c. 50 kilo – ohm
d. 75 kilo – ohm

27. Pemasangan instalasi listrik di Indonesia pada saat ini berpedoman kepada :
a. Peraturan Umum Instalasi Listrik 1987 (PUIL 1987)
b. Peraturan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000)
c. Peraturan Umum Instalasi Listrik 2001 (PUIL 2001)

28. Apa kemungkinan bahaya yang dapat dialami seseorang terhadap instalasi listrik ?
a. Bahaya sambaran petir
b. Bahaya sentuh langsung
c. Bahaya sentuh tidak langsung
d. Jawaban b dan c benar

29. Apa yang dimaksud dengan bahaya sentuh langsung ?


a. Sentuh pada bagian konduktif yang merupakan bagian dari listriknya, yang dalam
keadaan kerja normal umumnya bertegangan dan atau dialiri arus
b. Sentuh pada bagian konduktif terbuka perlengkapan atau instalasi listrik yang menjadi
bertegangan akibat kegagalan isolasi
c. Sentuh pada bagian yang tidak konduktif dari perlengkapan atau instalasi listrik

30. Standar Nasional Indonesia No. SNI-04-0225-2000 tentang Peraturan Umum Instalasi Listrik
Indonesia 2000 (PUIL 2000) diberlakukan melalui Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi nomor :
a. Permenaker No. Per.04/Men/1988
b. Kepmenakertrans No. Kep.75/Men/2000
c. Kepmenakertrans No. Kep.75/Men/2001
d. Kepmenakertrans No. Kep.75/Men/2002

31. Dalam persyaratan untuk Badan Pengusahaan Listrik, antara lain disyaratkan :
a. Harus mempunyai teknisi yang memiliki kompetensi K3 di bidang listrik yang
disahkan oleh Kemenakertrans RI
b. Harus memiliki ahli K3 umum
c. Tidak harus memiliki teknisi
d. Semua jawaban a, b dan c benar

32. Kegagalan isolasi dari suatu instalasi listrik harus dicegah terutama dengan cara :
a. Perlengkapan listrik harus dirancang dan dibuat dengan baik
b. Bagian aktif harus diisolasi dengan bahan yang tepat
c. Instalasi listrik harus dipasang dengan baik
d. Semua jawaban a, b dan c benar

33. Syarat-syarat keselamatan kerja ditetapkan melalui peraturan perundangan salah satunya
persyaratan untuk mencegah terkena aliran listrik. Syarat-syarat tersebut memuat prinsip-prinsip
teknis ilmiah menjadi kumpulan ketentuan yang susun secara :
a. Acak, samara dan praktis
b. Teratur, samara dan Praktis
c. Teratur, jelas dan praktis
d. Jawaban diatas tidak ada yang benar
34. Instansi yang berwenang menurut PUIL 2000 adalah :
a. Lembaga yang memuat PUIL
b. Instansi yang memberlakukan PUIL
c. Badan Standar Indonesia
d. Badan pengusahaan listrik

13
35. Pengawasan instalasi penyalur petir diatur berdasarkan :
a. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.Per.02/Men/1989
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.Per.04/Men/1987
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.Per.04/Men/1985
d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.Per.01/Men/1979

36. Perancah (Scaffolding) merupakan bangunan peralatan yang dibuat sementara yang berguna
untuk :
a. Penyangga tenaga kerja
b. Penyangga bahan
c. Penyangga peralatan
d. Semua jawaban benar

37. Perancah (Scaffolding) dipakai harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :


a. Harus diberi lantai papan yang kuat dan rapat
b. Tidak harus diberi lantai papan yang kuat dan rapat
c. Harus diberi pagar pengaman, apabila tingginya lebih dari 2 (dua) meter
d. Jawaban a dan c benar

38. Instalasi penyalur petir secara umum harus memenuhi persyaratan :


a. Kemampuan perlindungan secara teknis
b. Ketahanan mekanis
c. Ketahanan terhadap korosi
d. Semua jawaban benar

39. Penggunaan lift yang salah yaitu :


a. Kapasitas angkut lift tidak dicantumkan dan dipasang dalam kereta
b. Kapasitas angkut harus sesuai dengan kapasitas angkut sesuai dengan ijin lift
c. Kapasitas angkut lift dicantumkan dan dipasang dalam kereta
d. Penetapan jumlah orang yang diangkut berdasarkan SNI yang berlaku

40. Surat ijin operasi pemakaian lift berlaku selama :


a. 2 (dua) tahun dan dapat diperbaharui kembali
b. 3 (tiga) tahun dan dapat diperbaharui kembali
c. 5 (lima) tahun dan dapat diperbaharui kembali
d. Tidak ada yang benar

14
KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI
PENYELENGGARA EVALUASI DAN PENUNJUKKAN
AHLI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI.


UJIAN CALON AHLI K3 UMUM
(ESSAY)

Mata Ujian : Komprehensif


Penguji : Tim Evaluasi Calon Ahli K3 Umum

Petunjuk Umum

1. Nomor ujian berdasarkan Nomor Daftar Hadir


2. Tulis Nomor Ujian dan Nama serta lokasi bekerja di sudut kanan atas pada lembar jawaban.
3. Bacalah dengan teliti sebelum Saudara memberikan jawaban.
4. Dilarang membuka buku atau catatan.
5. Teliti kembali semua jawaban Saudara sebelum diserahkan kepada Pengawas Ujian.
6. Bekerjalah sendiri dengan tertib.
7. Jawab pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas !

Jawablah dengan singkat dan jelas !

1. Uraikan latar belakang dikeluarkannya Undang – undang No. 1 tahun 1970 ?

2. Siapa yang melakukan pengawasan Keselamatan dan Kesehatan Kerja berdasarkan


Undang – undang No. 1 tahun 1970 dan sebutkan peraturan Menterinya ? dan jelaskan pula
mekanisme pengawasan terhadap ditaatinya Undang – undang No. 1 tahun 1970, yang dilakukan
oleh Ahli K3 Umum di tempat kerja / Perusahaan ?

3. Jelaskan dan beri contoh beberapa factor lingkungan kerja yang mempengaruhi kesehatan
seseorang dalam melakukan pekerjaan ! Terutama yang berada di Perusahaan saudara !

4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan :


a. Kecelakaan Kerja?
b. Penyakit akibat kerja ?

5. Saudara sebagai Ahli K3 Umum di Perusahaan, salah satu tugasnya adalah melakukan Investigasi
(Pemeriksaan dan Penyelidikan) terhadap terjadinya Kecelakaan Kerja. Pertanyaannya : Jelaskan
langkah – langkah saudara dalam melakukan investigasi kecelakaan kerja di Perusahaan saudara.

6. Sebutkan kewajiban pengurus sebagaimana diatur dalam UU No. 1 tahun 1970 !

7. Sebutkan Hak dan Kewajiban tenaga kerja sebagaimana diatur dalam Undang – undang No. 1
tahun 1970 !

8. Jelaskan nama Peraturan Perundangan yang merupakan landasan Hukum pengawasan Pesawat
Uap di Indonesia ? Jelaskan pula nama pesawat- pesawat yang tergolong pesawat uap menurut
peraturan perundangan yang saudara maksud ?

9. Sebutkan kejadian atau peristiwa yang termasuk kategori kecelakaan kerja menurut Permen No.
03/men/1998.

15
10. Mengapa seorang operator suatu peralatan / pesawat yang membahayakan dalam mengoperasikan
harus mendapat lisensi dari Depnaker ?

11. Jelaskan ruang lingkup pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja di bidang konstruksi
bangunan !

12. Mengapa tenaga kerja yang akan dipekerjakan di perusahaan saudara harus dilakukan pemeriksaan
awal dan berkala baik fisik maupun mental !

13. Sebutkan ruang lingkup pengawasan kesehatan kerja dan lingkungan kerja !
14. Sebutkan ruang lingkup pengawasan mekanik !

15. Sebutkan sumber – sumber bahaya yang terdapat di perusahaan saudara khususnya di bidang
Mekanik, Pesawat uap dan Bejana tekan !

16. Bagaimana cara menanggulangi dan memadamkan terjadinya kebakaran baik secara teoritis
maupun praktek di perusahaan saudara ?

17. Jelaskan ruang lingkup pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja di bidang instalasi listrik dan
penanggulangan kebakaran !

18. Mengapa instalasi listrik di perusahaan saudara dilakukan pemeriksaan dan pengujian oleh Pegawai
Pengawas /Ahli K3 Spesialis !

19. Jelaskan 5 (lima) prinsip dasar SMK3 ? dan sebutkan peraturan Perundang-undangan sebagai
landasan hukum yang mewajibkan setiap Perusahaan menerapkan SMK3 !

20. Sebutkan tugas dan kewajiban Ahli K3 Umum !

21. Jelaskan tugas dan fungsi P2K3 ? dan sebutkan landasan hukum pembentukan P2K3 !

22 Apa pendapat saudara apabila ditempat kerja tidak melaksanakan P3K di tempat kerja

23 Jelaskan bahwa pemberian makanan bagi tenaga kerja melalui penyelenggara makanan di tempat
kerja akan meningkatkan kesehatan dan produktivitas !

24 Apa manfaat pemeriksaan kesehatan sebelum kerja bagi perusahaan ?

25 Apa manfaat pemeriksaan kesehatan tenaga kerja berkala bagi perusahaan ?

26 Jelaskan perbedaan penyakit akibat kerja dengan penyakit akibat hubungan kerja (Work Related
Diseate) !

27 Jelaskan bagaimana cara penyelenggara pelayanan kesehatan kerja sesuai Per No. 03/men/1982

28 Bagaimana pendapat saudara, apabila seorang pekerja yang bekerja pada lingkungan kerja dengan
tingkat resistensi tetapi tidak dilakukan pemeriksaan kerja tahunan

29 Jelaskan dan beri contoh beberapa faktor lingkungan kerja yang mempengaruhi kesehatan
seseorang dalam melakukan pekerjaan ? terutama yang berada di perusahaan saudara ?

30 Jelaskan nama peraturan perundangan yang merupakan landasan hukum pengawasan pesawat uap
di Indonesia. Jelaskan pula nama pesawat-pesawat yang tergolong pesawat uap menurut peraturan
perundang-undangan yang Saudara maksud ?

31 Mengapa seorang operator suatu peralatan / pesawat yang membahayakan dalam pengoperasian
harus mendapatkan lisensi dari Depnakertrans ?

16
32 Jelaskan ruang lingkup pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja di bidang konstruksi
bangunan ?

33 Mengapa tenaga kerja yang dipekerjakan di perusahaan saudara harus dilakukan pemeriksaan awal
dan berkala baik fisik maupun mental ?

34 Sebutkan ruang lingkup pengawasan kesehatan kerja dan lingkungan kerja !

35 Sebutkan sumber-sumber bahaya yang terdapat di perusahaan saudara khususnya dibidang


mekanik, pesawat uap & bejana tekan !

Mata Ujian : Komprehensif K3 LISTRIK, KEBAKARAN


Penguji : Team Evaluasi Calon Ahli K3 Umum

1. Sebutkan potensi bahaya listrik ?


2. Jelaskan pengendalian potensi bahaya listrik ?
3. Sebutkan dan jelaskan potensi bahaya petir ?
4. Jelaskan kewajiban pemilik pesawat lift untuk menjamin keamanan penggunaannya ?
5. Sebutkan dan jelaskan kewajiban pengurus / pimpinan dalam rangka mencegah, mengurangi
dan memadamkan kebakaran ?
6 Jelaskan ruang lingkup pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja di bidang instalasi
listrik dan penanggulangan kebakaran ?

Mata Ujian : Komprehensif MEKANIK PUBT


Penguji : Team Evaluasi Calon Ahli K3 Umum

1. Jelaskan mekanisme untuk mendapatkan pengesahaan salah satu obyek pengawasan k3 mekanik
yang direntral kan antar provinsi ?

2. Jelaskan mekanisme sertifikasi bagi operator


a. Pesawat Uap ?
b. Pesawat Angkat dan angkut ?

3. Jelaskan nama peraturan perundangan yang merupakan landasan hukum pengawasan pesawat
uap di indonesia. Jelaskan pula nama pesawat – pesawat yang tergolong pesawat uap menurut
peraturan perundangan yang saudara maksud ?

4. Mengapa seorang orang suatu peralatan pesawat yang membahayakan dalam pengoperasiannya
harus dapat lisensi dari kementerian tenaga kerja dan transmigrasi ?

5. Jelaskan ruang lingkup pengawasan norma keselamatan dan kesehatan kerja mekanik ?

6. Jelaskan ruang lingkup pengawasan norma ruang lingkup pengawasan k3 pesawat uap dan
bejana tekan ?

17
KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI
PENYELENGGARA EVALUASI DAN PENUNJUKKAN
AHLI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI.


UJIAN CALON AHLI K3 UMUM

SOAL DAN JAWABAN UJIAN KOPREHENSIF

1. Latar belakang dikeluarkannya UU No. 1 Tahun 1970 adalah :


a. Bahwa setiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan dalam pekerjaannya, untuk
meningkatkan kesejahteraannya dan produktivitasnya secara nasional
b. Setiap orang lain ditempat kerja perlu terjamin kesehatannya
c. Setiap sumber produksi perlu dipakai digunakan secara aman dan efisien
d. Bahwa untuk itu perlu didayaupayakan untuk membina perlindungan kerja, melalui
penerbitan norma-norma Kesehatan Kerja

2. Yang melakukan pengawasan K3 menurut UU No. 1 Tahun 1970 adalah :


a. Pengawas Umum oleh Direktur
b. Pengawasan langsung oleh Pegawai K3 dan ahli K3
c. Ketentuan pelaksanaannya tercantum dalam :
 Peraturan Menaker No. 3/M/1978
 Peraturan Menaker No. 2/M/1992

3. Prosedur pengangkatan ahli K3 sesuai ketentuan Permenaker No. 2 Tahun 1992


adalah :
a. Pengajuan permohonan tertulis ke Menakertrans dan pimpinan perusahaan
b. Permohonan tersebut dilampiri :
 Daftar riwayat hidup
 Surat pengalaman kerja
 Surat keterangan dokter
 Surat berkelakuan baik, dst
c. Lulus ujian dari TIM penguji / seleksi yang dibentuk Menakertrans
d. Keputusan penunjukan berkala 3 tahun dan dapat diperpanjang masa berlakunya

4. Yang dimaksud pesawat uap menurut UU Uap tahun 1930 adalah :


a. Pemanas air, b. Pengering Uap, c. Penguap, d. Bejana Uap

5. Kewajiban Pengurus menurut UU No. 1 Tahun 1970 (pasal 14) adalah :


a. Secara tertulis menempatkan dalam tempat kerja yang dipimpinnya, semua syarat K3
diwajibkan, kecuali UU ini disemua peraturan pelaksanaannya
b. Memasang ditempat kerjanya semua gambar K3 yang diwajibkan dan bahan pembinaan
lainnya
c. Menyediakan secara cuma-cuma semau alat pelindung diri ditempat kerja yang dipimpinnya

6. Hak dan Kewajiban tenaga kerja menurut UU No. 1 Tahun 1970 (Pasal 12) adalah :
a. Memberi keterangan yang benar bila diminta oleh pegawai pengawas atau ahli K3
b. Memahami APP yang diwajibkan
c. Memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat K3
d. Meminta kepada pengurus untuk melengkapi syarat K3 yang diwajibkan
e. Menyatakan keberatan bekerja di tempat berbahaya bila tidak dilengkapi dengan syarat K3

18
7. Peraturan perundangan yang mengatur pesawat uap adalah :
a. UU Uap 1930 (Stoom Ordonantie 1930)
b. Peraturan Uap 1930 (Stoom Vevordening 1930)

8. Ruang Lingkup K3 Konstruksi Bangunan adalah : obyek konstruksi bangunan dan tahapan
perencanaan, pembuatan, pemakaian, perawatan sampai pembongkaran

9. Tenaga kerja wajib diperiksakan kesehatannya untuk mengetahui kondisi / derajat kesehatannya
dikaitkan dengan jenis pekerjaan yang akan dihadapi, agar tidak terjadi kecelakaan kerja.

10. Ruang lingkup pengawasan K3 mekanik adalah : semua obyek K3 mekanik seperti crane,
pesawat tenaga dan produksi, forklift, dll dilakukan pengawasan dari saat perencanaan,
pembuatan, penggunaan, perawatan dan pembongkaran.

11. Sumber bahaya pada obyek mekanik diantaranya adalah :


a. Untuk bejana tekan, berupa peledakan botol baja, peledakan bejana bertekanan, peledakan
las karbit
b. Untuk pesawat mekanik berupa pecahnya batu gerenda, pecahnya gergaji bulat, terlihat
astransmisi, dll
c. Untuk pesawat uap, peledakan pesawat uap, terkena semprotan air panas, pecahnya pipa
uap, dll

12. Cara menanggulangi dan memadamkan terjadinya kebakaran :


a. Secara teori adalah :
 Memutus rantai segi tiga api
 Membuat pengurangan kadar oxygen
 Menjauhkan benda terbuka dari api
 Mengisolasi sumber api
 Dll
b. Secara praktek adalah :
Memadamkan api selalu awali mungkin dengan pesawat pemadam api yang sesuai jenisnya
(A,B,C,D), dilakukan oleh petugas yang kompeten dan harus memperhatikan arah anginnya,
jenis bahan yang terbakar dan jenis pemadam yang digunakan

13. Ruang lingkup pengawas K3 Listrik meliputi :


 Pembangkitan
 Distribusi
 Penyaluran
 Pemakaian
Adapun tahap pengawas pelaksanaannya dimulai dari tahap perencanaan, pemasangan,
pemakaian, perawatan dan pembongkaran

14. Instalasi Listrik perlu diperiksa dan diuji sebab :


a. Instalasi listrik memiliki potensi bahaya tinggi dalam bentuk bahaya sentuh langsung, sentuh
tidak langsung dan bahaya thermik / kebakaran
b. Pemeriksaan dan pengujian untuk mengetahui standart instalasi yang ada, untuk dikoreksi
segera bila ada penyimpangan
c. Ketentuan yang diacu adalah :
 UU No. 1 Tahun 1970
 Kepmenakertrans No. 75/M/2002
 PUIL 2000
 Kepmenakertrans No. 311/ M/BW/2003
15. 5 (lima) Perijinan dasar SMK3 adalah :
a. 1. Komitmen dan kebijakan
2. Perencanaan
3. Penerapan
4. Pengukuran dan evaluasi
5. Tinjauan ulang dan peningkatan oleh pihak management

19
b. Landasan hukum SMK3 adalah :
UU No. 13 Tahun 2003 pasal 87 ayat (1) dan ayat (2)

16. Tugas dan kewajiban ahli K3 umum menurut permenaker No. Per 2/M/92 adalah :
a. Memabantu mengawasi pelaksanaan peraturan K3
b. Memberikan laporan kegiatannya kepada Menaker / Pejabat yang ditunjuk sebagai berikut :
 Untuk ahli K3 diperusahaan 1 kali tiap 3 bulan
 Untuk ahli K3 di PJK3 setiap ahri melaksanakan tugas
c. Merahasiakan semua rahasia perusahaan / instansi yang berhubungan dengan jabatannya
Tembusan laporkan disampaikan kepada :
 Disnakertrans setempat
 Disnakertrans Tk I setempat
 Direktur Pengawas Kesehatan kerja

17. Tugas dan fungsi P2K3 adalah :


1. Tugas :
P2K3 mempunyai tugas memberikan saran dan pertimbangan baik diminta maupun tidak
kepada pengusaha atau pengurus mengenai masalah K3
2. Fungsi :
Untuk melaksanakan tugas P2K3 mempunyai fungsi ditempat kerjanya :
a. Menghimpun dan mengolah data
b. Membantu menunjukan dan menjelaskan kepada setiap tenaga kerja
tentang :
1. Berbagai faktor yang dapat mempengaruhi efisiensi dan
Produktivitas
2. Berbagai faktor yang berbahaya di tempat kerja
3. Alat pelindung diri bagi pekerja yang bersangkutan
4. Cara dan sikap kerja yang aman
c. Membantu pengusaha / pengurus didalam :
1. Mengevaluasi cara kerja, proses dan lingkungan
2. Menentukan Tindakan koreksi
3. Mengembangkan system pengendalian bahaya
4. Mengevaluasi penyebab kecelakaan kerja
5. Mengembangkan penyuluhan dan sosialisasi K3
6. Membantu perlengkapan APD, dll
d. Membantu pimpinan perusahaan dalam menyusun kebijakan K3 / management K3

18. Dasar Hukum pembentukan P2K3 adalah :


Peraturan No.Per 4/M/1987, tentang pembentukan P2K3 dan tata cara perijinan AK3

19. Ruang lingkup pengawasan kesehatan kerja meliputi upaya kualitas secara :
 Prepentif , Promatif, Konatif, Rehabilitatif
 Pada ruang lingkup kerja dimana ada : Tenaga Kerja, Usaha, sumber bahaya, dan
Wilayah Hukum Republik Indonesia
20. Definisi Kecelakaan Kerja adalah : suatu kejadian yang tidak diduga semula dan
mengacaukan proses produksi selanjutnya, kecelakaan kerja tidak mesti membawa korban.
Definisi Penyakit akibat kerja adalah : suatu penyakit yang disebabkan oleh pekerjaannya
atau lingkungan tempat kerja.

20
21

Anda mungkin juga menyukai